Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

PENGARUH KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA TOGU DOMU NAULI


DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ADMINISTRASA KEPADA
MASYARAKAT

Diajukan oleh:

CHINTIA MARSAULINA HALOHO (198520074)

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS

MEDAN AREA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
cara pembuatan skripsipada Universitas Medan Area dan untuk memperoleh gelar Sarjana
Administrasi publik.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat
selesai. Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian PENGARUH KINERJA
PEGAWAI KANTOR DESA TOGO DOMU NAULI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
ADMINISTRASA KEPADA MASYARAKAT” ini sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa
proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Medan, 7 Desember 2021

Chintia Marsaulina haloho

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitiani ....................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4

A. Kajian Teoritis .............................................................................................................. 4


B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 8
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................................... 8
D. Hipotesis ....................................................................................................................... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 13

A. Waktu dan Lokasi .................................................................................................. 11


B. Jenis dan Tipe penelitian ......................................................................................... 11
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 11
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 12
E. Teknik Pengolahan Data ......................................................................................... 12
F. Pengujian Instrumen Peneliitian ............................................................................. 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 14

A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................................... 14


B. Visi dan Misi Kantor Desa TDN ............................................................................ 14
C. Struktur Organisasi Desa ........................................................................................ 15
D. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 16

BAB V PENUTUP .............................................................................................................

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 21
B. SARAN ................................................................................................................... 21

i
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah di wajibkan dapat meningkatkan sumber daya manusia , serta bagaimana cara
pemerintah mengolah sumber daya manusia. Dalam mengelolah sumber daya manusia tidak
dapat dilepaskan dari pegawai yang diharapkan mampu berprestasi semaksimal mungkin demi
tercapainya suatu tujuan organisasi pemerintah. Dalam mengatur penyelenggaraan organisasi,
sangat di butuhkan pengaturan administrasi pemerintah atau suatu sistem yang menjamin
terwujudnya fungsi – fungsi pemerintahan, yang lebih baik dengan demikian sumber daya
manusia yang dimiliki oleh suatu institusi dapat teratur dengan baik demi menggapai visi dan
misi organissasi tersebut.

Fungsi dari aparatur pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
aparatur desa harus mempunyai tugas-tugas antara lain ialah meningkatkan kesejahteraan dari
masyarakat, memelihara ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat, melaksanakan prinsip
tata dalam pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari kolusi dan nepotisme (KKN), dan serta
menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.

“Suatu tugas yang utama dari seorang aparatur”sudah di jelaskan di”dalam pembukaan UUD
1945 alenia keempat. Kinerja birokrasi dalam memberika pelayanan kepada masyarakat di
haruskan memenuhi kebutuhan dari masyarakat sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepada aparatur. Peran seorang aparatur pemerintahan dalam memberikan pelayananan kepada
masyarakat sangatlah penting karna hal tersebutlah yang akan menentukan sejauh mana seorang
aparatur pemerintahan mampu untuk memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya kepada
masyarakat, dengan begitu dapat menentukan sejauhmana negara telah menjalankan tugasnya

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terlihat adanya keluhan dari masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur atau perangkat desa dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, kecakapan dalam memberikan pelayanan “adalah bagian
dari”masalah yang ditunjukan di lapangan di antaranya tidak maksimal dan optimalnya
pelayanan yang di berikan oleh pemerintahan desa seling. Di sini aparat pemerintah khususnya
pegawai pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada mayarakat mengalami
ketidaksesuaian, yang mana di antaranya”staf yang berwenang untuk mengurus keperluan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan tersebut tidak ada di tempat saat pelayanan pada saat
jam kantor, jam kerja pegawai tidak sesuai dengan.

Sehubungan dengan hal diatas, untuk menciptakan kesadaran pegawai akan tugasnya dan
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kepuasan masyarakat yang identik dengan
kinerja pegawai, loyalitas dan disiplin yang tinggi bagi setiap Pegawai Negeri Sipil. Dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, akan berjalan dengan efektif dan

1
efisien apabila hasil yang dicapai benar terlaksana sesuai dengan rencana untuk menciptakan hal
tersebut, maka motivasi kerja pegawai sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja pegawai
tersebut. Berangkat dari fenomena yang terjadi itulah penulis melihat adanya beberapa gejala
kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada kantor Desa Togu domu
nauli yang kurang baik. Hal ini terllihat pada gejala-gejala sebagai berikut:

a. Masih rendahnya kemampuan pegawai untuk mengejakan suatu tugas, bias dilihhat
dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan sebagainya, syang
semestinya dikerjakan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah ditetapkan, tetapi masih
saja ada aparat yang memungut bayaran yang tidak sesuai serta waktu pembuatan yang
sangat lama.
b. pegawai yang selalu terlambat masuk kantor dan sering tidak ada di kantor pada jam
kerja, membuat masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan .
c. Terlihat banyaknya masyarakat yang sulit dalam mengurus proses administrasi

Hal tersebut menjadikan proses dalam pelayanan administrasi tidak berjalan dengan baik
dilihat dari waktu yang diberikan dalam menyelesaikan pembuatan surat pengantar kartu tanda
penduduk (KTP), pengantar kartu keluarga (KK), pengantar surat nikah, pengantar akte
kelahiran, surat pindah, dan surat keterangan tidak mampu, yang seharusnya jam kerja masuk
dari kantor desa seling waktu datang pagi jam 08.00 dan pulang jam 17.00 hal tersebut
berbanding balik dengan apa yang sudah menjadi ketetuannya para pegawai kantor desa tidak
disiplin terhadap waktu sehingga mempersulit masyarakat yang igni mengurusi permasalahan
mereka masig-masing.Para aparatur desa datang kadang siang kadang sore dan pulang pun tidak
menentu membuat masyarakat kesulitan dalam mengurusi kepentingan dari masing-masing
masyarakat.

Berdasarkan dari berbagai permasalahan di atas penulis tertarik untuk melihat kinerja
aparatur desa seling dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada sebuah penelitian
dengan judul “PENGARUH KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA TOGU DOMU NAULI
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ADMINISTRASA KEPADA MASYARAKAT”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan masalah yang akan di
bahas dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di Kantor Desa Togu
Domu Nauli

2
C. Batasan Masalah

peneliti membatasi ruang lingkup dengan memfokuskan mengenai kinerja pegawai aparatur
desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat antara lain, pengantar
kartu keluarga (KTP), pengantar akte kelahiran, surat pindah, dan surat keterangan tidak
mampu desa Togu Domu Nauli.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah
adalah :

1. Ingin mengetahui kemampuan dan seberapajauh kinerja pegawai kantor desa dalam
melaksanakan program yang berkaitan dengan administrasi kepada masyarakat Desa
Togu Domu Nauli, Kecematan Dolok pardamean, kabupaten Simalungun.
2. Ingin mengetahui keefektifandan keaktifan pegawai kantor kepala desa dalam
melaksanakan pelayana administrasi kepada masyarakat di Desa Togu Domu Nauli,
Kecematan Dolok pardamean, kabupaten Simalungun.
3. Untuk mengetahui berapa persen kepuasan masyarakat terhadap kinerja pegawai kantor
desa Togu domu nauli, Kecematan Dolok pardamean, kabupaten Simalungun.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis
Sebagai sumber data dan informasi, serta dasar pertimbangan bagi pihak Kantor
desa togu domu nauli yang mampu meningkatkan produktivitas kinerja pegawai dan
kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai salah satu sumber data dan informasi atau bahan referensi dasar bagi para
mahasiswa dan peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian;
b. Sebagai salah satu sumber referensi dalam diskusi, seminar maupun pengkajian
terkait pengaruh kinerja pegawai dan kualitas pelayanan publik

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORITIS

Pelayanan publik menurut (Sinambela, L.P, dkk, 2010 : 128) adalah sebagai setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Kualitas pelayanan publik, konsep pelayanan publik secara sederhana dapat digambarkan sebagai
pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik merupakan isu
penting dalam reformasi birokrasi yang terus berkembang dan penuh kritik. Tujuan pelayanan
publik pada dasarnya adalah untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan
keinginan masyarakat pada umumnya untuk mencapai hal ini, diperlukan kualitas pelayanan
sesuai dengan harapan dari masyarakat. (Sinambela, L.P, dkk, 2006:6) menjelaskan bahwa,
untuk mencapai kepuasan dituntut kualitas pelayanan prima yang terdiri dari:

a. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

c.Koordinasi, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi serta
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipasi, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.

e. Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apa pun
khususnya suku, ras, agama, golongan, status social, dan lain-lain.

f. Kesinambungan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang mempertimbangkan aspek


keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

Menurut (Dwiyanto, dkk, 2008:76) Efisiensi pelayanan adalah perbandingan terbaik antara input
dan output pelayanan, secara ideal, pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan dapat
menyediakan input pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan yang meringankan masyarakat
pengguna jasa, demikian pula pada sisi output pelayanan, birokrasi secara ideal harus dapat
memberikan produk pelayanan yang berkualitas, terutama dari aspek biaya dan waktu pelayanan.
Efisiensi pada sisi input dipergunakan untuk melihat seberapa jauh kemudahan akses publik

4
terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan. Akses publik terhadap pelayanan dipandang efisien
apabila publik memiliki jaminan atau kepastian menyangkut biaya pelayanan. Kepastian biaya
pelayanan yang harus dikeluarkan oleh publik merupakan indikator penting untuk melihat
intensitas korupsi dalam sistim layanan birokrasi. Birokrasi pelayanan publik yang korupsi akan
ditandai oleh besarnya biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam mengakses
layanan publik, dengan demikian harus mengeluarkan biaya ekstra untuk dapat memperoleh
pelayanan yang terbaik dari birokrasi, padahal secara prinsip seharusnya pelayanan terbaik harus
dapat dinikmati oleh publik secara keseluruhan.

Menurut Sondang P. Siagian Pengertian dari efektivitas adalah Pemanfaatan sumber daya sarana
dan prasarana prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumna untuk
menghasilkan sejumlah barag atas jasa kegiatan yang dijalankannya, efektifitas menu jukan
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jikag hasil kegiatan
semakin mendekati sasaran berarti semakin tinggi efektifitasnya.” Ia juga mengatakan ukura
untuk mecapai tujuan yan efektif ada beberapa kreteria yaitu :”
1. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
2. Kejelasa strategi pecapaian tujuan
3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap
4. Perencanaan yang matang
5. Penyusunan program yang tepat
6. Tersediannya sarana dan prasarana kerja
7. Pelaksanaan yang efektif dan efesien
8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersipat mendidik.

1. indikator penilaian kinerja


Performa atau kinerja ialah hasil kerja atau prestasi kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan tanpa melanggar
hukum, legal, dan sesuai dengan moral maupun etika.” Prawirosentono (1999 : 2)

dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja karyawan adalah alat yang
digunakan untuk mengukur prestasi kerja seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan
organisasi.
Penilaian kinerja dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja setiap karyawan.
Penilaian kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan
atau kebijaksanaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi
dan visi perusahaan.
Masih menurut Prawirosentono, ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator
penilaian kinerja ( , antara lain:

5
1. Pengetahuan yang Dimiliki
Pengetahuan seorang karyawan mengenai pekerjaan sangat penting karena menjadi bagian dari
tanggung jawabnya.
2. Ketepatan Waktu
Apakah seorang karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya. Hal ini akan
sangat mempengaruhi ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan hasil pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab seorang karyawan.
3. Kualitas Pekerjaan
Apakah seorang karyawan mengetahui standar mutu pekerjaan yang disyaratkan perusahaan
kepadanya.

2. Kualitas pelayanan

Pelayanan menurut Kasmir (2017: 47) adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau suatu
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, sesama karyawan, dan juga pimpinan.
Pelayanan dan pemberian dukungan kepada pelanggan menurut Armistead dan Clark (1999: 56-
57) adalah kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya yaitu memberikan layanan dan
dukungan dengan penuh komitmen serta kemampuan memecahkan masalah pada saat pemberian
layanan itu berlangsung. Rusydi (2017: 39) berpendapat bahwa kualitas pelayanan adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik yang bermutu dibandingkan
dengan pesaingnya. Menurut Lovelock dan Wright (2002: 265-266) mengatakan bahwa persepsi
tentang kualitas didasarkan dalam waktu yang jangka panjang, evaluasi kognitif, dan proses
pemberian layanan. Manfaat dari kualitas layanan terakumulasi dari waktu ke waktu atau dapat
dikatakan dalam jangka panjang sehingga perusahaan jasa harus mengidentifikasi upaya
pemberian kualitas pelayanan yang tepat dan melaksanakannya secara efektif. Garvin (dalam
Lovelock dan Wirtz, 2004: 407)

3. Jenis Pelayanan Publik


Pengelompokan jenis pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 didasarkan pada ciri-ciri dan sifat
kegiatan dalam proses pelayanan serta produk pelayanan yang dihasilkan, dapat dibedakan
menjadi:
a. Pelayanan Administratif
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan pencatatan,
pengambilan keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya secara keseluruhan
menghasilkan produk akhir berupa dokumen.Misalnya, sertifikat, ijin-ijin, rekomendasi,
keterangan tertulis dan lain-lainnya. Contoh jenis pelayanan ini adalah: pelayanan sertifikat
tanah, pelayanan IMB, pelayanan administrasi kependudukan (KTP, NTCR, akta
kelahiran/kematian)

6
b. Pelayanan Barang
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan
atau pengolahan bahan berwujud fisik termasuk distribusi dan penyimpanannya kepada
konsumen langsung (sebagai unit atau individu)dalam satu sistem. Secara keseluruhan kegiatan
tersebut menghasilkan produk akhir berwujud benda (berwujud fisik) atau yang dianggap benda
yang memberikan nilai tambah secara langsung bagi penerimannya. Contoh jenis pelayanan ini
adalah: pelayanan listrik, pelayanan air, pelayanan telpon.
c. Pelayanan Jasa
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa penyediaan sarana dan
prasarana serta penunjangnya. Pengoprasiannya berdasarkan suatu sistem pengoperasian tertentu
dan pasti, produk akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara
langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu tertentu.
d. Pelayanan Regulatif
Yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan, maupun
kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

4. Asas-asas pelayanan publik


Menurut Ibrahim (2008: 19) menyatakan bahwa pada dasarnya pelayanan publik dilaksanakan
dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat lengkap,
wajar dan terjangkau. Oleh karena itu pelayanan publik mengandung unsur-unsur dasar asas-asas
antara lain sabagai berikut :

a) Hak dan kewajiban, baik bagi pemberi dan penerima pelayanan publik tersebut harus
jelas dan diketahui dengan baik oleh masing-masing pihak, sehingga tidak ada keragu-
raguan dalam pelaksanaannya.
b) . Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan kondisi kebutuhan
dan kemampuan masyarakat untuk membayar, berdasarkan ketentuan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap berpegang pada efisiensi dan
efektivitasnya.
c) Mutu proses keluaran dan hasil pelayanan publik tersebut harus diupayakan agar dapat
memberikan keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d) Apabila pelayanan publik yang di selenggarakan oleh instansi atau lembaga pemerintah
atau pemerintahan “terpaksa harus mahal”, maka berkewajiban “memberi peluang”
kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya.

5. Faktor-Faktor Pelayanan Publik

a. Faktor organisasi sturktur organisasi


Kualitas pelayanan publik pada pemerintah salah satunya bergantung pada komponen –
komponen pembentuknya. Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Dari sinilah terbentuk
mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi dalam sebuah organisasi. Kompleksitas berarti
struktur organisasi tersebut menerapkan tingkat pembagian kerja, dan tingkat jabatan. Komponen
formalisasi berkaitan dengan standard operating procedure (SOP). Terakhir, sentralisasi
berkaitan dengan kewenangan pengambilan keputusan.Kondisi ketiga komponen struktur
organisasi inilah yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik pemerintah. Apabila

7
pemerintahan memiliki pembagian kerja yang sesuai kebutuhan. Memiliki SOP yang jelas untuk
tiap jenis pelayanannya. Serta penerapan desentralisasi yang bertanggungjawab sehingga
pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan fleksibel. Tentu dapat menunjang kualitas
pelayanan publik.

b. Faktor Aparat/ pelayan publik


Sebagai pelaksana kegiatan dan proses penyelenggaraan pemerintahan. Kemampuan aparatur
pemerintah ini turut pula berperan penting dalam menentukan tingkat kualitas pelayanan publik
pemerintah. Bagaimana pemerintah mengelola dan membekali aparat sebagai sumber daya
manusia yang dimiliki sehingga pemerintahan dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.Dengan adanya perkembangan teknologi memungkinkan pemerintah lebih mudah
dalam melakukan pengelolaan SDM. Pemerintah dapat menggunakan aplikasi pengelolaan
SDM. Semua proses pengelolaan mulai dari pendataan data pegawai, mutase, kehadiran pegawai,
hingga penggajian dapat dikelola dengan lebih efektif dan efisien.

c. Faktor sistem pelayanan publik


Untuk memberikan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat dibutuhkan sistem yang
tertata. Selain berimbas pada kecepatan pelayanan, sistem pelayanan publik yang baik dapat
menekan pungli dan tindak korupsi. Syarat pelayanan yang jelas, batas waktu, prosedur, serta
tarif pelayanan yang transparan dapat mendorong tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan pemerintah.Guna memberikan pelayanan yang lebih baik. Saat ini pelayanan publik
banyak yang diintegrasikan menjadi satu pintu. Beberapa kota di Indonesia mulai
memanfaatkan sistem informasi manajemen terbaru guna mendukung pelayanan satu pintu.
Sistem informasi yang lebih dikenal dengan e-government ini dapat mendukung
penyelenggaraan layanan menjadi lebih jelas, mudah, dan transparan.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lestari (2017) Pengaruh kinerja pegawai, komunikasi, dan lingkungan kerja fisik
terhadap kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Magelang, Ada pengaruh antara kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang sebesar 7,24%, semakin tinggi
kinerja pegawai maka kualitas pelayanan akan semakin tinggi pula, sebaliknya semakin
rendah kinerja pegawai maka kualitas pelayanan juga semakin rendah.

C. KERANGKA BERFIKIR
Mengutip buku Metode Penelitian Kuantitatif oleh Dominikus Dolet Unaradjan (2019),
kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta,
observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam penelitian.

8
Di dalam kerangka berpikir, variabel-variabel penelitian dijelaskan dengan lebih mendalam dan
relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan demikian, kerangka pemikiran tersebut dapat
dijadikan dasar untuk menjawab masalah.

Kerangka berpikir dapat disajikan dengan bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti dan
keterkaitan antarvariabel yang diteliti. Bagan itu juga disebut dengan paradigma atau model
penelitian.

Bagan kerangka berpikir

PENGARUH TEPAT WAKTU PELAYANAN PEMBUATAN


PENGANTAR KTP , PENGANTAR KK ( KARTU
KELUARGA)

KUALITAS PELAYANA PUBLIK

KEPUASAN MASYARAKAT DESA TOGU DOMU NAULI

9
D. HIPOTESIS

Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah
data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis tersebut.
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka adapun hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan
masyarakat.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah kurang lebih selama 1 (satu)
minggu. Lokasi penelitian ini berada di kantor desa tugu domu nauli tepatnya di dusun salbe.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui, dengan alasan karena peneliti ingin mengukur seberapa besar
pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan di kantor desa togu domu nauli. Adapun
tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif, Penelitian ini merupakan penelitian
yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angkaangka untuk
menggambarkan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menilai sifat dari
kondisikondisi yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini dibatasi untuk menggambarkan
karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.alasan peneliti menggunakan tipe penelitian ini karena
peneliti ingin mengetahui, mengumpulkan beberapa data-data diperoleh dengan kemudian
disusun.

C. Populasi Dan Sample

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan satuan-satuan atau individuindividu yang


karakteristiknya akan diteliti, satuan-satuan tersebut kemudian disebut unit analisis yang dapat
berupa orang-orang, benda-benda, institusiinstitusi. Populasi dalam hal penelitian ini merupakan
masyarakat yang berdomisi di desa togu domunauli. Oleh karena populasi yang begitu besar,
maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari pulasi yang ada untuk dijadikan sampel.
selanjutnya sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Dalam
penelitian ini peneliti akan menggunakan pengambian sampel yaitu teknik simple random
sampling. simple random sampling adalagh teknik pengambilan sampel dari anggota populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel minimal
apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Rumus ini pertama kali
diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus slovin ini biasa digunakan dalam penelitian
survey dimana biasanya jumlah sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk
mendapatkan sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi.

Perhitungannya adalah:

n = N / (1 + (N x e²))

11
D. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner adalah cara pengumpulan informasi dalam jumlah besar yang relatif murah, cepat dan
efisien. Dengan kuesioner kita juga bisa mendapatkan data dari sampel orang banyak.
Pengumpulan datanya juga relatif cepat karena peneliti tidak perlu hadir pada saat pengisian
kuesioner. Hal ini berguna untuk meneliti populasi besar, di mana wawancara bukanlah pilihan
yang praktis.

E. Teknik Pengolahan Data


Untuk mempermudah proses analisis data pada penelitian kuantitattif yaitu dilakukan dengan
menggunakan program- program computer yang dirancang khusus analisis data . Teknik
pengolahan data dalam penelitian dengan menggunkan aplikasi Microsoft excel dan IBM
Statistic Data.

Peneliti akan melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian
validitas cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Jika nilai rhitung ≥
rtabel maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data
juga dikatakan valid jika nilai sig. (2tailed) data < 0.05 Peneliti akan melakukan uji reliabilitas
dengan menggunakan bantuan software SPSs. Pengujian realibilitas cukup dengan
membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,5. Jika ralpha atau angka
cronbach alpha ≥ 0,5 maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan reliabel, begitupula
sebaliknya.

F. Pengujian Instrumen penelitian

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilkukan untuk menguji kekuratan/kevalidan data penelitian. Sedangkan


untuk melakukan uji validitas, peneliti menggunakan bantu software SPSS 21. Pengujian
validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel product
moment. Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka ndikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid.
Begitupula jika nilai sig. (2-tailed) data < 0,05 maka data juga dikatakan valid.

2. Uji Rrealibilitas

12
Uji Reliabilitas dlakukan untuk menguji kehandalan/ konsistensi data penelitian. Dalam
uji reliabilitas, peneliti menggunakan bantuan software SPSS version 21. Pengujian reliabilitas
ini dilakukan dengn cara membndingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,5 jika
ralpha atau angka cronbach alpha ≥ 0,5, maka indikator atau pernyataan kuesioner dikatakan
reliabel. Begitupun sebaliknya, jika ralpha ≤ 0,5 maka indikator atau pernyataan kuesioner
dikatakan tidak reliabel.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian (Letak Geografis Desa Togu Domu Nauli)

Togu Domu Nauli merupakan salah satu nagori yang ada di kecamatan Dolok Pardamean,
kabupaten Simalungun, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Nagori Togu Domu Nauli terdiri dari
Huta (dusun) Bunga-bunga, Salbe, Sipapaga, Sonom, dan huta lainnya. Jumlah penduduk Desa
Togu Domunauli pada tahun 2020 mencapai 777 jiwa terdiri dari Laki-Laki 387 jiwa dan
Perempuan 390 jiwa.
Adapun batas- batas wilayah desa Togu Domu Nauli sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan Nagori tigaras
2. Sebelah Selatan danau Toba
3. Sebelah Barat Nagori purba pasir
4. Sebelah Utara Nagori parungsabung dan urung pane
Masyarakat di desa togu domu nauli sebagian besar bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 383
orang, nelayan 167 orang, buruh pabrik 7 orang dan wiraswasta / pedagang 14 orang .
Di desa togu domu nauli memiliki kebergaman suku, akan tetapi sebagain besa (98% ) adalah
bersuku batak dan selebihnya jawa.

B. Visi dan Misi Kantor Desa Togu Domu Nauli


a. Visi
Mewujudkan desa togu domu nauli yang makmur, aman dan tentram untuk masyarakat agar
kualitas hidupnya semakin meningkat

14
b. Misi
1. Bekerja sama dengan instansi untuk mengelolah SDM desa
2. Menjaga budaya, musyawarah dan gotong royong antar warga
3. Toleransi antar umat beragama agar tercipta rasa tentram
4. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
5. Mengadakan pembangunan jalan menuju akses pertanian.

C. Struktur Perangkat Nagori Togu Domu Nauli Kecamatan Dolok Pardamean

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Yang Ada Di Setiap Pedesaan merupakan lembaga
perpanjangan dari pemerintah pusat yang memiliki peran atau strategi untuk mengatur
masyarakat yang ada di perdesaan demi mewujudkan pembangunan pemerintah.

15
D. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden

Pengambilan sampel yang dilakukan di desa Togu Domu Nauli adalah responden dalam
penelitian ini.

a. Jenis Kelamin

Berikut jumlah dan presentase responden masyarakat berdasarkan jenis kelamin di desa Togu
Domu Nauli:

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-Laki 20 40%

Perempuan 30 60%

Total 50 100%

Berdasarkan penelitian yang melibatkan 50 orang terdapat jenis kelamin laki-laki 20 orang
dengan presentase sebesar 40% dan perempuan sebanyak 30 orang dengan presentase 60%. Hal
ini menunjukkan bahwa perempuanlah yang menjadi responden terbanyak dalam penelitian ini.

b. Usia

Berikut jumlah dan presentase responden masyarakat berdasarkan jenis usia di desa Togu Domu
Nauli.

Usia Frekuensi Presentase

15-20 Tahun 10 20%

21-30 Tahun 30 60%

31-40 Tahun 5 10%

41-50 Tahun 5 10%

Total 50 100%

Berdasarkan tabel di atas yang melibatkan 50 orang reponden dapat diketahui bahwa umur
responder berkisar antara 21 tahun sampai 30 tahun. Dimana pada rentang umur 21-30 tahun
paling mendominasi dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dengan presentase sebesar

16
60%. Selanjutnya rentang umur 15-20 tahun memiliki jumlah responden 10 orang dengan
presentase sebesar 20%, dan untuk rentang umur 31-50 tahun memiliki jumlah responden 10
orang dengan presentase sebesar 20% .

2. Pengujian Instrume Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data
yang dapat dilaporkan oleh penelitian atau dengan keata lain seberapa akurat hasil penelitian
kalian mampu menjawab pertanyaan penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data
“yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian.

Uji validitasi menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk mendapatkan data dalam
penelitian dapat digunakan atau tidak. Validitas konstruk Y dan X (construct validity)
merupakan salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuisioner. Sebuah kuisioner yang berisi
beberapa pertanyaan untuk mengukur suatu hal dikatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang
menyusun kuisioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi.

Metode yang sering digunakan dalam penilaian terhadap validitas kuisioner adalah korelasi
produk momen (moment product correlation, pearson correlation) antara skor setiap butir
pertanyaan dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item total correlation.
Kriteria pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada
taraf

Adapun kriteria penilaian uji validitas sebagai berikut:


a. Apabila maka dapat dikatakan kuisioner tersebut valid.
b. Apabila maka dapat dikatakan kuisioner tersebut tidak valid

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Pegawai (X)


(kualitas kerja)

17
Instrumen Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

X j1 0.698 0,2732 Valid

X j2 0.717 0,2732 Valid

X j3 0.768 0,2732 Valid

X j4 0.725 0,2732 Valid

X j5 0.516 0,2732 Valid

X j6 0.591 0,2732 Valid

X j7 0.636 0,2732 Valid

X j8 0.713 0,2732 Valid

X j9 0.313 0,2732 Valid

X j10 0.623 0,2732 Valid

X j11 0.566 0,2732 Valid

X j12 0.466 0,2732 Valid

X j13 0.345 0,2732 Valid

X j14 0.693 0,2732 Valid

pengujian validitas instrumen Kinerja Pegawai (Y) dapat dijelaskan bahwa dari 15 item
pertanyaan hanya 14 valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikan 5%
(0,05) atau r hitung ≥ r table, sedangkan 1 pertanyaan di katakana gugur.

Berikut hasil Uji Validitas Vaiabel Kualitas Pelayanan Publik (Y)

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kualitas Pelayanan Publik (Y )


(empati)

Instrumen Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

Y j1 0.741 0,2732 Valid

18
Y j2 0.616 0,2732 Valid

Y j3 0.521 0,2732 Valid

Y j4 0.691 0,2732 Valid

Y j5 0.616 0,2732 Valid

Y j6 0.671 0,2732 Valid

Y j7 0.833 0,2732 Valid

Y j8 0.734 0,2732 Valid

Y j9 0.748 0,2732 Valid

Y j10 0.698 0,2732 Valid

Y j11 0.566 0,2732 Valid

Y j12 0.532 0,2732 Valid

Y j13 0.741 0,2732 Valid

Y j14 0.711 0,2732 Valid

Y j15 0.484 0,2732 Valid

pengujian validitas instrumen Kinerja Pegawai (Y) dapat dijelaskan bahwa dari 15 item
pertanyaan semuanya valid, karena angka korelasi yang diperoleh dibawah taraf signifikan 5%
(0,05) atau r hitung ≥ r table.

1. Uji Reliabelitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal
kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki nilai reabilitas yang tinggi artinya
pengukuran itu reliable (reliable). Menurut Sunyoto (2011) dalam Dayanti (2017)
reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator dari
variabel konstruk. Butir pertanyaan dapat dikatakan reliable apabila jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten. Pengertian lain reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

19
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach alpha. Suatu
instrument dikatakan reliabel apabila memiliki tarif kepercayaan tinggi. Tinggi rendahnya
reliabitilas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien
reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai r mendekati angka 1.
Tabel Uji reliabelitas variabel
Variabel Nilai cronbach alpha Keterangan

X 0.853 Reliabel

Y 0.902 Reliabel

20
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdsarkan hasil penelitian yang Telah dilakukan di kantor desa Togu Domu Nauli kecamatan
dolok pardamean kabupaten simalungun, maka dengan ini penulis memberikan kesimpulan
sebagai berikut:

1. Hasil analisis deskriptif untuk vriabel kinerja pegawai berdasarkan indikator yaitu
Kualitas kerja dikategorikan baik.
2. Hasil analisis deskriptif untuk variabel kualitas pelayanan public berdasarkan Empati
memperoleh dikategorikan baik
B. SARAN

Meskipun pengaruh kinerja pegawai terhadap kulaitas pelayanan publik di kantor desa togu
domu nauli sudah baik ,namun masih ada beberapa sebagian kecil masyarakat yang merasa
kurang puas tehadap pelayanan yang dibrikan oleh pegawai kantor desa togu domu nauli. kepala
desa harus memperhatikan faktor yang dominan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah
kinerja pegawai, maka disarankan agar perlunya meperhatikan dan lebih meningkatkan lagi
kinerja pegawai terutama pada aspek inisiatif, hal ini dimaksudkan agar kualitas pelayanan
publik dapat meningkat lagi kedepannyaa.

21
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Ichsan, sh, Tata Administrasi Kekaryawanan, jakarta pusat, Djambatan, 1969.

Kamus besar bahasa indonesia,di akses tanggal 1 maret 2020.

DR. A.A. Anwar Prabu Mengkunegara, M.Si., Evaluasi Kinerja SDM, Bandung, Refika
Aditama, 2005.

Al Husaini, Strategi Camat dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai, Skripsi Jurusan Ilmu
Pemerintahan UIN JAMBI,2018.

Abdi. (2016). Manajemen Pelayanan Publik Aparatur Sipil Negara. Makassar: Edukasi Mitra
Grafika

Asrini. (2019). Pengaruh Dimensi Etika, Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kualitas
Pelayanan Publik Dalam Perspektif Soun Governance di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar, Makassar.

Dwiyanto, A. (2015). Manajemen Pelayanan Publik. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media

ttps://www.desateke.web.id/artikel/2020/8/26/struktur-pemerintah-desa

umparan.com/berita-hari-ini/kerangka-berpikir-pengertian-cara-membuat-dan-contohnya-
1vs3Xt48y6k/1

https://blog.gamatechno.com/3-faktor-yang-mempengaruhi-kualitas-pelayanan-publik-
pemerintahan/

https://www.materibelajar.id/2016/01/materi-pelayanan-publik-jenis-pelayanan.html

Mathis, R., Dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT. Rajagrafindo


Persada.

Pettalolo, I. (2013). Pengaruh Kinerja Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Sulawesi Tengah. E Jurnal Katalogis, Volume 1 (7).

Halaman 112-122. Pratiwi, I. (2017). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Dalam Pembuatan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.
Doctoral Dissertation, Perpustakaan. diperoleh dari http://respository.unpas.ac.id/id/eprint/28104.

Prawirosentono, S. (1992). Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi


Kompetitif Menjelang Perdagangan Bisnis Dunia. Yogyakarta: BPFE Prawirosentono, S., &

22
Primasari, D. (2017). Kinerja Dan Motivasi Karyawan. Yogyakarta: Bpfe. Rahmayanty, N.
(2010). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ridjal, S. (2010). Teori Motivasi
Dan Kinerja Karyawan. Makassar:

Pahmis Pustaka. Rizky, A. (2009). Manajemen Penggajian Karyawan Perusahaan, Jakarta:


Gramedia Media Utama

Robbins, P. S. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga Rue dan Byars. (1981). Indikator
Kerja Pemda, Pendekatan Manajemen dan Kebijakan, Yogyakarta: FISIP UGM Ruky, A. S.
(2006). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedika Pustaka Utama.

Sancoko, B. (2011). Pengaruh Remunerasi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik. Bisnis &
Birokrasi, Jurnal Administrasi dan Organisasi, Volume 17 (1).

Halaman 43-51. Simanjuntak, P. J. (2005). Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Simumora, H. (1997). Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPM Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&. Bandung: Alfabeta

23

Anda mungkin juga menyukai