0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai cabang ilmu filsafat yang mengkaji pengetahuan. Epistemologi dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pendekatan metode yaitu epistemologi metafisis, skeptis, dan kritis. Dokumen juga menjelaskan istilah terkait epistemologi seperti logika material, kriteriologia, dan gnoseologia serta cakupan pokok epistemologi seperti terjadinya pengetahuan, sumber-sumber
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Resume Materi DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU EPISTEMOLOGI.docx
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai cabang ilmu filsafat yang mengkaji pengetahuan. Epistemologi dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pendekatan metode yaitu epistemologi metafisis, skeptis, dan kritis. Dokumen juga menjelaskan istilah terkait epistemologi seperti logika material, kriteriologia, dan gnoseologia serta cakupan pokok epistemologi seperti terjadinya pengetahuan, sumber-sumber
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai cabang ilmu filsafat yang mengkaji pengetahuan. Epistemologi dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pendekatan metode yaitu epistemologi metafisis, skeptis, dan kritis. Dokumen juga menjelaskan istilah terkait epistemologi seperti logika material, kriteriologia, dan gnoseologia serta cakupan pokok epistemologi seperti terjadinya pengetahuan, sumber-sumber
Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan- pertanyaan yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan.Epistemologi juga disebut teori pengetahuan. B. Macam-Macam Epistemologi Berdasarkan metode pendekatan yang diambil, epistemologi dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. Epistemologi metafisis. yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan bertitik tolak dari suatu paham tertentu tentang kenyataan, lalu membahas tentang bagaimana manusia mengetahui kenyataan tersebut. 2. Epistemologi skeptis. yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan membuktikan dulu sesuatu yang diketahui sebagai sungguh nyata atau benar-benar tak dapat diragukan lagi dengan menganggap sebagai tidak nyata atau keliru segala sesuatu yang kebenarannya masih dapat diragukan. 3. Epistemologi kritis yakni epistemologi yang mendekati gejala pengetahuan dengan mulai dari asumsi, prosedur dan kesimpulan akal sehat ataupun ilmiah sebagaimana ditemukan dalam kehidupan, lalu menanggapinya dengan kritis asumsi, prosedur dan kesimpulan tersebut. C. Istilah Lain Epistemologi 1. Logika Material. Istilah logika material sudah mengandaikan adanya ilmu pengetahuan yang lain yang disebut logika istilah logika material ini secara khususnya terdapat pada kepustakaan kefilsafatan Belanda. 2. Kriteriologia Istilah kriteriologia berasal dari kata kriterium yang berarti uukuran. Dalam hal ini yang dimaksud adalah ukuran untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan tertentu. 3. Kritika Pengetahuan Yang dimaksud kritika di sini adalah sejenis usaha manusia untuk menetapkan, apakah sesuatu pikiran atau pengetahuan manusia itu sudah benar atau tidak benar dengan jalan meninjaunya secara sedalam-dalamnya. 4. Gnoseologia Istilah gnoseologia berasal dari kata gnosis dan logos. Dalam hal ini gnosis berarti pengetahuan yang bersifat keilahian, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. 5. Filsafat Pengetahuan Secara singkat dapat dikatakan bahwa filsafat pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan. D. Cakupan Pokok Epistimologi 1) Terjadinya Pengetahuan Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam epistemologi, sebab jawaban terhadap terjadinya pengetahuan maka seseorang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya. Jawaban yang paling sederhana tentang terjadinya pengetahuan ini apakah berfilsafat apriori atau aposteriori. Pengetahuan apriori adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman indra maupun pengalaman batin. Menurut John Hospers dalam bukunya An Introduction to Philosophical Analysis mengemukakan ada enam alat untuk memperoleh pengetahuan, yaitu: a. Pengalaman indra (sense experience) Pengindraan adalah satu-satunya alat untuk mencerap segala objek yang ada di luar diri manusia. b. Nalar (Reason) Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan. c. Otoritas (Authority) Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diaku oleh kelompoknya. d. Intuisi (Intuition) Intuisi adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia melalui proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atau stimulus mampu untuk membuat pernyataan berupa pengetahuan. e. Wahyu (Revelation) Wahyu adalah berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan umatnya. f. Keyakinan (Fath) Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan.