Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
ANGKATAN IV

“MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DARI PINGGIR”

Disusun Oleh Kelompok:

JORONG/ DUSUN : KOTO KAMPUNG DALAM


NAGARI : KAMPUNG DALAM
KECAMATAN : LUBUK TAROK
KABUPATEN/ KOTA : SIJUNJUNG

NO NAMA NIM JABATAN JURUSAN


1 Iman Asroa BS 1630101100 Koordinator PAI
2 Resti Deva Yani 1630108064 Sekretaris BK
3 Utari Aulia Rifmadani 1630401191 Bendahara PERSYA
4 Fajar Ramadhan 1630302015 Anggota KPI
5 Gusvadiana 1630103035 Anggota MPI
6 Deri Cintiama 1630107007 Anggota TFIS
7 Sri Wahdani 1630105049 Anggota TMTK
8 Zulfah Darma Putri 1630109075 Anggota PIAUD
9 Vivi Vebrina 1630403113 Anggota MANASYA

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


FITRA KASMA PUTRA, M.KOM
NIP. 19850207 201503 1 004

BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
TAHUN 2019 M/ 1440 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
program kerja selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menyusun laporan akhir
sebagaimana adanya yang telah kami laksanakan selama 40 hari di Jorong Koto
Kampung Dalam, Nagari Kampung Dalam, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten
Sijunjung.
Shalawat beriringan salam dimohonkan kepada Allah agar dikirimkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang membawa dan menyebarkan
islam keseluruh pelosok dunia.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan syarat bagi mahasiswa yang akan
menyelesaikan studinya di Perguruan Tinggi dalam Program Strata 1 (S1)
sekaligus sebagai salah satu bentuk kegiatan yang mengintegrasikan ketiga aspek
Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta
pengabdian kepada masyarakat. Dengan dilaksanakannya KKN, mahasiswa diajak
untuk mampu memahami pola pikir, perilaku serta pola hidup masyarakat yang
tidak lepas dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar
mahasiswa mampu merealisasikan programnya, mahasiswa dituntut untuk kreatif
dan inovatif dalam memecahkan permasalahan yang timbul dalam kehidupan
masyarakat serta dapat jadi motivator, innovator serta mediator dalam
pembangunan di Jorong Koto Kampung Dalam, Nagari Kampung Dalam,
Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung.
Kami telah melaksanakan KKN angkatan IV tahun 2019 selama 40 hari
terhitung tanggal 17 juni sampai 25 juli 2019. selama berada dilokasi kami
berusaha dengan segenap kemampuan serta ilmu yang kami miliki untuk untuk
menjalankan program yang telah direncanakan sebelumnya. namun kelancaran
dan keberhasilan KKN yang kami lakukan tersebut tidak terlepas dari partisipasi
semua pihak yang terkait. untuk itu kami, mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rektor IAIN Batusangkar, selaku penangungjawab pelaksanaan kuliah
kerjanyata (KKN).
2. Bapak dan Ibu Badan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (BPKKN),dan pihak
LPPM serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada kami.
3. Bapak Bupati Sijunjung beserta jajaran yang telah mengizinkan kami
melaksanakan KKN di Kabupaten Sijunjung.
4. Bapak Camat Lubuk Tarok beserta jajaran
5. Bapak Lishardi, selaku Wali Nagari Kampung Dalam.
6. Bapak Daswandi selaku Wali Jorong Koto Kampung Dalam yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil selama kami melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
7. Bapak dan Ibu selaku orang tua kami yang telah bersedia menfasilitasi dan
memberikan bantuan moril maupun materil selama kami melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta memberikan dukungan atas program yang
dilaksanakan.
8. Bapak dan Ibu orang tua angkat kami yang bersedia menampung dan
membimbing kami selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Jorong Koto Kampung Dalam.
9. Ketua Pemuda beserta rekan-rekan Pemuda Nagari Kampung Dalam yang
telah memberikan kami kemudahan dalam melaksanakan program-pogram
yang berkaitan dengan kepemudaan.
10. Bapak-bapak/Ibu-ibu, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Alim Ulama dan
Cadiak Pandai serta para pemuka Nagari di Nagari Kampung Dalam dan
khususnya di Jorong Koto Kampung Dalam.
11. Masyarakat Nagari Kampung Dalam secara umumnya dan khususnya
masyarakat Jorong Koto Kampung Dalam yang telah mendukung dan
berpartisipasi membantu dalam pelaksanaan program KKN.
12. Rekan-rekan kerja sekelompok KKN yang telah bekerjasama dengan penulis
dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Jorong Koto
Kampung Dalam, Nagari Kampung Dalam.
Tiada kata yang lebih pantas kami ucapkan selain ucapan terima kasih dan
iringan do’a dan harapan semoga Allah SWT memberikan balasan berlipat ganda,
terakhir kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak jika
terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini dan terima kasih.

Batusangkar, 9 Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar pemikiran
Didalam perguruan tinggi terdapat istilah Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang dalam
hal ini disebut dengan KKN. Dengan adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi,
ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan yang didapat dalam perguruan
tinggi tidak hanya dituntut secara formal di dalam bangku perkuliahan, tetapi
pengetahuan juga dapat diperoleh di lingkungan non formal baik itu dalam
bentuk penelitian maupun merealisasikan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu hal yang amat penting dalam proses pengajaran yang ada di
Perguruan Tinggi, merupakan wujud Tri Dharma Pendidikan dalam
pengabdian masyarakat. Dengan adanya pengabdian masyarakat itu, maka
mahasiswa sebagai kader intelektual memilki bekal menyeimbangkan
ilmunya antara teori dan praktek. Sehingga dengan keseimbangan tersebut
mahasiswa dapat merealisasikan apa yang didapat di bangku perkuliahan
sebagai teori untuk merealisasikannya di masyarakat.
Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa
diharapkan dapat merealiasisikan dan mengaplikasikan segala ilmu dan
keterampilan yang didapat dibangku perkuliahan, dapat direalisasikan di
lingkungan masyarakat sekaligus mereka mendapatkan pengalaman yang
bermanfaat bagi mereka untuk masa yang akan datang dari masyarakat.
Dalam hal ini Perguruan Tinggi yang mana salah satunya adalah IAIN
Batusangkar mengupayakan agar progran ini terus berlanjut dari tahun ke
tahun dan menurunkan mahasiswa untuk mengabdikan diri kepada
masyarakat. Pada tahun ini lokasi yang dituju adalah bertempat di Kab.
Sijunjung, Kec. Lubuk Tarok, Nagari. Kampung Dalam, Jorong. Koto
Kampung Dalam.
Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata ini antara lain sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman kerja yang berharga melalui
keterlibatannya dalam pranata sosial yang secara langsung dapat
memberdayakan dan mendampingi masyarakat, dalam bentuk
menemukan, merumuskan, memecahkan, dan berupaya mengantisipasi
berbagi masalah sosial kemasyarakatan dan keberagaman secara praktis
dan efektif.
2. Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana yang dapat
memerankan diri sebagi agent of social change dalam struktur
masyarakat, sehingga mereka lebih menghayati kondisi, gerak, dan
permasalahan yang komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengam demikian, tamatan perguruan
tinggi relatif lmenjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi
permasalahan pembangunan secara lebih prakmatis dan interdisipliner.
3. Untuk meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan
pemerintah nagari (jorong) dan atau pemerintahan daerah, instansi teknis
dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan
nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
4. Untuk mempercepat peningkatan kemampuan sumber daya manusia
sesuai dengan dinamika pembangunan.
5. Untuk mempercepat pembangunan masyarakat kearah terbinanya
masyarakat dinamis yang siap melakukan perubahan menuju perbaikan
dan kemajuan yang sesuai dengan nilai sosial yang berlaku.
6. Agar Perguruan Tinggi memperoleh umpan balik dan masukan yang
berharga dalam rangka relevansi pendidikan dan penelitian yang
dilakukan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
7. Kami anggota KKN menuliskan, yang berlokasi di Jorong Koto Kampung
Dalam, Nagari. Kampung Dalam, Kecamatan. Lubuk Tarok, Kabupaten.
Sijunjung.
B. Tema kegiatan
Adapun tema yang diangkatkan pada KKN angkatan IV tahun 2019
adalah “Membangun Masyarakat Madani dari Pinggir”.

C. Bentuk dan Program Kegiatan


1. Program Utama
Dalam pelaksanaan KKN Tahun 2019 ini, kegiatan dan program
mahasiswa 80% difokuskan kepada aspek pemberdaya masyarakat dalam
bidang keagamaan, yakni:
a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
(masjid/mushalla/surau) dalam berbagai potensinya (seperti:
administrasi, keuangan, pembukuan, LAZIS, kurikulum/silabi
dakwah, perpustakaan, manajemen masjid yang profesional, dan lain-
lain).
b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
(TPA/TPSA,TPQ/TPSQ & MDA (seperti: administrasi, manajemen,
kurikulum/silabi, metode dan strategi pembelajaran, media
pembelajaran, perpustakaan, dan lain-lain ).
c. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang keagamaan (seperti:
BKMT, pengajian rutin, PHBI, wirid, yasinan, penyuluhan hukum
islam, sosialisasi perbankan syariah, pengkaderan iman & khatib,
praktek penyelenggaraan jenazah, kasidah rebana, dan lain-lain).
d. Pembinaan generasi muda melalui berbagai kegiatan, antara lain:
penyelesaian masalah remaja melalui konseling remaja, pembinaan
kegiatan remaja mesjid, didikan subuh,, penyuluhan dan pencegahan
penyalah gunan Narkoba (Narkotika, Psikotropiks, dan Obat
Berbahaya), dan lainnya.
2. Kegiatan pendukung
Disamping kegiatan utama, kegiatan mahasiswa 20% difokuskan
untuk pemberdaya institusi sosial dan kegiatan masyarakat, yaitu dalam
hal:
a. Penataan Administrasi dan penyiapan profil Nagari/ Jorong/
Kampung.
b. Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren.
c. Kegiatan Olahraga .
d. Kegiatan Kepemudaan.
e. Kesenian tradisional dan atau kegiatan Islami.
f. Penyuluhan Kesehatan.
g. PKK.
h. Pramuka.
i. PHBN.
j. Sarana dan prasarana, dan lain-lain.
Keseluruhan program dan kegiatan utama dan kegiatan penunjang
seperti yang telah diuraikan di atas, dijadikan sebagai pedoman bagi
mahasiswa dalam menyusun program kerja selama melakukan KKN di
lapangan dengan mempertimbangkan potensi daerah, analisis
permasalahan, kekuatan dan berbagai aspek pendukung untuk kelancaran
kegiatan KKN.

D. Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kuliah Kerja Nyata dimaksudkan agar sarjana yang dihasilkan
oleh sebuah perguruan tinggi yang mampu mengantisipasi dan menyelesaikan
berbagai masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat. Adapun secara
detail, tujuan dimaksud dapat dituangkan sebagai berikut:
1. Tujuan secara umum
a. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman kerja yang berharga melalui
keterlibatannya dalam pranata sosial yang secara langsung dapat
menemukan, merumuskan, memecahkan, dan berupaya
mengantisipasi berbagi masalah sosial kemasyarakatan dan
keberagaman secara praktis dan efektif.
b. Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana yang dapat
memerankan diri sebagi agent of social change dalam struktur
masyarakat, sehingga mereka lebih menghayati kondisi, gerak, dan
permasalahan yang komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengan demikian, tamatan perguruan
tinggi relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih prakmatis
dan interdisipliner.
c. Untuk meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan
pemerintah nagari (jorong) dan atau pemerintahan daerah, instansi
teknis dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya dengan
tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
d. Untuk mempercepat peningkatan kemampuan sumber daya manusia
sesuai dengan dinamika pembangunan
e. Untuk mempercepat pembangunan masyarakat kearah terbinanya
masyarakat dinamis yang siap melakukan perubahan menuju
perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai sosial yang berlaku.
f. Agar Perguruan Tinggi memperoleh umpan balik dan masukan yang
berharga dalam rangka relevansi pendidikan dan penelitian yang
dilakukan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
2. Tujuan secara khusus
a. Pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kepedulian IAIN
Batusangkar terhadap masyarakat melalui mahasiswa.
b. Agar IAIN Batusangkar dapat menghasilkan sarjana sebagai penerus
pembangunan yang lebih menghayati permasalahan masyarakat secara
keseluruhan dan masalah yang berkembang dalam pembangunan di
Nagari/ jorong/ Kampung dan atau Pemerintah Daerah.
c. Untuk mendekatkan IAIN Batusangkar dengan masyarakat melalui
program-program mahasiswa di lokasi KKN.
d. Untuk lebih menyesuaikan program pendidikan IAIN dengan tuntutan
pembangunan serta memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa
kegiatan pembangunan hakikinya merupakan salah satu wujud amal
ibadah disisi Allah SWT.
e. Penguatan partisipasi masyarakat sebagai human capital dalam
peningkatan pengamalan agama di Sumatera Barat.
f. Memformulasikan masalah-masalah masyarakat agar dapat menindak
lanjuti dalam program-program penelitian.

E. Sasaran kegiatan
KKN mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu mahasiswa,
masyarakat dan pemerintah daerah serta perguran tinggi itu sendiri sebagai
lembaga dan masyarakat akademik.
1. Mahasiswa
Bagi mahasiswa sasaran yang diharapkan dapat dicapai dari
pelaksanaan kegiatan KKN ini, antara lain:
a. Mahasiswa mampu berempati dan peduli terhadap berbagai
permasalahan masyarakat.
b. Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu,teknologi, dan seni yang
dipelajari sesuai dengan bidang keilmuannya bagi pelaksanaan
pembangunan.
c. Mahasiswa mampu memperdayakan dan menumbuh kembangkan
institusi yang ada dalam masyarakat.
d. Mahasiswa mampu menjadi motivator, dinamisator, katalisator, dan
problem solver di tengah kehidupan masyarakat.
e. Mahasiswa mampu mensosialisasikan program-program yang ada
pada IAIN Batusangkar dalam upaya pengembangan kelembagaan
dan mendapatkan masukan dari pelaksanaan KKN.
2. Masyarakat dan Pemerintahan Daerah
Adapun bagi masyarakat dan pemerintah daerah, dari pelaksanaan
kegiatan KKN ini sasaran yang diharapkan dapat dicapai, antara lain:
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu dalam mengelola
kegiatan-kegiatan keagamaan secara optimal.
b. Penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam peningkatan kualitas
kehidupan keberagaman.
c. Penguatan peranorganisasi kemasyarakatan local berbasis kinerja.
d. Penguatan modal social dan memperkuat budaya gotong royong.
e. Penguatan Kapasitas birokrasi lokal.
f. Percepatan penanggulangan kemiskinan.
3. Perguruan Tinggi
Pelaksanaan kegiatan KKN ini bagi perguruan tinggi diharapkan
dapat mencapai sasaran, sebagai berikut:
a. Dalam Pengembangan keilmuan dan kompetensi mahasiswa dapat
disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat.
b. Pengembangan kegiatan penelitian berbasis dinamika kehidupan
masyarakat dan tentangan pembangunan seutuhnya.
c. Meningkatkan kerja sama dengan instansi dan institusi sosial yang ada
dalam masyarakat rangka pemberdayaan masyarakat sebagai khalifah
fil ardh.

F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Adapun tempat dan waktu pelakasanaan KKN adalah di Jorong.
Kampung Dalam, Nagari Kampung Dalam, Kecamatan. Lubuk Tarok,
Kabupaten. Sijunjung yang dimulai dari tanggal 17 Juni 2019 sampai dengan
26 Juli 2019.
BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KKN

A. Sejarah Singkat Lokasi KKN


Masyarakat kampung dalam mayoritas berasal dari salah satu koto nan
ampek di kerajaan jambu lipo yaitu koto tanggo batu yang mana dibawah
pimpinan Rajo Boyan dan dipetuan rajo bonsu didalam pengurusan cucu
kemenakan dibantu oleh beberapa orang tokoh Adat.
Pada abad ke XVII berhubung masyarakat telah berkembang maka
dicarilah boncah untuk penukahan (sawah) terdapatlah lokasi dipalintangan
sekarang dan kiri kanan batang indarang. Setelah selesai mako bakorong
bakampunglah orang dikorong yang berlokasi dipalintangan sekarang.
Beberapa tahun kemudian mako diutuslah beberapa orang oleh rajo
boyan dan rajo bonsu untuk mencari rona tampek pakotoan. Mako manijaulah
orang tersebut dari sebuah bukit arah kebawah. Sekarang dinamakan bukit
tinjau maka terlihatlah sebuah rona tempatnya dikoto kampung dalam
sekarang . setelah tampak rona tersebut kepado rajo boyan dan rajo bonsu
kakorong. Kemudian di carilah kata mufakat untuk membuek koto, setelah
sepakat mako dibangunlah sebuah koto tempatnya dikoto kampung dalam
sekarang dan dibangunanlah sebuah rumah yang diberi nama rumah dalam
tempatnya di rona koto kampung dalam sekarang , semenjak itu rajo boyan
menjadi datuk panghulu tungga yang berkedudukan di rumah dalam.
Beberapa tahun kemudian kira- kira pada abad ke XVIII Datuk
panghulu tungga dan rajo Bonsu mengingat penduduk yang semakin banyak
maka teringatlah dari bakoto menjadi nagari, maka diutuslah beberapa orang
mengampungkan/ mengumpulkan orang- orang yang ada sekeliling koto
antara lain di guguk dan tigo dan ona limau sundai di kampungkan karumah
dalam untuk musyawarah membuat nagari, maka dibentuklah suku nan
ampek lima jo kampung rajo sekaligus pimpinan tiap-tiap suku, semenjak
itulah terbentuknya nagari kampung dalam dan nama nagari kampung dalam
berasal dari bakampung karumah dalam .
B. Letak Geografis Nagari dan Jorong
1. Posisi Wilayah
Nagari Kapung Dalam termasuk salah satu dari 6 (enam) nagari
yang ada di kecamtan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, Provinsi
Sumatera Barat yang terletak dititik koordinat 0,83437 Ls 101.03747 BT
dan ketinggian dari permukaan laut 8 m dengan luas nagari 27,28
dengan jarak 4 km dari ibu kota kecamatan dengan waktu tempuh
0,25 jam dan 36 km ibu kota kabupaten dengan waktu tempuh 1,5 jam,
sedangkan jarak dari ibu kota provinsi 148 km dengan waktu tempuh
3,5 jam.
2. Batas Wilayah
Batas wilayah nagari kampong dalam kecamtan lubuk tarok adalah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan nagari latang yang terletak di sungai
batang palintangan dan sungai lurah limpaung
b. Sebelah selatan berbatasan dengan nagari buluh kasok yang terletak di
sungai lurah kumayak dan sungai botuang
c. Sebelah barat berbatsan dengan nagari lubuk tarok yang terletak di
lubuk sungai pandan dan batang andopan
d. Sebelah timur berbatasan dengan nagari silongo yang terletak di
pamatang bukik bogan
3. Jumlah Jorong
Nagari kampung dalam kecamtan lubuk tarok memiliki 3 (tiga)
jorong yaitu:
a. Jorong Koto Kampung Dalam yang merupakan ibu nagari
b. Jorong Palintangan
c. Jorong Limau Sundai
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
4. Iklim dan Curah Hujan
Curah hujan rata-rata per tahun berkisar sekitar 2500 mm.
5. Topografi
Wilayah nagari kampong dalam dibagi 2 oleh batang indarang
dengan bentangan alam yang terdiri dari daratan rendah dan perbukitan.
Tanah tipe PMK (Podaolik Merah Kuning) namun masih bisa di tanami
tanaman padi, perkebunan, hutan serta keberadaan sungai batang indarang
dan palintangan yang merupakan sumber utama perairan sawah petani
yang terbentang sepanjang batang indarang dan palintangan tersebut.
6. Hidrologi
Air merupakan factor yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Nagari kampong dalam memiliki beberapa
sumber air permukaan seperti air sungai dan air tanah. Potensi sumber air
utama berasal dari sungai batang indarang dan batang palintangan yang
panjang lebih kurang 5 km dengan kedalaman rata-rata 0,5 – 2 m, lebar
rata-rata 5 m dan memiliki debit air sebesar 105 / detik. Hulu sungai ini
berasal dari kabupaten solok dan melewati nagari buluh kasok. Potensi
aliran sungai ini terdistribusi secara merata sehingga menjamin tingkat
kesuburan tanah khususnya dalam penyediaan air sehingga usaha
pertanian secara umum dapat dilakukan di seluruh nagari. Penyediaan air
juga ditunjang oleh curah hujan yang secara alamiah tertampung dalam
system aliran sungai, baik yang masuk ke air permukaan atau yang masuk
ke dalam tanah dan diteruskan ke sungai atau mata air.
7. Kesesuaian Lahan
Kondisi lahan atau kesesuaian lahan yang merupakan gambaran
tingkat keccokan sebidang lahan untuk penggunaan kegiatan tertentu.
Suatu lahan dapat berbeda kelas kesesuaian lahannya yang salah satunya
di teuntukan oleh bentuk topografinya. Keadaan lereng merupakan salah
satu faktor pembatas untuk menempatkan suatu kegiatan usaha dan
memilih teknlogi yang harus di pergunakan dalam pengolahan tanah serta
berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Nagari kampong dalam
mempunyai keadaan lereng bervariasi mulai dari daratan, perbukitan dan
dataran alluvial. Di daerah yang datar, disamping dimanfaatkan untuk
lokasi permukiman juga digunakan untuk lahan persawahan maupun
perkebunan. Sementara lahan yang memiliki kelerengan yang rendah
diusahakan untuk lahan perkebunan karet, manggis dan kakao. Komoditi-
komoditi ini yang dinilai cocok ditanam dilahan-lahan sempit dan
memiliki potensi pasar yang cukup memadai.
8. Pola Penggunaan Lahan
Pada umumnya, penggunaan lahan di nagari kampung dalam di
dominasi oleh lahan untuk perkebunan (karet, kakao, kelapa, pinang,
manggis, dan lain-lainnya) seluas 2.728 Ha. Penggunaan lahan untuk
persawahan seluas 300 Ha, Tegalan seluas 100 Ha, permukiman seluas 80
Ha, lahan kritis seluas 15 Ha, hutan lindung 300 Ha, lahan tidur 50 Ha,
perkebunan karet 1.800 Ha dan sisanya adalah lahan yang belum
diusahakan yang terdiri dari semak.
9. Pendidikan dan Olahraga
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh
keberhasilan program pendidikan yang dilaksanakan oleh suatu daerah.
Oleh karena itu, program pemerintah memprioritaskan pendidikan
merupakan program yang sangat penting dan utama dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang dimulai dari Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang diintergrasikan dengan POSYANDU. Program utama
dalam bidang pendidikan adalah pelaksanaan program wajib belajar 9
tahun. Target wajib belajar 9 tahun adalah anak pada usia sekolah dalam
rentang usia 7 – 15 tahun, untuk mendapatkan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dari SD sampai SMP.
Dilihat dari tingkat pendidikan yang disesuaikan penduduk Nagari
Kampung Dalam diantaranya adalah :
Tabel 1
Tingkat Pendidikan
No Uraian Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak / Belum Sekolah 260 14,39%
2 Belum tamat SD / Sederajat 380 20,87%
3 Tamat SD / Sederajat 450 24,72%

4 SLTP / Sederajat 410 22,52 %


5 SLTA / Sederajat 267 14,67%
6 Diploma I / II 1 0,05%
7 Diploma III / Sarjana Muda 14 0,76%
8 Strata I 36 2,2%
Jumlah Total 1.818 100%
Sedangkan kebutuhan akan kegiatan olahraga sangat diperlukan
oleh masyarakat karena disamping sebagai sarana hiburan juga merupakan
salah satu upaya menjaga kesehatan. Prasaranan olahraga yang tersedia
adalah lapangan bola kaki sebanyak 1 buah, lapangan bola volly sebanyak
2 buah, lapangan takraw sebanyak 1 buah.
10. Umur dan Kesejahteraan Sosial
Jumlah penduduk berdasarkan umur serta kesejahteraan social
penduduk Nagari Kampung Dalam dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
1 0 – 5 Tahun 98 95 193 10,71%
2 6 – 10 Tahun 105 96 201 11,04%
3 11 – 15 Tahun 143 160 303 16,65%
4 16 – 25 Tahun 90 110 200 10,99%
5 26 – 30 Tahun 75 65 140 7,70%
6 31 – 35 Tahun 60 50 110 6,04%
7 36 – 40 Tahun 92 87 179 9,84%
8 41 – 50 Tahun 100 91 191 10,50%
9 51 – 60 Tahun 75 69 144 7,91%
10 61 – 70 Tahun 39 56 95 5,21%
11 71 – 80 Tahun 23 19 42 2,30%
12 81 – 100 ke atas 6 14 20 1,11%
Jumlah Total 771 977 1748 100%
11. Agama
Penduduk nagari ini seluruhnya memeluk agama Islam sesuai
dengan semboyan: “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
12. Pekerjaan
Pekerjaan sebagian besar penduduk Nagari Kampung Dalam
adalah Petani seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Pekerjaan Penduduk
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Belum / Tidak Bekerja 275 14,22%
2 Buruh Harian Lepas 4 0,22%
3 Bidan 1 0,05%
4 Buruh Tani / Perkebunan 59 3,24%
5 Guru 10 0,55%
6 Industri 38 2,09%
7 Karyawan Honorer 15 0,82%
8 Karyawan Swasta 28 1,54%
9 Wali Nagari 1 0,05%
10 Mekanik 1 0,05%
11 Mengurus Rumah Tangga 303 16,65%
12 Pedagang 20 1,10%
13 Pegawai Negeri Sipil 10 0,55%
14 Pelajar / Mahasiswa 332 18,24%
15 Perdagangan 5 0,27%
16 Sopir 12 0,66%
17 Tidak / Belum Kerja 133 7,31%
18 Tukang Listrik 1 0,05%
19 Tukang Kayu 1 0,05%
20 Wiraswasta 118 6,48%
21 Petani / Perkebunan 451 24,79%
Jumlah Total 1748 100%
13. Kemiskinan
Nagari kampung dalam berpendudukan 1782 jiwa yang terdiri dari
906 orang laki-laki dan 878 orang perempuan dengan jumlah Rumah
Tangga Miskin (RTM) adalah 145 RTM berdasarkan data Statistik tahun
2016.
14. Kesehatan
Dalam rangka peningkatan kualitas dan kesehatan penduduk,
Pemerintah Ngari Kampung Dalam telah menggalakkan pelaksanaan
program Posyandu dan Keluarga Berencana. Peningkatan Program
Posyandu dan keluarga berencana terus dilakukan melalui berbagai
kegiatan seperti program penyuluhan keluarga berencana bagi Pasangan
Usia Subur (PUS) yang baru dan Posyandu yang dilaksanakan rutin setiap
1 kali dalam 1 bulan. Dinagari Kampung Dalam Jumlah Tenaga Medis
yang tersedia, Ibu yang mendapat Pelayanan Kesehatan dan Jumlah Ibu
yang ikut Keluarga Berencana dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4
Jumlah Tenaga Medis
No Tenaga medis Jumlah
1 Dokter umum 0
2 Bidan desa 2
3 Mantari kesehatan 0
4 Dukun beranak terlatih 5
15. Ekonomi
Tabel 5
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Pasar nagari 0
2 Kelompok UKM 4 Polaksar cinta rasa
Poklasar komang manih
KWT tiram bundo sakato
KWT maju sejahtera
3 KK dengan Kegiatan 1 Usaha kerupuk ubi ungu
UKM
4 Warung/ took 23
5 Lembaga ekonomi 2 KMN
(modal) LKMA
16. Sarana Kesehatan
Tabel 6
No Jenis sarana pelayanan kesehatan Jumlah / unit
1. Rumah sakit umum (RSU) 0
2 Rumah sakit bersalin 0
3 Poliklinik 0
4 Posyandu 3
5 Rumah sakit khusus 0
6 Puskesmas 0
7 Puskesmas pembantu 0
8 Dokter praktek 0
9 Puskesri 3
17. Sarana Pendidikan
Tabel 7
No Jenis Sarana Jumlah Nama Sarana pendidikan
Pendidikan
1 Pendidikan anak 6 Paud kasih ibu
usia dini Paud hidayah
Paud mustika bunda
TK darma wanita
TK teratai indah
TK RA istiqomah
2 Sekolah Dasar 2 SDN 3 Kampung Dalam
BAB III
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN

A. Potensi Masyarakat
1. Bidang Sumber Daya Alam
Daerah Jorong Koto Kampung Dalam pada umumnya terdiri dari
pesawahan dan kebun karet. Dua potensi ini sebagai sumber penghasilan
utama di Jorong Koto Kampung Dalam. Pesawahan yang digunakan
untuk bertanam padi dilakukan secara serentak dalam masyarakat.
Adapun kebun karet di panen secara pribadi, sesuai dengan kepemilikan
lahan.
2. Bidang Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang kami temukan di lapangan,
kebanyakan yang berumur lebih dari 40 tahun, adalah tamatan SD atau
SMP. Namun generasi mudanya secara umun menempuh pendidikan,
termasuk menempuh jenjang perkuliahan.
3. Bidang Sosial Keagamaan
Pada dasarnya, penduduk dari warga jorong Koto Kampung
Dalam adalah beragama Islam dan menjalankan aktifitas keagamaan
sebagaimana mestinya. Kemudian penduduk Jorong Koto Kampung
Dalam juga mengadakan sholat berjamaah di mesjid serta tadarus rutin
setelah selesai sholat maghrib sampai masuk sholat isyha setiap
malamnya.
4. Bidang Sosial Ekonomi
Dari sumber daya alam yang ada, maka ekonomi masyarakat 75%
bergantung pada sawah dan karet.
5. Bidang Budaya Lokal
Dari budaya lokal yang ada masih tampak memegang nilai- nilai
adat, seperti ciri khas yang ada, diantaranya ialah upacara pernikahan,
dalam Jorong Koto Kampung dalam tersebut, dalam upacara pernikahan
itu, setiap kali akan diadakan suatu upacara pernikahan yang sering
disebut alek, itu dilaksanakan di rumah gadang, tidak boleh di rumah yang
akan melaksanakan resepsi, dan upacara ini harus dilaksanakan di rumah
gadang, tujuannya ialah tetap melaksanakan adat istiadat dan tidak ada
pembeda antara kaya dan si miskin dalam hal upacara pernikahan ini.
Dan yang lainnya dalam mengolah sawah, dilakukan secara
serentak dan begitupun panen di laksanakan serentak, dan setelah panen
dilaksanakan, lalu ada acara yang dibuat yang dinamakan bajago-jago,
bajago-jago ini suatu kegiatan seperti ada pertunjukkan silat, randai, tari
piring dan kesenian lainnya, kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari.

B. Permasalahan Masyarakat (dibuat sesuai hasil observasi dan kenyataan


selama di lokasi)
1. Aspek Sosial
Aspek sosial masyarakat Koto Kampung Dalam sangat baik. Hal
ini dapat dilihat dari cara penyambutan masyarakat yang merespon
dengan positif. Kemudian saat berkomunikasi, masyarakat merespon
dengan tanggapan bersaudara. Begitupun saat melakukan pendataan,
masyarakat memberikan waktu bagi kami untuk berkomunikasi dengan
baik. Dan setelah di telusuri lebih lanjut kami menemukan sedikit
persoalan yaitu tentang perselisihan antara masyarakat dengan salah satu
warga yang telah mewaqafkan tanah persukuan tersebut untuk
pembangunan surau yang akan dipakai bersama dalam hal keagamaan.
dan setelah surau itu dibangun oleh masyarakat setempat, yang memiliki
tanah tersebut membatasi aktivitas keagamaan masyarakat dengan
kegiatan yang ia punya, sehingga masyarakat merasa risih dan tidak
memakai lagi surau tersebut.
2. Aspek Keagamaan
Permasalahan yang terlihat adalah masih terdapat kurangnya
keaktifan masyarakat untuk meramaikan Masjid/ mushala, khususnya
para pemuda yang disibukan dengan kegiatan kepemudaan, masih
kurangnya aktifitas yasinan rutin atau majelis ta’lim di jor. Koto kampung
dalam.
3. Aspek Ekonomi
Daerah Jorong Koto Kampung Dalam berpotensi sebagai daerah
pertanian dan perkebunan karet. Pertanian yang diselenggarakan
umumnya berupa sawah berupa hasil padi. Namun dalam mengolah
sawah, dilakukan secara serentak dan begitupun panen di laksanakan
serentak, dan setelah panen dilaksanakan, lalu ada acara yang dibuat yang
dinamakan bajago-jago, bajago-jago ini suatu kegiatan seperti ada
pertunjukkan silat, randai, tari piring dan kesenian lainnya, kegiatan ini
dilaksanakan pada malam hari. Adapun perekonomian karet, produktif
dipanen hanya ketika musim panas saja. Kalau terjadi musim hujan, maka
karet tidak bisa di panen lantaran hasil karetnya yang tidak baik.
4. Aspek Sumber Daya Manusia
Secara umum, masyarakat Jorong Koto Kampung Dalam lebih
cendrung pada pengolahan pertanian dan perkebunan karet. Namun dalam
pendataan, generasi mudanya bersekolah dan bisa dikatakan tidak ada
yang putus sekolah dini.
5. Aspek Budaya
Masyarakat Jorong Koto Kampung dalam umumnya masih
memegang erat budaya yang ada. Seperti misalnya melakukan
permusyawarahan secara adat dalam meremukkan suatu perkara.
Begitupun adanya kegiatan menujuh, me-empatpuluh hari ataupun seratus
hari, ketika meninggalnya seorang kerabat. Namun sayangnya, dalam
kegiatan ini, penyedia makanan adalah pihak yang berduka.

C. Program Kerja
1. Program Utama
a. Sensus Penduduk dan pembuatan Peta Digital Jorong Kampung
Dalam.
b. Kegiatan didikan subuh gabungan di Masjid Urwatul Wusqo.
c. Kegiatan mengajar dan pembenahan surau Al-Mukhsinin.
d. Pembuatan papan nama batas jorong.
2. Program Pendukung
a. Penataan Administrasi dan penyiapan profil Nagari/ Jorong/
Kampung
b. Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
c. Kegiatan Olahraga
d. Kegiatan Kepemudaan
e. Kesenian tradisional dan atau kegiatan Islami
f. Penyuluhan Kesehatan
g. PKK
h. Pramuka
i. Sarana dan prasarana, dan lain-lain
BAB IV
REALISASI PROGRAM/ KEGIATAN

A. Program Utama
1. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Kegiatan Surau di Surau Al-
Mukhsinin
a. Kondisi awal
Adapun kondisi awal yang kami temukan ialah kurang
maksimalnya pelaksanaan kegiatan surau di Surau Al-Mukhsinin
seperti kegiatan mengaji, pelajaran tata cara shalat, tata cara wudhu,
dan lain-lain. Hal ini dikarenakan kurangnya SDM yang diperlukan
untuk mengajar mengaji di surau. Di Surau Al-Mukhisinin hanya ada
3 orang guru mengaji, sedangkan santrinya melebihi jumlah 30 orang.
Inilah yang menjadi salah satu penyebab kurang maksimalnya
pelaksanaan kegiatan surau karena kesulitan guru dalam
memanajemen jumlah siswa yang banyak yang umumnya semuanya
adalah anak SD.
Alasan lainnya adalah karena kurang terstrukturnya jadwal
mata pelajaran dan piket siswa selama kegiatan surau. Hal ini
dikarenakan pada saat kami memulai KKN di Jorong Koto Kampung
Dalam kegiatan surau juga baru mulai dilaksanakan setelah libur
beberapa hari. Jadi kemungkinan hal ini yang menyebabkan belum
adanya struktur baru yang dibuat setelah libur semester.
b. Kondisi yang diharapkan
Adapun kondisi yang keadaan yang diharapkan kami adalah
semakin maksimalnya kegiatan surau ini dan berlanjut seterusnya
tanpa henti. Hal ini bisa dilakukan dengan penambahan jumlah guru di
Surau Al-Mukhsinin. Selain itu, juga diharapkan seluruh kegiatan
surau kedepannya selalu terstruktur rapi setiap memasuki tahun ajaran
baru.
c. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah semakin
meningkatnya kemaksimalan pelaksanaan kegiatan surau di Surau Al-
Mukhsinin. Selain itu semangat santri untuk datang ke surau dan
belajar juga meningkat karena sudah adanya struktur yang rapi serta
adanya hiasan kaligrafi dan ornamen yang menghiasi Surau Al-
Mukhsinin.
d. Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam pembenahan struktur tidak
terlalu besar. Hanya saja kendala didapati dalam proses gerakan
mengajar mengaji terhadap santri. Dikarekan santrinya banyak dari
kalangan anak SD kelas 1-5, maka kami kesulitan dalam mengatur
dan memanajemen santri yang jumlahnya banyak.
Selain itu, kendala dalam pembuatan kaligrafi dan ornamen
adalah karena Surau Al-Mukhsinin masih dalam proses pembangunan.
Jadi kami tidak bisa langsung membuat kaligrafi, tetapi harus mulai
dari mengecat dinding dengan cat dasar. Kendala lainnya karena
keterbatasan kemampuan kami dalam membuat kaligrafi secara
langsung di dinding surau, penulis membutuhkan waktu yang lama
dalam proses pembuatan kaligrafi dan ornamen. Kami membuat
kaligrafi dengan menggunakan kertas karton manila yang kemudian
ditempel di dinding sebagai cetakan untuk pembuatan kaligrafi di
dinding.
e. Solusi
Solusi yang dapat kami lakukan dalam menghadapi kondisi di
atas adalah dengan membantu menyusun dan membuatkan struktur
berupa daftar pelajaran, daftar piket serta struktur organisasi pengurus
surau sekaligus struktur guru mengaji. Selanjutnya kami juga ikut
andil dalam membantu guru untuk mengajar mengaji dan kegiatan
surau lainnya.
Selain itu, kami juga membantu pengurus dan guru-guru surau
dalam membenahi surau. Dalam hal ini, kami membantu menghiasi
surau dengan kaligrafi beserta ornamen sederhana agar kelihatan lebih
indah. Hal ini dilakukan karena Surau Al-Mukhsinin dalam proses
pembangunan dan masih belum di cat. Jadi pernulis bersama rekan-
rekan membantu mengecat surau dan menambahkan pembuatan
kaligrafi.
Dengan adanya bantuan pembenahan dan peningkatan yang
kami lakukan diharapakan kualitas pelaksanaan kegiatan surau
semakin meningkat kedepannya.
2. Pelaksanaan Didikan Subuh Gabungan di Masjid Urwatul Wusqo
a. Kondisi awal
Kondisi awal didikan subuh di Nagari Kampung Dalam
biasanya hanya dilakukan di masing-masing surau kaum. Hanya ada
beberapa kali pelaksanaan gabungan, dan itupun sudah lama tidak
dilaksanakan. hal inilah yang menyebabkan kurang terjalinnya
kerjasama antar surau kaum untuk melaksanakan didikan subuh
gabungan.
Berdasarkan hal ini, kami beserta kelompok KKN lain yang
berada di Nagari Kampung Dalam berusaha untuk menghidupkan
kembali kegiatan ini. Kegiatan didikan subuh gabungan ini kami
laksanakan pada tanggal 6 Juli 2019 dimulai pada pukul 18.00 hingga
tanggal 7 Juli 2019 pukul 08.30. Tujuannya agar kegiatan ini terus
dilanjutkan minimal satu kali dalam satu bulan dan terus dirutinkan
tiap bulannya.
b. Kondisi yang diharapkan
Dengan adanya kegiatan didikan subuh gabungan yang kami
lakukan bersama dengan kelompok KKN lainnya yang berada di
Nagari Kampung Dalam, diharapkan kegiatan ini dapat menjalin
kerjasama antar surau untuk selalu merutinkan kegiatan didikan subuh
gabungan ini minimal satu kali satu bulan.
c. Hasil yang dicapai
Timbulnya antusias para santri dari berbagai surau untuk
melaksanakan kegiatan ini untuk bulan-bulan selanjutnya. Selain itu,
juga semakin semangatnya masyarakat sekitar untuk menggalakkan
kegiatan didikan subuh gabungan setiap bulannya.
Hal ini juga menimbulkan rasa kekeluargaan dan terjalinnya
kerjasama antar surau untuk mensukseskan acara tersebut.
d. Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi antara kesulitan kami dalam
memanajemen para santri yang jumlahnya sangat banyak karena
merupakan gabungan dari seluruh surau di Nagari Kampung Dalam.
e. Solusi
Solusi yang kami tawarkan dan yang dapat kami laksanakan
untuk menghadapi masalah di atas adalah dengan menyempurnakan
persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan didkan subuh gabungan ini.
Pada masing masing kelompok KKN di berikan tanggung jawab
untuk membina santri pada masing-masing surau untuk persiapan
pelaksanaan acara didikan subuh gabungan. Misalnya santri disiapkan
untuk membaca Al-Qur’an, azan, iqamah, dan lain sebagainya.
3. Pelaksanaan Pendataan Penduduk dan Pembuatan Peta Nagari dan
Jorong
a. Kondisi awal
Kondisi awal keadaan statistik di Jorong Koto Kampung
Dalam adalah belum adanya data yang lengkap mengenai
demografinya. Misalnya belum adanya peta yang di dalamnya
memuat kelompok rumah menurut tingkat kesejahteraan, data
keluarga berdasarkan pekerjaan, jenis kelamin, usia, dan lain
sebagainya.
b. Kondisi yang diharapkan
Dengan adanya program wajib dari LPPM IAIN Batusangkar
untuk melakukan sensus penduduk, maka diharapkan dapat membantu
wali jorong beserta perangkat nagari untuk mendata keadaan
demografi di Jorong Koto Kampung Dalam.
c. Hasil yang dicapai
Telah selesainya pelaksanaan sensus dan pendataan demografi
serta pembuatan peta nagari dan jorong yang di dalamnya memuat
tingkat kesejahteraan keluarga, keadaan sosial, dan lain-lain.
d. Kendala yang dihadapi
Kesulitan yang dihadapi adalah wilayah jorong yang lumayan
luas dan kesulitan dari segi transportasi untuk mencapai tempat yang
jauh. Selain itu juga ada beberapa keluarga yang Kartu Keluarga (KK)
mereka hilang dan juga tidak ada di tempat. Ada juga beberapa KK
yang belum diperbaharui sesuai dengan keadaan terkini keluarga
tersebut. Hal ini membuat kami kesulitan dalam melakukan
pendataan.
e. Solusi
Solusi yang kami lakukan dalam hal pendataan adalah dengan
bekerja sama dengan pemilik penginapan dan juga dengan wali jorong
untuk menyediakan transportasi untuk melakukan sensus. Selain itu
kami juga bertanya kepada pihak nagari untuk meminta data
demografi yang ada walaupun tidak secara keseluruhan dari
kebutuhan kami yang didapatkan.
Kegiatan pendataan ini kami laksanakan selama KKN di
Jorong Koto Kampung Dalam.
4. Pembuatan Papan Tanda Batas Jorong
a. Kondisi awal
Belum adanya papan nama atau tanda pengenal jorong yang
menjadi batas antar jorong. Hal ini membuat tidak terlalu jelasnya
batas antar jorong jika ada orang luar yang datang.
Pembuatan papan nama ini kami lakukan satu minggu terakhir
sebelum kegiatan KKN berkahir.
b. Kondisi yang diharapkan
Dengan adanya pembuatan papan nama jorong ini diharapkan
semakin jelasnya batas jorong secara territorial. Selain itu juga
diharapkan terbantunya para pendatang jika datang ke Nagari
Kampung Dalam untuk mengenali batas antar jorong.
c. Hasil yang dicapai
Masyarakat merasa terbantu dengan ada pembuatan papan
nama batas antar jorong yang kami buat secara bersama dengan
kelompok KKN di jorong lain yang satu nagari. Selain itu para
pendatang juga terbantu untuk mengenali batas antar jorong.
d. Kendala yang dihadapi
Kesulitan yang kami hadapi adalah dalam mencari bahan
untuk pembuatan papan nama batas antar jorong. Kami merencanakan
pembuatan papan nama ini berbahan dari kayu. Hal inilah yang
menjadi kesulitan kami untuk mencari bahannya.
e. Solusi
Kami bekerja sama dengan pemuda setempat untuk mencari
kayu untuk pembuatan papan nama tersebut. Pemuda bersama kami
pergi ke tempat pengusaha kayu (Somel) untuk meminta beberapa
kayu tanpa perlu mengeluarkan biaya. Dan akhirnya kami
mendapatkan kayu secara gratis untuk pembuatan papan nama
tersebut.

B. Program Pendukung
1. Pelaksanaan Open Tournament Volly Ball Nagari Kampung Dalam
Cup III
Pelaksanaan Open Tournament Volley Ball ini adalah salah satu
program kerjasama yang kami lakukan dengan pemuda Nagari Kampung
Dalam. Awalnya para pemuda Kampung Dalam sudah merencanakan
terlebih dahulu tentang turnamen ini. Karena adanya kami yang ber-KKN
di Nagari Kampung Dalam, maka mereka menawarkan kerja sama untuk
mensukseskan acara ini. Oleh sebab itu, acara turnamen ini diangkat
dalam ruang lingkup yang lebih besar menjadi Open Tournament.
Dalam pelaksanaan acara ini kami bekerjasam dengan pihak
pemuda dan pihak pemerintahan nagari mulai dari pembentukan panitia,
persiapan acara, pencarian dana, pencarian pemain serta pelaksanaan
acara dari awal hingga akhir. Kerjasama ini dibuktikan dengan adanya
posisi kepanitian yang diisi oleh mahasiswa KKN. Posisi yang diisi
tersebut adalah posisi wakil ketua panitia oleh Dedi Kurniawan dan posisi
Wakil Sekretaris oleh Ulfie Putri Benisya, sedangkan mahasiswa KKN
lainnya berada pada posisi anggota kepanitian di berbagai devisi.
Dalam pelaksanaan, Dedi Kurniawan diberikan mandat tanggung
jawab oleh Ketua Panita karena Ketua Panitia ada pekerjaan di salah satu
perusahaan di Padang yang tidak bisa beliau tinggalkan. Untuk itulah
beliau menyerahkan tanggung jawab ketua kepada Dedi Kurniawan yang
dibantu oleh para senior pemuda.
Kegiatan turnamen voli ini dilakukan mulai dari tanggal 9 Juli
hingga 25 Juli 2019 yang diikuti oleh 16 klub dari berbagai daerah seperti
Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kota Solok, dan lainnya.
Selain itu juga ada pemain naturalisasi yang direkrut oleh masing-masing
klub dari luar Sijunjung dan juga dari luar Sumbar.
2. Pelaksanaan Gotong Royong Pembenahan Lapangan Volly
Sebelum pelaksanaan turnamen voli ini, kami beserta pemuda dan
panitia melakukan pembenahan terhadap lapangan voli yang terletak di
jorong Palintangan. Pembenahan ini dimulai dari penambahan bangku
untuk penonton, pembersihan lapangan, perbaikan selokan dekat
lapangan, pembenahan ruang ganti, pemasangan lampu untuk lapangan,
pemasangan net baru beserta kelengkapannya.
Setelah memasuki babak perempat final kami bersama pemuda
membuat pagar batas di sekeliling lapangan agar keamanan semakin ketat
dna tidak terjadi kecurang oleh penonton yang masuk tanpa membayar
karcis.
3. Pelaksanaan Gotong Royong Pembuatan Kolam untuk Tambak Lele
Kegiatan gotong royong pembuatan kolam lele ini dilakukan
sebanyak 2 kali. Yang pertama sudah ada pembuatan kolam tambak lele
oleh warga di jorong Koto Kampung Dalam, tetapi belum maksimal. Jadi
pada gotong royong pertama, kami ikut membantu warga sekitar gotong
royong untuk menimbun dan membenahi kolam tambak lele agar tertata
rapi. Kegiatan ini dilakukan pada minggu kedua kami KKN.
Gotong royong kedua adalah pembuatan kolam tambak lele yang
dimulai dari nol. Kami membantu warga dalam membuat kolam tambak
lele yang kedua yang berada tidak jauh dari kolam yang pertama. Gotong
royong kedua ini dilaksanakan pada minggu kelima kami ber-KKN di
jorong Koto Kampung Dalam. Tujuan dari pembuatan kolam kedua ini
adalah untuk tempat migrasi lele di kolam pertama yang sudah mudai
tumbuh besar.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pemanenan dan Penanaman Jarum Tiram
Kegiatan pemanenan jamur tiram yang dilakukan setiap harinya
dimulai dari minggu pertama hingga minggu terakhir kami berada di
lokasi KKN. Hal ini dikarenakan aka nada setiap harinya jamur tiram
yang bisa dipanen. Sebaliknya, penanaman jamur tiram biasanya
dilakukan dalam jangka waktu satu kali 4 bulan. Dan kebetulan pada
minggu ketiga kami berada di lokasi KKN bertepatan dengan jadwal
penanaman kembali jamur tiram.
Pada kegiatan pemanenan dan penanaman jamur tiram ini kami
hanya bersifat membantu warga karena ini adalah kegiatan rutinitas dari
Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di jorong Koto Kampung
Dalam.
5. Pelaksanaan Kegiatan Classmeeting di SDN 03 Kampung Dalam
Kegiatan ini kami lakukan pada minggu kedua KKN dengan
bekerjasama dengan pihak guru dan kepala sekolah di SDN 03. Saat para
guru sibuk melakukan pengisian rapor, kami diberikan amanah untuk
menjalankan kegiatan classmeeting untuk mengisi waktu luang siswa di
SDN 03 Kampung Dalam. Pada kegiatan ini kami melaksanakan berbagai
macam perlombaan seperti bermain bola, pacu karung, goyang balon,
senam, serta gotong royong membersihkan ruangan kelas.
Setelah jadwal classmeeting berakhir, kami melaksanakan makan
bersama dengan para guru pada hari jumat setelah membantu para guru
membagikan rapor pada siswa.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan KKN selama 40 hari yang terhitung sejak
tanggal 17 Juni hingga tanggal 26 Juli 2019. Alhamdulillah bisa berjalan
dengan baik dan lancar. Hal ini terbukti dengan terlaksananya sebagian besar
dari program yang telah direncanakan sebelumnya, baik itu program utama
maupun program pendukung. Terlebih kepada program yang di pertanggung
jawabkan kepada penulis, karena semua pihak yang terkait sangat membantu
dan mendukung dalam ketercapaian berjalannya program tersebut. Dan
laporan ini dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1. KKN adalah suatu kegiatan yang merupakan salah satu dari pengamalan
dan wujud dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka selama
KKN ini yang dilakukan adalah pengabdian kepada masyarakat sebagai
motivator dan segala kegiatan bermuara kepada masyarakat.
2. Jorong Koto Kampung Dalam merupakan salah satu Jorong yang terletak
di Nagari Kampung Dalam, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupten
Sijunjung.
3. Hubungan antar warga sangat baik, ramah dan memiliki tata karma yang
sangat baik. Pendekatan yang kami lakukan dengan warga cepat
mendapat respon positif yang semakin membuat kami sangat akrab
dengan warga dan juga pemuda.
4. Kerjasama antara mahasiswa KKN dengan masyarakat cukup baik,
sehingga mendukung terlaksananya program KKN ini dengan baik.
5. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan masyarakat terutama dengan Guru
Surau di Jorong Koto Kampung Dalam dalam kegiatan mengajar mengaji
dan melatih ceramah di Surau Al-Mukhsinin yang menjadi salah satu
program utama. Selain itu, juga ada terjalin kerja sama dengan pihak
pengurus masjid dan pemerintahan nagari untuk pelaksanaan kegiatan
didikan subuh gabungan.
6. Di sisi lain, kami juga menjalin hubungan kerjasama dengan pemuda
Nagari Kampung Dalam secara keseluruhan untuk pelaksanaan kegiatan
kepemudaan, karena di Nagari Kampung Dalam, struktur kepemudaan per
jorong tidak ada, hanya ada struktur kepemudaan nagari.
7. Terjalinnya kerjasama dengan guru SD 03 Kampung Dalam saat
pelaksanaan classmeeting.

B. Rekomendasi
Semua masyarakat yang ada di Jorong Koto Kampung Dalam
memiliki jiwa kemasyarakatan yang tinggi, mereka sangat antusias, terbuka
dan ramah menyambut pendatang yang datang ke Jorong Koto Kampung
Dalam. Selain itu, masyarakat di Jorong Koto Kampung Dalam dan
umumnya di Nagari Kampung Dalam memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi.
Hal ini sangat terlihat pada kegiatan sosial seperti Gotong Royong, acara
pernikahan, serta upacara kematian.
Sehubungan telah selesainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan
dibuatnya laporan ini dengan menggambarkan kondisi di lapangan, maka
disini penulis menyarankan:
1. Kami berharap semoga apa yang telah kami lakukan untuk kemajuan
Jorong Koto Kampung Dalam dapat dilanjutkan serta apa yang belum
dapat kami realisasikan, masyarakat Jorong Koto Kampung Dalam
beserta pemerintahan Nagari Kampung Dalam dapat melanjutkannya.
2. Untuk mahasiswa KKN, jadikanlah pengalaman selama mengikuti
kegiatan KKN sebagai pembelajaran dan pengalaman berharga, selain itu
jadikan sebagai motivasi untuk menjadi lebih maju dimasa yang akan
datang serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk hidup
bermasyarakat.
3. Untuk mahasiswa KKN di masa yang akan datang, hendaklah lebih
membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup
bermasyarakat, karena dalam masyarakat kita tidak akan bisa
mengaplikan ilmu yang hanya sedikit yang kita dapat di bangku
perkuliahan.
4. Kepada BP-KKN, kami berharap semoga untuk mahasiswa KKN di masa
akan datang lebih ditingkatkan lagi penyusunan dalam pengelolaan dan
penempatan KKN secara lebih matang dan profesional supaya kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di lokasi dapat berjalan dengan
baik dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai