Anda di halaman 1dari 11

IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN KUANTITATIF

Siti Ulfah Fauziah


Mahasiswa Prodi Pasca Sarjana Magister Pendidikan Islam
Intitute Madani Nusantara
sitiulfah534@gmailcom

Abstraksi:
Penelitian kuantitatif seringkali menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi
masalah penelitian yang tepat dan relevan. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memahami identifikasi masalah yang baik dalam
penelitian kuantitatif. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif,
yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang aspek-aspek yang terlibat dalam identifikasi masalah penelitian
kuantitatif.
Kata Kunci: penelitian kuantitatif, identifikasi masalah, deskriptif kualitat

Abstract:
Quantitative research often faces challenges in identifying appropriate and
relevant research problems. Therefore, the purpose of this study is to understand
the identification of good research problems in quantitative research. The
methodology used is qualitative descriptive, which allows researchers to gain in-
depth understanding of the aspects involved in identifying quantitative research
problems.
Keywords: quantitative research, problem identification, qualitative descriptive

PENDAHULUAN
Penelitian kuantitatif adalah salah satu metode penelitian yang paling
umum digunakan dalam ilmu sosial. Metode ini menggunakan pendekatan yang
mengukur kuantitas data yang diperoleh dari populasi atau sampel tertentu.
Tujuan utama penelitian kuantitatif adalah untuk menghasilkan data kuantitatif
yang dapat diuji melalui analisis statistik untuk mendapatkan kesimpulan yang
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Meskipun popularitasnya, penelitian
kuantitatif juga menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi masalah
penelitian yang tepat dan relevan.
Identifikasi masalah penelitian kuantitatif yang baik sangat penting untuk
memastikan keberhasilan penelitian. Masalah penelitian yang tidak tepat atau
tidak relevan dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat dan tidak dapat
diandalkan, serta membuang-buang sumber daya dan waktu yang berharga.
Oleh karena itu, identifikasi masalah penelitian kuantitatif yang baik dan relevan
menjadi sangat penting dalam keberhasilan penelitian kuantitatif.
Dalam jurnal ini, kami membahas tentang identifikasi masalah penelitian
kuantitatif yang baik dan relevan. Kami menggunakan metodologi deskriptif
kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek
yang terlibat dalam identifikasi masalah penelitian kuantitatif. Metode deskriptif
kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang masalah penelitian kuantitatif dengan menganalisis data
kualitatif yang diperoleh dari pengalaman pribadi, wawancara, dan analisis
dokumen.
Selain itu, kami juga membahas tentang tantangan yang sering dihadapi
oleh peneliti dalam mengidentifikasi masalah penelitian yang tepat dan relevan.
Beberapa tantangan ini termasuk kurangnya pemahaman tentang topik
penelitian, kurangnya akses ke data yang dibutuhkan, dan kurangnya kesadaran
tentang kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah penelitian yang relevan.
Kami memberikan panduan praktis untuk membantu peneliti mengatasi
tantangan tersebut dan memastikan identifikasi masalah penelitian yang baik
dan relevan.
Diharapkan jurnal ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
penelitian kuantitatif yang akurat dan andal, serta membantu peneliti dalam
mengidentifikasi masalah penelitian yang baik dan relevan untuk menghasilkan
hasil penelitian yang berarti dan dapat diandalkan. Kami berharap bahwa jurnal
ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi para peneliti, mahasiswa, dan
pengambil keputusan di bidang ilmu

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam ramgka memahami litelatur jurnalistik penulis menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan mengambil informasi dari beragam sumber,
seperti jurnal penelitian yang sudah ada, buku-buku, artikel online dan informasi
internet lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah proses sistematis dan terstruktur untuk menggali,
mengidentifikasi, dan menganalisis informasi atau data dengan tujuan untuk
menjawab pertanyaan, menguji hipotesis, atau mengembangkan pemahaman
yang lebih dalam tentang suatu fenomena. Penelitian merupakan fondasi bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta memainkan peran
penting dalam membentuk kebijakan dan praktik yang mempengaruhi kehidupan
kita sehari-hari.

Keuntungan dari penelitian meliputi meningkatkan pemahaman kita


tentang dunia: Penelitian membantu kita memahami fenomena alam, sosial, dan
budaya yang kompleks, sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih baik
dan lebih informasi. Menghasilkan solusi dan inovasi: Penelitian sering
menghasilkan penemuan dan teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas
hidup, menciptakan lapangan kerja, dan mengatasi masalah yang dihadapi
masyarakat.

Menginformasikan kebijakan publik: Penelitian yang berkualitas dapat


membantu pembuat kebijakan membuat keputusan yang didasarkan pada bukti,
sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih efektif dan efisien. Mempromosikan
pertumbuhan ekonomi: Investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D)
sering dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, karena menciptakan
pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang mendorong produktivitas dan daya
saing.

2. Masalah Penelitian
A. Muri Yusuf (2016) menjelaskan masalah penelitian hendaklah jelas,
berarti dan dapat dikerjakan baik dan mudah, karena masalah memiliki sifat yang
berbeda-beda dan tidak semua masalah perlu diselidiki dan dipecahkan melalui
penelitian.

Titik awal dari penelitian ilmiah adalah identifikasi masalah. Namun, tidak
semua masalah yang ada cocok untuk penelitian; peneliti harus terlebih dahulu
memutuskan apakah subjek yang mereka pilih memenuhi kriteria tertentu.
Pemilihan masalah penelitian merupakan langkah penting dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian, karena hal ini akan mendefinisikan apa yang tepat
untuk diteliti oleh peneliti. Serta membantu memastikan rancangan kegiatan
penelitian dapat dilaksanakan secara efisien.

A. Hakikat dan kriteria Pemilihan Masalah


Menurut A. Muri Yusuf (2016) Sesuatu itu hendaklah dilihat dalam
konteks dan realitanya, ditelusuri, diamati, dibandingkan, dan dibedakan dengan
menggunakan berbagai kriteria. 
Adapun kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan masalah
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Masalah harus jelas dan tidak meragukan
Masalah penelitian harus dibuat jelas dan tidak meragukan karena hal ini
sangat penting dalam memastikan keakuratan dan keandalan hasil penelitian.
Tidak jelasnya masalah penelitian dapat mengakibatkan keraguan dalam hasil
penelitian karena sumber data yang digunakan tidak jelas atau tidak relevan
dengan masalah yang diteliti. Selain itu, penelitian yang tidak jelas masalahnya
dapat mengarah pada penafsiran data yang salah dan membuat kesimpulan yang
tidak akurat. Oleh karena itu, masalah penelitian harus selalu dibuat dengan jelas
dan tepat agar penelitian dapat diandalkan dan bermanfaat.
2. Masalah harus memiliki nilai guna baik untuk pribadi, institusi masyarakat
maupun perkembangan ilmu pengetahuan
Masalah penelitian yang relevan dengan kebutuhan individu atau
masyarakat luas akan lebih mudah diterima dan digunakan oleh masyarakat.
Hal ini juga mendorong peneliti untuk memberikan nilai guna pada penelitian
yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan solusi dalam permasalahan sosial
yang ada, seperti meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan
produktivitas.
Penelitian juga harus bisa berkontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, seperti menambah wawasan baru atau mengembangkan
metode penelitian yan4g lebih baik. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan kualitas penelitian di masa depan.

3. Masalah yang diteliti harus berada dalam lingkup kemampuan dan


keahlian peneliti.
Dalam dunia penelitian, pemilihan topik dan masalah yang akan diteliti
merupakan langkah awal yang sangat penting. Salah satu aspek penting yang
harus diperhatikan dalam pemilihan masalah penelitian adalah kesesuaian
antara masalah yang akan diteliti dengan kemampuan dan keahlian peneliti.
Seorang peneliti yang memiliki keahlian dan kemampuan yang sesuai dengan
topik penelitian akan lebih mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Kredibilitas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti akan
membantu dalam memahami konteks masalah, merumuskan hipotesis yang
kuat, dan menginterpretasikan hasil penelitian dengan akurat.
4. Memilih masalah penelitian yang menarik minat peneliti
Ketertarikan terhadap suatu masalah penelitian akan memotivasi
peneliti untuk terus menjalani proses penelitian dengan antusiasme dan
semangat. Serta penting untuk memastikan penelitian menjadi berkualitas,
kreatif, dan inovatif. Selain itu, penelitian yang menarik minat peneliti akan
meningkatkan motivasi, komitmen, dan kepuasan pribadi peneliti dalam
menjalani proses penelitian.

5. Menyatakan variabel yang jelas


Menyatakan variabel yang jelas membantu peneliti dalam menyusun
kerangka penelitian yang terstruktur dan sistematis. Dengan variabel yang
jelas, peneliti dapat mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel
tersebut dan merumuskan hipotesis penelitian yang kuat. Variabel yang jelas
akan memfokuskan penelitian pada aspek-aspek yang relevan dan penting
dalam suatu topik. Hal ini akan membantu peneliti untuk menghindari
penelitian yang terlalu luas atau tidak fokus, yang dapat mengakibatkan hasil
penelitian yang tidak signifikan atau tidak relevan. Dengan variabel yang
jelas, peneliti dapat menentukan metode dan pendekatan penelitian yang
tepat untuk menguji hipotesis penelitian. Penentuan metode yang tepat
akan meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Menyatakan
variabel yang jelas dalam masalah penelitian memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang relevan dengan
variabel tersebut. Hal ini akan membantu peneliti untuk
menginterpretasikan hasil penelitian dengan akurat dan menghindari
kesalahan dalam analisis data.
Variabel yang jelas dalam masalah penelitian akan memungkinkan
peneliti untuk menarik kesimpulan yang valid dan memberikan rekomendasi
yang relevan berdasarkan temuan penelitian. Kesimpulan dan rekomendasi
yang valid sangat penting untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas
dan perkembangan ilmu pengetahuan.

6. Mempertimbangkan anggaran biaya penelitian


Melakukan pertimbangan anggaran biaya penelitian sangat penting
karena akan membantu peneliti dalam melakukan perencanaan dan
pengelolaan keuangan selama proses penelitian. Selain itu, anggaran biaya
juga membantu dalam menentukan sumber daya yang dibutuhkan, seperti
sumber daya manusia, bahan, dan peralatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan penelitian. Hal ini tentu akan mempengaruhi kualitas dan
kelancaran penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, para peneliti harus
membuat rencana anggaran biaya yang rinci dan realistis sebelum memulai
penelitian.

7, Pengumpulan Data dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan valid.


Pengumpulan data yang akurat dan bebas dari bias penting untuk
meningkatkan kualitas data serta keabsahan hasil penelitian. Dengan data
yang valid, informasi yang dihasilkan akan mendukung pengambilan
keputusan yang lebih baik dan menghindari kerugian. Selain itu, penelitian
yang relevan dengan kondisi terkini akan memastikan temuan yang signifikan
dan sesuai kebutuhan saat ini. Akhirnya, temuan dan kesimpulan yang kuat
dapat meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian dan
memudahkan peneliti dalam proses publikasi hasil penelitiannya.

8. Masalah bersifat aktual atau terkini


Penelitian yang terkini dan aktual dapat membantu menjawab
pertanyaan baru yang muncul seiring dengan perkembangan waktu. Sebagai
contoh, penelitian pada saat ini mengenai dampak pandemi COVID-19 pada
kesehatan mental masih sangat relevan karena masih banyak pertanyaan
yang belum terjawab. Penelitian yang terkini dan aktual dapat memberikan
informasi dan temuan yang lebih relevan dengan kondisi terkini. Hal ini akan
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan
dan tindakan yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut.
Penelitian yang terkini dan aktual juga akan meningkatkan daya saing
peneliti dalam bidangnya karena akan menghasilkan temuan yang lebih baru
dan relevan. Hal ini akan memudahkan peneliti dalam memperoleh dana
penelitian dan publikasi ilmiah.
9. Masalah yang diteliti hendaknya fenomena yang baru dan telah wajar
untuk diteliti atau akan menemukan bentuk bari dari yang sudah ada
Penelitian yang melibatkan topik baru atau bentuk baru dari sesuatu
yang sudah ada sangat penting dalam kontribusi terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan. Penelitian inovatif ini mengembangkan pengetahuan yang ada
dan menciptakan pemahaman baru tentang fenomena yang sedang diteliti.
Fokus pada topik baru atau bentuk baru meningkatkan relevansi penelitian
dengan kebutuhan dan tantangan saat ini, membantu mengidentifikasi solusi
efektif untuk masalah kontemporer. Selain itu, penelitian semacam ini
menghindari redundansi, menggunakan sumber daya penelitian secara
efisien, dan menghasilkan kontribusi yang signifikan. Terakhir, penelitian ini
membantu peneliti dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam beradaptasi
dengan perubahan lingkungan, teknologi, atau kebijakan, menghasilkan
solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

10. Mempertimbangkan ketersedian waktu dalam proses penelitian


Ketersediaan waktu menjadi penting dalam proses penelitian karena
mempengaruhi kualitas penelitian dan hasil yang diperoleh. Penelitian yang
baik dan berkualitas membutuhkan perencanaan yang matang dan
mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk ketersediaan waktu.
Ketersediaan waktu yang cukup memungkinkan peneliti untuk melakukan
pengumpulan data secara menyeluruh dan akurat, melakukan analisis data
secara teliti, menulis laporan penelitian dengan baik, dan memperhitungkan
berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan penelitian. Jika waktu yang
tersedia terbatas, maka peneliti mungkin terburu-buru dalam melakukan
pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan penelitian, sehingga
mengurangi kualitas penelitian dan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu,
peneliti harus mempertimbangkan ketersediaan waktu yang cukup untuk
memastikan kualitas penelitian dan hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan..

Pemberdayaan berbagai kriteria di atas hendaklah dilakukan seoptimal


mungkin, sehingga masalah yang diteliti jelas, berarti, feasable
danresearchable. Masalah yang berisfat umum dan luas hendaklah dipilah-
pilah menjadi lebih spesifik dan operasional, dan juga dikatika dengan
literatur pendukung yang mungkin tersedia.

B. Jenis Masalah Penelitian


Secara umum masalah dalam penelitian dapat dikategorikan dalam dua bentuk:
1. Personal Problem ( masalah yang bersifat pribadi)
2. Researchable Problems (masalah yang dapat diteliti)
Personal problem adalah masalah yang berhubungan dengan situasi atau
kondisi individu secara pribadi. Masalah ini mungkin melibatkan emosi, perilaku,
kepercayaan, atau pengalaman hidup yang unik bagi individu tersebut. Personal
problem seringkali bersifat subjektif dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman
dan persepsi individu yang bersangkutan. Contoh personal problem meliputi
stres, kecemasan, atau konflik dalam hubungan pribadi. Personal problem sulit
dirumuskan secara benar, dan sulit didekati seara tuntas dengan mengunakan
pendekatan ilmiah.
Researhable Problem merupakan masalah atau isu yang dapat
diidentifikasi, diukur, dan diteliti melalui metode penelitian ilmiah. Bersifat
objektif dan dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas. Relevan untuk
penelitian ilmiah dan memerlukan hipotesis yang dapat diuji dan dianalisis.
Contoh: prevalensi depresi pada populasi tertentu, faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan, atau dampak lingkungan terhadap
kesehatan masyarakat.
Dalam bukunya A. Muri Yusuf (2016) menjelaskan jika researchable
problem dihubungkan dengan tujuan penelitian maka masalah dalam
researchable problem dapat dibedakan lagi menjadi 4 bagianL
1. Masalah untuk memverifikasi atau memvalidasi teori.
Dengan melakukan beberapa kali penelitian eksperimen dan
memperhatikan konsekuensi secara empiris, teori akan dapat
dipertegas kembali kebenarannya.
2. Masalah untuk memperjelas pertentangan dari penelitian penelitian
sebelumnya
Dengan penemuan yang berbeda dapat dilakukan penelitian baru dengan
mengambil masalah yang sama untuk memperjelas dan menemukan hasil
penemuan baru. Ada kemuningkinan terjadi berbagai kelemahan dalam
penelitian yang telah dilakukan, sehingga menyebabkan hasil yang didapat sering
bertentangan.
3. Masalah untuk membetulkan kesalahan metodologi maupun analisis
yang digunakan
Dengan membaca berbagai laporan penelitian yang telah dilakukan
kadang ditemukan berbagai kesalahan prosedural penelitian. Rancangan
yang dipilih kadang-kadang tidka sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
atuau metodologi yang digunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Untuk itu amsalah tersebut dapat diangkat kembali untuk diteliti dengan
menggunakan rancangan atau metodologi yang tepat sesuai dengan
tujuan atau masasalah tang akan diungkapkan.
4. Masalah untuk memecahkan pertentangan pendapat
Dalam suatu penelitiain ditemukan bahwa sangat seidkit
sumbangan efektif penggunaan ujian yang bersifat hafalan
(Recall)terhadap perbaikan cara belajar siswa di sekolah. Tetapi ahli lain
berpendapat bahwa baik gafalan maupun pemahaman mempunyai
sumbangan efektif yang sama dalam mendorong siswa

C. Sumber Masalah Penelitian


Ada beberapa cara untuk mencari sumber masalah penelitian. Pertama,
kita dapat mengamati fenomena atau peristiwa yang terjadi di masyarakat
sekitar kita. Menurut Bungin (2007: 57), masalah penelitian sebenarnya dapat
ditemukan di sekeliling kita, dan ia bertebaran di mana-mana. Kedua, kita dapat
melihat penelitian terdahulu yang telah dilakukan di bidang yang sama atau
terkait dengan topik yang ingin diteliti. Kita dapat memperoleh inspirasi atau ide
baru dari penelitian tersebut. Ketiga, kita dapat memeriksa berita terkini untuk
menemukan isu-isu yang sedang hangat dan relevan untuk diteliti. Keempat, kita
dapat melakukan deduksi dari teori yang telah ada untuk menemukan celah-
celah pengetahuan yang belum dijelaskan dengan memadai. Kelima, kita dapat
mengadaptasi masalah dari suatu pengetahuan dan menerapkannya dalam
bidang pengetahuan baru, namun kedua bidang tersebut harus sesuai

D. Pembatasan dan Perincian Masalah


Pembatasan dan perincian masalah penelitian dapat dilakukan dengan
beberapa langkah, yaitu:
1. Menentukan topik secara spesifik
Pilih topik yang spesifik dan terfokus sesuai dengan minat atau keahlian
peneliti. Hindari topik yang terlalu luas sehingga sulit untuk diteliti secara
mendalam.
2. Membuat pertanyaan penelitian
Buat pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik untuk membantu
memfokuskan masalah penelitian. Pertanyaan penelitian harus dapat
dijawab dengan data yang valid dan relevan.
3. Mengidentifikasi populasi dan sampel
Tentukan populasi dan sampel yang akan diteliti dengan jelas dan spesifik.
Pastikan sampel yang dipilih sesuai dengan topik penelitian dan memberikan
hasil yang representatif.
4. Menentukan metode penelitian
Pilih metode penelitian yang sesuai dengan topik penelitian dan pertanyaan
penelitian. Pastikan metode yang dipilih dapat menghasilkan data yang valid
dan relevan.
5. Membatasi waktu dan ruang penelitian:
Tentukan batasan waktu dan ruang penelitian agar penelitian dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.
Untuk membatasi dan merinci masalah penelitian, langkah-langkah utama
meliputi menentukan topik spesifik, menyusun pertanyaan penelitian yang jelas,
mengidentifikasi populasi dan sampel yang tepat, memilih metode penelitian
yang sesuai, serta membatasi waktu dan ruang lingkup penelitian. Langkah-
langkah ini membantu peneliti dalam mengarahkan penelitian secara lebih fokus,
efektif, dan efisien sehingga menghasilkan data valid dan relevan.

SIMPULAN
Mengidentifikasi masalah penelitian kuantitatif harus diawali dengan
pemilihan masalah yang jelas berdasarkan kriteria-kreteria kelayakan peneltian.
Penelitian kuantitatif juga harus menyatakan variabel penelitian yang jelas,
sehingga tidak menjadi bias dan mispersepsi dengan penelitian kualitatif.
Dalam pelaksanaannya penelitian kuantitatif harus teroganisir, mulai dari
pengkonsepan masalah, penentuan anggaran biaya, ruanglingkup kemampuan
dan keahlian, hingga pembatasan waktu dan subjek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Muri Yusuf, A. (2016). Metode Penelitian. Penerbit Kencana.


Kurniawati, D., & Pribadi, F. S. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Penerbit Andi.
Bungin, B. (2017). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Penerbit Kencana.
O'Leary, Z. (2019). The Essential Guide to Doing Your Research Project. Sage
Publications.
Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach.
John Wiley & Sons.
Tenopir, C., Allard, S., Douglass, K., Aydinoglu, A. U., Wu, L., Read, E.,...& Frame,
M. (2011). Data Sharing by Scientists: Practices and Perceptions. PLoS ONE, 6(6),
e21101.
Kothari, C. R. (2004). Research Methodology: Methods and Techniques. New Age
International.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage Publications.

Anda mungkin juga menyukai