MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. UMUM
b. Dan disadari bersama bahwa dunia saat ini tidak lagi dibatasi dalam batas
Negara, secara realitas akan tetapi lebih ditonjolkan pada kemampuannya
dalam memperkuat, menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Karena Negara-negara yang menguasai IPTEK sangat
menyadari bahwa IPTEK tidak bisa dipisahkan lagi dari upaya penegakkan
martabat dan harga diri bangsa. Artinya keniscayaan IPTEK sebagai pilar
pembangunan nasional merupakan satu-satunya jawaban permasalahan
yang .....
2
d. Di satu sisi dimensi tantangan tugas Polri kedepan, yang semakin berat
dan multi kompleks serta seiring dengan menguatnya tuntutan dan
harapan masyarakat terhadap produktivitas dan kinerja Polri yang
profesional, modern dan dipercaya untuk menjunjung tinggi hukum dan
HAM terutama pada kepentingan masyarakat bangsa dan negara
merupakan konsekuensi logis yang tidak bisa dihindari, sebagai bentuk
implikasi pesat dari perkembangan dunia modern di era globalisasi yang di
tandai dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi,
dibidang informasi, komunikasi, transportasi dan E- commerce. Harus
diakui telah memberikan sumbangsih positif dalam meningkatkan kualitas
hidup dan kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain tidak dapat
dipungkiri juga telah menimbulkan pengaruh negatif pada bidang ideologi,
Politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan serta dampak globalisasi
baik secara kualitas dan kuantitas dalam berbagai bentuk fenomena
kejahatan serta dengan diiringi tingginya tuntutan reformasi pada aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tanah air.
individu .....
3
sebagai .....
4
j. Bertitik tolak dari hal tersebut maka diperlukan kesatuan pola pikir, pola
tindak dan komitmen yang sama dalam mengoptimalkan/ memberdayakan
tupoksi peran dan fungsi Puslitbang Polri dalam rangka mengawal
keberhasilan implementasi kebijakan strategi Kapolri tentang Promoter
tersebut antara lain:
1) Bagaimana Satker Puslitbang Polri mendorong dan memberikan
kontribusi dan masukan informasi kajian saran pertimbangan dan
hasil evaluasi terkait dengan implementasi, substansi dan materi
Jakstra Kapolri tentang Promoter.
2) Apa strategi dan kiat Puslitbang Polri dalam meminimalisir ketidak
tepatan/implementasi kebijakan strategi Kapolri tersebut.
3) Bagaimana Puslitbang Polri secara proaktif, kreatif dan inovatif
kontensifikasi,menginventarisir fenomena kendala, hambatan yang
ada dengan merumuskan solusi alternatif terkait dengan keberhasilan
implementasikan materi dari kebijakan strategi tersebut.
k. Dari kegiatan dan langkah tugas pokok peran dan tugas puslitbang
tersebut maka diharapkan akan terwujud beberapa indikator keberhasilan
dari program kegiatan dan implementasi Jakstra Kapolri antara lain:
1) Terwujudnya .....
5
2. KHUSUS
a. Setiap organisasi tidak terkecuali institusi Kepolisian khususnya Puslitbang
Polri melakukan dan menjalani proses manajemen dalam mengelola
organisasinya mulai dari perencanaan, penetapan ukuran-ukuran kinerja
analisis perbaikan dan pengendalian. Sebagai organisasi publik maka
institusi Kepolisian, secara umum dan Puslitbang Polri Khususnya tidak
dapat melepaskan diri dari sorotan penilaian publik maupun organisasinya
terhadap produktivitas profesionalisme dan kualitas kinernya organisasi
tersebut.
c. indikator .....
6
peran .....
7
g. Oleh sebab itu Polri khususnya Satker Puslitbang Polri perlu melakukan
optimalisasi, revitalisasi terhadap pelaksanaan tugas fungsi dan peran
kelembagaan Puslitbang Polri agar semakin memiliki legitimasi yang kuat,
kredibilitas positif, kompetensi yang mumpuni, professionalisme, memiliki
kapasitas dan kapabilitas yang kuat melalui kemampuannya dalam rangka
mendeteksi, mengidentifikasi, menginventarisasi dan melakukan diagnosis
atas akar masalah organisasi. Khusus dalam mengidentifikasi signal lemah
secara dini terhadap implementasi visi - misi tujuan organisasi program
kegiatan, maupun berbagai kebijakan lembaga institusi Polri yang diduga
akan berpotensi terhadap gangguan KAMDAGRI.
3. DASAR
c. Surat .....
8
1. TUJUAN
a. Agar terwujud postur dan struktur kelembagaan Puslitbang polri yang peka
peduli, cerdas, kritis, profesional, proaktif dan mampu mencermati
menyikapi, mamahami, merespon setiap perkembangan situasi yang
berimplikasi terhadap tugas Polri sehingga dapat tim gugus kendali mutu
melalui hasil produk dan kinerja Puslitbang Polri yang diharapkan dapat
mengawal dan mengamankan serta mendukung keberhasilan kebijakan
strategi dan visi-misi tujuan Polri;
b. Untuk membangun mengembangkan dan memperkuat aspek legitimasi
kompetensi citra wibawa reputasi, kredibilitas positif, profesionalisme
kinerja kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Puslitbang polri sebagai
tim transpomasi gugus penjamin dan kendali mutu serta fungsi
pengawasan Polri di bidang internal dan eksternal yang diharapkan dapat
mengawal keberhasilan operasional. Visi-misi tujuan implementasi
kebijakan strategis terkait dengan dimensi tantangan tugas Polri di era
kekinian kedepan;
c. Untuk mendukung terwujudnya postur Puslitbang Polri yang diharapkan
mampu mengelola setiap data permaslahan Polri dibidang materil dan non
materil (sosial).
2. MANFAAT
b. Agar .....
9
C. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PELAKSANAAN
BAB III HASIL PELAKSANAAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
SPRIN KAPOLRI
JADWAL KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
MATERI ARAHAN DAN PAPARAN
PERWABKU
BAB II .....
10
BAB II
PELAKSANAAN
A. Waktu
B. Tempat
C. Peserta
Materi dan Narasumber yang hadir dalam pelaksanaan Rakernis antara lain :
1. Paparan/Sosialisasi Ketua LIPIdiwakili oleh Prof. Dr. Ikrar Nusa
Bakti“Modernisasi Puslitbang Polri berbasis IPTEK guna mendukung
peningkatan produktivitas, profesionalisme dan kinerja Polri”.
paparan.....
11
3. Paparan/Sosialisasi oleh Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Putut Bayu Seno,
S.H.“Profesionalitas pemeliharaan keamanan Pemilukada yang profesional,
modern dan terpercaya”.
E. Metode Kegiatan
BAB III
HASIL PELAKSANAAN RAKERNIS
Hasil Pelaksanaan Rakernis Puslitbang Polri yang diselenggarakan selama dua hari di
Hotel Grandhika Jakarta Selatan, sebagai berikut :
AssalamualaikumWr.Wb, Selamatpagidansalamsejahterabagikitasemua,
kenapasayamenggunakan kata Balitbang, karenasayapikirjikamemakai kata
Puslitbangiturendahsekali, kalau di LIPI Puslititueselon 2,
kalaukitamenggunakan kata Badanitueselon 1A, danmemangpengembangan
LitbangsaatiniperluuntukPolrikarenakitatahuPolrisejak 1998
bagi .....
13
Eksistensisuatubadan/lembagapenelitianakaneksissertaBerjayajikadanhanyaji
ka :
a. Harusmempunyaipayunghukumtentangkeberadaannya
b. Diberianggaran yang cukup, sertakesejahteraananggotapenelitinya
c. Visidanmisi
d. Memilikisumberdaya yang kapabel,
memilikikesukaan(passion)tentangduniariset, percayaatautidak, orang-
orang yang tidakmempunyaipassiontidakakanmencapaititikpuncak, jika di
LIPI menjadipenelitiutama.
e. Berhasilguna
f. Mampubekerjasamadenganlembagariset di dalamdanluarnegeri,
sebabbila LitbangPolritidakmempunyaikerjasamadenganlembaga Litbang
di dalamnegeriataupunluarnegerimaka grade/tingkatan
LitbangPolrihanya di nilaisebagai Litbang internal Polrisaja.
KeberadaanBadanPenelitiandanPengembangan(Balitbang),
BadanPengkajiandanPengembangKebijakan(BPPK)
sertaBadanPengkajiandanPenerapanTeknologi (BPPT) merupakanbadan-
badanpengkajian yang lebihmenekankanpadapenelitian/pengkajianterapan.
Padabentukinipenelitianbukansekedaruntukrisetatauilmupengetahuan,
melainkanbagaimanakegunaannyabagikebijakan Negara demi
kesejahteraanrakyatataukepentingannasional.
Bagaimana model
BalitbangPolri?BalitbangPolriharusmempunyaipayunghukum yang
jelasdanharusberbintangduaatausetaradengangolongan 4E atau minimal 4D
danKapuslitbangituharusnyabintangsatu.
PusatpenelitianharusditatasesuaidengantupoksiPolri,
14
jadikalausayalihatsekarangPuslitbangPolribarumempunyaiduabidangyaitubida
ngsosialdanbidangrekayasa, yang jadipertanyaansayaapakahitucukup,
sementara yang ditanganiPolriitubanyak.
PengembanganorganisasiPolrijugaperlupengkajianlebihlanjut,
bagaimanajugatentangpengamanandaerahseperti
padatopik rakerniskita kali ini, tentangPilkadabahwa Indonesia
iniunikjikadibandingkandengan Pilkadaserentaktahun 2015-2017
denganjumlahkonflik yang terjadi, sangatkecilsekali, yang
masukkeMahkamahKonstitusihanya 27%, seperti yang sayakatakan di
sinibahwamasyarakatkitasaatinisudahberfikirpositifterhadappemiludanaparatk
eamanankitasudahlebihjagodenganpadamasaawalreformasi. Jadiini yang bisa
kitalihatdanbisa menjadicontohbaginegara-negara yang
menganutsistemdemokrasi di suatuwilayah yang
mayoritaspenduduknyaberagamaislam.
Pertanyaan :
a. Polda Babel
Tadi sempat dipaparkan oleh Bapak Kapolri bahwa kemajuan suatu
negara didukung oleh research and development nya, namun yang kami
amati saya beberapa kali membaca literatur bahwa peneliti di Indonesia
sangat minim ± 90/1 juta penduduk dibandingkan dengan Negara Brazil
2000/1 juta penduduk, ditambah lagi tentang belanja negara, mungkin
kita kurang dari 1% sementara negra tetangga Malaysia 2% yang kami
tanyakan,
1) bagaimana upaya LIPI sebagai lembaga riset yang resmi di
Indonesia untuk mengupayakan hal-hal itu, minimal bisa mendekati
negara tetangga kita?
2) hasil Litbang yang ada di Indonesia ini kurang di perhatikan oleh
pimpinan/pemerintah bahkan Bapak tadi sampaikan demo didepan
istana pun tidak di indahkan, sehingga para peneliti jadi kurang
semangat, bagaimana upaya kita untuk meyakinkan para
pengambil keputusan/kebijakan tersebut?
15
c. SSDM Polri
Jika tadi Prof bilang ada passion dan driving force, mungkin yang paling
penting bagaimana personel Polri merasa bangga ditugaskan di Litbang
Polri, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal bahwa seharusnya
Puslitbang Polri menjadi bagian dari organisasi sebagai (tekno struktur)
inilah yang nantinya kebijakan dan keputusan pimpinan harus didasarkan
16
Jawaban :
a. Kami sebetulnya pernah menjadi koordinator kajian tentang Polri dari
Seketariat Wakil Presiden, ada beberapa pejabat Polri yang menjadi
narasumber kami dan salah satu usulan kami antara lain adalah
kenaikan pangkat Polri itu jangan hanya dilihat dari apakah seorang
personel Polri/Kasatwil bukan sekedar bisa menangani konflik disuatu
daerah saja. Kemudian kenaikan pangkat dan mutasi jabatan juga
merupakan usulan kami, jangan menggunakan istilah “sering berkunjung
dia yang naik pangkat”
b. Mengenai Jurnal juga Polri harus senang seperti di UI mempunyai kajian
khusus/studi tentang Kepolisian dari sisi kriminologis, sosial dan dari sisi
yang lain juga. Dan menurut kami seharusnya dosen dari kepolisian juga
harus bertambah, jangan hanya Kolonel masa lalu saja yang mungkin
sudah ketinggalan jaman karena timbal balik antara pengetahuan dan
pengalaman saling mendukung. Jurnal ini tidak harus dimiliki oleh
Litbang tetapi juga harus dimiliki dan bisa dicetak karena sekarang
publikasi melalui e-jurnal atau media lebih efektif.
17
Pertanyaan :
a. Sespuslitbang
18
Jawaban:
a. Sepertinya
Litbang Polri harus berani
19
Permasalahan.....
1) Budaya KKN
Adanya laporan transaksi mencurigakan di rekening sejumlah
anggota Polri baik perwira maupun bintara yg dilaporkan oleh pusat
pelaporan dan analisi transaksi keuangan (PPATK) danterdapat
sekitar 240 kasus pungli tersebar di Polri.
b. Modern
1) Memiliki mind set sebagai “malaikat penolong dan sahabat bagi
anggota Polri”
2) SDM yang proaktif dalam melayani anggota Polri
3) Memanfaatkan TI dalam siklus SDM
24
c. Terpercaya
1) Melaksanakan prinsip “betah” dalam penyelenggaraan kegiatan
rekrutmen calon anggota Polri.
2) Melaksanakan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh
2) Melaksanakan.....
pihak yang terkait/panitia internal/eksternal dengan pelaksanaan
seleksi Diktuk danDikbang.
3) Menerapkan peraturan dalam seleksi, promosi dan penempatan
jabatan secara konsisten dengan prinsip “betah”.
4) Menerapkan sistem pelayanan hak-hak anggota dengan cepat
tanpa biaya.
Kesimpulan
1. Secara umum, riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi.
Riset SDM dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang libatkan
proses perancangan, pengumpulan, penganalisisan dan pelaporan
informasi, dengan tujuan perbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan
25
Pertanyaan :
Jawaban:
Yang pertama, ini memang permasalahan kita semua, yang terjadi di
organisasi kita.Bagaimana kita mencoba untuk mereduksi itu menjadi
sesuatu yang berbeda.Dengan organisasi yang berjumlah 435 ribu orang
itu memang luar biasa.Kami justru mengharapkan bantuan, bukannya
kami tidak melibatkan. Teman-teman di Litbang ini sekali waktu
mengumpulkan rekan-rekan dari satker lain dan menanyakan “you
butuhapa”? Jadi tidak tumpang tindih. Kumpulkan, terus Litbang
menawarkan akan membantu apa. Kami siap menerima masukan, cuma
kadang-kadang masukan itu yang belum sering kami terima.
Untuk masalah jabatan fungsional, banyak orang mengatakan jabatan
fungsional itu akan mengurangi anjak. Itu tidak benar, yang menjadi
penilaian jabatan fungsional itu dua yaitu keahlian dan keterampilan,
bukan orang-orang yang duduk disitu tidak ahli dan tidak terampil bisa
dapat jabatan fungsional.Jabatan fungsional tidak seperti jabatan
struktural yang memiliki staf.Jabatan fungsional itu kerja sendiri.Jadi
bukan orang yang nganggur kemudian masuk/dapat jabatan fungsional
tetapi kalau sekarang tidak apa-apa karena kita masih perlu banyak
penyesuaian.
Perkap 3/2016 tentang pangkat, sudah lama sekali diusulkan dan tidak
ada yang setuju karena pasti akan ada pihak yang dirugikan apabila
Perkap tersebut diberlakukan. Ini memang berat, dan akan kami tunda
enam bulan, setelah itu baru kita jalankan maksimal. Karena sesuatu
yang baru akan merugikan atau menguntungkan seseorang/kelompok.
Setiap sistem pasti ada masalah, dan nanti akan kami kaji lagi.
Sebetulnya Perkap ini belum berlaku, baru berlakunya nanti pada bulan
enam.
27
Saya sangat menyambut baik untuk masalah dilibatkan, saya juga akan
menyampaikan apa-apa yang kami butuh dari Litbang. Kalau kebijakan
saya tidak memberikan komentar, dan jika itu memang sesuatu yang
tidak pas, akan kami perbaiki.
b. Kabag Strajemen Polda Bali b. Kabag.....
1) masalah DSP dan riil, itu dari dulu permasalahan sudah muncul
karena DSP dari setiap kita rencanakan kemudian kita usulkan ke
Pusat tidak pernah ada perubahan. Menurut kami DSP disesuaikan
dengan karakter dan kerawanan wilayah. Sperti yang kami alami di
Polda Bali, di satu sisi adanya suatu perintah untuk anggota itu
harus disesuaikan dengan DSP tetapi kami tidak bisa
memenuhinya karena kerawanan suatu wilayah yang tidak akan
mungkin terlaksanan dengan baik pelaksanaan tugas apabila
disesuaikan dengan DSP.
2) hilangnya jabatan Kasubbag Polwan. Seperti dulu sebanyak 7000
Polwan direkrut harusnya ada wadah khusus yang memperhatikan
bagaimana perkembangan dari adik-adik kami yang ditugaskan di
Polsek-polsek, itu perlu adanya perhatian yang khusus. Sehingga
mohon dipikirkan lagi adanya Kasubbag Polwan yang mempunyai
program khusus untuk perkembangan Polwan kedepan.
Jawaban:
Ini memang debatable, kalau bicara DSP dengan fakta di lapangan.
Yang kelebihan DSP seperti lalu lintas sangat banyak sekali, dia tidak
akan protes. Kita organisasi “Zero Growth”, boro-boro menambah yang
kurang, mengisi yang pensiun saja kesulitan.Jadi saya setuju dengan Ibu
bahwa Polda-polda tidak bisa disamakan jumlah DSP nya.Seperti contoh
Sultra, secara DSP sudah lebih tetapi secara Police Ratio kurang.
Kemudian untuk Kasubbag Polwan, kami SDM ini adalah mengisi orang,
bukan membuat struktur.Membangun struktur itu urusan Ortala.Jadi
seperti Polda Kaltara dibentuk membutuhkan personel sekian, kami beri
personel. Tetapi masukan untuk Kasubbag Polwan ini akan kami
tampung dan akan diusulkan ke Ortala, tetapi bukan kewenangan SDM.
28
Jawaban:
Betul bahwa kita ini investasi.SKCK ini memang prosedurnya seperti
itu.Banyak kasus ketika mau dilantik baru ketahuan punya istri, punya
anak, atau pernah melahirkan.Itu memang kegagalan kami, SKCK dibuat
tidak memakai sistem sementara ini. Bahkan ada kunci lagi yaitu PMK
(penelusuran minat kepribadian), persoalannya oleh orang Propam
diserahkan ke bhabinkamtibmas ke Polsek-polsek yang jauh-jauh. Kita
tidak punya data untuk itu, oleh karena itu memang kedepan akan kami
29
ketika mereka kerja disana, tempat tinggal tidak akan menjadi masalah,
tetapi disisi lain ada negatifnya yaitu seperti yang disebutkan tadi manja.
Atau karena sebelumnya mereka juga pernah sebagai pelaku kejahatan
di wilayahnya.Saya setuju kalau 50:50. Tetapi nanti akan kamiAtau.....
kaji lagi
terkait local boy for local job.
Kemudian masalah dulu kita menghilangkan militer, karena dianggap
budaya militer itu jelek.Dulu waktu awal-awal reformasi itu termasuk
reformasi Polri, setiap yang militer dianggap jelek.Ternyata sekarang kita
merasakan, kadang-kadang saya ketemu orang dia itu pura-pura main
handphone waktu papasan, kemudian saya hormat dulu langsung kaget
dia. Ini karena generasi Y yang bersifat santai.
Memang ini menjadi perdebatan terkait rekrutmen SIP, Sespimma dan
Sespim. Ketika kita bicarakan sebuah sistem, waktu itu kita pikirnya
adalah orang ini adalah orang akademis sehingga nilai ini ditinggikan,
tetapi ternyata ini dimanfaatkan dengan kondisi tertentu untuk menaikkan
nilai itu sehingga nilai-nilai yang lain terabaikan akhirnya bobotnya
menjadi tinggi dan yang awalnya dia rangking lima bisa jadi rangking
satu. Ini sedang kami kaji, karena memang semua sistem selalu ada
lebih dan kurangnya. Oleh karena itu kami mohon bantuan teman-teman,
apakah sistem rekrutmen yang sekarang ini memang sudah pas atau
masih belum, atau perbaikan apa yang perlu kami lakukan. Sekarang ini
kami membukapintu.
Promoter sudah sampek ke pelosok pelosok tanah air tapi apa dan
bagaimana pemahaman kebijakan kapolri yang Promoter itu anggota sudah
memahami tentang kebijakan Promoter?, bagaimana melaksanakan
mewujudkan Promoter?, sebelum saya masuk ke materi yang sudah di
gariskan panitia hanya kusus masalah pilkada saya perluas lagi kalau kita
sudah professional modern dan dipercaya masyarakat Pilkada ini hal yang
sudah.....
kecil sangat mudah karena sudah profesioanal modern dan terpercaya untuk
menuju kesana ada jalan terjal ada hambatan kendala yang harus dihadapi
banyak pendapat para ahli mendefinisikan professional itu apa? tetapi tidak
dipercaya.....
ada satu pun yang saya ambil karena akan menyulitkan angota memahami
secara harfiah apa yg disebut professional maka saya sederhanakan apa itu
professional itu indikasinya antara lain tugas yang dibebankan terlaksana dan
berhasil dan sesuai dengan UUD yang berlaku dan PP , tugas itu sesuai
tetang UU no 2 tahun 2002 Tupoksi Polri yaitu perlindungan pengayom
pelayan kalau situasi tertib, aman, lancar dan damai tidak ada rasa was was
itulah keberhasilan tugas Polri yg professional apabila terjadi kasus tuntas
tidak dilempar banyak komplain, tidak melanggar aturan berlaku seorang
anggota yang baik itu mentaati UUD kode etik dan disiplin. Dalam
profesionalisme tidak hanya dibidang operasional bidang lain itu harus
profesional juga termasuk bidang pembinaan kalau bidang pembinaan tidak
professional maka berakibat fatal tehadap bidang operasional. Contoh
bilamana dalam penempatan anggota tidak sesuai dengan profesi nya
berakibat pasti tugas tidak terlaksa dengan baik dan banyak komplain. Karena
pimpinan dan rekan rekan yang tau persis bagaimana anggota tersebut,
contoh kedua lemdik kalau tidak professional maka hasil didiknya hanya jadi
ayam sayur tidak siap diadu dilapangan, contoh ketiga bagian logistik membeli
peralatan hanya karena titipan rekanan untuk mengambil keuntungan besar
setelah dilapangan tidak bisa dipakai.
31
Modern tidak hanya perlatan saja tetapi yang paling utama yaitu professional
dalam tugas dan pro dalam mengendalikan alat yang maju, semodern apapun
alatnya tetapi sumber dayanya tidak professional juga mubazir ada tugas
polisi yang tidak bisa diganti alat semodern apapun yaitu tugas tugas
sambaing warga msyarakat , komunikasi dengan masyarakat dengan door to
door ke rumah warga, ga bisa warga melakukakan pembinaan lewat telfon
karena yang terpenting bagi warga yaitu dengan bertemu langsung dalam
proses pembinaan masyarakat. Disamping semua professional alat yang
modern yang paling penting lagi anggaran itu sendiri.mau ditugaskan apapun
selama sudah professional tugas Pilkada akan terasa mudah dan tentunya
didukung alat dan system yang sudah modern tentunya dan didukung
anggaran yang cukup. Kebijakan baharkam harkamtibmas itu sendiri yaitu
anggaran.....
mengedepankan intel dan binmas bapak kapolri peduli sekali terhadap
Binmas karena fungsi ini mengedepankan preemtif. Bila Bhabinkamtibmas di
maksimalkan potensi potensi kerawanan konflik sosial bisa diketahui dan
dicegah terlebih dahulu.
Pertanyaan :
a. Kapuslitbang
Apakah Korbrimob membidangi operasional ataukah pembinaan, karena
mereka cenderung dikatakan fungsi mereka operasional bukan
pembinaan?
33
c. KBP.....
c. KBP. Kasihana Sholeh
Mengenai topik professional ada hal yang masih kurang pas
sesempurna apapun pekerjaan kami selalu ada complain ? apakah perlu
kita sempurnakan lagi kalimat ini atau perlu ada koma?
Jawaban :
a. Brimob belum bisa dikatakan pembinaan karena tugas Brimob
kebanyakan untuk operasional baik satgas di timombala dll, untuk tugas
pembinaan Binmas dan Sabhara merupakan ujung tombak dari
Kepolisian dimana ketika terjadi perselisihan yang membantu
penyelesaikan yaitu Binmas dengan musyawarah dan mufakat untuk
mecari solusi dari permasalahan tersebut.
b. Dalam peraturan perkabaharkam terdapat peraturan untuk pengadaan
barang itu ada masukan dari bawah, dalam pengusulan jenis barang
selalau adanya usulan, agar tidak terjadi penyimpangan terkait
pengadaan.
c. Ketika sudah melaksanakan secara professional tentu tidak adanya
complain dari masyarakat kalau masih ada kompalin berarti tidak
professional. Dalam pelaksanaan tugas wajib membuat masayarakat
terpuaskan pelayanan yang kita berikan.
34
Jika kita melihat dari ketatalaksaan terdapat keterkaitan grand disain RB pada
Perpres No. 81 tahun 2010 yang dijabarkan pada road map Reformasi
Birokrasi Kemenpan RB dimana dalam
penajabarnya terdapat 8 area perubahan yang
pertama yaitu Organisasi dan TataLaksana itu
yang utama dan ada sembilan program
percepatan RB dan yang utama adalah
penataan struktur birokrasi , pengembangan
system E-Government dan efisiensi
penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana
kerja pegawai negeri.
diikuti delapan area perubahan yang sudah kita lihat tdi kemudian dikuti oleh
organisasi (area1). Reformasi bidang kelembagaan dilhat dari kebijakan
makro bagaimana dilhat dari desain besar kelembagaan dan desai besar
kelembagaan daerah dn yang bersifat mikro yaitu audit, penataan Organisasi
K/L dan pemantauan dan evaluasi organisasi Pemda.yang bertujuan untuk
membentuk organisasi yang tepat ukuran (Rightsizing). Pedoman penataan
organisasi terdapat dua yaitu tataran teori dan tataran praktis bila
dipadupadankan akan menghasilkan peraturan per-UU-an yang akan
dijadikan pedoman dimana pedoman akan membentuk struktur organisasi
seefisien mungkin dan struktur yang disusun yang harus ditangani.
Alasan.....
Alasan kenapa strukur harus diubah perubahan/ perkembangan lingkungan,
perkembangan teknologi, perkembangan organisasi dan perubahan
kepemimpinan. Dan prinsipnya mandate pertanggungjawaban akuntabilitas
harus jelas untuk mencegah duplikasi dan overlapping dimana banyak satker
yang duplikasi dan overlapping, strukur harus sederhana dan jelas agar dapat
mudah dipahami, strukur oragnisasi sesuai dengan span of control, strukutr
organisasi berorientasi kepada kebutuhan steakholder dan pemilahan yang
jelas antara tanggungjawan kebijakan dan pelaksaaan kebijakan, strukur
seharusnya menghindari potensi konflik, dan struktur oragnisasi
terdesentralisasikan.
Dalam membangun Puslitbang Polri harus melihat tiga pilar organisasi yang
pertama SDM kedua sistem penataan organisasi dan ketiga proses bisnis
(target organisasi). Bilamana terjadi perubahan harus melihat analisa dan
evaluasi jika melihat analisa ada enam hal yaitu sistem manajemen, diagnosis
dan umpan balik, pembaharuan, implementasi, formulasi stategi dan rencana
aksi.Untuk mengevaluasi tidak semerta merta mudah tapi ada ada hal yang
perlu dikaji dan dilihat beban kerja yang lalu.Banyak kebutuhan subsatker
yang ingin berkembang sendiri tanpa mendasi hal yang tadi. Perkap 21,22,23
belum pernah dievaluasi. Dari hasil itu semua dapat diukur sebagai berikut
efisiensi, efektifitas, dan kesehatan.
36
Dalam komprehensif dalam audit melihat puslitang sebagai Satker stand alone
bagaimana internal Satker, tatateknis, tatalaksana, SDM, kerja individu dan
laporan audit.dan sebagai sub system-sistem pembangunan, elemen sub,
adanya hubungan antar subsatker, unsure dasar dan proses dan tujuan untuk
Satker itu sendiri.
Hasil.....
Dalam sasaran strategis Renstra Polri 2015 – 2019 Puslitbang Polri terdapat
dua sasaran yang harus terpenuhi yang pertama terpenuhinya
Alpahankam/Almatsus Polri guna mendukung penguatan Tupoksi Polri dan
yang kedua terbagunnya teknologi modern dibidang Kepolisian dan sistem
informasi secara berkelanjutan. Yang terintegrasi melalui pengembangan
penelitian dan kajian ilmiah dalam mendukung kinerja Polri yang optimal.
Dalam laporan di Srena untuk tingkat kepercayaan masyarakat target yang di
canangkan pada tahun 2016 sejumlah 55% dan realisasinya sebesar 69,03%
capaian 125,51% dan hasilnya sangat baik.
Pertanyaan :
37
a. Kapuslitbang Polri
Mengingat Puslitbang Polri tidak memilki kaki kaki di bawah apakah kita
perlu ada kaki kaki dibawah ataukah minimal ada bidang disalah satu
satker yang membunyikan kegiatan penelitian dan pengkajian?
Jawaban :
a. Kami setuju usulan adanya Litbang di kewilayahan karena tugas dari
Strajemen sudah cukup banyak dan apa yang diacarakan tidak dapat
ditindak lanjuti di Polda.
38
BAB IV.....
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Research-based policy (kebijakan berbasis riset) merupakan suatu keniscayaan
bagi institusi pemerintah dan swasta
1. Lembaga Litbang akan eksis dan berjaya jika dan hanya jika: memiliki
payung hukum dan terjamin keberadaannya; diberi anggaran yang cukup,
untuk peneliti; memiliki visi misi yang jelas; memiliki SDM yang kapabel dan
memiliki kesukaan (passion) terhadap dunia riset; mampu bekerjasama
dengan lembaga Litbang didalam dan diluar negeri;
2. Secara umum, riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi, riset
SDM dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang libatkan proses
perancangan, pengumpulan, penganalisisan dan pelaporan informasi,
dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan
pengidentifikasian, pemecahan masalah, dan penentuan peluang dalam
SDM;
3. Riset SDM diharapkan dapat memberikan informasi yang berkualitas
sebagai “kompas” pengambilan keputusan. informasi dikatakan berkualitas
jika memenuhi kriteria relevan, akurat, reliabel, valid dan actual, yang
berguna organisasi Polri;
39
C. PENUTUP
Demikian Laporan Pelaksanaan Rapat Kerja Teknis Puslitbang Polri T.A
2017dibuat sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan yang dilaksanakan dan
sebagai bahan pertimbangan bagi Pimpinan dalam menentukan kebijakan lebih
lanjut.
40
Jakarta, Maret2017
KETUA PANITIA
Paraf :