By : Armenia Riyanti
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada
• INTRODUKSI
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari Rahim yang dimulai sekitar 14
hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium
uterus. Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang
lalu dan mulainya haid yang baru. Siklus menstruasi akan terjadi setiap
bulan, umumnya siklus menstruasi pada wanita normal 28-35 hari dan
lama haid antara 3-7 hari. Pada beberapa orang memiliki siklus menstruasi
sangat pendek misalnya 21 hari atau sangat panjang misalnya 40 hari
masih dianggap normal apabila memang siklus itu tetap, artinya memang
dialami terus menerus selama masa menstruasi yang bersangkutan. Tetapi
di katakan tidak normal jika Siklus mentruasi lebih pendek dari 21 hari dan
lebih panjang dari 40 hari. (Proverawati dan Misaroh,2009).
BAB I PENDAHULUAN
Menurut data badan kesehatan dunia (World Health Organization, 2010) dalam
penelitian Andriyatni (2011) terdapat 75% remaja yang mengalami gangguan haid.
Hasil riset (Riskesdas, 2010) menunjukan bahwa sebagian besar 68% perempuan di
Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami
masalah siklus haid tidak teratur. Adapun alasan yang dikemukakan perempuan yang
mengalami siklus menstruasi tidak teratur di karenakan stres dan banyak pikiran.
Di jawa timur wanita yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebanyak
13,3%. Penelitian tentang hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi ini juga
pernah dilakukan oleh Nurlaila dkk di Balikpapan pada tahun 2015. Hasil penelitian
ini didapatkan dari 67 responden mengalami stres, dan didapatkan 33 orang
mengalami siklus menstruasi tidak teratur (Nurlaila dkk, 2015). Hasil survey yang
dilakukan peneliti terhadap 30 mahasiswi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Artha Bodhi Iswara” Surabaya, peneliti menemukan sebanyak 22 orang
(73%) mahasiswi mengalami stres dan dari 22 mahasiswi tersebut terdapat 16 orang
( 72,7 %) diantaranya mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.
JUSTIFIKASI
(Santrock, 2007) menyatakan bahwa penyesuaian diri
diperlukan remaja dalam menjalani transisi kehidupan, salah
satunya adalah transisi di lingkungan kampus. Siklus menstruasi
yang tidak teratur ini dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya adalah perubahan kadar hormon akibat stres dalam
keadaan emosi yang kurang stabil. Selain hal tersebut di atas,
faktor lain yang dapat memicu stres juga adalah pola asuh orang
tua yang otoriter dapat mengakibatkan remaja rentan mengalami
stres. Begitu juga dengan suasana kampus, cara dosen
mengajar, bahan pelajaran yang dianggap sulit, dan beban tugas
dapat mengakibatkan mahasiswa mengalami stres.
KRONOLOGI
Strategi menghadapi stres dengan memanajemen stres
diantaranya menjaga tubuh tetap sehat, mengatur diet dan
nutrisi, istirahat dan tidur yang cukup, olaraga teratur,
mengatur waktu secara efektif, melibatkan diri dalam suatu
kegiatan, acara, organisasi dan kelompok social. Mengelola
stress merupakan usaha untuk mengurangi atau meniadakan
dampak negatif stresor ( A. Aziz Alimul Hidayat, 2014)
SOLUSI
• KONSEP STRES
Stres merupakan stimuli yang mengawali atau memicu perubahan
yang menimbulkan stres. (A.Aziz Alimul Hidayat, 2014).
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial
(tekanan mental\beban kehidupan (Sriati,2007).
• Sumber Stresor
Stresor, factor yang menimbulkan stres, dapat berasal dari sumber
internal (yaitu diri sendiri) maupun eksternal (yaitu keluarga,
masyarakat, dan lingkungan)
KONSEP MENTRUASI
Remaja adalah masa dimana :
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukan tanda-tanda seksualitas sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksualitas.
2) Individu mengalami perkembagan psikologis dan pola
indentifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan social-ekonomi
yang penuh kepada keadaan yang relative lebih mandiri
(Muangman, 2013).
KONSEP REMAJA
BAB 3
KARANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
• H1 : Ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada
mahasiswi S1 Keperawatan Semester VI dan VIII Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Artha Bodhi Iswara” Surabaya.
HIPOTESIS
DESAIN PENELITIAN cross sectional
Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswi S1 Keperawatan Semester VI dan VIII
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “Artha Bodhi Iswara” Surabaya yang berjumlah 70 mahasiswi.
mahasiswi S1 Keperawatan Semester VI dan VIII Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “Artha Bodhi
Iswara” Surabaya yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 60 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitin ini adalah kuesioner untuk alat ukur tingkat stres.
BAB 4
METODE PENELITIAN
• Defenisi operasional adalah uraian tentang batasan
variabel yang di maksud atau tentang apa yang diukur
oleh variabel yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2012).
Definisi Operasional
Variabel
• Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi S1
Keperawatan semester VI, dan VIII Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Artha Bodhi Iswara” Surabaya.
• Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April
2019.
Prosedur Pengambilan
Dan Pengumpulan Data
• Pengelolaan data yang di lakukan dalam penelitian
ini melalui beberapa tahap Editing, Coding Scoring,
Tabulating, Entry, Cleaning.
• Analisa bivariate Uji yang di pake adalah Chi-Square