Anda di halaman 1dari 3

DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU EPISTEMOLOGI

A. Pengertian Ilmu Epistemologi


Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang
pengetahuan.Epistemologi juga disebut teori pengetahuan.
B. Macam-Macam Epistemologi
Berdasarkan metode pendekatan yang diambil, epistemologi dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
1. Epistemologi metafisis.
yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan bertitik tolak
dari suatu paham tertentu tentang kenyataan, lalu membahas tentang
bagaimana manusia mengetahui kenyataan tersebut.
2. Epistemologi skeptis.
yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan membuktikan
dulu sesuatu yang diketahui sebagai sungguh nyata atau benar-benar tak dapat
diragukan lagi dengan menganggap sebagai tidak nyata atau keliru segala
sesuatu yang kebenarannya masih dapat diragukan.
3. Epistemologi kritis
yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan mulai dari
asumsi, prosedur dan kesimpulan akal sehat ataupun ilmiah sebagaimana
ditemukan dalam kehidupan, lalu menanggapinya dengan kritis asumsi,
prosedur dan kesimpulan tersebut.
C. Istilah Lain Epistemologi
1. Logika Material.
Istilah logika material sudah mengandaikan adanya ilmu pengetahuan yang
lain yang disebut logika istilah logika material ini secara khususnya terdapat
pada kepustakaan kefilsafatan Belanda.
2. Kriteriologia
Istilah kriteriologia berasal dari kata kriterium yang berarti uukuran. Dalam
hal ini yang dimaksud adalah ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu
pikiran atau pengetahuan tertentu.
3. Kritika Pengetahuan
Yang dimaksud kritika di sini adalah sejenis usaha manusia untuk menetapkan,
apakah sesuatu pikiran atau pengetahuan manusia itu sudah benar atau tidak
benar dengan jalan meninjaunya secara sedalam-dalamnya.
4. Gnoseologia
Istilah gnoseologia berasal dari kata gnosis dan logos. Dalam hal ini gnosis
berarti pengetahuan yang bersifat keilahian, sedangkan logos berarti ilmu
pengetahuan.
5. Filsafat Pengetahuan
Secara singkat dapat dikatakan bahwa filsafat pengetahuan merupakan salah
satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat
pengetahuan.
D. Cakupan Pokok Epistimologi
1) Terjadinya Pengetahuan
Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam
epistemologi, sebab jawaban terhadap terjadinya pengetahuan maka seseorang
akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya. Jawaban yang paling
sederhana tentang terjadinya pengetahuan ini apakah berfilsafat apriori atau
aposteriori.
Pengetahuan apriori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau
melalui pengalaman, baik pengalaman indra maupun pengalaman batin.
Menurut John Hospers dalam bukunya An Introduction to Philosophical
Analysis mengemukakan ada enam alat untuk memperoleh pengetahuan,
yaitu:
a. Pengalaman indra (sense experience)
Pengindraan adalah satu-satunya alat untuk mencerap segala objek
yang ada di luar diri manusia.
b. Nalar (Reason)
Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua
pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan.
c. Otoritas (Authority)
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan
diaku oleh kelompoknya.
d. Intuisi (Intuition)
Intuisi adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia melalui
proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atau stimulus mampu untuk
membuat pernyataan berupa pengetahuan.
e. Wahyu (Revelation)
Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya
untuk kepentingan umatnya.
f. Keyakinan (Fath)
Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang
diperoleh melalui kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai