Anda di halaman 1dari 4

1.

Didalam bab Arah Pemikiran Filsafat di sebutkan terdapat 3 kriteria atau karakteristik
berfikir secara filsafat, yaitu Komprehensif, radikal dan spekulatif
a) Komprehensif diibaratkan seorang yang berdiri di bumi dan memandang
bintang bintang dan ingin menelaah eksitensinya dengan integritas yang dia
pandang, karena tidak puas mengenal suatu ilmu hanya dari perspektif ilmu
itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi atau tatanan
pengetahuan lainnya dan mencari keterkaitan ilmu itu dengan hal lain.
b) Radikal diibaratkan seorang ahli ilmu yang memandang rendah ahli ilmu
lainnya, mereka terjebak di bawah keilmuan mereka dan meremehkan nilai
moral, agama dan estetika, sebaiknya mereka sadar akan keberadaan ilmu
ilmu lainnya dan mengkaji kebenaran ilmu mereka, apakah ilmu mereka
benar atau hanya pembenaran, tidak mudah percaya bahwa ilmu itu benar.
Dalam arti berupaya menggali fakta atau ide hingga ke akarnya, dengan cara
melakukan analisis informasi dan memproyeksikan infomasi tersebut untuk
menghasilkan penilaian yang tepat.
c) Spekulatif merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan, berarti
sebuah objek atau gagasan baik dalam bentuk pertanyaan atau statement,
sehingga titik awal penjelajahan itu semakin luas berupa jawaban atau
spekulasi dengan melibatkan sedikit unsur imajinasi dan kreatifitas. Dengan
adanya jawaban dan spekulasi itu maka pengetahuan tersebut akan
berkembang tetapi juga menetapkan kriteria yang disebut / dianggap benar
sebagai batas pembahasan.
2. Filsafat sebagai peneratas ilmu adalah memberikan pemikiran dalam berbagai
proses rasionalis, dengan melakukan kritik, koreksi dan perbaikan yang membangun,
filsafat tidak memperlakukan ilmu sebagai budak untuk kepandaian berfilsafat,
tetapi mendorong perkembangan ilmu, memperluas penemuan atau hasil dari ilmu
dan mengarahkan ilmu agar tidak tersesat.
Filsafat menelaah segala masalah yang mungkin selalu dipikirkan oleh manusia,
sebagai perintis ilmu baru dan mencari kebenaran hal hal yang pokok. Dengan
tahapan mencari definisi suatu objek, mencari eksitensi adanya objek itu dan yang
terakhir menghasilkan pernyataan dan menyatakan pernyataan tersebut sejelas
mungkin.
Filsafat ilmu memiliki beberapa cabang yaitu :
a. Epistemologi (Filsafat pengetahuan)
i. Pengetahuan ilmiah
b. Etika (Filsafat moral)
c. Etestika (Filsafat seni)
d. Metafisika
e. Politik (filsafat pemerintah)
f. Filsafat agama
g. Filsafat ilmu
h. Filsafat Pendidikan
i. Filsafat hukum
j. Filsafat sejarah
k. Filsafat matematika
3. Deduksi adalah cara menyimpulkan suatu persoalan atau masalah yang umum
menjadi kesimpulan khusus atau detail secara logis dengan berdasar premis.
Induksi adalah cara menyimpulkan suatu persoalan atau masalah yang bersifat
khusus atau individu menjadi umum atau generalis
a. Sumber pengetahuan
i. Rasional
Pengetahuan yang berasal dan hasil dari pemikiran manusia, dengan
menggunakan metode deduksi dan premis yang dianggap jelas dan
dapat diterima atau paham idealisme. Biasanya mereka di sebut kaum
rasionalis
ii. Empiris
Pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia yang nyata,
sehingga muncul pertanyaan tentang pengalaman itu, sehingga
bernalar dan meneliti akan pengalaman tersebut
iii. Intuisi
Pengetahuan yang berasal dari fikiran yang tidak menetu dan tiba tiba
didapatkan
iv. Wahyu
Pengetahuan yang berasal dari tuhan, biasanya hanya di terima oleh
manusia manusia pilihan
b. Teori teori kriteria kebenaran
i. Korespondensi
Berpandangan bahwa pernyataan pernyataan adalah benar jika
mendukung terhadap fakta terhadap suatu masalah atau objek
ii. Koheresi
Berpandangan bahwa pernyataan adalah benar jikaada bukti yang
mendetail disegala aspek ,runtut saling berhubungan dengan
pernyataan tentang objek
iii. Pragmatis
Berpandangan bahwa pernyataan adalah benar jika fungsional dan
berguna dalam menafsirkan gejala atau masalah kehidupan
4. Ontologi adalah aspek bidang kajian tentang meneliti dan mempersoalkan esensi
eksitensi adanya suatu hal di alam semesta ini.
Epistemologi adalah aspek ilmu yang mempelajari proses penyusunan pengetahuan
untuk menemukan ciri ciri dan hakikat pengetahuan, dengan tujuan menemukan
berbagai kebenaran pengetahuan .
Aksiologi adalah aspek ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan pengetahuan yang mereka punya sehingga mereka mengkaji tentang
nilai nilai dan norma norma (etika) terhadap suatu ilmu atau pengetahuan.
5. Metafisika membahas tentang konsep yang mendasar eksitensi suatu hal di alam
semesta ini,
Asumsi adalah keyakinan atau pendapat terhadap objek yang dikaji, asumsi bersifat
pembenaran karena hasil olah fikir individu yang nantinya akan dihubungkan dengan
asumsi dari individu lain
Peluang adalah ilmu pengambilan keputusan berdasarkan penafsiran premis yang
bersifat relatif
6. Metode ilmiah adalah metode pemecahan masalah dengan sistematis melalui
konsep dasar kajian ilmiah sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat ilmiah
Sarana berfikir ilmiah adalah alat pembantu metode ilmiah untuk mendapatkan
suatu kebenaran ilmiah atau ilmu lain, sarananya berupa Bahasa, matematika,
statistika dan logika
7. Syarat suatu pengetahuan disebut ilmiah jika diperoleh dengan metode ilmiah
dengan melibatkan segala aspek dalam penelitiannya yaitu : empiris, radikal,
sistematis, objektif, analitis, verifikatif, logika dan ilmiah
Ilmu bebas nilai menyatakan bahwa ilmu tersebut dikembangkan harus berdasarkan
ilmu itu sendiri dan menolak perkembangan dengan menggunakan pertimbangan
lain dari luar ilmu tersebut. Sedangkan ilmu tidak bebas nilai menyatakan
perkembangan ilmu harus terikat dengan aspek nilai dan menggunakan
pertimbangan dari nilai seperti ekonomi dan sosial
Mengapa? Agar ilmu tidak mengalami distorsi atau bahkan di perbudak oleh ilmu
lainnya dan bisa berkembang dengan otonom, namun di sisi lain ada beberapa ilmu
yang nilai yang ada (moral, sosial dll) karena ciptaan atau produk manusia,
contohnya adalah iptek.

Anda mungkin juga menyukai