Anda di halaman 1dari 4

Unsur-unsur pengetahuan

Bicara pengetahuan maka kita akan berbicara tentang penalaran, kemampuan penalaran manusia
menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan
kekuasaannya. Manusia ialah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara
sungguh-sungguh, binatang-binatang hanya terbatas mempunyai pengetahuan untuk kelangsungan
hidupnya saja dalam ( survival ). Hakekatnya penalaran merupakan suatu proses berpikir yang menarik
kesimpulan, yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan
kegiatan berpikir dan bukan karena perasaan meskipun kata Pascal, hati pun mempunyai logika sendiri.

Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang
pada akhirnya memunculkan pola sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan
yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi spesialisasi.

Oleh karena itu tepatlah apa yang dikemukakan oleh Van Peursen, "bahwa ilmu pengetahuan dapat
dilihat sebagai suatu sistem yang jalin menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang
bersifat benar atau tidaknya.

A. Konsep pengetahuan.

Pada hakikatnya pengetahuan (knowledge) merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu
objek tertentu termasuk ke dalamnya adalah ilmu, sehingga yang mau dikatakan merupakan bagian
yang diketahui oleh manusia. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indra
penglihatan, pendengaran penciuman, rasa dan raba.

kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan
adalah rasa yang sudah puas dengan menangkap tanpa rasa ragu tentang kenyataan sesuatu hal,
sedangkan ilmu pengetahuan menghendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh
pengetahuan.

Peter drucker, begawan manajemen tingkat dunia khususnya dalam buku yang berjudul post capitalist
society, yang diterbitkan tahun 1994, dan managing in a time of great change, tahun 1997,
membedakan perubahan pengetahuan manusia dalam tiga fase yaitu : pertama sampai revolusi industri,
pengetahuan ditetapkan kepada ada ( being), artinya pengetahuan lebih bersifat kontlatif, yaitu mencari
kebenaran demi kebenaran itu sendiri, bukan untuk tujuan-tujuan yang didasarkan pada kemanfaatan.
Kedua, baru pada saat revolusi industri, pengetahuan menjadi sumberdaya perbuatan( doing).
Pengetahuan ditunjukkan untuk hal yang bermanfaat, yaitu menjadi sumber penciptaan alat-alat atau
teknologi.

Ketiga, pengetahuan tidak hanya dikaitkan dengan tindakan, tetapi dikaitkan dengan kajian tentang
kerjaan pekerjaan an, analisis pekerjaan, dan rekayasa pekerjaan atau au untuk memperbaiki pekerjaan.

B. Jenis pengetahuan
Menurut idzam fautanu berpendapat bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia terdiri dari 4 jenis
pengetahuan yaitu :

1. Pengetahuan agama.

Pengetahuan agama yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.

2. Pengetahuan filsafat

Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif
dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang
sesuatu. Kalau ilmu hanya pada suatu bidang pengetahuan yang sepi, filsafat membahas hal yang lebih
luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang relatif dan kritis, sehingga ilmu
yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.

3. Pengetahuan biasa

Pengetahuan biasa yang dipergunakan orang terutama untuk hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui
seluk-beluk yang sedalam-dalam dan seluas-luasnya. Yaitu tidak mengetahui sebabnya demikian dan
Apa sebabnya harus demikian dinamai pengetahuan biasa. Pengetahuan biasa ini amat bermanfaat bagi
hidup manusia untuk keperluannya sehari-hari.

Pengetahuan dibedakan kepada dua jenis, yaitu :

1. Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang sesuai dengan metode ilmiah, yang pencarian
pengetahuannya dilakukan dengan cara ilmiah. Pengetahuan ilmiah dilakukan berdasarkan beberapa
cara, yaitu : pemikiran rasional pengalaman empiris, (fakta), maupun berdasarkan referensi pengalaman
sebelumnya.

Menurut suriasumantri pengetahuan ilmiah atau ilmu adalah pengetahuan yang diproses menurut
metode ilmiah dan pengetahuan tersebut memenuhi syarat-syarat keilmuan. ( Jujun S. Suriasumantri,
op.cit. hal. 87)

Pengetahuan ilmiah diproses lewat serangkaian langkah-langkah yang dilakukan kan dengan penuh
kedisiplinan pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:

a. Pengetahuan langsung (immediate). Pengetahuan ini adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam
jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pemikiran.

b. Pengetahuan pengetahuan tak langsung ( mediated). Pengetahuan ini adalah hasil dari pengaruh
interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu.
c. Pengetahuan indrawi (perceptual). Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih
melalui Indra Indra lahiriyah. Sebagai contoh, kita melihat pepohonan, batu, atau kursi dan objek-objek
ini masuk ke dalam pikiran melalui Indra penglihatan.

d. Pengetahuan konseptual (conceptual). Pengetahuan ini ini juga tidak terpisahkan dari pengetahuan
indrawi. Pikiran manusia secara langsung tidak akan membentuk suatu konsepsi konsepsi tentang objek-
objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal.

e. Pengetahuan partikular (particular). Pengetahuan partikular berkaitan dengan satu individu, objek-
objek tertentu, atau realitas-realitas khusus. Misalnya ketika kita membicarakan satu kitab atau individu
tertentu, maka hal ini berhubungan dengan pengetahuan partikular itu sendiri.

f. Pengetahuan universal (universal). Yaitu pengetahuan yang meliputi keseluruhan yang ada, seluruh
hidup manusia misalnya agama dan filsafat.

Jenis-jenis pengetahuan di tinjau dari surut bagaimana pengetahuan itu di peroleh.

a. Pengetahuan biasa (common sense).

pengetahuan biasa ialah pengetahuan yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa
mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Dalam bahasa lain disebut sebagai
pengetahuan yang dimiliki dengan kadar sekedar ingin tahu yaitu untuk sekadar memenuhi faktor
ketidaktahuannya.

b. Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan.

Ya itu yang diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui
lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman. Pengetahuan
ilmiah pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan suatu
pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan
menggunakan berbagai metode.

c. Pengetahuan filsafat

Pengetahuan filsafat yaitu pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-
sebab yang paling dalam dan hakiki sampai di luar dan di atas pengalaman biasa.

d. Pengetahuan agama

Pengetahuan agama ialah suatu pengetahuan yang hanya diperoleh eh dari Tuhan lewat para nabi dan
rasulnya yang bersifat mutlak dan wajib diikuti para pemeluknya. Dengan menjadikan ajaran agama
sebagai tolak ukur kebenaran maka pengetahuan agama sangatlah penting.

2. Pengetahuan non ilmiah

Pengetahuan non ilmiah atau pseudo science diperoleh dengan mengandalkan dugaan, perasaan,
dugaan, keyakinan dan tanpa diikuti proses pengikiran yang cermat. Secara umum pengetahuan non
ilmiah meliputi jenis seperti mitos,wahyu, otoritas dan tradisi, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan,
dan trial and eror (coba-coba).

Anda mungkin juga menyukai