Anda di halaman 1dari 18

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DI ERA DIGITAL

OLEH:
1. MADE NOVTA KUSUMADIPUTRA / 1829071001
2. I GEDE HARTA WIJAYA / 1829071002

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa), karena berkat rahmat Beliau, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
” Peran Teknologi Pendidikan di Era Digital” tepat pada waktunya.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca, baik di kalangan mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum. Dalam makalah
ini tentunya memiliki banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Penulis
mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan, karena keterbatasan
yang dimiliki oleh penulis. Seperti pepatah mengatakan “ Tak Ada Gading yang Tak Retak
”. Sebagai akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Singaraja, Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………….. iii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………......... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 2
1.3 Tujuan…………………………………………………………….. 2
BAB II Pembahasan………………………………………………………........ 4
2.1 Peran TP dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran
berbasis Online ……………...……………....................................... 4
2.2 Peran TP dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran
berbasis Komputer..……………………………….......................... 5
2.3 Peran TP dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran
berbasis Mobile……………………………………………………. 6
2.4 Peran TP dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran
Tatap Muka dan Online …………..…………………………….... 8
2.5 Peran TP dalam mendesain dan mengembangkan asesmen dan
evaluasi berbasis elektronik……………………………………….. 9
BAB III Penutup……………………………………………………………….. 11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 11
3.2 Saran………………………………………………………………... 12
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi Pendidikan dapat dipandang sebagai produk maupun sebagai proses.
Sebagai suatu produk teknologi pendidikan lebih mudah dipahami karena sifatnya yang
kongkrit. Tidaklah mengherankan bila begitu mendengar kata teknologi pendidikan orang
dengan cepat mengaitkannya dengan OHP, pesawat radio, kaset audio, televisi, film, dan
proyektor film. Teknologi pendidikan lebih luas dari sekedar media pendidikan, baik
perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Jadi media pendidikan
hanyalah sebagian dari konsep teknologi pendidikan.
Perkembangan teknologi pendidikan tidak terlepas dari perkembangan teknologi.
Dengan kata perkembangan bidang teklnologi pendidikan senantiasa berjalan beriringan
dengan berkembangnya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
pada awalnya dilakukan dengan digunakannya secara luas media cetak untuk
menyampaikan isi atau meteri pelajaran. Penggunaan media cetak diikuti dengan
penggunaan siaran radio untuk mediseminasikan isi atau materi pelajaran kepada khalayak.
Berkembangnya teknologi siran televisi dan video memberi keuntungan tersendiri terhadap
efektivitas penyampaian isi atau materi pelajaran dari nara sumber kepada sasaran atau
khalayak (audience). Ketiga ragam media ini banyak dimanfaatkan sarana pembelajaran.
Sistem pendidkan jarak jauh yang mulai diterapkan secara intensif di sejumlah negara telah
memanfaatkan medium cetak, siatran radio, dan televisi sebagai delivery system untuk
mendiseminasikan isi atau materi pembelajaran.
Bila dikaitkan dengan pembelajaran, maka teknologi merupakan bagian dari proses di
mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola sehingga memungkinkan pembelajar
ikut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu. Miarso mengemukakan bahwa teknologi pendidikan dapat
didefenisikan kemampuannya dengan dua cara; Pertama dengan melakukan pengkajian
empirik, dan kedua dengan melakukan analisis konseptual. Sedangkan pembelajaran secara
lebih singkat, didefinisikan sebagai upaya membelajarkan pebelajar. Dan definisi tersebut
mengandung makna bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode atau strategi untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran tidak dapat berlangsung seketika, melainkan melalui suatu perencanaan.
1
Pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya belajar sebagai suatu proses
personal, dan menuntut strategi-strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai
konteks, perangkat isi yang harus diajarkan oleh pembelajar, dengan berbagai latar
belakang, kebutuhan dan permasalahan. Sejalan dengan konsep dan pengertian diatas,
maka perlu juga diperhatikan perkembangan dan pergeseran paradigma teknologi
pendidikan dari waktu ke waktu yang juga sangat berpengaruh terhadap aplikasi dari
teknologi pembelajaran itu sendiri. Makalah ini akan membahas mengenai peran teknologi
pendidikan khususnya di era digital seiring dengan perkembangan dan pergeseran
paradigma teknologi pendidikan agar para mahasiswa/lulusan/maupun masyarakat umum
semakin terbuka pemikirannya mengenai pentingnya teknologi pendidikan di era digital.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas tersebut, maka kami mempunyai rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam merancang dan mengembangkan
pembelajaran berbasis online ?
2. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam merancang dan mengembangkan
pembelajaran berbasis komputer ?
3. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam merancang dan mengembangkan
pembelajaran berbasis mobile ?
4. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam merancang dan mengembangkan
pembelajaran berbasis tatap muka dan online ?
5. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan mendesain dan mengembangkan
asesmen dan evaluasi berbasis elektronik?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk Mengetahui Peran Teknologi Pendidikan Dalam Merancang dan
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Online.
2. Untuk Mengetahui Peran Teknologi Pendidikan Dalam Merancang Dan
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Komputer
3. Untuk Mengetahui Peran Teknologi Pendidikan Dalam Merancang Dan
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Mobile

2
4. Untuk Mengetahui Peran Teknologi Pendidikan Dalam Merancang Dan
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Tatap Muka Dan Online
5. Untuk Mengetahui Peran Teknologi Pendidikan Mendesain Dan
Mengembangkan Asesmen Dan Evaluasi Berbasis Elektronik

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Teknologi Pendidikan dalam Mendesain dan Mengembangkan


Pembelajaran Berbasis Online
Perkembangan teknologi informasi dan digital telah memberi pengaruh yang besar terhadap
cara yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan proses belajar memperoleh dan
memanfaatkan informasi dan pengetahuan. Aktivitas belajar yang dilakukan saat ini tidak sama
dengan aktivitas belajar yang dilakukan dimasa lalu. Saat ini, dengan menggunakan jaringan
internet, seseorang dapat mengakses dan memanfaatkan informasi dan pengetahuan dari berbagai
sumber yang beragam.
Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut diatas, muncul konsep belajar yang
disebut e-learning. Istilah e-learning dapat diartikan sebagai aktivitas belajar yang dilakukan
dengan memanfaatkan medium elektronik. Hal ini selaras dengan definisi elearning yang
dikemukakan oleh Stockley (2003) yaitu sarana pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi seperti: internet, intranet, CD ROM dan CD. Dalam hal ini teknologi
jaringan digunakan untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran kepada siswa. Definisi lain
tentang e-learning juga dikemukakan oleh Rosenberg (2001) menyatakan bahwa E-learning
adalah pemanfaatan teknologi internet untuk menyampaikan dan memperkaya pengetahuan dan
kinerja atau performa penggunanya.
E-learning dapat dipandang sebagai teknologi yang memungkinkan pesertanya untuk
melakukan aktivitas belajar kapan saja dan dimana saja. Program e-learning meliputi program
pelatihan dan penyampaian informasi secara sinkronus dengan bimbingan dari narasumber. E-
learning memerlukan adanya jaringan atau network yang dapat memfasilitasi berlangsungnya
interaksi pengguna dalam proses pembelajaran. Program e-learning memerlukan adanya
teknologi internet standar untuk menjamin kelancaran interaksi dalam proses pembelajaran.
Belajar melaui program e-learning akan dapat menambah wawasan pengetahuan pesertanya.
Konsep e-learning belakangan ini banyak digunakan dalam program–program pelatihan dan
penyelenggaraan sistem belajar jarak jauh. Selain itu, e-learning juga kerap digunakan sebagai
komponen pendukung dalam sistem pendidikan dan pembelajaran yang diselenggarakan secara
konvensional. Penerapan konsep e-learning sebagai sarana pembelajaran memberikan manfaat
bagi pesertanya dalam hal Kenyamanan, Biaya dan Seleksi, Fleksibilitas, Retensi Lebih Tinggi,
Kolaborasi yang lebih besar, Peluang yang terjadi secara mengglobal.

4
2.2 Peran Teknologi Pendidikan dalam Merancang dan Mengembangkan
Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah segala sesuatu aktivitas pembelajaran yang
dilakukan melalui komputer sebagai alat bantu pembelajaran, yang mencakup komputer
sebagai alat bantu (tools) dan komputer sebagai tutor. Komputer sebagai tutor maksudnya
adalah komputer mengganti peranan guru dalam mengajar, mempresentasikan informasi,
menguji melalui pertanyaan dan memberikan umpan balik seperti dalam pembelajaran
berprogram atau melibatkan siswa dalam simulasi dan permainan.Ciri Khas Pembelajaran
Berbantuan Komputer
 Siswa berada di depan komputer, kemudian siswa menginputkan pendapat dan
informasinya melalui keyboard. Kemudian siswa dapat menyimak dan berkomunikasi
selayaknya proses pembelajaran di dalam kelas konvensional melalui layar monitor.
 Informasi atau materi pembelajaran disajikan untuk siswa dan siswa bebas menyerap
materi seluas mungkin, siswa juga bebas melakukan reaksi terhadap materi yang
diberikan pada PBK setelah siswa selesai membaca seluruh materi.
 Setelah materi selesai dibaca siswa, layar monitor akan menampilkan pertanyaan
berbentuk pilihan ganda. Jika siswa menjawab benar maka akan muncul pertanyaan
baru. Namun jika siswa menjawab salah maka program akan meminta siswa
mengulang materi pembelajaran.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Teknologi Pembelajaran adalah suatu
teori serta penerapan dalam usaha sistematis untuk mendesain, mengembangkan,
memanfaatkan, mengelola, serta mengevaluasi keseluruhan proses dan sumber belajar
secara efektif. Tujuan utama dari teknologi pembelajaran adalah untuk membantu
memecahkan masalah dalam belajar. Sedangkan dalam hubungannya dengan Teknologi
Pembelajaran, Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah salah satu produk hasil
implementasi dari Teknologi Pembelajaran yang memanfaatkan komputer sebagai alat
bantu dan tutor dalam belajar. Di dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer, materi
pelajaran disajikan dalam bentuk digital yang dapat diakses dengan menggunakan
komputer. Dengan kata lain komputer berperan sebagai sumber belajar dan juga guru
atau tutor. Dalam pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer, perlu
memperhatikan tahapan seperti yang tercantum pada Teknologi Pembelajaran yang
meliputi: desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian.

5
2.3 Peran Teknologi Pembelajaran dalam Merancang dan Mengembangkan
Pembelajaran Berbasis Mobile
Mobile Learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar tempat atau
lingkungan dengan menggunakan teknologi yang mudah dibawa pada saat pembelajar
berada pada kondisi mobile/ponsel. Dengan berbagai potensi dan kelebihan yang
dimilikinya, Mobile Learning diharapkan akan dapat menjadi sumber belajar alternatif
yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan hasil belajar peserta didik di
Indonesia di masa datang. Program mobile learning yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah program media pembelajaran berbasis ponsel/HP/mobile yang terdapat pada situs
m-edukasi.net
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus
berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan
ke dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat
elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk
pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak.
Tingkat penetrasi perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif
mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat komputer
personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan
penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam
belajar, yang membentuk paradigma pembelajaran yang dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun. Konsep pembelajaran mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi
ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Istilah M-
Learning atau Mobile Learning merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti
PDA, ponsel, laptop dan perangkat teknologi informasi yang akan banyak digunakan
dalam belajar mengajar, dalam hal ini kita fokuskan pada perangkat handphone (telepon
genggam). Tujuan dari pengembangan mobile learning sendiri adalah proses belajar
sepanjang waktu (long life learning), siswa/mahasiswa dapat lebih aktif dalam proses
pembelajaran, menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka
mahasiswa tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup
tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak langsung
akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
Terdapat tiga fungsi Mobile Learning dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas
(classroom instruction), yaitu sebagai suplement (tambahan) yang sifatnya pilihan
(opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
6
1. Suplemen (tambahan) Mobile Learning berfungsi sebagai suplement (tambahan),
yaitu: peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan
materi Mobile Learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan
bagi peserta didik untuk mengakses materi Mobile Learning. Sekalipun sifatnya
opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen (pelengkap) Mobile Learning berfungsi sebagai komplemen
(pelengkap), yaitu: materinya diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Di sini berarti materi
Mobile Learning diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (penguatan)
atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional.
3. Substitusi (pengganti) Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju
memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta
didik /siswanya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel
mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktifitas sehari-hari
peserta didik. Ada tiga alternative model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih
peserta didik, yaitu:
1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet
3) sepenuhnya melalui internet.
Beberapa manfaat mengenai Mobile Learning dari dua sudut, yaitu dari sudut peserta
didik dan pendidik :
a. Peserta Didik
Dengan kegiatan Mobile Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar
yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengaskses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pendidik setiap
saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan
penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak
hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan
pedesaaan, maka kegiatan Mobile Learning akan memberikan manfaat kepada peserta
didik yang :
1) Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran

7
tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya
2) Mengikuti program pendidik dirumah (home schoolers) untuk mempelajari materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orang tuanya, seperti bahasa asing
dan keterampilan di bidang computer
3) Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit
maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya,
maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di
luar negeri
4) Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

b. Pendidik
Dengan adanya kegiatan Mobile Learning, beberapa manfaat yang diperoleh
pendidik/instruktur antara lain adalah bahwa mereka dapat :
1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi
2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkata wawasannya
karena waktu luang yang dimiliki relatif banyak;
3) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik, bahkan pendidik/instruktur juga dapat
mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama
sesuatu topik dipelajri, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang;
4) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah
mempelajari topik tertentu;
5) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepda peserta didik

2.4 Peran Teknologi Pendidikan dalam Merancang dan Mengembangkan


Pembelajaran Tatap Muka dan Online
Blended Learning berasal dari kata Blended dan Learning yang jika diartikan di
dalam Bahasa Indonesia Blended adalah mengkombinasikan dengan bagus atau takaran
yang tepat dan Learning adalah pembelajaran. Dari dua kata tersebut dapat diartikan
bahwa Blended Learning adalah mengkombinasikan dua atau lebih model pembelajaran
yang dapat digabungkan menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan dengan
baik. Istilah Blended Learning ini muncul karena perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) saat ini sangat pesat, sehingga mendorong dunia pendidikan untuk
8
menggunakan media TIK ini dalam proses pembelajaran.
Blended Learning merupakan kombinasi dari penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dengan model pembelajaran konvensional secara tatap muka dengan
persentase 30%-79% menggunakan media online yang mengkombinasikan ranah terbaik dari
model pembelajaran online dengan model pembelajaran konvensional secara tatap muka. Dengan
demikian model Blended Learning ini dapat menutupi kelemahan- kelemahan dari model
pembelajan online dan model pembelajaran konvensional secara tatap muka
Berikut ini adalah karakteristik model Pembelajaran Blended Learning menurut Husamah
(2013: 16). :
1) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian model pengajaran, gaya
pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
2) Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau bertatap muka (face-to-face), belajar
mandiri, dan belajar via online.
3) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar,
dan gaya pembelajaran
4) Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, pengajar sebagai
fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung.

2.5 Peran Teknologi Pendidikan dalam Mendesain dan Mengembangkan Asesmen


dan Evaluasi Berbasis Elektronik

Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi
dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah
maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana
guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada
program- program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan,
dan saran untuk studi lanjut. Keputusan tentang kurikulum dan program sekolah
termasuk pengambilan keputusan tentang efektifitas program dan langkah-langkah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dengan pengajaran remidi (remidial teaching).
Keputusan untuk kebijakan pendidikan meliputi; kebijakan di tingkat sekolah, kabupaten
maupun nasional. Pembahasan tentang kompetensi untuk melakukan asesmen tentang
siswa akan meliputi bagaimana guru mengkoleksi semua informasi untuk membantu
siswa dalam mencapai target pembelajaran dengan berbagai teknik asesmen, baik teknik

9
yang bersifat formal maupun nonformal, seperti teknik paper and pencil test, unjuk kerja
siswa dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di laboratorium maupun
keaktifan diskusi selama proses pembelajaran. Semua informasi tersebut dianalisis untuk
kepentingan laporan kemajuan siswa.

Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non
pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan dihadapkan pada 3 (tiga) istilah
yang sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan secara
bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian dan test. Untuk lebih jauh bisa memahami
pelaksanaan asesmen pembelajaran secara keseluruhan, perlu dipahami dahulu perbedaan
pengertian dan hubungan di antara ketiga istilah tersebut, dan bagaimana penggunaannya
dalam asesmen pembelajaran.

Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran
dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran tersebut dapat ditentukan
sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran.
Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuan minimal yang dipersyaratkan, atau batas
keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai
patokan yang lain. Kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan
sebelum pengukuran dan bersifat mutlak disebut dengan Penilaian Acuan Patokan atau
Penilaian Acua Kriteria (PAP/PAK), sedang kriteria yang ditentukan setelah kegiatan
pengukuran dilakukan dan didasarkan pada keadaan kelompok dan bersifat relatif disebut
dengan Penialain Acuan Norma/ Penilaian Acuan Relatif (PAN/PAR).

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Peran Teknologin Pendidikan dalam Merancang dan Mengembangkan
Pembelajaran Berbasis Online contohnya adalah dengan menerapkan system E-
learning. E-learning adalah pemanfaatan teknologi internet untuk menyampaikan dan
memperkaya pengetahuan dan kinerja atau performa penggunanya.
2. Pembelajaran Berbantuan Komputer adalah segala sesuatu aktivitas pembelajaran
yang dilakukan melalui komputer sebagai alat bantu pembelajaran, yang
mencakup komputer sebagai alat bantu (tools) dan komputer sebagai tutor.
Komputer sebagai tutor maksudnya adalah komputer mengganti peranan guru
dalam mengajar, mempresentasikan informasi, menguji melalui pertanyaan dan
memberikan umpan balik seperti dalam pembelajaran berprogram atau melibatkan
siswa dalam simulasi dan permainan. Peran Teknologi Pendidikan dalam hal ini
adalah bagaimana mengelola komputer untuk digunakan sebagai alat pengganti
peranan guru dalam mengajar, sehingga guru dalam hal ini bisa berfungsi sebagai
fasilitator dari kegiatan pembelajaran
3. Mobile Learning merupakan model pembelajaran yang dilakukan antar tempat atau
lingkungan dengan menggunakan teknologi yang mudah dibawa pada saat pembelajar
berada pada kondisi mobile/ponsel. Dengan berbagai potensi dan kelebihan yang
dimilikinya, seorang Teknologi Pendidikan dalam hal ini mampu memanfaatkan Mobile
Learning agar dapat menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas proses dan hasil belajar peserta didik di Indonesia di masa dating.
4. Salah satu contoh Pembelajaran berbasis tatap muka dan online adalah penerapan
pembelajaran Blended Learning. Pembelajaran Blended Learning
mengkombinasikan dua atau lebih model pembelajaran yang dapat digabungkan
menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan dengan baik. Model
Pembelajaran ini terdiri dari model pembelajaran berbasis digital dan model
pembelajaran konvensional.
5. Asesmen dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk
memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Evaluasi adalah
proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara
membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Teknologi

11
pembelajaran dalam hal ini mampu merencanakan/mendesain asesmen dan evaluasi yang
tidak mempersulit guru dalam kegiatan pembelajaran. Asesmen dan evaluasi yang dibuat
berbantuan elektronik tentu mempermudah pekerjaan pendidik dalam pembelajaran.

3.2 Saran

Melalui makalah ini pembaca hendaknya mengetahui peran teknologi pendidikan di


era digital yang dipaparkan. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi bekal
mengenai pemahaman terhadap peran teknologi pendidikan tersebut

12
DAFTAR PUSTAKA

Wardhana A.O, 2015. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Tersedia pada
https://eprints.uny.ac.id/26147/1/Skripsi%20Full%20Oki%20Adityawardhana.p
df. (Diakses juni 2019).

Haris. 2011. Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Dan


Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar. Artikel. Tersedia
File:///C:/Users/User/Downloads/PERAN%20PENGEMBANGAN%20DAN%20
PEMANFAATAN%20TEKNOLOGI%20PENDIDIKAN%20DAN%20PEMBEL
AJARAN%20DALAM%20MENINGKATKAN%20KUALITAS%20MENGAJA
R%20(1).Pdf. (Diakses juni 2019).

Purniasih, Komang Rian, dkk. 2013. Peluang Dan Peran Teknologi Pendidikan Terhadap
Proses Dan Kegiatan Pendidikan (Kontribusi Teknologi Pendidikan Dalam
Pendidikan) Yang Kaitannya Pula Dengan Kurikulum 2013. Makalah. Tersedia
pada https://www.academia.edu/. (Diakses Juni 2019).

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tersedia


pada http://www.fauzinesia.com/2012/06/pusat-sumber-belajar.html. (Diakses
Juni 2019).

_.2019. Konsep Dasar Asesmen pembelajaran. Tersedia pada http://file.upi.edu/


Direktori/FPMIPA/. (Diakses Juni 2019).
_.2019. Mobile Learning. Tersedia pada http://jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf.
(Diakses Juni 2019).
_.2019. Peranan Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Tersedia
pada http://repository.ut.ac.id/7265/1/Peranan%20Teknologi%20Pendidikan%20dalam.pdf.
(Diakses Juni 2019).

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai