Anda di halaman 1dari 22

Pengertian Menurut Etimologis

• Filsafat berakar dari bahasa Yunani “phillein” yang


berarti cinta, dan “sophia” yang berarti
kebijaksanaan atau hikmah.
• Cinta: mengambarkan adanya aksi yang didukung
oleh dua pihak, yaitu subjek dan objek. Aksi didorong
oleh kecenderungan subjek untuk menyatu dengan
objek. Untuk bisa menyatu, subjek harus
mengetahui sifat dan karekteristik objek.
• Kebijaksanaan menggambarkan pengetahuan hakiki
tentang bijaksana, hakikat perbuatan bijaksana.
• Perbuatan bijaksana, dikenal sebagai perbuatan
yang bersifat benar, baik, dan adil.
• Perbuatan benar, baik, dan adil lahir karena adanya
dorongan kemauan yang kuat menurut perenungan
akal pikiran, dan atas pertimbangan perasaan yang
mendalam.
• Perenungan akal pikiran tersebut melahirkan
seperangkat pengetahuan manusia tentang
kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
Pengertian Filsafat Menurut Terminologis

• Filsafat adalah pengetahuan tentang


pengetahuan.
• Filsafat adalah akar dari pengetahuan atau
pengetahuan terdalam.
• Berfilsafat berarti berpikir radikal (sampai ke
akarnya)
Pengertian Filsafat
 Pengertian filsafat bisa juga dilihat dari dua
sisi, yaitu:
Filsafat dalam arti proses dan filsafat
dalam arti produk.
Filsafat sebagai ilmu atau metode dan
filsafat sebagai pandangan hidup
Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat
dalam arti praktis.
• Phytagoras(572 -497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama
yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta
kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu
sendiri.

• Plato(427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu


pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang
hakiki lewat dialektika

• Aristoteles(382 –322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai


pengetahuan tentang kebenaran.

• Al-Farabi(870 –950 ) mengartikan filsafat sebagai ilmu


pengetahuan tentang alam maujud dan hakikat alam yang
sebenarnya.
• Descartes(1590 –1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan
ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.

• Immanuel Kant(1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu


pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat
yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang
seharusnya diketahui manusia? (etika), sampai dimana harapan
manusia? ( agama) dan apakah manusia itu? (antropologi)

• Merriam-Webster dalam kamusnya filsafat adalah literally the love


of wisdom, in the actual usage, the science that investigates the
most general facts and prinsciples of reality and human nature and
conduct: logic, ethics, aesthetics and the theory of knowledge.
Kesimpulan

• Kenyataannya semua definisi filsafat di atas tidak pernah dapat


menampilkan pengertian yang sempurna karena setiap orang
selalu berbeda cara dan gaya dalam mendefinisikan suatu masalah.
Definisi dan pengertian tidak akan menyesatkan selama kita
memandangnya sebagai cara pengenalan awal atau sementara
untuk mencapai kesempurnaan lebih lanjut.
• Dengan demikian filsafat merupakan ilmu yang mempelajari
dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
Dengan bantuan filsafat, manusia berusaha menangkap makna,
hakikat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan kejadian.
• Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar
danbijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan
mengambil kesimpulan.
Estetika

Fils. Ilmu

Metafisika
Fils. Fils. Epistemologi Etika Fils.
Pol Pikiran Logika Sos
Aksiologi

Fils. Bahasa

Fils.Agama

Honderich, 1995, Oxford Companion


to Philosophy, p. 927.
ilsafat Dan Ilmu
Istilah filsafat atau falsafah memiliki
banyak arti.

Menurut Socrates,
filsafat merupakan cara berpikir secara
radikal dan menyeluruh [holistic] atau cara
berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya.
ilsafat Dan Ilmu …
Filsafat dalam perannya tidak bertugas menjawab
pertanyaan yang muncul dalam kehidupan,
namun justru mempersoalkan jawaban yang
diberikan.

Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa


berfilsafat adalah berpikir radikal [hingga sampai
ke-akarnya], menyeluruh dan mendasar.
Wiil Durant adalah
orang yang menggambarkan filsafat sebagai pasukan
marinir yang sedang merebut sebuah pantai.

Setelah pantai berhasil dikuasai, pasukan infanteri


selajuntya dipersilakan mendarat. pasukan infanteri
adalah merupakan, “pengetahuan “ yang diantaranya
“ilmu”.

Dari realita itulah nampak bahwa ilmu berasal dari


filsafat, perkembangan ilmu senantiasa dirintis oleh
filsafat. Oleh karena itu untuk memahami ilmu terlebih
dahulu harus memahami filsafat.
Filsafat mendorong orang untuk mengetahui apa
yang sudah diketahui dan apa yang belum
diketahui.

Dinyatakan pula oleh Wiil Durant bahwa filsafat


pada awalnya memiliki dua cabang, yakni :

© filsafat alami [natural philosophy]

© filsafat moral [moral philosophy]


Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh Ilmu

• Pada zaman Plato sampai pada masa Al-Kindi, batas antara filsafat
dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang filosof
(ahli filsafat) pasti menguasai semua ilmu pengetahuan.
• Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan
filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan ilmu
yang didukung oleh teknologi.
• Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan
wilayah kajian ilmu, sehingga ada anggapan filsafat tidak
dibutuhkan lagi. Filsafat kurang membumi sedangkan ilmu lebih
bermanfaat dan lebih praktis.
• Padahal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif
yang luas, umum, dan universal dan hal ini tidak dapat diperoleh
dalam ilmu, sehingga filsafat dapat ditempatkan pada posisi
dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh
ilmu.
Filsafat alami berkembang menjadi ilmu alam

sedangkan

Filsafat moral berkembang menjadi ilmu sosial


• Ilmu bersifat pasteriori (kesimpulan ditariks etelah melakukan
pengujian secara berulang), sedangkan filsafat bersifat priori
(kesimpulan ditarik tanpa pengujian tetapi pemikiran dan
perenungan).
• Keduanya sama-sama menggunakan aktivitas berfikir, walaupun cara
berfikirnya berbeda. Keduanya juga sama-sama mencari kebenaran.
Kebenaran filsafat tidak dapat dibuktikan oleh filsafat sendiri tetapi
hanya dapat dibuktikan oleh teori keilmuan melalui observasi
ataupun eksperimen untuk mendapatkan justifikasi.
• Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis
melalui berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-
ilmu.
• Hasil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu,
oleh karenaitu filsafat disebut juga sebagai induk ilmu(mother of
science).
• Untuk kepentingan perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang
mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai filsafat ilmu
pengetahuan.
Ciri Berfikir Filsafat

Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri berfikir filsafat


adalah:
 Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar
permasalahannya.
 Sistematik: berfikir logis, sesuai aturan, langkah demi langkah,
berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.
 Universal dan komprehensif: berfikir secara menyeluruh tidak
terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
 Spekulatif: berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu
pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang
difikirkannya.
Ciri-ciri Berpikir Filsafat
• Kritis; tanggap thd persoalan yg berkembang
• Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mns
• Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.
• Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
• Koheren; runtut, berurutan.
• Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.
• Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.
• Komprehensif; menyeluruh
• Bebas & bertanggungjawab
Cabang Filsafat

Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu:


1.Logika (hal yang benar dan salah)
2.Etika (hal yang baik dan buruk)
3.Estetika (hal yang indah dan jelek/buruk)
4.Metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan
kaitannya
5.Politik (organisasi pemerintahan yang ideal)

Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang


filsafat yang lebih spesifik.
Cabang cabang filsafat lainnya
•Epistemologi (filsafat pengetahuan)
•Etika (filsafat moral)
•Estetika(filsafat seni)
•Metafisika
•Politik(filsafat pemerintahan)
•Filsafat Agama
•Filsafat Ilmu
•Filsafat Pendidikan
•Filsafat Hukum
•Filsafat Sejarah
•Filsafat Matematika
Pengertian Filsafat Pendidikan
• Filsafat Pendidikan merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu pendidikan
(pengtahuan ilmiah tentang pendidikan).
• Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti
mengetahui, memahami danmengerti benar-benar. Dalam bahasa
Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata
Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam
bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
• Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan yang
melekat pada dirinya, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut, sehingga terjadi proses pendewasaan dan
peningkatan kemampuannya dalam beradaptasi.
• 4 pilar pendidikan: learning to know, learning to do, learning to be,
and learning to live together/with others.
Kedudukan Filsafat
Dasar/Pengantar

Anda mungkin juga menyukai