DAERAH NAD
POLRES BANDA ACEH
`
PENULIS :
Nama
Jabatan
Jambi,
Maret 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Dalam era globalisasi dewasa saat ini salah satau tantangan besar
yang dihadapi oleh Kepolisian negara republik indonesia bagaimana
menampilkan anggota polri yang profesional, memiliki etos kerja yang tinggi,
keunggulan kompetitif, dan kemampuan memegang teguh etika birokrasi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya dan memenuhi aspirasi masyarakat
serta terbebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. Tantangan tersebut
merupakan hal yang beralasan mengingat secara empirik masyarakat
menginginkan anggota Polri mampu menjalankan tugas pokoknya, bekerja
secara optimal dan akhirnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan pada masa
reformasi saat ini telah dapat memberikan manfaat dan kemajuankemajuan yang cukup besar serta dapat dirasakan oleh masyarakat luas,
namun dengan kemajuan-kemajuan tersebut muncul pula tantangan dan
dampak baru yang harus dihadapi. Pembangunan nasional Bangsa
Indonesia dewasa ini menitikberatkan pada pembangunan di bidang
ekonomi walaupun tidak serta merta meninggalkan pembangunan bidang
lainnya dan disisi lain kemajuan sektor industri serta perdagangan
maupun pengaruh-pengaruh hasil pembangunan di bidang lainnya telah
mengakibatkan
perkembangannnya
terutama
menengah
menjadikan
ke
bawah
sebuah
akan
tuntutan
berusaha
dari
masyarakat
untuk
memenuhi
masyarakat,
menegakan
hukum,
dan
memberikan
perlindungan,
2.
Permasalahan
Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan suatu pokok
permasalahan dalam penulisan NKP ini adalah: OPTIMALISASI KEGIATAN
PATROLI
WILAYAH
MELALUI
SINERGITAS
KEPOLISIAN
YANG
Persoalan
Dari permasalahan tersebut di atas, maka dapat diuraikan beberapa
pokok-pokok persoalan sebagai berikut :
a. Kurangnya kemampuan anggota Sabhara Polsek dalam melaksanakan
tugas pokok.
b. Kurangnya dukungan anggaran dalam pelaksanaan tugas Patroli di
tingkat Polsek.
c. Belum optimalnya peran anggota Sabhara dalam pelaksanaan Patroli
wilayah..
4.
Ruang lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam NKP ini dibatasi pada peranan Unit
Patroli Sabhara Polsek Ulee Kareng dalam rangka mewujudkan pelayanan
prima kepolisian.
5.
Maksud
bahan
referensi
bagi
kesatuan
dalam
meningkatkan
Tujuan
Tujuan dari penulisan NKP ini adalah sebagai suatu sumbangan
pemikiran
dan
masukan
bagi
Pimpinan
dalam
meningkatkan
Metode
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif
analisis, yaitu berdasarkan data-data yang ada pada Polsek Ulee
Kareng, kemudian dibahas secara deduktif guna menemukan rumusan
masalah secara umum dan dianalisis ke hal yang lebih konseptual
dalam pemecahan masalah yang kemudian diambil kesimpulan secara
khusus mengenai upaya yang harus dilakukan.
b.
Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah
menggunakan pendekatan tugas, dimana penulis mengacu pada
literatur dan pengalaman pada saat berdinas sebagai Kapolsek Ulee
Kareng.
7.
Sistematika
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
PENUTUP
5
8.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1) Peranan adalah Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna
yaitu
seperangkat
tingkat
diharapkan
yang
dimiliki
oleh
yang
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
1.
langkah-langkah
mengidentifikasi
dari
kelemahan,
SWOT yaitu
mengidentifikasi
mengidentifikasi
peluang
dan
organisasi.
Ancaman
ini
juga
akan
berdampak
pada
dan
daya
manusia,
pengerahan,
penyaringan,
latihan
dan
cara
melaksanakannya,
yang
dibuat
oleh
pimpinan
dan
besar
(disebut
tertinggi
(keputusan
yang
prinsipil),
agar
menghasilkan
sesuatu
(perencanaan
operaional
untuk
denganmerencanakan
bagaimana
pilihan
strategi
dapat
pada
operasi-operasi
pada
masa
datang.
Manajemen
sumber-sumber
daya
organisasi
yang
ada
Teori Profesionalisme
Menurut Kunarto
bahwa
Profesionalisme
Polri
adalah
keamanan
serta
tegaknya
kebenaran
dan
keadilan.
Profesionalisme aparat penegak hukum adalah kemampuan
dan ketrampilan serta loyalitas setiap aparat penegak hukum dalam
menerapkan
nilai-nilai
kebenaran
baik
prosedural
maupun
lebih
baik
dari
standar
dan
asas-asas
pelayanan
adanya
perbedaan
persepsi
manajemen
dan
seperti
yang
telah
ditetapkan
manajemen.
Hal
ini
11
konsumen
juga
dipengaruhi
oleh
janji-janji
yang
layanan
yang
diberikan
pada
pelanggan/masyarakat.
12
BAB III
KONDISI POLSEK SAAT INI
Tugas dan fungsi satuan lalu lintas diatur dalam pasal 59 Perkap No 23
Tahun 2010 tentang susunan tata kerja dan organisasi tingkat Polres dan
Polsek. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diperlukan dukungan
dari fungsi pembinaan yakni sumber daya manusia, dukungan anggaran, dan
dukungan sarana dan prasarana serta metode yang digunakan dalam
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut. Tugas dan fungsi Unit patroli
Sabhara belum dapat berjalan secara optimal karena kurangnya dukungan
dari fungsi pembinaan. Permasalahan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Kurangnya dukungan anggota Polsek
1) Jumlah anggota satuan lalu lintas yang masih minim hanya
berjumlah 55 orang. Jumlah personil ini terbagai dalam unit yang
ada di satuan lalu lintas.
2) Kemampuan anggota yang belum memenuhi standar karena sedikit
anggota yang mengikuti pelatihan Patroli Sabhara.
3) Kurangnya bimbingan dan arahan terhadap anggota sehingga
anggota dalam melaksanakan tugasnya belum terarah dan bahkan
merasa diabaikan. Hal ini dapat mengurangi motivasi anggota
dalam bekerja.
4) Jumlah anggota yang sedikit akan berdampak pada beban kerja
yang tinggi sehingga akan mengakibatkan kejenuhan kepada
anggota.
b. Kurangnya dukungan anggaran
Anggaran memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan
keberhasilan
tugas
pelaksananan
tugas
personil
13
yang
memiliki
peranan
dalam
mendukung
fungsi
Padahal
pengadaan
untuk
perlengkapan
sendiri
akan
14
BAB
IV
dan Threats
Faktor Internal.
a.
1)
Kekuatan (Strengths).
2)
3)
lalu lintas.
Motivasi dan
dedikasi
serta
loyalitas
anggota
terhadap
tugas
dan
Kelemahan (Weaknesses).
1)
Terbatasnya
anggaran
Polsek
terutama
bidang
Patroli
menghubungkan
memberikan
percepatan
setiap
anggota
penyampaian
yang
informasi
mampu
dalam
bertindak di lapangan.
2.
Faktor Eksternal.
a.
Peluang (Opportunities).
15
Ancaman (Threats).
Adanya ancaman aksi Gam yang menjadi bahaya laten bagi keutuhan negara
republik Indonesia yang sampai saat ini menunggu kelengahan dari anggota
2)
Polri.
Fasilitas lampu penerangan jalan yang terletak di persawahan dan
perkebunan pedesaan menjadikan daerah tersebut memiliki PH yang tinggi
bila tidak ditindaklanjuti akan menjadi gangguan nyata atau tindak
kriminalitas.
16
BAB V
KONDISI UNIT PATROLI YANG DIHARAPKAN
masyarakat,
pemberian
bantuan
satwa
untuk
kepentingan
1.
b.
c.
2.
anggaran
menjadi
salah
satu
faktor
pendukung
4.
18
19
20
BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME ANGGOTA POLSEK DALAM
MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme anggota dalam pelaksanaan
tugas pokok guna menciptakan pelayanan prima, maka perlu mengoptimalkan
kekuatan internal yang yang dimiliki oleh polsek dan peluang yang ada dari eksternal
Polres berupa lingkungan dan masyarakat. Kekuatan yang dimiliki adalah
kewenangan Polri sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 2 Tahun 2002
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan dedikasi serta komitmen setiap
anggota dalam mewjudkan pelayanan prima. Sedangkan peluang yang ada adalah
terbukanya peluang untuk mendapat dukungan dari instansi yang terkait dan
masyarakat untuk sama.
Berdasarkan faktor-faktor pendukung dan peluang yang dimiliki tersebut
maka dapat disusun perencaaan strategis dalam mengoptimalkan profesionalisme
anggota polsek dengan langkah-langkah sebagai berikut: visi, misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, strategi dan action plan. Masing-masing langkah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
ditengah masyarakat.
Tujuan
Tujuan dapat diartikan sebagai kondisi jangka panjang yang diinginkan, yang
dinyatakan dalam istilah yang umum dan kualitatif. Tujuan ini diturunkan dari
misi yang telah disusun.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pelayanan prima kepolisian
adalah:
a. Terselenggaranya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat
sehingga memberikan kepuasan rasa aman dan tenteram terhadap
masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme anggota Polri yang
mandiri dan bermoral dalam melayani dan mengayomi masyarakat.
c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi yang proaktif dengan instansi
yang terkait dalam mewujudkan pelayanan prima guna tercipta sinergitas
polisional.
3.
Sasaran
Sasaran merupakan konsentrasi atau arah dari pelayanan prima kepolisian.
Sasaran yang ditetapkan pelaksanaan pengamanan wilayah Polsek melalui
kegiatan Patroli di wilayah polsek dengan mengutamakan keamanan kepada
empat hal, yaitu pengamanan orang, benda-benda, lokasi, dan pengamanan
kegiatan masyarakat.
4.
Kebijakan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal
organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dalam mencapai
suatu tujuan. Kebijakan akan menjadi rujukan utama bagi anggota dalam
melaksanakan
patroli
pengamanan
wilayah.
Kebijakan
Polri
dalam
Strategi
Untuk mencapai kebijakan tersebut makan perlu ditetapkan strategi. Strategi
yang perlu ditetapkan adalah sebagai berikut:
22
Rencana Aksi
Rencana aksi merupakan rencana operasional yang dijabarkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana aksi berkaitan dengan
pelaksanaan patroli pengamanan kewilayahan melalui optimalisasi peran
anggota Polsek dan sinergitas dengan instansi terkait. Adapaun rencana aksi
peranan anggota Polsek dalam pelaksanaan Patroli pengamanan adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan jumlah anggota Polsek yang akan ditunjuk sebagai petugas
Patroli kewilayahan Polsek sesuai dengan luas wilayah Polsek.
b. Menetapkan rute dan sasaran dari pelaksanaan Patroli pengamanan
Polsek berdasarkan prioritas tingkat kerawanan suatu wilayah
c. Menyusun cara bertindak dari anggota dalam melaksanaan patroli
pengamanan. Cara bertindak ini dapat ditetapkan dengan berbagai
alternatif sesuai dengan perkembangan situasi. Kemudian cara bertindak
ini disusun secara tertulis menjadi sebuah SOP sehingga dapat menjadi
pedoman anggota dalam melaksanakan tugas di lapangan.
d. Mengidentifikasi dan menginventarisasi lokasi yang berpotensi gangguan
kemanan berdasarkan jumlah kejadian kejahatan yang muncul.
e. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dengan
melaksanakan patroli gabungan dengan instansi terkait TNI maupun Polisi
Syariah guna menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
f. Menyusun sarana prasarana yang akan digunakan untuk mendukung
pelaksanaan patroli pengamanan.
23
24
BAB VII
PENUTUP
1.
Kesimpulan.
a.
dan
kemampuan
yang
dimiliki
oleh
setiap
personil.
mempersiapkan
tugas
Patroli
pengamanan
diberikan
c.
c.
2.
Rekomendasi.
Dari
uraian
pembahasan
tersebut
diatas,
maka
perlu
25
Polsek.
Dengan
hadirnya
Polri
ditengah
masyarakat
26
Daftar Pustaka
Rangkuti,
Analisis
SWOT
Tehnik
Membedah
Kasus
Bisnis,
Gramedia, 2001
Goerge R Terry dan Leslie W. Rue. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara
http://tugasmagic.wordpress.com/category/manajemen-strategik/pengertianmanajemen-strategik-manajemen-strategik/tanggal 21 Pebruari 2014
Karyoso.2005. Manajemen Perencanaan dan Penganggaran. Jakarta: PTIK Press
dan Restu Agung.
Max
Sudirno
Kaghoo.
2010.
Terori
Sosiologi.
Diambil
dari
27