Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU UNNES

BIDANG KEGIATAN : PKM-P

Disusun oleh : Adi Pratama (1511409014) Angkatan 2009

Cikal Pambudyaluhur(1511409024) Angkatan 2009


Yanu Ari Wibowo (6101408080) Angkatan 2008

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2011

1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Bidang Ilmu

4. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Institut e. Alamat f. Ho. HP g. Alamat email 5. Anggota Pelaksana 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap b. NIP c. Alamat kantor d. No. Telp / HP 7. Biaya kegiatan total a. Dikti b. Sumber Lain 8. Jangka waktu pelaksanaan

: Pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes. : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian () Pendidikan ( ) Sosial Ekonomi (X ) Humaniora ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) MIPA : : Adi Pratama : 1511409014 : Fakultas pendidikan (S1) Psikologi : Universitas Negeri Semarang : jalan buntu no 22 rt 3/I kemiri, Gubug, Kab. Grobogan : 085726837522 : buntu_punya@yahoo.com : 2 orang : : Sugiariyanti, S.P.si : 19780419 200312 2001 : Gedung A1 Lt.1 UNNES, Semarang : 081325729259 : : Rp 5.000.000 : : Semarang, 30 September 2011

Menyetujui, Ketua Jurusan Pelaksana Kegiatan

Drs. Sugiarta S. L, M. SI. NIP 196008161985031003

Adi Pratama NIM 1511409014

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Drs. Masrukhi, M.Pd. NIP195212191982031002

Sugiariyanti, S.P.si 19780419 200312 2001

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmatnya, karunia dan nikmatNya penulis dapat menyelesaikan Program Kreativitas Mahasiswa Pendidikan tepat pada waktunya tanpa ada halangan suatu apapun. Program Kreativitas mahasiswa Pendidikan yang berjudul Pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes ini merupakan ide penulis untuk melakukan penelitian tentang kepercayaan diri dan penyesuaian diri Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu untuk menyelesaikan gagasan tertulis ini. Rasa terima kasih yang utama kami tujukan kepada dosen pembimbing karena dengan suka rela membantu memberikan masukan dan saran pada saat penulisan berlangsung. Dalam menulis gagasan tertulis ini penulis sadar bahwa dalam penulisannya masih banyak kekurangan dan kelemahan yang masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis meminta masukan agar dapat ditindak lanjuti dan dapat diperbaiki dilain kesempatan. Semoga gagasan tertulis ini dapat memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang.

A. Judul PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BARU UNNES B. Latar Belakang Masalah Tahun ajaran baru bagi mahasiswa baru telah dimulai pada Bulan September. Orangorang khususnya orang tua dan siswa tersebut mulai gelisah karena perubahan yang akan dimulai siswa. Berbagai perubahan itu berakibat meningkatnya demand dan expectations yang harus dipenuhi oleh mereka. Mulai dari rasa percaya diri siswa itu sendiri dan bagaimana penyesuaian diri yang akan dijalani. Para siswa sibuk mempersiapkan guna memasuki lingkungan yang baru. Rasa percaya diri diartikan sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis keterampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukan, dan menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa lama ia akan bertahan. Penyesuaian diri itu sendiri adalah suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dengan lingkungan (Fahmi, 1977:24). Mahasiswa yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi tentu akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Mahasiswa dengan sangat mudah untuk beradaptasi dan bergaul dengan temannya. Sedangkan mahasiswa yang mempunyai rasa percaya diri yang rendah akan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mahasiswa cenderung lebih banyak diam dan menyendiri. Para mahasiswa baru Unnes ini berasal dari berbagai kota. Satu sama lain belum saling mengenalnya. Sehingga diperlukan rasa percaya diri dan penyesuaian diri yang cepat agar dapat beradaptasi dan saling mengenal antar teman yang lainnya. Namun, kebanyakan dari mahasiswa itu masih banyak yang menutup diri antar temannya sendiri. Ada perasaan ragu dan malu untuk bersosialisasi dengan teman-teman. Selain itu, belum terbiasa dengan kondisi lingkungan baru. Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes. Oleh karena itu maka penelitian ini berjudul kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri Pada mahasiswa baru Unnes. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : a. Bagaimana kepercayaan diri pada mahasiswa baru Unnes ? b. Bagaimana penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes? c. Bagaiman pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes? D. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui kepercayaan diri pada mahasiswa baru Unnes. b. Untuk mengetahui penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes. c. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes.

E. Luaran a. Memberikan informasi tentang kepercayaan diri pada mahasiswa baru Unnes. b. Memberikan informasi tentang penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes. c. Memberikan informasi tentang pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes. F. Kegunaan Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: a. Manfaat teoriti Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai kepercayaan diri dan penyesuaian diri yang ada pada mahasiswa baru. b. Manfaat praktis Dengan penelitian ini dapat diketahui pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru.

G. Tinjauan Pustaka a. Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya. Percaya diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar benar mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan. Sebagai contoh, Napoleon Bonaparte yang tinggi badannya hanya mencapai lima kaki dan dua inci. Tak satu haripun merasa pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya dan pasukannya. Namun, melihat dirinya menjadi raksasa diantara laki-laki lainnya, meskipun sebenarnya tidak demikian. Kepercayaan diri dan kebesaran hati membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh percaya diri dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan kepercayaan diri yang besar. Orang yang dikatakan memiliki kepercayaan diri ialah orang yang merasa puas dengan dirinya (Gael Lindenfield dalam Kamil, 1998: 3). Adapun gambaran merasa puas terhadap dirinya adalah orang yang merasa mengetahui dan mengakui terhadap ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan bersosial. Untuk mencari atau menggali definisi yang akurat tentang percaya diri, maka harus menganalisis tentang unsur-unsurnya yang khas. Hal ini dilakukan dengan mendaftarkan sifatsifat dan ketrampilan-ketrampilan hasil pengamatan terhadap orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Individu yang memiliki kepercayaan diri akan mampu mengetahui kelebihan yang dimilikinya, karena siswa tersebut menyadari bahwa segala kelebihan yang dimiliki, kalau tidak dikembangkan, maka tidak akan ada artinya, akan tetapi kalau kelebihan yang dimilikinya mampu dikembangkan dengan optimal maka akan mendatangkan kepuasan sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri.

Individu yang percaya diri akan memandang kelemahan sebagai hal yang wajar dimiliki oleh setiap individu, karena individu yang percaya diri akan mengubah kelemahan yang dimiliki menjadi motivasi untuk mengembangkan kelebihannya dan tidak akan membiarkan kelemahannya tersebut menjadi penghambat dalam mengaktualisasikan kelebihan yang dimilikinya. Dengan memiliki kepercayaan diri, seseorang akan selalu merasa baik, rela dengan kondisi dirinya, akan berpikir bahwa dirinya adalah manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang kehidupan, pekerjaan, kekeluargaan, dan kemasyarakatan, sehingga dengan sendirinya seseorang yang percaya diri akan selalu merasakan bahwa dirinya adalah sosok yang berguna dan memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat lainnya dalam berbagai bidang. Rasa percaya diri yang dimiliki seseorang akan mendorongnya untuk menyelesaikan setiap aktivitas dengan baik. b. Faktor faktor yang Mempegaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal: a) Faktor internal, meliputi: 1. Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif. 2. Harga diri. Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan. 3. Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. 4. Pengalaman hidup. Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian. b) Faktor eksternal meliputi: 1. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan. 2. Pekerjaan.

Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri. 3. Lingkungan dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang. Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup. c. Penyesuaian Diri Menurut Daradjat (1972) penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara dirinya dan lingkungannya. Dikatakan bahwa penyesuaian diri mempunyai dua aspek, yaitu penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial. Penyesuaian diri pribadi adalah penyesuaian individu terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri sendiri. Sedangakan penyesuaian sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam lingkungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya. Geringan (1986) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah mengubah diri sendiri dengan keadaan lingkungan dan juga mengubah lingkungan sesuai dengan keinginannya, Tentu saja hal ini tidak menimbulkan koflik bagi diri sendiri dan tidak melanggar normanorma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Hillgard (dalam Damayanti, 2002), individu mengadakan penyesuaian diri untuk menghilangkan konflik dan melepaskan rasa ketidak enakan dalam dirinya. Menurut Gunarso (1995) penyesuaian diri sebaiknya menjadi dasar dari pembetukan hidup dengan pola-pola yang berintegrasi tanpa tekanan emosi yang berarti. Katono (1980) mengartikan penyesuaian diri sebagi usaha untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan sehingga rasa bermusuhan, dengki, iri hati, pasangka, kecemasan, kemarahan sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dengannya terkikis habis. Penyesuaian diri merupakan faktor yang penting dalam kehidupan seseorang. Setiap saat seseorang mempunyai kebutuhan penyesuaian diri, baik dengan dirinya sendiri antara kebutuhan jasmani dan rohani, maupun kebutuhan luarnya yaitu kebutuhan sosial. (Prastyawati, 1999). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha individu untuk menyelaraskan kebutuhan dalam diri sendiri maupun dengan situasi diluar dirinya guna mendapatkan hubungan yang lebih baik serasi antara diri dan lingkungan yang dihadapinya. Pada masa penyesuaian diri ini peran orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam mencapai keberhasilan dalam melakukan penyesuaian diri untuk membangun jati diri yang baik. Orang tua bertugas untuk memberi tauladan dan mengawasi tindak tanduk tetapi tidak dengan mengekang semua kegiatanya, serta memberikan kebebasan yang bertanggung jawab,

misalnya berilah kebebasan kepada anak anda untuk bergaul dengan siapapun dan dari strata manapun asalkan tidak membawa pengaruh yang buruk baginya. Orang tua hendaknya membiasakan anak untuk mengenal dengan baik lingkungan sekitarnya agar mereka mampu beradaptasi dengan baik dimanapun mereka berada. Orang tua hendaknya juga bisa menjadi teman bagi anaknya terutama pada masa remaja sehingga anak bisa terbuka tentang segala masalah yang dihadapinya, karena dengan itu orang tua mampu mengawasi secara tidak langsung kegiatan- kegiatan yang dilakukannya. d. Bentuk-bentuk penyesuaian diri Bentuk-bentuk penyesuaian diri itu bisa kita klasifikasikan dalam dua kelompok (Gunarsa, 1981), yaitu : a) Adaptive Bentuk penyesuaian diri yang adaptive sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini lebih bersifat badani. Artinhya, perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan. Pada dasarnya, pengertian luas mengenai proses penyesuaian itu terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya, yang dituntut dari individu, tidak hanya mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dirinya dari dalam dan keadaan luar, dalam lingkungan tempat ia hidup, tetapi ia juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan adanya orang lain dan macam-macam kegiatan mereka. Maka, orang yang ingin menjadi anggota dari suatu kelompok, ia berada dalam posisi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kelompok itu. b) Adjustive Bentuk penyesuaian yang lain, yang tersangkut dalam kehidupan psikis kita, biasanya disebut sebagai bentuk penyesuaian yang adjustive. Yang dengan sendirinya penyesuaian ini berhubungan dengan tingkah laku. Sebagaimana kita ketahui, tingkah laku manusia sebagian besar dilatarbelakangi oleh hal-hal psikis ini, kecuali tingkah laku tertentu dalam bentuk gerakan-gerakan yang sudah menjadi kebiasaan atau gerakan-gerakan reflek. Maka, penyesuaian ini adalah penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma-norma. e. Reaksi-reaksi penyesuaian diri Mekanisme penyesuaian adalah berbagai kebiasaan yang dipakai orang untuk memuaskan motif-motifnya. Termasuk disini ialah mekanisme pemecahan masalah secara realistis dan mekanisme yang lebih bersifat primitif berupa sikap agresif melawan hal-hal yang merintangi (Mahmud, 1990). Berbagai mekanisme seperti itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang abnormal atau tidaklah merupakan simtom-simtom abnormalitas. Dalam artian statistik, mekanismemekanisme itu adalah normal sehingga setiap orang selalu memilih satu diantaranya pada berbagai waktu dan kesempatan. Berikut ini adalah beberapa reaksi tipikal yang ada kalanya dialami oleh orang-orang bila berupaya menanggulangi banyak kekecewaan (Kosem, 1983). a) Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakannya. b) Kompensasi, yaitu suatu situasi saat orang-orang dengan perasaan ketidakcukupansesungguhnya atau dibayangkan-berusaha sendiri dengan upaya tambahan guna mengatasi perasaan-perasaan tidak aman. c) Negativisme, yaitu suatu reaksi yang dinyatakan sebagai perlawanan bawah sadar pada orang-orang atau objek-objek lain.

d) Kepasrahan, yaitu suatu keadaan menyerah, menarik diri dari keterlibatan seseorang dengan situasu khusus. e) Pelarian, yaitu melarikan diri dari situasi khusus yang menyebabkan kekecawaan atau kegelisahan. f) Represi, yaitu berusaha melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan. g) Kebodohan semu, yaitu peristiwa-peristiwa secara tak sadar, adalah disengaja dan digunakan sebagai alat untuk menghindarkan tipe-tipe kegiatan tertentu. h) pemikiran obsesif, yaitu perilaku seseorang yang memperbesar ukuran realistis dari masalah atau situasi yang dialaminya. i) Pengalihan, yaitu proses psikologis dari perasaan-perasaan terpendam yang kemudian dialihkan ke arah objek lain daripada ke arah sumber pokok kekecawaan. j) Perubahan, yaitu suatu proses psikologis, dalam hal kekecawaan emosional diekspresikan dalam gejala-gejala jasmani yang sakit atau tak berfungsi sebagaimana mestinya. H. Metode Pelaksanaan a. Identifikasi Variabel Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian pengaruh kepercayaan diri terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa baru Unnes ini menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu : 1. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri. b. Rancangan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini diklasifikasikan dala penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi dan mencari hubungan antar variable yang diteliti. c. Teknik Pengumpulan Data a) Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Teknik observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. b) Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. d. Teknik Analisis Data Menurut Patton, analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. (Bungin, 2006:33). Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisisi data yang digunakan adalah alat analisis yang bersifat kuantitatif yaitu model statistik. Hasil analisis nantinya akan disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diiterpretasikan dalam suatu uraian. Teknik analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil

penelitian. Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasi, dimana Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. I. Jadwal Kegiatan
No.

Kegiatan Studi literatur Survey lapangan Persiapan (surat menyurat dan perizinan)

Bulan 1 I II III IV

Bulan 2 I II III IV

Bulan 3 I II III IV

1. 2. 3.

4.

Konfirmasi izin pengambilan data

5.

Pengumpulan data (tingkat intelegensi)

6. 7. 8. 9. 10.

Penyebaran angket Observasi Manajemen data Analisis data Penyusunan laporan

J. Rancangan biaya
1. Penyusunan laporan kertas HVS A4 3 x @Rp 20000 Sewa komputer + Printer 1 buah Tinta printer 3 x @ Rp 20000 Penggandaan laporan Pembuatan WEB Pencarian referensi Jumlah 2. Alat dan bahan Bolpoint 20 x @ Rp 1500,00 Amplop 20 x @Rp 1500,00 Stopmap 15 x @Rp 1000 ,00 Jumlah Rp Rp Rp Rp 30.000,00 30.000,00 15.000,00 75.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 65.000,00 300.000,00 65.000,00 200.000,00 1.000.000,00 100.000,00 1.730.000,00

3.

Dokumentasi Camera digital Batu baterai AA Jumlah Rp Rp Rp 1.500.000,00 50.000,00 1.550.000,00

4.

Transportasi Transportasi Lokasi dan Perijinan Jumlah Rp Rp 700.000,00 700.000,00

5.

Humas Lain-lain Jumlah Total Rp Rp Rp 500.000,00 500.000,00 4.555.000,00

6. Daftar Pustaka Alwisol.2009.Psikologi Kepribadian.UMM Press:Malang Sobur, Alex.2009.Psikologi Umum.Pustaka Setia:Bandung Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Alfabeta:Bandung http://www.scribd.com/doc/40356920/Kepercayaan-Diri-Dan-Faktor-Yang-Mempengaruhi http://www.masbow.com/2009/08/penyesuaian-diri-pada-remaja.html

7. Lampiran
1) Ketua Pelaksana : a. Nama Lengkap : b. NIM : c. Jurusan : d. Institut : e. Alamat : f. Ho. HP : g. Alamat email : Adi Pratama 1511409014 Fakultas pendidikan (S1) Psikologi Universitas Negeri Semarang jalan buntu no 22 rt 3/I kemiri, Gubug, Kab. Grobogan 085726837522 buntu_punya@yahoo.com

Semarang, 14 Oktober 2011

Adi Pratama 1511409014

2) Anggota Pelaksana : a. Nama Lengkap : Yanu Ari Wibowo b. NIM : 6101408080 c. Jurusan : Pgpjsd d. Institut : Universitas Negeri Semarang e. Alamat : Cilacap 170190 majenang f. Ho. HP : 085727155150 g. Alamat email : Yavi_always@yahoo.com

Semarang, 14 Oktober 2011

Yanu Ari Wibowo 6101408080

3) Anggota Pelaksana : a. b. c. d. e. f. g. Nama Lengkap : Cikal Pambudyaluhur NIM : 1511409014 Jurusan : Psikologi Institut : Universitas Negeri Semarang Alamat : Pondok Radeb Patah II Blok V/15, Sayung, Demak Ho. HP : 085640706843 Alamat email : recluse_creator@yahoo.com

Semarang, 14 Oktober 2011

Cikal Pambudyaluhur 1511409014

Dosen Pendamping : a. Nama Lengkap b. NIP c. Tempat , Tanggal Lahir d. Jenis Kelamin e. Bidang Keahlian f. Jabatan Fungsional g. Jabatan Strutural h. Kantor / unit kerja i. Alamat Kantor j. No. Telp / HP

: Sugiariyanti, S.P.si : 19780419 200312 2001 : Semarang, 19 April 1978 : Perempuan : Tenaga Pengajar : Asisten Ahli : : Psikologi Gedung A1 : Gedung A1 Lt.1 UNNES, Semarang : 081325729259

k. Pendidikan (S1 keatas) No. Perguruan Tinggi 1 Universitas Muhamadiyah Surakarta Kota & Negara Surakarta, Indonesia Tahun 1996 Bidang Studi

Pengalaman Riset dalam 10 tahun terakhir Tahun Judul Riset 2007 Analisis Gender pada Kesehatan Jiwa (Studi Kajian Wanita) November 2007 2009 Bullying pada Anak dan Remaja (Studi Komparatif) November 2009 Semarang Tempat Semarang

Semarang,14 Oktober 2011

Sugiariyanti, S.P.si 19780419 200312 2001

Anda mungkin juga menyukai