JUDUL
OPTIMALISASI PENGAWASAN
GUNA MENINGKATKAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DIPA POLRES
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
BAB I
1.
PENDAHULUAN 10%
Latar belakang
Kinerja Polri selama kurun 2009 dinilai masih memprihatinkan, berbagai
kasus yang terjadi telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari
waktu ke waktu. Kelemahan Polri yang dinilai masih harus diperbaiki adalah
akuntabilitas dan transparansi. Kondisi saat ini kultur transparansi yang ada ditubuh
Polri masih bersifat abu-abu , Polri baru bersikap terbuka atas keberhasilan penegakan
hukum atau ketertiban masyarakat, tetapi tertutup atas kegagalan profesi ataupun
etika. Akibatnya transparansi Polri tidak berhasil membangun akuntabilitas
eksternalnya. Dampaknya, dari waktu ke waktu, kepercayaan publik terhadap Polri
merosot. Bentuk akuntabilitas dari Polri yang diberi anggaran pemerintah adalah
apakah masyarakat sudah merasakan atau tidak terhadap kinerja Polri dalam
menjalankan Tupoksinya. Untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri
maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi guna
meningkatkan kinerja organisasi.
Transparansi dan akuntabilitas Polri sangat penting dalam peningkatan
hubungan Polri dengan masyarakat dalam rangka peningkatan pelayanan Polri.
Hubungan Polri dan masyarakat yang positif didasarkan pada kepercayaan dalam
mendukung pelaksanaan tugas Polri. Aspek yang diukur dalam penilaian akuntabilitas
dan transparansi adalah kinerja organisasi, ketersediaan dan berjalannya mekanisme
pengawasan internal, persepsi publik, penilaian terhadap integritas Polri, transparansi
terhadap pengawasan eksternal, serta tingkat akuntabilitas. Untuk mewujudkan
akuntabilitas
Polri harus
Pokok permasalahan
Pokok permasalahan dalam pembahasan ini adalah pelaksanaan pengawasan
terhadap penggunaan DIPA Polres guna meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
belum optimal sehingga kepercayaan masyarakat belum terwujud.
3.
Pokok-pokok persoalan
a.
SDM pelaksana pengawasan belum profesional.
b.
Pelaksanaan pengawasan belum dilakukan secara optimal.
4.
Ruang lingkup
Ruang lingkup pembahasan NKP ini adalah optimalisasi pelaksanaan
pengawasan terhadap penggunaan DIPA Polri guna meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi keuangan di Polres Buleleng.
1.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN 10%
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah Kasus Bisnis, menerangkan
bahwa analisa SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi yang didasarkan pada pemberdayaan kekuatan (strengths),
peluang (Opportunitas), kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (threats)
2.
IMAN BASTARI, Ak., MAcc , Manajemen audit yaitu proses identifikasi masalah,
analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan
profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan,
kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah.
2
3.
BAB III
KONDISI PELAKSANAAN PENGAWASAN SAAT INI 15%
1.
SDM (sumber daya manusia) pelaksana pengawasan anggaran/keuangan
a.
Skill
1)
Pendidikan umum yang dimiliki rata-rata SMA
2)
Personil belum pernah mengikuti pendidikan kejuruan tentang
b.
c.
2.
3)
anggaran/keuangan.
Personil belum pernah mengikuti pelatihan tentang pengawasan
4)
anggaran/keuangan.
Personil belum pernah mengikuti kursus tentang pengawasan
5)
anggaran.
Personil kurang memiliki pemahaman yang spesifik tentang aturan
6)
pengawasan anggaran/keuangan.
Personil pernah mendapatkan
arahan
tentang
penggunaan
Pelaksanaan pengawasan
a.
Perencanaan
3
b.
c.
d.
e.
f.
1)
2)
3)
4)
Pengorganisasian
1)
Belum dibentuk metode pengawasan.
2)
Penunjukan personil pengawas masih berdasarkan jabatan struktural.
3)
Peralatan yang digunakan belum mendukung pelaksanaan tugas.
4)
Bahan yang digunakan untuk melakukan pengawasan belum memadai.
Pelaksanaan
1)
Penugasan pengawasan sudah dilaksanakan oleh personil.
2)
Dana pengawasan belum didukung.
3)
Penyediaan dan pemanfaatan sarana pengawasan belum didukung.
4)
Dokumentasi pengawasan belum ada, hanya laporan tertulis.
5)
Supervisi pengawasan belum dilaksanakan.
6)
Komunikasi dan koordinasi pengawasan belum optimal.
7)
Laporan hasil pengawasan sudah dibuat.
Pengendalian dan pengawasan
1)
Pemantauan pelaksanaan pengawasan belum dilakukan.
2)
Tindak lanjut hasil pengawasan belum dilaksanakan.
3)
Formulir kendali mutu pengawasan belum ada.
4)
Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan belum dilakukan secara
periodik.
Koordinasi dan Jaminan Kualitas
1)
Koordinasi pengawasan belum optimal (masih bekerja sendiri-sendiri).
2)
Jaminan kualitas hasil pengawasan masih diragukan.
Anev
1)
Belum dilakukan analisa terhadap hasil pengawasan.
2)
Belum dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan.
BAB IV
1.
Intern
a.
Kekuatan
1)
Pendidikan umum yang dimiliki rata-rata SMA
2)
Kedisiplinan personil pengawas cukup baik.
3)
Ketauladanan personil cukup baik
4)
Mental personil cukup baik.
5)
Laporan hasil pengawasan sudah dibuat
6)
Respon terhadap pengawasan anggaran/keuangan sudah ada.
4
7)
8)
9)
10)
b.
2.
Kelemahan
1)
Personil belum pernah mengikuti pendidikan kejuruan tentang
2)
anggaran/keuangan.
Personil belum pernah mengikuti pelatihan tentang pengawasan
3)
anggaran/keuangan.
Personil belum pernah mengikuti kursus tentang pengawasan
4)
anggaran.
Personil kurang memiliki pemahaman yang spesifik tentang aturan
5)
6)
7)
8)
9)
pengawasan anggaran/keuangan.
Kreativitas dalam mencari terobosan pengawasan belum ada.
Perencanaan pengawasan belum dibuat
Pengorganisasian pengawasan belum ada
Belum dilakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pengawasan.
Koordinasi belum dilakukan secara optimal dan hasil pengawasan
3)
4)
DIPA.
Adanya kontrol dari media maupun LSM tentang kegiatan Polri yang
tentang
Kendala
1)
Personil
2)
3)
4)
5)
BAB V
1.
%
SDM (sumber daya manusia) pelaksana pengawasan anggaran/keuangan
a.
Skill
1)
Personil yang dilibatkan dalam pengawasan agar minimal memiliki
pendidikan umum sarjana bidang ekonomi atau akutansi supaya
2)
3)
DIPA.
Agar personil
pengawasan
4)
diusulkan
mengikuti
anggaran/keuangan
pelatihan/kursus
sehingga
dapat
tentang
mengetahui
5)
b.
Sikap
1)
Respon terhadap pengawasan anggaran/keuangan agar ditingkatkan
2)
3)
4)
c.
Perilaku
6
1)
2)
3)
2.
Pelaksanaan pengawasan
a.
Perencanaan
1)
Agar dibuat penetapan sasaran pengawasan sehingga pelaksanaan
2)
3)
pelaksanaan tugas.
Agar SDM yang terlibat pengawasan ditunjuk sesuai dengan
memudahkan
kontrol
pelaporan
kegiatan
untuk
mengetahui
Pengorganisasian
1)
Agar dibentuk metode pengawasan sehingga personil pengawas
2)
3)
pengawasan.
Dalam pelaksanaan pengawasan agar didukung peralatan yang
4)
c.
Pelaksanaan
1)
Agar pelaksanaan pengawasan dilaksanakan oleh personil dengan
2)
3)
4)
dalam
pelaksanaan
5)
Agar
dilakukan
Supervisi
oleh
pimpinan
dalam
pelaksanaan
7)
d.
3)
4)
e.
f.
BAB VI
1.
kejuruan
tentang
3)
4)
5)
anggaran/keuangan.
Apabila menemui hambatan atau kendala dalam pelaksanaan
pengawasan anggaran personil pengawas berkoordinasi dengan
Kabidku dan Karorenbang serta melaporkan kepada pimpinan.
b.
Sikap
1)
Melakukan pembinaan terhadap personil yang dilibatkan dalam
pengawasan anggaran sehingga respon atau daya tanggap terhadap
2)
3)
4)
terobosan
Perilaku
1)
Memupuk kedisiplinan personil pengawas agar selalu konsisten dalam
2)
3)
2.
Pelaksanaan pengawasan
a.
Perencanaan
1)
Sebelum melakukan kegiatan pengawasan membuat penetapan sasaran
pengawasan sehingga personil yang akan melakukan kegiatan
pengawasan
dapat
mengetahui
pengawasan.
sasaran
yang
akan
dilakukan
2)
3)
4)
b.
Pengorganisasian
1)
Membuat metode pengawasan yang dapat digunakan sebagai pedoman
personil dalam melaksanakan kegiatan pengawasan guna memudahkan
2)
pencapaian hasil.
Menunjuk personil pengawas yang memiliki kemampuan dalam hal
anggaran keuangan sehingga pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan
3)
4)
pengawasan
guna
sebagai
tercapainya
yang
pedoman
pelaksanaan
digunakan
dalam
untuk
pelaksanaan
kegiatan
melakukan
kegiatan
pengawasan.
c.
Pelaksanaan
1)
Personil yang melaksanakan pengawasan anggaran DIPA bekerja
dengan sungguh-sungguh, kredibel dan obyektif guna mencapai hasil
2)
yang berkualitas.
Memberikan dukungan anggaran yang digunakan dalam kegiatan
3)
4)
5)
telah dilakukan.
Pimpinan melakukan supervisi kepada personil yang melakukan
kegiatan
pengawasan
supaya
dapat
diketahui
perkembangan
10
6)
7)
d.
kegiatan.
Menindaklanjuti hasil temuan pelaksanaan pengawasan guna perbaikan
3)
4)
e.
pengawasan.
Mengintensifkan koordinasi personil pengawas sehingga tercipta satu
persepsi yang sama dalam pelaksanaan tugas serta terbangunya
3)
f.
11
1.
BAB VII
PENUTUP 10%
Kesimpulan
a.
SDM (sumber daya manusia) yang ditunjuk dalam pelaksana pengawasan
anggaran/keuangan DIPA Polres sikap dan perilakunya sudah cukup baik
namun dalam pelaksanaan kegiatan belum profesional karena skill (pendidikan
dan kemampuan) yang dimiliki belum memadai sehingga pelaksanaan
pengawasan belum sesuai dengan target dan belum berkualitas.
b.
pada
manajemen
pengawasan
baik
perencanaan,
sehingga
berpengaruh
terhadap
kualitas
hasilnya.
Hasil
Rekomendasi
a.
Untuk memperoleh SDM (sumber daya manusia) yang profesional dalam
bidang anggaran/ keuangan direkomendasikan agar Polda melakukan
rekruitmen personil yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana dalam
bidang ekonomi/keuangan dan menempatkan personil sesuai dengan
kemampuannya sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas di Polres.
b.
anggaran/keuangan
tentang
mekanisme
penggunaan
12