Puji dan Syukur ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat danKarunia-nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat padawaktunya. Shalawat
berangkaikan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW yang telahmembawa umat dari zaman
kebodohan hingga berilmu pengetahuan seperti saat ini.Dalam makalah ini penulis akan
membahas mengenai peranan bakat dalam proses belajar mengajar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh
karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritikyang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkanuntuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekaliandalam memahami perkembangan emosi dan penerapannya dalam
pembelajaran.Tangerang, 5 Agustus 2016
Penulis
BAB IPENDAHULUANA.
Latar Belakang
Perasaaan dan emosi adalah bagian dari keseluruhan aspek psikismanusia. Sebagai fungsi psikis
perasaan dan emosi mempunyai pengaruhterhadap fungsi psikis yang lain seperti, pengamatan,
tanggapan, pemikiran, dankemauan. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada
seseorang atausesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi
dapatditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,ataupun
takut terhadap sesuatu. Emosi dibagi menjadi dua yaitu, emosi negatifdan emosi positif. Emosi
tersebut akan terlihat dari pengalaman, pengamatan,dan tanggapannya.Emosi manusia
mengalami perkembangan yang dimulai sejak lahirhingga dewasa. Dengan bertambahnya usia
anak, reaksi emosinya pun akansemakin beragam. Tak sulit bagi orang tua untuk mengenali
berbagai reaksiemosi anak ini. Tapi, yang paling penting adalah menyikapi emosi anak
dengantepat. pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian emosi dan fase-faseemosi pada
peserta didik mulai dari usia pra sekolah sampai pada usia remaja.
A.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
2.
3.
Biologis emosiSemua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuransebesar
sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orangcenderung merasa bahagia ketika
sistem limbik mereka secara relatif tidakaktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik
yang lebih aktifterdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika merekamemperoleh
informasi negatif. b.
Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi(Sunarto, 2002)Beberapa
ahli psikologi menyebutkan adanya beberapa faktor yangmempengaruhi perkembangan
kematangan emosi seseorang (Astuti, 2005), yaitu:
1.
Pengalaman Traumatik
Kejadian-kejadian traumatis masa lalu dapat
mempengaruhi perkembangan emosi seseorang, dampaknya jejak rasa takut dan sikap terlaluwas
pada yang ditimbulkan dapat berlangsung seumur hidup. Kejadian-kejadiantraumatis tersebut
dapat bersumber dari lingkungan keluarga ataupun lingkungandi luar keluarga (Astuti, 2005).
3.
Temperamen
Temperamen dapat didefinisikan sebagai suasana hati yang mencirikankehidupan emosional
kita. Hingga tahap tertentu masing- masing individumemiliki kisaran emosi sendiri-sendiri,
temperamen merupakan bawaan sejaklahir, dan merupakan bagian dari genetik yang mempunyai
kekuatan hebatdalam rentang kehidupan manusia (Astuti, 2005).Rasa takut dan marah dapat
menyebabkan seorang gemetar. Dalamketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung
berdetak, derasnya alirandarah, sistem pencernaan mungkin berubah selama permunculan emosi
Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantuuntuk mencerna,
sedangkan perasaan tidak enak menghambat pencernaan.Gangguan emosi dapat menjadi
penyebab kesulitan berbicara. Hambatan-hambatan dalam berbicara tertentu telah ditemukan
bahwa tidak disebabkan olehkelainan dalam organ berbicara. Ketegangan emosional yang cukup
lamamungkin menyebabkan seseorang menjadi gagap.Sikap takut, malu-malu merupakan akibat
dari ketegangan emosi dandapat muncul dengan hadirnya individu tertentu. Karena reaksi kita
yang berbeda-beda terhadap setiap orang yang kita jumpai, maka jika kita merespondengan cara
yang sangat khusus terhadap hadirnya individu tertentu akanmerangsang timbulnya emosi
tertentu.Suasana emosional yang penuh tekanan di dalam keluarga berdampak negatifterhadap
perkembangan remaja. Sebaliknya suasana penuh kasih sayang, ramah,dan bersahabat amat
mendukung pertumbuhan remaja menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap
keluarga. Dengan demikian dialog antara orang tuadengan remaja sering terjadi. Dalam dialog
tersebut mereka akanmengungkapkan keresahan, tekanan batin, cita-cita, keinginan, dan
sebagainya.Akhirnya jiwa remaja akan makin tenang. Jika demikian maka remaja akanmudah
diajak untuk bekerja sama dalam rangka mengajukan dirinya dibidang pendidikan dan karir
(Willis,2005).
4.
Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin memiliki pengaruh yang berkaitan denganadanya perbedaan hormonal
antara laki- laki dan perempuan, peran jenismaupun tuntutan sosial yang berpengaruh pula
terhadap adanya perbedaankarakteristik emosi diantara keduanya (Astuti, 2005).
5.
Usia
Perkembangan kematangan emosi yang dimiliki seseorang sejalandengan pertambahan usianya.
Hal ini dikarenakan kematangan emosidipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan
fisiologis seseorang.Ketika usia semakin tua, kadar hormonal dalam tubuh turut berkurang,
sehinggamengakibatkan penurunan pengaruhnya terhadap kondisi emosi (Moloney,
9
dalam Puspitasari Nuryoto 2001). Namun demikian, dalam hal ini tidak menutupkemungkinan
seseorang yang sudah tua, kondisi emosinya masih seperti orangmuda yang cenderung meledak-
ledak. Hal tersebut dapat diakibatkan karenaadanya kelainan- kelainan di dalam tubuhnya,
khususnya kelainan anggota fisik.Kelainan yang tersebut dapat terjadi akibat dari pengaruh
makanan yang banyakmerangsang terbentuknya kadar hormonal.
6.
Perubahan jasmani
Perubahan jasmani ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangatcepat dari anggota
tubuh. Pada taraf permulaan petumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-
bagian tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjaditidak seimbang. Ketidak
seimbangan tubuh ini sering mempunyai akibat yangtidak terduga pada perkembangan emosi
peserta didik. Tidak setiap peserta didikdapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti ini,
lebih-lebih perubahantersebut menyangkut perubahan kulit yang menjadi kasar dan penuh
jerawat.Hormone-hormon tertentu mulai berfungsi sejalan dengan perkembangan alatkelaminnya
sehingga dapat menyebabkan rangsangan di dalam tubuh pesertadidik dan seringkali
menimbulkan masalah dalam perkembangan emosinya.
7.
Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbedauntuk peserta didik laki-
laki dan perempuan.c.
Seringkali kekosongan peserta didik dimamfaatkan oleh pihak luar yangtidak bertanggung
jawab.
9.
11
seorang remaja kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua
atau pengakuan dari teman sebaya, maka cenderung mengalami perasaan tertekanatau
ketidaknyamanan emosional, sehingga remaja bisa berealisi agresif(melawan, keras kepala,
bertengkar, berkelahi, senang mengganggu) danmelarikan diri dari kenyataan (melamun,
pendiam, senang menyendiri,meminum miras dan narkoba).
1.
Perilaku anak balita bisa menyebabkan sikap menolak terhadap anak pada orangtua hal mana
bisa berakibat menghambat perkembangan kepribadian anak. Padamasa ini orang tua, pendidik
harus tetap berusaha melihat tujuan pendidikanyakni mengembangkan kepribadian anak dan
membentuk perilakuknya sesuaidengan gambaran yang dicita-citakannya. Pada masa ini, anak
juga belajarmenyatakan diri dan emosinya, mulai timbul rasa malu, takut,
sedih, bermusuhan, bersalah bahkan iri dan cemburu. Bermacam-macam rasa takutterbentuk
berkaitan dengan situasi, bunyi-bunyian, binatang, setan dankemungkinan kehilangan rasa aman.
Takut yang tidak wajar bisa diatasi dengansikap orang tua dan pendidik yang memberi rasa aman
dan terlindung.Secara garis besar perilaku dan perkembangan emosional anak adalah
sebagai berikut :
a.
Takut
Usia Pra Sekolah (3-5 tahun) merupakan usia yang temperamental bagi anak.Rasa Takut muncul
dari apa saja yang mengancam ataupun dari hal-hal yangtidak biasa. Dengan meningkatnya
kesadaran diri seorang anak, anak mudahuntuk takut. Rasa Takut muncul pada kebanyakan anak
usia empat atau limatahun dari cerita-cerita tentang hantu, tempat-tempat yang berbahaya
danseram, penculikan, kecelakaan dan kematian. Televisi juga memberi andil pada peningkatan
rasa takut pada usia ini.
b.
Marah
Marah seringkali terjadi pada usia kanak-kanak pertama. Setipa hal yangmengurangi rasa
senang anak, konflik dan frustasi merupakan sumber rasamarah anak.
c.
13
Rasa ingin tahu merupakan kondisi emosional yang baik dari anak. Adadorongan pada anak
untuk mengeksplorasi dan belajar hal-hal yang baru.Usia tiga tahun, anak mulai banyak bertanya
dan mencapai puncaknya padausia sekitar 6 tahun. Untuk itu, usia 3-6 tahun disebut pula
sebagaiQuestioning Age.
2.
Takut
Sumber ketakutan pada masa kanak-kanak adalah bahaya yang fantastik.Pada anak yang lebih
tua, ketakutan bersumber dari diri sendiri atau status,misalnya anak takut dicemooh atau
dipandang rendah oleh orang lain.
b.
Malu
Malu adalah bentuk ketakutan yang ditandai dengan penarikan diri darihubungan dengan orang
lain yang tidak dikenal atau jarang berjumpa.Perasaan ini timbul karena adanya keraguan tentang
reaksi orang lainterhadap mereka., misalnya malu bila ditertawakan atau diejek. Situasi
yangmungkin menimbulkan rasa malu misalnya, kedatangan tamu di rumah,sekolah baru, guru
baru, dan sebagainya. Ekspresi malu pada anak usiasekolah misalnya, muka merah, gugup,
menolehkan wajah ke arah lain, dansebagainya.
c.
Canggung
Rasa canggung timbul karena perasaan ragu akan penilaian orang lainterhadap perilaku atau diri
seseorang. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa canggung timbul karena keadaan khawatir yang menyangkutkesadaran diri.
Setelah anak mampu memahami tuntutan atau standartingkah laku yang ditetapkan lingkungan,
biasanya akan muncul rasacanggung apabila dirinya merasa tidak mampu memenuhi standar
tersebut.Itulah sebabnya, rasa canggung muncul pada anak mulai usia 5-6 th, di manaanak sudah
memiliki kemampuan menilai situasi sosial.
d.
Khawatir
Rasa khawatir adalah bentuk ketakutan terhadap sesuatu yang tidak nyata,seperti khayalan
ketakutan atau gelisah tanpa alasan. Perasaan ini munculkarena anak membayangkan kondisi
buruk yang akan terjadi. Sumberkekhawatiran anak adalah rumah, seklah dan hubungan dengan
temansebayanya. Misalnya khawatir jika mendapat nilai jelek, dan sebagainya.
e.
Marah
Banyak kejadian yangyang dapat mencetuskan perasaan marah. Ekspresikemarahan ada 2, yaitu
impulsif dan ditekan. Reaksi impulsif disebut jugaagresi dapat berupa serangan fisik atau verbal.
Sedangkan reaksi yangditekan menunjukkan bahwa anak mengendalikan kemarahannya.
Contohhal yang menyebabkan kemarahan pada anak adalah dicemoohkan,dilalaikan, dan
sebagainya.
f.
Cemburu
Reaksi cemburu sangat beragam, bergantung pada situasi. Secara umum, ada2 reaksi yaitu
langsung dan tidak langsung. Reaksi langsung dapat berupatindak agresi seperti menggigit,
memukul mencela, dll. Sedangkan reaksitidak langsung misalnya, sedih.
g.
Duka cita
Duka cita adalah trauma psikis, suatu kesengsaraan emosionalyangdisebabkan oleh hilangnya
sesuatu yang dicintai.
h.
Keingintahuan
15
Rasa ingin tahu ditandai dengan sikap positif terhadap hal-hal yang baru,kebutuhan untuk
mengetahui diri sendiri dan lingkungan, suka mengamat,serta tekun memeriksa sesuatu.
i.
Gembira
Gembira adalah emosi positif atau emosi yang menyenangkan.
j.
Kasih sayang
Kasih sayang adalah reaksi emosional berupa perhatian hangat terhadapseseorang, binatang atau
benda.
3.
Perubahan Fisik/Jasmani
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa pubermenyebabkan keadaan
tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbanganini mempengaruhi kondisi prikis remaja.
Tidak setiap remaja siap menerima perubahan yang
dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama
16
perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkanrangsangan didalam
tubuh remaja yang sering kali menimbulkan masalahdalam perkembangan psikisnya, khususnya
perkembangan emosinya.
2.
A.
Simpulan
Dari pembahasan isi makalah yang telah diuraikan, maka dapat diambilkesimpulan mengenai
perkembangan emosi yang dominan terjadi pada peserta didikusia remaja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hal demikian adalah karena
faktor perubahan fisik, perubahan hubungan dengan orang tua, perubahan hubungan dengantema
n, perubahan hubungan dengan sekolah, dan sebenarnya masih banyak perubahanlain yang
mempengaruhi perkembangan emosi peserta didik. Namun, beberapa faktoryang sudah diuraikan
rasanya telah cukup banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
remaja.Pembahasan isi masalah makalah juga dapat menyimpulkan kesimpulanmengenai emosi.
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalamisuasana hati dan emosi
tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah danmerasakan kemarahan dengan lebih
mudah dibandingkan orang lain, sedangkan oranglain mungkin merasa tenang dan rileks dalam
situasi apa pun. Intinya, beberapa orangmemiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun
secara lebih intens ataumemiliki intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana
individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.