Npm : E1A220405
Mata Kuliah : FILSAFAT KOMUNIKASI
Program Studi : Ilmu Komunikasi
3. Kebenaran objektif adalah suatu kebenaran yang disepakati oleh orang banyak dan
kebenaran tersebut memiliki alat ukurnya sendiri selain itu kebenaran objektif itu
sendiri merupakan kebenaran yang ditampakkan dari objeknya itu sendiri sepert
kutub selatan itu dingin. Sedangkan kebenaran subjektif adalah suatu kebenaran
yang berasal dari pendapat suatu individu itu sendiri. Biasanya kebenaran subjektif
berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial yang mengkaji perilaku manusia.
b. Epistemologi
Dalam kamus besar bahasa indonesia epistemologi dimaknai dengan cabang
ilmu filsafat tertentu, dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan. Epistemologi
sendiri berasal dari bahasa yunani episteme yang berarti pengetahuan dan logos
yang berarti perkataan, pikiran, dan ilmu. Kata "episteme" dalam bahasa yunani
berasal dari kata kerja epistamai, artinya mendudukkan, menempatkan, atau
meletakkan. Maka secara harfia episteme berarti pengetahuan sebagai upaya
untuk menempatkan sesuatu hal ke tempat yang sepantasnya. Menurut P.
Hardono hadi menyatakan, bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang
mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan,
pengandaian-pengandaian dan dasarnya, seta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan D. W. Hamlyn
mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan. Dasar dan lingkup pengandain-
pengandaiannya serta secara umum hal itu dapat diandalakannya sebagai
penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan. Dari kedua pengertian tersebut
hampir sama. Namun terdapat perbedaan dari persoalan kodrat dan hakikat
pengetahuan. Kodrat pengetahuan berkaitan dengan sifat asli dari pengetahuan,
sedangkan hakikat pengetahuan berkaitan dengan ciri-ciri pengathuan, sehingga
menghasilkan pengertian yang sebenarnya.
c. Aksiologi
Aksiologi adalah ilmu yang menyoroti masalah nilai dan kegunaan ilmu
pengetahuan sendiri. Tidak dapat dipungkiri banyak masalah-masalah yang
ditangani berkat ilmu pengetahuan seperti penyakit, kelaparan, kemiskinan dan
masih banyak hal lagi. Dalam perkembangan kegunaan ilmu pengetahuan
tersebut terciptalah etika, estetika, dan moral dalam ilmu pengetahuan. Dimana
semua hal tersebut berguna untuk peningkatan kualitas kesejahteraan dan
kemaslahatan umat manusia. Dalam landasan aksiologi hal pertama yang
dipermasalahkan adalah apakah suatu ilmu tersebut mendekatakan manusia
kepada kebenaran tuhan itu sendiri. Kedua, apakah ilmu bermanfaat bagi
kehidupan manusia itu sendiri. Ketiga, apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak
bebas nilai, sebab nilai-nilai menyatu dengan ilmu itu sendiri.