DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa
menyusun atau menyelesaikan tugas MINI RISET. Penulisan ini kami sajikan
secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan
tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada matakuliah: Kriminologi.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
RINGKASAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pemberian bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Ahmad D. Marimba dalam
Supardi dkk 2010:3). Salah satu yang menjadi komponen penting di dalam
sistem pendidikan yaitu dari gurunya itu sendiri. Menurut Undang-Undang
Sisdiknas tentang Guru pasal 39 ayat 2 dalam E. Mulyasa 2015: 197
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru disini sangat memiliki peran yang penting di dalam pendidikan.
Sebagaimana yang dikemukaan oleh (E Mulyasa 2015:29) bahwa peran
seorang guru adalah: Peran guru sebagai pendidik merupakan peran yang
berkaitan dengan tugas memberi bantuan dan dorongan (support), tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas yang berkaitan dengan
mendisiplinkan peserta didik agar patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan
norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
Namun akhir-akhir ini, moral peserta didik mengalami penurunan.
Dapat dilihat dari tingkat kualitas penyimpangan atau kenakalan yang
dilakukan oleh peserta didik. Kenakalan peserta didik merupakan suatu
perilaku yang menyimpang atau yang melanggar aturan-aruran hukum yang
dilakukan individu maupun kelompok dalam lingkungan sekolah dan dapat
merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Apalagi diusia masa remaja,
remaja adalah masa yang labil karena masa remaja merupakan masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa.
Perkembangan menuju kedewasaan memerlukan perhatian yang
secara sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
kepada guru-guru di SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli, peneliti melihat
2
3
perilaku kenakalan remaja dikalangan para peserta didk diantaranya melawan
kepada guru, merokok dilingkungan sekolah, malas belajar, membolos ketika
proses KBM berlangsung dan berbohong. Berdasarkan masalah yang di atas,
maka Peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di SMKS Kristen
BNKP Gunungsitoli dengan judul “Peran Guru dalam Mengatasi Kenakalan
Remaja di SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penyusunan tugas mini riset ini adalah :
1. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja yang dilakukan siswa di SMKS
Kristen BNKP Gunungsitoli ?
2. Apa saja yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan
remaja di SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli ?
3. Bagaimana upaya guru dalam mengatasi kenakalan remaja di SMKS
Kristen BNKP Gunungsitoli ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan tugas mini riset ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja yang dilakukan siswa
di SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja di
SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli
3. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi kenakalan remaja di
SMKS Kristen BNKP Gunungsitoli
D. Manfaat
Analisis tentang peran guru dalam mengatasi kenakalan remaja
disekolah diharapkan memberikan manfaat seperti berikut ini :
1. Teoritis (umum)
Memperkaya penulisan karya-karya ilmiah tentang peran guru dalam
mengatasi kenakalan remaja disekolah
2. Praktis (Khusus)
4
a. Memperkayasa khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang peran
guru dalam mengatasi kenakalan remaja
b. Bagi SMK Swasta Kristen BNKP Gunungsitoli dapat dijadikan
sebagai bahan masukan, dan evaluasi tentang salah satu tugas guru
dalam mengatasi kenakalan remaja disekolah
c. Sebagai bahan masukan, sumber informasi dan sumbangan pemikiran
kepada guru dalam mengatasi kenakalan remaja disekolah
d. Sebagai bahan pembelajaran bagi siswa untuk tidak melakukan
kenakalan remaja
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Peran Guru
1. Konsep Peran
a. Pengertian Peran
Soekanto (2007 : 212), menyatakan bahwa peranan (role)
merupakan "aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka dia menjalankan suatu peranan". Narwoko dan Suyanto (2006 :
159) menyatakan bahwa suatu peran paling sedikit mencakup 3 hal,
yaitu:
1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
2) Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat.
3) Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
peran adalah aspek dinamis kedudukan (status) dalam melaksanakan
hak dan kewajibannya, yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
b. Fungsi Peran
Narwoko dan Suyanto (2006 : 160) menyatakan bahwa peranan
dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi peran
sendiri adalah sebagai berikut:
1) Memberi arah pada proses sosialisasi.
2) Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, normanorma dan
pengetahuan.
3) Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat; dan
Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga
dapat melestarikan kehidupan masyarakat.
Apabila melihat pendapat di atas peran merupakan hal yang
penting dalam pergaulan di masyarakat sebagai alat dalam proses
5
6
sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma masyarakat
yang akan melestarikan kelangsungan kehidupan bermasyarakat.
2. Guru
a. Pengertian Guru
Thoifuri (2008 : 1) mendefinisikan guru sebagai "pendidik atau
orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan
sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan peserta didiknya lebih baik
dalam segala hal". Adapun Umiarso dan Gojali (2010 : 203)
mendefinisikan “guru adalah tenaga profesional yang pekerjaan
utamanya mengajar dan mendidik sebagai bentuk pengabdian kepada
komunitas belajar (learning community) atau dalam lingkup lebih luas
kepada masyarakat, bangsa, dan negara”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa guru
adalah pendidik profesional yang mempunyai banyak ilmu, dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, agar peserta
didiknya lebih baik dalam segala hal, sebagai bentuk pengabdian
kepada komunitas belajar (learning community) atau dalam lingkup
lebih luas kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Peran Guru
Sardiman (2005:125), berkaitan dengan peran guru menyatakan
bahwa pada setiap guru terletak tanggung jawab untuk membawa para
siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu.
Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai ”pengajar” yang
melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai ”pendidik”
yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai
”pembimbing” yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa
dalam belajar.
Peran guru dalam mengatasi kenakalan remaja yang penting
adalah sebagai evaluator, korektor dan pembimbing. Guru sebagai
7
evaluator, harus dapat mengevaluasi aspek kepribadian siswa, yakni
aspek nilai (values). Penilaian terhadap aspek kepribadian siswa ini
menjadi dasar bagi guru untuk mensosialisasikan nila nilai lain yang
belum dimiliki oleh siswa. Adapun pada peran korektor, guru harus
dapat membentuk watak dan jiwa siswa dengan mempertahankan
nilai-nilai yang baik dan menghilangkan nilai-nilai yang buruk.
Adapun sebagai pembimbing guru berperan untuk membimbing siswa
menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
B. Kenakalan Remaja
1. Pengertian Remaja
Desmita (2010 : 190), mendefinisikan remaja sebagai "suatu tahap
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang ditandai
oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan
sosial". Adapun menurut Calon (dalam Monks, Knoers, dan Haditono,
2003 : 182), 'masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa
transisi atau peralihan karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi
tidak lagi memiliki status anak-anak'.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dari penyusunan tugas mini riset ini adalah
dilaksanakan pada hari senin, 08 November 2019
B. Penentuan Informan
Teknik pemilihan informan adalah teknik sampling purposif
(purposive sampling). Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas
dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset.
Informan dari penelitian ini adalah guru SMKS Kristen BNKP dan salah satu
siswa SMKS Kristen BNKP.
D. Sumber Data
Sumber data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder.
12
13
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung
dari lapangan. Data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung
maupun hasil wawancara kepada informan berdasarkan pedoman
wawancara yang dibuat oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini didapat melalui peninggalan
tertulis yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur,
dokumen, dan tulisan yang dianggap peneliti berkenan dengan
permasalahan yang sedang diteliti.
F. Instrumen Penelitian
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan
berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan
skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai
instrumen kunci, partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan
instrumen yang lain sebagai penunjang
15
16
Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terjadi di SMKS Swasta
Kristen BNKP banyak sekali, terutama membantah, melawan bahkan
keluar kata-kata yang tidak benar. Misalnya, melawan guru, merasa
hebat artinya tidak memberi peluang kepada orang lain. Kemudian
emosional tinggi, tidak bisa dikontrol. (wawancara 08 November
2019)
A. Kesimpulan
Kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh anak remaja yang tidak sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku
baik di sekolah maupun dilingkungkan masyarakat. Adapun bentuk-bentuk
kenakalan remaja yang terjadi di SMKS Kristen BNKP berdasarkan data
yang dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, yaitu
membolos, merokok, malas belajar, membantah, memaki, dan tidak
mengerjakan tugas. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut ada 2
macam karena faktor internal, yaitu kontrol diri yang lemah dan faktor
eksternal yaitu, faktor keluarga, faktor lingkungan masyarakat dan faktor
teman sebaya. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru SMKS
Kristen BNKP dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan cara 1) mencari
tahu masalah peserta didik; 2) menjalin keakraban dan pendekatan khusus; 3)
memberikan sanksi kepada peserta didik; dan 4) menjalin kerjasama dengan
orangtua peserta didik.
B. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah kepada guru-guru SMKS
Kristen BNKP diminta mampu meningkatkan kualitas dalam menjalankan
peranannya dalam memecahkan masalah peserta didik, menjalin keakraban
dengan peserta didik, menjalin kerjasama yang baik dengan orangtua,
meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada peserta didik dan lebih
bersemangat dalam menjadikan peserta didik menjadi generasi milenial yang
berkarakter, cerdas dan beriman.
21
DAFTAR PUSTAKA
A. Internet
,-Peran Guru Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja. Diakses 09 November
2019 dari https://maiiaeonniedu.wordpress.com
22
23
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Guru Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah
IDENTITAS
Informan :..............................................
Pewawancara :..............................................
Tanggal :..............................................
IDENTITAS
Informan : Yuliana Listiodewi, S.Pd
Pewawancara : 1. Alvin Zalukhu
2. Erlinda Zebua
3. Judiaman Zai
4. Renta Putra Marunduri
Tanggal : 08 November 2019
4. Apakah hal tersebut berpengaruh pada perilaku dan tingkat prestasi anak di
sekolah ?
Jawab : Faktor-faktor kenakalan remaja sangat berpengaruh pada tingkat
prestasi anak disekolah, misalnya malas belajar, hal tersebut sangat
berpengaruh pada tingkat prestasi anak, kemudian penggunaan gadget
bermain game online.
5. Sebagai seorang guru, apa upaya yang dilakukan oleh Ibu dalam mengatasi
masalah kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa ?
Jawab : Disekolah tidak diterapkan untuk membawa HP, sehingga anak-anak
boleh membawa laptop. Hal tersebut dilakukan untuk membatasi kenakalan
remaja disekolah, maka tidak diperkenankan untuk membawa HP disekolah
bahkan tidak diizinkan. Karna akan ada sanksinya ketika anak ketahuan
membawa HP dan menggunakan saat PBM maka akan dikenakan sanksi
dengan cara memanggil orangtua. Upaya-upaya yang dilakukan guru tersebut
sudah dapat dikatakan efektif karena dengan adanya sanksi-sanksi yang
diberikan kepada anak disekolah maka anak akan takut untuk melakukan
pelanggaran atau melakukan hal yang menyimpang.
6. Apa pesan Bapak/Ibu kepada peserta didik terkait dengan masalah kenakalan
remaja saat ini ?
Jawab : Anak-anak SMK S Kristen BNKP diharapkan bertambah iman dengan
berdoa, mengikuti ibadah pagi, mengikuti kebaktian sekolah akhir bulan dan
berusaha supaya melakulan hal-hal yang baik.
26
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU AGAMA
SMKS SWASTA KRISTEN BNKP GUNUNGSITOLI
IDENTITAS
Informan : Jeriman Waruwu, S.PAK
Pewawancara : 1. Alvin Zalukhu
2. Erlinda Zebua
3. Judiaman Zai
4. Renta Putra Marunduri
Tanggal : 08 November 2019
4. Apakah hal tersebut berpengaruh pada perilaku dan tingkat prestasi anak di
sekolah ?
Jawab : Dari faktor-faktor penyebab kenakalan anak tersebut sangat
berpengaruh pada tingkat prestasi dan perilaku siswa. Namun ada juga, anak
tersebut ribut tapi tingkat pengetahuannya tinggi dan ada juga sebaliknya
anak tersebut nakal dan juga tingkat prestasi anak tersebut turun. Artinya,
tidak semua anak yang nakal tingkat prestasinya itu tidak bagus, karna ada
juga anak yang nakal namun pintar dan ada juga anak yang nakal tapi
prestasinya kurang atau biasa-biasa saja. Tapi meskipun anak tersebut nakal
28
tapi pintar, namun harus terus dibimbing mulai dari keluarga, sekolah, dan
juga masyarakat bahkan gereja.
5. Sebagai seorang guru, apa upaya yang dilakukan oleh Bapak dalam mengatasi
masalah kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa ?
Jawab : Upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengatasi kenakalan
remaja adalah dengan memanggil siswa tersebut, melakukan bimbingan dan
pendampingan bahkan pencerahan sekaligus mendoakan sianak secara terus
menerus. Jika tidak dengan memberitahukan kepada orangtua sianak artinya
melakukan kerjasama dengan orangtua terkait dengan masalah yang dihadapi
si anak tersebut. Artinya bahwa untuk memperbaiki sianak, harus ada
hubungan sinergis, sinergis artinya kerjasama. Maka dalam kenakalan remaja
perlu yang namanya workaholice artinya bekerja tanpa henti, artinya guru
bekerjasama sama dengan orangtua membimbing, mengarahkan sianak.
6. Apa pesan Bapak kepada peserta didik terkait dengan masalah kenakalan
remaja saat ini ?
Jawab : Masa depan adalah menentukan ketika pendirian anak-anak bagus
maka masa depan akan cerah dan ketika tidak adanya fokus, ketekunan dan
bahkan tidak dilandasi dengan iman maka akan hancur, karna ketika
membangun fondasi yang kuat dari awal maka masa depan akan cerah. Karna
masa muda adalah masa yang membangun masa depan, di era milineal ini
anak-anak harus memiliki sifat yang tangguh dan berkarakter, berpotensi
bahkan mandiri. Harapan dari dunia pendidikan anak-anak memiliki karakter,
memiliki prestasi, bahkan beriman.
29
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
SMKS SWASTA KRISTEN BNKP GUNUNGSITOLI
IDENTITAS
Informan : Defriani Waruwu
Pewawancara : 1. Alvin Zalukhu
2. Erlinda Zebua
3. Judiaman Zai
4. Renta Putra Marunduri
Tanggal : 08 November 2019
4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru dalam mencegah dan mengatasi
masalah kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa ?
Jawab : Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kenakalan yang
dilakukan oleh siswa yaitu secara umum dengan memberikan peraturan yang
harus dipatuhi oleh setiap siswa. Dan secara khusus dapat dilihat dari
keakraban guru dan siswa dalam membimbing anak tersebut, bisa dalam
ruang BK dan hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam
meminimalisir perilaku kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa, selain
itu juga guru menegaskan peraturan yang berlaku disekolah artinya, ketika
ada yang melanggar maka langsung diberikan sanksi.
31
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN