Pengertian Filsafat
Hukum Ekonomi Syariah
Memahami Filsafat
Filsafat (persia), Falsafah (Arab) ,philosophy (Inggris)
Kata ini terdiri dari kata
1. ‘philein’ yang berarti cinta (love)
2. ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan (wisdom).
Secara etimologis:
filsafat berarti berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom)
dalam artinya sedalam-dalamnya.
Seorang filosof (philosopher) adalah pencinta, pendamba dan
pencari kebijaksanaan.
Phrase filsafat ini pertama kali digunakan oleh Pythagoras ( seorang filosof
Yunani yang hidup pada 582-496 SM). Cicero ( Romawi 106-43 SM) menegaskan
itu, karena kesombongan orang yang merasa ahli atas ilmu. Menurut
Pythagoras, ilmu itu terus berkembang, kita bukan ahli hanya pencari dan
pencinta ilmu (filosof)
Definisi Filsafat
1. Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
2. Aristoteles (384-322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan
praktis.
3. Bertrand Russel, filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau
dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan
bahkan dalam ilmu pengetahuan
4. R. Beerling, filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh
rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman
5. Immanuel Kant (1724-1804) merumuskan filsafat sebagai ilmu engetahuan
yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang
tercakup di dalamnya empat persoalan yaitu:
a. Apa yang dapat kita ketahui? Menjadi Metafisika;
b. Apa yang seharusnya dilakukan? Menjadi Etika;
c. Sampai dimanakah harapan kita? Menjadi Agama;
d. Apa hakikat manusia? Menjadi Anthropologi.
Ciri Esensial Filsafat
Universal •pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
Radikal •pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental dan essensial.
Sistematis •mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun spekulatif
Deskriptip mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun spekulatif
upaya sungguhsungguh untuk menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia.
evaluatif Penilaian itu bisa bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan
upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan pengandaian
Spekulatif dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah
Sistematika Filsafat
• suatu penyelidikan tentang karakter segala
Ontologi sesuatu yang ada sebagaimana adanya.
Membahas ada (being/wujud)
1. Pragmatisme. Selain itu pragmatisme juga dapat diartikan sebagai aliran dalam
filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran adalah sesuatu yang
memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
2. Idealisme. Idealisme adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini
terdiri dari ide ide pikiran akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material
dan kekuatan.
3. Realisme. Realisme adalah aliran filsafat yang menempatkan niai rasional dan
empiris pada tingkatan atas, sebab membantu manusia menemukan realitas
objektif, hukum-hukum alam dan aturan berfikir logis.
4. Hedonisme. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa
kesenangan atau kenikmatan adalah tujuan manusia dalam hidup mereka.
5. Intuisionisme. Intuisionisme adalah aliran filsafat yang secara istilah ialah
kemampuan melewati pemikiran perkataan akal rasional dan intelektualitas, atau
lebih ringkasnya dikenal dengan istilah spontan atau datang di luar dugaan atau
kesadaran.
Signifikansi/Kegunaan Filsafat
1. Memahami sesuatu dengan utuh tidak parsial
2. Tahu menempatkan sesuatu. Sehingga lebih bijak
I’tiqadiyah
Hukum Khuluqiyah
Ubudiyah
Amaliyah
Muamalah
Lanjutan
• Hukum keluarga
Ahwal syakhsiyah • 70 ayat
• Hukum pidana
Jinayah • 30 ayat
• Hukum Internasional
Siyasah dauliyah • 25 ayat
Wasiat
• Sebab pewarisan
• Ahli waris
Waris • Bagian waris
Wakaf
Akad
Hudud
Ta’zir
Hukum Acara
Hakim
Keadilan
Jaksa dan Polisi
beracara
pengacara
Siyasah
Dusturiyah Dawliyah
Maliyah wa
iqtishadiyah