Anda di halaman 1dari 4

Aspek Emosi

Pengertian emosi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang
mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang
ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah,
haru dan sejenisnya.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya pengalaman-
pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut, bahagia, sedih
dan jijik. Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah laku dan respon-
respon fidiologis.
Jenis- Jenis Emosi
-Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan
dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya.
-Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya.
-Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci
dan sejenisnya.
Karakteristik Emosi pada Masa Remaja
Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam
kehidupan remaja. Penyebab timbulnya emosi marah pada remaja ialah apabila mereka
direndahkan, dipermalukan, dihina atau dipojokkan dihadapan kawan-kawannya.
Remaja yang sudah cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan
berkelahi seperti pada masa kakank-kanak sebelumnya.
Emosi Takut
Ketakutan yang dialami selama masa remaja dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Ketakutan terhadap masalah atas siakp orang tua yang tidak adil dan cenderung
menolak didalam keluarga.
b. Ketakutan terhadap masalah mendapatkan status baik dalam kelompok sebaya maupun
dalam keluarga.
c. Ketakutan terhadap masalah penyesuaian pendidikan, atau pilihan pendidikan yang
sesaui dengan kemampuan dan cita- cita, dll

Emosi Cinta
Emosi telah ada pada diri anak semenjak bayi dan terus berkembang hingga dewasa.
Sedangkan pada masa remaja, rasa cinta diarahkan kepada lawan jenis. Pada masa bayi
rasa cinta diarahkan pada orang tua terutama kepada ibu
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Emosi
Munculnya emosi negatif pada diri remaja disebabkan oleh berbagai hal, Hurlock
(1980) & Luella Cole(1963) menyimpulkan faktor penyebab yang menimbulkan emosi
negatif pada diri remaja, yaitu:
1. Orang tua atau guru meperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri
mereka dilecehkan.
2. Apabila dirintangi membina keakraban dengan lawan jenis.
3. Terlalu banyak dirintangi daripada disokong
4. disikapi secara tidak adil oleh orang tua
5. Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua, padahal orang tua mampu., dll

Ciri-ciri Kematangan Emosi Remaja
1. Mandiri dalam artian emosional yaitu bertanggung jawab atas diri sendiri dan orang lain.
2. Mampu menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. Mereka tidak cenderung
menyalahkan diri sendiri ataupun menyalahkan orang lain atas kegagalan yang
dialaminya.
3. Mampu mengendalikan emosi-emosi negatif, sehingga pemunculannya tidak impulsif., dll
Ciri-ciri Ketidakmatangan Emosi
Remaja yang sudah tidak matang emosinya dapat dilihat dari ciri-ciri tingkah
lakunya sebagai berikut :
1. Cenderung melihat sisi negatif dari orang lain.
2. Impulsif, kurang mampu mengendalikan emosi dan mudah emosional.
3. Kurang mampu menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya.
4. Kurang mampu memahami orang lain dan cenderung untuk selalu minta dipahami oleh
orang lain, dll
Cara-cara Meredam Emosi Negatif
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak menimbulkan efek
negatif. Beberapa cara untuk meredamnya itu adalah :
1. Berpikir positif dalam arti mencoba melihat sesuatu peristiwa atau kejadian dari sisi
positifnya.
2. Mencoba belajar memahami karakteristik orang lain. Memahami bahwa orang lain
memang berbeda dan tidak dapat memaksakan orang lain berbuat sesuai dengan
keinginan diri sendiri.
3. Mencoba menghargai pendapat dan kelebihan orang lain. Mereka mendengarkan apa
yang dikemukakan orang lain dan mengakui kelebihan orang lain, dll
Usaha Untuk Mengembangkan Emosi Remaja
Agar emosi positif pada diri remaja dapat berkembang dengan baik, dapat dirangsang
dan disikap oleh orang tua maupun guru. Usaha untuk mengembangkannya adalah :
1. Orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya dalam lingkungan anak (significant
person) dapat menjadi model dalam mengekspresikan emosi-emosi negatif, sehingga
tampilannya tidak meledak-ledak.
2. Adanya program latihan beremosi baik disekolah maupun didalam keluarga. Misalnya
dalam merespon dan menyikapi sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
3. Mempelajari dan mendiskusikan secara mendalam kondisi-kondisi yang cenderung
menimbulkan emosi negatif dan upaya-upaya menggapainya secara lebih baik.
Kesimpulan
Sudah tidak dapat dipungkiri, bahwa Perkembangan Emosi Remaja dalam tumbuh
kembangnya memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupannya. Karena remaja yang
sehat adalah remaja yang bisa mengontrol emosinya dengan baik

Anda mungkin juga menyukai