Anda di halaman 1dari 13

Filsafat Ilmu

• Filsafat ilmu adalah bagian filsafat


pengetahuan yang membicarakan
tentang ontology, epistemology dan
axiology
• Ontology adalah ilmu pengetahuan
tentang “yang ada” sebagai yang ada,
• hakekat sebenarnya tentang “yang
ada” atau hakekat suatu obyek

2
• Epistemology adalah ilmu yang
mempelajari tentang asal, susunan,
metoda dan absahnya pengetahuan atau
ilmu yang mempelajari tentang cara
mendapatkan ilmu pengetahuan

• Axiology adalah bidang filsafat yang


mempelajari kegunaan ilmu pengetahuan
bagi umat manusia
• Axiology adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki tentang hakekat nilai

3
3 OBYEK KAJIAN FILSAFAT ILMU :

1. ONTOLOGI → apa hakikat ilmu, kebenaran,


kenyataan
2. EPISTEMOLOGI → bagaimana, metoda,
tata cara, prosedur untuk memperoleh
kebenaran ilmiah
3. AKSIOLOGI → untuk apa, mengapa, dan
kaidah-kaidah apa yang harus diperhatikan
dalam pemanfaatan ilmu demi
kemaslahatan manusia
1. Ontologi ilmu: membahas tentang apa yg ingin
kita ketahui, seberapa jauh kita ingin
mengetahui, suatu pengkajian teori tentang
“ada” (being).

2. Epistemologi ilmu membahas secara mendalam


segenap proses yang terlihat dalam usaha untuk
memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan
pengetahuan yg didapat melalui proses yg
disebut metode keilmuan.

3. Aksiologis Ilmu apakah kegunaan ilmu itu bagi


kita?
Apakah kegunaan Ilmu untuk ilmu
5
5 JEMBATAN UNTUK MEMPERBAIKI
KEADAAN :
1. Agama → tugas rohaniwan / ulama
2. Falsafah → tugas filsuf
3. Ilmu tugas ilmuwan / akademisi
4. Profesi → tugas profesional
5. Seni Budaya → tugas seniman &
budayawan
Agama Filsafat

• Keparcayaan/Keyakinan Kpd Sang • Kumpulan semua Pengetahuan tentang


Pencipta, Dengan Ketaatan, Kepasrahan Kebijaksanaan / Kearifan; melalui
Dan Penyerahan Secara Mutlak Terhadap Proses Berfikir Rasional – Logis –
Ketentuan/Hukum Yg Telah Ilmiah; Mendalam Dan Bebas (Tidak
Ditetapkannya Utk Kebahagiaan Manusia Terikat Oleh Tradisi, Dogma, Agama);
Di Dunia Dan Akhirat. Dilandasi Prinsip Mencari Kebenaran
• Premisnya : Wahyu • Premisnya : Akal , berawal dari
• A = tidak ,Gama = Pergi. mencari-cari argumen dan bukti-bukti
• Awal : Keyakinan dilanjutkan dengan yang kuat dan timbullah keyakinan.
mencari argumentasi untuk memperkuat • Menuntut pengetahuan untuk
keyakinan, Kepasrahan memahami
• Tuhan sebagai titik awal pembahasannya.
• Ahli filsafat bersifat lunak dan
• Menuntut pengetahuan untuk beribadah sanggup meninggalkan pendiriannya
atau mengabdi jika ternyata pendapatnya keliru.
• Agama bukan pengetahuan tentang
Tuhan, tetapi yang penting adalah • Memahami Tuhan sebagai Penyebab
hubungan manusia dengan Tuhan. pertama dalam semesta,
• Filsafat meletakkan Tuhan sebagai
• Penganut agama biasanya selalu titik akhir/ kesimpulan seluruh
mempertahankan agamanya habis- pengkajian,
habisan karena dia sudah mengikatkan
diri kepada agamanya
Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Ilmu
Keduanya mencari rumusan yang • Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat
universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada
sebaik-baiknya menyelidiki obyek
[realita] sedangkan obyek material ilmu
selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-
[pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan
akarnya empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin
Keduanya memberikan pengertian bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-
mengenai hubungan atau koheren yang kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-
ada antara kejadian-kejadian yang kita kotaka dalam disiplin tertentu Obyek formal
alami dan mencoba menunjukkan [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non
sebab-akibatnya fragmentaris, karena mencari pengertian dari
Keduanya hendak memberikan sistesis, segala sesuatu yang ada itu secara luas,
yaitu suatu pandangan yang mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu
bergandengan bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di
Keduanya mempunyai metode dan samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik,
sistem yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
Keduanya hendak memberikan mengadakan penyatuan diri dengan realita.
penjelasan tentang kenyataan • Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan
seluruhnya timbul dari hasrat manusia yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan
[obyektivitas], akan pengetahuan yang pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan
lebih mendasar. riset lewat pendekatan trial and error. Oleh
karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan
pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul
dari nilainnya 8
Terminologi dalam filsafat ilmu

Paradigma model teori ilmu pengetahuan , kerangka


berpikir., Cara pandang , Guba :sekumpulan
keyakinan dasar yang membimbing tindakan
manusia.
Merupakan sintesis tentang hubungan
antarvariabel yg disusun dari berbagai teori yg
telah dideskripsikan. Kerangka berpikir dapat
diartikan sebagai penggambaran alur berpikir
peneliti yang memberikan penjelasan tentang
objek (variabel/fokus) permasalahan, mengapa
peneliti mempunyai anggapan sebagaimana
diutarakan dalam hipotesis penelitian.

metaphor Kiasan ,frase kiasan yang menggunakan gambar, Wajahnya bersinar seperti
atau cerita atau contoh nyata untuk mengekspresikan matahari.
metafora kualitas atau kualitas yang dimiliki oleh seseorang Semua kata-kata kita
atau sesuatu, atau untuk mewakili hal yang kurang hanyalah remah-remah yang
nyata. jatuh dari pesta pikiran”.9
Asumsi Merupakan Pernyataan yg ,ita terima Rakyat miskin dibantu negara
sebagai dasar dan secara Empiris dapat diuji

Proposisi satu hubungan yang logis antara dua konsep, Banyaknya transmigran
Proposisi ialah satu hubungan yang logis ditentukan besaran upah
antara dua konsep,
Postulat Asumsi dasar yang kebenarannya kita terima Garis adalah himpunan titik-titik
tanpa pembuktian yang membuat paling sedikit dua
titik
Hipotesis Dugaan atau jawaban sementara terhadap
permasalahan yg kita hadapi. Fungsinya :
penunjuk jalan utk mendptkan jawaban,
membantu menyalurkan penyelidikan.
Hipotesis disusun secara deduktif dengan
mengambil premis-premis pengetahuan
ilmiah yang sudah diketahui
sebelumnya, pengetahuan ilmiah adalah
perkembangan setahap demi setahap (jumlh
penyusunan hipotesis
10
Fungsi ilmu pengetahuan dalam
menjelaskan memiliki 5 bentuk :
• Deduktif, yaitu ilmu harus dapat menjelaskan sesuatu
berdasarkan premis pangkal ilir yang telah ditetapkan
sebelumnya.
• Probabilistik, Ilmu pengetahuan dapat menjelaskan
berdasarkan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas,
sehingga hanya dapat memberi kepastian (tidak mutlak) yang
bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti.
• Fungsional, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan letak suatu
komponen dalam suatu sistem secara menyeluruh.
• Genetik, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan suatu faktor
berdasarkan gejala-gejala yang sudah sering terjadi
sebelumnya.
• Meramalkan (prediction) mis Ilmu pengetahuan harus dapat
menjelaskan faktor sebab akibat suatu peristiwa atau
kejadian, misalnya apa yang akan terjadi jika harga naik.
11
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum
ke penemuan yang khusus.
Premis 1: Semua manusia pasti meninggal
Premis 2: Sokrates adalah manusia
Kesimpulan: Socrates pasti meninggal

Berpikir induktif : cara berpikir dilakukan dgn cara menarik


suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang
bersifat individual.
Untuk itu, penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang
lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi
yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai. Jika ada udara, manusia
Jika dipanaskan, tembaga memuai. akan hidup.
Jika dipanaskan, emas memuai. Jika ada udara, hewan
Jika dipanaskan, platina memuai. akan hidup.
Jika dipanaskan, logam memuai. Jika ada udara, tumbuhan
akan hidup.
Jika ada udara mahkluk
hidup akan hidup. 12
Hipotesis
Dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan
yg kita hadapi. Fungsinya : penunjuk jalan utk mendptkan
jawaban, membantu menyalurkan penyelidikan.
Hipotesis disusun secara deduktif dengan mengambil
premis-premis pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui
sebelumnya, pengetahuan ilmiah adalah perkembangan
setahap demi setahap (jumlh penyusunan hipotesis).
Langkah logico hypothetico venifikasi :
1. Perumusan masalah: pertanyaan mengenai objek empiris
yang jelas, batas-batasnya serta dpt didetifikasi factor-faktor
yang terlihat didalamnya.
2. Penyusunan kerangka berpikir: argumentasi yg
menjelaskan hub berbagai faktor yg saling mengait &
membentuk konsisten permasalahan. Kerangka berpikir
disusun secara rasional dg premis-premis ilmiah yg tahan
terisi kebenaranya dengan memperhatikan
faktor-faktor empiris yg relevan dgn permasalahan.
3. Perumusan hipotesis: jawaban sementara / dugaan terhdp
pertanyaan yg diajukan, yg materinya merupakan
kesimpulan dri kerangka berpikir yg dikembangkan.
4. Pegujian hipotesis: pengumpulan fakta2 yg relevan dgn
hipotesis yg diajukan utk memperlihatkan apakah terdapat
fakta-fakta yang mendukung hipotesis tsb atau tidak.
5. .Penarikan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai