Anda di halaman 1dari 32

1

ANALISIS KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA DALAM


MEMBERIKAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
KEPADA MASYARAKAT
(Studi Kasus, Di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman)

PROPOSAL
Diajukan Untuk Menyusun Proposal Skripsi

Disusun Oleh :

Aulia Anas
18.94.0084

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................10
C. Tujuan Penelitian..............................................................................10
D. Manfaat Penelitian............................................................................11
E. Sistematika Bab.................................................................................12
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................14
A. Landasan Teori..................................................................................14
1. Teori Pelayanan Publik...............................................................14
2. Teori Efektivitas..........................................................................15
3. Analisis Kinerja...........................................................................16
4. Pelayanan Administrasi...............................................................17
B. Penelitian Terdahulu.........................................................................20
C. Kerangka Berfikir.............................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................24
A. Dasar Penelitian (Jenis Penelitian)....................................................24
B. Objek Penelitian................................................................................24
C. Sumber Data......................................................................................25
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................26
E. Model Analisis Data..........................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintahan desa merupakan sub-sistem dari sistem penyelenggaraan

pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur

masyarakatnya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh

pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

bersama dengan perangkat desa.

Perangkat Desa merupakan pegawai pejabat pelayanan publik yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pelayanan kepada

masyarakat, dan membantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya untuk

harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan masyarakat, oleh

karena itu para perangkat desa dituntut memiliki komitmen, kemampuan,

ketrampilan dan perasaan perhatian yang tulus dan membutuhkan rasa empati

yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat. Harapannya

masyarakat merasa nyaman dan puas mendapatkan pelayanan dari perangkat

desa dalam menyelesaikan segala permasalahan administratif di desa

diantaranya adalah : 1) pelayanan pembuatan surat pengantar Kartu Tanda

Penduduk (KTP), 2) pengantar Kartu Keluarga (KK), 3) pengantar surat

nikah, 4) pengantar akta kelahiran, 5) surat pindah, 6) surat keterangan tidak

mampu, 7) surat izin usaha.

1
2

Pada dasarnya manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara realita

dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

manusia. Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang

berkualitas dari pemerintah, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai

dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama

ini masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan.

Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur,

sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan

dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek

pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, dan hal ini diperjelas lagi dalam keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003 tentang pedoman

umum penyelenggaraan pelyanan publik, yang menguraikan pedoman umum

penyelenggaraan publik.

Berdasarkan surat keputusan Bupati Peraturan Daerah Kabupaten

Sleman Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kalurahan ditetapkan

wewenang lurah sebagai berikut:

Kewenangan Kalurahan meliputi:


a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Kalurahan;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh:
1) Pemerintah;
2) Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta; atau
3

3) Pemerintah Daerah.
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta, atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Untuk mencapai kinerja yang baik, diperlukan pegawai yang disiplin,

bersemangat dan bertanggung jawab dengan penuh pengabdian. Jadi dengan

demikian lebih menekankan pada perilaku masing-masing aparat pelaksana

dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas.Dalam melaksanakan

kegiatan dan kinerja yang baik maka diperlukan pembinaan, agar dalam

melaksanakan pekerjaan tidak terjadi banyak kesalahan dan dapat

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam peraturan pemerintah

No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil, mengatur

bahwa kewajiban yang harus ditaati dan larangan yang tidak boleh dilanggar

oleh setiap Pegawai Negeri Sipil. Adapun PP No. 53 Tahun 2010 itu

menyatakan antara lain:

a. Mentaati ketentuan jam kerja


b. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik
c. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat
terhadap bidang tugasnya masing-masing
d. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-sebaiknya setiap
laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin kerja pegawai.

Hal itu juga diperkuat dengan Undang-Undang Pelayanan Publik

Nomor 25 Tahun 2009, tentang pelayanan publik. Dinyatakan bahwa setiap

pegawai harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat. Sehingga dengan adanya aturan dan sumber daya yang dimiliki

optimalisasi kinerja pegawai dapat berjalan dengan baik karena hal ini sangat

dibutuhkan diseluruh elemen birokrasi, terutama di instansi-instansi yang


4

berkaitan dengan pelayanan publik secara langsung. Pelayanan Publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Kecenderungan seperti ini

terjadi karena masyarakat masih diposisikan sebagai pihak “melayani” bukan

yang dilayani.

Hal ini menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan kualitas

pelayanan yakni sering terlantarnya upaya peningkatan pelayanan dan kurang

berkembangnya inovasi dalam pelayanan serta kurang terpacunya pemerintah

daerah untuk memperbaiki kualitas pelayanan.

Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub-sistem dari sistem

penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk

mengatur masyarakatnya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa, Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan

pemerintahan oleh pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Syukuri 2002:8 (dalam Abdul Kadir 2015:137) menjelaskan bahwa

untuk mendapatkan kinerja yang optimal di perlukan 4 (empat) persyaratan,

yaitu :

1) Kapasitas SDM yang memadai, kemampuan pengetahuan, keterampilan


dan pengalaman serta didukung oleh sikap mental dan moral, loyalitas
5

dan dedikasi dari eksekutif akan sangat mendukung bagi terwujudnya


kinerja daerah yang optimal;
2) Rekrutmen yang baik, untuk mendapatkan pegawai yang qualified
diperlukan suatu mekanisme dan proses rekrutmen yang tertata dengan
baik dan benar;
3) Pembinaan yang memadai, untuk menngkatkan kinerja maka perlunya
upaya pembinaan untuk meningkatkan kapasitasnya secara terencana dan
berkeanjutan; dan
4) Pengawasan masyarakat, baik oleh lembaga perwakilan rakyat, maupun
media massa dan masyarakat secara langsung perlu dilaksanakan dan
ditingkatkan secara terus-menerus.

Layanan Administrasi yang ada di Indonesia masih mengalami masalah

yang ingin mendapatkan perhatian dan sebuah solusi yang komprehensif.

menyadari dengan meningkatkan keperluan masyarakat dan perubahan dalam

pemerintahan, pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat sosial

harus sepenuhnya di perbaharui maupun dari segi model dalam sebuah

bentuk pelayanan. Pelayanan administarsi oleh pusat pemerintah dan

masyarakat lokal yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebuah

kegiatan untuk kepentingan bersama masayarakat. Kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan public akan memenuhi jika pelayanan yang

diselenggarakan oleh pegawai terdapat memenuhi harapan masyarakat pada

saat ini.

Setiap penduduk siap mendukung akan jasa dan jasa administrasi yang

telah disediakan oleh pelayanan public (Ropi et al., 2021). Aparatur sipil

Negara merupakan salah satu cabang yang hadir sejak dalam studi birokrasi.

Kusus dalam tahap pelayanan public merupakan sebuah keterkaitan antara

masyarakat dan pemerintah. Mengapa itu terjadi karna masayarakat terus di

posisikan sebagai “melayani” bukan dilayani. Oleh karna itu akan berdampak
6

negative terhadap pertumbuhan sebuah kualitas pelayanan., yang dapat

mengartikan sebagai upaya peningkatan pelayanan yang sering diabaikan

dimana kurangnnya pengembangan inovasi pelayanan dan kurangnya

motivasi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

(Islamiyah, 2021)

Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa diperlukan adanya kinerja

yang baik demi terciptanya sebuah pelayanan administrasi yang baik. Kinerja

adalah sebuah kunci yang memperoleh produktivitas, yang dimana hasil

kinerjanya adalah berasal dari Sumber Daya Manusia dan sumber daya

lainnya, terdiri dari suatu organisasi yang membawa hasil akhir berdasarkan

tingkat kualitas dan standar globalisasi. Karena pada dasarnya keterkaitan

pelayanan publik dan kinerja merupakan pekerjaaan yang tidak terlepas dari

proses hasil kinerja seseorang dalam menjalankan tugas atau tanggung

jawabnya secara kuantitas dalam pelayanan.

Kapasitas kerja karyawan atau pegawai adalah tingkat individu

karyawan dalam mencapai keberhasilan pekerjaan yang diberikan dengan

kata lain adalah hasil kinerja karyawan yang dukung baik dalam hal kualitas

dan kuantitas berdasarkan standar yang telah ditentukan. Kualitas layanan

yang terpenuhi merupakan kepuasan pelanggan karena itu langkah untuk

menentukan kualitas layanan yang disediakan oleh penyedia layanan. Hal ini

berarti bahwa jika kepuasan pelanggan tercapai, kualitas layanan dapat

dikatakan memenuhi harapan pelanggan sehingga pelayanan yang diterima

orang menjadi puas.


7

Untuk mencapai kapasitas kerja karyawan atau pegawai yang berhasil

dalam pekerjaan yang diberikan, maka hendaklah diukur terlebih dahulu

kinerja dari karyawan atau pegawai tersebut. Menurut Dessler (2014),

Penilaian kinerja (performance appraisal) berarti mengevaluasi kinerja

karyawan di masa sekarang dan/ atau di masa lalu secara relatif terhadap

standar kinerjanya. Pada intinya, penilaian kinerja selalu melibatkan proses

penilaian kinerja (performance appraisal process) tiga langkah: (1)

menetapkan standar kerja; (2) menilai kinerja aktual karyawan secara relatif

terhadap standar (ini biasanya melibatkan beberapa formulir penilaian); dan

(3) memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan membantunya

untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau untuk terus berkinerja di atas

standar.

Tujuan dari penelitian ini adalah pegawai yang ada di desa

Sardonoharjo dapat bekerja sesuai dengan kinerja mereka, dan

bertanggungjawab atas tugas yang mereka anut juga bisa bekerja dengan

maksimal untuk memenuhi kapasitas pelayanan pemerintahan Desa

Sardonoharjo. Dengan ini peneliti Mengambil Tempat penelitian Di Desa

Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Peneliti akan

meneliti tentang Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam Memberikan

Pelayanan Kepada Masyarakat. Studi kasus pelayanan administrasi

kependudukan. Pelayanan administrasi kependudukan yang ada di Desa

Sardonoarjo, dapat dilihat dari beberapa aspek pelayanan administrasi

diantaranya terdiri dari pelayanan administrasi umum, administrasi penduduk,


8

maupun administrasi lainnya. Dengan adanya kasus-kasus masalah yang

sering terjadi pada pelayanan adminitrasi dalam pelaksanaannya, yaitu masih

rendahnya pelayanan administrasi yang disediakan seperti dalam memberikan

pelayanan administrasi penduduk:

1) Pelayanan pembuatan surat pengantar Kartu Tanda Penduduk;


2) Pengantar kartu keluarga;
3) Pengantar surat nikah;
4) Surat keterangan tidak mampu;
5) Pengantar akte kelahiran;
6) Surat pindah;
7) dan surat izin usaha.

Permasalahan yang ditemukan saat observasi awal yang dilakukan

peneliti dengan mewawancarai Bapak Rahmadi selaku Kepala Kantor Desa

Di Kalurahan Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kota Yogyakarta, yaitu :

a. Pelayanan administrasi pemerintah desa berkaitan dengan kemampuan

atau kompetensi pegawai masih rendah dan masih belum optimal.

Permasalahan tersebut belum maksimal dikarenakan masih rendahnya

pelayanan perangkat desa dan masih kurang efisien dalam melaksanakan

pelayanan, seperti masih ada beberapa pegawai yang masih kurang

disiplin dalam jam kerja, para pegawai kantor desa juga masih sering

pulang kerja pada saat jam kerja belum selesai.

b. Selain itu penanganan pegawai kantor desa dalam pelayanan administrasi

juga masih kurang peka terhadap keluhan masyarakat dalam hal

memberikan pelayanan. Maka dari itu, kantor desa sangat memerlukan

kualitas kinerja yang baik bagi perangkat desa dalam melayani

masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab mereka, agar dapat


9

terwujudnya kinerja pelayanan yang efisien, cepat, dan akurat yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis.

Analisis berasal dari sebuah Bahasa inggris yaitu analyzis yang dapat

diartikan sebagai, membedah, mendeskripsikan, memodifikasi dan

membahas. Teori analisis dalam penelitian ini berupa analisis proses

pemecahan suatu permasalahan pelayanan administrasi kependudukan kepada

masyarakat menjadi bagian terpisah untuk memahami sebuah sifat, hubungan,

dan peran serta bagian. Teori analisis pada umumnya disebut sebagai

pembagian, mengurai, atau membagi yang berarti memisahkan.

Dari segi kualitas pelayanan public sarana untuk mencapai sebuah

peraturan yang harus di patuhi secara ketat oleh siapapun yang menjadi suatu

obyek dari peraturan tersebut. (Ropi et al., 2021). Penelitian ini penting untuk

dilakukan mengingat berbagai permasalahan dalam pelayanan kepada

masyarakat oleh Pegawai Kantor Desa guna memperbaiki segala kekurangan

yang ada dan demi meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam

Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat di Kelurahan

Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kota Yogyakarta (Studi Kasus

Pelayanan Administrasi Kependudukan)”.


10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian konteks diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Kinerja Pegawai Kantor Desa dalam Memberikan Pelayanan

Kepada Masyarakat di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten

Sleman?

2. Seberapa besar pengaruh Kinerja Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan

Kepada Masyarakat di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten

Sleman?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam Kinerja Pegawai

Kantor Desa dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat di Desa

Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman?

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penanganan pegawai kantor

desa dalam pelayanan administrasi juga masih kurang peka terhadap

keluhan masyarakat dalam hal memberikan pelayanan di Desa

Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman?

C. Tujuan Penelitian

Adapun dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan kinerja pegawai kantor Desa

Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.


11

2. Untuk mengetahui pengaruh Kinerja Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan

Kepada Masyarakat di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik Kabupaten

Sleman.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat Kinerja Pegawai Kantor di

Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penanganan pegawai

kantor desa dalam pelayanan administrasi juga masih kurang peka

terhadap keluhan masyarakat dalam hal memberikan pelayanan di Desa

Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khusunya dalam hal ini yang

berkaitan dengan ilmu pemerintahan mengenai kinerja aparat Kelurahan

memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di Kelurahan

Sordonoharjo, Kabupaten Ngaglik, Kabupaten Sleman.

b. Untuk memenuhi tugas penelitian Ilmu Pemerintahan, sebagai syarat

menyelesaikan Studi di Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas

Amikom Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat
12

Hasil penelitian ini diharapkan dengan menambah serta

memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kinerja aparat

kantor camat memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat

di Kelurahan Sordonoharjo, Kabupaten Ngaglik, Kabupaten Sleman.

b. Bagi Pemerintah

Kajian ini dimaksudkan sebagai acuan atau penilaian untuk

pengambilan keputusan dan juga sebagai acuan bagi pemerintah

dalam meningkatkan pengetahuan mengenai kinerja aparat Kelurahan

dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di

Kelurahan Sordonoharjo, Kabupaten Ngaglik, Kabupaten Sleman

c. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terhadap

mahasiswa, khususnya dibidang hukum perdata, serta dapat dipakai

sebagai bahan acuan terhadap penelitian sejenis untuk kajian-kajian

berikutnya.

E. Sistematika Bab

Guna mendapatkan gambaran singkat secara sistematis tentang isi

penelitian tesis ini, peneliti akan menguraikan sistematika pembahasannya

dalam 5 (lima) bab dan masing-masing terdiri dari sub-sub bab.

Sistematikanya adalah sebagai berikut :

Bab I merupakan pendahuluan yang di dalamnya menguraikan

tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,


13

manfaat penelitian, dan sistematika bab.

Bab II merupakan penjelasan dari kajian pustaka tentang landasan

teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berfikir.

Bab III merupakan bagian dari metode penelitian membahas

tentang Dasar Penelitian (Jenis Penelitian), Objek Penelitian, Sumber

Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Model Analisis Data.

Bab IV merupakan bagian hasil penelitian dan pembahasan pada

bagian ini akan membahas tentang temuan hasil penelitian dan juga

akan menjawab semua rumusan masalah yang ada pada bab I.

Bab V merupakan akhir dari rangkaian penutup, yang di

dalamnya menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan

juga dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Pelayanan Publik

Menurut Pasalong pelayanan pada dasarnya di defenisikan sebagai

aktifitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Jadi dapat dikatakan

bahwa dalam pelayanan terdapat dua aspek yaitu seseorang atau organisasi

dan pemenuhan kebutuhan.

Sinambela menjelaskan bahwa untuk mencapai kepuasan dituntutkan

kualitas pelayanan yang terdiri dari: (Solatiyah, 2021: 8)

a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersipat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan di sediakan secara

memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Koordinasi, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang

pada prinsip efesien dan efektifitas.

d. Partisipasi, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

14
15

e. Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan deskriminasi

dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status

sosial, dan lain-lain.

f. Kesinambungan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

2. Teori Efektivitas

Menurut Sondang P. Siagian Pengertian dari efektivitas adalah

Pemanfaatan sumber daya sarana dan prasarana prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumna untuk menghasilkan

sejumlah barag atas jasa kegiatan yang dijalankannya, efektifitas menu

jukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkan, jikag hasil kegiatan semakin mendekati sasaran berarti semakin

tinggi efektifitasnya.”

Sondang P. Siagian juga mengatakan ukura untuk mecapai tujuan

yan efektif ada beberapa kreteria yaitu :”

a. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai

b. Kejelasan strategi pecapaian tujuan

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap

d. Perencanaan yang matang

e. Penyusunan program yang tepat

f. Tersediannya sarana dan prasarana kerja


16

g. Pelaksanaan yang efektif dan efesien

h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersipat mendidik.

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa untuk mencapai suatu tujuan

yang ingin di gapai butuh proses persiapan yang matang dalam berbagai

macam pekerjaan.

Menurut Ravianto pengertian efektivitas ialah seberapa baik

pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran

sesuai yang diharapkan. Artinya apabila suatu pekerjaan dapat dihasilkan

sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya

maka dapat dikatakan efektif (Solatiyah, 2021: 10).

3. Analisis Kinerja

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis. Analisis

berasal dari sebuah Bahasa inggris yaitu analyzis yang dapat diartikan

sebagai, membedah, mendeskripsikan, memodifikasi dan membahas.

Analisis merupakan proses pemecahan menjadi bagian terpisah untuk

memahami sebuah sifat, hubungan, dan peran. Dan bagian. Analisis pada

umumnya disebut sebagai pembagian, mengurai, atau membagi yang

berarti memisahkan. Dari segi kualitas pelayanan public sarana untuk

mencapai sebuah peraturan yang harus di patuhi secara ketat oleh siapapun

yang menjadi suatu obyek dari peraturan tersebut.

Defenisi Kinerja, defenisi kinerja menurut para ahli (Bambang

Kusriyanto) adalah sebuah hasil kinerja yang dicapai oleh karyawan atau

pegawai dalam melaksanakan tugas yang sesuai dengan kinerja dan


17

tanggung jawab yang diperolehnya. Tahap selanjutnya dalam menganalisis

kinerja ialah, sebuah indicator. Indicator yang dimaksud adalah hal yang

digunakan untuk mengevaluasi atau melihat kinerja, baik dalam

pelaksanaan, perencanaan dan Langkah sesudah operasi selesai. Indicator

kinerja yang digunakan untuk memastikan bahwa kinerja organisasi yang

bersangkutan akan menunjukan peningkatan kemampuan untuk memenuhi

tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh, kualitas pekerjaan, kecepatan,

inisiatif, kapasitas, menyampaikan. (Ropi et al., 2021)

4. Pelayanan Administrasi

Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa efektivitas pelayanan akan

dipengaruhi oleh disiplin aparat, yang ada dalam organisasi yang

bersangkutan dalam melayani, pelayanan pada dasarnya dapat

didefinisikan sebagai aktifitas seseorang, sekelompok dan atau organisasi

baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan

(Sampara Lukman 2001 : 27) .

Profesionalisme seorang pegawai sangat penting untuk mencapai

tujuan organisasi sehingga dapat dicapai efisiensi dalam menjalankan

kegiatan organisasi. Efisiensi Berarti kemampuan aktual organisasi untuk

melakukan dan menyelesaikan tugas dengan Benar dan tepat waktu

dengan mempertimangkan kualitas atau kualitas layanan yang diberikan.

Penyampaian pelayanan kepada masyarakat dapat dilihat dari kinerja

pelayanan yang diberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai sarana


18

untuk melayani memantu dan mengelola apa yang diutuhkan masyarakat

yang akan memfasilitasi dan secara aktif mendorong proses hal yang

mereka lakukan (Daraba, 2015).

1) Pelayanan Administrasi Masyarakat

Pelayanan dalam kamus Bahasa Indonesia (2008:571) berasal

dari kata layan yang berarti membantu (mengurus) apa yang

diperlukan seseorang. Sedangkan kata pelayanan mempunyai arti

perihal atau melayani jadi pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung. Kemudian

menurut Eko Supriyanto dan Sri Sugiyanti (2001:9) pelayanan adalah

upaya untuk membantu menyiapkan, atau mengurus keperluan orang

lain. Belum jelas apabila belum ada yang memuat proses itu sendiri,

untuk menerangkan lebih lanjut mengenai proses itu sendiri.

Peningkatan kualitas pelayanan yang menjadi tuntutan

mayarakat harus dipenuhi oleh aparat kantor Desa sebagai

penyelenggara pemerintahan Desa. Karena pada dasarnya menerima

pelayanan yang memuaskan diri pegawai pemerintah desa merupakan

hak yang dimiliki oleh setiap warga masyarakat. Dengan pelayanan

yang diterima tersebut maka diharapkan masyarakat akan

berpartisipasi aktif dalam mendukung tugas – tugas aparat pemerintah,

sehingga terjadi keseimbangan antara hak yang ditetapkan oleh

masyarakat dan kewajiban yang harus dijalankan sebagai warga

negara.
19

Salah satu fungsi utama pemerintahan adalah penyelenggaraan

pelayanan umum yang tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat, pelayanan umum yang memuaskan dapat terwujud

apabila dilaksanakan secara efesien, efektif, berkeadilan, trasparan,

dan akuntabel. Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap pemerintah harus

mengikuti perkembangan yang terjadi ditengah – tengan masyarakat.

2) Pelayanan Administrasi Desa

Dalam bukunya yang bejudul Filsafat Administrasi, Siagian

(1973: 4) mengemukakan bahwa :”administrasi adalah keseluruhan

proses pelaksanaan daripada keputusan-keputusan yang telah diambil

dan pelaksanaan itu pada umumnya ditentukan oleh dua orang

manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya”. Demi efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa, pemerintahan desa harus di dukung dengan tata

usaha yang benar. Tata usaha yang benar adalah kegiatan mencatat

semua proses penyelenggaraan pemerintahan desa yang disebut

administasi desa.

Jadi, administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan

pencatatan data informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan

desa. Administrasi desa sangat penting bagi kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan desa. pemerintahan desa akan berjalan lancar manakala

didukung oleh sistem tata usaha/administrasi yang benar, rapi dan

tertib.
20

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Solatiyah dengan judul Kinerja kantor

pegawai desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada

Masyarakat Studi Di Desa Seling kecamatan Tabir Kabupaten

Merangin. Penelitian ini tergolong ke dalam kualitatif deskriptif

dengan metode pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi. penelitian ini bertujuan untuk untuk

mengetahui kendala apa yang dihadapi Kepala Desa dalam

memberikan pelayanan Administrasi kepada masyarakat dan

bagaimana upaya Kepala Desa Seling Kabupaten Merangin dalam

meningkatkan pelayanan administrasi. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan penulis, diperoleh hasil dan kesimpulan: kendala yang

dihadapi Kepala Desa Seling Kecematan Tabir kabupaten Merangin

dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat,

pertama Kedisiplinan yang masih jadi permasalahan umum, dan kedua

Faktor Pedidikan yang rendah (Solatiyah, 2020). Penelitian ini berbeda

dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitian ini fokus pada

pelayanan administrasi kepada masyarakat, sedangkan penelitian

penulis fokus pada pelayanan administrasi kependudukan kepada

masyarakat. Kemudian lokasi penelitian Solatiyah juga berbeda

dengan penelitian penulis.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Rosmala Dewi dkk dengan judul

Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam Memberikan Pelayanan


21

Administrasi Kepada Masyarakat (Studi Kasus di Kantor Desa Wage

Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo). Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik

pengumpulan data menggunakan pedoman wawacara, study pustaka

dan dokumentasi. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis Kinerja

pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan administrasi

kepada masyarakat di Desa Wage dan mengetahui factor pendukung

dan penghambat kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan

pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Wage. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa semua informan tersebut

memberikan informasi bahwa kinerja pegawai kantor desa

telah memenuhi standarisasi pelayanan public berdasarkan

kepada sub focus penelitian yaitu 1) Prestasi kerja

(achievement). 2) Keahlian (skill) 3) Kepemimpinan (leadership).

Adapun Perilaku (Attitude) kurang memenuhi standarisasi pelayanan

public. (Andi Rosmala Dewi dkk, 2021). Penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang penulis lakukan. Penelitian ini fokus pada pelayanan

administrasi kepada masyarakat, sedangkan penelitian penulis fokus

pada pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat.

Kemudian lokasi penelitian Andi Rosmala Dewi dkk juga berbeda

dengan penelitian penulis.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Darmansyah Putra dengan judul Analisis

Kerja Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Di


22

Kantor Camat Pasir Penyu Kabupaten Indragili Hulu. Metode

pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner,

observasi dan wawancara. Peneltian ini bertujuan untuk mengukur dan

mengetahui kinerja pegawai Pada Kantor Camat Pasir Penyu Kabupaten

Indragiri Hulu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja

pegawai dengan indikator pengetahuan, pangalaman, dan kepribadian

dapat dikatakan baik sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan rata-

rata pegawai menyatakan bahwa kinerjanya dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakatat dapat dikatakan baik dengan jumlah jawaban

sebanyak 272 jawaban atau sebesar 64% dari keseluruhan jawaban.

(Darmansyah Putra, 2013). Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

penulis lakukan. Penelitian ini fokus pada pelayanan kepada masyarakat

pada Kantor Camat Pasir Penyu Kabupaten Indragili Hulu, sedangkan

penelitian penulis fokus pada pelayanan administrasi kependudukan

kepada masyarakat Di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten

Sleman.

C. Kerangka Berfikir

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka diperlukan

uraian alur pikiran yang mendudukkan permasalahan dalam penelitian ini.


23

Kebijakan Pemerintah

Pelayanan Administrasi
Kependudukan Desa
Sardonoharjo

Baik Cukup Baik

Kurang Baik

Gambar 1. Kerangka Pikir

Pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat Di Desa

Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman merupakan salah satu

bentuk kebijakan dari pemerintah. Kebijakan pemerintah tersebut juga

diterapkan ditingkat desa. Dalam hal ini Desa Sardonoharjo, Kecamatan

Ngaglik, Kabupaten Sleman. Pelayanan administrasi kependudukan kepada

masyarakat Di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman

memiliki tiga kategori penilaian, yaitu : baik, cukup baik, dan kurang baik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Dasar Penelitian (Jenis Penelitian)

Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif

dalam proses penelitian ini menggunakan data wawancara terkait kinerja

aparat desa dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukuan di

desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang mejadi perhatian dalam sebuah

penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai

untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Menurut Sugiyono (2012:144) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal

objektif, valid, dan realiable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Objek penelitian adalah bagian yang ingin diteliti yang akan menjadi

data dalam penelitian. Objek dalam penelitian ini ialah informan yang

memberikan informasi mengenai informasi yang diperlukan dalam penelitian.

Informan penelitian ini diantaranya yaitu:

1) Kepala Desa;

2) Sekretaris Desa;

3) Perangkat Desa;

24
25

4) Masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam

memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dengan tujuan yaitu:

1. Prestasi;

2. Keahlian ;

3. Perilaku dan

4. Kepemimpinan.

C. Sumber Data

Data utama bersumber dari data kualitatif meliputi kata-kata,

perbuatan, referensi tertulis, foto/dokumentasi, serta statistik. Penjelasannya

sebagai berikut:

1. Kata-kata informan yaitu Kepala Desa; Sekretaris Desa; perangkat Desa ;

dan Masyarakat;

2. Tindakan, semua orang diamati berupa Kinerja Pegawai Kantor Desa

dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat di Desa Sardonoharjo,

Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman;

3. Sumber tertulis, mencakup kinerja pegawai kantor desa dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat serta faktor penghambat dalam

kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat;

4. Foto/dokumentasi, peneliti mengambil saat penelitian dilakukan misalnya

saat wawancara dengan informan.


26

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

dengan cara, wawancara observasi dan dokumen. Peneliti memakai beberapa

metode yang dianggap relevan saat pengumpulan data penelitian, sebagai

berikut:

1. Wawancara Tidak Terstruktur

Orang yang dijadikan informan adalah sebagai berikut:

a) Kepala Desa;

b) Sekretaris Desa;

c) Perangkat Desa ;

d) Masyarakat.

2. Observasi

Peneliti mengobservasi tentang kinerja pegawai dan faktor-faktor

penghambat kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan

administrasi kependudukan kepada masyarakat.

3. Dokumentasi

Dokumen dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

berupa analisis terhadap kinerja dan faktor-faktor penghambat kinerja

pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan administrasi

kependudukan kepada masyarakat.


27

E. Model Analisis Data

Teknik analisis data dengan minimisasi data visualisasi data dan

verifikasi Mies dan Huerman (Ropi et al., 2021). Model analisis data dalam

penelitian ini yaitu

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dalam

penelitian ini dilakukan dalam bentuk naratif sehingga memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami.

c. Penarikan serta Pengujian Kesimpulan (Drawing and Verifying

Concluctions)

Langkah selanjutnya dalam analisis data penelitian ini adalah

menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan pengujian terhadap

kesimpulan tersebut. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat yang

mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang


28

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti yang kuat dalam arti

konsistensi dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali

kelapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang

kredibel.
DAFTAR PUSTAKA

Andi Rosmala Dewi, dkk. (2021). Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam
Memberikan Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat (Studi Kasus di
Kantor Desa Wage Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo). Jurnal Ada
Na Gau, 2 (1), 2723-5505.

Daraba, D. (2015). Penerapan Prinsip Pelayanan Administrasi Pada Kantor Desa


Panciro Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, Indonesia. Jurnal Office, 1(2),
185–191.

Darmansyah Putra. (2013). Analisis Kerja Pegawai Dalam Memberikan


Pelayanan Kepada Masyarakat Di Kantor Camat Pasir Penyu Kabupaten
Indragili Hulu. (Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim Riau).

Dessler, Gary. (2014). Manajemen Sumber daya Manusia. Indeks: Jakarta.

Eko Supriyanto dan Sugiyanti. (2001). Operasionalisasi Pelayanan Prima. LAN


RI.

Islamiyah, N. (2021). Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat Di Desa


Makmur Mulia Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2021.

Kadir, Abdul. 2015. Studi Pemerintahan Daerah dan Pelayanan Publik. CV.
Dharma Perada Dharmasraya. Edisi Pertama.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (2008). Pelayanan.

Lukman, Sampara. 2001. Pengembangan Pelaksanaan Pelayanan prima. Bahan


Ajar Diklatpim Tingkat III, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. Jakarta.

P. Siagian. (1973). Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Ropi, P., Wijaya, A. F., & Papilaya, F. S. (2021). Analisis Kinerja Pegawai
Kantor Desa Dalam Memberikan Pelayanan Administrasi Kepada
Masyarakat. Buletin Poltanesa, 22(1), 348–356.
https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i1.465

Solatiyah. (2020). Kinerja kantor pegawai desa dalam memberikan pelayanan


administrasi kepada Masyarakat Studi Di Desa Seling kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin. (Skripsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).

Solatiyah, S., Alhusni, A., & Marlina, S. (2021). Kinerja Pegawai Kantor Desa
Dalam Memberikan Pelayanan Administrasi Kepada Masyarakat Studi Di

29
30

Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin (Doctoral Dissertation,


UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai