NAMA : NURMALA
NIM : A01 16 509
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
DESA : TOPORE
KECAMATAN : PAPALANG
KABUPATEN : MAMUJU
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, dan Hidayah-nya kepada kita semua, sehingga program Kuliah Kerja
Nyata tahun 2019 di Desa Topore ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan
baik.Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis saya
Untuk itu, saya ucapkan terimah kasih yang sebesar – besarnya kepada :
sulawesi barat.
UNSULBAR
UNSULBAR.
7. Bapak Yahyuddin Tigh. S.Pd sebagai Camat Tapalang dan para staf
Kecamatan Papalang.
ii
8. Abd. Azis Selaku kepala Desa Topore Beserta Aparat Desa Lainnya.
12. Rekan – Rekan KKN di Desa Topore yang telah bersedia memberikan
Semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan dari
ALLAH STW.Tak lupa saya hanturkan maaf kepada semua pihak atas segala
akhirnya, saya berharap kegiatan KKN ini dapat berguna bagi masyarakat Desa
Topore.
Penulis,
NURMALA
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB 1...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2. FALSAFAH KULIAH KERJA NYATA (KKN)..........................................3
1.3. PENGERTIAN KKN.....................................................................................6
1.4. TUJUAN DAN SASARAN KKN.................................................................7
1.5. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN KKN.......................................7
BAB II..........................................................................................................................8
GAMBARAN UMUM LOKASI DESA......................................................................8
2.1. SEJARAH DESA...........................................................................................8
2.2. KONDISI GEOGRAFIS..............................................................................11
2.3. KONDISI SOSIAL......................................................................................13
2.4. KONDISI PEREKONOMIAN....................................................................16
2.5. KONDISI PEMERINTAH DESA..............................................................19
BAB III.......................................................................................................................25
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH..................................................25
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH.......................................................................25
3.2. KENDALA YANG DI HADAPI................................................................25
3.3. PEMECAHAN MASALAH........................................................................26
BAB IV.......................................................................................................................27
PROGRAM KERJA INDIVIDU................................................................................27
4.1. PENANAMAN JAGUNG DAN CABAI....................................................28
BAB V........................................................................................................................29
PENUTUP..................................................................................................................29
5.1. KESIMPULAN............................................................................................29
iv
5.2. SARAN........................................................................................................30
LAMPIRAN-LAPORAN...........................................................................................34
LAMPIRAN 1.........................................................................................................34
LAMPIRAN 2.........................................................................................................35
LAMPIRAN 3.........................................................................................................36
LAMPIRAN 4.........................................................................................................37
v
BAB I
PENDAHULUAN
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 20 ayat 2
1
pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
Standar Nasional Pendidikan Tinggipada pasal 17 ayat (4) 1(satu) SKS pada
yang sejenis 170 (seratus tujuh puluh) per menit per minggu per semester.
dengan proporsi yang seimbang, harmonis dan terpadudengan harapan agar kelak
para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan,
bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan
menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika, maka perlu
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk
praktis .dengan demekian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan
memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
2
1.2. FALSAFAH KKN
serta untuk apa KKN diselenggarakan. Karenanya KKN adalah bagian integral
bernilai Fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara
1. Keterbatasan
kurikulum pendidikan tinggi setara satu ( S1 ), tidak berdiri dan sendiri dan tidak
di pisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pangkat dan merangkum semua
isi kurikulum bahkan sebagai penambahan atapun pelengkap isi dengan realita
3
keputusan untuk pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari data
selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi rumit.Dengan
menunjukan bahwa KKN bertolak dari permasalahan nyata dari masyarakat, yang
didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
KKM, KKL, PBL, ataupun praktek umum mahasiswa lainnya, yang selalu
bertolak dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya,
3. Lintas Sektoral
masyarakat selalu mempunyai kaitan antara yang satu dengan yang lain-nya.
4
meninggalkan pola berfikir sektoral, namun kerjasama dengan pejabat – pejabat
serta keseimbangan dilokasi atau wilayah KKN harus tetap trjalin dengan baik,
Modal ber-KKN bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara formal
diperguruan tinggi, tetapi juga, segala pengetahuan, dan intelegensi yang dimiliki
masing – masing mahasiswa, dengan kata lain semua yang dikerjakan mahasiswa
lainnya secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN pada hakekatnya
Untuk itu, harus selalu terjalin kerjasama yang baik serta keterlibatan yang aktif
Untuk lebih mengena sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka maka
5
dan pelaksanaan program KKN. Disamping itu dengan bertumpu pada sumber
daya local, maka kegiatan KKN tidak menjadi beban bagi masyarakat dan dapat
dalam upayanya menigkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan
untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
masyarakat.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak akan
baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya
sendiri, yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.
6
1.4. TUJUAN DAN SASARAN
membangun desa, ada disiplin ilmu dalam masyarakat. Adapun tujuan lain yaitu
lingkungan masyarakat.
menjadi generasi yang siap pakai sekaligus calon penerus pembangunan utamanya
di daerah pedesaan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
7
BAB II
Menurut cerita turun temurun Desa Topore pada jaman dahulu adalah
hutan belantara yang sama sekali tidak adaPenduduk. Diperkirakan pada Tahun
1942 datang Satu keluargadari Talondo yang bernama .................. atau lebih di
Adapun Gelar Toreppo diberikan mengingat pada masa hidupnya beliau sempat
didatangi dari kelompok orang yang tidak dikenal dan terjadi selisih paham
dilukai dengan senjata tajam akhirnya tangan dan kakinya dipatahkan (inilah yang
gula merah/aren miliknya yang kala itu masih menyala akhirnya Toreppopun
8
Terbentuknya Desa Topore,Setelah beberapa tahun peristiwa tersebut
berlalu datanglah kelompok orang mandar dari Balanipa atau Tinambung yang
disebut kelompok mandar Pitu (Tujuh Orang Mandar) yang di pimpin oleh Bapak
Soppeng, Kelompok Orang Sengkang, orang Bone dan Kelompok Orang Pinrang.
perkembangan jaman maka pada Tahun 1991 para kelompok pendatang tersebut
diatas sepakat merubah nama Toreppo menjadi Topore yang artinya Toreppo =
Dusun Topore. yang kemudian di jadikan Desa Persiapan yang dinahkodai Oleh
seorang pemimpin yang Arif dan Bijaksana beliau adalah Bapak SUPARYOTO.
pada Tahun 1997 dengan 3 Dusun yaitu Dusun Boda - Boda,Dusun Topore dan
Bapak ABD Azis Dusun Pure di mekarkan menjadi 3 Dusun yaitu Dusun
Pure,Dusun Tadissa dan Dusun Karondang.Dan pada Tahun 2007 Desa Topore
9
Meliputi Dusun Boda-Boda,Dusun Rantekamase,Soreang,dan Dusun
10
2.2. KONDISI GEOGRAFIS
Pembagian wilayah Desa Topore yang luas wilayahnya 13,54 Km terbagi atas
5 Pure 128 68 60
6 Karondang 173 84 89
7 Tadissa 95 53 42
Kondisi Geografis Desa Topore kami gambarkan sesuai Tabel berikut ini :
2 Jumlah Dusun : 7
3) Dusun Pamalaliang
11
4) Dusun Sakio
5) Dusun Pure
6) Dusun Tadissa
7) Dusun Karondang
3 Batas Wilayah :
5 Hidrologi :
6 Klimatologi :
a. Suhu 27-30ºC
12
c. Kelembaban Udara
d. Kecepatan Angin
Sawah teririgasi : 10 Ha
Tegalan 50 Ha
Tambak : 8 Ha
Sawah : 94 Ha
Luas Wilayah Desa Topore 13,54 KmPotensi sumber daya alam di Desa
Topore meliputi sumber daya alam non hayati yaitu air, lahan, dan udara,
13
sedangkan sumberdaya alam hayati yaitu perkebunan flora dan fauna . Sumber
daya air di Desa Topore terdiri dari air tanah termasuk mata air dan air
permukaan.
dusun yaitu :
2. Dusun Topore Utara dengan jumlah KK 156 KK, terbagi dalam 229
Perempuan.
14
Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum menurut latar
belakang pendidikan yang menurut kami sudah sedikit memadai meskipun belum
merata ke semua dusun, sesuai dengan pendataan tahun 2018 yang lalu bahwa
angka buta aksara dari usia sekolah sampai usia 50 tahun keatas tercatat sebanyak
15 jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis (buta aksara) dan kondisi
tersebut rata-rata di semua dusun yang ada. Untuk lebih akuratnya kondisi
Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa Desa Topore sbb :
4. Jumlah KK : 696 KK
15
- Usia > 45 tahun : 186 Orang
a. Prasarana pendidikan
Gedung TK : 1 Unit
Gedung SD / MI : 2 Unit
Gedung SMA / MA : -
b. Prasarana trasportasi
Jalan Kabupaten : 63 Km
Jalan Desa : 3 Km
Jalan Dusun : 4 Km
c. Prasarana Ibadah
Masjid : 5 Unit
Musholla : -
jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut :
16
No PEKERJAAN JUMLAH JIWA
Petani 916
1
2 Buruh tani 20
3 Peternakan 20
4 Pedagang 9
5 Wirausaha 110
6 Karyawan Swasta 40
8 Pensiunan 2
10 Tukang kayu 92
11 Nelayan 6
12 Angkutan/ojek 5
13 Truk 10
1 Angkutan Pedesaan -
2 Truk 14
3 Kendaraan Roda 4 30
17
4 Kedaraan Roda 2 376
5 KUD/Koperasi 3
15 Luas Pertambangan -
18
Tabel 5 Pola Tata Guna Lahan Desa Topore
2. Tegalan 50 Ha
3. Sawah 94 Ha
5. Hutan 14,402 Ha
DESA
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Maka Susunan Organisasi Tata Kerja
1. Kepala Desa
2. Sekretaris Desa
3. Pelaksana Kewilayahan
4. Pelaksana Teknis
19
Dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan sesuai dengan jabatannya masing-
pemberdayaan masyarakat.
7) Menjagahubungankemitraandenganlembagamasyarakatdanlembagalai
nnya
20
Tupoksi Sekretaris Desa
administrasi pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),
21
Tupoksi Kepala Urusan
pemerintahan.
desa lainnya.
22
rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
(2) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
taruna.
23
kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi
lingkungannya.
pembangunan.
24
BAB III
setempat , sangat perlu untuk di identifikasi secara jelas dan terfokus pada wilayah
kerja , di mana sumber daya atau potensi daerah setempat di jadikan sebagai alat
bantu untuk memecahkan dan mengatasi masalah yang ada pada daerah tersebut.
deskripsi atau gambaran yang jelas mengenai factor factor yang mempengaruhi
yang di susun berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta berdasarkan pertemuan
25
Berdasarkan hasil tinjauan kami pada potensi sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana pada desa Topore maka terdapat beberapamasalah yang
Adapun masalah yang di temukan pada masyarakat Desa Topore sebagai berikut :
mungkin tidak didapat dengan segera (Saad & Ghani, 2008:120). Untuk
berikut :
pemahaman tentang :
26
BAB IV
tanam mampu memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari terus bertambah.
pendapatan dari bercocok tanam. Ide dalam pengembangan sistem pertanian bisa
datang darimana saja, bisa dari pengalaman pribadi atau pengembangan ide dari
bercocok tanam bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menanam
jenis tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Atau dengan
produksi. Intinya, untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dari lahan yang
budidaya dengan teknik campuran atau tumpang sari. Teknik menanam dengan
pola tumpang sari sebenarnya bukan hal baru dalam dunia pertanian di Indonesia,
27
A. Cara Budidaya Tumpang sari Jagung dan Cabai Rawit
Sebenarnya sistem bercocok tanam campuran jagung dan cabai rawit ini
lebih cocok disebut sebagai tumpang sela sebab penanamannya dilakukan dengan
rentang waktu tertentu dan tidak secara bersamaan. Akan tetapi pola tanam
tumpang sela sendiri lebih dikenal sebagai pola tanam campuran antara tanaman
rawit tidak berbeda dengan persiapan lahan budidaya tanaman tunggal. Yaitu
bedengan, bedengan dibuat dengan lebar 80m – 90 cm, tinggi bedengan kira-kira
saja asalkan tidak tergenang air, panjang bedengan disesuaikan dengan lahan.
pendangiran. Kemudian cek pH tanah, jika pH kurang dari atau dibawah 5,5
taburkan kapur pertanian (dolomit) sesuai kebutuan. Biarkan selama beberapa hari
28
2. Cara Penanaman Jagung
Jagung ditanam dengan jarak antar tanaman 30 cm dan jarak antar baris
dalam bedengan 50 cm. Tanam satu benih jagung dalam satu lubang tanam.
Sebelum ditanam benih jagung bisa juga dicampur dengan fungisida dan
Jagung manis bisa dipanen pada usia 60 – 65 hari setelah tanam tergantung
varietas dan lokasi penanaman. Didataran rendah jagung manis lebih cepat panen
daripada didataran tinggi. Sedangkan jagung kering bisa dipanen ketika berusia 85
Bibit cabai bisa dipindah tanam kelahan ketika tanaman jagung sudah
berumur 20 – 30 hari setelah tanam. Pada saat itu bibit cabai rawit sudah berusia 1
bulan. Bibit cabai rawit ditanam diantara tanaman jagung dengan mengikuti barisan
tanaman jagung diatas bedengan. Bibit cabai ditanam dengan jarak 60 x 60 cm atau
70 x 60 cm. Ketika jagung manis sudah siap dipanen tanaman cabai sudah berumur
35 – 40 hari setelah tanam. Pada saat itu tanaman cabai rawit sudah mulai berbuah
dan jagung sudah siap dipanen sehingga kedua tanaman tidak saling mengganggu.
Jika jagung dipanen kering usia panen lebih lama, tetapi tanaman cabai tidak akan
terganggu sebab daun-daun jagung sudah mulai mengering dan dipangkas untuk
29
Bibit cabai bisa dipindah tanam kelahan ketika tanaman jagung sudah
berumur 20 – 30 hari setelah tanam. Pada saat itu bibit cabai rawit sudah berusia 1
bulan. Bibit cabai rawit ditanam diantara tanaman jagung dengan mengikuti barisan
tanaman jagung diatas bedengan. Bibit cabai ditanam dengan jarak 60 x 60 cm atau
70 x 60 cm. Ketika jagung manis sudah siap dipanen tanaman cabai sudah berumur
35 – 40 hari setelah tanam. Pada saat itu tanaman cabai rawit sudah mulai berbuah
dan jagung sudah siap dipanen sehingga kedua tanaman tidak saling mengganggu.
Jika jagung dipanen kering usia panen lebih lama, tetapi tanaman cabai tidak akan
terganggu sebab daun-daun jagung sudah mulai mengering dan dipangkas untuk
30
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Selama hampir satu bulan ber-KKN, ada masa dimana nilai dari suatu
sebelumnya terkadang kita harus merenung sejenak dan bersyukur atas Rahmat,
b. setiap program kerja yang kami jalankan mendapat sambutan dari masyarakat
d. Program kerja tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan atau
bagaimana sikap dan cara peserta KKN itu sendiri dalam melaksanakannya
31
5.2 Saran
satu bulan lebih, maka ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari
b. Diharapkan para tokoh masyarakat terutama para pemuda Desa Topore agar
motivasi.
kebutuhan.
32
33
34
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Lampiran 1 : Daftar Mahasiswa KKN Posko Desa Topore
TEMPAT
NAMA DAN
NO FAKULTAS JURUSAN JABATAN
(NIM) TANGGAL
LAHIR
1 Muhammad Anwar Pambusuang/ Pertanian Agribisnis kordes
( A0116541 ) 18-03-1998
2 Anugrah Perdana Karanamu/ 18- Ekonomi Manajemen Sekkordes
( C0116321 ) 07-1998
3 Tenri Bulan Wahid Balombong/23- Ekonomi Manajemen Bendahara
( C0116508 ) 09-1997
4 Anita Alimuddin Pangimbalan/ Ekonomi Manajemen Anggota
( C0116523 ) 12-03-1996
5 Eri Irianto pokko/10-06- Ekonomi Manajemen Anggota
( C0116304 ) 1997
6 Nurmala somba/03-12- Pertanian Agribisnis Anggota
( A0116509 ) 1998
7 Muh.Dedi N Kanp.baru/19- Ekonomi Akuntansi Anggota
( C0216340 ) 02-1998
8 Elsa somba/23-06- Teknik Teknik sipil Anggota
( D01 16 341 ) 1997
37
Lampiran 2. Daftar Nama Kepala Dusun Desa Topore
NO NAMA KETERANGAN
38
Lampiran 3. Struktur Pemerintahan Desa Topore Kecamatan Papalang
Sekretaris
ZAINAL ABIDIN
Kadus Topore Selatan Kadus Topore Utara Kadus Pamalaliang Kadus Sakio
ABD.LATIF ABD.RAUF NAHARUDDIN KAMALUDDIN,S.Pd
d
39
Lampiran 5. Foto Kegiatan KKN Individu
FOTO-FOTO KEGIATAN
Gambar 1: foto bersama bapak kepala desa beserta ibu desa setelah
selesainya seminar desa.
40
Gambar 3: Proses penyiraman jagung
41
42
43