1. Mengapa tumbuhnya file di yunani disebut mujizat yunani the green miracle Orang
yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala
sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-
dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku
hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng). Setelah abad ke-
6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan
adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal
(rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu
kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang
sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan
berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi
kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek
Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.
2. Jelaskan 3 ciri berpikir filsafati
a) Metodis yaitu menggunakan metode cara jalan yang ladzim digunakan oleh para filsuf
dalam proses berpikir filsafat.
b) Sistematis yaitu unsur unsur dalam pemikirannya ada keterkaitannya yang satu dengan
lainnya teratur dengan keseluruhan sehingga dapat tersusun suatu pola pemikiran yang
filosofis.
c) Koheren yaitu Jika berpikir unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang
bertentangan satu sama lainnya tapi tetap memuat uraian yang logis dan jelas.
3. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat (philosophy) Dan Ilmu (sains)
Persamaan:
a) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-
lengkapnya sampai ke-akar-akarnya
b) Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
c) Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
d) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari
hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
a) Obyek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu
yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat
khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu Obyek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris,
karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan
mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu,
obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri dengan realita.
b) Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,
kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial
and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan
kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
c) Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-
prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang
segala sesuatu secara umum dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah
penguasaan lingkungan hidup manusia.
d) Filsafat hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan dapat
mengkajinya sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan
empiris
4. Perbedaan dan persamaan knowledge, science, philosophy, religi
a) Ilmu pengetahuan adalah usaha pemahaman manusia yang disusun dalam suatu
sistem tentang kenyataan, struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum
tentang hal ikhwal yang diselidikinya (alam, manusia, dan juga agama) sejauh yang
dapat dijangkau daya pikiran manusia yang dibantu pengindraannya, yang
kebenarannya dapat diuji secara empiris melalui riset observatif dan eksperimental.
b) Filsafat merupakan “ilmu istimewa” (ilmu khusus) yang mencoba menjawab
masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan umum, karena
masalah-masalah tersebut berada di luar atau di atas jangkauan ilmu pengetahuan
pada umumnya. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya
untuk memahami (mendalami dan menyelami) secara radikal dan integral hakikat
Tuhan; alam semesta; dan manusia. Oleh karena itu manusia harus bersikap bijak
sebagai konsekuensi dari pemahamannya terhadap ketiga hal tersebut.
c) Agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan), ritus (tata
peribadatan), dan norma (tata kaidah) atas apa yang diyakininya. Dalam agama juga
diatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
d) Titik Persamaan : Baik ilmu, filsafat ataupun agama bertujuan atau sekurang-
kurangnya berurusan dengan hal yang sama, yaitu: kebenaran. Ilmu pengetahuan,
dengan tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh metodenya sendiri,
mencari kebenaran tentang alam dan (termasuk di dalamnya) manusia. Filsafat,
dengan wataknya sendiri pula, menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun
tentang manusia (yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu, karena di luar atau
di atas jangkauannya) dan juga tentang Tuhan. Agama, dengan karakteristiknya
sendiri pula, memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan
manusia baik tentang alam, manusia ataupun Tuhan.
e) Titik Perbedaan , Baik ilmu maupun filsafat, keduanya dihasilkan dari sumber yang
sama, yaitu: pikiran (akal, budi, rasio, nous, rede, vertand, vernunft) manusia.
Sedangkan agama bersumber pada wahyu Tuhan yang lebih cenderung dipahami
dengan “rasa”. Ilmu pengetahuan, mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan
(riset), pengalaman (empiris), dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan akal budi secara
radikal (mengakar), integral dan universal, atau dikenal dengan “alat” yang bernama
logika. Manusia mencari dan menemukan kebenaran agama dengan jalan
mempertanyakan (mencari jawaban tentang) berbagai masalah asasi dari atau kepada
kitab suci, kodifikasi, sabda Tuhan melalui orang-orang suci untuk manusia di atas
planet bumi ini.
Kebenaran ilmiah (ilmu pengetahuan) adalah kebenaran positif (kebenaran faktawi
yang berlaku sampai dengan saat ini), kebenaran filsafat adalah kebenaran spekulatif
(dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, riset, dan eksperimental). Baik
kebenaran ilmiah maupun kebenaran filsafat, keduanya bersifat nisbi (relatif).
Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak (absolut), karena ajaran agama adalah
wahyu yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Benar, Maha Mutlak dan Maha
Sempurna.
Baik ilmu maupun filsafat, kedua-duanya dimulai dengan sikap sangsi atau tidak
percaya, baru kemudian dapat menemukan kebenaran. Sedangkan agama dimulai
dengan sikap percaya pada iman dan dijalankan dengan bakti yang tulus (melalui
rasa) hingga bisa merasakan kehadiran Tuhan sebagai kebenaran itu sendiri.
5. Intelektual yang sudah melekat pada kebudayaan manusia, sebagai suatu pandangan
hidup, yang dikenal dengan “sientisme” (scienticism). Scientisme muncul sebagai
“ideologi” dalam kehidupan manusia, yang memperlakukan ilmu (science) sebagai
sarana hegemoni dan monopoli kebudayaan intelektual.namun pada gilirannya
sientisme mendapat reaksi dengan munculnya reorientasi bagi pengembangan ilmu
baru.
6. Setiap ilmu memiliki objek materi dan objek formal, apa maksudnya dan berikan contoh
di bidang science dan philosophy ?
Jawaban :
a) Objek material adalah objek yang secara wujudnya dapat dijadikan bahan telaahan
dalam berpikir, Sebagai contoh, misalnya objek materialnya adalah manusia, jika kita
meneliti melalui spesifikasi maka kita akan meneliti tentang bagian, atau ciri-ciri
manusia tersebut, seperti bagian mata, tangan, kaki atau bagian tubuhnya lain.
b) Objek formal adalah objek yang menyangkut sudut pandang dalam melihat objek
material tertentu, sebagai contoh melalui perspektif maka kita akan meneliti atau
mengkaji ilmu dari sudut pandang pengkaji ataupun peneliti. Di pelajari ideologi yang
dianut oleh manusia tersebut, ataupun prilaku nyata dari manusia
7. Jelaskan peran filsafat di tengah ilmu
a) Pada dasarnya Filsafat Ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu. Dengan kata lain, Filsafat Ilmu merupakan upaya pengkajian
dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan atau Sains), baik ciri
substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia.
Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup
dalam bidang Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dengan berbagai pengembangan
dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli. Secara historis filsafat dipandang
sebagai the mother of sciences (induk segala ilmu). Hal ini sejalan dengan pengakuan
Descartes yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip dasar ilmu diambil dari filsafat.
Filsafat Alam mendorong lahirnya Ilmu-ilmu Kealaman, Filsafat Sosial melahirkan
Ilmu-ilmu Sosial, namun dalam perkembangannya dominasi ilmu sangat menonjol.
b) Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang
tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya.
Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah
tersebut, sementara ilmu terus mengembangkan dirinya dalam batas- batas
wilayahnya, dengan tetap di kritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada
dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu. Oleh karena itu Filsafat Ilmu dapat
dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu,
sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang
ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
c) Filsafat Ilmu merupakan pendalaman dari Filsafat Pengetahuan, yang secara
etimologis dikenal sebagai Philosophy of Science, Wissen Schaft Lebre dan Westen
Shaps Leer. Secara terminologi Filsafat Ilmu adalah refleksi filosofis yang tidak
pernah mengalami titik henti dalam meneliti hakikat ilmu untuk menuju pada
sasarannya, yaitu apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran, sasaran yang
memang tidak pernah akan habis dipikirkan dan tidak akan selesai diterangkan.
8. Mengapa ilmu dalam kajiannya bertitik tolak dari realita dan berakhir juga pada realita ?
Jawaban :
Ilmu memerlukan dasar empiris. Apabila seseorang memberikan keterangan ilmiah maka
keterangan itu harus memungkinkan untuk dikaji dan diamati. Jika tidak demikian, maka
hal itu bukanlah suatu ilmu atau pengetahuan ilmiah, melainkan suatu perkiraan atau
pengetahuan biasa yang lebih didasarkan pada keyakinan tanpa peduli apakah faktanya
demikian atau tidak. Upaya-upaya untuk melihat fakta-fakta memang merupakan ciri
empiris dari ilmu, namun bagaimana fakta-fakta itu dibaca atau dipelajari jelas
memerlukan cara yang logis dan sistematis, dalam arti urutan cara berpikir dan
mengkajinya tertata dengan logis sehingga setiap orang dapat menggunakannya dalam
melihat realitas faktual yang ada
BAB II
1. Bagaimana pengetahuan langsung dan spontan (knowledge) bisa menjadi ilmu
pengetahuan (science)?
- Di mulai dari fenomenologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, berhubungan
dengan subjek (si pengenal dan objek yang di kenal yang menghasilkan
pengetahuan. Persoalan sepanjang filsafat , subjek yaitu manusia dengan jiwa
(pengetahuan manusia tentang psikologis) sedangkan objektif yaitu pengalaman
manusia akan realitas.
- Bagaimana pengetahuan diungkapkan? Yaitu dalam diri manusia sebagai subjek
ada kesamaan prinsip/kategori dengan tangkap objek (pengalaman) contoh :
jasmanani manusia –bagaimana realitas alam semesta, jiwa-tentang refleksi –
abstraksi pengetahuan temporal-indrawi-pengetahuan abstrak/umum, yang
dikomunikasikan dalam bahasa yang umum.bahasa berisi tentang pengetahuan
dipadukan/ dikomunikasikan/diwariskan.
- Manusia secara jasmani,jiwa, ia tahu tentang, tahu bahwa ia tahu tentang.
- Jasmani berhubungan dengan refleksi yaitu pengetahuan langsung atau spontan
- Pengetahuan langsung/spontan diatur secara sistematis dengan metode
teratur,dikritik,di buktikan dan di pertanggungjawabkan dengan ilmu pengetahuan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Pengetahuan (knowledge) adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep &
pemahaman yg dimiliki manusia tentang dunia & segala isinya termasuk manusia
dan kehidupannya.bersifat spontan, lebih luas dari ilmu pengetahuan, cakupan :
penalaran, penjelasan
b. Ilmu pengetahuan (science) adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang
telah dibakukan scr sistematis - metodis= sistematis - refleksif
c. Filsafat pengetahuan (philosophy of knowledge) adalah upaya kaji segala sesuatu
berkaitan dengan pengetahuan pada umumnya tentang gejala & sumber pengetahuan.
contohnya : Bagaimana manusia bisa tahu? Bisa tiba pd pengetahuan pasti?
Pengetahuan pasti itu mungkin? Arti tahu sesuatu? Bagaimana manusia bisa tahu
bahwa ia tahu? Asal & sumber pengetahuan manusia? Pengetahuan= keyakinan?
Bedanya?
d. Filsafat ilmu pengetahuan (philosophy of science)yaitu cabang filsafat yang kajian
segala persoalan berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan. contohnya : apa itu kebenaran?
metode Ilmu Pengetahuan ? metode yg paling bisa diandalkan? kelemahan metode yg
ada? apa itu teori? Hipotesis? hukum ilmiah?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “mitos”?
mendahului ilmu pengetahuan, menjelaskan, memahami, pelbagai peristiwa dialam
semesta ini. contohnya menjelaskan secara masuk akal makna berbagai peristiwa di alam
semesta ini, memahami secara sederhana asal usul bumi, dari mana manusia, bagaimana
terjadi gempa, guntur, kilat.
4. Jelaskan perbedaan antara keyakinan dan pengetahuan.
a) Keyakinan = Obyek sadar tak perlu ada sebagaimana adanya sama dengan bisa saja
keliru tetap sah saja sebagai keyakinan.
b) Pengetahuan
- Obyek sadar ada sebagaimana adanya
- Tidak bisa salah/keliru = begitu terbukti salah/ keliru, bukan lagi pengetahuan
sama dengan keyakinan belaka
- hrs mengandung kebenaran =berupa bukti-bukti berupa fakta-fakta, saksi, memori,
contoh historis
- Contoh lain Hakim : yakin , tahu bahwa si terdakwa benar/salah harus ada bukti
5. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan antara :
a. Tahu bahwa (know that) sesuatu terjadi, ini itu demikian adanya, apa yg dikatakan
benar.
contoh : pengetahuan dan bahwa pengetahuan memang benar berdasarkan kekuatan
data/informasi akurat = hasilkan pengetahuan teoretis, ilmiah
- konsepsi adalah kemampuan untuk membentuk sesuatu dalam pikiran dan untuk
mengembangkan pemahaman.
contohnya :
tentang seekor kuda, seseorang dapat mengonsepsikan kuda sebagai hewan perkasa,
berwarna hitam, dapat dituggangi, sedangkan orang lain dapat mengonsepsikan
kuda sebagai perantara judi,berwarna putih dan hewan yang cerdas.
9. Jelaskan 4 pola penjelasan dalam ilmu yang mau menjawab pertanyaan “mengapa?”
dan berikan contoh untuk masing-masing pola penjelasan tsb.
- Deduktif adalah mempergunakan cara berpikir deduktif dalam menjelaskan suatu
gejala dengan menarik kesimpulan scara logis dari premis-premis yang telah
ditetapkan sebelumnya.
contoh : laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi, DVD player barang eklektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperasi. kesimpulan : semua barang elektronik membutuhkan daya untuk
beroperasi.
- Probabilistik merupakan penjelasan yang ditarik secara induktif dari sejumlah kasus
yang dengan demikian tidak memberi kepastian dimana penjelasan bersifat peluang
seperti kemungkinan, kemungkinan besar atau hampir tidak dapat di pastikan,
contohnya dalam info lalu lintas di acara sebuah televisi memperkirakan
kemungkinan 0,8 jalanan ibu kota tidak akan macet (tidak memberikan 1,00 pasti
tidak macet), dan dari keterangan ini kita bisa mengambil keputusan, perkiraan 0,8
tidak akan terjadi macet berarti ada kemungkinan atau peluang 0,2 terja di macet,
kita juga tidak akan mengurungkan niat kita, karena sudah cukup bagi kita jaminan
0,8 tidak terjadi macet.
- Genetik mempergunakan faktor-faktor yang timbul sebelumnya dengan menjelaskan
gejala yang muncul kemudian, contoh penggunaan DNA dalam cloning
- Fungsional/telologis merupakan penjelasan yang meletakkan sebuah unsur dalam
kaitannya dengan system secara keseluruhan yang mempunyai karakteristik atau
arah perkembangan tertentu. contoh : pembanguan jalan tol di berbagai wilayah.
jalan tol yang dibangun tersebut sejatinya bagian dari teori fungsional dalam upaya
meningkatkan pendapatan ekonomi, mempermudah investasi.
Bab III : Ontologi Ilmu
BAB IV :
Epistemologi Ilmu
8. Jelaskan maksud dalil Rene Descartes ini, ”Whatever is clearly and distinctly conceived
istrue”
Jawaban :
Whatever is clearly and distinctly conceived istrue berarti apa yang jelas dan terpilah-
pilah tak mungkin didapat dari apa yang ada diluar. Descartes membedakannya menjadi
3 jenis idea, yaitu : idea adventitiae lebih besar dari luar (pengalaman indrawi), idea
innatae lebih besar dari subyek melalui fantasi, idea innatae lebih besar ada dalam diri
subyek yang berpikir sejak ia ada.
9. Rasionalisme menggunakan metode deduksi dengan pola pikir silogisme untuk
memperoleh pengetahuan yangbenar.
a. Apa itu deduksi? Contoh
Deduksi adalah penarikan kesimpulan atau penemuan khusus dari keadaan yang
umum.
Contohnya :
Premis 1 : X = 10 + 5y
Premis 2 : Y = 5
Kesimpulan : X = 35
Premis1 + + - - Partikular
Premis2 + - + - Partikular
Konklusi + - - =/= =/=
Ket. + = kalimatafirmatif
- = kalimatnegatif
=/= = tidak dapat ditarik kesimpulan
Perhatikan gambar pada hal.28 power point
Ket. A : proposisi universal dan afirmatif (+ ) = semua ....
E : proposisi universal dannegatif(-) = tidak ada yang.....
I : proposisi partikular dan afirmatif (+) = beberapa.....
0 : proposisi partikular dannegatif(-) = beberapa ... bukan.....
Premis1 A E A E
Premis2 I A 0 I
Konklusi I E 0 0
Pelajari materi dan contoh-contoh pada hal 28-29 kemudian buatlah contoh penarikan
kesimpulan (4 contoh) mengikuti pola di atas.
Jawaban :
1) Contoh : A – I – I
Premis 1 : Semua kenangan disukai
Premis 2 : beberapa teman membuat kenangan
Konklusi :beberapa teman disukai
2) Contoh : E – A – E
Premis 1 : tidak ada kesedihan yang disyukuri
Premis 2 : semua bencana menyedihkan
Konklusi : tidak ada bencana yang disyukuri
3) Contoh : A – O – O
Premis 1 : semua peculik adalah penjahat
Premis 2 : beberapa penguntit bukan penculik
Konklusi : beberapa penguntit bukan penjahat
4) Contoh : E – I - O
Premis 1 : tidak ada kebahagiaan yang ada didalam kesedihan
Premis 2 : beberapa kenangan adalah kesedihan
Konklusi : beberapa kenangan bukan kebahagiaan
13. Silogisme kurang sempurna
Rumus silogisme kategoris:
PU (Premis Umum/Mayor) : A = B Cth. Semua manusia adalah fana PK(Premis
Khusus/Minor) C = A Sokrates adalahmanusia
K(konklusi) C = B Sokrartes adalah fana Pelajari
“entymena” yaitu silogisme kategoris yang diperpendek dengan : Rumus : A = B karena C
=A
Ket. A = B adalah konklusi dari sil. kategoris dengan penyebabnya C = A C = A adalah
proposisi minor dari silogismekategoris
Jadi seperti contoh di atas, entymenanya adalah : Sokrates fana karena ia adalah manusia
Buatlah satu contoh entymena dan contoh itu dirubah lagi ke dalam silogisme kategoris
Jawaban :
Contoh Entymena:
kuko mendapat mendapat hukuman, karena ia bolos
Contoh silogisme kategorik
Premis mayor : semua yang bolos akan mendapat hukuman
Premis minor : kuko bolos
Konklusi : kuko mendapat hukuman
14. Baca “Hukum Penyimpulan Kategoris” (hal.30 power point) Gambarlah lingkaran untuk
tiap hukum, dengancatatan:
Ada 3 lingkaran (lingkaran A, ling. B dan ling. C) dan bila digambar hanya ada 2
lingkaran. Posisi 2 lingkaran itu harus tepat yaitu 1) saling masuk, atau 2) satu
lingkaran di dalam lingkaran yang lain, atau 3) terpisah, atau 4) satu lingkaran saja
Setelah itu tempatkan huruf A, B, C dalam 2 lingkaran itu. Salah penempatan maka
salahlah hukum itu.
Contoh Hukum 1 : digambar 1 lingkaran saja, di dalamnya ditulisA=B=C
15. Jelaskan pandangan empirisme sebagai sumber memperoleh pengetahuan.
Jawaban :
Secara empiris pengetahuan dipandang sebagai suatu hal yang logis dan ada bukti empiris
yang diperoleh atau berasal atau terjadi berdasarkan pengalaman yang mereka alami
menggunakan alat inderawi.
Sementara adalah beberapa lamanya. Arti bersifat sementara adalah tidak selamanya hanya
sementara saja. Mengapa? Karena, Metode induksi bersifat sementara karena kebenaran
yang diperoleh dengan metode induksi hanya bertumpuh pada hasil pengamatan atau data
yang terbatas sifatnya.
20 Apa yang dikritik oleh Francis Bacon (Inggris) terhadap para ilmuwan dan kaum
rasionalis? Jelaskan catatan kritisnya.
Jawaban :
Francis Bacon berpendapat sains dapat dicapai menggunakan pendekatan skeptis dan
metodis di mana para ilmuwan bertujuan untuk menghindari menyesatkan diri mereka
sendiri. Farancis Bacon melihat bahwa kebenaran ilmu penuh dengan penuh dengan
keragu-raguan, karena banyak wacana ilmu yang berkembang hanyalah dogmatisme
belaka, diimbangi dengan adanya tradisi hermetik dan skolastisisme dimana-mana, makin
sempurnalah kerisauan filosof ini. sehingga Francis Bacon memberikan kritikan bahwa
mengenal sifat-sifat segala sesuatu perlu penelitian yang empiris. Pengalamanlah yang
menjadi dasar pengetahuan. Apa yang diungkapkan Plato menjadi semboyan Bacon,
pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power)..
21 Apa pula catatan kritis berupa keberatan terhadap pandangan Francis Bacon diatas?
Jawaban :
Francis Bacon berpendapat sains dapat dicapai menggunakan pendekatan skeptis dan
metodis di mana para ilmuwan bertujuan untuk menghindari menyesatkan diri mereka
sendiri.
Berdasakan pandangan Francis Bacon pada jawaban soal No. 20, ada beberapa keberatan
terhadap induksi dari gaya Bacon, yaitu :
- Teori membantu melihat kemiripan, kaitan, regulasi dianatara fenomena tertentu
- Teori terbuka untuk diubah berdasarkan fakta seadanya. Asumsi teoritis ditinggalkan
bila tidak sesuai fakta atau data
- Fakta atau data tak pernah tampil telanjang, dimana hal tersebut butuh atau perluh
ditafsirkan
24 Apa yang dimaksud dengan “The Thesis of Refutability” dari Karl Raimund Popper
Jawaban :
The Thesis Of Refutability adalah ungkapan atau hipotesa bersifat ilmiah jika secara
prinsip terdapat kemungkinan untuk menyangkalnya (refutability) atau perlu ada
kemungkinan untuk menjalankan kritik.
25.. Apa yang dipersoalkan John Stuart Mill sehubungan dengan silogisme deduktif?
Bagaimana pendapat J.S.Mill sendiri tentang persoalan yang diajukannya?
Jawaban :
- Yang dipersoalkan, yaitu : sahnya silogisme deduktif? Dari mana pengethauan PM itu
yang tidak diperoleh dari pengamatan jika PM mengawang – secara konkrit gunanya?
- Menurut John Stuart Mill, PM itu diketahui dari pengamatan, tetapi tanpa kepasian
matematik atau “The course of name is uniform” yang bersumber dari :Law of
causality” yang berarti tiap gejala punya cause atau penyebab yang dicari ilmu
pengetahuan.
26. Ada 5 cara kerja induksi menurut J.S. Mill, yang disebut 5 metode kausal atau lazim
disebut “metode Mill”.
Buatlah contoh sehubungan dengan 3 metode pertama :
a. Method ofagreement
b. Method ofdifference
c. Joint method of agreement anddifferent.
Jawaban :
a. Method ofagreement :
pada pesta pernikahan, terdapat puluhan orang yang keracunan makanan. Kemudian
ditelitilah semua kue yang dimakan oleh mereka yang hadir di pesta jamuan tersebut
disediakan oleh perusahaan catering a dan b. yang diteliti adalah ‘keracunan’,
sedangkan didalamnya ialah : kue yang disediakan oleh perusahaan catering a dan
b.Hasil penelitian sebagai berikut:
- Pak Aman,menyantap semua kue yang disediakan oleh perusahaan catering a, tidak
keracunan.
- Pak Amin, menyantap sebagian kue yang disediakan oleh perusahaan catering a,
tidak keracunan.
- Pak Iman, menyantap sebagian kue yang disediakan oleh perusahaan catering a dan
menyantap sebagian kue yang disediakan oleh perusahaan catering b, ternyata
keracunan.
- Pak Eman, menyantap sebagian kue yang disediakan oleh perusahaan catering b,
ternyata keracuan.
- Pak Oman, menyantap semua kue yang disediakan oleh perusahaan catering b,
ternyata keracunan.
Sirkumtasi yang sama dari fenomena itu berdasarkan metode bersesuaian, yaitu
menyantap kue yang disediakan oleh perusahaan catering B, dan itulah yang menjadi
penyebabnya keracunan
b. Method of difference
Apabila menggunakan contoh pada kasus ‘peristiwa pesta pernikahan’di atas, metode
perbedaan dapat disusun sebagai berikut:
- Pak Amin, menyantap semua jenis kue yang disediakan oleh perusahaan catering a
-- tidak keracunan.
- Pak Iman, menyantap sebagian jenis kue yang disediakan oleh perusahaan catering
a -- tidak keracunan.
- Pak Aman, menyantap semua jenis kue yang disediakan oleh perusahaan catering a,
dan menyantap semua jenis kue yang disediakan oleh perusahaan catering b,
ternyata keracunan.
Tanda “--“menunjukkan sirkumtansi yang berbeda yang menjadi penyebab atau
bagian yang sangat menentukan sebab dari fenomena yang diselidiki itu. Dalam hal
ini, yang berbeda ialah bahwa Pak Amin dan Pak Iman tidak menyantap makanan
yang disediakan oleh perusahaan catering a. Jadi, makanan yang disediakan oleh
perusahaan catering b tersebut adalah penyebab terjadinya keracunan.
c. Joint method of agreement and different.
Contoh:
Peristiwa keracunan di jamuan makan:
- Pak Aman, menyantap putu ayu (z), bolu (y), bronis (x), yang disediakan oleh
perusahaan catering a, dan semprong (w) yang berasal dari perusahaan catering b,
ternyata keracunan.
- Pak Amin menyantap donat (v), susen (U), roti coklat (s) yang disediakan oleh
perusahaan catering a, dan semprong (w) yang berasal dari perusahaan catering b,
ternyata keracunan.
- Pak Iman menyantap putu ayu (z), bolu (y), bronis (x) yang disediakan perusahaan
catering a, dan tidak menyantap semprong (w) yang berasal dari perusahaan
catering b, ternyata tidak keracunan.
Jadi, kue semprong yang berasal dari perusahaan catering b mengakibatkan
keracunan.
Proses penalarannya adalah sebagai berikut:
Z Y X W→ K
V U S W → K, jadi W → K
Z Y X (-W) → (-K)
27. Jelaskan pandangan “positivisme” dari Auguste Comte tentang sumber pengetahuan yang
diandalkan.
Jawaban :
Menurut Auguste Comte, apa yang telah diketahui adalah yang faktual dan positif,
sehingga metafisika ditolaknya (anti metafisis). Maksudnya "positif" adalah segala gejala
yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman obyektif. karenanya, ilmu
pengetahuan dan juga filsafat hanya menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat
antara fakta-fakta.
28. Jelaskan hukum 3 tahap dari Auguste Comte sehubungan dengan perkembangan
pemikiranmanusia.
Jawaban :
menyatakan bahwa masyarakat secara keseluruhan berkembang melalui tiga tahap yang
dikandung secara mental:
(1) Tahap Teologis mengacu pada ledakan oleh dewa-dewa yang dipersonifikasikan.
Selama tahap ini, orang percaya bahwa semua fenomena alam adalah ciptaan ilahi atau
supranatural. Orang-orang gagal menemukan penyebab alami dari berbagai fenomena,
sehingga menghubungkan mereka dengan kekuatan gaib atau ilahi
(2) pada ledakan oleh dewa-dewa yang dipersonifikasikan. Selama tahap awal, orang
percaya bahwa semua fenomena alam adalah ciptaan ilahi atau supranatural.
(3) Tahap metafisik mengacu pada penjelasan oleh konsep abstrak impersonal. Orang
sering mencoba untuk percaya bahwa Tuhan adalah makhluk abstrak.Mereka percaya
bahwa kekuatan atau kekuatan abstrak memandu dan menentukan peristiwa di dunia.
Pada tahap ini, kepercayaan pada dewa-dewa digantikan oleh kekuatan-kekuatan
abstrak. Dimana, semuan kekuatan kosmis disimpulkan dalam konsep “alam” yang
merupakan asal dari semua gejala
29. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fenomenologi menurut EdmundHusserl.
Jawaban :
Istilah fenomenologi berasal dari bahasa Yunani: Phainestai yang artinya “menunjukkan”
dan “menampakkan diri sendiri”. Sebagai aliran epistemologi, fenomenologi
diperkenalkan oleh Edmund Husserl (1859-1938), meski sebenarnya istilah tersebut telah
digunakan oleh beberapa filsuf sebelumnya. Secara umum fenomenologi menurut
Edmund Husserl ini bisa dilihat pada dua posisi, yang pertama ia merupakan reaksi
terhadap dominasi positivisme, dan yang kedua, sebenarnya sebagai kritik terhadap
pemikiran kritisisme Immanuel Kant, terutama konsepnya tentang fenomenon-numenon.
Hal ini sendiri dibagi menjadai :
a. Intuisi asali yaitu menangkap objek sebagaimana yang asli tanpa dipengaruhi apa pun
b. Reduksi yaitu prosedur metodis yang dihantar kembali pada makna asli objek
30. Apa yang dimaksud dengan “revolusi Kopernikan” dari Immanuel Kant sehubungan
dengan pengetahuanmanusia?
Jawaban :
Pengetahuan tentang alam dan moralitas itu berpijak pada hukum-hukumbahwa
sumber utama pengetahuan manusia adalah pengalaman inderawi, dan inilah yang disebut
sebagai revolusi Kopernikan, Gagasan seputar Revolusi Kopernican ini dapat
dirumuskan secara singkat berikut: Apa yang harus diketahui manusia, apa yang harus
dilakukan, dan apa yang harus percaya menemukan pembenarannya bukan dalam realitas
yang ada dalam dirinya (noumenon) sebagaimana metafisika tradisional memahaminya,
tetapi di dalam kemampuan teoritis, praktis dan estetika manusia. Menurut Kant,
pengetahuan tentang bagaimana kemampuan-kemampuan ini berfungsi merupakan
persiapan yang diperlukan bagi semua metafisika semua (istilah “noumenon” susah
diterjemahkan. Kata ini dimaksud untuk menyebut apa yang Kant istilahkan sebagai
“Ding-an sich”, yakni hal dalam dirinya sendiri, atau obyek, sebagai lawan dari
fenomena, pengaruh atau efek subyektif yang dihasilkan oleh kesadaran kita).