Anda di halaman 1dari 9

EPISTEMOLOGI

(Cara Mendapatkan Pengetahuan)

Oleh Kelompok 2 :
1. Firman Harapan Zega
2. Erlinda Zebua
3. Samahati Lahagu

Dosen Pengampu :
Amstrong Harefa,S.H.,M.H
Epistemologi
Istilah epistemologi untuk pertama kalinya muncul dan
digunakan oleh J.F Ferier pada tahun 1854 (Runes, 1971:94).

Secara etimologis epistemology berakar kata dari bahasa


Yunani episteme yang mempunyai arti pengetahuan atau
kebenaran. Logos juga berarti pikiran, kata, atau teori. Dari
dua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa
epistemology adalah ilmu pengetahuan tentang
pengetahuan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
epistemology membicarakan dirinya sendiri, membedah
lebih dalam tentang dirinya sendiri. (Surajiwo, 2007: 24)  
Pengetahuan
Pendiri sebenarnya dari teori pengetahuan
sebagai sebuah kajian filsafat yang independen
adalah John Locke.

Semua pengetahuan hanya dikenal dan ada di


dalam pikiran manusia, tanpa pikiran
pengetahuan tidak akan dapat eksis. Oleh karena
itu, keterkaitan antara pengetahuan dan pikiran
merupakan sesuatu yang kodrati.
Proses Terjadinya Pengetahuan
Ada enam hal yang merupakan alat untuk mengetahui proses terjadinya
pengetahuan, yaitu:
Pengalaman Indera (Sense Experience)
Dalam filsafat, paham yang menekankan pada kenyataan disebut realisme, yaitu
paham yang berpendapat bahwa semua yang dapat diketahui adalah hanya
kenyataan. Jadi ilmu berawal mula dari kenyataan yang dalam diserap oleh indera.
 
Nalar (Reason)
Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau
lebih dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan baru.
 
Otoritas (Authority)
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh
kelompoknya. Jadi ilmu pengetahuan yang terjadi karena adanya otoritas adalah ilmu
yang terjadi melalui wibawa seseorang hingga orang lain mempunyai pengetahuan.
Intuisi (Intuition)
Intuisi adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang
berupa proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atau
stimulus mampu membuat pernyataan yang berupa ilmu.
 
Wahyu (Revelation)
Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada
nabi-Nya untuk kepentingan umatnya. Wahyu dapat
dikatakan sebagai salah satu sumber pengetahuan, karena
manusia mengenal sesuatu melalui kepercayaannya.
 
Keyakinan (Faith)
Keyakinan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri
manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu,
dimana ilmu merupakan pengetahuan yang
diperoleh lewat metode ilmiah.

Alur berpikir yang tercakup dalam metode


ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah
yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan
ilmiah, adalah sebagai berikut :
 Penemuan atau penentuan masalah
Di sini secara sadar kita menetapkan masalah yang akan kita telaah dengan
ruang lingkup dan batas-batasanya
 Perumusan Kerangka Masalah 
 Merupakan usaha untuk mendeskrisipakn masalah dengan lebih jelas. 
 Perumusan hipotesis
Merupakan usaha kita untuk memberikan penjelasan sementara menge-
nai hubungan sebab-akibat yang mengikat faktor-faktor yang membentuk
kerangka masalah tersebut di atas.
 Pengujian hipotesis
Merupakan merupakan langkah perantara dalam usaha kita untuk menguji
hipotesis yang diajukan
 Pembuktian hipotesis 
Merupakan usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta sebagaimana telah
disebutkan di atas.
 Penerimaan Hipotesis
Menjadi teori Ilmiah hipotesis yang telah terbukti kebenarannya dianggap
merupakan pengetahuan baru dan diterima sebagai bagain dari ilmu
Kebenaran Pengetahuan
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang kebenaran, antara lain sebagai berikut:
– Teori Korespondensi (The correspondence theory of truth) : Menurut teori ini, kebenaran
atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya.

– Teori Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) :


a) Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan- pernyataan
lainnya yang sudah lebih lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar.
b) Suatu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian (pembenaran) oleh
putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui,diterima dan diakui
benarnya.

– Teori Pragmatis (The pragmatic theory of truth) : Kebenaran suatu pernyataan diukur

dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan


praktis”; dengan kata lain, “suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu
mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia”.
Sekian & Terimkasih 

Anda mungkin juga menyukai