Anda di halaman 1dari 54

1

HUBUNGAN PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DENGAN HASIL BELAJAR


EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 KENDARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Penyelesaian Studi Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (Si) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo

OLEH :

LUSIANA
AIAI 13 048

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017

BAB I
2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah mutu pendidikan merupakan salah satu hal yang penting yang

diperbincangkan.Untuk mencapai mutu pendidikan yang baik pemerintah

mengembang pendidikan melalui lembaga-lembaga formal dan non formal.Dari

kedua lembaga pendidikan ini, lembaga pendidikan formla memegang peran yang

sangat penting dalam mendidik siswa menjadi kader penerus bangsa.Sekolah

menengah Atas (SMA) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

berada dibawah Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan pemerintah No.17 tahun 2010 tentang pengelolah dan

penyelenggaraan pendidikan yang termasuk dalam pasal 186 berbunyi

masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan melalui

berbagai komponen masyarakat, pendidikan berbasis masyarakat, dewan

pendidikan, dan komite sekolah/madrasah. Dan pasal 187 yang berbunyi peran

serta masyarakat dalam pendidikan berfungsi memperbaiki akses, mutu, daya

saing, relevansi, tata kelolah dan akuntabilitas pengelolah dan penyelenggaran

pendidikan. Oleh karena itu penyelenggaran pendidikan bukan hanya tanggung

jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab masyarakat dan keluarga

maka kedudukan orang tua sebagai pendidik pertama dalam membentuk karakter

dan kepribadian anak, merupakan salah satu kompenen yang menentukan berhasil

dan tidaknya tujuan pendidikan yang diinginkan.

Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional Bab

II pasal 3 yang berbunyi: “ Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan


3

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”

Adanya undang-undang tersebut, maka pendidikan harus tetap menjadi

prioritas utama untuk diusahakan kelengkapan sarana dan prasarananya terutama

untuk sekolah.Salah satu tugas penting sekolah dalam meyiapkan siswa agar dapat

mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh

pendidikan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang

dimilikinya.

Proses pendidikan selalu bergerak secara dinamis dan berkembang dari

masa-kemasa yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada dilingkungan

pada umumnya, salah satu ciri perkembangan adalah dengan adanya perubahan

dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum, strategi belajar

mengajar, alat bantu belajar, sumber bahan ajar dan sebagainya. Pendidikan

adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarkakat dan

pemerintah.Sekolah hanya pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab

pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam

keluarga.Pendidikan keluarga merupakan bagian dari sistem pendidikan secara

keseluruhan.Keluarga memilki hubungan yang sangat kuat terhadap

perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada

ditengah-tengah keluarganya.Untuk mengoptimalkan kemampauan dan


4

kepribadian anak, orang tua harus menumbuhkan suasana edukatif di lingkungan

keluarganya sedini mungkin.Suasana edukatif yang di maksud adalah orang tua

yang mampu menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga dengan

baik sejak dalam kandungan.Oleh karena itu, salah satu faktor yang perlu

mendapat perhatian dalam bidang pendidikan ialah bimbingan orang tua terhadap

anaknya, supaya hasil belajar lebih baik.

Tanpa adanya bimbingan orang tua sukar untuk megharapkan hasil yang

baik. Hal ini menurut Ki Hajar Dewantara dalam salah satu bunyi tri pusan

pendidikan yaitu:Keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan pertama

dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat bimbingan dan pendidikan.

Dan dikatakan lingkungan pertama, karena sebagian besar dari kehidupan anak

adalah didalam keluarga. (Amier Daien Indrakusuma,1979,109).

Siswa sebagai salah satu komponen yang ikut berperan dalam proses

pembelajaran di sekolah. Kemampuan atau keberhasilan belajarnya sangat di

tentukan dan di pengaruhi oleh banyak faktor.Salah satu faktor yang dapat

mendukung dan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pendidikan yang

ditanamkan dalam keluarga. Pendidkan dan/atau pengetahuan yang diberikan oleh

orang tua terhadap anak dalam lingkungan keluarga tersebut meliputi: (1)

Pendidikan moral berupa pemberian nasehat tentang kesopanan dan menjalankan

ajaran agama; (2)Pendidikan kecerdasan berupa cara orang tua mendidik,

perhatian orang tua, pengertian orang tua; (3) Pendidikan sosial berupa

penanaman norma social dalam masyarakat serta pengawasan terhadap pergaulan


5

anak dalam masyarakat. Ketiga aspek itu sangat berpengaruh terhadap

perkembangan mental seorang anak.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara singkat dengan guru

bidang studi ekonomi kelas XI SMA Negeri 3 Kendari, mengatakan bahwa ada

beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas

1.Kurangnya fasilitas belajar dalam hal ini buku pegangan siswa , 2. Kurangnya

motivasi siswa dalam belajar dirumah.Hal ini dapat diliat darirata-rata nilai

ekonomi siswa pada semester lalu sebesar 70. Nilai ini tergolong rendah dalm

belum mencapai standar kelulusan yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75.

Menurut Hamalik (2008:27) belajar merupakan suatu proses, satu kegiatan

dan bukan hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas dari

itu memahami. Pengalaman yang di peroleh berkat interaksi antara individu

dengan lingkungan merupakan belajar dengan jalan mengalami sendiri.

Menurut Sugihartono (2007:74) belajar merupakan suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku

dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya

interaksi individu dengan lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian guna untuk mengetahui Hubungan Pendidikan dalam Keluarga

dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Kendari.

B. Rumusan Masalah
6

Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah apakah

terdapat hubungan pola pendidikan dalam keluarga dengan hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Kendari ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari peneltian ini adalah untuk menganailis dan menjelaskan

hubunganpendidikan dalam keluarga dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 3 Kendari.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa dapat memahami pentingnya pendidikan dalam keluarga untuk

meningkatkan hasil belajar dalam era globalisasi dan demi masa depan

yang lebih baik.

2. Bagi orang tua memberikan informasi kepada orang tua agar terus

memperhatikan kegiatan belajar anak.

3. Bagi peneliti sendiri, sebagai bekal pengalaman dalam kegiatan-kegiatan

penelitian selanjutnya.

BAB II
7

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Dalam Keluarga

a. Pengertian Pendidikan

Kata pendidikan menurut etimologi berasal dari kata didik. Apabila diberi

awalan me, menjadi mendidik maka akan membentuk kata kerja yang berarti

memelihara dan memberi latihan (ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda

akan menjadi pendidikan yang memiliki arti proses perubahan sikap atau tingkah

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan latihan. Poerwadarminta (1985:702).

Hassabullah (2009: 1), menyatakan bahwa pendidikan berarti bimbingan

atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia

menjadi dewasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mendewasakan peserta didik.

b. Pegertian Keluarga

Menurut Goode (1995: 33) kata keluarga dapat diambil kefahaman sebagai

unit sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasi bio-spiko-sosio-

spritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu ikatan khusus untuk hidup

bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang sifatnya statis dan

membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan satu dengan yang

lain atau hubungan silaturahmi.


8

Pendidikan keluarga merupakan proses transformasi perilaku dan sikap

didalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga

merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan

norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilaku yang penting bagi

kehidupan pribadi,keluarga dan masyarakat.

c. Bentuk-Bentuk Keluarga

Adapun bentuk-bentuk keluarga sebagaimana dijelaskan Goode(1995:60)

dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bentuk:

a. Keluarga nuklir (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan

anak yang belum memisahkan diri membentuk keluarga tersendiri.

b. Keluarga luas (extentended family) yaitu keluarga yang terdiri dari semua

orang yang berketurunan dari kakek, nenek yang sama termasuk dari keturunan

masing-masing istri dan suami.

c. Keluarga pangkal (sistem family) yaitu jenis keluarga yang menggunakan

sistem pewarisan kekayaan kepada satu anak yang paling tua, seperti banyak

terdapat di Eropa pada zaman feodal, para imigran Amerika Serikat, seorang

anak yang paling tua bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang

perempuan sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara laki-laki yang

lainnya.

d. Keluarga gabungan (joint family) yaitu keluarga yang terdiri dari orang-orang

yang berhak atas hasil milik keluarga, mereka antara lain saudara laki-laki pada

setiap generasi, dan sebagai tekanannya pada saudara laki-laki, sebab


9

menurutadat Hindu, anak laki-laki sejak lahirnya mempunyai hak atas

kekayaan keluarganya.

Sementara itu dalam hubungan keluarga, Jalaluddin Rahmat

mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul keluarga muslim dalam

masyarakat modern bahwa biasanya sepasang suami istri memiliki tiga struktur.

Pertama, struktur komplementer atau dengan kata lain dikenal dengan keluarga

tradisional. Kedua, struktur simetris atau sering disebut dengan keluarga modern.

Ketiga, struktur pararel yang merupakan hubungan antara stuktur simetris dan

struktur komplementer yang kedua belah pihak tersebut saling melengkapi dan

saling bergantung, tetapi dalam waktu yang sama mereka memilki beberapa

bagian dari perilaku kekeluargaan mereka yang mandiri.

d. Pendidikan Keluarga

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarkat merupakan

lingkungan budaya pertama dan utama dalam rangka menanamkan norma dan

mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilaku yang diaggap penting bagi

kehidupan pribadi,keluarga dan masyarkat.

Genungan (1978: 109) mengatakan bahwa pendidikan dalam keluarga

mempengaruhi keberhasilan pendidikan anak terutama dalam pemberian motivasi

dan perhatian lain dari orang tua terhadap anak-anaknya supaya lebih giat dalam

meraih keberhasilan pendidikannya. Pemberian motivasi dan bentuk perhatian lain

itu akan sangat tergantung pada seberapa besar apresiasi dan penghargaan

terhadap pentingnya pendidikan bagi anak. Dengan demikian keberhasilan siswa

yang bersangkutan berhubungan erat dengan pendidikan keluarga tersebut.


10

Dalam buku The Nasional Studi on Family strength, Nick dan De Frain

mengemukakan beberapa hal pegangan menuju hubungan keluarga yang sehat dan

bahagia, yaitu:

1. Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga.

2. Tersedianya waktu untuk bersama keluarga.

3. Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak.

4. Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak

5. Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi

Seiring criteria keluarga yang diungkapkan diatas, Sudjana memberikan

beberapa fungsi pada pendidikan keluarga yang terdiri dari fungsi biologis,

edukatif, protektif, sosialisasi dan ekonomis.

Dari beberapa fungsi tersebut, fungsi religius dianggap fungsi paling

penting karena sangat erat kaitannya dengan edukatif, sosialisasi dan proktektif.

Jika fungsi keagamaan dapat dijalankan, maka keluarga tersebut akan memiliki

kedewasaan dengan pengakuan pada suatu sistem dan ketentuan norma beragama

yang direalisasikan di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Hasil Belajar Ekonomi

a. Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang sebagai hasil proses yang dapat ditunjukan dalam berbagai

bentuk yaitu berupa pemahamannya, pengetahuannya, sikap dan tingkah

lakunya, daya penerimaan dan aspek-aspek lain yang ada pada individu siswa

(sudjana,2000:28)
11

Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

secara terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas pengalaman untuk

mencapai pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku

yang mantap. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai

bentuk seperti perubahan pemahaman, perubahan pengetahuan,perubahan sikap

dan tingkah laku daya menentukan berhasil atau gagalnya pelaksanaan

kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). Selanjutnya, Rusman

(2010:1) belajar merupakan proses interaksi terhadap semua situasi yang

disekitar individu. Dimana belajar merupakan suatu proses yang diarahkan

kepada tujuan dan prosese berbuat melalui pengalaman.

Dimyanti dan Mudjiono (2002:7) berpendapat bahwa belajar merupakan

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar

hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

terjadinya proses mengajar. Proses belajar mengajar terjadi berkat siswa

memperoleh sesutu yang ada pada lingkungan sekitarnya.

Menurut Winkel (2009:59) belajar merupakan suatu aktivitas mental

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan aktif dengan lingkuangan yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap. Selanjutnya, Gula (2008:8) belajar adalah suatu

proses yang berlangsung didalam diri seseorang yang mengubah tingkah

lakunya dalam berfikir, bersikap dan berbuat.

Ciri-ciri belajar menurut Burhanuddin ( 2007: 15) yaitu: (1) Belajar

ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior), (2) Perubahan
12

perilaku relative permanen, (3) Peruabahan belajar berlangsung, peruahan

perilaku tersebut bersifat potensional, (4) Perubahan perilaku merupakn hasil

latihan atau pengalaman, (5) Pengalaman atau latihan itu dapat member

pengetahuan.

Dari pendapat para ahli diatas dapat dipahami bahwa belajar merupakan

suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan siswa sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya sehinnga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa yang dinyatakan dengan hasil belajar. Perubahan sebagai hasil bealajar

dapat di indikasikan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan,

serta perubahan aspek-aspek yang lain ada pada diri individu yang belajar.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil terakhir dari proses belajar sebagai proses

perwujudan segala upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar

langsung. Sementara itu pencapaian hasil belajar lebih sering dikaitkan dengan

nilai perolehan siswa setelah proses belajar mengajar dan evaluasi yang

diberikan.Haryaningsih (2010: 23) belajar merupakan perubahan dalam

kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.

Hasil belajar dalam kontekstual menekankan pada proses yaitu segala

kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai

siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar

diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya, penampilan,
13

rekaman, dan tes. Winkel (2005:161) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan

suatu bukti usaha yang dicapai seseorang dalam melakukan proses belajar, dimana

dalam hal ini hasil belajar merupakan bukti dari usaha belajar yang dilakukan

sesorang sehubungan dengan apa yang dipelajarinya.

Ahiri (2008: 1) hasil belajar yang berkualitas dapat diketahui apabila

dalam diri individu terjadi suatu perubahan perilaku kearah yang lebih baik atau

sesuai dengan tujuan pembelajaran.Perubahan perilaku tersebut pada umumnya

bersifat permanen.Hasil belajar yang berkualitas dapat diketahui apabila dalam

diri individu terjadi suatu perubahan perilaku kearah yang lebih baik atau sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Dimyati (2006: 3), mengemukakan bahwa: Hasil

belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari

sisi guru, tindakan mengajar diakhiri proses evaluasi has ail belajar, dari sisi siswa

hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Dimyati (2006: 3), hasil belajar

adalah merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar, perubahan ini

diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Hamalik (2002: 155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.Perubahan dapat diartikan terjadinya

peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan

sebelumnya, dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi dan

sebagainya.
14

Purwanto (2006: 102) secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua faktor yaitu, faktor individual dan

faktor sosial dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Faktor Individual

Merupakan faktor yang berasal dari diri organisasi itu sendiri yang dapat

mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu:

a) Kematangan/pertumbuhan

Kita tidak dapat melatih anak yang baru berumur 6 bulan untulk belajar

berjalan, sekalipun kita paksa, tetap anak itu tidak akan dapat sanggup

melukakaannya karena untuk dapat berjalan anak memerlukan kematangan

potensi-potensi jasmaniah maupun rohaniah. Demikian pula kita dapat mengajar

ilmu pasti kepada anak-anak kelas tiga sekolah dasar, atau mengajar ilmu flsafat

kepada anak-anak yang baru duduk dibangku sekolah menenguh atas.Semua itu

disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang menerima pelajaran.

b) Kecerdasan/intelejensi

Di samping kematangan, dapat tidaknya sesorang mempelajaran sesuatu

dengan berhasil baik ditentukan dipengaruhi pula oleh taraf

kecerdasannya.Kenyataan menunjukkan kepada kita, meski pun anak yang

berumur 1 tahun ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti,

tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai pada ilmu pasti.Jelas kiranya bahwa

dalam belajar kecuali kematangan, intelijensi pun turut memegang peranan.


15

c) Latihan dan Ulangan

Terlatih, seringkali menghalangi sesuatu, maka kecakapan dan

pengetahuan yang dimilkinya menjadi makin dikuasai dan makin

mendalam.Sebaiknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah

dimilkinya dapat hilang atau berkurang.Karena latihan, seringkali mengalami

sesuatu, seseorang dapat timbul hasil belaajr kepada sesuatu itu.Makin besar hasil

belajar besar pula perhatiannya sehingga memperbesar hasratnya untuk

mempelajarinya.

d) Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organism yang melakukan

sesuatu.Motif instrinsik dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya orang itu

menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan ilmu tertentu. Tak mungkin

seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya, jika ia tidak

mengetahui berapa penting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajarnya

itu bagi dirinya. Sardiman (2009: 75) motivasi merupakan srangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang ,mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha meniadakan atau

mengelakan perasaan tidak suka.

e) Sifat-sifat pribadi seseorang

Faktor pribadi seseorang turu pula memegang peranan dalam belajar.Tiap-

tiap orang mempunyai sifat kepribadian masing-masing antara satu dengan yang

lainnya.Yang termasuk pada sifat-sifat kepribadian ialah faktor-faktor fisik

kesehatan dan kondisi badan.Kecuali faktor-faktor pribadi yang bersifat


16

individual, berhasil atau tidaknya belajar itu dipengaruhi pula oleh faktor dari luar

yang kita sebut faktor sosial.

2. Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berasal dari luar diri organisme atau individu yang

mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini dapat di bedakan menjadi 5 bagian yaitu:

a) Keadaan Keluarga

Ada keluarga yang miskin ada pula keluarga yang kaya, ada keluarga yang

selalu diliputi oleh suasana tenteram dan damai, tetapi ada pula yang

sebaliknya.Suasana dalam keluarga yang bermcam-macam itu mau tidak mau

turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh

anak-anak.Ada tidaknya atau tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan

dalam belajar turut memegang peranan penting pula.

b) Guru dan Cara Mengajar

Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting,

bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang

dimiliki guru, dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan itu kepada

anak-anaak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dicapai

anak.

c) Alat-alat Pelajaran

Faktor guru dan cara mengajarnya, tidak dapat kita lepaskan dari ada

tidaknya alat-alat pengajaran yang tersedian di sekolah. Sekolah yang cukup

memilki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah


17

dengan cara mengajar yang baik guru-gurunya. Kecakapan guru dalam

menggunakan alat-alat akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.

d) Motivasi Sosial

Karena belajar itu adalah suatu proses yang timbul deari dalam, .maka

faktor motivaasi sosial memegang peranan pula. Jika guru orang tua dapat

memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbulan dalam diri anak

dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunaya

belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu, Jika diberi

perangsang, diberi motivasi yang baik dan sesuai. Motivasi sosial dapat pula

timbul pada anak dari orang lain yang ada sekitarnya. Pada umumnya motivasi

semacam ini diterima anak tidak dengan sengaja, dan mungkin pula tidak dengan

sadar.

e) Lingkungan dan Kesemapatan

Seorang anak dari keluarga yang baik, memilki intelejensi yang baik,

bersekolah di sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-alatnya baik, belum

tentu pula dapat belajar dengan baik.

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang yelah dicapai

oleh siswa setelah mengalami proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran

tertentu. Hasil bealajar tidak muklat berupa nilai saja, akan tetapai dapat berupa

perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan,

penalaran, Kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya.

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah

mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat


18

dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil

belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat mengkap, memehami,

memiliki materi pelajaran tertentu.Atas dasar itu pendidik dapat menentukan

strategi belajar mengajar yang lebih baik.

Dengan demikian maka berdasarkan pendapat para ahli diatas maka hasil

belajar adalah hasil atau nilai akhir yang telah dicapai peserta didik setelah

melakukan kegiatan belajar yang didalamnya mencerminkan tingkat keberhasilan

peserta didik tersebut yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Untuk

mengetahui hasil belajar siswa tersebut harus dilakukan tes. Tingkat keberhasilan

tersebut pada umumnya dapat diketahui melalui evaluasi yaitu dengan

memberikan seperangkat instrument yang berupa tes kepada siswa yang telah

belajar sebagai alat keberhasilan perubahan yang terjadi pada siswa setelah

mengalami proses pembelajaran.

c. Hasil Belajar Ekonomi

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengempbangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan

menggunakan tes sebagai bahan evaluasi.Berhasil tidaknya seorang dalam

mengajar guru dalam mengajar dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan terhadap

siswanya.Begitu juga sebaliknya siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila


19

dapat mengerjakan dengan benar soal tes yang diberikan oleh guru.Menurut

Sanjaya (2008: 235) selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan

untuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukur

keberhasilan adalah tes yang terdiri atas item-item yang secara langsung

mengukur tingkah laku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran.

Sudjana (2000:3) hasil belajar adalah mencerminkan tujuan pada tingkat

tertentu yang berhasil dicapai oleh siswa yang dinyatakan dengan angka dan

huruf. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai kemampuan siswa

setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan

selama proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan, Mappa (2000:23)

mengartikan bahwa hasil belajar adalah apa yang dikuasai atau dicapai oleh

individu yang telah melakukan kegiatan belajar tertentu.

Soedirjato (2002:49) hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang capai

oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang

diterapkan. Winkel (2005:161) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan suatu

bukti usaha yng dicapai seseorang dalam melakukan proses belajar, dimana dalam

hal ini hasil belajar merupakan bukti dari usaha belajar yang dilakukan sesorang

sehubungan dengan apa yang dipelajrinya.

Dimyati (2002:3) mengartikan hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses hasil belajar.


20

Hasil belajar adalah hasil dari proses pembelajaran sebagai perwujudan

segala upaya yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Ibrahim dan Syaodiah (2003:86) menyatakan bahwa dalam proses belajar

mengajar akan diperoleh suatu hasil yang kemudian disebut hasil pengajaran atau

hasil belajar. Selanjutnya Anni (2006:40) menyatakan bahwa hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami

aktivitas belajar. Dari kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar

merupakan hasil dari segala upaya yang dilakukan individu selama melakukan

proses belajar.

Pramutadi (2004:19) mengemukakan kategori hasil belajar yaitu: 1)

keterampilan intelektual, memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan

lingkungannya berdasarkan simbol, gambar dan konsep yang sudah terhimpun

dalam struktur kognitifnya; 2) strategi kognitif, keterampilan yang khusus dan

sangat penting yaitu kemampuan seseorang untuk secara pribadi mengatur pola

belajar, berpikir dan mengingat; 3) informasi-informasi yang terhimpun sebagai

pengetahuan yang terorganisasi; 4) keterampilan motorik, yaitu kemampuan

seseorang untuk mengendalikan dan mengatur urat dagung dalam pekerjaan

tertentu; dan 5) sikap, yakni kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu

terhadap suatu lingkungannya.

Ali (2000:250) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang

dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru.Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila


21

dibandingkan pada saat sebelum belajar.Tingkat perkembangan mental dapat

diwujudkan pada jenis-jenis ranah kognitif, efektif, dan psikomotor.

Menurut Hamalik (2005: 36) menerangkan bahwa belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil/tujuan. Belajar bukanhanya

mengingat, tetapi lebih luas yakni mengalami.Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan tetapi perubahan kelakuan.

Menurut Sukwiaty, 2007: 101) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi

sebagai suatu study tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara

menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif

penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditas dan penyalurannya,

baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok

dalam suatu masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas hasil belajar ekonomi merupakan hasil yang

telah dicapai oleh peserta didik setelah mengalami proses belajar pada mata

pelajaranekonomi yang ditujukan dengan nilai tes atau angka dari hasil evaluasi

yang diberikan oleh guru ekonomi.

Upaya peningkatan sumber daya yang berkualitas diperlukan adanya

system pendidikan dan kurikulum yang bersifat fleksibel dan dinamis serta

mampu mengakomodasi keanekaragaman kemampuan siswa, potensi daerah.

Kualitaas SDM, hasil belajar dan kondisi social budaya. OLeh karena itu, dalam

kurikulim khususnya pada mata pelajaran ekonomi, pemerintah pusat hanya

menentukan standar kompetensi umum secara nasional yang berlaku di seluruh

daereah, sedangkan daerah diberi keluasan untuk mengembangkan kurikulum


22

sesuai dengan potesis dan karateristik daerah masing-masing.Isi materi pelajaran

ekonomi dalam kurikulum SMA lebih disederhanakan dan di fokuskan pada

ekonomi sebagai fenomena empiric yang terjadi di sekitar siswa, sehingga siswa

dituntut lebih efektif untuk merekam peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di

sekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupan yang lebih baik.

Tujuan hasil belajar ekonomi di SMA adalah :

a) Membekali siswa dengan jumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan

memahami peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari,

terutama yang terjadi dilingkungan sekitar individu/rumah tangga, masyarakat

dan Negara.

b) Membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk

mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.

c) Membekali siswa dengan nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa

wirausaha.

d) Meningkatkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam

masyarakatb yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala

internasional.

Ekonomi  adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari  beberapa

aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan

konsumsi barang dan jasa.  secara umum, subyek dalam ekonomi dapat

dibagidengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs

makroekonomi. selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif

(deskriptif), normatif, mainstream, heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga


23

difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga bisnis, dan

pemerintah.teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain

bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah,

kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. hal ini

dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari

pilihan manusia.

Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan hasil belajar ekonomi adalah

untuk membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi dalam mengetahui dan

memahami peristiwa,masalah-masalah kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan sekitar individu/rumah tangga, masyarakat dan Negara.

d. Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi ilmu yang mengkaji tentang manusia untuk memenuhi

kebutuhannya yang tidak terbatas (kelangkaan).Kelangkaan ini dialami oleh

manusia baik sebagai individu, sebagai kelompok kecil (rumah tangga,

perusahaan) maupun sebagai masyarakat secara keseluruhan.Samuelson dan

Nordhaus (2003:4) mengatakan bahwa ekonomi adalah sebuah studi mengenai

perilaku manusia dalam mengusahakan dan mengatur kegiatan produksi dan

konsuminya.Analisis kegiatan ekonomi diarahkan pada aspek harga hasil

produksi.

Ekonomi dapat juga diartikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana

cara orang memilih atau menggunakan sumber ekonomi yang berlaku untuk

menghasilkan kondisi yang berbeda, dan mendistribusikan produksi tersebut

kebeberapa kelompok mansyarakat. Ilmu ekonomi itu sendiri merupakan ilmu


24

yang mempelajari pilihan-pilihan.Ilmu ekonomi muncul karena ketidak

seimbangan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas

kebutuhan yang terbatas.Kenyataan ini mendorong manusia untuk melakukan

pilihan-pilihan penggunaan sumber daya yang dimilikinya.

Menurut Rosyid (2009: 7) ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu

yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang

gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya

untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai kemakmuran.Selanjutnya,

Budimansyah (2003:1) ilmu ekonomi merupakan ilmu atau seni tentang upaya

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, dan

berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan kegiatan produksi,

konsumsi, dan distribusi.

Winarto dan Ismaya (2007:177) dalam kamus besar ekonomi, economic

diartikan sebagai ilmu ekonomi merupakan yang mempelajari asas-asas produksi,

distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan. Selanjutnya,

Sastradipoera (2001:4) istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani asal kata

‘oikosnamos’ atau oikonomia yang artinya manajemen urusan rumah tangga,

khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan.

1. Tujuan Ilmu Ekonomi

Berikut ini adalah tujuan utama mempelajari ilmu ekonomi, yaitu:

a. Untuk mempelajari berbagai alat, sarana dan prasarana yang dapat

digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia


25

b. Untuk mempelajari cara-cara memenuhi kebutuhan manusia yang beraneka

ragam, baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang dala

segala kondisi.

2. Manfaat mempelajari Ilmu Ekonomi

a. Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu

ilmu ekonomi sangat berperan penting disektor kebutuhan manusia.

b. Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil

maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat dapat meningkatkan taraf

hidup.

c. Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip dalam mengatur

prinsip prinsi kebutuhan pokok sosial sosial sosial masyarakat.

d. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan

bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.

e. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur

atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.

f. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap

masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat

dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang

terpenting/ mendesak terlebih dahulu

g. Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam

berwirausaha dan mengelola kebutuhan.


26

3. Hubungan Pendidikan Dalam Keluarga dengan Hasil Belajar

Menurut Meidya (2011: 9) bahwa berhasil baik atau tidaknya pendidikan

di sekolah sangat dipengaruhi oleh pendidikan dalam keluarga.Pendidikan

keluarga adalah fundamen atau dasar dairi pendidikan anak selanjutnya, hasil-

hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga sangat menentukan

pendidikan anak selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat.

Faktor-faktor mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah diantaranya

adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.Orang tua mempunyai peranan yang

cukup besar dalam mendidik serta membimbing anak, karena waktu anak banyak

dirumah. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila orang tua memberikan

pengaruh yang luas terhadap diri anak,terutama dalam perkembangan

kepribadiannya (Suparyanto,2011).

Nasution (1981: 90) menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk

memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anaknya maka orang tua dituntut

agar ia mampu: (1) mengasuh dan membimbing anak-anaknya; (2) mengawasi

pendidikan anak-anaknya; dan (3) mengarahkan pergaulan anak-anaknya.

Sikap yang ditampilkan orang tua bagaimana corak hubungan yang terjadi

antara orang tua dan anak mempunyai konsep dan harga diri yang dapat

membimbing dan mendorong agar anak untuk berhasil dengan baik. Anatara anak

dan orang tua ada gejala saling mempengaruhi yang jika pengaruh itu baik akan

membantu anak menjadi seorang dewasa yang bertanggung jawab, berbudi pekerti

dan luhur.
27

Berdasarkan uraian beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan ada

hubungan antara pendidikan dalam keluarga dengan hasil belajar siswa

sebagaimana diungkapkan dengan Meidya (2011: 9) bahwa berhasil baik atau

tidaknya pendidikan disekolah sangat dipengaruhi olah pendidikan dalam

keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak

selanjutnya, hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga sangat

menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam

masyarakat, kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di

sekolah diantaranya adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Orang tua

mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendidik serta membimbing anak,

karena waktu anak banyak dirumah. Dengan demikian tidaklah mengherankan

apabila orang tua memberikan pengaruh yang luas terhadap diri anak, terutama

dalam perkembangan kepribadiannya (Suryano,2011;11).

B. Kerangka Pikir.

Hasabullah (2009: 1), menyatakan bahwa pendidikan berarti bimbingan

atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia

menjadi dewasa. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mendewasakan peserta didik.

Keluarga menurut Partini (dalam Novianti,halam 1;2011) adalah

sekelompok manusia yang terdiri atas suami,istri,anak-anak (bila ada) yang

teriakat atau didahului dengan perkawinan. Sedangkan Khairuddin(dalam

Novianti,halaman 5:2011), menyatakan bahwa keluarga adalah susunan orang-

orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi. Pertalian
28

antara suami istri adalah perkawinan dalam hubungan antara orang tua dan anak

biasanya adalah darah dan kadang kala adopsi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan suatu

ikatan yang didasari perkawinan.Keluarga bisa saja dengan mempunyai anak

sendiri ataupun adopsi, bisa juga tanpa anak.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang bersifat kodrat karena di

dalamnya terdapat hubungan darah antara pendidik (orang tua) dengan anak

didiknya.Kerena sifatnya yang demikian itu, maka wewenang pendidikan dalam

lingkungan keluarga juga bersifat kodrat dan tidak bisa diganggu gugat kecuali

jika keluarga tersebut tidak mampu melaksanakan tugasnya.

Berhasil tidaknya peran orang tua dalam keluarga adalah sangat tergantung

pada pendidikan dalam keluarga, sebab hal itu sangat berpengaruh pada

perkembangan mental dan kecerdasan anak. Pendidikan dalam keluarga juga akan

sangat menentukan membaca masalah yang dihadapi oleh anak sehubungan

dengan proses belajarnya, yang selanjutnya menentukan jalan keluar yang paling

tepat. Selain itu, pendidikan dalam keluarga juga sangat berpengaruh terhadap

kualitas perkembangan anak dan sebagai pedoman hidup yang kokoh dan menjadi

benteng pertahanan terhadap kemungkinan perilaku yang cenderung

menyeleweng atau tercelah.

Pendidikan dalam keluarga merupakan faktor eksternal yang berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Seorang siswa yang memiliki ayah dan ibu yang

selalu mendidik anaknya dalam keluarga akan sangat besar pengaruh terhadap

prestasi belajar pada anak, hal ini terjadi karena anatara ayah dan ibu saling
29

berkolaborasi atau sama-sama aktif dalam mengasuh dan mendidik anak merasa

sangat diperhatikan oleh kedua orang tuanya sehingga menghasilkan pengaruh

positif pada anak.

Pendidikan dalam keluarga mempengaruhi keberhasilan pendidikan anak

terutama dalam pemberian motivasi dan perhatian lain dari orang tua terhadap

anak-anaknya supaya lebih giat dalam meraih keberhasilan pendidikannya.

Pemberian motivasi dan bentuk perhatian lainitu akan sangat tergantung pada

seberapa besar apresiasi dan penghargaan terhadap pentingnya pendidikan bagi

anak, yang ditentukan oleh pendidikan dalam lingkungan keluarga. Dengan

demikian keberhasilan siswa yang bersangkutan berhubungan erat dengan

pendidikan dalam lingkungan keluarga.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerang pikir yang telah dikemukakan diatas

maka hipotesis penelitian ini adalah ada Hubungan antara Pendidikan dalam

Keluarga dengan Hasil Belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI di

SMA Negeri 3 Kendari


30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kendari, Jalan R.A

Kartini No. 127 Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

B. Desain Penelitian

Penilaian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel X dan Y.

variabel X sebagai variabel bebas yakni pendidikan dalam keluarga, sedangkan

variabel Y sebagai variabel terikat adalah hasil bealajar ekonomi siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 3 Kendari tahun pelajaran 2017/2018.

Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

XX Y

Keterangan:

X = Pendidikan dalam keluarga

= Hubungan

Y = Hasil belajar siswa


31

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri

3 Kendari tahun pelajaran 2017/2018, yaitu sebanyak sebanyak 137 orang dengan

perincian kelas sebagai berikut:

Tabel 1. Populasi Penelitaian


No Kelas Jumlah kelas
1 XI IPS I 33 orang
2 XI IPS 2 35 orang
3 XI IPS 3 35 orang
4 XI IPS 4 34 orang
Total 137 orang
Sumber : Data yang diperoleh di SMA Negeri 3 Kendari,2017

2. Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik multi

stage proportional random sampling yaitu dengan rumus:

N
n= 2
N ( d ) +1

Dimana:
n = jumlah siswa

N = jumlah populasi

d² = presesi yang di tetapkan (10%)

1 = konstanta

Jumlah siswa sebanyak (N) = 137 orang dan tingkat presisi (d²) 10%

dengan perhitungan sebagai berikut :

N 137 137 137


n= = = = =57,80=58
2 2
N ( d ) +1 137 ( 0,1 ) +1 137 ( 0,01 ) +1 2,37
32

Berdasarkan perhitungan tersebut maka besarnya sampel adalah sebanyak

58 siswa.Penentuan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukkan secara

proporsional, sedangkan teknik penarikkan sampel pada setiap kelas di lakukkan

¿
secara random. Dengan menggunakan rumus ni = N x n , dimana :

n = jumlah siswa

N = jumlah populasi

Ni = jumlah populasi pada kelas tertentu

Ni = jumlah sampel pada kelas tertentu

Sehingga di peroleh jumlah yang proporsional untuk setiap kelas yaitu

sebagai berikut;

33
Xa = x 58=¿ 13,97di bulatkan menjadi 14 0rang
137

35
Xb= x 58=¿ 14,81di bulatkan menjadi 15 0rang
137

35
Xc= x 58 = 14,81 di bulatkan menjadi 15 0rang
137

34
Xd = x 58 = 14,39di bulatkan menjadi 14 0rang
137

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 58 siswa dari 4 kelas X SMA

Negeri 3 Kendari dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 137 siswa. Adapun

rinciannya sebagi berikut:

Kelas Jumlah Siswa (Orang) Sampel


XI IPS1 33 14
XI IPS2 35 15
XI IPS3 35 15
XI IPS4 34 14
33

Jumlah 137 58
Sumber: Data diolah,2018

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian yang dikaji ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga

peneliti akan menggunakan teknik penggumpulan data sebagai berikut.

1. Angketatau kuesioner

Dengan memberikan daftar pertanyaan kepada kepada siswa yang

telah ditetapkan sebagai sampel guna untuk mengetahui pendidikan dalam

keluarga. Angket (kuesioner) dalam penelitian ini dalam bentuk skala

likert termodifikasi, dengan kaidah penskoran untuk jawaban sangat

sering diberi skor 4,sering diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak

pernah diberi skor 1.

2. Tes

Dalam penelitian ini tes gunakan untuk mengukur hasil belajar

ekonomi.Tes ini disusun oleh peneliti yang disusun dengan mengacu pada

sistem kompetensi dasar, poko bahasan /sub pokok bahasan dan uraian

materi.Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana sisiwa menguasai

materi ekonomi yang telah diberikan oleh guru.Tes hasil belajar ini dalam

bentuk tes objektif 30 soal dengan option jawaban dengan pengskoran 1

jika menjawab benar dan 0 jika menjawab salah.


34

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Untuk Mengukur Pendidikan Dalam Keluarga (X)

a. Definisi Konsep

Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama

bagi setiap manusia, baik dalam pendidikan moral,pendidikan kecerdasan dan

pendidikan sosial. Maka keluarga tersebut akan memiliki kedewasaan dengan

pengakuan pada suatu sistem dan ketentuan norma beragama yang direalisasikan

di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Definisi Operasional

Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang diberikan oleh orang

tua kepada anaknya yang diukur melalui indikator: pendidikan moral, pendidikan

kecerdasan dan pendidikan sosial.

c. Kisi-Kisi

Berdasarkan definisi diatas maka kisi-kisi pendidikan dalam keluarga

adalah sebagai berikut:


35

No. Dimensi Indikator No.Butir Jumlah


1.Mendidik anak untuk membantu
orang lain yang membutuhkan
2.Mendidik anak untuk
menghargai hak-hak orang lain
3.Mendidik anak agar senantiasa
Pendidikan
Beribadah
Moral
4.Mendidik anak agar menjauhi
NAPSA
1. 5.Mendidik anak agar memilki rasa 1,2,3,4,5 5
Tanggung jawab,displin dan
percaya diri
1.Mendidik cara belajar yang baik

2.Memperhatikan kegiatan belajar


Anak
3.Fasilitas belajar
2. Pendidikan 6,7,8,9,10 5
Kecerdasan
4.Memperhatikan suasana rumah
yang dapat mempengaruhi
belajar anak
5.Berikan motivasi dan dorongan
1.Mendidik anak untuk mematuhi
3. Pendidikan norma-norma sosial 11,12 2
Sosial 2.Mendidik anak untuk berprilaku
Baik terhadap tetangga
Total 12

2. Instrumen untuk Mengukur Hasil Belajar Ekonomi Siswa (Y)

a. Definisi Konsep

Hasil belajar ekonomi adalah hasil terakhir dari proses belajar sebagai proses

perwujudan segala upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar

berlangsung pada mata pelajaran ekonomi.


36

b. Definisi Operasional

Hasil belajar ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total skor

yang dicapai oleh siswa setelah menjawab tes yang berbentuk pilihan ganda

sebanyak 5 pilihan yang mencakup pokok bahasan :kebutuhan manusia,

kelangkaan sumber daya, masalah pokok ekonomi, daya peluang, sistem ekonomi

dan perilaku konsumen dan produsen padahasil tes belajar siswa XI IPS mata

pelajaran ekonomi.

c. Kisi-Kisi

Berdasarkan definisi operasional diatas maka kisi-kisi tes hasil belajar

adalah sebagai berikut

Aspek yang diukur


Jumlah
No Indikator
CI C2 C3
1. Kebutuhan Manusia
1, 27 2, 10 4, 9 6
2. Kelangkaan sumber
daya alam dan
7, 16 6, 12 3 5
kebutuhan manusia
yang tidak terbatas
3. Masalah pokok
14, 24 21, 25 26 5
ekonomi
4. Daya peluang
18, 22 13, 23 5, 29 6
5. Sistem ekonomi 19 15, 20 8, 17 5
6. Perilaku konsumen
dan produsen 11 28 30 3

Jumlah 10 11 9 30
37

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho :pxy = 0, artinya tidak ada hubungan positif antara variabel pendidikan dalam

keluarga (X) dengan hasil belajar (Y)

Hi :pxy > 0, artinya ada hubungan positif antara variabel pendidikan dalam

keluarga (X) dengan hasil belajar (Y).


38

LAMPIRAN
39

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKANTINGGI


UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Alamat: Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari.

Telp: (0401) 3190105, Fax (0401) 3190006

Lampiran 1. Angket Penelitian Pendidikan Dalam Keluarga

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

A. Pengantar

Angket ini sifatnya murni ilmiah dan tidak terkandung maksud lain
didalamnya. Tujuan angket ini adalah untuk kepentingan penelitian dengan
judul Hubungan Pola Pendidikan Dalam Keluarga Dengan Hasil Belajar
Ekonomi Siswa di SMA Negeri 3 Kendari. Identitas dan jawaban saudara
akan kami rahasiakan. Karenanya, penelitian sangat mengharapkan kejujuran
dan keseriusan dalam memberikan jawaban demi kelancaran kami
mengumpulkan data dan informal
B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah identitas diri anda pada bagian yang telah disediakan

2. Jawablah dengan berikan tanda silang (x) sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.
40

Pertanyaan:
1. Orang tua mendidik saya untuk membantu orang lain?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

2. Orang tua mendidik saya untukmenghargai orang lain?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

3. Orang tua menyuruh saya untuk beribadah?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

4. Orang tua pernah mendidik saya untuk minuman alkohol?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

5. Orang tua mendidik saya agar anda memiliki rasa tanggung jawab, disiplin
dan rasa percaya diri?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
41

e. Tidak pernah

6. Orang tua mendidik saya tentang bagaimna belajar yang baik?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

7. Orang tua saya memperhatikan kegiatan belajar?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

8. Orang tua saya memperhatikan kelengkapan fasilitas belajar?


a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

9. Orang tua saya memperhatikan suasana rumah yang dapat mempengaruhi


belajar?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

10. Orang tua saya memberikan pengertian dan dorongan saat mendapatkan
kesulitan disekolah?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
42

d. Jarang
e. Tidak pernah

11. Orang tua saya mendidik untuk mematuhi norma-norma sosial yang
berlaku dimasyarakat?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah

12. Orang tua saya mendidik agar selalu berprilaku baik dengan tetangga?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
43

TES HASIL BELAJAR EKONOMI

Nama :

Kelas :

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban Anda !

1. Berikut ini yang bermasuk kebutuhan primer adalah……


A. Pakaian dan alat komunikasi
B. Pakaian dan alat transportasi
C. Furniture dan villa
D. Villa dan makanan bergizi
E. Makanan bergizi dan pakaian

2. Masalah ekonomi timbul karena…..


A. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas
B. Kebutuhan manusia yang mendesak
C. Kebutuhan manusia yang terbatas
D. Barang dan jasa yang terbatas
E. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan jumlah barang dan
jasa terbatas

3. Contoh berikut yang menunjukan biaya peluang….


A. Andry tidak menonton film di bioskop karena ingin membeli kaset
B. Pak Ahmad memberikan uang saku kepada anaknya dan uang belanja
kepada istrinya dari hasil usaha bengkel
44

C. Bu Ani berbelanja ikan, tempe dan sayur-mayur untuk konsumsi


makanan setiap hari
D. Indra nonton film di bioskop dan makan bakso bersama novi pada
malam minggu
E. Pak Somad membeli pupuk dan obat tanaman untuk kebun jagung
miliknya
4. Dalam sitem perekonomian pasar, pertanyaan mengenai apa, bagaimana
dan untuk siapa berproduksi barang diselesaikan oleh…..
A. Sebuah lembaga perencana
B. Wakil rakyat dan parlemen
C. Mekanisme pasar
D. Pemerintah bersama wakil rakyat
E. Organisasi perdagangan dunia

5. Berikut ini kebutuhan yang tergolong menurut waktu adalah…..


A. Makanan, pakaian dan perumahan
B. Hiburan, agama dan pendidikan
C. Obat-obatan, paying dan asuransi
D. Telepon, jembatan dan rumah sakit
E. Rekereasi, kesehatan dan pasar

6. Sebelum ada kendaraan bermotor udara bersih bukanlah barang langka.


Namun sekarang barang tersebut telah menjadi barang langka. Kelangkaan
tersebut terjadi akibat…….
A. Jumlah udara yang semakin berkurang
B. Adanya penurunan kualitas udara
C. Tidak setiap waktu ada udara
D. Udara tidak tersedia di setiap tempat
E. Lajunya pertumbuhan pendidikan
45

7. Kegiatan dibawah ini yang bukan merupakan kegiatan produksi yang


diakukan oleh pemerintah yaitu……
A. PT. Inuhutami menghasilkan berbagai jenis hasil hutan
B. PT. Pos Indonesia menghasilkan jasa pos
C. PT. Telkom Indonesia menghasilkan jasa telekomunikasi
D. PT. Gudang Garam menghasilkan rokok
E. PT. PLN menghasilkan jasa pelistrikan
8. Pernyataan berikut yang merupakan kebaikan sistem ekonomi terpusat,
yaitu…….
A. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama melakukan kegiatan
produksi untuk memenuhi kebutuhannya
B. Efisiensi biaya dalam kegiatan produksi
C. Kesempatan bagi individu untuk ikut berperan dalam kegiatan
produksi
D. Pemerataan dalam pembagian pendapatan masyarakat
E. Adanya persaingan usaha untuk memperoleh produksi barang yang
berkualitas

9. Kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani merupakan penggolongan


kebutuhan menurut……
A. Intensitas
B. Sifat
C. Waktu
D. Subyek
E. Wujud

10. Perhatikan tabel berikut !

Kurva indifferen I
Durian Apel (Qy)
(Qx)
46

1 10
2 5
3 5
3
4
2
5 1
Pada tabel di atas besarnya subtitusi marjinal (MRSxy) ketika
mengkonsumsi durian 3 buah inilah…….

A. 0
B. 1
C. 2
D. 5
E. 10
11. Pertanyaan bagaimna memproduksi petunjuk pada……
A. Barang dan jasa apa serta seberapa banyak di produksi
B. Seberapa banyak kebutuhan masyarakat harus dipenuhi
C. Barang dan jasa nama yang harus diproduksi untuk mempertinggi
tingkat pertumbuhan ekonomi
D. Kombinasi sumber daya dan teknik produksi barang harus dipakai
E. Berapa banyak sumber modal yang harus dipergunakan dalam
produksi

12. Berikut ini merupakan tindakan langsung yang menerapkan pola hidup
hemat, yaitu……
A. Pak Budi beli sepatu untuk kerja, untuk pesta, dan untuk berpergian
diluar kota
B. Bu Teti menggunakan telepon untuk berbincang-bincang dan
mengikuti kuis dengan fasilitas premium call
C. Pak Broto membeli 3 mobil untuk kerja, untuk mengantar belanja
istrinya, dan untuk mengantar anak-anaknya kesekolah
D. Ibu Ani berbelanja untuk konsumsi keluarga sesuai dengan anggaran
dan tidak melebihi kebutuhannya
E. Keluarga Pak Suryo tiap hari pergi kerestoran untuk makan malam
47

13. Perhatikan tabel berikut !

Unit MUx(Durian) MUy(Apel)


1 17 14
2 15 12
3 14 11
4 13 10
5 12 8
6 10 7
7 8 6
8 7 5
Andi ingin membeli durian dan apel dengan pendapatannya sebesar
Rp.14.000,00. Harga durian dan apel masing-masing Rp. 3000,00 dan
Rp.2000,00 perbuah. Keseimbangan atau kepuasan maksimum terjadi jika
andi membelanjakan uangx dengan membeli……
A. 1 Durian dan 2 Apel
B. 2 Durian dan 3 Apel
C. 2 Durian dan 4 Apel
D. 3 Durian dan 4 Apel
E. 4 Durian dan 8 Apel

14. Tugas pokok perusahaan sebagai pelaku kegiatan ekonomi adalah…..


A. Menyediakan imbalan upah bagi pekerja
B. Menguasai jalur pemasaran
C. Menghasilkan barang atau jasa untuk dijual
D. Mengelolah perusahaan secara efisien
48

E. Melayani penjual sesuai kegiatan konsumen

15. Alat pemuas kebutuhan yang bermanfaat untuk kepentingan bersama


termasuk kebutuhan…..
A. Primer
B. Jasmani
C. Sekarang
D. Kolektif
E. Material

16. Berikut ini kegiatan konsumsi dan produksi.


(1) Pada suatu hari, Arif membeli buku, jajan dikantin, dan membayar
ongkos bus kota
(2) Petani memilih untuk menanam kedelai pada musim tanam ini dan
tidak menanam jagung
(3) Ibu berbelanja ikan, sayur-mayur dan bumbu dapur untuk kebutuhan
makan satu hari
(4) Pak Budi biasanya naik bus kota untuk bekerja, tetapi sekarang ia naik
taksi karena sudah terlambat
(5) Bu Siti tidak berbelanja ikan untuk konsumsi pada hari ini karena
anaknya ingin makan ayam

Kegiatan yang termasuk biaya hari-hari adalah….

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
49

E. 4 dan 5

17. Kegiatan pokok yang dilakukan olehn rumah tangga konsumen adalah…..
A. Operasi sarana produksi
B. Membeli barang-barang modal
C. Menyediakan faktor produksi
D. Menyalurkan barang-barang modal
E. Menyediakan sarana transportasi

18. Penyebab keterbatasan kebutuhan manusia antara lain, karena……


A. Berkurangnya jumlah penduduk dan taraf hidup yang meningkat
B. Kemajuan teknologi dan kebudayaan yang meningkat
C. Keadaan lingkungan dan taraf hidup yang menurun
D. Pertambahan penduduk dan teknologi yang tidak berkembang
E. Taraf hidup yang menurun dan jumlah penduduk yang meningkat

19. Jika kebutuhan seimbang dengan alat pemuas kebutuhan yang ada maka
akan tercapai…….
A. Kekayaan
B. Kesejahteraan
C. Kemakmuran
D. Keadilan
E. Keseimbangan

20. Rasional dalam melakukan pilihan sangat penting artinya dalam kehidupan
ekonomi. Manakah yang mencerminkannya……..
A. Membeli barang dalam jumlah banyak
50

B. Membeli barang atau jasa yang disukai berapa pun harganya


C. Melakukan penawaran dalam membeli barang/jasa
D. Pengiritan yang berlebihan
E. Membeli barang yang murah meski mermutu rendah

21. Agar barang yang dihasilkan memuaskan konsumen dan mencari


keuntungan merupakan………….
A. Hakikat produksi
B. Tujuan konsumsi
C. Tujuan produsen
D. Produktivitas
E. Tujuan konsumen

22. Pernyataan apa yang diproduksi merujuk pada…..


A. Barang dan jasa apa serta seberapa banyak diproduksi
B. Seberapa banyak kebutuhan masyarakat harus dipenuhi
C. Barang dan jasa mana yang harus diproduksi untuk mempertinggi
tingkat pertumbuhan ekonomi
D. Kombinasi sumber daya dan teknik produksi yang harus dipakai
E. Berapa banyak sumber modal yang harus dipergunakan dalam
produksi

23. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia,


kecuali…..
A. Pendidikan
B. Lingkungan
C. Kebudayaan
D. Jumlah anggota keluarga
E. Jumlah barang yang diproduksi
51

24. Penggunaan kertas dalam suatu usaha foto copy merupakan jenis
kegiatan…..
A. Produksi
B. Konsumsi
C. Distribusi
D. Investasi
E. Impor

25. Pernyataan berikut yang merupakan kebaikan sistem ekonomi terpusat


yaitu……
A. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama melakukan kegiatan
produksi untuk memenuhi kebutuhannya
B. Efisiensi biaya dalam kegiatan produksi
C. Kesempatan bagi individu untuk ikut berperan dalam kegiatan
produksi
D. Pemerataan dalam pembagian pendapatan masyarakat
E. Adanya persaingan usaha untuk memperoleh produksi barang yang
berkualitas

26. Rumah tanggga sebagai sektor pelaku ekonomi tidak dapat melakukan
kegiatan………..
A. Menggunakan jasa transportasi
B. Memproduksi barang-barang untuk dijual
C. Mengambil hasil hutan
D. Menanam sayur-mayur dan buah-buahan
E. Menyewah rumah

27. Kegiatan ekonomi berikut ini yang bukan dikategorikan sebagai kegiatan
konsumsi adalah………
A. Seorang siswa memakai sepeda kesekolah
B. Petani menggunakan traktor untuk mengolah tanah
52

C. Ibu rumah tangga menggunakan kompor gas untuk memasak


D. Para pemilik sepeda motor menggunakan premium sebagai bahan
bakar
E. Para karyawan sebuah perusahaan memakai pakaian seragam

28. Peran pemerintah yang diimbangi dengan peran masyarakat umum dalam
melakukan kegiatan ekonomi dapat kita jumpai dalam sistem ekonomi …..
A. Terpusat
B. Pasar
C. Campuran
D. Sosialis
E. Komunis

29. Hukum Gossen I menyatakan bahwa…….


A. Tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi
suatu barang yang akan semakin berkurang apabila dilakukan secara
terus menerus
B. Kepuasan seseorang akan terus bertambah apabila mengkonsumsi
suatu barang
C. Setiap orang akan berusaha meningkatkan kepuasan atas berbagai jenis
barang atau jasa
D. Kepuasaan seseorang dalam mengkonsumsi sejumlah barang tertentu
diantara berbagai barang

30. Tujuan alokasi sumber daya bagi masyarakat adalah……….


A. Masyarakat dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya yang tidak
terbatas
B. Masyarakat dapat melakukan kegiatan produksi sesuai dengan mereka
inginkan
C. Tidak terjadi kesenjangan antara yang satu dengan daerah yang lain
dalam hal pendapatan
53

D. Masyarakat dapat hidup sejahtera


E. Semua sumber daya dikelola oleh negara tanpa melibatkan swasta

KUNCI JAWABAN

1. E 6. B 11.C 16.D 21.A 26.B


2. E 7. D 12.D 17.B 22.A 27.E
3. A 8. E 13.B 18.E 23.D 28.C
4. C 9. B 14.E 19.E 24.C 29.A
5. B 10. D 15.D 20.C 25.D 30.D
54

Anda mungkin juga menyukai