Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EMOSI POSITIF

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian

Dosen Pengampu : Noor Lita Sari, S.Psi, M.Psi

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. AFRIDA REZANIA M (17.0.P.122)


2. DESY HANDAYANI (17.0.P.131)
3. RAMADHANI NUR H (17.0.P.160)
4. SRI OKTAVIANI (17.0.P.165)
5. TAZHA RAHMAWATI A (17.0.P.167)
6. TESYA AFRIYANI Y (17.0.P.168)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA HUSADA

KARANGANYAR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering bertemu dengan istilah emosi,
misalnya ketika kita sedang dibuat marah oleh seseorang yang katakanlah si-A dengan
melakukan hal hal yang mengganggu ketenangan kita, pada awalnya kita masih bisa
sabar menghadapinya, namun lama kelamaan kesabaran itu mulai habis dan rasa
marah terpancing untuk keluar. Kemudian teman kita mengatakan “ sudah sudah,
jangan dibawa emosi, nggak ada gunanya ngladenin dia”.
Dari ilustrasi singkat diatas, kita dapat sedikit menggambarkan bahwa
pengertian emosi dalam perkataan seorang teman tersebut identik dengan istilah
amarah atau kemarahan. Tetapi apakah benar bahwa emosi itu adalah kemarahan,
apakah emosi merupakan kata lain dari marah?.
Ada juga yang mengatakan bahwa emosi itu bukan hanya marah saja, akan
tetapi bahagia juga merupakan bagian dari emosi. Emosi terbagi menjadi emosi positif
dan negatif. Marah merupakan salah satu contoh dari emosi negatif, sedangkan
bahagia merupakan salah satu contoh dari emosi positif.
Berdasarkan keragu raguan yang timbul dalam uraian diatas tentang apa itu
emosi, penulis ingin mengulas dan mengetahui lebih lanjut dan mendalam tentang
maksud dari emosi itu sendiri. Sehingga dalam makalah ini akan tersaji ulasan ulasan
tentang emosi yang dijelaskan dengan bahasa penulis sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, timbul beberapa pokok
permasalahan, diantaranya :
1.    Apa yang dimaksud dengan emosi ?
2.    Apa yang dimaksud emosi positif?
3.    Apa ciri ciri emosi?
4.    Apa saja faktor timbulnya emosi ?
5.   Apa saja contoh emosi positif?
6. Apa saja aspek emosi positif ?
7. Apa Trend dan issue Emosi Positif ?
C. Tujuan
Beberapa maksud atau tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini
diantaranya :
1.    Untuk mengetahui pengertian emosi
2.    Untuk mengetahui pengertian emosi positif
3.    Untuk mengetahui ciri ciri emosi
4.    Untuk mengetahui faktor timbulnya emosi
5.   Untuk mengetahui contoh emosi positif
6. Untuk mengetahui aspek emosi positif
7. Untuk mengetahui Trend dan issue Emosi Positif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi Positif


Emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi juga
diartikan sebagai suatu reaksi psikologis dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia,
sedih, berani, takut, marah, muak, haru, cinta, dan sejenisnya. Biasanya emosi muncul
dalam bentuk luapan perasaan dan surut dalam waktu yang singkat. Hathersall (1985)
merumuskan pengertian emosi sebagai suatu psikologis yang merupakan pengalaman
subyektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Misalnya seorang remaja yang
sedang marah memperlihatkan muka merah, wajah seram, dan postur tubuh menegang,
bertingkah laku menendang atau menyerang, serta jantung berdenyut cepat.
Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap
seseorang yang mengalaminya. Hill (dalam Syukur, 2011) mengatakan bahwa terdapat
tujuh macam emosi yang masuk dalam emosi positif, diantaranya adalah hasrat,
keyakinan, cinta, seks, harapan, romansa dan antusiasme. Ketujuh emosi tersebut
merupakan bentuk emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum digunakan dalam
usaha kreatif. Jenis emosi ini dapat menunjang keberhasilan karir dan dianggap tidak
merugikan orang lain. Seberapa besar keberhasilan dari emosi positif ini tergantung dari
batas kewajaran yang digunakannya.

B. Ciri-Ciri Emosi
Syamsu Yusuf (2003) mengemukakan tentang ciri-ciri emosi, yaitu: (a) lebih bersifat
subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya seperti pengamatan dan berfikir; (b)
bersifat fluktuatif atau tidak tetap, dan (c) banyak bersangkut paut dengan peristiwa
pengenalan panca indera dan subyektif.
Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan empat ciri
emosi, yaitu:
a.    Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif. Pengalaman seseorang
memegang peranan penting dalam pertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-jenis emosi
lainnya. Pengalaman emosional ini kadang–kadang berlangsung tanpa disadari dan tidak
dimengerti oleh yang bersangkutan kenapa ia merasa takut pada sesuatu yang
sesungguhnya tidak perlu ditakuti.
b.   Adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individu menghayati suatu
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah. Perubahan-perubahan
tersebut tidak selalu terjadi serempak, mungkin yang satu mengikuti yang lainnya.
Seseorang jika marah maka perubahan yang paling kuat terjadi debar jantungnya, sedang
yang lain adalah pada pernafasannya, dan sebagainya.
c.    Emosi diekspresikan dalam perilaku. Emosi yang dihayati oleh seseorang
diekspresikan dalam perilakunya, terutama dalam ekspresi roman muka dan
suara/bahasa. Ekspresi emosi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman, belajar dan
kematangan.
d.   Emosi sebagai motif. Motif merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang
untuk melakukan kegiatan. Demikian juga dengan emosi, dapat mendorong sesuatu
kegiatan, kendati demikian di antara keduanya merupakan konsep yang berbeda. Motif
atau dorongan pemunculannya berlangsung secara siklik, bergantung pada adanya
perubahan dalam irama psikologis, sedangkan emosi tampaknya lebih bergantung pada
situasi merangsang dan arti signifikansi personalnya bagi individu.

C.     Faktor Timbulnya Emosi


1.      Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
seseorang secara individu. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan
tidak bahagia. Adapun gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
a.    Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
b.   Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh siapapun
termasuk orang tua mereka.
c.    Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada
disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
d.   Merasa tidak mampu atau bodoh.
e.    Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti
sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
f.    Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara
tidak adil.

2.      Faktor eksternal


Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi
negatif adalah berikut ini.
a.    Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat
harga diri mereka dilecehkan.
b.   Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
c.    Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak
disalahkan, dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung menjadi marah dan
mengekspresikannya dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki
guru, atau masuk geng dan bertindak merusak (destruktif).
d.   Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara membandingkan
dengan saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
e.    Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu.
f.    Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela,
dihukum dan dihina.

D.Contoh Emosi Positif


Dilansir dari Huffington Post, Dr. Barbara Fredrickson dalam bukunya
“Positive Psychology” menyebutkan bahwa selain bahagia, ada berbagai emosi yang
positif, seperti:
1. Gembira atau sukacita
Secara harfiah gembira memiliki arti yang sama dengan bahagia. Tapi bila
digambarkan, perasaan suka cita ini hanya terjadi dalam waktu yang cukup singkat
atau hanya pada momen-momen tertentu.
Misalnya ketika Anda melihat senyum pertama bayi Anda yang baru lahir, pergi
ke tempat wisata, atau makan malam bersama dengan orang uang Anda
sukai. Perasaan gembira menandakan bahwa Anda sedang merasakan kenyaman
pada sebuah pengalaman.
2. Bersyukur
Rasa syukur adalah perasaan yang memotivasi seseorang untuk membalas sesuatu
dengan barbagai cara. Bukan hanya sekadar bukan sekadar ucapan terima kasih,
perasaan ini memiliki makna yang lebih dalam dan lebih berkesan. Emosi ini
biasanya membuat menyadarkan seseorang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
3. Bangga
Untuk mencapai sesuatu yang Anda inginkan, tidak selalu mudah. Pasti butuh
ketekunan, kerja keras, dan waktu. Setelah Anda berjuang keras dan akhirnya
berhasil, Anda pasti merasakan kebanggaan pada diri sendiri. Rasa bangga pada
usaha diri sendiri, membantu Anda mengenali kemampuan dan memotivasi diri
sendiri supaya tujuan di masa depan tercapai.
4. Tenang
Perasaan tenang digambarkan seperti perasaan riang yang mellow dan santai.
Perasaan ini menandakan bahwa Anda sedang merasakan kedamaian yang
biasanya muncul saat Anda memanjakan diri dengan liburan atau melakukan hobi.
Fredickson berpendapat bahwa perasaan ini mendorong seseorang untuk
menikmati sesuatu, mengevaluasi dan memahami diri sendiri lebih baik.
5. Humor
Melihat sesuatu yang lucu, seperti acara komedi di televisi bisa membuat Anda
terhibur dan larut dalam tawa. Nah, orang yang suka humor atau melucu biasanya
cenderung disukai banyak orang karena bisa membuat orang tertawa bukan? Ya,
inilah cara mudah untuk menjalin hubungan dan memperkuat hubungan Anda
dengan orang lain. Rasa humor tidak hanya menghibur orang lain, tapi juga diri
sendiri.
6. Berharap
Harapan adalah emosi positif yang Anda rasakan ketika membayangkan masa
depan yang lebih baik. Misalnya, ketika Anda berharap diet yang Anda lakukan
berhasil. Harapan ini mendorong dan memotivasi Anda untuk rutin
berolahraga dan membantu Anda untuk melalui masa-masa sulit, seperti mene
gurangi cokelat, permen, atau cake yang Anda sukai.
7. Kagum
Kekaguman Anda pada suatu hal menunjukkan ketertarikan pada sesuatu yang
lebih dalam.  Cobalah Anda bayangkan tokoh-tokoh hebat yang berhasil
melakukan sesuatu yang tidak bisa Anda lakukan?  Nah, ketertarikan dan
kekaguman inilah yang bisa membuat termotivasi untuk berhasil dalam melakukan
suatu hal.
8. Cinta
Pernahkah Anda merasakan perasaan cinta? Ya, dibanding emosi lainnya, cinta
adalah yang emosi yang paling lengkap. Mengapa? Cinta meliputi berbagai emosi,
seperti gembira, bersyukur, ketenangan, bangga, kekaguman dan masih banyak
lagi. Ketika Anda merasakan cinta, hormon baik di dalam tubuh bisa mengurangi
stres yang bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.

E.Aspek Emosi Positif


Ada lima wilayah utama dalam kematangan emosi, yaitu:
a. Kemampuan Mengenali Emosi Diri
Kemampuan ini merupakan dasar kematangan emosi, yaitu: kemampuan
seseorang dalam menangani perasaan sendiri ketika perasaannya itu muncul.
Seseorang mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang
tinggi atas perasaan sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan
secara mantap. Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji seringkali dijumpai, apabila
pemahaman tentang kemabruhan haji dipahami oleh jamaah secara baik dan benar
maka mereka umumnya dapat mengendalikan emosi, sebaliknya bagi jamaah yang
kurang memahami kemabruran haji tersebut mereka cenderung muncul emosi yang
tidak terkendali.
b. Kemampuan Mengelola Emosi
Kemampuan ini adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan
perasaannya sendiri sehingga tidak meledak melampaui batas yang wajar. Orang yang
tidak mampu mengelola emosinya akan terus mengalami kesedihan dan menyesali
kegagalannya, sedangkan mereka yang mampu mengelola emosinya akan segera
bangkit dari kegagalan yang menimpanya. Agar mampu mengontrol emosi dan
menjaga agar tindakan yang diambil tidak didasarkan pada emosi semata, orang harus
mengerti apa yang diharapkan dari dirinya dan mengerti bahwa setiap tindakan akan
membawa konsekuensi baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
c. Memotivasi Diri
Memotivasi diri merupakan kemampuan untuk memberi semangat pada diri
sendiri agar dapat melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam kemampuan
ini terkandung unsur harapan, rasa percaya diri dan optimisme yang tinggi, sehingga
seseorang memiliki semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Optimisme
adalah kebiasaan berpikir positif dan kecenderungan untuk melihat sisi cerah suatu
situasi. Orang yang optimis yakin bahwa sesuatu yang menggembirakan akan terjadi
secara permanen dalam situasi apapun. Bila sesuatu yang buruk terjadi, orang optimis
cenderung melihatnya sebagai hal yang temporer dan spesifik serta mau menerima
penyebabnya secara realistis. Sebaliknya orang pesimis justru cenderung menyalahkan
dirinya atas kejadian buruk yang terjadi. Perkembangan kemampuan memotivasi diri
ini juga dimotori oleh kemampuan memecahkan masalah. Bila diberi kesempatan dan
dukungan, seseorang akan mampu melihat permasalahan dari berbagai sisi dan
menyelesaikan masalahnya. Keberhasilan dalam memecahkan masalah ini akan
mengembangkan kemampuan memotivasi dirinya.
d. Kemampuan untuk Mengenali Emosi Orang Lain
Kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain sering disebut
sebagai kemampuan berempati atau kemampuan menangkap perasaan non verbal dari
orang lain seperti nada bicara, gerak tubuh, ekspresi wajah. Empati menurut Innes
adalah merasakan apa yang dirasakan orang lain untuk mengetahui bukan hanya
pikirannya, melainkan juga perasaan orang tersebut. .Kemampuan berempati ini
merupakan kemampuan yang amat penting dalam membangun kehidupan sosial,
karena dengan kemampuan empati yang tinggi, seseorang akan lebih mampu
menangkap sinyal-sinyal emosi dalam pergaulan sosial. Studi yang dilakukan
Rosenthal menunjukkan bahwa orang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non
verbal akan lebih mampu menyesuaikan diri secara emosional, lebih populer, lebih
mudah bergaul, dan lebih peka.
e. Kemampuan Membina Hubungan
Kemampuan membina hubungan adalah kemampuan untuk mengelola emosi
ornag lain sehingga tercipta ketrampilan sosial yang tinggi dan memperluas pergaulan
seseorang. Tidak dimilikinya kemampuan ini menyebabkan orang yang paling cerdas
sekalipun dapat gagal membina hubungan karena penampilannya angkuh,
mengganggu atau tidak berperasaan. Kemampuan ini memungkinkan seseorang
membentuk hubungan, menggerakkan dan mengilhami orang lain, membina
kedekatan hubungan serta membuat orang lain merasa nyaman.
Kemampuan membina hubungan ini dilandasi oleh kemampuan
mengendalikan emosi orang lain. Orang yang mampu membina hubungan dengan
orang lain akan lebih memilih menjadi pendengar yang baik daripada pembicara yang
pandai pada saat terjadi komunikasi emosional. Pendengar yang baik akan tampak
sabar dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan emosional orang yang sedang
didengar keluhannya.

F. Trend dan issue Emosi Positif


Istilah 'toxic positivity' merujuk pada konsep yang mengatakan bahwa berpikir
positif merupakan cara tepat untuk menjalani hidup. Dengan pola pikir sedemikian
rupa, artinya Anda hanya berfokus pada hal-hal positif dan menolak menerima apa
pun yang dapat memicu emosi negatif.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Emosi dapat diartikan sebagi suatu reaksi psikologis yang ditampilkan dalam
bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, muak, haru, cinta
dan lain-lain. Emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah laku.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan, marah, takut, bahagia dan lainnya.
Kemudian jenis emosi terdiri dari emosi positif yaitu (emosi yang
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang
mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan
sebagainya. Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang
menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah
sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
B. Saran
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir penulis.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap bagi yang membaca
makalah ini bisa memberikan masukan.
DAFTAR PUSTAKA

F.J. Monk, Fredia Kson, & Tugade, (2004) Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Lazarus & Folkman, S.(1991). Emotions and Adaptation. New York:Oxford Uiversity Perss

Syukur,Abdul.(2011).Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi.Jogjakarta:Penerbit DIFA Press.


SOAL PILIHAN GANDA

1. Emosi yang mampu menghadirkan perasaan baik terhadap seseorang yang


mengalaminya. diantaranya adalah hasrat, keyakinan, cinta, seks, harapan, romansa
dan antusiasme. Pernyataan tersebut merupakan pengertian...
a. Emosi Positif
b. Emosi Negatif
c. Emosi Abstrak
d. Emosi Jiwa
e. Emosi Agresif
2. Kebiasaan berpikir positif dan kecenderungan untuk melihat sisi cerah suatu situasi
merupakan pengertian dari ....
a. Pesimisme
b. Toxic people
c. Optimisme
d. Emosi negatif
e. Overthinking
3. Macam macam emosi positif, diantaranya adalah
a. Hasrat
b. Keyakinan
c. Cinta
d. Harapan
e. Benar semua
4. Kemampuan ini adalah kemampuan seseorag untuk menengrndalkan perasaanya
sendiri sehingga tidak meledak melampaui batas yang wajr, merupakan pengertian
dari kemampuan
a. Kemampuan mengenali emosi diri
b. Kemampuan mengelola emosi
c. Motivasi diri
d. Kemampuan untuk mengenal emosi orang lain
e. Kemampuan membina hubungan
5. Faktor internal yang mempengaruhi emosi kecuali....
a.Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan
b. Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh
c. Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada
disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
d. Merasa tidak mampu atau bodoh.
e. Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti
sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
6. Mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain sering disebut sebagai kemampuan
berempati, merupakan pengertian dari kemampuan
a. Kemampuan mengenali emosi diri
b. Kemampuan mengelola emosi
c. Motivasi diri
d. Kemampuan untuk mengenal emosi orang lain
e. Kemampuan membina hubungan

Anda mungkin juga menyukai