Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

Makalah ini Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir Semester


Mata Kuliah Bahasa Indonesia Penulisan Ilmiah

Oleh :
Muhammad Irfanqi Surya Putra
(0802515122)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA
2015
1. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai
informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat
kemajuan teknologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya
akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan
kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.

Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan
umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan
dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya
masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita
saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi
seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda
masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa.
Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di
akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan
pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi
ciri khas mereka.

Saat ini sudah banyak jutaan anak dan remaja masuk kedalam era digital melalui
kehidupan dunia maya di Internet. Industri web komunitas-entertainment pun berkembang
dengan sedemikian pesatnya. Club Penguin, Webkinz, Starfall, dan Facebook mungkin baru
sebagian kecil dari jutaan ‘kid-friendly sites’ yang saat ini sedang digandrungi anak-anak.
Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia sekolah hingga mahasiswa. Dan
deretan ‘kid-friendly sites’ sangat menikmati keuntungan yang dihasilkan dari fenomena ini.
Contohnya, Webkinz, pembuat mainan anak yang mengambil karakter dari virtual-world ini
mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 6 juta anak tahun ini, angka ini merupakan lonjakan
kenaikan 300% dari perolehan angka pengunjung tahun lalu. Hal ini merupakan sebuah fakta
baru bahwa ternyata anak-anak merupakan sasaran empuk yang banyak diincar oleh para
pengiklan saat ini.

Selain sebagai sasaran iklan, anak-anak juga sangat terkait dalam pertumbuhan teknologi
multimedia terutama dalam edukasi dan entertaiment. Dalam dunia edukasi pun telah banyak
dijumpai bagaimana situs maupun software edukasi dipergunakan sebagai sarana mendidik anak-
anak. Bahkan untuk anak 5 tahun pun sekarang telah tersedia software dan game edukasi yang
dirangkai dengan musik untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan
kecerdasannya.

Perkembangan games-games pun sangat berpengaruh kepada anak-anak. Dan yang saat
ini digemari oleh anak-anak adalah games online. Selain itu, ada juga anak-anak yang
menggemari games-games yang berbau kekerasan. Hal ini perlu diperhatikan oleh kita, karena
ini akan berdampak buruk bagi anak-anak dan dan sangat berbahaya sekali. Namun, di tengah
berkembangnya game yang menciptakan virtual worlds bagi anak-anak ini, ternyata masih ada
sedikit kepedulian yang ditunjukkan oleh beberapa vendor pembuat game dengan adanya
education virtual worlds. Lebih lanjut jenis virtual worlds ini memang ditujukan untuk tujuan
edukasi, Modern Prometheus yang mengajarkan pada anak untuk belajar etika dan mengambil
keputusan. Dalam game ini anak-anak dilibatkan dalam sebuah skenario yang menuntut mereka
untuk membuat keputusan-keputusan strategis yang menyangkut etika dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.

Lalu internet juga merupakan salah satu hal yang bisa memengaruhi anak. Dengan adanya
internet anak-anak dapat dengan mudah mencari tahu mengenai segala hal yang ingin mereka
ketahui. Namun hal yang perlu diperhatikan di sini adalah dengan semakin mudah dan
familiarnya anak dengan Internet dan menemukan berbagai macam informasi di Internet, tidak
boleh mengurangi pertumbuhan verbal dan sosial anak dalam dunia nyata. Hal tersebut
didasarkan pada fakta hasil penelitian terhadap anak-anak di Amerika, yang ternyata dengan
sangat cepat dapat menunjukkan letak Irak dengan Internet, tetapi menjadi kebingungan saat
mencari letaknya dalam sebuah globe fisik bola dunia. Tentu saja fakta seperti ini merupakan
sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam suatu pengembangan teknologi edukasi masa depan.

Pengaruh Positif

1. Kemajuan teknologi tidak bisa tidak membuat anak jauh lebih fasih dengan teknologi,
terutama teknologi informasi. Sudah tentu semua ini berdampak baik karena kemajuan ini
membawa banyak kemudahan seperti kemudahan mendapatkan informasi dan
kemudahan menjalin kontak.
2. Kemajuan teknologi juga telah menciptakan sebuah kolam pergaulan lewat jalur maya.
Tidak bisa tidak, anak dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan lebih banyak
orang dari pelbagai belahan dunia.
3. Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan menantang.
Banyak anak yang termasuk kategori ADHD diuntungkan oleh permainan ini oleh karena
tingkat kreativitas dan tantangan yang tinggi.

Pengaruh Negatif

1. Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang
diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah
pengetahuan yang terlengkap dan final. Pada faktanya ada begitu banyak hal yang mesti
digali lewat proses pembelajaran tradisional dan internet tidak bisa menggantikan
kedalaman. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan bagi generasi
mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan cenderung berpikir dangkal.
Membaca 300 halaman buku yang ditulis secara cermat lewat proses pemikiran yang
panjang tidak sama dengan membaca beberapa lembar halaman berisikan kesimpulan di
layar komputer. Sebaiknya orangtua terus mendorong anak untuk membaca buku
bermutu di samping memanfaatkan informasi dari internet. Juga, secara berkala ajaklah
anak berdiskusi sebab proses pengambilan keputusan yang efektif tercapai lewat dialog
dua arah. Lewat dialog anak dilatih untuk mendengarkan masukan atau pendapat lain
sekaligus memberi respons yang tepat.
2. Oleh karena kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi
mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan. Dengan
kata lain, asumsi yang tersirat dalam diri anak adalah bahwa hidup ini seharusnya mudah.
Singkat kata, pada akhirnya anak berpacu untuk menyederhanakan masalah dan berupaya
menghindari kesukaran. Sudah tentu orangtua tidak perlu melarang anak untuk
menikmati kemudahan-kemudahan ini; tugas orangtua di sini adalah mendampingi anak
tatkala ia tengah menghadapi kesulitan. Amatilah kecenderungannya untuk mencari jalan
pintas dan ajaklah untuk memikirkan alternatif penyelesaian. Doronglah anak untuk
bersabar dan menantikan Tuhan dalam menghadapi kebuntuan.
3. Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan
untuk tidak tahan dengan kelambanan dan keajegan. Alhasil anak makin hari makin
lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat menuntut orang untuk memberi
yang diinginkannya dengan segera. Hal ini perlu mendapat perhatian orangtua. Sekali
lagi, respons yang tepat bukanlah melarang anak untuk memanfaatkan teknologi
melainkan mendorongnya untuk berkonsentrasi mendengarkan sesuatu yang bersifat
monologis. Juga, ajaklah anak untuk mengembangkan toleransi yang besar terhadap
perbedaan-bahwa tidak semua orang dan hal harus berjalan secepat yang diinginkannya.
4. Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara
dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung berkurang karena sekarang waktu
tersita untuk menikmati semuanya dalam kesendirian. Bahkan permainan pun bersifat
individual sehingga makin memperkecil jalinan relasi. Semua ini bisa berdampak negatif
terhadap pernikahannya dan relasi kerjanya kelak. Ia terbiasa menjalin relasi tidak
langsung lewat jasa on-line, sehingga tidak mudah baginya untuk masuk ke dalam relasi
yang mendalam. Dan, kita tahu relasi menuntut kesabaran dan ketabahan. Jadi, doronglah
anak untuk tidak mengabaikan pergaulan dengan teman sebab relasi dibangun lewat
pergaulan berbagi hidup.
A. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah perumusan masalah yang dapat kita ambil adalah :

1. Apa dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk anak-anak ?

2. Bagaimana Teknologi Informasi jika dilihat dari sudut pandang psikologis ?


B. Tujuan Masalah

Dalam makalah ini metode pemecahan masalah yang digunakan penyusun adalah dengan
mengajak para pembaca untuk mengawasi, memerhatikan, dan memberi contoh yang baik serta
nilai etika tradisional kepada anak-anak agar mereka dapat mengerti bagaimana memanfaatkan
teknologi informasi dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak tersesat dan
terjerumus kedalam pengaruh-pengaruh yang kurang baik dari teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
2. Pembahasan

A. Teknologi informasi

Pengertian Teknologi Informasi, Tujuan, Fungsi & Menurut Para Ahli|Secara Umum,
Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan, implementasi, pengembangan,
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terutama pada aplikasi hardware
(perangkat keras) dan software (perangkat lunak komputer). Secara sederhana, Pengertian
Teknologi Informasi adalah fasilitas-fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat
lunak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat
secara cepat dan berkualitas.

Sedangkan menurut Wikipedia, bahwa pengertian teknologi Informasi (IT) adalah istilah
umum tekologi untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan menyebarkan informasi. Tujuan teknologi informasi adalah untuk
memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
aktivitas manusia.

Pengertian Teknologi Informasi (IT) Menurut Para Ahli,

 Haag dan Keen (1996): Pengertian teknologi informasi menurut Haag dan Keen bahwa
teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
 Oxford English Dictonary (OED): Pengertian teknologi informasi menurut Oxford
English Dictionary adalah hardware dan software dan bisa termasuk di dalamnya jaringan
dan telekomunikasi yang biasanya dalah konteks bisnis atau usaha.
 Williams dan Sawyer (2003): Menurut williams dan sawyer, bahwa pengertian teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
 Martin (1999): Menurut martin bahwa teknologi informasi merupakan teknologi yang
tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencaku teknologi
komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.
B. Fungsi Teknologi Informasi

Ada enam fungsi Teknologi Informasi antara lain sebagai berikut,

1. Menangkap (Capture)

2. Mengolah (Processing); Mengolah/memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi


suatu informasi. Pengolahan atau pemrosesan dapat berupa pengubahan data ke bentuk lain
(konversi), analisis kondisi (analisis), perhitungan (kalkulasi), penggabungan (sintetis), segalah
bentuk data dan informasi.

3. Menghasilkan (Generating); Menghasilkan atau mengorganisasi informasi dengan bentuk


yang berguna. Contohnya laporan, grafik, tabel dan sebagainya.

4. Menyimpan (Store); Merekam atau menyimpan data dan informasi ke dalam suatu media
untuk keperluan lainnya. Contohnya disket, hardisk, tape, compact disk dan sebagainya.

5. Mencari kembali (Retrival); Menelusuri mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy)
data dan informasi yang telah tersimpan, contohnya spplier yang sudah lunas, dan sebagainya.

6. Transmisi (Transmission); Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi yang lain
dengan melalui jaringan komputer. Contohnya mengirimkan data penjualan ke user A ke user
lainnya, dan sebagainya.

C. Dampak Teknologi Informasi

Pengaruh Positif

4. Kemajuan teknologi tidak bisa tidak membuat anak jauh lebih fasih dengan teknologi,
terutama teknologi informasi. Sudah tentu semua ini berdampak baik karena kemajuan ini
membawa banyak kemudahan seperti kemudahan mendapatkan informasi dan
kemudahan menjalin kontak.
5. Kemajuan teknologi juga telah menciptakan sebuah kolam pergaulan lewat jalur maya.
Tidak bisa tidak, anak dapat mengenal dan menjalin hubungan dengan lebih banyak
orang dari pelbagai belahan dunia.
6. Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan menantang.
Banyak anak yang termasuk kategori ADHD diuntungkan oleh permainan ini oleh karena
tingkat kreativitas dan tantangan yang tinggi.

Pengaruh Negatif

5. Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang
diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah
pengetahuan yang terlengkap dan final. Pada faktanya ada begitu banyak hal yang mesti
digali lewat proses pembelajaran tradisional dan internet tidak bisa menggantikan
kedalaman. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan bagi generasi
mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas dan cenderung berpikir dangkal.
Membaca 300 halaman buku yang ditulis secara cermat lewat proses pemikiran yang
panjang tidak sama dengan membaca beberapa lembar halaman berisikan kesimpulan di
layar komputer. Sebaiknya orangtua terus mendorong anak untuk membaca buku
bermutu di samping memanfaatkan informasi dari internet. Juga, secara berkala ajaklah
anak berdiskusi sebab proses pengambilan keputusan yang efektif tercapai lewat dialog
dua arah. Lewat dialog anak dilatih untuk mendengarkan masukan atau pendapat lain
sekaligus memberi respons yang tepat.
6. Oleh karena kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi
mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan. Dengan
kata lain, asumsi yang tersirat dalam diri anak adalah bahwa hidup ini seharusnya mudah.
Singkat kata, pada akhirnya anak berpacu untuk menyederhanakan masalah dan berupaya
menghindari kesukaran. Sudah tentu orangtua tidak perlu melarang anak untuk
menikmati kemudahan-kemudahan ini; tugas orangtua di sini adalah mendampingi anak
tatkala ia tengah menghadapi kesulitan. Amatilah kecenderungannya untuk mencari jalan
pintas dan ajaklah untuk memikirkan alternatif penyelesaian. Doronglah anak untuk
bersabar dan menantikan Tuhan dalam menghadapi kebuntuan.
7. Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan
untuk tidak tahan dengan kelambanan dan keajegan. Alhasil anak makin hari makin
lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat menuntut orang untuk memberi
yang diinginkannya dengan segera. Hal ini perlu mendapat perhatian orangtua. Sekali
lagi, respons yang tepat bukanlah melarang anak untuk memanfaatkan teknologi
melainkan mendorongnya untuk berkonsentrasi mendengarkan sesuatu yang bersifat
monologis. Juga, ajaklah anak untuk mengembangkan toleransi yang besar terhadap
perbedaan-bahwa tidak semua orang dan hal harus berjalan secepat yang diinginkannya.
8. Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara
dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung berkurang karena sekarang waktu
tersita untuk menikmati semuanya dalam kesendirian. Bahkan permainan pun bersifat
individual sehingga makin memperkecil jalinan relasi. Semua ini bisa berdampak negatif
terhadap pernikahannya dan relasi kerjanya kelak. Ia terbiasa menjalin relasi tidak
langsung lewat jasa on-line, sehingga tidak mudah baginya untuk masuk ke dalam relasi
yang mendalam. Dan, kita tahu relasi menuntut kesabaran dan ketabahan. Jadi, doronglah
anak untuk tidak mengabaikan pergaulan dengan teman sebab relasi dibangun lewat
pergaulan berbagi hidup.

D. Sudut Pandang Teknologi Informasi

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi, tak dapat dinafikkan
bahwa media komunikasi berteknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat. Mungkin
perkembangan teknologi komunikasi ini akan lebih cepat daripada perkembangan teknologi
transportasi. Sebagai suatu misal, perkembangan HP, internet, televisi dan teknologi komunikasi
lainnya akan lebih cepat daripada perkembangan mobil dan lain sebagainya.

Selain adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang telah
disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa dampak psikologis,
diantaranya,
 Individual space meningkat; yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah
memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya
internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet
daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social
space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
 Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat; Dengan adanya media
komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar.
Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi
tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya
informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan
sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga
fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang
akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi
contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi
berteknologi tinggi yang membahana.
 Kebutuhan komersial masyarakat meningkat; sebagaimana kita ketahui
sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat
audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh
perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat
konsumerisme masyarakat ini.
 Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi
atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya
merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan
kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau
kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang
marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan
media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-
mail, HP dan chatting?
 Teknologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu
manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi
malas karena kemajuan teknologi tersebut.
3. Penutup

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi bukanlah suatu hal yang dapat kita hindari. Karena
dengan adanya teknologi informasi hidup kita akan terasa lebih mudah. Kita bisa mengirim
pesan dengan mudah, mengirim dan mencari informasi dengan cepat dan mudah. Namun dibalik
semua kemudahan tersebut kta harus memerhatikan nilai, norma serta etika dan apa saja dampak
baik dan buruk dari Teknologi Informasi. Karena supaya kita bisa mengetahui batasan-batasan
apa saja yang yang boleh dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Kita juga
perlu memerhatikan perkembangan Teknologi Informasi pun juga tak luput kita tidak
meninggalkan etika-etika tradisional terhadap anak-anak. Karena ini merupakan hal yang sangat
penting. Jika kita tidak memerhatikan, mengawasi dan membimbing anak-anak yang
menggunakan Teknologi Informasi hal ini bisa menjadi dampak yang buruk, dan anak anak bisa
terjerumus kedalam hal yang tidak baik. Contohnya anak-anak menyukai game yang berbau
kekerasan. Hal ini akan mempengaruhi pikiran anak-anak. Lalu bisa saja anak-anak tersebut
mengakses situs-situs porno. Oleh karena itu kita memiliki tugas untuk membimbing dan
mengawasi anak-anak dalam memanfaatkan Teknologi Informasi.

B. Saran

Solusi yang tepat untuk menghadapi masalah masalah yang di jelaskan dalam masalah ini
adalah peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua orang tua sangatlah penting. Kedua
orang tua diharapkan dapat membimbing dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang
termasuk hal yang baik dan hal yang kurang baik. Dan berikut adalah beberapa cara untuk
mencegah dampak-dampak negatifnya.

 Orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain.
Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan
internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus tahu media massa.
 Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya
saja program nanychip atau parentslock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci
segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
 Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan
bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan
mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno
atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci.
Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun
akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
 Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena terutama di dalam keluarga.
Daftar Pustaka

http://ocdahyuuga.wordpress.com/2009/03/02/dampak-negatif-dan positif-dari-internet/

http://yudakuyudz.wordpress.com/2008/03/19/dampak-positif-dan-negatif-akibat-perkembangan-
teknologi-internet/
http://wikipedia.id
http://wiewiesmkti.blogspot.com/2007/27/protokol.html

Anda mungkin juga menyukai