Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan suatu fase yang harus dilalui oleh
mahasiswa di perguruan tinggi, sebagai salah satu pengamalan dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarahat. Kuliah Kerja Mahasiswa juga
merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar dan
kesempatan melakukan transformasi dari berbagai pengalaman kehidupan masyarakat
secara langsung kepada mahasiswa ditengah-tengah masyarakat diluar kampus serta
secara langsung kepada mahasiswa ditengah-tengah masyarakat di luar kampus serta
secra langsung mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi masyarakat.
Sebagai bagian integral dari proses pendidikan di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa KKM mempunyai ciri-ciri khusus. Dimana selama satu bulan terhitung dari
tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 21 agustus 2011 para mahasiswa yang terdiri
dari 24 orang dalam satu kelompok yang berasal dari beragam fakultas mulai dari
Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik
(FT), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP). Dari berbagai macam elemen ini diharapkan mampu bekerja sama dan
saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dari masing bidang ilmu yang dimiliki,
sehingga para mahasiswa KKM dapat menghasilkan suatu karya nyata yang merupakan
wujud pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan di kampus. Oleh karena itu sistem
penyelenggaraannya memerlukan landasan idil yang secara filosofis akan memberikan
gambaran dan pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKM itu
diselenggarakan. Landasan idiil ini secara filosofis akan memberikan petunjuk serta
mengendalikan pola pikir dan pola tindak dalam setiap proses penyelenggaraan KKM
yang pada gilirannya akan membedakan dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan
KKM.

1
KKM sekurang-kurangnya mengandung lima aspek bernilai fundamental dan
berwawasan filosofis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Yaitu, meliputi:

1. Keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi


2. Pendekatan Indisipliner dan Komprehensif
3. Lintas Sektoral
4. Memiliki dimensi yang luas dan kefragmatisan
5. Keterlibatan Masyarakat secara aktif
KKM dilaksanakan oleh masyarakat pedesaan pada umumnya diluar kampus
dengan maksud meningkatkan relevansi program pendidikan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan,
teknologi serta seni (IPTEKS) untuk melaksanakan pembangunan yang semakin
meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi
perkuliahan yang dipelajari di kampus dengan kondisi real pembangunan di tengah
masyarakat. Dengan demikian Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan suatu bentuk
pengalaman IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dan perwujudan dari Ilmu
Amaliah dan amal Ilmiah.

2
A. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa adalah:


1. Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada
masyarakat.
2. Menumbuhkan rasa disiplin, solidaritas, dan empati para mahasiswa terhadap
masyarakat pedesaan.
3. Sebagai wujud nyata pembinaan mental para mahasiswa dalam bersosialisasi
hidup bermasyarakat.
4. Perwujudan peran mahasiswa sebagai salah satu subyek dan penggerak
pembangunan, khususnya pembangunan masyarakat pedesaan.
5. Membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di pedesaan.
6. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berupaya meningkatkan kualitas
kehidupannya.
7. Menumbuhkan motivasi masyarakat dalam rangka proses pembangunan.
Memberikan informasi terhadap keberadaan Perguruan Tinggi Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa

B. Lingkup Laporan
Laporan Akhir Kuliah kerja mahasiswa (KKM) Pemberdayaan Peran Masyarakat
kelompok 13 ini melingkupi:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Lembaran Pengesahan
4. Biodata Peserta KKM Kelompok 13
5. Daftar Lampiran
6. BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Lingkup Laporan

7. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK KKM


a. Latar dan Keadaan Geografis Desa

3
b. Keadaan penduduk
c. Administrasi Desa
d. Potensi Desa
e. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat

8. BAB III : PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM


a. Program Kerja KKM
b. Pelaksanaan Program Kerja
c. Hasil Kegiatan
d. Faktor Pendorong
e. Faktor Penghambat dan Upaya Penanggulangannya
f. Potensi Desa yang Dapat dikembangkan

9. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN


a. Simpulan
b. Saran-Saran

10. Lampiran-lampiran

Kuliah kerja mahasiswa (KKM) kelompok 13 yang berlangsung selama satu


bulan, yang bertempat di desa Talagasari kecamatan Saketi Kab. Pandeglang Banten
Telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan dapat mencapai tujuan KKM yaitu
pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Adapun secara keseluruhan kegiatan yang kami lakukan sesuai dengan program
kerja antara lain sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan
 Rintisan PAUD
 Taman baca Anak-anak
 Bimbingan belajar Untuk Anak sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama
 Mengajar bidang studi Bahasa Inggris, Matematika dan bahasa indoneia di
Sekolah dasar

4
2. Bidang Keagamaan
 Pesantren Ramadhan
 Pengajian Ibu-ibu Majlis Ta’lim
 Sholat berjamaah dan tadarus bersama antar kelompok kkm 13
 Sholat tarawih bersama warga

3. Bidang Pertanian
 Penyuluhan pertanian dengan metode SRI
 Pembuatan saluran irigasi

4. Bidang AMPL
 kerja bakti/gotong royong

5. Bidang Kesehatan
 Penyuluhan kesehatan “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”
 Penggalakan POSYANDU

6. Bidang Ekonomi
 Penyuluhan “Pemberdayaan Ekonomi Pertanian di Lingkup Wanita Tani”

7. Program Kerja Insidental


 Peringatan HUT RI Ke-66 (17 Agustus 1945)
 Menyambut bulan suci Ramadhan
 Nonton Bareng (Film Pendidikan)
 Santunan untuk anak yatim
 Pembangunan gapura tepat di pintu masuk jalan menuju Desa Talagasari
 Buka Bersama Kepala Desa dan seluruh Ketua RT dan RW Desa
Talagasari
 Pemberian inventaris berupa kipas angin di 2 majlis ta’lim

5
 Pembuatan saluran irigasi
 Pemberian kenang-kenangan foto dengan memakai figura kepada kepala
desa, tokoh masyarakat dan para kader Desa Talagasari

Namun ada juga kegiatan yang dilakukan non program kerja. Kegiatan ini lebih
mengarah pada kegiatan sosial dan bersifat keagamaan yang bertujuan mempererat
hubungan emosional antara mahasiswa KKM dengan masyarakat. Adapun kegiatan yang
dimaksud antara lain:

1. Silaturahmi dengan masyarakat


2. Mengikuti pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh warga.
3. Pelatihan PBB di SDN Talagasari I dan II
4. Turut terlibat kerja bakti dengan warga.
5. Pembagian Benih Jagung Hibrida
6. Pembuatan lampu penerang jalan di 4 tempat
7. Pembagian Alat-alat PAUD
8. Pembagian buku cerita anak-anak
9. Buka Bersama dengan Guru SD Talagasari I dan II
10. Makan Bersama dengan Guru SD Talagasari I dan II setelah perlombaan Gerak
jalan Tingkat Kecamatan Saketi
11. Pelatihan Senam Otak untuk Anak anak usia SD

6
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK KKM

A. Latar dan Keadaan Geografis Desa

Desa Talagasari awalnya pemekaran dari Desa Sodong, yang dimekarkan pada
tahun 1979 terjadinya pemekaran ini dikarenakan wilayah Desa Sodong yang sangat luas
sehingga memudahkan akses komunikasi seiring dengan perkembangan zaman juga
untuk memudahkan koordinasi dalam bidang pemerintahan. Kemudian pada tahun 1979
Desa Sodong tersebut dimekarkan menjadi Desa Talagasari dan Desa Sodong. Pemberian
nama Talagasari diambil dari kata Talaga dan Sari yang artinya Talaga adalah bendungan
dan Sari adalah gunung pulosari yang secara kebetulan berada diwilayah Desa Talagasari.
Dari awal berdirinya sampai dengan sekarang telah mengalami beberapa pergantian
kepimpinan diantaranya :
1. Djhonta pejabat kades dari tahun 1979-1980
2. M. Soleh kepala desa dari tahun 1980-1990
3. Dulkifli kepala desa dari tahun 1990-1999
4. Ubaedi kepala desa dari tahun 1999-2008
5. Ali Lutfi kepala desa dari tahun 2008-sekarang

Demografi Desa
No Uraian
1. Luas wilayah : 435 Ha
2. Jumlah Dusun
1. Dusun Talagasari
2. Dusun Bulakan
3. Dusun Citando
3. Batas Wilayah
a. Utara : Hutan Lindung
b. Selatan : Desa Sodong
c. Barat : Sindang Hayu
d. Timur : Giri Jaya
4. Ketinggian diatas permukaan laut (rata-rata) : 300 m

7
5. Hidrologi :
Irigasi berpengairan Non tehnis
6 Klimatologi
a. suhu 23-30 0C
b. Curah hujan : 223 mm
c. Benteng wilayah : lereng gunung
7. Luas lahan pertanian
a. Sawah teririgasi : 74,4 Ha
b. Sawah tadah Hujan : 20 Ha
8. Luas lahan pemukiman : 8527 Ha
a. Tanah lading/tegalan : 115,73 Ha
b. Tanah perkebuna rakyat : 27,68 Ha
c. Hutan lindung : 20,37 Ha
d. Hutan produksi : 6,66 Ha
e. Hutan Konversi : 2,59 Ha

9. Kawasan rawan bencana :


a. Banjir : - Ha

B. Keadaan Penduduk
1. JUMLAH PENDUDUK MENURUT
a. jenis kelamin
1. laki-laki : 1.289 orang
2. perempuan : 1.252 orang

b. Kepala keluarga : 626 kk


c. Kepala keluarga RTM : 446 kk
d. Kewarganegaraan
1. WNI : 2.541 Orang
2. WNA : - orang

8
2. JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA
a. Islam : 2.541 orang
b. Kristen : - orang
c. Khatolik : - orang
d. Hindu : - orang
e. Budha : - orang

3. JUMLAH PENDUDUK MENURUT USIA


a. Kelompok pendidikan
1. 04-06 tahun : 151 orang
2. 07-12 tahun : 261 orang
3. 13-15 tahun : 181 orang
4. 16-18 tahun : 178 orang
5. 19-keatas : 1.770 orang
b. Kelompok tenaga kerja
1. 15-19 tahun : 292 orang
2. 20-26 tahun : 322 orang
3. 27-40 tahun : 430 orang
4. 41-56 tahun : 377 orang

4. JUMLAH PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENYIDIKAN


a. Sarjana S1-S3 : 11 orang
b. Akademi/D1/D3 : 26 orang
c. SLTA : 145 orang
d. Smp : 298 orang
e. SD : 997 orang
f. Taman kanak-kanak : 15 orang

9
C. Keadaan Ekonomi
Sebagaian besar penduduk desa talagasari bekerja disektor pertanian sebagai
buruh tani yaitu sebanyak 1.420 orang. Hal ini didukung oleh faktor luasnya lahan
pertanian yang ada di desa talagasari, yaitu lahan pertanian sawah dan lading.
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

a. Karyawan ABRI/PNS : 45 orang


b. Wiraswasta/perdagangan : 364 orang
c. Tani : 1.282 orang
d. Pertukangan : 28 orang
e. Buruh tani : 142 orang
f. Pensiunan : 21 orang
g. Nelayan : - orang
h. Pemulung : 10 orang
i. Jasa : 70 orang

D. Kondisi Pemerintahan Desa

Pembagian Wilayah Desa


Desa Talagasari terbagi dalam 8 RW dan 17 RT

JUMLAH PERANGKAT DESA


1. Ketua RW : 8 orang
2. Ketua RT : 17 orang

10
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA
ALI LUTFI

SEKDES
M. YASIN

URS. PEM URS. PERENCANAAN URS. UMUM URS. KEUANGAN


ERWIN N BUYUNG S CECEP SARIPUDIN

Sek. Keamanan Sek. Pajak Sek. Pamong Tani Sek. Kesra Sek. Pekonomian
SUPARDI UCI S HUJAEMI H. BENI MAHRUDIN

 Tugas Kepala Desa dan Sekretaris Desa


Kepala Desa, bertugas:
1. Melayani kebutuhan masyarakat desa
2. Melayani saat pembuatan Akta
3. Melayani jual beli tanah
4. Menyelasaikan masalah sengketa tanah
5. Menghadiri undangan-undangan, terutama kegiatan-kegiatan masyarakat.
6. Mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat desa.
7. Mengetahui kebutuhan masyarakat desa.
8. Membela kepentingan masyarakat desa.

11
Sekretaris desa, bertugas:
1. Membantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya.
2. Pendataan surat masuk dan surat keluar
3. Menghubungkan antara kelurahan dengan RT-RT
4. Melayani kebutuhan masyarakat
5. Pendataan bantuan dana
6. Pelaksana sensus ekonomi
7. Sebagai perwakilan kepala desa apabila kepdes berhalangan.

 Pengarsipan
Adanya arsip sangat penting untuk mengetahui perkembangan desa. Untuk itu
kantor desa sangat berperan penting.
Adapun pengarsipan yang ada di kantor kelurahan desa Talagasari adalah sebagai
berikut:
1. Surat masuk
2. Surat keluar
3. Buku tamu
4. Ktp
5. Buku nikah
6. Akta kelahiran
7. Jual beli tanah
8. Daftar hadir aparat desa
9. Buku Kegiatan harian kpla desa
10. Buku catatan skck
11. Data akte kelairan
12. Data akte Kematian
13. Data jumlah penduduk yang lahir, ninggal
14. Buku pindah pindah pnduduk
15. Data buku penduduk dan datang
16. Buku Jual beli kerbau
17. Buku arsip KK

12
 Inventaris Desa
Inventaris desa Talagasari, terdiri dari:
1. Motor 1 Unit
2. Mesin ketik 1 Unit
3. Mesin Rumput 1 Unit

 Sarana dan Prasarana Urusan Pemerintahan


Sarana dan Prasarana Urusan Pemerintahan yang terdapat di desa Tanjung Sari
antara lain:
1. Balai Desa (sedang direhabilitasi, sehingga untuk sementara waktu satu atap
dengan PKK)
2. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu), sebanyak 5 pos
3. Masjid, sebanyak 4.
4. Mushola, sebanyak 8.
5. Gedung Sekolah Dasar, sebanyak 4
6. Madrasah Diniyah, sebanyak 2
7. Pesantren, sebanyak 1
8. LPM, sebanyak 1
9. BPD, sebanyak 1.
10. DKM, sebanyak 4
11. Karang Taruna, sebanyak 1.

A. Potensi Desa
Desa Talagasari merupakan daerah yang memiliki potensi yang cukup besar,
terutama dibidang pertanian, perkebunan dan ada juga budidaya ikan. Potensi desa
Talagasari, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pertanian
 Sawah
2. Perkebunan
 Palawija
 Cengkeh
 Cokelat

13
 Kelapa
 Kopi
 Jengkol
 Honje
3. Perikanan
 Ikan Mas
 Ikan gurame
 Ikan nila

B. Masalah dan Kebutuhan Masyarakat

Masalah dan kebutuhan masyarakat di desa Talagasari, kecamatan Saketi,


kabupaten pandeglang Banten sangat kompleks. Masalah dan kebutuhan masyarakat
tersebut, akan dipaparkan dalam tabel berikut ini:

Alternatif
No Bidang Masalah Potensi Penunjang
Pemecahan

1 Pendidikan - PAUD yang - Banyaknya Jumlah - Merintis kembali


terhenti karena anak usia dini pengadaan PAUD
tidak ada
pengajar - Antusias dari para - Memberikan alat
orang tua yang alat belajar PAUD
besar akan harapan yang diharapkan
adanya PAUD anak-anak masih
untuk anak-anak tetap bisa belajar
mereka sendiri dirumah
masing-masing

- Tingkat - Tersedianya - Peserta KKm


pemahaman Gedung SD Yang kelompok 13
siswa dalam Kondisinya Cukup mengawali untuk
menangkap Baik sehingga bisa mengajar
pelajaran masih digunakan untuk madrasah yang
rendah tempat kemudian bekerja
pelaksanaan sama dengan
BIMBEL kepala sekolah dan
guru-guru agama
untuk ikut serta
mengajar sekolah

14
- Rasa Antusias dari madrasah
anak untuk belajar
tambahan
- Mengadakan
- Dukungan penuh BIMBEL untuk
dari para orang tua, mata pelajaran
kepala sekolah dan matematika,
para guru untuk bahasa Indonesia
membantu dan Bahasa Inggris
mensosialisasikan
BIMBEL pada
siswa/i nya

- Banyaknya Jumlah - Membuka Taman


- Tidak ada anak Baca Anak-anak
perpustakaan - Rasa Antusias dari
atau sumber anak untuk
bacaan untuk membaca buku - Menyediakan buku-
anak-anak buku cerita
- Rasa ingin tahu bergambar dan
- Budaya dan ketertarikan buku-buku pelajaran
yang full colour
membaca belum anak-anak yang
sehingga anak-anak
terbentuk tinggi terhadap tertarik untuk
hal-hal baru membacanya

- Peserta kegiatan - Pelatiahn


- Kegiatan ekstrakurikuler PBB(pelatihan
Ekstrakurikuler cukup banyak baris-berbaris)
untuk anak SD untuk
kurang aktif ekstrakurikuler
Paskibra/Pramuka
- Rasa antusias dari
- Para Pembina anak-anak untuk
ekstrakurikuler mengikuti kegiatan
yang masih ekstrakurikuler
butuh bimbingan
atau arahan dan - Adanya potensi
semangat untuk yang besar yang
mengaktifkan dimiliki anak-anak
kembali kegiatan yang belum
ekstrakurikuler dikembangkan

15
2 Hukum - Kurangnya - Pihak polsek - Penyuluhan Hidup
pemahaman Saketi yang begitu Sehat Tanpa
sanksi hukum antusias NAPZA
pengguna dan memberikan
pengedar penyuluhan
NAPZA tentang NAPZA
pada masyarakat
desa Talagasari

- Ketidakpedulian
masyarakat
terhadap NAPZA
yang sangat
membahayakan

3 Pertanian - Penanaman padi - Di desa Talagasari - Penyuluhan


yang masih banyak lahan pertanian dengan
menggunakan pertanian dan menggunakan
metode perkebunan yang metode SRI
konvensional tersedia dengan ( System of Rice
sehingga hasil irigasi yang baik Intentification)
panen yang
didapatkan relatif
tidak memuaskan

- Sebagian besar
warga desa
Talagasari
berprofesi sebagai
petani

- Lahan pertanian
dan perkebunan
cukup luas

- Banyak lahan
- Banyak warga -
pekarangan
masyarakat yang
warga yang
memiliki lahan
belum di
pekarangan
manfaatkan
- Tanaman obat
untuk ditanami.
maupun sayuran
dibutuhkan
masyarakat

16
4 Kesehatan - Pola hidup - Letask geografis - Penyuluhan
masyarakat yang Desa yang Kesehatan “
masih belum mendukung Perilaku Hidup
menyadari akan (Daerah Sehat dan Bersih”
pentingnya Pegunungan),yaitu
kesehatan jauh dari polusi
yang
membahayakan
kesehatan

- Kurangnya - Rasa Antusias dari


kesadaran masyarakat dalam
masyarakat akan mengikuti setiap
pentingnya program kesehatan
kebersihan di Desa

- Kurangnya - Banyaknya warga - Penggalakan


koordinasi antara masyarakat yang POSYANDU,
Bidan dengan memiliki bayi di Pemberian
peserta KKM, bawah umur 5 Vitamin A dan
sehingga pada tahun Vaksinasi
saat
POSYANDU - Rasa antusia warga
berlangsung, ada terhadap
agenda lain pengobatan gratis
dalam waktu untuk anak-
yang sama. anaknya

- Sudah ada Bidan


- Kurang desa yang siap
maksismalnya melayani
sosialisasi kebutuhan
terhadap warga kesehatan bagi
sehingga tidak warga desa
semua warga Talagasari.
bisa mengikuti
POSYANDU

5 Infrastruktur - Minimnya - Dekat dengan - Pembuatan


dan Lingkungan penerangan di aliran listrik penerangan jalan
sepanjang jalan di 4 tempat penting
masuk desa yang
Talagasari membutuhkan
penerangan
- Ada keinginan

17
besar dari
masyarakat untuk
membuat
penerangan jalan
untuk kebutuhan
bersama

- Pembuatan saluran
- Saluran irigasi Potensi air irigasi baru
yang masih pegunungan yang menggunakan
tradisional bersih dan melimpah bambu yang kuat
dengan yang belum tercemar sehingga bisa
menggunakan oleh limbah industri menyalurkan air
bambu yang dan lain-lain
sering
mengalami
kebocoran

- Untuk - Warga desa - Gotong Royong


menciptakan Tanjungsari lingkungan desa dan
lingkungan yang banyak memiliki tempat-tempat
sehat dan tempat waktu luang umum
umum yang - Ada rasa
nyaman, tanggungjawab dan
dibutuhkan ada kebersamaan untuk
kegiatan gotong melakukan gotong
royong rutin royong desa

- Peran aktif
- Tidak adanya masyarakat dengan
penunjuk jalan sigap membantu - Pembangunan
yang para anggota KKM Gapura selamat
menandakan kelompok 13 datang tepat di
letak desa dalam mendirikan depan pintu masuk
talagasari jika gapura jalan menuju desa
dilihat dari jalan Talagasari
raya

6 Keagamaan - Sebagai - Pola fikir - Pesantren Ramadhan


pendidikan dasar masyarakat yang
untuk anak, masih religius dan
pengetahuan masih memegang
agama sangat teguh nilai-nilai
dibutuhkan agama

18
- Dukungan penuh
dari berbagai
lapisan masyarakat
sehingga anak-
anak menjadi
- Untuk mengisi bersemangat untuk
waktu luang mengikuti setiap
dibulan kegiatan di
Ramadhan pesantren
diharapkan diisi ramadhan.
dengan kegiatan-
kegiatan positif
- Pemberian bantuan
langsung oles panitia
- Keterbatasan kelompok 13 kepada
ekonomi untuk anak-anak yati di
para warga yang desa Talagasari
tidak mampu
terutama anak-
anak yatim

7 Bidang Ekonomi -keterlambatan - Adanya kelompok Penyuluhan ” -


pemateri Wanita Tani yang Pemberdayaan
dikarenakan jarak sudah terbentuk Ekonomi Pertanian
tempuh yang cukup sebelumnya Lingkup
jauh Kelompok Wanita
- Para warga yang Tani”
- pertanyaan- begitu antusias
pertanyaan yang di mengikuti
ajukan kadang penyuluhan ini dan
keluar dari topik memfasilitasi
yang dibahas tempat yang dapat
kami gunakan
untuk acara
penyuluhan ini.

19
BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM

A. Program Kerja KKM Kelompok 13


Program Kerja KKM-PPM kelompok 13 yaitu sebagai berikut:
1. Merintis/Mengajar PAUD
2. Bimbingan Belajar (BIMBEL) SD dan SMP
3. Taman Baca Anak-anak
4. Penyuluhan pertanian metode SRI
5. Penyuluhan pemberdayaan ekonomi pertanian di lingkup kelompok wanita tani
desa Talagasari
6. Penyuluhan hidup sehat tanpa NAPZA
7. Mengajar di sekolah dasar Talagasari I dan II
8. Penyuluhan kesehatan “ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”
9. Pembuatan sarana Irigasi Kp. Kaduseeng Desa Talagasari
10. Pengajian Ibu-ibu Majlis Ta’lim Khoirunnisa
11. Gotong Royong
12. Sholat berjama’ah dan Tadarus bersama di lingkup anggota KKM kelompok 13
13. Tarawih bersama warga
14. Pesantren Ramadhan
15. Penggalakan POSYANDU
16. Perayaan HUT RI Ke-66 (17 Agustus-an)
17. Nonton Bersama warga desa Talagasari
18. Pemberian santunan kepada anak-anak yatim desa Talagasari

Namun ada juga kegiatan yang dilakukan non program kerja. Kegiatan ini lebih
mengarah pada kegiatan sosial dan bersifat keagamaan yang bertujuan mempererat
hubungan emosional antara mahasiswa KKM dengan masyarakat. Adapun kegiatan yang
dimaksud antara lain:
1. Silaturahmi dengan masyarakat
2. Sosialisasi setiap Kegiatan
3. Rapat koordinasi dengan warga
4. Mengikuti pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh warga.

20
5. Pelatihan PBB di SDN Talagasari I dan II
6. Turut terlibat kerja bakti dengan warga.
7. Penerangan jalan di 4 lokasi terpenting.
8. Pembangunan Gapura di depan pintu masuk jalan menuju desa Talagasari
9. Pemberian inventaris masjid berupa 2 item kipas angin
10. Pembagian buku cerita dalam 2 bahasa (Bahasa Indonesia dan Inggris)
11. Pembagian benih jagung hibrida
12. Memberikan bantuan berupa perlengkapan PAUD
13. Pelatihan Senam otak untuk Siswa-siswa SD
14. Mendampingi murid-murid SDN Talagasari I dan II untuk mengikuti lomba
gerak jalan se-kecamatan Saketi

21
B. Pelaksanaan Program Kerja

Kuliah kerja Mahasiswa (KKM) yang dilaksanakan selama satu bulan, terhitung
dari tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan 21 Agustus 2011 telah melaksanakan program
kerja sesuai dengan tujuan diadakannya KKM, yaitu memberdayakan peran masyarakat.
Berikut akan dipaparkan beberapa program kerja dari kelompok 13 KKM
Program kerja tersebut antara lain sebagai berikut:

 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Masalah:
“Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pendidikan anak usia dini dan
untuk anak-anaknya hanya menginginkan pelajaran mewarnai setelah itu
mereka cepat merasa bosan dan ingin pulang”
Jenis Kegiatan:
“Proses belajar mengajar anak usia dini (pra sekolah)”.
Tujuan:
”Mempersiapkan anak-anak agar dapat mengenal angka dan huruf sebelum
masuk SD”.
Pelaksanaan:
Dilaksanakan empat kali dalam satu minggu. Dilaksanakan di dua kampung,
yaitu kampung Kaduseeng dan kampung Sodong. Di kampung Kaduseeng setiap hari
senin dan kamis. Sedangkan di kampung Sodong dilaksanakan setiap hari Rabu dan
jum’at. Durasi pengajaran selama 2 jam tiap kali pertemuan. Peserta diajarkan:

1. Mengenal huruf dan angka


2. Mewarnai gambar
3. Pengenalan warna
4. Identitas diri (misal: nama, usia, jenis kelamin, nama ayah, nama ibu, alamat,
rumah)
5. Menyanyikan lagu anak-anak
6. Pengenalan nama buah-buahan dan hewan-hewan
7. Rumahku

22
8. Makanan Dan Minuman
9. Rekreasi

Untuk PAUD, metode pengajaran yang digunakan harus efektif,kreatif dan


menyenangkan, misalnya dengan banyak nyanyian yang dilantunkan dan diikuti
oleh peserta.

 Mengajar di SD Talagasari I dan II


Masalah:
- Kurangnya tingkat pemahaman mereka disaat diterangkannya mata pelajaran
yang dianggap sulit.
- Para murid membutuhkan metode pengajaran yang lebih interaktif.
- Tenaga pengajar yang masih belum professional
- Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai
Jenis Kegiatan:
Proses belajar mengajar bidang studi bahasa inggris, matematika dan bahasa
indonesia
Tujuan:
Memotifasi anak-anak untuk bersemangat dalam belajar dengan memperkenalkan
metode-metode yang aktif dan interaktif, dan berusaha mengejar materi-materi yang
masih tertinggal yang seharunya sudah mereka pelajari.

Pelaksanaan:
Dilaksanakan tiga kali dalam satu minggu. Dilaksanakan di SD Talagasari I
dan II yaitu setiap hari senin-rabu. Durasi pengajaran selama 2 jam tiap kali
pertemuan. Peserta diajarkan:
1. Vocabulary
2. Sing a song
3. Numbers
4. Denah Lokasi
5. Tata Cara pembuatan Es Krim
6. Simbol-Simbol

23
7. Cerita Rakyat
8. Perkenalan diri
9. Pembacaan Puisi
10. Wawancara
11. Penjumlahan, perkalian
12. Penyebutan Bilangan
13. Huruf Vocal
14. Pengejaan
15. Dongeng
16. Arti Kosa Kata

 Bimbingan Belajar (BIMBEL) SD


Masalah:
- Untuk mata pelajaran sulit, belajar tambahan sangat dibutuhkan anak.
Jenis Kegiatan:
Bimbingan Belajar atau belajar tambahan untuk anak SD.
Tujuan:
Memberikan belajar tambahan untuk anak SD, terutama mata pelajaran yang
dianggap sulit.
Pelaksanaan:
Dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Dilaksanakan di kampung Cibogo
yaitu setiap hari kamis-sabtu. Durasi pengajaran selama 2 jam tiap kali pertemuan.
Peserta diajarkan:
1. Matematika
2. Bahasa inggris
3. Bahasa Indonesia

 Taman Baca Anak-anak

Masalah:
- Kurangnya peran perpustakaan atau minimnya sumber bacaan untuk anak-anak
- Budaya membaca belum terbentuk
Jenis Kegiatan:
Taman Baca untuk anak-anak

24
Tujuan:
- Menumbuhkan minat baca pada anak
- Memberikan sumber bacaan untuk anak
Pelaksanaan:
Dilaksanakan setiap hari bertempat di basecame. Buku-buku tersebut berasal dari
sumbangan teman-teman KKM kelompok 13.
Buku-buku yang tersedia yaitu:
1. Buku bank soal intsri soal-soal ulangan untuk kelas 5 SD/MI
2. Buku tuntunan kegiatan siswa di bulan ramadhan
3. Seri Kisah 25 nabi
4. Buku-buku dongeng anak dalam 2 bahasa ( Inggris dan Indonesia)
5. Buku-buku paket bahasa Inggris untuk SD dan SMP
6. Buku-buku paket Bahasa indonesia untuk SD
7. Buku-buku paket Matematika untuk SD
8. Buku paket Sains untuk SD
9. Buku PR Sekolah Dasar Matematika, IPA, Bahasa

 Pemberantasan Buta Aksara


Tidak terlaksana, karena kesibukan warga dalam beraktifitas di sawah dan kebun.
Sehingga minat untuk kembali belajar masih sangat rendah.

 Penyuluhan pertanian dengan metode SRI

Masalah:
- Banyak potensi sumber daya alam yang belum di optimalkan pemanfaatannya
- Metode yang digunakan para petani masi secara konvensional
- Hama penyakit yang merusak tanaman
- Pupuk yang suli didapat
- Pengairan yang berlebihan sehinggamenyebabkan tanaman padi menjadi
tergenang
- Kurangnya pengetahuan mengenai metode yang efektif menanam padi
Jenis Kegiatan:
Penyuluhan pertanian penanaman padi dengan menggunakan metode SRI

25
Tujuan:
- Memberikan pengatahuan tentang metode yang efektif untuk meningkatkan hasil
panen padi dengan menggunakan metode SRI

Pelaksanaan:
Dilaksanakan sebanyak 1 kali, yaitu di kampung Kaduseeng pada tanggal 27 Juli
Agustus 2011 dan kampung Tanjtan ung Girang pada tanggal 15 Agustus 2010.
Kegiatan ini menyampaikan tata cara pengolahan atau pemanfaatan bahan-
bahan hasil panen sawah maupun perkebunan yang sebenarnya masih dapat
dimanfaatkan. Contohnya jantung pisang yang dapat diolah menjadi dendeng.
Pemateri pada penyuluhan ini yaitu salah satu peserta kelompok 13 KKM

 Penyuluhan Kesehatan “ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”

Masalah
Peserta yang datang kurang maksimal, yang seharusnya lebih banak lagi,
dikarenakan waktu sosialisasi yang singkat pada masyarakat. Kendala lain yaitu
perubahan pelaksanaan kegiatan dikarenakan pematerinya memiliki agenda lain
diwaktu yang telah ditentukan panitia.
Pertanyaan yang terlontar kadang keluar dari topic permasalahan yang dibahas
oleh pemateri. Keterlambatan para peserta juga menjadi kendala dalam penyuluhan
kesehatan ini sedangkan pematerinya sudah datang 5 menit sebelum para peserta
datang.

Jenis Kegiatan
Penyuluhan kesehatan perilaku hiudp bersih dan sehat untuk Desa Talagasari

Tujuan
- Menciptakan pola hidup masyarakat Desa Talagasari sehat dan bersih
- Sebagai upaya preventif penananggulangan berbagai penyakit yang
timbul akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersiahn

26
- Menjalin tali silaturrahmi antar para mahasiswa, massyarakat dan
pemateri penyuluhan ini, karena pemateri merupakan penduduk asli
Pandeglang kecamatan Saketi dan pernah tinggal di kampung Kaduseeng
tempat dilaksanakannya penyuluhan ini.

Pelaksanaan

Dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Juli 2011 di Balai Desa Talagasari.


Penyuluhan kesehatan ini adalah tentang bagaimana seharunya perilaku hidup
bersih dan sehat. Mengingat betapa pentingnya kesehatan, dan kesehatan itu tak bisa
lepas dari kebersihan kami mendatangkan pematerinya dari puskesmas Saketi.

 Penyuluhan Bahaya NAPZA

Masalah:
- Usia remaja rentan dengan penyimpangan-penyimpangan
- Warga desa Talagasarii masih awam mengenai NAPZA, maka dibutuhkan
pemberian pengetahuan akan hal iu, dengan tujuan agar tidak terjebak dengan
bahaya NAPZA.

Jenis Kegiatan
Penyuluhan Bahaya NAPZA untuk warga masyarakat desa Talagasari, khususnya
untuk para remaja.

Tujuan:
- Memberikan pengatahuan dan pemahaman kepada para remaja desa Talagasari
mengenai bahaya NAPZA dengan harapan para remajanya tidak terjebak dengan
hal itu.

27
Pelaksanaan:
Dilaksanakan pada hari jum’at 29 juli 2011 bertempat di gedung SDN Talagasari
I. Dengan mendatangkan pemateri dari polsek Saketi. Sasaran peserta adalah para
remaja desa Talagasari namun tidak menutup kemungkinan untuk para ibu-ibu,
bapak-bapak dan anak-anak desa Talagasari untuk dapat menghadiri.

 Gotong Royong

Masalah:
- Untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan tempat umum yang nyaman,
dibutuhkan ada kegiatan gotong royong rutin, sedangkan kesadaran masyarakat
akn kebersihan dan kesehatan kadang kurang.

Jenis Kegiatan
gotong royong membersihkan tempat-tempat umum
Tujuan:
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan tempat umum yang nyaman
Pelaksanaan:
Dilaksanakan setiap seminggu sekali yaitu pada hari minggu di Kp. Kaduseeng.

 Pesantren Ramadhan
Masalah
- Rasa antusias yang kurang dari peserta pesantren Ramadhan untuk
mengikuti setiap materi yang disampaikan
- Ada sebagian dari para siswa yang belum bisa membaca sehingga
penyampaian materi cukup sulit dilakuakan
- Kapasitas peserta pesantren kilat yang terlalu banyak karena adanya
penggabungan dua kelas dalam 1 ruangan dengan tujuan mengefisienkan
waktu dan tenaga pengajar, namun sangat tidak efektif dalam proses
belajar mengajar dikelas
Jenis Kegiatan
Pesantren Ramadhan untuk murid-murid SDN Talagasari I dan II

28
Tujuan:
- Memberikan pengetahuan-pengetahuan agama untuk anak agar mereka memiliki
dasar agama yang kuat
- Untuk mengisi waktu luang dibulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan positif.

Pelaksanaan:
Dilaksanakan selama 6 hari yaitu tanggal 8-13 Agustus 2011, di SDN Talagasari
I dan II.
Konten acara pada pesantren ramadhan ini yaitu sebagai berikut:
 Belajar tentang akhlak
 Belajar tentang Do’a-doa
 Belajar tentang tauhid
 Belajar tentang adab-adab belajar
 Belajar tentang Fiqih
 Bagi-bagi hadiah untuk siswa berprestasi

Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari anak-anak warga Desa
talagasari.Pemateri pada kegiatan ini yaitu para peserta KKm kelompok 13 yang
bertugas mengajar pesantren Ramadhan.

 Penggalakan POSYANDU
Masalah
- sulitnya mencari waktu yang tepat dengan bidan setempat untuk
mengadakan POSYANDU
- Jadwal kegiatan yang padat sehinggan konsentrasi panitai harus lebih ekstra

Jenis Kegiatan

- Penimbangan bayi
- Pemberian vaksin
- Pemberian vitamin A
- Pengobatan gratis untuk bayi yang sakit

29
Tujuan

- Upaya pencegahan penyakit untuk bayi


- Sebagai sarana kesehatan dan pengobatan gratis untuk para warga yang
memiliki bayi di bawah umur 5 tahun

Pelaksanaan

Dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 Agustus 2011 di kediaman ibu oom, salah
satu

 Penyuluhan “ Pemberdayaan Ekonomi Pertanian di Lingkup Kelompok


Wanita Tani”
Masalah
- Ketidaksabaran para warga untuk menunggu pematerinya datang karena
sedikit terlambat.
- Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan sebagian tidak ada hubungannya
dengan topic yang desang dibicarakan
- Adanya kelompok wanita tani yang sudah terbentuk, tetapi tidak ada kinerja
yang yang nyata yang dapt dilakukan

Jenis Kegiatan
- Penyuluhan Pemberdayaan ekonomi pertanian untuk lingkup kelompok
wanita tani
- Pembagian door prize untuk para ibu-ibu kelompok tani
- Pembagian Benih jagung Hibrida
Tujuan
- Memberdayakan para kelompok wanita tani di desa Talagasari
- Memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara meningkatkan hasil
pertanian

30
 Perayaan HUT RI Ke-66 (17 Agustus-an)
Masalah:
- Dikarenakan bertepatan dengan bulan suci ramadhan, lomba-lombanyapun
dibatasi, melihat keadaan dan kondisi disaat sedang berpuasa
- Sedikit merasa kesulitan untuk mengumpulkan warga secar keseluruhan

Jenis Kegiatan
Lomba-lomba dalam rangka Perayaan HUT RI Ke-65 (17 Agustus-an)
Tujuan:
- Mengenang perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan NKRI.
- Memberikan hiburan untuk warga desa Talagasari
- Membangun rasa solidaritas dan kekompakan antar RT
- Mempererat tali silaturrahmi antara mahasiswa, masyarakat dan para aparat
pemerintahan desa Talagasari
Pelaksanaan:
Dilaksanakan selama 3 hari, yaitu tanggal 15 sampai 17 Agustus 2011 dan
puncaknya pada malam tanggal 20 yaitu nonton bersama sekaligus pembagian
hadiah dan acara perpisahan dengan warga, di Kp. Kaduseng dan Balai Desa
Talagasari.
Konten acara pada Perayaan HUT RI Ke-66 (17 Agustus-an) ini yaitu sebagai
berikut:
 Lomba Adzan anak
 Lomba Pildacil
 Lomba cerdas cermat tingkat SD
 Lomba Bakiak
 Lomba memasukkan paku dalam botol secara team
 Lomba jogged balon
 Lomba masak menu Ramadhan dengan bahan dasar singkongng
 NOBAR(Nonton Bareng) dengan seluruh masyarakat Desa Talagasari
 Pembagian hadiah sekaligus perpisahan KKM kelompok 13 dengan warga

Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dari warga desa Talagasari,
terutama untuk anak-anak dan ibu-ibu

31
 Lokakarya Desa
Masalah
- Bertepatan dengan acara pemberian santunan untun anak-anak yatim,
sehingga konsentrasi panitia jadi terbagi
- Waktu yang kurang efektif karena mendekati adzan magrib.

Tujuan

- pemaparan program kerja yang telah

C. Hasil Kegiatan
Dari beberapa kegiatan yang kami laksanakan, menghasilkan beberapa manfaat
yang dapat di ambil, diantaranya sebagai berikut:
1. Merintis/Mengajar PAUD,menjadikan anak-anak lebih kreatif dan bersemangat
untuk belajar sebelum mereka memasuki SD
2. Mengajar di SDN Talagasari I dan II, dari kegiatan ini banyak manfaat yang
didapat, baik dari pihak siswa maupun dari pihak pengajar, diantaranya adalah
para siswa merasa senang dengan metode pembelajaran yang digunakan saat PBM
berlangsung.
3. Bimbingan Belajar (BIMBEL) SD, manfaat dari kegiatan ini yaitu, para siswa
merasa lebih mudah untuk memahami pelajaran-pelajaran yang dianggap sulit.
4. Taman Baca Anak-anak manfaat dari kegiatan ini yaitu, para anak-anak merasa
senang dengan tersedianya buku-buku bacaan, akhirnya dari kegiatan ini
diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada anak. Minat
baca sangat penting, karena buku adalah gudang ilmu atau jendela pengetahuan.
5. Penyuluhan Pertanian dengan menggunakan metode SRI, manfaatnya yaitu para
petani memiliki pengetahuan baru mengenai tata cara penanaman padi yang dapat
menghassilkan panen yang lebih baik.
6. Penyuluhan di bidang hukum yaitu hidup sehat tanpa NAPZA, manfaatnya sangat
besar dirasakan khususnya para pemuda agar tidak terjerumus kedalam pergaulan
bebas dan penyalahgunaan NAPZA.

32
7. Penyuluhan di bidang kesehatan yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”
manfaatnya yaitu masyarakat menjadi lebih sigap dalam menanggulangi masalah
kesehatan dan lebih memperhatikan tentang kebersihan di lingkungan sekitar.
8. Penyuluhan “Pemberdayaan Ekonomi Pertanian di lingkup kelompok wanita
tani”, manfaat yang dapat diambil adalah para ibu mampu memberdayakan lahan
pertanian yang terabaikan guna membantu para bapak tani untuk mencukupi
kebutuhan ekonominya.
9. Penggalakan POSYANDU, hasil yang di dapat sangat memuaskan karena dengan
adanya POSYANDU merupakan upaya preventif pencegahan penyakit untuk para
balita.
10. Gotong Royong, manfaat dari kegiatan ini yaitu, terciptanya lingkungan yang
sehat dan tempat umum yang nyaman.
11. Pesantren Ramadhan, manfaat dari kegiatan ini yaitu, memberikan pengetahuan-
pengetahuan agama untuk anak sehingga mereka memiliki dasar agama yang kuat,
selain itu, kegiatan inipun untuk mengisi waktu luang dibulan Ramadhan dengan
kegiatan-kegiatan positif.
12. Perayaan HUT RI Ke-65 (17 Agustus-an), manfaat dari kegiatan ini yaitu, dapat
memupuk rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia, selain itu adalah
terciptanya kekompakan, rasa solidaritas, sportifitas dan jiwa kebersamaan antara
warga desa Talagasari.

D. Faktor Pendorong
Dalam suksesi program kerja KKM kelompok 13, ada beberepa faktor pendorong
atau pendukung. Faktor-faktor pendorong itu di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan sambutan dan penerimaan yang baik dari warga desa
Talagasariapatkan
2. mendapatkan dukungan penuh dari kepala desa, beserta jajarannya setiap
mengadakan kegiatan
3. Desa Talagasari memililiki banyak potensi yang dapat dikembangkan.
4. Relatif mudah untuk di akses.
5. Untuk menjalankan program kerja merintis dan mengajar PAUD, salah satu faktor
pendorongnya adalah banyaknya Jumlah anak usia dini yang sangat antusias untuk
belajar.

33
6. Tersedianya gedung-gedung sekolah atau kelembagaan yang dapat menunjang
pelaksanaan program-progran kerja KKM kelompok 13
7. Untuk menjalankan program-program kerja mengenai bidang pertanian salah satu
faktor pendorongnya adalah sebagian besar warga desa Talagasari berprofesi sebagai
petani dan lahan pertanian atau perkebunan di sana cukup luas sehingga banyak hasil
pertanian dan perkebunan yang tersedia.
8. Sudah ada lembaga-lembaga yang mendukung program kerja yang dilaksanakan oleh
kelompok KKM13 seperti GAPOKTAN, KWT, Karang Taruna dan BPD
9. Ada rasa tanggungjawab dan kebersamaan untuk melakukan gotong royong desa.
10. Sarana dan prasarana atau alat dan bahan untuk pelaksanaan program-program kerja
telah tersedia atau cukup mudah didapatkannya.

E. Faktor Penghambat dan Upaya Penanggulangannya


Selain terdapat faktor-faktor pendorong, ada juga faktor penghambat saat Kuliah
Kerja Mahasiswa-Pemberdayaan Peran Masyarakat berlangsung. Faktor-faktor
penghambat tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi kegiatan sering dirasa kurang optimal


2. Warga desa yang berprofesi sebagai petani sedikit memiliki waktu luang
3. Luasnya cakupan daerah penyuluhan
4. Kurangnya alat peraga untuk beberapa kegiatan
5. Pelaksanaan KKM yang dilaksanakan tepat pada bulan Ramadhan, terkadang tidak
memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
6. Pola fikir masyarakat desa yang masih menganggap bahwa mahasiswa yang sedang
melakukan KKM berarti membawa materi yang dapat id bagi-bagikan
7. Dianggap adanya kesenjangan antara kampung satu dengan yang lainnya
8. Keterbatasan tranportasi yang digunakan untuk sosialisasi, ditambah cakupan
wilayah yang sangat luas dengan keadaan jalan yang cukup terjal dikarenakan daerah
pegunungan.
Dalam mengantisipasi faktor-faktor penghambat, kami melakukan upaya-upaya
untuk menanggulanginya. Upaya-upaya penanggulangan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut:

34
1. Membangun kerjasama dengan tokoh masyarakat di setiap kampung yang terdapat di
desa Tanjung sari, terutama dalam melakukan sosialisasi kegiatan.
2. Kelompok 13 berusaha mencari tahu tentang jadwal kosong atau waktu-waktu luang
warga masyarakat, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat dihadiri oleh
warga masyarakat.
3. Membuat jadwal kegiatan/schedule time.
4. Menyebarkan proposal dan surat-surat permohonan penyediaan alat peraga pada
lembaga-lembaga terkait.
5. Diskusi dan bersosialisasi dengan semua kalangan dan semua usia dari warga
masyarakat desa Tanjung Sari
6. Sering mengikuti kegiatan yang dilakukan warga seperti sholat taraweh bersama,
pengajian, dan terjun kesawah atau kebun
7. Adanya pembagian masing-masing job kepada setiap mahasiswa KKM 13
8. Di adakannya rapat evaluasi rutin guna membahas program kerja yang sudah atau
akan dilaksanakan, selain itu untuk menyatukan berbagai persepsi yang berbeda dari
masing-masing anggota KKM13
9. Berusaha untuk bersikap sopan, baik dan ramah terhadap seluruh warga desa
Talgasari sebagai cerminan daari perilaku seorang mahasiswa pada umumnya.

F. Potensi Desa yang Dapat dikembangkan


Dari beberapa potensi yang terdapat di desa Tanjung Sari, ada potensi-potensi
yang dapat dikembangkan lagi, sehingga pemanfaatannya akan lebih optimal. Potensi-
potensi tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Potensi bidang pertanian


2. Hasil perkebunan seperti; kopi, cengkeh, palawija, kolang-kaling, jengkol, dan
lain-lain
3. Usaha-usaha Rumah Tangga
4. Perikanan seperti ikan mas, gurame dan lain-lain
5. Banyaknya lahan yang kosong yang masih produktif
6. Jumlah Sumber Daya Manusia yang cukup banyak.

35
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Desa Talagasari merupakan desa yang memiliki banyak potensi, diantaranya
sektor pertanian dan perkebunan. Hasil yang paling besar dibidang pertanian adalah padi
karena sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Desa Talagasari merupakan daerah pegunungan sehingga banyak sekali lahan-
lahan kosong yang dimanfaatkan untuk perkebunan. Hasil perkebunannya yaiti: cokelat,
kopi, palawija, cengkeh, gula aren, kolang-kaling, umbi-umbian, jengkol dan lain-lain.
Selain pertanian dan perkebunan, warga massyarakat desa Talagasari juga sebagian
memanfaatkan pekarangannya untuk membudidaya ikan. Ikan-ikan yang di budidayakan
antara lain; ikan mas, gurame, Nila, lele dan lain-lain
Desa Talagasari memiliki sumber mata air yang dapat dimanfaatkan oleh warga
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak dan lain-lain
yang bertempat di kampung Bulakan
Dari Usaha-usaha Rumah Tangga, masyarakat desa Tanjung Sari dapat
menghasilkan produk berupa:
a. Kolang-kaling yang siap dipasarkan

36
b. Keripik Gandung
c. Rengginang
d. Aneka kue
Dalam hal Mandi, Cuci dan Kakus (MCK), masyarakat desa Talagasari sebagian
besar sudah memiliki kamar mandi serta WC, semua warga desa Talagasari
mengandalkan pengairan dari gunung yang dialirkan melalui bambu-bambu yang dan
selang-selang ke masing-masing rumah. Oleh karena itu kami membantu warga untuk
membuat saluran irigasi untuk kebutuhan air masyarakat dengan menggunakan bambu-
bambu yang baru agar tidak terjadi kebocoran yang sering menjadi kendala air.
Program kerja di bidang pendidikan berjalan lancar dan mendapatkan sambutan
yang baik dari pihak warga desa, hal itu dikarenakan bentuk pendidikan di desa
Talagasari relatif kurang, misalnya belum adanya PAUD, oleh karena itu kami merintis
PAUD serta mengajar di sana. Untuk tingkat Sekolah Dasar, Fasilitas sekolah cenderung
terbatas, diantaranya buku untuk panduan belajar, Setiap siswa tidak memiliki buku paket
untuk belajar di rumah, mereka hanya mengandalkan buku catatan mereka, setiap hari
siswa menyalin tulisan yang ada di buku paket milik sekolah. Pihak sekolah hanya
menyediakan buku bergantung dari dana BOS. Kemudian pola pengajaran yang mungkin
cukup membosankan bagi para siswa, untuk itulah kami mencoba mengaplikasikan pola
mengajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
Dalam bidang kesehatan, khususnya mengenai kebersihan lingkungan sekitar
masyarakat kurang menyadari akan pentingnya suatu lingkungan yang bersih daan sehat.
Oleh karena itu kami mengadakan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
mendatangkan pemateri dari puskesmas Saketi yang juga merupakan masyarakat desa
saketi sehingga merupakan ajang silaturrahmi.
Kegiatan lain yang mendapatkan respon yang baik dari warga masyarakat yaitu
Penyuluhan Bahaya NAPZA. Bukan hanya kalangan para remaja yang menghadiri
penyuluhan ini tetapi juga para bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak yang begitu antusias
mengikuti penyuluhan yang disampaikan langsung oleh salah satu anggota polsek Saketi
dan di damping oleh bapak Lili selaku ketua BPD desa Talagasari.
Dari berbagai program kerja yang kami laksanakan, ada beberapa program yang
akan tetap berlanjut bahkan dapat dikembangkan masyarakat desa Tanjung Sari walaupun
pelaksanaan KKM-PPM telah selasai, program tersebut yaitu:

37
1. Pendirian dan pengajaran PAUD di dua tempat desa Talagasari yaitu dikampung
Kaduseeng dan kampung
2. Penggerakkan kembali kelompok wanita tani
3. Penggerakkan kembali peran dari pada Karang taruna

Saat pelaksanaan KKM-PPM berlangsung, ada beberapa kegiatan yang dilakukan


di luar program kerja kelompok 13. Kegiatan ini lebih mengarah pada kegiatan-kegiatan
sosial atau bersifat keagamaan yang bertujuan mempererat hubungan emosional antara
mahasiswa KKM PPM dengan masyarakat diantaranya yaitu pemberian santunan kepada
anak-anak yatim di desa Talagasari, pesantren ramadhan, buka bersama kepala desa,
beserta seluruh RT dan RW desa Talagasari. Selain itu juga sebagai bentuk ras
kebersamaan dan untuk lebih mempererat tali silaturrahmi antara warga masyarakat desa
talagasari dan kelompok KKM 13 kami membuat Gapura selamat datang tepat di depan
pintu masuk jalan menuju desa Talagasari yaitu di kampung Sodong. Dengan adanya
gapura tersebut diharapkan menjadikan suatu bentuk nyata bahwa kelompok KKM13
pernah melakukan pengabdian selama sebulan lamanya di desa Talagasari kecamatan
Saketi Pandeglang Banten.

B. Saran-Saran
Setelah satu bulan lamanya kami mampelajari dan berusaha memahami desa
Talagasari, kami memberikan beberapa saran. Saran-saran tersebut, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Sebaiknya para aparatur desa lebih memperhatikan tentang pendidikan di desa


tersebut, diantaranya pembangunan/pendirian lembaga-lembaga pendidikan yang
belum ada, meningkatkan jumlah tenaga pengajar dan mengusahakan fasilitas
yang dibutuhkan di sekolah. Hal itu dikarenakan pendidikan merupakan sektor
yang penting guna mendidik generasi bangsa yang akan datang.
2. Lebih mengoptimalkan lagi peran POSKESDES dan menambah tenaga medis
untuk ditugaskan di desa Talagasari
3. Penerangan jalan harus lebih di kedepankan dikarenakan sepanjang jalan yang
gelap ketika malam hari.

38
4. Diharapkan kepada para aparatur desa agar lebih tegas menindak
lanjuti/mengajukan perbaikan jalan karena kondisi jalan yang berbatu,
dikhawatirkan akan membahayakan kendaraan yang melintass
5. Aparatur desa, terutama kepala desa, diharapkan dapat lebih membimbing
masyarakatnya, merangkul semua kampung yang terdapat di desa Talagasari
sehingga rasa persatuan antar kampung semakin kuat. Apabila demikian, upaya
memajukan desapun akan lebih mudah dicapai
6. Lebih menggerakkan berbagai organisasi-organisasi di lingkup desa Talagasari
seperti karang taruna, KWT, GAPOKTAN, dan lain-lain.

Demikianlah saran yang kami dapat sampaikan, semoga dapat dijadikan


rekomendasi, demi kemajuan Desa Talagasari kedepan, sehingga kehidupan masyarakat
desa Talagasari menjadi lebih sejahtera dan mandiri.

39

Anda mungkin juga menyukai