Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KPPM


Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh
yang ada di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah
satu tujuan pencapaian yang harus di lakukan oleh Perguruan Tinggi. Tri
Dharma Perguruan Tinggi juga salah satu tanggung jawab yang harus di
topang penuh oleh seluruh mahasiswa.
Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3, yaitu: Pendidikan dan
pengajaran yang merupakan point pertama dan utama dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Pendidikan dan pengajaran memiliki peran yang sangat
penting dalam suatu proses pembelajaran. Kedua adalah Penelitian dan
pengembangan. Dari penelitian dan pengembangan maka mahasiswa
mampu mengembangkan ilmu dan teknologi. Pada penelitian dan
pengembangan mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam
menjalankan perannya sebagai agent of change. Ketiga adalah
Pengabdian kepada masyarakat. Menurut undang-undang tentang
pendidikan tinggi, pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas
akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai
kegiatan positif. Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi
dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata.
Kuliah Praktek Pengabdian Mahasiswa (KPPM) merupakan salah
satu perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi khususnya bidang
pengabdian masyarakat sebagai aktualisasi dari pasal 20 ayat (2) Undang-
Undang No.20 Tahun 2003 yang berbunyi “Perguruan Tinggi berkewajiban
menyelanggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”.

1
Kuliah Praktek Pengabdian Mahasiswa (KPPM) adalah suatu bentuk
kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat dengan gaya hidup yang sederhana,
sekaligus sebagai proses pembelajaran dan pengabdian kepada
masyarakat yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang dihadapi di masyarakat. KPPM dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan
bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar
dan bermanfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Bagi Universitas HKBP Nommensen Kuliah Praktek Pengabdian
Mahasiswa (KPPM) merupakan wujud nyata dalam pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi ditujukan dengan maksud meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan
didasari dengan iman dan taqwa guna melaksanakan pembangunan
dengan tumbuh dan berkembang pesat.
Bagi mahasiswa, kegiatan KPPM harus dirasakan sebagai
pengalaman belajar yang baru yang tidak diperoleh didalam kampus serta
sebagai proses pengaplikasian ilmu atau teori yang diperoleh dari bangku
kuliah,sehingga setelah selesainya KPPM Mahasiswa akan memiliki
wawasan tentang kehidupan di desa guna bekal hidup dan bersosialisasi
di tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada
bangsa dan negara di kemudian hari.
Dalam pelaksanaan Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa
(KPPM) disamping mendukung program pembangunan pemerintah,
mahasiswa juga turut secara langsung berperan aktif dalam melaksanakan
pembangunan bersama sama dengan masyarakat yakni melalui kegiatan
yang manfaatnya secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri. Disamping itu juga mahasiswa dapat memberikan sumbangan
pikiran,menganalisa masalah masalah yang dihadapi masyarakat dimana
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2
Sebagai sasaran pelaksanaan Kuliah Praktek dan Pengabdian
Mahasiswa (KPPM) periode 42 tahun 2019 Universitas HKBP Nommensen
telah memfokuskan mahasiswa untuk bergiat dalam membangun desa
yang telah ditentukan. Oleh karena itu kehadiran misi atau tugas
perguruan tinggi dibutuhkan karena mensukseskan pembangunan bangsa
pada umumnya, dan pembangunan desa secara khusus, sehingga
diharapkan sejajar dalam berbagai hal dengan daerah lain di Indonesia.

1.2 Tujuan KPPM


Adapun tujuan dilaksanakannya KPPM ini adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan mahasiswa agar menjadi sarjana yang mampu
memahami dan menghayati segala permasalah yang dihadapai
masayarakat dan pembangunan dan mampu menawarkan solusi
solusi alternatif untuk memecahkan masalah masalah secara
fragmatis.
2. Mendekatkan civitas akademi Universitas HKBP Nommensen
kepada masyarakat desa serta menyesuaikan pendidikan dan
pengajaran yang diselenggarakan dengan tuntutan pembangunan.
3. Membantu pemerintah mempercepat laju pembangunan serta
mepersiapkan pembangunan pedesaan.
4. Menjadi kesempatan bagi mahasiswa universitas HKBP
Nommensen untuk merancang dan mempersiapkan berbagai
bentuk pengabdian masyarakat lanjutan dilokasi KPPM.

1.3 Manfaat KPPM


1.3.1 Mafaat bagi mahasiswa peserta KPPM
1. Menjadikan mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu pengetahuan
yang didapat di perguruan tinggi terhadap masyarakat desa.
2. Menjadikan mahasiswa tidak hanya berpatokan pada teori tetapi
praktek dalam masyarakat.

3
3. Menjadikan mahasiswa lebih desawa dalam berinteraksi dalam
masyarakat desa
4. Mahasiswa dapat mempelajari dan memberi solusi dalam
permasalahan di masyarakat desa.
5. Menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa.

1.3.2 Manfaat bagi masayarakat di lokasi KPPM


1. Menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk turut serta
dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.
2. Masyarakat dapat terbantu dalam mengatasi masalah masalah di
desa tersebut dengan cara saling bertukar pikiran dengan peserta
KPPM.
3. Memberikan contoh dalam bentuk pengabdian pendidikan tentang
pentingnya pembinaan untuk usia dini terhadap anak-anak
Sekolah Dasar sebagai dasar untuk menuntut ilmu untuk pedoman
masa depan.

1.3.3 Manfaat KPPM bagi perguruan tinggi


1. Dengan dilaksanakannya KPPM oleh mahasiswa sehingga
menjadikan Universtas HKBP Nommensen itu dapat dikenal
ditengah tengah masyarakat luas.
2. Dengan di laksanakannya KPPM, masyarakat akan simpatik dan
menjalin hubungan yang baik dengan Universitas HKBP
Nommensen.
3. Memasyarakatkan kemampuan Akademis Universitas melalui
Mahasiwa.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

2.1 Sejarah Desa


Desa Pintu Bosi merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. Desa ini memiliki Luas 269
ha dengan ketinggian 800 m DPL dengan mata pencaharian adalah
sebagai petani dan pegawai swasta. Desa Pintu Bosi awalnya berbentuk
“Nagari’ atau “Negeri” yang menyatu dengan Desa Gasaribu, Ujung
Tanduk dan Sitoluama. Nagari awalnya berada di Desa Gasaribu. Pada
zaman dahulu, Nagari ini dijadikan sebagai tempat berlindung atau
benteng pertahanan, hal ini dapat diketahui karena masih adanya pohon
bambu yang masih mengelilingi Desa Pintu Bosi. Seiring dengan
berkembangnya zaman dan adanya kemerdekaan, akhirnya Nagari
kemudian membentuk desa masing-masing (adanya pemekaran Desa) yang
salah satunya adalah Desa Pintu Bosi.
Desa yang didominasi oleh marga “Pangaribuan” menyebabkan
kepemimpinn Desa ini dipegang oleh orang-orang bermarga Pangaribuan.
Kepemimpinan Desa Pintu Bosi sudah mencapai 10 Kepala Desa yang
diantaranya terdapat 2 orang sebagai PJ sementara. Desa Pintu Bosi kini
di pimpin oleh Henri Pangaribuan, SH yang merupakan kepala Desa ke-10.
Kepemimpinan yang kompak merupakan syarat mutlak demi
terwujudnya cita-cita bersama. Desa Pintu Bosi yang dipimpin oleh Bapak
Henri Pangaribuan, SH memiliki penduduk pada tahun 2019 dengan
jumlah penduduk 925 jiwa. Desa Pintu Bosi terdiri dari 5 dusun yaitu :
1.Dusun 1 yang dipimpin oleh Ranap Pangaribuan
2.Dusun 2 yang dipimpin oleh Linang Pangaribuan
3.Dusun 3 yang dipimpin oleh Arman Pangaribuan
4.Dusun 4 yang dipimpin oleh Sahala Pangaribuan
5.Dusun 5 yang dipimpin oleh Lenni Pangaribuan

5
Desa Pintu Bosi memiliki beragam suku, agama, ras dan budaya.
Penduduk yang dominan di desa ini adalah penduduk dengan suku Batak
Toba yang menganut agama Kristen Protestan dan kemudian disusul
dengan agama Katolik dan Islam.
Modal besar untuk mencapai sukses gemilang memang dimiliki Desa
Pintu Bosi. Aparat desa bekerja keras, rakyatnya tekun dan pemudanya
belajar ke kota untuk menuntut ilmu yang diharapkan akan dapat
memajukan desa ini.

2.2 Ciri-ciri Fisik Desa


2.2.1 Pertanian
Desa Pintu Bosi mayoritas memiliki lahan pertanian berupa padi
dengan luas lahan yaitu 125 ha, komoditi ubi kayu dengan luas lahan 65
ha dan komoditi jagung dengan luas lahan 1 ha.

2.2.2 Perkebunan
Dalam bidnag perkebunan, Desa Pintu Bosi memiliki komoditi kopi
dengan luas lahan 10 ha dan komoditi coklat dengan luas lahan 2 ha.

2.2.3 Keadaan Geografis


Desa Pintu Bosi merupakan desa yang berada di Kecamatan
Laguboti Kabupaten Toba Samosir yang terletak kurang lebih 5 km dari
pusat kota Laguboti. Desa Pintu Bosi merupakan desa dengan ketinggian
800 m DPL dengan kemiringan lahan pada lahan datar adalah 80% dan
pada lahan landai 15%.
Desa Pintu Bosi memiliki luas wilayah sebesar 269 ha dan
peruntukan 125 ha sebagai lahan persawahan irigasi, 20 ha untuk
persawahan tadah hujan dan 65 ha digunakan sebagai lahan kering
tanaman pangan. Daerah pertanian yang cukup subur sangat cocok untuk
ditanami berbagai jenis tanaman. Iklim Desa Pintu Bosi memiliki iklim

6
kemarau dan penghujan yang berpengaruh langsung terhadap pola
tanam.

Tabel 1 : Batas-batas wilayah Desa Pintu Bosi


No Batas Desa/kelurahan kecamatan

1 Sebelah Utara Desa Sitoluama Laguboti

2 Sebelah Barat Desa Gasaribu Laguboti

3 Sebelah Timur Desa Sidulang Laguboti

4 Sebelah Selatan Ujung Tanduk Laguboti

2.3 Penduduk dan Mata Pencaharian


2.3.1 Tingkat pendidikan
Dalam Upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Pintu
Bosi, pendidikan masyarakat diharapkan sesuai dengan program
pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun (WBST). Dengan peningkatan
pendidikan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan warga
dan generasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

2.3.2 Mata Pencaharian Penduduk


Tabel 2 : Data penduduk Desa Pintu Bosi berdasarkan Mata Pencaharian
No Jenis Pencaharian Pokok Jumlah Orang
1 Petani 425 orang
2 PNS 25 orang
3 Karyawan Swasta 48 orang
4 Pegawai Swasta 3 orang
5 Pensiun 5 orang

Desa Pintu Bosi yang luas wilayahnya 269 ha, dimana sebagian besar
masyarakatnya adalah petani. Jenis mata pencaharian yang paling

7
dominan di Desa Pintu Bosi ialah petani (petani padi dan ubi) dan
karyawan swasta yang bekerja di salah satu pabrik penghasil tepung
tapioka.

2.4 Sarana dan Prasarana Desa


2.4.1 Transportasi
Selain sebagai faktor penunjang kemajuan sebuah desa, sarana
dan prasarana juga menjadi salah satu faktor yang dapat membantu
kelangsungan kehidupan masyarakat. Di Desa Pintu Bosi, potensi sarana
dan prasarana sudah cukup baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sarana dan prasarana transportasi berupa :
a. Jalan desa (jalan aspal)
b. Jalan provinsi (jalan aspal)
c. Angkutan umum
d. Bus umum
Desa Pintu Bosi memiliki dua jenis jalan menurut fungsinya yaitu,
jalan raya dan jalan desa. Untuk jalan raya, merupakan jalan antar
provinsi yang menghubungkan semua provinsi di Pulau Sumatera.
Sedangkan untuk jalan desa merupakan jalan yang menghubungkan antar
dusun maupun kebun. Untuk transportasi umum di Desa Pintu Bosi
terdapat beberapa transportasi umum milik swasta atau usaha warga di
antaranya bus umum, angkutan umum dan bus travel.

2.4.2 Gedung Sekolah dan Gedung Kantor


Gedung sekolah yang berada di Desa Pintu Bosi semuanya telah
berbentuk beton. Yang terdiri dari 1 PAUD, 1 Sekolah Dasar, 1 SLTA dan
gedung akademik 2. Sedangkan untuk kantor desa terdiri dari 1 kantor
yang letaknya mudah dijangkau oleh warga.

8
2.4.3 Komunikasi dan Informasi
Untuk memenuhi kebutuhan kemajuan zaman, sarana dan
prasarana di bidang komunikasi menjadi sangat penting. Di Desa Pintu
Bosi sendiri sudah terjangkau jaringan internet dan telepon walaupun
masih kurang maksimal.

2.4.4 Rumah Ibadah


Untuk memenuhi kebutuhan beribadah, Desa Pintu Bosi telah
memiliki 4 gereja yaitu Gereja HKBP Tanding, HKBP Arjuna, GKPI Tanding
dan GPdI.

2.4.5 Lembaga Masyarakat


Untuk sarana dan prasarana kelembagaan di Desa Pintu Bosi sudah
dibangun dan disiapkan untuk membantu proses pelaksanaan
kelembagaan di pemerintahan maupun di masyarakat. Lembaga Desa
berupa BPD dan LKMD.

2.4.6 Prasarana Kesehatan


Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, di Desa Pintu
Bosi sduah menyediakan sebuah Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 1
orang tenaga medis.

9
2.5 DESKRIPSI DESA
1. Luas Wilayah terdiri dari : 269 ha
a) Areal Pemukiman : 30 ha
b) Persawahan Irigasi : 125 ha
c) Lahan basah berupa :-
d) Persawahan tadah hujan : 20 ha
e) Lahan kering tanaman pangan : 65 ha
2. Tanaman Keras
a) Kelapa :-
b) Karet :-
c) Cengkeh :-
d) Kopi : 10 ha
e) Coklat : 2 ha
3. Palawija : 28 ha
a) Jagung : 1 ha
b) Kacang-kacangan :-
c) Cabe :-
4. Kependudukan
a) Jumlah Keluarga : 262 jiwa
b) Jumlah jiwa : 925 orang
5. Mata Pencaharian
a) Bertani : 425 orang
b) Nelayan :-
c) Wiraswasta : 48 orang
d) Pegawai Negeri : 25 orang
e) Pegawai Swasta : 3 orang
f) ABRI :-
g) Pensiunan : 5 orang
6. Pendidikan Penduduk
a) Tidak Pernah sekolah : 4 orang
b) SD : 46 orang

10
c) SLTP : 22 orang
d) SLTA : 224 orang
e) Akademi/Perguruan Tinggi : 81 orang
7. Agama dan Kepercayaan Penduduk
a) Islam : 14 orang
b) Kristen Protestan : 905 orang
1) HKBP : 741 orang
2) GKPI : 69 orang
3) Kharismatik : 95 orang
c) Kristen Katholik : 16 orang
d) Agama Lain :-
8. Data Bangunan
a) Rumah Ibadah
1) Mesjid/Surau :-
2) Gereja : 4 buah
b) Bangunan Sekolah
1) PAUD : 1 buah
2) SD : 1 buah
3) SLTP :-
4) SLTA : 1 buah
5) Akademik : 2 buah
c) Bangunan Kantor
1) Pemerintahan : 1 buah
2) Non Pemerintahan : 2 buah
d) Bangunan Rumah
1) Rumah Batu : 28 buah
2) Rumah Setengah Batu : 105 buah
3) Rumah Papan : 104 buah
4) Rumah Gubuk : 3 buah
e) Prasarana Jalan
1) Jalan Aspal : 2,3 km

11
2) Jalan Berbatu-batu : 2,8 km
3) Jalan Tanah Timbun :-
4) Jembatan :-
9. Alat Pembangunan
a) Sepeda : 6 buah
b) Sepeda Motor : 62 buah
c) Gerobak/Truk : 2 buah
10. Data Kelahiran dan Kematian Per Tahun
a) Kelahiran : 18 orang
b) Kematian : 2 orang
c) Kematian remaja (15-20 thn) :-
d) Kematian Dewasa (diatas 20 thn) : 2 orang
e) Kematian Wanita Saat Melahirkan :-
11. Jumlah Buta Aksara
a) Laki-laki : 3 orang
b) Perempuan : 2 orang
12. Jenis dan Jumlah Ternak
a) Lembu : 16 ekor
b) Kerbau : 6 ekor
c) Babi : 40 ekor
d) Kambing :-
e) Kuda :-
f) Unggas :-
13. Sumber Air Minum
a) PDAM :-
b) Mata air : 240 KK
c) Air Sungai : 2 KK
d) Air Laut :-
e) Sumur : 20 KK
14. Keadaan Tanah
a) Ketinggian Diatas Permukaan Laut : 800 meter

12
b) Kemiringan lahan :
1) Datar : 80%
2) Landai : 15%
3) Terjal : 5%
c) Tekstur Tanah :-
d) Bahan Induk Tanah :-
e) Kedalaman efektif Tanah : 0,5 cm
15. Masalah Umum (masalah bersama) yang dihadapi oleh Desa
a) Pertanian : Hama keong dan busuk cabai
b) Ekonomi : Minimnya pendapatan masyarakat
c) Infrastruktur : Pembangunan jalan tidak merata

13
BAB III
PERMASALAHAN

3.1 Permasalahan Umum


3.1.1 Pendapatan
Desan Pintu Bosi belum dikatakan sebagai desa yang maju dari segi
bangunan rumah dengan fasilitas MCK yang tidak berada satu dengan
rumah utama. Selain itu juga masih ditemukannya rumah-rumah yang
menggunakan tenda/terpal yang mudah diterjang oleh angin dan hujan.
Hal tersebut disebabkan karena pendapatan yang diperoleh oleh
masyarakat berasal dari hasil pertanian, sebagian kecil berasal dari PNS
(Guru) dan sebagian juga berasal dari pekerjaan membantu menanam
padi orang lain yang upahnya tidak seberapa.
Masih banyak ditemui penduduk yang memiliki tingkat pendapatan
yang rendah. Hal ini disebakan karena masyarakat desa memiliki sumber
daya manusia (skill) yang minim serta tidak terkonsentrasi untuk bidang
tertentu. Oleh karena itu, akibat minimnya kemampuan sumber daya
manusia menyebabkan akan berpengaruhnya pendapatan masyarakat.
Padahal dilihat dari potensi sumber daya alam, Desan Pintu Bosi memiliki
potensi yang besar untuk dikelola dalam meningkatkan pendapatan.
Terlebih juga dengan adanya kepemilikan lahan yang luas dan tanah yang
baik untuk di tanami oleh tanaman hortikultura atau tanaman pangan.

3.1.2 Tingkat Kesehatan


Tingkat kesehatan di Desa Pintu Bosi masih bisa dikatakan bahwa
tingkatnya masih aman. Hal ini disebabkan karena di desa ini belum ada
penyakit yang meresahkan warga atau menyebar ke seluruh warga
lainnya. Penyakit yang sering dialami oleh warga adalah penyakit yang
biasanya diderita masyarakat pada umumnya. Apabila warga mengalami
sakit dan hendak untuk berobat, maka warga tersebut pergi ke Puskesmas

14
Pembantu (Pustu) yang berada di desa tersebut untuk memperoleh jasa
pengobatan dari tenaga medis. Pustu yang berada di Desa Pintu Bosi
hanya memiliki 1 orang tenaga medis yang menjaga pustu tersebut dan
membantu dalam proses pengobatan. Pustu tersebut tidaklah buka selama
24 jam, sehingga apabila ada warga yang mengalami sakit di malam hari,
warga harus melakukan pemeriksaan langsung ke rumah tenaga medis.

3.1.3 Keamanan
Sampai saat ini keadaan keamaan di Desa Pintu Bosi masih dalam
keadaan aman. Selama kepemimpinan Bapak Henri Pangaribuan, SH
belum ada terjadian kejadian kehilangan. Tahun 2016 pada saat
kepemimpinan kepala desa sebelumnya, keamanan desa menjadi tidak
aman. Hal ini di sebabkan karena tidak adanya sistem pengamanan yang
ketat. Salah satu kejadian yang pernah terjadi yaitu adanya kehilangan
sepeda motor dan ternak warga.

3.1.4 Partisipasi Masyarakat


Partisipasi masyarakat Desa Pintu Bosi masih dikatakan rendah
dalam ikut serta dalam pembangunan desa. Hal ini dapat dibuktikan dalam
rapat perencanaan pembangunan desa (Musrembang). Sebagian besar
masyarakat Pintu Bosi tidak meluangkan waktunya dalam mengikuti rapat
yang diselenggarakan oleh perangkat desa, dengan alasan memiliki
banyak kesibukan. Kesadaran masyarakat Pintu Bosi juga dikatakan masih
rendah, terbukti dengan tidak adanya kesadaran warga dalam membayar
pajak.

15
3.1.5 Keberhasilan Program Pemerintah
Program pemerintah yang sudah berhasil yang dilakukan adalah
kegiatan pembuatan saluran irigasai. Selain itu juga terdapat program
yang telah berhasil adalah program untuk lansia dan balita. Meskipun
demikian, masih ada program pemerintah yang belum terselesaikan yaitu
program pembuatan lampu jalan yang masih belum terlaksana meskipun
sudah di usulkan tahun 2018.

3.1.6 Pendidikan
Kesejahteraan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat daerah tersebut. Pendidikan yang layak akan meningkatkan
tingkat kehidupan yang tinggi, keterampilan dan pola pikir masyarakat.
Dari hasil survey yang kami lakukan kendala yang ditemukan adalah
kurangnya minat belajar khususnya pada anak-anak sekolah dasar. Akibat
dari kurangnya minat belajar, menyebabkan adanya siswa yang belum
bisa membaca dengan lancar. Bahkan, adanya siswa yang sudah
mengalami tinggal kelas sebanyak 2 kali. Kurangnya minat belajar dari
siswa tersebut disebabkan karena terlalu banyaknya bermain hingga larut
malam dibandingkan dengan adanya belajar di rumah.
Selain itu, kurangnya pengetahuan dalam bidang teknologi juga
menyebabkan kurangnya ilmu yang dimiliki oleh siswa. Padahal teknologi
zaman sekarang disetiap sekolah sangat dibutuhkan penggunaan
computer. Akibatnya, banyak siswa yang masih belum mengenal dunia
luar.
Desa Pintu Bosi dominan memiliki warga dengan pendidikan
tertinggi tata-rata tamat SLTA/SMA yang berjumlah 224 orang dan
sebagian memiliki pendidikan di perguruan tinggi. Biasanya, anak-anak
yang sudah tamat SMA kemudian melakukan perantauan di kota besar,
ada yang melanjutkan studi dan ada juga yang bekerja.

16
3.1.7 Air Bersih
Air merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan. Desa Pintu Bosi
memiliki sumber air yang berasal dari mata air, sungai dan juga dari
sumur bor. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih belum masuk di
Desa Pintu Bosi, sehingga masyarakat hanya bisa memanfaatkan air yang
berasal dari desa tersebut. Air yang bersumber dari mata air, sungai
maupun dari sumur bor digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti
mandi, mencuci bahkan digunakan sebagai air minum. Air yang berada
pada desa tersebut masih dikategorikan bersih/jernih.

3.2 Permasalah Khusus


3.2.1 Masalah Pertanian
Hampir sebagian besar warga di Desa Pintu Bosi merupakan
seorang petani padi. Selain itu juga, warga di Desa Pintu Bosi merupakan
petani penghasil jagung, ubi kayu, kopi, coklat dan cabai. Petani tentu
mendambakan keberhasilan dalam bercocok tanamn sehingga tanaman
menjadi subur dan hasilnya baik. Agar tanaman menjadi subur banyak
faktor penentu nya. Di antaranya adalah tanah yang subur, iklim yang
cocok dan tanaman yang bebas dari serangan hama dan penyakit. Apabila
salah satu faktor ini tidak berjalan semestinya, tentu akan terjadi
kegagalan sehingga terjadi penurunan produksi.
Permasalahan yang dijumpai di Desa Pintu Bosi adalah
meningkatnya populasi hama keong mas (Pomacea canaliculata) pada
tanaman padi yang menyebabkan terjadi penurunan produksi padi. Keong
Emas merupakan hama penting pada tanaman padi di beberapa daerah di
Indonesia.Hama ini menyerang mulai dari pesemaian sampai
kepertanaman. Serangan paling berat biasanya terjadi pada saat tanaman
berumur 1-7 hari setelah pindah tanam sampai tanaman berumur kurang
lebih 30 hari. Keong Emas terutama menyerang pada bakal anakan
tanaman padi, sehingga mengurangi anakan tanaman.

17
Tanaman yang paling dominan dibudidaya warga selain padi adalah
ubi kayu, karena di Desa tersebut terdapat pabrik tapioka, tepatnya di
Dusun V Desa Pintu Bosi. Oleh karena tingginya ketergantungan pabrik
tapioka dari kebun ubi kayu masyarakat, terkadang masyarakat hanya
bergantung kepada faktor lingkungan dalam hal produksi ubi kayu dan
melupakan penggunaan pupuk yang sebenarnya begitu penting dalam
peningkatan bobot daripada ubi kayu tersebut. Petani ubi kayu di Desa
Pintu Bosi umumnya hanya mengerti dan mengaplikasikan penggunaan
pupuk Urea, SP-36, dan KCl yang dimana sebenarnya masih banyak pupuk
yang lebih baik dalam perangsang pertumbuhan umbi kayu tersebut.
Selain masalah keong mas dan permasalahan ubi kayu, masalah
busuk cabai (Phytophthora capsici) juga menjadi masalah pada Desa Pintu
Bosi. Busuk cabai menyebar melalui spora cendawan yang terbang
bersama angin, aliran air hujan ataupun perantara peralatan yang
digunakan petani. Spora cendawan bisa bertahan di dalam tanah
menembus tanah dan menginfeksi batang dan akar. Sehingga tidak aneh
jika serangan penyakit busuk ini bisa menyebabkan gagal panen hingga
100%. Oleh sebab itu salah antisipasi sejak dini bisa menyebakan
kerugian besar.
Budidaya tanaman hortikultura seperti cabai memang dilakukukan
masyarakat Desa Pintu Bosi sebagai sampingan terdiri dari penanaman,
pemeliharaan, panen dan pasca panen yang dilaksanakan dan tidak bisa
dipisahkan. Sistem ini tidak dipahami oleh masyarakat sehingga budidaya
yang dilakukan tidak memberikan produksi yang efisien, contohnya pada
penggunaan pupuk dan pemakaian pestisida, warga tidak mematuhi
aturan/dosis yang dianjurkan. Banyak lahan cabai yang tergenang air
sehingga memancing hama dan penyakit. mereka memberikan pupuk dan
pestisida hanya sesuai dengan perkiraan, akibatnya pertumbuhan
tanaman dan produksi tanaman menjadi tidak efisien.

18
3.2.2 Masalah Transportasi
Transportasi yang biasa digunakan hanyalah sepeda motor dan
sebagian juga mobil yang digunakan sehari-hari. Untuk transportasi umum
yang digunakan hanyalah mobil angkutan umum yang hanya tersedia
pada hari senin dan jumat.
3.2.3 Masalah Hukum
Warga Desa Pintu Bosi secara umum taat terhadap hukum yang
telah di tetapkan oleh NKRI, dan juga taat terhadap aturan hukum yang
dibuat oleh nenek moyang. Di desa ini ada aturan yang diberlakukan oleh
aparat desa sehingga kedisiplinan di desa semakin terjaga dengan adanya
aturan yang telah dibuat. Namun, masih ada masalh hukum yang masih
belum dipenuhi oleh warga desa yaitu masalah kepemilikan tanah atau
sertifikasi tanah dari pemerintah. Adanya konflik persengketa lahan
menyebabkan adanya kekeliruan antara warga. Beberapa faktor yang
menyebabkan hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran warga tentang
pentingnya sertifikasi tanah.

19
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

4.1 Permasalahan Umum


4.1.1 Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari penjualan
produk dan/jasa kepada pelanggan, atau hasil dari apa yang telah
dikorbankan. Pendapatan merupakan masalah ekonomi yang umum
dialami oleh masyarakat, salah satu indikator bahwa tingkat pendapatan
seseorang baik adalah adanya kesejahtraan dan terpenuhinya kebutuhan
hidupnya
Di desa pintu bosi masalah pendapatan dialami oleh masyarakat
dimana warganya masih memiliki pendapatan yang minim (rendah)
sehinggah berpengaruh pada kesejahtraan warga. Melihat potensi yang
ada didesa pintu bosi, maka sesungguhnya masalah pendapatan yang
rendah dapat diatasi, beberapa potensi yang dapat digunakan untuk
mengatasi pendapatan yang rendah adalah dengan mengembangkan
potensi pada bidang pertanian,peternakan,dan pengolahan hasil pertanian
Untuk bidang pertanian bercocok tanam yang sering dilakukan
adalah menanam padi disawah, tetapi melihat hasil panen yang diterima
harus menunggu kurang lebih 100 hari warga desa pintu bosi bisa
menanam tanaman yang berpotensi meningkatkan pendapatan, misalnya
: menanam sayur-sayuran seperti bayam,kangkung disekitar rumah dan
hasil panennya dijual ke pasar tradisional terdekat, tetapi penanaman
harus sesuai dengan aturan baik jarak tanam, penyiramannya dan
perawatan lainnya. Tanaman lain yang bisa ditanam adalah
kunyit,serai,cabai karena tanaman ini pasti dibutuhkan disetiap masakan
terutama masakan khas batak, sebagian masyarakat sudah mulai
menanam tetapi belum mengatur jarak tanam, sehingga tanamannya
terlalu rapat dan berpengaruh ke hasil buahnya yang kecil, terutama cabai

20
yang harganya lumayan stabil dipasaran dan hal lain yang bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat adalah pengolahan hasil tanaman
ubi dan kopi, kalau ubi bisa dibuat menjadi kripik/jajanan khas, dan kopi
tidak hanya langsung dijual dalam bentuk biji perkilo nya tetapi bisa diolah
jadi serbuk dikemas dengan baik dan dibuat merek pasti akan menambah
harga jualnya.

4.1.2 Tingkat Kesehatan


Kesehatan masyarakat sangat penting untuk dijaga di Desa Pintu
Bosi agar kegiatan atau aktivitas warga tidak terganggu. Meskipun sampai
sekarang belum adanya penyakit yang meresahkan warga, tetapi warga
tetap menjaga kesehatan. Pustu yang berada di desa tersebut tidak buka
selama 24 jam. Selain itu juga tenaga medis yang bekerja hanyalah satu
orang.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah desa diwajibkan untuk
mengusulkan kepada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan
untuk menempatkan petugas kesehatan di Desa Pintu Bosi ini karena
sudah ada Pustu di desa ini tetapi petugas medisnya masih kurang,
sehingga apabila warga Desa Pintu Bosi mengalami sakit maka dengan
cepat dan mudah mendapatkan layanan kesehatan itu.

4.1.3 Keamanan
Kekondusifan desa menjadi impian setiap warga dimanapun
berada. Ada tidaknya posko pengamanan seperti Pos Polisi tidak menjadi
indikator bahwa didesa itu akan aman dari segala ancaman keributan,
perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya.
Aparatur desa menjadi basis dalam menghadapi masalah seperti
ini, karena selain sebagai pemimpin maka aparatur desa ini juga yang
menjadi pengaman dalam desanya sendiri.
Untuk membuat suatu kebijakan yang dilakukan oleh aparatur
desa, terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap masyarakat mulai

21
orang tua,pemuda, dan hingga anak-anak. Dengan hal seperti itu, maka
seluruh warga akan mengetahui dan mau ikut serta dalam melaksanakan
kebijakan yang dibuat tersebut.

4.1.4 Partisipasi Masyarakat


Partisipasi warga terhadap pembangunan desa haruslah
ditingkatkan untuk menumbuh-kembangkan pembangunan desa. Di Desa
Pintu Bosi partisipasinya masih kurang. Salah satu cara untuk
meningkatkan partisipasi warga untuk membangun desa adalah
didirikannya koperasi. Dengan adanya koperasi diharapkan mampu
menyatukan aspirasi warga dalam membangun desa.

4.1.5 Keberhasilah Program Pemerintah


Meskipun ada sebagian program pemerintah yang telah berhasil,
namun program pemerintah yang lainnya juga harus dijalankan.
Khususnya pembuatan lampu jalan yang harus dibuat untuk menerangi
sepanjang jalan di Desa Pintu Bosi.

4.1.6 Pendidikan
Masalah pendidikan merupakan masalah yang paling penting
dikarenakan berkaitan dengan generasi penerus yang akan menentukan
majunya suatu bangsa. Dari permasalahan yang kami temukan di Desa
Pintu Bosi dalam bidang pendidikan maka perlu di upaya-upaya dalam
memecahkan masalah tersebut antara lain:
1. Penyediaan fasilitas yang memadai seperti perpustakaan yang lengkap
dan laboratorium yang menjadi teman siswa dalam menunjang dan
menggali ilmu yang lebih banyak lagi.
2. Pengaktifan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah yang bermanfaat
dalam pengembangan bakat siswa.
3. Orang tua diharapkan berperan aktif dalam mengawasi serta mendidik
anak-anaknya agar lebih giat dalam belajar.

22
Penyediaan tempat-tempat privat atau les juga akan membantu
siswa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar karena itu
merupakan peran pemerintah desa dan masyarakat. Kegiatan private atau
les telah kami lakukan selama kegiatan KPPM yang dilakukan setiap
malam

4.1.7 Air Bersih


Masalah ketersediaan PDAM yang belum tersedia di desa ini sudah
menjadi masalah umum yang perlu di tanggulangi, kita tahu bahwa air
merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Maka dari itu di harapkan
kepada dinas terkait yaitu dinas pengolahan sumber daya air melalui
departemen PDAM agar dapat merancang penyaluran air bersih ke Desa
Pintu Bosi ini agar kebutuhan air bersih untuk warga dapat di tangani atau
dapat di peroleh dengan mudah untuk kehidupan masyarakat desa.
Terkhusus untuk warga yang masih menggunakan air sungai sebagai
kebutuhan sehari-hari, mereka harus mengganti kebutuhan air sungai
menjadi air bersih yang berasal dari PDAM

4.2 Permasalah Khusus


4.2.1 Masalah pertanian
Sistem budidaya tanaman hortikultura memang belum di pahami
oleh masyarakat Desa Pintu Bosi, mereka hanya tahu apa yang biasa
dilakukan selama ini dalam budidaya tanaman hortikultura memalui
pengalaman mereka sendiri.
Peran penyuluh pertanian sangat diharapkan dalam mengatasi
permasalahan tersebut, yaitu dengan cara melakukan diskusi kepada
petani tentang bagaimana sistem budidaya tanaman holtikultura
khususnya komoditi padi, ubi, jagung dan cabai serta memberikan mereka
contoh atau peragaan tentang budidaya tanaman hortikultura tersebut
yang benar. Dengan cara itu diharapkan warga dapat dengan mudah

23
memahami sistem budidaya tanaman holtikultura tersebut dan dapat
menerapkannya pada tanaman mereka masing-masing.
Pada pendistribusian produksi, diwajibkan untuk melampirkan cara,
kriteria, dosis pemakaian sarana produksi serta keterangan tentang
komposisi sarana itu. Untuk lebih memberikan pemahaman kepada
masyarakat, sebaiknya panduan pemakaian diikutsertakan pada sarana
tersebut.

4.2.2 Masalah Transportasi


Transportasi merupakan sarana untuk perpindahan manusia atau
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
kendaraan yang di gerakkan oleh manusia atau mesin. Dalam hal ini di
Desa Pintu Bosi ini, masalah transportasi umum yang dihadapi adalah
transportasi umum yang hanya melewati desa pada hari senin dan jumat
menjadi. Di harapkan kepada perangkat desa melalui kepala desa agar
mengusulkan agar angkutan umum agar bisa melalui desa ini setiap
harinya agar dapat mempermudah warga bila ingin bepergian untuk
mengurus atau membeli kebutuhannya.

4.2.3 Masalah Hukum


Masyarakat Desa Pintu Bosi harus meningkatkan rasa kesadaran
akan pentingnya sertifikasi lahan. Solusi untuk mengatasi permasalahan
itu adalah melakukan pendataan terhadap kepemilikan lahan masyarakat
desa dan melakukan pendekatan. Setelah itu, penerapan kebijakan secara
tegas yang diikuti dengan sanksi-sanksi atau denda kepada masyarakat
desa serta memperbaiki sistem pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan KPPM yang sudah kami lakukan di Desa Pintu
Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, kami menyimpulkan
bahwa Pintu Bosi masih tergolong menengah. Meskipun jika dilihat dari
segi pendapatan, pendapatan warga masih tergolong minim sehingga
berpengaruh pada kesejahteraan warga, tetapi melihat potensi yang ada
di Desa Pintu Bosi, maka sesungguhnya masalah pendapatan yang rendah
dapat di atasi. Beberapa potensi yang dapat digunakan untuk mengatasi
pendapatan yang rendah ini adalah potensi yang terdapat pada bidang
pertanian.
Desa tersebut masih membutuhkan pembangunan yang harus
ditangani dengan serius oleh pemerintah seperti pembuatan lampu jalan
dan melanjutkan jalan berbatu menjadi jalan aspal. Karena jika dilihat dari
potensi desa, desa tersebut memiliki potensi yang sangat besar dan
peluang bagi warganya untuk mempertahankan kesejahteraannya untuk
berkembang, dimana tanah masih sangat subur sehingga sangat mudah
diolah untuk meningkatkan pendapan desa tersebut. Pemerintah juga
hanya perlu mengadakan sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan dan juga
mengadakan pembangunan supaya masyarakat di desa tersebut mampu
untuk berkembang dan memajukan perekonomian.

5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kami sampaikan melalui laporan ini
adalah:
1. Untuk warga yang memiliki lahan yang terbatas hendaknya
membentuk suatu kelompok dan berusaha secara bersama-sama
untuk meningkatkan pendapatannya.

25
2. Untuk Aparatur Desa hendaknya melakukan terus pendekatan
kepada masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dialami
oleh warganya dan bersama-sama dengan pemerintah di tingkat
kecamatan, kabupaten untuk memberikan solusi permasalahan
yang dihadapi masyarakat.
3. Agar di desa ini diutus petugas medis yang tinggal di desa
tersebut terkhusus kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Toba
Samosir.
4. Untuk Dinas Pengelola Sumber Daya Air Bersih agar bisa
merancang penyaluran air bersih di desa ini karena di desa ini
masih kekurangan air bersih.
5. Untuk dinas PU agar memperbaiki jalan di desa ini karena masih
banyaknya jalan yang berbatu.
6. Dinas pertanian juga melakukan penyuluhan dalam hal
pemebrantasan hama dan penyakit pada tanaman yang sering
dijumpai oleh petani.

26
Foto Kegiatan KPPM

Gambar 1 : Kegiatan Menanam Padi Bersama Ibu Eva Siahaan di


Sabatur

Gambar 2 : Foto Bersama Pengrajin Ulos di Dusun II

27
Gambar 3 : Foto Bersama Petani Ubi Bapak Gio Pangaribuan

Gambar 4 : Wawancara Dengan Petani Ubi Mengenai


Infrastruktur Bersama Bapak Gio Pangaribuan

28
Gambar 5 : Kegiatan Les Private Bersama Siswa/i SDN Tanding

Gambar 6 : Pembuatan Taman PKK di Dusun I

29
Gambar 7 : Pembuatan Papan Informasi Untuk Setiap Dusun

Gambar 8 : Kegiatan Pengupasan JagungBersama Ibu Norma di


Dusun II

30
Gambar 9 : Apel Pagi Bersama Siswa/i SDN Tanding dan Ibu
Kepalsa Sekolah

Gambar 10 : Kegiatan Belajar Mengajar di SDN tanding

31
Gambar 11 : Kegiatan Kebersihan Lingkungan Posko

Gambar 12 : Kegiatan Kebersihan Lingkungan Dusun I

32
Gambar 13 : Senam Bersama Lansiadan Ibu PKK

Gambar 14 : Foto Bersama kepala Desa dan Hamba Tuhan di


GKPI Tanding

33
Gambar 15 : Acara Perpisahan Dengan Kepala Desa dan
Perangkat Desa

Gambar 16 : Kegiatan Pengambilan Bibit Pohon Di Kecamatan


Porsea

34
Gambar 17 : Pemilihan Bibit Pohon

Gambar 18 : Kegiatan Pengambilan Bibit pohon Bersama


Perangkat Desa Bapak S. Pangaribuan

35
Gambar 19 : Kegiatan Penurunan Bibit Pohon Bersama Perangkat
Desa

Gambar 20 : Kegiatan Penyortiran Bibit Pohon Bersama


Perangkat Desa

36
Gambar 21 : Penyerahan Bibit Pohon Kepada Perangkat Desa
(Ibu Eva Siahaan)

Gambar 22 : Penyerahan Bibit Pohon Kepada KepalaDesa


(Bapak Henri Pangaribuan, SH)

37
38
39
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1 Latar Belakang KPPM ..................................................................... 1
1.2 Tujuan KPPM ................................................................................. 3
1.3 Manfaat KPPM ............................................................................... 3
1.3.1 Mafaat bagi mahasiswa peserta KPPM .................................... 3
1.3.2 Manfaat bagi masayarakat di lokasi KPPM .............................. 4
1.3.3 Manfaat KPPM bagi perguruan tinggi ...................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM DESA .............................................................. 5

2.1 Sejarah Desa ................................................................................. 5


2.2 Ciri-ciri Fisik Desa .......................................................................... 6
2.2.1 Pertanian............................................................................... 6
2.2.2 Perkebunan .......................................................................... 6
2.2.3 Keadaan Geografis ................................................................ 6
2.3 Penduduk dan Mata Pencaharian .................................................... 7
2.3.1 Tingkat pendidikan ............................................................... 7
2.3.2 Mata Pencaharian Penduduk .................................................. 7
2.4 Sarana dan Prasarana Desa ............................................................ 8
2.4.1 Transportasi ......................................................................... 8
2.4.2 Gedung Sekolah dan Gedung Kantor ...................................... 8
2.4.3 Komunikasi dan Informasi ..................................................... 9
2.4.4 Rumah Ibadah ...................................................................... 9
2.4.5 Lembaga Masyarakat ............................................................ 9
2.4.6 Prasarana Kesehatan ............................................................ 9
2.5 DESKRIPSI DESA .......................................................................... 10
BAB III PERMASALAHAN ..................................................................... 14
3.1 Permasalahan Umum .................................................................... 14
3.1.1 Pendapatan ........................................................................ 14

40
3.1.2 Tingkat Kesehatan .............................................................. 14
3.1.3. Keamanan .......................................................................... 15
3.1.4 Partisipasi Masyarakat ......................................................... 15
3.1.5 Keberhasilan Program Pemerintah ....................................... 16
3.1.6 Pendidikan ......................................................................... 16
3.1.7 Air Bersih ........................................................................... 17
3.2 Permasalah Khusus ....................................................................... 17
3.2.1 Masalah Pertanian............................................................... 17
3.2.2 Masalah Transportasi .......................................................... 19
3.2.3 Masalah Hukum .................................................................. 19
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ............................................................ 20
4.1 Permasalahan Umum ................................................................... 20
4.1.1 Pendapatan ......................................................................... 20
4.1.2 Tingkat Kesehatan ............................................................... 21
4.1.3 Keamanan ........................................................................... 21
4.1.4 Partisipasi Masyarakat ......................................................... 22
4.1.5 Keberhasilah Program Pemerintah ....................................... 22
4.1.6 Pendidikan ......................................................................... 22
4.1.7 Air Bersih ........................................................................... 23
4.2 Permasalah Khusus ...................................................................... 23
4.2.1 Masalah pertanian............................................................... 23
4.2.2 Masalah Transportasi .......................................................... 24
4.2.3 Masalah Hukum .................................................................. 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 25
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 25
5.2 saran .......................................................................................... 25
Foto Kegiatan KPPM

41
42

Anda mungkin juga menyukai