TUGAS MANDIRI
PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Kelas B-1
Disusun oleh:
Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya lah
kami mampu menyelesaikan Laporan Penyusunan Skala Loneliness ini dengan cukup
lancar. Laporan ini kami susun guna menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Pengukuran
Psikologis.
Kami menyadari laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes., Psikolog selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.
2. Dr. Nur Ainy Fardana N., S.Psi., M. Si., psi selaku wakil dekan Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga.
3. Tim Penanggung Jawab Mata Kuliah Pengukuran Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga yang membimbing kami,
4. Dimas Aryo Wicaksono , S.Psi., M.Sc. sebagai Pengajar mata kuliah
Pengukuran Psikologis kelas B-1 sekaligus bimbingan berkalanya kepada
kelompok kami dalam membuat laporan ini.
5. Kedua orangtua yang selama ini memberi dorongan motivasi kepada kami dan
seluruh pihak yang membantu selesainya laporan ini terutama kepada
responden yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya mengerjakan soal
tes prestasi dari kami.
Kami menyadari laporan ini belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Akhir kata, kami harapkan
bahwa makalah kami dapat memberikan dampak dan manfaat positif serta inspirasi untuk
masyarakat luas kedepannya.
Surabaya, 27 November 2019
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................................
1.3 Kawasan Ukur..................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIK...........................................................................
2.1 Konsep Teori tentang Konstruk yang diukur...................................................
2.2 Konsep Pengukuran (Tahapan Penyusunan Alat Ukur).................................
BAB III METODE...............................................................................................
3.1 Definisi Konseptual.........................................................................................
3.2 Definisi Operasional........................................................................................
3.3 Blue Print Alat Ukur.......................................................................................
3.4 Validitas..........................................................................................................
3.5 Reliabilitas.......................................................................................................
BAB IV HASIL...................................................................................................
4.1 Aitem Alat Ukur.............................................................................................
4.2 Hasil content validity.......................................................................................
4.3 Analisis aitem uji coba....................................................................................
4.4 Hasil pemilihan aitem.....................................................................................
4.5 Hasil reliabilitas skala......................................................................................
4.6 Penormaan Skala.............................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 Simpulan..........................................................................................................
5.2 Keterbatasan Alat Ukur yang Tersusun..........................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran...............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa tidak
puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga mendefinisikan
loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas karena tidak
dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut standar keinginan
orang tersebut. Kesepian menurut (Daniel W. Russell a, 2012) didasari oleh 3 aspek
penyebab kesepian yaitu personality, social desirability, depression. Untuk mengukur
kesepian pada seseorang dengan menggunakan UCLA yang terdiri dari komponen
kognitif dan emosianal, versi teakhir dari UCLA adalah versi ketiga untuk memperbaiki
dari skala sebelumnya . Komponen kognitif adalah komponen pengembangan ekspetasi
terhadap kuantitas dan kualitas terhadap hubungan interpersonal seseorang dan
komponen emosianal terdiri kemapuan seseorang untuk mengedalikan diri ketika
melakukan suatu hubungan sosial. Sedangkan menurut (Perlman, 1982) kesepian atau
loneliness didefinisikan sebagai perasaan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian anatar
jenis hubungan sosial yang kita inginkan dan jenis hubungan sosial yang kita miliki. Dari
yang kita tahu bahwa kesiepian tidak hanya menyerang pada remaja saja akan tetapai
pada orang dewasa juga.
Remaja menurut Santrock (2003), masa remaja adalah masa transisi dalam
rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Sedangkan menurut
Erickson masa remaja dibagi pada tiga tahapan yaitu masa remaja awal, masa remaja
pertengahan, dan masa remaja akhir. Yang mana kriteria remaja awal untuk perempuan
yaitu 13-15 tahun sedangkan pada laki-laki 15-17 tahun. Kriteria remaja pertengahan
untuk perempuan adalah 15-18 dan laki-laki adalah 17-19 tahun. Dan kriteria remaja
akhir untuk perempuan adalah 18-21 tahun dan laki-laki 19-21 tahun.
Sedangakan pengertian kedewasaan dalam kata kerja latin disebut dengan istilah
adult atau “adolescene” yang beearti tumbuh menjadi dewasa. Akan tetapi kata adult
berasal dasri bentuk lampau partisipel dari kata adultus yang berarti telah tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa (Hurlock,
4
1980). Dan juga dewasa dalam bahasa Belanda disebut dengan “Volwassen” yang
artinya Vol berarti penuh dan Wassen berarti tumbuh, sehingga “volwassen” dapar
diartikan sebagai sudah tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh (Haditono, 2006).
Sehingga dapat diartikan orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhan dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan oaring
dewasa lainnya.
1.2. Tujuan
1. Menganalisis dan mengetahui loneliness pada remaja dan dewasa.
2. Melengkapi tugas akhir mata kuliah Pengukuran Psikologi.
1.3. Manfaat
1. Mengetahui loneliness pada remaja dan dewasa.
2. Dapat dijadikan sumber informasi mengenai loneliness.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas
karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut
standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).
Menurut Santrock (2003), masa remaja adalah masa transisi dalam rentang
kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Santrock (2002) juga
menambahkan bahwa seorang anak muda kapan mengawali masa pubertasnya dapat
diketahui, tetapi untuk menemukan permulaan dan akhirnya itu sulit.
Menurut (Piaget dalam Hurlock, 1999) masa remaja merupakan usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa bahwa berada dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatan yang sama. Yang mana masa remaja dalam hal ini ditandai dengan
mulainya kematangan seksual dan berakhirnya sampai matang secara hukum.
Menurut Erickson masa remaja dibagi pada tiga tahapan yaitu masa remaja
awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Yang mana kriteria remaja
awal untuk perempuan yaitu 13-15 tahun sedangkan pada laki-laki 15-17 tahun.
Kriteria remaja pertengahan untuk perempuan adalah 15-18 dan laki-laki adalah 17-
6
19 tahun. Dan kriteria remaja akhir untuk perempuan adalah 18-21 tahun dan laki-
laki 19-21 tahun.
1. Dimensi Personality
Yaitu kepribadaian indivisu dari system-sistem psikofik yang menentukan
karakteristik perilaku dan berfikir.
3. Dimensi Depsression
Merupakan adanya tekanan dalam diri yang mengakibatkan depresi.
7
pada umumnya, jadi pada skala kami tidak ada beberapa dimensi melainkan
unidimensi.
8
BAB III
METODE
Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas
karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut
standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).
Dimensi Item
9
Seberapa sering anda merasa menjadi bagian dari kelompok
pertemanan?
10
Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
3.4. Validitas
Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986). Pendekatan validitas yang digunakan dalam
skala pengukuran Loneliness pada Remaja dan Dewasa adalah validitas konten (content
validity). Azwar (2012) menjelaskan validitas konten adalah sejauhmana aitem-aitem tes
mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur
(aspek representasi) dan sejauh mana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang
hendak diukur (aspek relevansi).
3.5. Realibilitas
Kami menggunakan Cronbach’s Alpha untuk melakukan uji reliabilitas,
selanjutnya dilakukan diskriminasi aitem untuk melihat konsistensi antara fungsi aitem
satu dengan fungsi aitem lainnya. Hal ini dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem,
yaitu memilih aitem yang koefisien korelasi item > 0,3 dan tidak minus, serta aitem-aitem
yang memiliki reliabilitas di atas reliabilitas awal secara keseluruhan akan
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi sehingga
masuk ke dalam hasil pemilihan aitem. Kami menggunakan program statistik JAMOVI
untuk mengukur reliabilitas ini.
11
BAB IV
HASIL
No. Item TP J T S
12
11 Seberapa sering kamu merasa tersisihkan?
13
23 Seberapa sering kamu merasa bahwa tidak ada orang
yang dapat kamu hubungi untuk menceritakan masalah
atau kebahagiaan?
14
3. Seberapa sering anda Perbaiki
merasa nyaman dengan pemilihan diksi,
orang-orang di sekitar? karena terdapat
beberapa kata
Social desirability 4. Seberapa sering anda
yang tidak cocok
merasa tidak memiliki
persahabatan? Terdapat beberapa
5. Seberapa sering Anda itm yang
merasa bahwa tidak ada kalimatkan
orang yang dapat Anda terkesan terlalu
hubungi? panjang. Gunakan
6. Seberapa sering anda kata yang lebih
merasa menjadi bagian efektif agar subjek
dari kelompok tidak bingung.
pertemanan?
Hampir semua
7. Seberapa sering anda
aitem sudah
merasa memiliki
sesuai dengan arti
banyak kesamaan
yang dimaksud
dengan orang-orang di
dari Bahasa
sekitar anda?
Inggrisnya.
8. Seberapa sering anda
merasa tidak lagi dekat
dengan siapa pun?
9. Seberapa sering anda
merasa minat dan
gagasan anda tidak
dimiliki oleh orang-
orang di sekitar?
10. Seberapa sering anda
merasa dekat dengan
orang lain?
15
11. Seberapa sering Anda
merasa hubungan Anda
dengan orang lain tidak
bermakna?
12. Seberapa sering anda
merasa tidak ada yang
benar-benar mengenal
anda dengan baik?
13. Seberapa sering Anda
merasa bahwa Anda
dapat menemukan
persahabatan ketika
Anda
menginginkannya?
14. Seberapa sering Anda
merasa bahwa ada
orang-orang yang
benar-benar memahami
Anda?
15. Seberapa sering Anda
merasa orang-orang ada
di sekitar Anda tapi
tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda
merasa ada orang-orang
yang bisa Anda ajak
bicara?
17. Seberapa sering Anda
merasa bahwa ada
orang-orang yang dapat
Anda hubungi?
16
18. Seberapa sering anda
merasa tidak memiliki
persahabatan?
19. Seberapa sering Anda
merasa bahwa tidak ada
orang yang dapat Anda
hubungi?
Dari hasil tersebut kemudian kami melakukan revisi aitem sesuai dengan
feedback yang telah diberikan, hasilnya sebagai berikut ;
Item Awal Item Revisi
17
Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang dapat bahwa tidak ada orang yang dapat
kamu hubungi untuk Anda hubungi?
menceritakan masalah atau
kebahagiaan?
18
Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa
tersisihkan? tersisihkan?
19
Seberapa sering kamu merasa ada Seberapa sering Anda merasa
orang yang bisa kamu hubungi bahwa ada orang-orang yang dapat
untuk menceritakan masalah dan Anda hubungi?
kebahagiaan?
Total 13 10 23
Kemu
20
Item Reliability Statistics
if item dropped
mean sd item-rest correlation Cronbach's α
21
Scale Reliability Statistics
mean sd Cronbach's α
22
5. Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
6. Seberapa sering anda merasa
menjadi bagian dari kelompok
pertemanan?
7. Seberapa sering anda merasa
memiliki banyak kesamaan
dengan orang-orang di sekitar
anda?
8. Seberapa sering anda merasa
tidak lagi dekat dengan siapa
pun?
9. Seberapa sering anda merasa
minat dan gagasan anda tidak
dimiliki oleh orang-orang di
sekitar?
10. Seberapa sering anda merasa
dekat dengan orang lain?
11. Seberapa sering Anda merasa
hubungan Anda dengan orang
lain tidak bermakna?
12. Seberapa sering anda merasa
tidak ada yang benar-benar
mengenal anda dengan baik?
13. Seberapa sering Anda merasa
bahwa Anda dapat menemukan
persahabatan ketika Anda
menginginkannya?
23
14. Seberapa sering Anda merasa
bahwa ada orang-orang yang
benar-benar memahami Anda?
15. Seberapa sering Anda merasa
orang-orang ada di sekitar Anda
tapi tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda merasa
ada orang-orang yang bisa Anda
ajak bicara?
17. Seberapa sering Anda merasa
bahwa ada orang-orang yang
dapat Anda hubungi?
18. Seberapa sering anda merasa
tidak memiliki persahabatan?
19. Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
Setelah melakukan analisis terhadap item yang ada, tidak terdapat aitem yang
gugur. Berikut item yang digunakan :
24
No. Item TP J T S
25
14 Seberapa sering anda merasa terisolasi dari orang
lain?
26
Dimensi Item
27
15. Seberapa sering Anda merasa orang-orang ada di
sekitar Anda tapi tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda merasa ada orang-orang yang
bisa Anda ajak bicara?
17. Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-
orang yang dapat Anda hubungi?
18. Seberapa sering anda merasa tidak memiliki
persahabatan?
19. Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang
yang dapat Anda hubungi?
mean sd Cronbach's α
28
4.6. Penormaan Skala
a. Statistik Hipotetik
Skor Maksimal : 20 x 4 = 80
Skor Minimal : 20 x 1 = 20
Range (Mak – Min) : 80 – 20 = 60
Mean Hipotetik (μ) [(Mak+Min)/2] : (80 + 20) / 2 = 50
Deviasai Std Hipotetik (σ) (Range / 6) : 60 / 6 = 10
b. Kategori
Rendah (X ≤ μ – σ) = X ≤ 40
Skor Minimal (μ-σ< X ≤ μ+σ) = 40 < X ≤ 60
Range (X > μ+σ) = X > 60
a. Staistik Skor
Berdasarkan data yang didapat dari hasil penghitungan Axcel
Mean (μ) 44
Std Deviation (σ) 11
(μ – σ) 33
(μ + σ) 55
b. Kategori
Rendah (X ≤ μ – σ) = X ≤ 33
Skor Minimal (μ-σ< X ≤ μ+σ) = 33 < X ≤ 55
Range (X > μ+σ) = 55 < X
29
dari aitem-aitem yang telah diseleksi. Kategori tersebut terdiri dari
RENDAH, SEDANG, TINGGI.
1 Fanny 46 sedang
2 Aulida 60 tinggi
3 Dps 41 sedang
4 dila 39 sedang
NICO RAMADHAN
5 55 tinggi
WAHYU SETIAWAN
7 Nanda 46 sedang
11 Bingar 38 sedang
12 Khoirul 33 rendah
13 Kur 40 sedang
14 Budi 39 sedang
17 Galuh 48 sedang
19 Roma 48 sedang
20 AAR 28 rendah
30
21 Afifah 30 rendah
22 YA 30 rendah
23 Ima 51 sedang
24 Ek 29 rendah
25 Farfar 44 sedang
27 Dinar 36 sedang
28 Try 75 tinggi
29 Has 42 sedang
30 T 20 rendah
31 Suster 34 sedang
33 RF 38 sedang
34 Ani 45 sedang
35 Karnadi 48 sedang
36 R 33 rendah
37 AFR 34 sedang
38 Nimas 30 rendah
39 RWV 28 rendah
40 Leh 42 sedang
42 Wayupd 55 tinggi
43 CH 72 tinggi
44 Wil 41 sedang
31
45 Angel 52 sedang
46 Rani 32 rendah
47 Ikannnn 48 sedang
51 Roza 68 tinggi
52 Dina 54 sedang
53 Pujo 51 sedang
55 Skr 39 sedang
56 Yolan 35 sedang
57 Shita 50 sedang
58 MIN 36 sedang
59 Ivan 28 rendah
60 Qaulanss 56 tinggi
61 F 51 sedang
62 Sasya 39 sedang
63 Alvin 48 sedang
64 Shasha 40 sedang
65 Rizal 37 sedang
67 M 56 tinggi
32
69 Ahmad 49 sedang
70 Nurul 41 sedang
72 Meiko 56 tinggi
73 AK 54 sedang
74 Al 44 sedang
75 Bayu 50 sedang
76 Ice' 72 tinggi
77 Fitri 57 tinggi
78 Rr 56 tinggi
79 Citra 36 sedang
80 S 53 sedang
81 Amel 49 sedang
82 Ica 45 sedang
84 Nu 38 sedang
85 Ahamad R. 30 rendah
86 Jasmine 34 sedang
88 Alma 57 tinggi
90 Via 39 sedang
91 Flynn 51 sedang
92 Digc 55 tinggi
33
93 L 47 sedang
94 Alif 37 sedang
95 Ckdp 50 sedang
96 Nuris 68 tinggi
97 A 34 sedang
98 Widya 56 tinggi
99 Snfs 49 sedang
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1 Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak
puas karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang
menurut standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).
5.1.2 Terdapat tiga aspek atau dimensi loneliness menurut (Daniel W. Russell a,
2012). Yaitu Personality, Social desirability dan Depression
34
5.1.3 Metode pengukuran loneliness pada ruang lingkup remaja dan dewasa pada
umumnya ini menggunakan skala likert.
5.1.4 Kesesuaian antara proses pengukuran dengan psikometri cukup baik. Hal ini
ditunjukkan dengan validitas dan reliabilitas alat ukur yang cukup baik
sehingga bisa digunakan sebagai alat ukur di tempat lain.
5.1.6 Alat ukur ini memiliki reliabilitas yang cukup tinggi, dengan tanpa
menghilangkan satu pun item dalam skala ini. Setelah dilakukan uji coba,
semua item hasilnya cukup konsisten.
5.2.1 Definisi loneliness hanya terbatas pada 3 dimensi saja secara umum dan juga
alat ukur kami hanya terbatas pada remaja dan dewasa, tidak spesifik pada
remaja awal atau akhir dan dewasa awal atau akhir.
5.2.2 Pengerjaaan laporan kami sedikit mengalami kesulitan karena saat ini kami
sedang berada dalam minggu tenang sehingga kami sedikit kesulitan membagi
dan mengerjakan laporan kami dan kami juga tidak dapat bertemu untuk saling
bertukar pikiran.
35
Daftar Pustaka
Daniel W. Russell a, C. E. (2012). Is Loneliness the Same as Being Alone ? The Journal of
Psychology: Interdisciplinary and Applied, 146(1–2), 7–22.
Perlman, L. A. (1982). Loneliness and Bulliying in the Workplace. Ameracan Journal of Applied
Psychology, 94-98.
Russell, D. W. (1996). UCLA Loneliness Scale (Version 3): Reliabelity, Validity, and Factor
Structure. Journal of Personalyty Assessment, 20-40.
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
2. Lampiran Hasil Respon Pada 104 Subjek
Keterangan : Warna kuning merupakan aitem Unfavorable
41
42
43
3. Lampiran Hasil Running menggunakan JAMOVI
44
Scale Reliability Statistics
mean sd Cronbach's α
45