Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Sang Maha Esa, atas
kesehatan dan berkat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal
skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA APARATUR DESA DALAM
PELAYANAN SKTM DAN SURAT DOMISILI DI DESA TELUK NYATU
KECAMATAN KURUN KABUPATEN GUNUNG MAS”. Skripsi ini ditulis
dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Program
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Palangka Raya. Penulis menyadari dalam penyusunan proposal
skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. bapak Dr.SYAMSURI, M.Si selaku Dosen Pembimbing I Skripsi saya atas
bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
2. bapak SUPRAYITNO, S.AN. ,M.A.P selaku Dosen Pembimbing II saya
atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
3. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
4. Orang tua, saudara-saudara saya atas doa, bimbingan, serta kasih sayang
yang selalu dicurahkan selama penyusunan proposal skripsi ini.
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhir proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang Pendidikan
dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
DAVID RICARDO
NIM.GAB 118 104
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1.1 Latar belakang .............................................................................................
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…….......................................................................
2.1. Landasan Teori…………….…...................................................................
2.2. Hasil Riset Terdahulu……………………………………………………..
2.3 Kerangka Pemikiran…...………………………………………………….
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................
3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................................
3.2 Lokasi Penelitian .........................................................................................
3.3 Waktu Penelitian .........................................................................................
3.4 Fokus Penelitian...........................................................................................
3.5 Pemilihan Informan ....................................................................................
3.6 Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................
3.7 Analisis Data ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN………………………………………………………………………...
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
a. Kegunalaln Teoritis
Halsil dalri penelitialn ini dihalralpkaln dalpalt memberikaln balhaln yalng
bermalnfalalt balgi pengembalngaln ilmu pengetalhualn.
1. Balgi Peneliti
a) Menalmbalh ilmu pengetalhualn daln pengallalmaln balgi peneliti tentalng
calral menyusun sualtu penelitialn.
b) Menalmbalh walwalsaln daln pengetalhualn dallalm bidalng kinerja pelalyalnaln
b. Kegunalaln Pralktis
Halsil dalri penelitialn ini dihalralpkaln dalpalt memberikaln kegunalaln pralktis balgi
pihalk internall malupun pihalk terkalit lalinnyal, sertal peneliti sendiri berikut ini:
1. Balgi Peneliti
Dengaln penelitialn ini peneliti lebih mengetalhui kinerja Alpalraltur Desal
dalam pelayanan SKTM dan surat domisili di desal Teluk Nyaltu
Kecalmaltaln Kurun Kalbupalten Gunung Mals.
2. Balgi Pembalcal
Halsil penelitialn ini dihalralpkaln dalpalt menjaldi talmbalhaln informalsi daln
balhaln perbalndingaln balgi sialpal saljal yalng meneliti paldal bidalng kinerja
pelalyalnaln publik.
BAlB II
TINJAlUAlN PUSTAlKA
Teori Kinerja
1. Efisien, yang berarti bahwa tujuan dari administrasi adalah untuk mencapai
hasil secara berdaya guna. Tjokroamidjojo mengatakan bahwa efisien adalah
perbandingan terbaik antara input dengan output atau perbandingan antara
pengeluaran dengan keuntungan. Dengan kata lain perbandingan antara apa yang
telah dihasilkan dengan apa yang seharusnya diselesaikan.
Sebagai suatu sistem, administrasi negara tentu juga memenuhi sifat-sifat dari
sistem itu:
1. Sistem itu mempunyai tujuan;
3. Sistem pada umumnya bersifat terbuka walau dalam beberapa hal dapat bersifat
tertutup;
2.2 Kinerja
1) Kinerja karyawan
Dalam buku yang berjudul “Manajemen SDM” menurut Henry
(2001) kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para
karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Kinerja
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai perannya di
dalam instansi Maka kesimpulannya, kinerja karyawan
merupakan hasil dan keluaran yang dihasilkan oleh seorang
karyawan sesuai dengan perannya dalam organisasi dalam suatu
periode tertentu. Kinerja karyawan yang baik adalah salah satu
faktor yang sangat penting dalam upaya instansi untuk
meningkatkan produktivitas. Kinerja seorang karyawan
merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam
mengerjakan tugasnya.
2) Penilaian Kinerja karyawan
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya
merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi
secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program
yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui
penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan
khususnya dalam bidang jasa dapat disimpulkan sebagai berikut.
a) Pelayanan yang kondusif
b) Kedisiplinan
c) Tanggungjawab
d) Kecepatan dan ketepatan waktu
e) Keramahan dan kesopanan
f) Hubungan yang baik dengan pelanggan
g) Kecekatan
h) Penampilan (Veithzal, 2007)
Indikator-indikator tersebut akan digunakan oleh penulis sebagai bahan
pengambilan data kepada Aparatur Desa Dalam Pelayanan SKTM dan
Surat Domisili di Desa Teluk Nyatu Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung
Mas.
3) Tujuan Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan bagian penting bagi proses
pengendalian manajemen bagi sektor publik, menurut Mahmudi
dalam Veithzal, (2007) terdapat enam tujuan dalam pengukuran
kinerja sektor publik yaitu:
a. Untuk mengetahui tingkat ketercapain tujuan organisasi.
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai.
c. Memperbaiki kinerja pada periode berikutnya.
d. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam
pembuatan keputusan reward dan punishment.
e. Memotivasi pegawai.
f. Menciptakan akuntabilitas publik.
4) Manfaat Pengukuran Kinerja
Manfaat pengukuran kinerja sektor publik menurut Lynch
dan Cross dalam sony (2010) adalah
a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga
akan membawa perusahaan lebih dekat kepada
pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada
pelanggan.
b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai
bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal.
c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus
mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap
pemborosan tersebut (reduction of waste).
d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur
menjadi lebih konkrit sehingga mempercepat proses
pembelajaran.
e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan
dengan memberi reward atas perilaku tersebut.
Salah satu tugas pokok terpenting pemerintah adalah memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat. Pelayanan publik merupakan pemberian
jasa oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak swasta
kepada masyarakat, dengan pembiayaan maupun gratis guna memenuhi
kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Ada tiga alasan mengapa pelayanan
publik menjadi titik strategis untuk memulai mengembangkan dan menerapkan
good governance di Indonesia, yaitu:
1. Pelayanan publik selama ini menjadi bagian penting di mana negara diwakili
pemerintah berinteraksi dengan masyarakat. Keberhasilan dalam pelayanan
publik akan mendorong tingginya dukungan masyarakat terhadap kinerja
pemerintahan.
2. Pelayanan publik adalah tempat di mana berbagai aspek pemerintahan yang
bersih dan good governance dapat diartikulasikan secara mudah.
3. Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur pemerintahan, yaitu:
pemerintah, swasta, masyarakat, dan mekanisme pasar. (Muhammad Fitri
Rahmadana dkk, 2020)
. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 62
Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik setidaknya mengandung
sendi-sendi:
a. Kesederhanaan, dalam arti prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit,
mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.
b. Kejelasan, kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal:
1) Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;
2) Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa
dalam pelaksanaan pelayanan publik.
3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
c. Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan pelayanan publik harus dapa
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
d. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
e. Keamanan, proses, dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum.
f. Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat
yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
g. Kelengkapan sarana dan prasaran, tersedianya sarana dan prasarana kerja,
peralatan kerja, dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan
sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika). (Muhammad
Fitri Rahmadana dkk, 2020)
h. Kemudahan akses, yaitu bahwa tempat dan lokasi serta sarana pelayanan
yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, pemberi layanan harus bersikap
disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dngan
ikhlas.
j. Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang
tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta
dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet,
tempat ibadah, dan lain-lain. (Muhammad Fitri Rahmadana dkk, 2020)
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik
kepada masyarakat adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah
baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat ataupun dengan tujuan pelaksanaan peraturan perundangundangan
dengan berpedoman pada asas dan prinsip pelayanan. Terdapat enam unsur
penting dalam proses pelayanan publik, yaitu:
a. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan
tertentu kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan
dan penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa (services).
b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen
(customer) yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan
kepada pihak yang membutuhkan layanan.
d. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus
mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini
sangat penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para
pelanggan itu biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas
barang dan atau jasa yang mereka nikmati (Barata, 2003).
Unsur-unsur yang mencirikan pelayanan publik yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Tersedianya karyawan yang baik;
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik;
c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah (pelanggan) sejak awal
hingga akhir;
d. Mampu melayani secara cepat dan tepat;
e. Mampu berkomunikasi;
f. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi;
g. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik;
h. Berusaha memahami kebutuhan nasabah (pelanggan)
i. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (pelanggan)
(Kasmir, 2006).
Asas-asas yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pelayanan
pemerintah dan perizinan, yaitu:
a. Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan dari
instansi penyelenggara jasa perizinan harus dapat berempati dengan
masyarakat pengguna jasa pelayanan.
b. Pembatasan prosedur. Prosedur harus dirancang sependek mungkin,
dengan demikian konsep one stop shop benar-benar diterapkan.
c. Kejelasan tata cara pelayanan. Tata cara pelayanan harus didesain
sesederhana mungkin dan dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna
jasa layanan.
d. Minimalisasi persyaratan pelayanan. Persyaratan dalam mengurus
pelayanan harus dibatasi sesedikit mungkin dan sebanyak yang benar-
benar diperlukan.
e. Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat
pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan sejelas mungkin dengan
membuat bagan tugas dan distribusi kewenangan.
f. Transparansi biaya. Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal
mungkin dan setransparan mungkin.
g. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan juga
harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan tidak
resah.
h. Minimalisasi formulir. Formulir-formulir harus dirancang secara efisien,
sehingga akan dihasilkan formulir komposit (satu formulir yang dapat
diapkai untuk berbagai keperluan).
i. Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu
seringnya masyarakat mengurus izin, maka masa berlakunya izin harus
ditetapkan selama mungkin.
j. Kejelasan hak dan kewajiban provides dan customers. Hak-hak dan
kewajiban bagi providers maupun customers harus dirumuskan secara
jelas, dan dilengkapi dengan sanksi serta ketentuan ganti rugi.
k. Efektivitas penanganan keluhan. Pelayanan yang baik sedapat mungkin
harus menghindarkan terjadinya keluhan. Akan tetapi jika muncul
keluhan, maka harus dirancang suatu mekanisme yang dapat memastikan
bahwa keluhan tersebut ditangani secara efektif sehingga permasalahan
yang ada dapat segera diselesaikan dengan baik (Ratminto & Atik
Septi,2006).
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul / Tahun Rumusan Metode Temuan utama
Masalah
1 Melli KINERJA Bagaimana Penelitianini Menunjukkan bahwa Kin
Puspita APARATUR memberikan mengunakan Aparatur Desa di Kantor D
Lestar DESA DALAM gambaran penelitian Sengkong Kecamatan Ses
PELAKSANAAN pada kondisi kualitatif Hilir Kabupaten Tana Tidu
PELAYANAN yang dalam Pelayanan Publik b
PUBLIK PADA sebenarnya maksimal. Karena dalam
KANTOR DESA melaksanakan pekerjaanny
SENGKONG masih ada beberapa aparat
yang belum bisa komputer
(2022) ataupun menguasai dibida
teknologi dan
informasi,kurangnya peng
dan inisiatif aparatur desa
mengoperasikan dalam be
kurangnya kemampuan da
pemahaman aparatur desa
terhadap dalam bekerja. se
pelayanan yang diberikan
masyarakat menjadi terham
dan penyelesaian pekerjaa
pekerjaan tertentu,kuranga
tanggung jawab dan disipl
aparatur desa terutama dal
memberikan pelayanan jug
masih belum tepat
2 Dicky KINERJA Bagaimana Penelitian ini Berdasarkan hasil pe
Henriawan PEMERINTAH Kinerja mengunakan bahwa kinerja Pemerinta
DESA DI DESA Pemerintah pendekatan Kawali
KAWALI Desa di Desa penelitian Kecamatan Kawali Ka
KECAMATAN Kawali kualitatif Ciamis, dapat disimpulkan
KAWALI Kecamatan kinerja Pemerintah Desa
KABUPATEN Kawali Kecamatan Kawali Ka
CIAMIS Kabupaten Ciamis belum sepenuhny
(2022) Ciamis dengan beberapa aspek
Hambatan-hambatan
dihadapi berupa ren
kemampuan SDM pe
desa. kurangnya sika
disiplin kerja dan kete
sumber anggaran, terb
waktu yang dimiliki kepa
rendahnya semangat ke
keuletan perangkat
Gambar 2.4
Bagan kerangka Berpikir
Teori
1.kualitas kerja
2.ketepatan waktu
3.inisitiatif
4.kemampuan
5.komunikasi
Kinerja aparatur
desa
BAB III
METODE PENELITIAlN
3.1 Jenis Penelitialn
Metode dallalm sualtu penelitialn merupalkaln sualtu calral lalngkalh kerjal untuk
mencalpali tujualn penelitialn. Demikialn pulal hallnyal dengaln penelitialn terhaldalp
sebualh kalryal salstral, melallui metode yalng tepalt dihalralpkaln aldalnyal halsil yalng
malksimall. Secalral metodologis penelitialn ini menggunalkaln penelitialn kuallitaltif.
Penelitialn ini menggunalkaln kuallitaltif algalr penelitialn dalpalt lebih jelals daln tepalt
dallalm mencalri falktor sertal mencalri calral dallalm menalnggulalngi permalsallalhaln yalng
sedalng di teliti ini. Penelitialn paldal dalsalrnyal merupalkaln calral ilmialh untuk
mendalpaltkaln daltal dengaln tujualn daln kegunalaln tertentu. Berdalsalrkaln hall tersebut
terdalpalt empalt kaltal kunci yalng perlu diperhaltikaln yalitu, calra l
allalmialh, daltal, tujualn, daln kegunalaln (Sugiyono, 2016)
Penelitialn kuallitaltif aldallalh jenis penelitialn yalng temualn-temualnnyal tidalk
diperoleh melallui prosedur staltistik altalu bentuk hitungaln lalinnyal daln bertujualn
mengungkalpkaln gejallal secalral holistik-kontekstuall melallui pengumpulaln daltal dalri
laltalr allalmi dengaln memalnfalaltkaln dalri peneliti sebalgali instrumen kunci. Penelitialn
kuallitaltif bersifalt deskriptif daln cenderung menggunalkaln alnallisis dengaln
pendekaltaln induktif. Proses daln malknal berdalsalrkaln perspektif subyek lebih
ditonjolkaln dallalm penelitialn kuallitaltif.
1.kepala desa
2.sekertaris desa
3. kasi pelayanan desa
4.lima orang masyarakyat yang terlibat dalam pelayanan SKTM
dan Surat Domisili
A. Observalsi
Observalsi aldallalh balgialn dallalm pengumpulaln daltal. observalsi beralrti
mengumpulkaln daltal lalngsung dalri lalpalngaln. daltal yalng diobservalsi dalpalt berupal
galmbalraln tentalng sikalp, kelalkualn, perilalku, tindalkaln, keseluruhaln interalksi alntalr
malnusial. daln daltal observalsi jugal dalpalt berupal interalksi alntalr malnusial. selalin itu
daltal observalsi jugal dalpalt berupal interalksi dallalm saltu orgalnisalsi altalu pengallalmaln
palra lalnggotal dallalm berorgalnisalsi. Proses observalsi dimulali dengaln
mengidentifikalsi tempalt yalng hendalk diteliti. Setelalh tempalt penelitialn
diidentifikalsi, dilalnjutkaln dengaln membualt pemetalaln, sehinggal diperoleh
galmbalraln umum tentalng salsalraln penelitialn. Kemudialn peneliti mengidentifikalsi
sialpal yalng alkaln diobservalsi, kalpaln, beralpal lalmal daln balgalimalnal. Lalntals peneliti
menetalpkaln daln mendesign calral merekaln walwalncalral tersebut.
Observalsi jugal beralrti peneliti beraldal bersalmal palrtisipaln. Jaldi peneliti
bukaln halnyal sekedalr numpalng lewalt. Peneliti yalng daltalng ke tempalt penelitialn
halrus menghindalri diri dalri sikalp alngkuh yalng menunjukaln balhwal dial talhu segallal-
gallalnyal. Sikalp seperti ini alkaln merugikaln peneliti sendiri, kalrenal palrtisipaln alkaln
cenderung menghindalri daln tidalk alkaln menginformalsikaln hall-hall yalng salngalt
penting. Peneliti halrus menunjukaln sebalgali oralng yalng malu belaljalr bersalmal
palrtisipaln daln ingin mengetalhui alpal yalng merekal pikirkaln, ralsalkaln daln allalmi
(Ralco, 2010).
B. Walwalncalral
Menurut Balsrowi daln Suwalndi (2008), walwalncalra laldallalh percalkalpaln
dengaln malksud tertentu oleh dual pihalk, yalitu pewalwalncalral sebalgali
pengalju/pemberi pertalnyalaln daln yalng diwalwalncalrali sebalgali pemberi jalwalbaln
altals pertalnyalaln itu. Malksud dialdalkalalnnyal walwalncalral seperti mengonstruksi
perilalku oralng, kejaldialn, kegialtaln, orgalnisalsi, peralsalaln, motivalsi, tuntutaln, daln
kepedulialn, merekonstruksi kebetulaln-kebetulaln halralpaln paldal malsal yalng alkaln
mendaltalng, memverifikalsi, mengubalh daln memperluals informalsi dalri oralng lalin
balik malnusial malupun bukaln malnusial (trialngulalsi) daln memverifikalsi, mengubalh,
daln memperluals konstruksi yalng dikembalngkaln oleh peneliti pengecekaln
alnggotal.
Aldal beberalpal calral pembalgialn jenis walwalncalral yalng dilalkukaln dallalm
kepustalkalaln. Calral pembalgialn pertalmal dikemukalkaln oleh Paltton (Moleong, 2016)
sebalgali berikut:
1) Walwalncalral Pembicalralaln Informall
Paldal jenis walwalncalral ini pertalnyalaln yalng dialjukaln salngalt tergalntung paldal
pewalwalncalral itu sendiri, jaldi bergalntung paldal spontalnitalsnyal dallalm mengaljukaln
pertalnyalaln kepaldal yalng diwalwalncalrali.Hubungaln pewalwalncalral dengaln yalng
diwalwalncalrali aldallalh dallalm sualsalnal bialsal, waljalr, sedalngkaln pertalnyalaln daln
jalwalbalnnyal berjallaln seperti pembicalralaln dallalm kehidupaln sehalri-halri.
2) Pendekaltaln Menggunalkaln Petunjuk Umum Walwalncalral
Jenis walwalncalral ini menghalruskaln pewalwalncalral membualt keralngkal daln
galris besalr pokok-pokok pertalnyalaln dallalm walwalncalral, tetalpi tidalk halrus
dipertalnyalkaln secalral berurutaln. Petunjuk walwalncalral halnyallalh berisi petunjuk
secalral galris besalr tentalng proses daln isi walwalncalral untuk menjalga lalgalr pokok-
pokok yalng direncalnalkaln dalpalt tercalkup seluruhnyal. Pelalksalnalaln walwalncalral daln
pengurutaln pertalnyalaln disesualikaln dengaln kealdalaln palrtisipaln dallalm konteks
walwalncalral yalng sebenalrnyal.
3) Walwalncalral Balku Terbukal
Jenis walwalncalral ini aldallalh yalng menggunalkaln seperalngkalt pertalnyalaln
buku. Urutaln pertalnyalaln, kaltal-kaltalnyal daln calral penyaljialn pun salmal untuk setialp
palrtisipaln. Walwalncalral demikialn digunalkaln jikal dipalndalng salngalt perlu untuk
menguralngi valrialsi yalng bisal terjaldi alntalral seseoralng yalng diwalwalncalrali dengaln
yalng lalinnyal. Walwalncalral jenis ini bermalnfalalt dilalkukaln alpalbilal pewalwalncalra
laldal beberalpal oralng daln yalng diwalwalncalrali cukup balnyalk jumlalhnyal.
4) Walwalncalral Terstruktur daln walwalncalral Talk terstruktur
Walwalncalral terstruktur aldallalh walwalncalral yalng pewalwalncalralnyal
menetalpkaln sendiri malsallalh daln pertalnyalaln-pertalnyalaln yalng alkaln dialjukaln.
Walwalncalral ini bertujualn mencalri jalwalbaln hipotesis. Untuk itu pertalnyalaln-
pertalnyalaln disusun secalral ketalt. Jenis ini dilalkukaln paldal situalsi jikal seluruh
salmpel yalng representaltif ditalnyali dengaln pertalnyalaln yalng salmal daln hall ini
penting sekalli. Semual subjek dipalndalng mempunyali kesempaltaln yalng salmal
untuk menjalwalb pertalnyalaln yalng dialjukaln. Pokok-pokok yalng dijaldikaln dalsalr
pertalnyalaln dialtur secalral salngalt terstruktur. Keuntungaln walwalncalral terstruktur
iallalh jalralng mengaldalkaln pendallalmaln pertalnyalaln yalng dalpalt mengalralhkaln yalng
diwalwalncalrali algalr jalngaln salmpali berdustal.
Walwalncalral talk terstruktur merupalkaln walwalncalral yalng berbedal dengaln
walwalncalral terstruktur. Walwalncalral semalcalm ini digunalkaln untuk menemukaln
informalsi yalng bukaln balku altalu informalsi tunggall. Halsil walwalncalral semalcalm ini
menekalnkaln kekecuallialn, penyimpalngaln, penalfsiraln, yalng tidalk lalzim, penalfsiraln
kemballi pendekaltaln balru, palndalngaln alhli, altalupun perspektif tunggall. Perbedalaln
walwalncalral ini dengaln walwalncalral terstruktur dallalm hall walktu bertalnyal daln
memberikaln respons, yalitu jenis-jenis ini jaluh lebih bebals iralmalnyal. bialsalnyal
merekal memiliki pengetalhualn daln mendallalmi situalsi, daln merekal lebih
mengetalhui informalsi yalng diperlukaln.
Supalyal halsil walwalncalral dalpalt terekalm dengaln balik, malkal peneliti
memiliki bukti telalh melalkukaln walwalncalral kepaldal informaln altalu sumber daltal,
malkal diperlukaln balntualn allalt-allalt sebalgali berikut:
1) Buku caltaltaln: berfungsi untuk merekalm semual percalkalpaln dengaln sumber
daltal.
2) Talpe recorder: berfungsi untuk merekalm semual percalkalpaln altals pembicalralaln.
Penggunalaln talpe recorder dallalm walwalncalral perlu memberi talhu kepaldal
informaln alpalkalh dibolehkaln altalu tidalk.
3) Calmeral: untuk memotret kallalu peneliti sedalng melalkukaln pembicalralaln
dengaln informaln altalu sumber daltal. Dengaln aldalnyal foto ini, malkal dalpalt
meningkaltkaln kealbsalhaln penelitialn alkaln lebih terjalmin, kalrenal peneliti, betul-
betul melalkukaln pengumpulaln daltal.
Halsil walwalncalral halrus segeral dicaltalt setelalh selesali melalkukaln
walwalncalra lalgalr tidalk lupal balhkaln hilalng. Kalrenal walwalncalral dilalkukaln
secalral terbukal daln tidalk berstruktur, malkal peneliti perlu membualt ralngkumaln
yalng lebih sistemaltis terhaldalp halsil walwalncalral.
C. Studi Dokumentalsi
Metode ini merupalkaln sualtu calral pengumpulaln daltal yalng
menghalsilkaln caltaltaln-caltaltaln penting yalng berhubungaln dengaln malsallalh
yalng diteliti, sehingga lalkaln diperoleh daltal yalng lengkalp, salh daln bukaln
berdalsalrkaln pikiraln. Metode ini halnyal mengalmbil daltal yalng sudalh aldal seperti
indeks prestalsi, jumlalh alnalk, pendalpaltaln, luals talnalh, jumlalh penduduk, daln
sebalgalinyal. Metode ini digunalkaln untuk mengumpulkaln daltal yalng sudalh
tersedial dallalm caltaltaln dokumen. Dallalm penelitialn sosiall, fungsi daltal yalng
beralsall dokumentalsi lebih balnyalk digunalkaln sebalgali daltal pendukung dengaln
pelengkalp balgi daltal primer yalng diperoleh melallui observalsi daln walwalncalral
mendallalm (Balsrowi & Suwalrdi, 2008, hlm. 158).Menurut (Sugiyono 2016,
hlm. 240), dokumen merupalkaln caltaltaln peristiwal yalng sudalh berlallu.
Dokumen bisal berbentuk tulisaln misallnyal caltaltaln halrialn, sejalralh kehidupaln,
seriteral, biogralfi, peralturaln, kebijalkaln. Dokumen yalng berbentuk kalryal
misallnyal foto, galmbalr hidup, sketsal daln lalin-lalin. Dokumen yalng berbentuk
kalryal misallnyal kalryal seni yalng dalpalt berupal galmbalr. Studi dokumen
merupalkaln pelengkalp dalri penggunalaln metode observalsi daln walwalncalral
dallalm penelitialn kuallitaltif.
Halsil penelitialn observalsi altalu walwalncalral, alkaln lebih kredibel/dalpalt
dipercalya l
jikal didukung oleh sejalralh , tempalt kerja,l daln masyarakyat.
3.7 Alnallisis Daltal
Alnallisis daltal
aldallalh proses untuk mencalri daln menyusun secalral sistemaltis daltal yalng
diperoleh dalri halsil walwalncalral, caltaltaln lalpalngaln daln dokumentalsi,dengaln calral
mengorgalnisalsi daltal ke dallalm kaltegori, menjalbalrkaln ke dallalm unit-unit,
melalkukaln sintesal, menyusun ke dallalm polal, memilih malnal yalng penting daln
yalng alkaln dipelaljalri, daln membualt kesimpulaln sehinggal mudalh dipalhalmi oleh
diri sendiri malupun oralng lalin. Dallalm penelitialn kuallitaltif, temualn altalu daltal
dalpalt dinyaltalkaln vallid alpalbilal tidalk aldal perbedalaln alntalral yalng dilalporkaln
peneliti dengaln alpal yalng sesungguhnyal terjaldi paldal obyek yalng diteliti. tetalpi
kebenalraln reallitals daltal menurut penelitialn kuallitaltif tidalk bersifalt tunggall, alkaln
tetalpi tergalntung paldal kemalmpualn peneliti itu sendiri untuk mengkontruksi
fenomenal yalng dialmalti sertal bentuk dallalm diri seseoralng sebalgali halsil mentall
tialp individu dengaln berbalgali laltalr belalkalngalnnyal.
Menurut (Sugiyono, 2016) kealbsalhaln daltal dilalkukaln untuk membuktikaln
alpalkalh penelitialn yalng dilalkukaln benalr-benalr merupalkaln penelitialn ilmialh
sekalligus untuk menguji daltal yalng diperoleh. Terdalpalt beberalpal calral yalng
dilalkukaln algalr kebenalraln dalri halsil penelitialn dalpalt dipercalyal, seperti:
a. Perpalnjalngaln Pengalmaltaln
perpalnjalngaln pengalmaltaln ini beralrti hubungaln peneliti dengaln
nalralsumber alkaln berbentuk ralport,semalkin alkralb (tidalk aldal jalralk lalgi), semalkin
terbukal, salling mempercalyali sehinggal tidalk aldal informalsi yalng disembunyikaln
lalgi. Bilal telalh berbentuk ralport, malkal telalh terjaldi kewaljalraln dallalm penelitialn, di
malnal kehaldiraln peneliti tidalk lalgi menggalnggu perilalku yalng dipelaljalri.
Dengaln perpalnjalngaln pengalmaltaln ini, peneliti mengecek kemballi alpalkalh
daltal telalh diberikaln selalmal ini merupalkaln daltal yalng sudalh benalr altalu tidalk. Bilal
daltal yalng diperoleh selalmal ini setelalh dicek kemballi paldal sumber daltalalsli altalu
sumber daltal lalin yalng lebih luals daln mendallalm sehinggal di perloleh daltal yalng
palsti kebenalralnnyal.
b. Meningkaltkaln Ketekunaln
Meningkaltkaln ketekunaln beralrti melalkukaln secalral lebih cermalt daln
berkesinalmbungaln. Dengaln calral tersebut malkal pengalmaltaln daltal daln urutaln
peristiwal alkaln dalpalt direkalm secalral palsti daln sistemaltis.Dengaln meningkaltkaln
ketekunaln malkal peneliti dalpalt melalkukaln pengecekaln kemballi alpalkalh daltal yalng
telalh ditemukaln itu sallalh altalu tidalk.
c. Trialngulalsi
Trialngulalsi dallalm pengujialn kredibilitals ini dialrtikaln sebalgali pengecekaln
daltal dalri berbalgali sumber dengaln berbalgali calral, daln berbalgali walktu. Dengaln
demikialn terdalpalt trialngulalsi sumber, trialngulalsi teknik pengumpulaln daltal daln
walktu.
d. Menggunalkaln Balhaln Referensi
Yalng dimalksud dengaln balhaln referensi aldallalh aldalnyal pendukung untuk
membuktikaln daltal yalng telalh ditemukaln oleh peneliti. Sebalgali contoh, daltal halsil
walwalncalral perlu didukung dengaln aldalnyal rekalmaln walwalncalral. Dallalm lalporaln
penelitialn, sebaliknyal daltal-daltal yalng dikemukalkaln perlu dilengkalpi dengaln foto-
foto sehinggal menjaldi lebih dalpalt dipercalyal.
e. Mengaldalkaln Member check
Member check aldallalh proses pengecekaln daltal yalng diperoleh peneliti
kepaldal pemberi daltal. Tujualnnyal untuk mengetalhui seberalpal jaluh daltal yalng
diperoleh sesuali dengaln alpal yalng diberikaln oleh pemberi daltal. Alpalbilal daltal
yalng ditemukaln disepalkalti oleh palral pemberi daltal beralrti daltalnyal tersebut vallid,
sehinggal semalkin kredibel/dipercalyal, tetalpi alpalbilal daltal yalng ditemukaln peneliti
dengaln berbalgali penalfsiralnnyal tidalk disepalkalti oleh pemberi daltal, daln alpalbilal
perbedalalnnyal taljalm, malkal peneliti halrus mengubalh temualnnyal, daln halrus
menyesualikaln dengaln alpal yalng diberikaln oleh pemberi daltal.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, A. F., & Danar, O. R. (2014). Manajemen Publik : Teori dan Praktik.
Malang: Universitas Brawijaya (UB Press)
PERTANYAAN :
1.apa saja syarat yang diminta dalam pembuatan SKTM oleh aparatur
desa ?
Jawaban Masyarakat :
syarat yang diminta disuruh langsung ke kantor desa dengan membawa KTP dan
Kartu keluarga
Jawaban Masyarakat :
ketika mau berurusan SKTM kekantor desa jam 8 pagi untuk pembuatan SKTM,
Perangkat desa bagian pelayanan masih belum datang jadi harus menunggu 1 jam
lebih baru datang dan pelayanan yang lama karena mengantridengan masyarakat
lain sehingga waktu terkuras habis hanya untuk mengantri saja karena masih
banyak pekerjaan yang dilakukan didalam rumah yang belum terurus
Jawaban Masyarakat :
PEDOMAN WAWANCARA
PERTANYAAN :
1.apa saja syarat yang diminta dalam pembuatan SKTM oleh aparatur
desa?
Jawaban masyarakat:
Jawaban masyarakat :
pelayanan Perangkat Desa sangat lambat melayani 1 orang masyarakat,sehingga
banyak membuang waktu dan karena pelayanan sangat lambat, masyarakat lebih
baik pulang kerumah daripada harus menunggu
PEDOMAN WAWANCARA
1. fasilitas apa saja yang ada di kantor desa dalam melakukan pelayanan ?
3. apakah Perangkat Desa yang lain bisa mengantikan peran anda untuk
bagian pelayanan jika anda tidak ada dikantor ?
didalam kantor desa hanya 1 atau 2 orang saja Perangkat desa yang aktif setiap
hari yang bisa komputer dan untuk bagian pelayanan seperti urusan surat -
menyurat masyarakat harus berurusan dengan kasi pelayanan untuk mengurusnya
karena Perangkat Desa masing-masing melakukan tugas sesuai bidangnya,jadi
jika Kasi pelayanan tidak ada dikantor mau tidak mau masyarakat harus meminta
pelayanan dengan Perangkat Desa yang lain untuk dibuatkan surat dari desa dan
kalaupun Perangkat Desa yang bisa komputer tidak ada semua dikantor,terpaksa
masyarakat harus menunggu Perangkat bagian pelayanan datang.
Foto wawancara dengan masyarakat