Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 6 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAH PERKEMBANGAN


14 Oktober 2020 PESERTA DIDIK
Prodi Bimbingan dan Konseling
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Maulidya khairunnisa


Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. NIM : 1203351035
Materi: Perkembangan Emosi

1. Pengertian, bentuk-bentuk, Hubungan emosi dengan tingkah laku, ciri-ciri


perkembangan emosi, faktor-faktor yang memengaruhi

Jawab:

 Pengertian emosi

Emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkain kecenderungan untuk bertindak (Asrori, 2006). Pengertian lain emosi adalah suatu
pengalaman afektif yang kuat pada diri seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan pada diri individu, baik keadaan mental maupun fisik serta berwujud suatu sikap dan
tingkah-laku yang tampak (Sunarto & Agung Hartono, 2008).

 Bentuk-bentuk emosi

Menurut Goleman (2009), bentuk-bentuk emosi pada seseorang adalah sebagai berikut:

1. Amarah, yaitu: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu,
tersinggung, bermusuhan, hingga tindakan kekerasan dan kebencian patologis. 
2. Kesedihan, yaitu: pedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesedihan, ditolak,
dan depresi berat.
3. Rasa takut, yaitu: takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak
senang, ngeri, takut sekali, fobia dan panik. 
4. Kenikmatan, yaitu: bahagia, gembira, puas, terhibur, bangga, takjub, terpesona, senang
sekali dan manis. 
5. Cinta, yaitu: persahabatan, penerimaan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat. 
6. Terkejut, yaitu: terpana dan takjub. 
7. Jengkel, yaitu: hina, jijik, muak, benci. 
8. Malu, yaitu rasa bersalah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
 Hubungan emosi dan tingkah laku

Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Daniel Goleman (1995)


mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan
peranan penting dalam pola pikir maupun tingkah laku individu. Adapun ciri utama pikiran
emosional tersebut adalah sebagai berikut.

a. Respons yang cepat tetapi ceroboh

b. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran

c. Memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik

d. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang

e. Realitas yang ditemukan oleh keadaan

Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi
kering, cepatnya jantung berdetak, derasnya aliran darah atau tekanan darah, dan sistem
pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan
dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak senang
akan menghambat atau mengganggu proses pencernaan.

Peradangan di dalam perut atau lambung, diare, dan sembelit adalah keadaan-keadaan yang
dikenal karena terjadinya berhubungan dengan gangguan emosi. Keadaan emosi yang normal
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan
dalam berbicara. Ketegangan emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang
gagap. Banyak situasi yang timbul di sekolah atau dalam suatu kelompok yang dapat
menyebabkan seseorang menjadi tenang.

Seorang siswa tidak senang kepada gurunya bukan karena pribadi guru, namun bisa juga
disebabkan sesuatu yang terjadi pada saat sehubungan dengan situasi kelas. Penderitaan
emosional dan frustasi mempengaruhi efektivitas belajar. Anak sekolah akan belajar efektif
apabila ia termotivasi, karena ia perlu belajar. Setelah hal ini ada pada dirinya, selanjutnya ia
akan mengembangkan usahanya untuk dapat menguasai bahan yang ia pelajari.

Reaksi setiap pelajar tidak sama, oleh karena itu rangsangan untuk belajar yang diberikan harus
berbeda-beda dan disesuaikan dengan kondisi anak. Dengan begitu, rangsangan-rangsangan yang
menhasilkan perasaan yang tidak menyenangkan akan mempengaruhi hasil belajar dan demikian
pula rangsangan yang menghasilkan perasaan yang menyenangkan akan mempermudah siswa
dalam belajar di kehidupan sehari-harinya.

 Ciri-ciri perkembangan emosional

Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun.


1) Pada usia ini siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat di terka. Sebagian
kemurungan sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan
kematangan seksual dan sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih
sebagai anak-anak atau sebagai orang dewasa. Hubungannya dengan kematangan seksual dan
sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-anak atau
sebagai orang dewasa.
2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi. Hal ini seringkali terjadi sebagai akibat
dari kombinasi ketegangan psikologis, ketidakstabilan biologis, dan kelelahan karena bekerja
terlalu keras atau pola makan yang tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.
4 Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya
sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri.
5) Siswa-siswa di SMP mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara lebih objektif
dan mungkin terjadi marah apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.

Ciri-ciri emosional remaja 15-18 tahun

1)   Pemberontakan remaja merupakan pernyataan-pernyataan / ekspresi dari perubahan yang


universal dari masa kanak-kanak ke dewasa
2)   Karena bertambahnya kebebasan mereka, banyak remaja yang mengalami konflik dengan
orang tua mereka.
3)   Siswa pada usia ini seringkali melamun, memikirkan masa depan mereka. Banyak di antara
mereka terlalu tinggi menafsir kemampuan mereka sendiri dan merasa berpeluang besar untuk
memasuki pekerjaan dan memegang jabatan tertentu

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukkan bahwa perkembangan emosi mereka
bergantung pada factor kematangan dan factor belajar (Hurlock, 1960: 266). Selain kedua hal
tersebut, perkembangan emosi juga dipengaruhi oleh kondisi-kondisi kehidupan atau kultur.
Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam ekspresi emosional.
Bertambahnya pengetahuan dan pemanfaatan media masa atau keseluruhan latar belakang
pengalaman, berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional ini.

Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut
dan factor-faktor eksternal yang seringkali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang
tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat
mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak
larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka
menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat
mempengaruhi keseimbangan emosional anak. Pelakuan saudara serumah, orang lain yang sering
kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosioanal anak.

Anda mungkin juga menyukai