DISUSUN OLEH :
1. Elang Rony Cristiawan (2016101031)
2. Catur Wijayanto (2016101007)
3. Agung Dwi Prasetyo (2016101083)
4. Rafli Hendrawan Mustofa (2016105019)
5. Suci Kumalawati (2016101012)
6. Annabela Rais Safitri (2016101009)
7. Rahayu Widarti (2016105024)
8. Diana Eka Santika (2016105008)
9. Silfieana Yasinta (2014105025)
10. Nur Wahyuningsih (2016101030)
11. Vernanda Dhisna Liliana (2016101056)
12. Rega Adi Wardana (2016101054)
A. Latar Belakang
Mahasiswa harus mampu melaksanakan dan mengimplementasi Tri
Darma Perguruan Tinggi yang berupa pengajaran, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat. Dengan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut
mahasiswa diharapkan mampu menjadi bagian dari masyarakat intelektual
yang mampu memberi andil dalam pembangunan bangsa dan negara.
Kegiatan pembelajaran mahasiswa tidak selalu berada di dalam kelas
atau di lingkungan kampus. Pembelajaran dapat dilakukan langsung di
masyarakat yang sekaligus memberikan manfaat kepada masyarakat.
Pembelajaran seperti itu biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengajarkan kepada
mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial masyarakat. Pada
dasarnya kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada
masyarakat yang sebenarnya.
Di STIE “AMA” Salatiga, kegiatan seperti itu diwujudkan dalam
bentuk Kuliah Praktek Pemberdayaan Masyarakat (KPPM) yang dilaksanakan
secara wajib bagi seluruh mahasiswa yang menempuh pendidikan S1.
Program ini dipercaya mampu mendorong empati mahasiswa dan dapat
memberikan sumbangan penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat.
Kegiatan Kuliah Praktek Pemberdayaan Masyarakat (KPPM) pada
tahun ajaran 2019/2020 ini dilaksanakan di Desa Gogodalem, Kecamatan
Bringin, Kabupaten Semarang. Pada pelaksanaan kegiatan KPPM ini kami
mengambil topic “Pemgembangan Wisata Makam Sentono di Desa
Gogodalem”.
B. Kondisi Desa
Desa Gogodalem terletak di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
yang memiliki 6 dusun.Wilayah Desa Gogodalem berbatasan sebelah utara
dengan Desa Wiru, sebelah selatan Desa Sendang, sebalah barat Desa
Rembes, dan sebelah timur Desa Wiru. Pembagian wilayah Desa Gogodalem
sebanyak 6 dusun yang terdiri dari, Dusun Gogodalem Timur (7 RT), Dusun
Plataran (2 RT), Dusun Gogodalem Barat (8 RT), Dusun Kauman (3 RT),
Dusun Kalipare (3 RT), Dusun Kropoh (8 RT).
Jumlah penduduk di Desa Gogodalem sekitar 3.000 jiwa, yang
sebanyak 50% berprofesi petani, 20% pekerja pabrik, 15% pegawai negeri dan
swasta, 10% buruh tani dan 5% lain-lain. Karena sebagian besar penduduknya
berprofesi petani, untuk mendukung kegiatan petani Desa Gogodalem
membangun penampungan air berupa embung sebanyak 3 buah.
Salah satu yang menjadi daya tarik di Desa Gogodalem adalah adanya
sebuah makam yaitu makam keturuan wali yang diberi nama Makam Sentono.
Makam ini merupakan makam Mbah Niti Negoro yang saat itu sampai di desa
ini untuk mencari anaknya. Makam ini sering didatani oleh para jamaah untuk
mengadakan ziarah dan pengajian bersama. Yang paling rutin diadakan adalah
pada malam minggu pahing.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengurus
Makam Sentono, ditemukan beberapa permasalahan yang ada di lokasi.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain :
1. Kurangnya tempat sampah di lokasi sehingga banyak sampah
berserakan ketika selesai diadakan pengajian atau ziarah.
2. Letak makam yang cukup terpencil sehingga menyulitkan peziarah
baru yang baru pertama kali datang.
3. Masih kurangnya informasi mengenai wisata religi makam sentono
ke masyarakat yang lebih luas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara agar menjaga Makam Sentono tetap bersih sehingga
membuat para peziarah nyaman?
2. Bagaimana agar para peziarah baru mudah menemukan lokasi Makam
Sentono?
3. Bagaimana cara agar masyarakat luas mengetahui informasi mengenai
Makam Sentono secara lebih mudah?
C. Pendekatan Sosial
Pendekatan-pendekatan sosial yang dilakukan yaitu melalui :
1. Pengurus Makam Sentono : Bpk Amin
2. Masyarakat : Remaja di DusunKauman
D. Rencana Program Kerja KPPM
1. Pengadaan alat-alat kebersihan dan tempat sampah yang memadai
Kondisi Makam Sentono ketika selesai digunakan untuk berziarah
dan pengajian banyak sampah yang berserakan. Peziarah membuang
sampah mereka sembarangan bahkan ada yang meninggalkan begitu saja
di lingkungan makam. Hal itu membuat kondisi makam menjadi kotor.
Makam Sentono rutin dibersihkan tiap satu minggu sekali yaitu pada hari
Minggu pagi oleh para remaja di dusun sekitar.
Dalam rangka untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan
Makam Sentono, kami mengajukan program pengadaan alat-alat
kebersihan dan tempat sampah. Hal ini diharapkan mampu membantu
untuk membuat lingkungan Makam Sentono tetap bersih dan nyaman
untuk didatangi peziarah setiap saat.
Alat kebersihan yang rencananya akan diberikan yaitu :
a. Sapu ijuk
b. Sapu lidi
c. Tempat sampah
d. Serokan
e. Trash bag
2. Pengadaan penunjuk jalan menuju Makam Sentono
Lokasi Makam Sentono ini cukup jauh dari jalan utama dan juga
cukup terpencil. Aksesnya cukup sulit karena melewati persawahan warga
dan jalannya yang masih belum diaspal. Untuk para peziarah baru
kemungkinan akan cukup kesulitan untuk mengaksesnya karena minimnya
petunjuk arah menuju makam tersebut.
Untuk member kemudahan para peziarah yang barupertama kali
dating dan agar mereka tidak tersesat, kami berencana membuat papan
petunjuk arah di beberapa titik. Papan petunjuk ini akan kami buat dari
kayu dan akan kami pasang di gang sebelah kantor kepala desa sebagai
papan pentunjuk utama, kemudian beberapa petunjuk arah di persimpangan
menuju makam tersebut.