PENDAHULUAN
1
Kuliah Praktek Pengabdian Mahasiswa (KPPM) adalah suatu bentuk
kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat dengan gaya hidup yang sederhana,
sekaligus sebagai proses pembelajaran dan pengabdian kepada
masyarakat yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang dihadapi di masyarakat. KPPM dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan
bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar
dan bermanfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Bagi Universitas HKBP Nommensen Kuliah Praktek Pengabdian
Mahasiswa (KPPM) merupakan wujud nyata dalam pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi ditujukan dengan maksud meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan
didasari dengan iman dan taqwa guna melaksanakan pembangunan
dengan tumbuh dan berkembang pesat.
Bagi mahasiswa, kegiatan KPPM harus dirasakan sebagai
pengalaman belajar yang baru yang tidak diperoleh didalam kampus serta
sebagai proses pengaplikasian ilmu atau teori yang diperoleh dari bangku
kuliah,sehingga setelah selesainya KPPM Mahasiswa akan memiliki
wawasan tentang kehidupan di desa guna bekal hidup dan bersosialisasi
di tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada
bangsa dan negara di kemudian hari.
Dalam pelaksanaan Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa
(KPPM) disamping mendukung program pembangunan pemerintah,
mahasiswa juga turut secara langsung berperan aktif dalam melaksanakan
pembangunan bersama sama dengan masyarakat yakni melalui kegiatan
yang manfaatnya secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri. Disamping itu juga mahasiswa dapat memberikan sumbangan
pikiran,menganalisa masalah masalah yang dihadapi masyarakat dimana
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2
Sebagai sasaran pelaksanaan Kuliah Praktek dan Pengabdian
Mahasiswa (KPPM) periode 42 tahun 2019 Universitas HKBP Nommensen
telah memfokuskan mahasiswa untuk bergiat dalam membangun desa
yang telah ditentukan. Oleh karena itu kehadiran misi atau tugas
perguruan tinggi dibutuhkan karena mensukseskan pembangunan bangsa
pada umumnya, dan pembangunan desa secara khusus, sehingga
diharapkan sejajar dalam berbagai hal dengan daerah lain di Indonesia.
3
3. Menjadikan mahasiswa lebih desawa dalam berinteraksi dalam
masyarakat desa
4. Mahasiswa dapat mempelajari dan memberi solusi dalam
permasalahan di masyarakat desa.
5. Menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA
5
Desa Pintu Bosi memiliki beragam suku, agama, ras dan budaya.
Penduduk yang dominan di desa ini adalah penduduk dengan suku Batak
Toba yang menganut agama Kristen Protestan dan kemudian disusul
dengan agama Katolik dan Islam.
Modal besar untuk mencapai sukses gemilang memang dimiliki Desa
Pintu Bosi. Aparat desa bekerja keras, rakyatnya tekun dan pemudanya
belajar ke kota untuk menuntut ilmu yang diharapkan akan dapat
memajukan desa ini.
2.2.2 Perkebunan
Dalam bidnag perkebunan, Desa Pintu Bosi memiliki komoditi kopi
dengan luas lahan 10 ha dan komoditi coklat dengan luas lahan 2 ha.
6
kemarau dan penghujan yang berpengaruh langsung terhadap pola
tanam.
Desa Pintu Bosi yang luas wilayahnya 269 ha, dimana sebagian besar
masyarakatnya adalah petani. Jenis mata pencaharian yang paling
7
dominan di Desa Pintu Bosi ialah petani (petani padi dan ubi) dan
karyawan swasta yang bekerja di salah satu pabrik penghasil tepung
tapioka.
8
2.4.3 Komunikasi dan Informasi
Untuk memenuhi kebutuhan kemajuan zaman, sarana dan
prasarana di bidang komunikasi menjadi sangat penting. Di Desa Pintu
Bosi sendiri sudah terjangkau jaringan internet dan telepon walaupun
masih kurang maksimal.
9
2.5 DESKRIPSI DESA
1. Luas Wilayah terdiri dari : 269 ha
a) Areal Pemukiman : 30 ha
b) Persawahan Irigasi : 125 ha
c) Lahan basah berupa :-
d) Persawahan tadah hujan : 20 ha
e) Lahan kering tanaman pangan : 65 ha
2. Tanaman Keras
a) Kelapa :-
b) Karet :-
c) Cengkeh :-
d) Kopi : 10 ha
e) Coklat : 2 ha
3. Palawija : 28 ha
a) Jagung : 1 ha
b) Kacang-kacangan :-
c) Cabe :-
4. Kependudukan
a) Jumlah Keluarga : 262 jiwa
b) Jumlah jiwa : 925 orang
5. Mata Pencaharian
a) Bertani : 425 orang
b) Nelayan :-
c) Wiraswasta : 48 orang
d) Pegawai Negeri : 25 orang
e) Pegawai Swasta : 3 orang
f) ABRI :-
g) Pensiunan : 5 orang
6. Pendidikan Penduduk
a) Tidak Pernah sekolah : 4 orang
b) SD : 46 orang
10
c) SLTP : 22 orang
d) SLTA : 224 orang
e) Akademi/Perguruan Tinggi : 81 orang
7. Agama dan Kepercayaan Penduduk
a) Islam : 14 orang
b) Kristen Protestan : 905 orang
1) HKBP : 741 orang
2) GKPI : 69 orang
3) Kharismatik : 95 orang
c) Kristen Katholik : 16 orang
d) Agama Lain :-
8. Data Bangunan
a) Rumah Ibadah
1) Mesjid/Surau :-
2) Gereja : 4 buah
b) Bangunan Sekolah
1) PAUD : 1 buah
2) SD : 1 buah
3) SLTP :-
4) SLTA : 1 buah
5) Akademik : 2 buah
c) Bangunan Kantor
1) Pemerintahan : 1 buah
2) Non Pemerintahan : 2 buah
d) Bangunan Rumah
1) Rumah Batu : 28 buah
2) Rumah Setengah Batu : 105 buah
3) Rumah Papan : 104 buah
4) Rumah Gubuk : 3 buah
e) Prasarana Jalan
1) Jalan Aspal : 2,3 km
11
2) Jalan Berbatu-batu : 2,8 km
3) Jalan Tanah Timbun :-
4) Jembatan :-
9. Alat Pembangunan
a) Sepeda : 6 buah
b) Sepeda Motor : 62 buah
c) Gerobak/Truk : 2 buah
10. Data Kelahiran dan Kematian Per Tahun
a) Kelahiran : 18 orang
b) Kematian : 2 orang
c) Kematian remaja (15-20 thn) :-
d) Kematian Dewasa (diatas 20 thn) : 2 orang
e) Kematian Wanita Saat Melahirkan :-
11. Jumlah Buta Aksara
a) Laki-laki : 3 orang
b) Perempuan : 2 orang
12. Jenis dan Jumlah Ternak
a) Lembu : 16 ekor
b) Kerbau : 6 ekor
c) Babi : 40 ekor
d) Kambing :-
e) Kuda :-
f) Unggas :-
13. Sumber Air Minum
a) PDAM :-
b) Mata air : 240 KK
c) Air Sungai : 2 KK
d) Air Laut :-
e) Sumur : 20 KK
14. Keadaan Tanah
a) Ketinggian Diatas Permukaan Laut : 800 meter
12
b) Kemiringan lahan :
1) Datar : 80%
2) Landai : 15%
3) Terjal : 5%
c) Tekstur Tanah :-
d) Bahan Induk Tanah :-
e) Kedalaman efektif Tanah : 0,5 cm
15. Masalah Umum (masalah bersama) yang dihadapi oleh Desa
a) Pertanian : Hama keong dan busuk cabai
b) Ekonomi : Minimnya pendapatan masyarakat
c) Infrastruktur : Pembangunan jalan tidak merata
13
BAB III
PERMASALAHAN
14
Pembantu (Pustu) yang berada di desa tersebut untuk memperoleh jasa
pengobatan dari tenaga medis. Pustu yang berada di Desa Pintu Bosi
hanya memiliki 1 orang tenaga medis yang menjaga pustu tersebut dan
membantu dalam proses pengobatan. Pustu tersebut tidaklah buka selama
24 jam, sehingga apabila ada warga yang mengalami sakit di malam hari,
warga harus melakukan pemeriksaan langsung ke rumah tenaga medis.
3.1.3 Keamanan
Sampai saat ini keadaan keamaan di Desa Pintu Bosi masih dalam
keadaan aman. Selama kepemimpinan Bapak Henri Pangaribuan, SH
belum ada terjadian kejadian kehilangan. Tahun 2016 pada saat
kepemimpinan kepala desa sebelumnya, keamanan desa menjadi tidak
aman. Hal ini di sebabkan karena tidak adanya sistem pengamanan yang
ketat. Salah satu kejadian yang pernah terjadi yaitu adanya kehilangan
sepeda motor dan ternak warga.
15
3.1.5 Keberhasilan Program Pemerintah
Program pemerintah yang sudah berhasil yang dilakukan adalah
kegiatan pembuatan saluran irigasai. Selain itu juga terdapat program
yang telah berhasil adalah program untuk lansia dan balita. Meskipun
demikian, masih ada program pemerintah yang belum terselesaikan yaitu
program pembuatan lampu jalan yang masih belum terlaksana meskipun
sudah di usulkan tahun 2018.
3.1.6 Pendidikan
Kesejahteraan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat daerah tersebut. Pendidikan yang layak akan meningkatkan
tingkat kehidupan yang tinggi, keterampilan dan pola pikir masyarakat.
Dari hasil survey yang kami lakukan kendala yang ditemukan adalah
kurangnya minat belajar khususnya pada anak-anak sekolah dasar. Akibat
dari kurangnya minat belajar, menyebabkan adanya siswa yang belum
bisa membaca dengan lancar. Bahkan, adanya siswa yang sudah
mengalami tinggal kelas sebanyak 2 kali. Kurangnya minat belajar dari
siswa tersebut disebabkan karena terlalu banyaknya bermain hingga larut
malam dibandingkan dengan adanya belajar di rumah.
Selain itu, kurangnya pengetahuan dalam bidang teknologi juga
menyebabkan kurangnya ilmu yang dimiliki oleh siswa. Padahal teknologi
zaman sekarang disetiap sekolah sangat dibutuhkan penggunaan
computer. Akibatnya, banyak siswa yang masih belum mengenal dunia
luar.
Desa Pintu Bosi dominan memiliki warga dengan pendidikan
tertinggi tata-rata tamat SLTA/SMA yang berjumlah 224 orang dan
sebagian memiliki pendidikan di perguruan tinggi. Biasanya, anak-anak
yang sudah tamat SMA kemudian melakukan perantauan di kota besar,
ada yang melanjutkan studi dan ada juga yang bekerja.
16
3.1.7 Air Bersih
Air merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan. Desa Pintu Bosi
memiliki sumber air yang berasal dari mata air, sungai dan juga dari
sumur bor. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih belum masuk di
Desa Pintu Bosi, sehingga masyarakat hanya bisa memanfaatkan air yang
berasal dari desa tersebut. Air yang bersumber dari mata air, sungai
maupun dari sumur bor digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti
mandi, mencuci bahkan digunakan sebagai air minum. Air yang berada
pada desa tersebut masih dikategorikan bersih/jernih.
17
Tanaman yang paling dominan dibudidaya warga selain padi adalah
ubi kayu, karena di Desa tersebut terdapat pabrik tapioka, tepatnya di
Dusun V Desa Pintu Bosi. Oleh karena tingginya ketergantungan pabrik
tapioka dari kebun ubi kayu masyarakat, terkadang masyarakat hanya
bergantung kepada faktor lingkungan dalam hal produksi ubi kayu dan
melupakan penggunaan pupuk yang sebenarnya begitu penting dalam
peningkatan bobot daripada ubi kayu tersebut. Petani ubi kayu di Desa
Pintu Bosi umumnya hanya mengerti dan mengaplikasikan penggunaan
pupuk Urea, SP-36, dan KCl yang dimana sebenarnya masih banyak pupuk
yang lebih baik dalam perangsang pertumbuhan umbi kayu tersebut.
Selain masalah keong mas dan permasalahan ubi kayu, masalah
busuk cabai (Phytophthora capsici) juga menjadi masalah pada Desa Pintu
Bosi. Busuk cabai menyebar melalui spora cendawan yang terbang
bersama angin, aliran air hujan ataupun perantara peralatan yang
digunakan petani. Spora cendawan bisa bertahan di dalam tanah
menembus tanah dan menginfeksi batang dan akar. Sehingga tidak aneh
jika serangan penyakit busuk ini bisa menyebabkan gagal panen hingga
100%. Oleh sebab itu salah antisipasi sejak dini bisa menyebakan
kerugian besar.
Budidaya tanaman hortikultura seperti cabai memang dilakukukan
masyarakat Desa Pintu Bosi sebagai sampingan terdiri dari penanaman,
pemeliharaan, panen dan pasca panen yang dilaksanakan dan tidak bisa
dipisahkan. Sistem ini tidak dipahami oleh masyarakat sehingga budidaya
yang dilakukan tidak memberikan produksi yang efisien, contohnya pada
penggunaan pupuk dan pemakaian pestisida, warga tidak mematuhi
aturan/dosis yang dianjurkan. Banyak lahan cabai yang tergenang air
sehingga memancing hama dan penyakit. mereka memberikan pupuk dan
pestisida hanya sesuai dengan perkiraan, akibatnya pertumbuhan
tanaman dan produksi tanaman menjadi tidak efisien.
18
3.2.2 Masalah Transportasi
Transportasi yang biasa digunakan hanyalah sepeda motor dan
sebagian juga mobil yang digunakan sehari-hari. Untuk transportasi umum
yang digunakan hanyalah mobil angkutan umum yang hanya tersedia
pada hari senin dan jumat.
3.2.3 Masalah Hukum
Warga Desa Pintu Bosi secara umum taat terhadap hukum yang
telah di tetapkan oleh NKRI, dan juga taat terhadap aturan hukum yang
dibuat oleh nenek moyang. Di desa ini ada aturan yang diberlakukan oleh
aparat desa sehingga kedisiplinan di desa semakin terjaga dengan adanya
aturan yang telah dibuat. Namun, masih ada masalh hukum yang masih
belum dipenuhi oleh warga desa yaitu masalah kepemilikan tanah atau
sertifikasi tanah dari pemerintah. Adanya konflik persengketa lahan
menyebabkan adanya kekeliruan antara warga. Beberapa faktor yang
menyebabkan hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran warga tentang
pentingnya sertifikasi tanah.
19
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
20
yang harganya lumayan stabil dipasaran dan hal lain yang bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat adalah pengolahan hasil tanaman
ubi dan kopi, kalau ubi bisa dibuat menjadi kripik/jajanan khas, dan kopi
tidak hanya langsung dijual dalam bentuk biji perkilo nya tetapi bisa diolah
jadi serbuk dikemas dengan baik dan dibuat merek pasti akan menambah
harga jualnya.
4.1.3 Keamanan
Kekondusifan desa menjadi impian setiap warga dimanapun
berada. Ada tidaknya posko pengamanan seperti Pos Polisi tidak menjadi
indikator bahwa didesa itu akan aman dari segala ancaman keributan,
perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya.
Aparatur desa menjadi basis dalam menghadapi masalah seperti
ini, karena selain sebagai pemimpin maka aparatur desa ini juga yang
menjadi pengaman dalam desanya sendiri.
Untuk membuat suatu kebijakan yang dilakukan oleh aparatur
desa, terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap masyarakat mulai
21
orang tua,pemuda, dan hingga anak-anak. Dengan hal seperti itu, maka
seluruh warga akan mengetahui dan mau ikut serta dalam melaksanakan
kebijakan yang dibuat tersebut.
4.1.6 Pendidikan
Masalah pendidikan merupakan masalah yang paling penting
dikarenakan berkaitan dengan generasi penerus yang akan menentukan
majunya suatu bangsa. Dari permasalahan yang kami temukan di Desa
Pintu Bosi dalam bidang pendidikan maka perlu di upaya-upaya dalam
memecahkan masalah tersebut antara lain:
1. Penyediaan fasilitas yang memadai seperti perpustakaan yang lengkap
dan laboratorium yang menjadi teman siswa dalam menunjang dan
menggali ilmu yang lebih banyak lagi.
2. Pengaktifan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang bermanfaat
dalam pengembangan bakat siswa.
3. Orang tua diharapkan berperan aktif dalam mengawasi serta mendidik
anak-anaknya agar lebih giat dalam belajar.
22
Penyediaan tempat-tempat privat atau les juga akan membantu
siswa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar karena itu
merupakan peran pemerintah desa dan masyarakat. Kegiatan private atau
les telah kami lakukan selama kegiatan KPPM yang dilakukan setiap
malam
23
memahami sistem budidaya tanaman holtikultura tersebut dan dapat
menerapkannya pada tanaman mereka masing-masing.
Pada pendistribusian produksi, diwajibkan untuk melampirkan cara,
kriteria, dosis pemakaian sarana produksi serta keterangan tentang
komposisi sarana itu. Untuk lebih memberikan pemahaman kepada
masyarakat, sebaiknya panduan pemakaian diikutsertakan pada sarana
tersebut.
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan KPPM yang sudah kami lakukan di Desa Pintu
Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, kami menyimpulkan
bahwa Pintu Bosi masih tergolong menengah. Meskipun jika dilihat dari
segi pendapatan, pendapatan warga masih tergolong minim sehingga
berpengaruh pada kesejahteraan warga, tetapi melihat potensi yang ada
di Desa Pintu Bosi, maka sesungguhnya masalah pendapatan yang rendah
dapat di atasi. Beberapa potensi yang dapat digunakan untuk mengatasi
pendapatan yang rendah ini adalah potensi yang terdapat pada bidang
pertanian.
Desa tersebut masih membutuhkan pembangunan yang harus
ditangani dengan serius oleh pemerintah seperti pembuatan lampu jalan
dan melanjutkan jalan berbatu menjadi jalan aspal. Karena jika dilihat dari
potensi desa, desa tersebut memiliki potensi yang sangat besar dan
peluang bagi warganya untuk mempertahankan kesejahteraannya untuk
berkembang, dimana tanah masih sangat subur sehingga sangat mudah
diolah untuk meningkatkan pendapan desa tersebut. Pemerintah juga
hanya perlu mengadakan sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan dan juga
mengadakan pembangunan supaya masyarakat di desa tersebut mampu
untuk berkembang dan memajukan perekonomian.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kami sampaikan melalui laporan ini
adalah:
1. Untuk warga yang memiliki lahan yang terbatas hendaknya
membentuk suatu kelompok dan berusaha secara bersama-sama
untuk meningkatkan pendapatannya.
25
2. Untuk Aparatur Desa hendaknya melakukan terus pendekatan
kepada masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dialami
oleh warganya dan bersama-sama dengan pemerintah di tingkat
kecamatan, kabupaten untuk memberikan solusi permasalahan
yang dihadapi masyarakat.
3. Agar di desa ini diutus petugas medis yang tinggal di desa
tersebut terkhusus kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Toba
Samosir.
4. Untuk Dinas Pengelola Sumber Daya Air Bersih agar bisa
merancang penyaluran air bersih di desa ini karena di desa ini
masih kekurangan air bersih.
5. Untuk dinas PU agar memperbaiki jalan di desa ini karena masih
banyaknya jalan yang berbatu.
6. Dinas pertanian juga melakukan penyuluhan dalam hal
pemebrantasan hama dan penyakit pada tanaman yang sering
dijumpai oleh petani.
26
Foto Kegiatan KPPM
27
Gambar 3 : Foto Bersama Petani Ubi Bapak Gio Pangaribuan
28
Gambar 5 : Kegiatan Les Private Bersama Siswa/i SDN Tanding
29
Gambar 7 : Pembuatan Papan Informasi Untuk Setiap Dusun
30
Gambar 9 : Apel Pagi Bersama Siswa/i SDN Tanding dan Ibu
Kepalsa Sekolah
31
Gambar 11 : Kegiatan Kebersihan Lingkungan Posko
32
Gambar 13 : Senam Bersama Lansiadan Ibu PKK
33
Gambar 15 : Acara Perpisahan Dengan Kepala Desa dan
Perangkat Desa
34
Gambar 17 : Pemilihan Bibit Pohon
35
Gambar 19 : Kegiatan Penurunan Bibit Pohon Bersama Perangkat
Desa
36
Gambar 21 : Penyerahan Bibit Pohon Kepada Perangkat Desa
(Ibu Eva Siahaan)
37
38
39
DAFTAR ISI
40
3.1.2 Tingkat Kesehatan .............................................................. 14
3.1.3. Keamanan .......................................................................... 15
3.1.4 Partisipasi Masyarakat ......................................................... 15
3.1.5 Keberhasilan Program Pemerintah ....................................... 16
3.1.6 Pendidikan ......................................................................... 16
3.1.7 Air Bersih ........................................................................... 17
3.2 Permasalah Khusus ....................................................................... 17
3.2.1 Masalah Pertanian............................................................... 17
3.2.2 Masalah Transportasi .......................................................... 19
3.2.3 Masalah Hukum .................................................................. 19
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ............................................................ 20
4.1 Permasalahan Umum ................................................................... 20
4.1.1 Pendapatan ......................................................................... 20
4.1.2 Tingkat Kesehatan ............................................................... 21
4.1.3 Keamanan ........................................................................... 21
4.1.4 Partisipasi Masyarakat ......................................................... 22
4.1.5 Keberhasilah Program Pemerintah ....................................... 22
4.1.6 Pendidikan ......................................................................... 22
4.1.7 Air Bersih ........................................................................... 23
4.2 Permasalah Khusus ...................................................................... 23
4.2.1 Masalah pertanian............................................................... 23
4.2.2 Masalah Transportasi .......................................................... 24
4.2.3 Masalah Hukum .................................................................. 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 25
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 25
5.2 saran .......................................................................................... 25
Foto Kegiatan KPPM
41
42