Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN DIAGNOSA ORGANISASI

1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN

2. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS (ANALISIS APKL & USG)

3. ANALISIS PENYEBAB ( TREE ANALYSIS) /FISHBONE

4. ALTERNATIF SOLUSI (BCR)

NAMA : SITI MARHAMAH, SSos

JABATAN : SEKRETARIS

INSTANSI : DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN


PARIWISATA HULU SUNGAI UTARA
NDH : 40

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP) ANGKATAN V

TAHUN 2023
IDENTIFIKASI ISU AKTUAL PESERTA PELATIHAN

KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP)

1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara adalah


perangkat daerah yang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Sebagai Sekretaris pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata
Hulu Sungai Utara, mempunyai Tupoksi yang ditetapkan pada Peraturan
Bupati Hulu Sungai Utara No.17 Tahun 2018, sebagai berikut:
a. Tugas
Membantu Kepala SKPD melaksanakan kesekretariatan dalam urusan
program dan data, tata usaha, keuangan dan aset
b. Tugas pokok dan Fungsi
1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan (Rencana Kerja
Anggaran–Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Sekretariat setiap tahun
mengacu kepada perencanaan strategis Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata untuk mencapai target dan sasaran
pelaksanaan tugas;
2) menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan lainnya yang berhubungan
dengan Sekretariat sebagai acuan pelaksanaan tugas;
3) menyusun program, pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan
Sekretariat sesuai ketentuan peraturan guna kelancaran Dinas
Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan;
4) mengkoordinasikan perumusan dalam penyusunan Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Perjanjian Kinerja (PK),
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPKD), Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan dokumen
lainnya bersama tim yang telah ditetapkan pada Sekretariat;
5) menyelenggarakan urusan program;
6) menyelenggarakan urusan data;
7) menyelenggarakan urusan tata usaha (umum, perlengkapan dan
kepegawaian);
8) menyelenggarakan urusan keuangan;
9) menyelenggarakan urusan aset;
10)mengendalikan dan mengevaluasi jalannya program dan kegiatan
Sekretariat;
11)mengkoordinasikan program dan kegiatan yang terkait bidang
tugasnya;
12)Melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah
dibuat;
13)melaksanakan urusan ketatausahaan;
14)membagi tugas kepada bawahan sesuai ketentuan peraturan guna
kelancaran pelaksanaan tugas;
15)melakukan pengawasan melekat dan menilai kinerja bawahan sesuai
ketentuan peraturan guna pembinaan disiplin dan pembinaan karir
bawahan;
16)memberikan pelayanan teknis administrasi kepada perangkat
Sekretariat yang terkait bidang tugas sesuai ketentuan peraturan guna
kelancaran pelaksanaan tugas;
17)melakukan koordinasi kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka
penyelenggaraan urusan Sekretariat guna terwujudnya tata kelola
Sekretariat yang baik sesuai bidang tugasnya;
18)melakukan inventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Sekretariat dan menyiapkan alternatif pemecahan
masalah mengacu kepada peraturan guna kelancaran pelaksanaan
tugas;
19)memberikan saran pertimbangan kepada atasan guna bahan
pengambilan keputusan/kebijakan dan bahan kerja
atasan;melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
20)melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan
evaluasi dan petunjuk selanjutnya.
2. ISU-ISU PERMASALAHAN SESUAI JABATAN
Berdasarkan Peraturan Bupati Hulu Sungai Utara No.17 Tahun 2018,
tentang kedudukan, tugas, fungsi dan uraian tugas serta tata kerja Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai Utara mempunyai tugas
tugas pokok dalam unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, terkait hal itu Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
Pariwisata dituntut untuk mampu berperan sebagai instansi yang mampu
meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah
sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance).
Kedudukan Sekretaris pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
Pariwisata Hulu Sungai Utara yakni Membantu Kepala SKPD melaksanakan
kesekretariatan dalam urusan program dan data, tata usaha, keuangan dan
asset. Mengenai permasalahan atau isu-isu yang terkait atau yang sedang
dihadapi dalam urusan program dan data, tata usaha serta keuangan dan
asset sebagai berikut;
a. Masih kurangnya sarana dan prasarana operasional penunjang Kinerja
pegawai
b. Masih kurangnya pemahaman pegawai dalam melaksanakan standar
operasional prosedur (SOP) dan Pemahaman perencanaan serta
pelaporan tentang kinerja masing-masing
c. Jumlah Pegawai (ASN) pada sub bidang masih kurang, masih terdapat
kekosongan pejabat sehingga adanya ASN double job yang membuat
kecemburuan social sesame pegawai
d. Kurangnya komitmen pimpinan dalam memastikan dan mengupayakan
seluruh pegawai untuk disiplin
e. Kapasitas SDM Aparatur masih rendah

Identifikasi Analisis isu Aktual, Problekmatik, Kekhalayakan dan Layak


(APKL) pada Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Hulu Sungai
Utara dapat dilihat pada table 1 dibawah ini;
TABEL 1
IDENTIFIKASI ANALISIS ISU (APKL)
INDIKATOR URUTAN
NO ISU TOTAL
A P K L PRIORITAS
1 Masih kurangnya sarana dan
prasarana operasional penunjang 3 3 3 3 12 V
Kinerja pegawai
2 Masih kurangnya pemahaman
pegawai dalam melaksanakan
standar operasional prosedur 5 5 4 4 18 I
(SOP) dan Pemahaman
perencanaan serta pelaporan
tentang kinerja masing-masing
3 Jumlah Pegawai (ASN) pada sub
bidang masih kurang, masih
terdapat kekosongan pejabat 4 5 4 4 17 II
sehingga adanya ASN double job
yang membuat kecemburuan
social sesame pegawai
4 Kurangnya komitmen pimpinan
dalam memastikan dan 4 5 4 3 16 III
mengupayakan seluruh pegawai
untuk disiplin
5 Kapasitas SDM Aparatur masih 4 5 3 3 15 IV
rendah
Keterangan :

A: AKTUAL, sedang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat


P: PROBLEMATIK, menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan
K: KEKHALAYAKAN, secara langsung menyangkut orang banyak bukan hanya
kepentingan tertentu saja
L: LAYAK, logis, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,
wewenanang, hak, dan tanggung jawab
Skala Likert :
1=Kurang Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak
2=Cukup Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak
3=Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak
4=Sangat Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak
5=Sangat-Sangat Aktual/Problematik/Kekhalayakan/Layak
3. ISU-ISU YANG DOMINAN
a. Masih kurangnya pemahaman pegawai dalam melaksanakan standar
operasional prosedur (SOP) dan Pemahaman perencanaan serta
pelaporan tentang kinerja masing-masing
b. Jumlah Pegawai (ASN) pada sub bidang masih kurang, masih terdapat
kekosongan pejabat sehingga adanya ASN double job yang membuat
kecemburuan sosial sesama pegawai
c. Kurangnya komitmen pimpinan dalam memastikan dan mengupayakan
seluruh pegawai untuk disiplin
Dari 3 masalah / isu dominan tersebut dilakukan analisis untuk
menentukan penyebab masalah yang paling dominan, menggunakan analisa
USG (Urgency, Seriusness, Growth), sebagai berikut;
TABEL 2
ANALSISI USG (Urgency, Seriusness, Growth),
INDIKATOR URUTAN
NO ISU TOTAL
U S G PRIORITAS
1 Masih kurangnya pemahaman
pegawai dalam melaksanakan
standar operasional prosedur 5 5 5 15 I
(SOP) dan Pemahaman
perencanaan serta pelaporan
tentang kinerja masing-masing
2 Jumlah Pegawai (ASN) pada sub
bidang masih kurang, masih
terdapat kekosongan pejabat 4 5 4 14 II
sehingga adanya ASN double job
yang membuat kecemburuan
social sesama pegawai
3 Kurangnya komitmen pimpinan
dalam memastikan dan 4 5 3 13 III
mengupayakan seluruh pegawai
untuk disiplin
Keterangan :

U = Urgent Skala : 1 = Kurang Urgen/Serius/Growht


S = Seriously 2 = Cukup Urgen/Serius/Growht
G = Growth 3 = Urgen/Serius/Growht
4 = Sangat Urgen/Serius/Growht
5 = Sangat-Sangat Urgen/Serius/Growht
4. ISU PERIORITAS TERPILIH
Dari anaslis APKL dan USG, dapat diketahui permasalahan yang
dominan yakni Masih kurangnya pemahaman pegawai dalam melaksanakan
standar operasional prosedur (SOP) dan Pemahaman perencanaan serta
pelaporan tentang kinerja masing-masing, maka dari itu isu permasalahan
tersebut dijadikan perioritas untuk ditetapkan sebagai fokus aksi perubahan
agar optimalnya operasional system SOP untuk perencanaan dan pelaporan
kinerja pegawai berjalan dengan baik dan tertata sebagaimana mestinya.

Amuntai, Agustus 2023

Peserta PKP, Mentor,

SITI MARHAMAH,S.Sos .......................................


GAMBAR 1
TREE ANALYSIS
POHON MASALAH
Tidak optimalnya operasional system
SOP untuk perencanaan dan pelaporan
kinerja pegawai

4
AKIBAT

Masih kurangnya pemahaman pegawai dalam


melaksanakan standar operasional prosedur
1 (SOP) dan Pemahaman perencanaan serta
MU pelaporan tentang kinerja masing-masing

SEBAB
2
MP

A B C D

Kurangnya kepedulian Kurangnya pengetahuan


pegawai dalam pegawai dalam menyusun Belum adanya sosialisasi Kurangnya kometmen
merencanakan dan rencanakinerja dan yang berkelanjutan dan pimpinan dalam hal
melaporkan kinerja melaporkan hasil kinerja tidaknya pelatihan bagi kedispilinan pegawai
masing-masing yang benar sesuai pegawai
perundangan yang berlaku

SEBAB

3
MS
A B C D

Tidak berintegritas
Kurang semangatnya Kurang dalam pemahaman Sering keluar kantor
pegawai dalam bekerja Bertanggungjawab pelaksanaan SOP dan pada jam kantor yang
atas pekerjaan yang tata Kerja telah ditetapkan
diberikan Perencanaan
Pelaporan Kinerja

Keterangan :
1. Masalah Utama (MU)
2. Masalah Pokok (MP)
3. Masalah Spesifik (MS)
4. Akibat
GAMBAR 2
POHON SASARAN

Terlaksananya peningkatan kinerja


pegawai melalui informasi kinerja yang
komprehensif

4
AKIBAT

Terlaksananya pemahaman pegawai dalam


1 melaksanakan standar operasional prosedur
MU (SOP) dan Pemahaman perencanaan serta
pelaporan tentang kinerja masing-masing

2
MP SEBAB

A B C D

Terlaksananya Terlaksananya pengetahuan


kepedulian pegawai pegawai dalam menyusun Terlaksananya terlaksananya
dalam merencanakan rencanakinerja dan sosialisasi yang kometmen dari
dan melaporkan kinerja melaporkan hasil kinerja berkelanjutan dan pimpinan dalam hal
masing-masing yang benar sesuai pelatihan bagi kedispilinan pegawai
perundangan yang berlaku pegawai

SEBAB

3
MS
A B C D

Terlaksananya pegawai
Terlaksananya kinerja Terlaksananya yang berintegritas dalam Terlaksananya
yang sesuai dengan pertanggung jawaban pemahaman pelaksanaan pegawai yang patuh
harapan pegawai terhadap SOP dan tata Kerja terhadap peraturan
kinerja nya Perencanaan Pelaporan yang berlaku
Kinerja
GAMBAR 3
GAGASAN INOVATIF PENYELESAIAN MASALAH
POHON ALTERNATIF

Menyediakan media digital yang informative dan interaktif bagi pegawai


dalam rangka sosialisasi dan konsultasi tentang perencanaan dan
pelaporan kinerja yang dapat diinfut setiap saat

Bekerjasama dalam hal apapun didalam organsiasi untuk memangku


kepentingan bersama demi mewujudkan integritas pegawai agar mencapai
tujuan bersama

Penerapan SOP berlaku bagi semua pegawai tidak terkecuali


pimpinan

Melaksanakan pelatihan tentang kepegawaian agar pegawai sadar


akan tanggung jawabnya

Memberikan standar yang Pimpinan berkometmen untuk Menambah personel atau


jelas bagi pegawai mengenai pemberian sanksi bagi pegawai yang pegawai pada sub bidang
tugas kinerja nya dan melanggar aturan atau peraturan yang yang masih kosong untuk
pembagian kerja berdasarkan berlaku kelancaran kinerja
peraturan yang berlaku

Dari gambar 3 pohon alternative, maka dapat diambil 3 gagasan inovatif


penyelesaian masalah, sebagai berikut;
1. Menyediakan media digital yang informative dan interaktif bagi pegawai dalam
rangka sosialisasi dan konsultasi tentang perencanaan dan pelaporan kinerja yang
dapat diinfut setiap saat.
2. Pimpinan berkometmen untuk pemberian sanksi bagi pegawai yang melanggar
aturan atau peraturan yang berlaku
3. Memberikan standar yang jelas bagi pegawai mengenai tugas kinerja nya dan
pembagian kerja berdasarkan peraturan yang berlaku

TABEL 3
BCR (BINEFIT,COST,RATIO)

N
ALTERNATIF KEGIATAN/SOLUSI B C R
O

1 Menyediakan media digital yang informative dan interaktif


bagi pegawai dalam rangka sosialisasi dan konsultasi tentang
5 5 5
perencanaan dan pelaporan kinerja yang dapat diinfut setiap
saat

2 Pimpinan berkometmen untuk pemberian sanksi bagi


3 4 4
pegawai yang melanggar aturan atau peraturan yang berlaku

3 Memberikan standar yang jelas bagi pegawai mengenai tugas


kinerja nya dan pembagian kerja berdasarkan peraturan yang 4 4 4
berlaku
Keterangan

Tiap kriteria yang diberi skala nilai antara 1-5

Ratio = manfaat : biaya

Alternatif yang dipilih adalah rationya yang tertinggi.

5. KESIMPULAN
Terdapat tiga kunci yang memungkinkan sebuah organisasi tetap efektif dan
relevan, yaitu pertama, organisasi mampu menganalisis lingkungan eksternalnya
dalam rangka memperkirakan perubahan, seperti kemajuan teknologi, perubahan
harapan masyarakat, perubahan peraturan perundangan, perubahan kebijakan
pemerintah, perubahan trend, meningkatnya tuntutan etika lingkungan dan lain-lain;
kedua, organisasi mempu mendiagnosa kondisi internal organisasi dengan tepat
sehingga diketahui bagian-bagian mana saja dari organisasi yang perlu untuk
diperbaiki; dan yang ketiga, adalah mampu menentukan dan melaksanakan berbagai
upaya perubahan yang tepat berdasarkan hasil analisasi lingkungan eksternal dan
diagnosa kondisi internal organisasi.
Hal yang melatarbelakangi pembangunan sistem kinerja adalah penyediaan
data kinerja yang akuntabel, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini
merupakan amanat dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan setiap
instansi pemerintah mengoordinasikan penetapan rencana kinerja dan pelaporan
kinerja secara sistematis, akuntabel dan akurat
Dalam kurun waktu 4 (tiga) tahun sejak pertama kali sistem informasi SKP
diluncurkan sampai dengan saat ini, masih banyak PNS yang mengalami kendala
dalam baik dalam perencanaan dan pelaporan kinerjanya. Adapun kendala tersebut
berupa teknis maupun non teknis, dan mayoritas adalah karena kelalaian pegawai itu
sendiri.
Maka dari itu “RANCANGAN PERUBAHAN ORGANISASI DAN STRATEGI
INOVASI” yang akan berjudul “PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI
SISTEM INFORMASI KINERJA YANG KOMPREHENSIF PADA DINAS
KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA HULU SUNGAI UTARA”

Anda mungkin juga menyukai