TOPIK
JUDUL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini Polri memasuki tahapan ketiga dalam grand strategi Polri
yakni tahap Strive For Excellence. Di-era Kapolri Jenderal Drs. H. M. Tito
Karnavian, M. A. Ph.D dilucurkan sebuah terobosan kreatif dengan motto
Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya). Motto ini sangat mendukung
dalam pencapaian Grand Strategy Polri dengan waktu pelaksanaan di kurun
waktu tahun 2016 s.d. 2025 yang memasuki tahap Strive for Excellence.
Banyak masyarakat yang sangat berharap dalam perubahan motto Polri ini
guna reformasi kepolisian. Masyarakat berharap dengan motto Promoter ini,
Polri akan meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat serta bisa
menegakkan hukum yang berkeadilan sosial bagi masyarakat Indonesia.
B. Permasalahan
C. Pokok Persoalan
2
a. Bagaimana nilai-nilai integritas personil Polda Papua Barat dalam
pelaksanaan tugas pelayanan di fungsi-fungsi kepolisian?
b. Bagaimana
1. PENDAHULUAN
/perwira ......
perwira Polri yang mahir, terpuji, patuh hukum, dan unggul yang mampu
melaksanakan tugas selaku pimpinan dan staf tingkat menengah. Sementara
tema pendidikan Sespimmen Polri Dikreg ke-58 TA. 2018 adalah
meningkatkan kemampuan staf dan pimpinan tingkat menengah yang
profesional, modern, dan terpercaya melalui democratic policing guna
3
mengantisipasi perkembangan situasi menghadapi Pemilu 2019 dalam rangka
terwujudnya keamanan dalam negeri. Sehingga peserta didik yang telah lulus
dari pendidikan di Sespimmen Polri ini diharapkan mempunyai profil sebagai
pimpinan tingkat menengah yang berkarakter kebangsaan dan menguasai
manajemen strategis serta terampil mengambil keputusan yang strategis dan
sebagai staf pimpinan tingkat menengah yang berkarakter kebangsaan dan
menguasai manajemen strategis serta terampil membantu membuat
keputusan yang strategis.
2. PEMBAHASAN
/budaya ......
budaya. Oleh karena itu fungsi polisionil dalam democratic policing melekat 24
jam dalam diri individu masyarakat yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun,
termasuk negara.
4
Polri saat ini berada dalam fase ke-3 dalam grand strategi Polri yakni
strive for excellence (pelayanan publik yang unggul) yang mempunyai kurun
waktu tahun 2016 s.d. 2025. Dalam hal ini ada harapan yang harus dicapai
Polri untuk mewujudkan pelayanan prima pada masyarakat dalam mencegah
kejahatan, penegakkan hukum dan ketertiban, yang merupakan bagian
prioritas pembangunan ekonomi dan budaya nasional untuk mewujudkan
daya saing bangsa (nation competitivenes). Pada era sekarang ini,
masyarakat menuntut peningkatan standar pelayanan yang diberikan oleh
Polri dan nilai-nilai ke-profesionalime-an Polri yang meliputi:
a. Keunggulan (excellence oriented) : orientasi pada prestasi, dedikasi,
kejujuran, dan kreatifitas proaktif berbasis kinerja.
b. Integritas (integrite) : orientasi pada komitmen, menjunjung tinggi nilai-nilai
moral profesi.
c. Akuntabilitas (acountable) : berorientasi pada system yang dapat ditelusuri
jalurnya yang logis dan dapat diaudit mulai dari tingkat individu sampai
institusi Polri.
d. Transparansi : orientasi pada keterbukaan, kepercayaan menhargai
keragaman dan perbedaan serta tidak diskriminatif.
e. Kualifikasi (qualified) : mempunyai dasar pengetahuan dan pengakuan.
f. Berbasis teknologi dan pengetahuan (technology and knowledge based) :
semaksimal mungkin dalam menggunakan pengetahuan pada semua
tingkat anggota Polri sesuai dengan tuntutan tugasnya.
g. Memecahkan masalah (problem solver) : fokus pada pemecahan masalah,
mengambil keputusan yang sistematis, dan memperkecil permainan politik
organisasi.
/Polri ......
5
a. Sikap tata nilai mental dan perilaku yang menunjukkan sikap:
1) Menghayati dan mengamalkan Pancasila, Tribrata, dan Catur Prasetya
sebagai insan bhayangkara yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Memiliki moral, etika, dan kepribadian yang baik serta kesamaptaan
yang prima didalam melaksanakan tugas.
3) Mampu berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air serta mendukung perdamaian dunia.
4) Mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain.
6) Menjunjung tinggi penegakkan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Menguasai pengetahuan keilmuan yang faktual, konseptual, dan
prosedural tentang manajemen dan kepemimpinan tingkat menengah yang
meliputi:
1) Sikap mental dan kepribadian sebagai insan bhayangkara.
2) Strategi kepemimpinan.
3) Manajemen strategis bidang operasional.
4) Manajemen strategis bidang pembinaan.
5) Kajian perkembangan lingkungan strategis.
6) Kajian paradigma.
c. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak sebagai manajer dan
pemimpin tingkat menengah yang meliputi:
1) Penerapan program nawacita dan program revolusi mental dalam
pelaksanaan tugas Polri.
2) Perumusan, pengembangan, pemikiran logis, kritis, kreatif dan
sistematis, dalam konteks implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi kepolisian yang memperhatikan nilai-nilai humaniora dalam
etika karya tulis ilmiah.
6
3) Pertanggungjawaban kinerja dan anggaran secara transparan dan
akuntabel.
4) Pengelolaan media sosial dan penerapan kemampuan kehumasan
dalam upaya membangun opini positif.
5) Pengelolaan konflik internal organisasi untuk mencegah dan
menangani serta memelihara soliditas, solidaritas kesatuan maupun
dengan TNI, instansi terkait, serta masyarakat.
6) Pemahaman paradigma democratic policing dan keterampilan
menerapkan democratic policing dalam pelaksanaan tugas Polri.
d. Memiliki keterampilan khusus berpikir dan bertindak sebagai manajer dan
pemimpin tingkat menengah yang meliputi:
1) menjadi agen perubahan dan memiliki ketrampilan mengelola
organisasi yang dipimpinnya dalam mewujudkan pelayanan prima.
2) Penerapan proses pengambilan keputusan dalam konteks
menyelesaikan masalah berdasarkan hasil kajian analisis strategis.
3) Penganalisisan perkembangan lingkungan strategis guna memprediksi
dan mengantisipasi ancaman kamtibmas sampai dengan jangka
sedang/menengah.
4) Perumusan strategi menghadapi ancaman keamanan dalam negeri
sampai dengan jangka panjang.
5) Penerapan strategi dan kebijakan Polri dalam pelaksanaan tugas.
3. PENUTUP
9
3) Meningkatkan kebersamaan, solidaritas, dan loyalitas terhadap peran
dan kelompok.
4) Mengembangkan rasa memiliki, rasa tanggung jawab, dan rasa
dibutuhkan oleh kelompok.
5) Menciptakan hubungan dalam kelompok yang serasi dengan peran,
kemampuan, dan tujuan organisasi.
6) Menumbuhkan motivasi berperan aktif dalam mencapai tujuan/visi
kelompok.
7) Belajar mengatasi masalah secara efektif.
d. Manfaat outward bound:
1) Membangun keteguhan mental dengan kemampuan fisik.
2) Membangun rasa percaya diri (self confidence), patut dipercaya, dan
dapat memberikan kepercayaan pada orang lain.
3) Menumbuhkan keberanian dalam mengambil keputusan dengan segala
resikonya.
4) Menumbuhkan keyakinan diri tentang kemampuan mengubah sesuatu
dari yang tidak mungkin menjadi mungkin (impossible to possible)
dengan mencobanya.
5) Mengembangkan kepekaan akal (IQ) dan daya rasa/emosi (EQ),
bahkan kekuatan rohani/spiritual (SQ).
6) Membangun rasa saling pengertian (mutual understanding) dan
kerjasama serta koordinasi dalam membangun tim (team building) yang
kompak, sinergis, dan partnership.
7) Meningkatkan daya dan kemampuan penyesuaian diri (adaptasi)
menghadapi situasi dan kondiri baru yang terus menerus berkembang.
8) Mengembangkan kemampuan personal dan Iinterpersonal skill yang
mengarah kepada sikap interdependensi.
9) Melatih kecepatan berpikir (think fast) dan bertindak cepat (act fast)
berdasarkan analisis yang akurat (accurate analysis) dengan
memanfaatkan keterbatasan momentum.
10)Menumbuhkan daya kreasi dan inovasi dalam melahirkan gagasan.
10
11)Membangun rasa simpati dan empati dalam menumbuhkembangkan
relasi sosial.
12)Meningkatkan kemampuan pemahaman potensi diri (knowing your self)
dan pemahaman potensi orang lain (knowing others) dalam upaya
penciptaan keserasian hubungan antar manusia.
13)Penumbuhan rasa tanggung jawab dalam penuntasan tugas yang
berorientasi kepada hasil.
14)Melatih dan meningkatkan kemampuan diri, khususnya berpikir positif
(positive thinking).
15)Membina sikap dan perilaku melalui latihan analisis transaksional.
16)Memperoleh pembaharuan suasana dan penyegaran yang
meningkatkan semangat dan wawasan baru.
17)Mengimplementasikan esensi atau makna kegiatan outward bound
dalam kehidupan berorganisasi sebagai pimpinan menengah ataupun
staf pimpinan menengah dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
“Outward Bound leads to peolple who never give up, who try and try again, and
who reach for limits otherwise unknown”
11