Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENYUSUNAN SKALA LONELINESS

TUGAS MANDIRI

PENGUKURAN PSIKOLOGIS

Kelas B-1

Disusun oleh:

1. Novi Rahayu F. 111811133003


2. Ernanik 111811133005
3. Rico Millenando W. S. 111811133043
4. Monica Kinanti 111811133062
5. Rohmatul Hidayah 111811133070

Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga
2019

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya lah
kami mampu menyelesaikan Laporan Penyusunan Skala Loneliness ini dengan cukup
lancar. Laporan ini kami susun guna menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Pengukuran
Psikologis.
Kami menyadari laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes., Psikolog selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.
2. Dr. Nur Ainy Fardana N., S.Psi., M. Si., psi selaku wakil dekan Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga.
3. Tim Penanggung Jawab Mata Kuliah Pengukuran Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga yang membimbing kami,
4. Dimas Aryo Wicaksono , S.Psi., M.Sc. sebagai Pengajar mata kuliah
Pengukuran Psikologis kelas B-1 sekaligus bimbingan berkalanya kepada
kelompok kami dalam membuat laporan ini.
5. Kedua orangtua yang selama ini memberi dorongan motivasi kepada kami dan
seluruh pihak yang membantu selesainya laporan ini terutama kepada
responden yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya mengerjakan soal
tes prestasi dari kami.
Kami menyadari laporan ini belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Akhir kata, kami harapkan
bahwa makalah kami dapat memberikan dampak dan manfaat positif serta inspirasi untuk
masyarakat luas kedepannya.
Surabaya, 27 November 2019
Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan...............................................................................................................
1.3 Kawasan Ukur..................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIK...........................................................................
2.1 Konsep Teori tentang Konstruk yang diukur...................................................
2.2 Konsep Pengukuran (Tahapan Penyusunan Alat Ukur).................................
BAB III METODE...............................................................................................
3.1 Definisi Konseptual.........................................................................................
3.2 Definisi Operasional........................................................................................
3.3 Blue Print Alat Ukur.......................................................................................
3.4 Validitas..........................................................................................................
3.5 Reliabilitas.......................................................................................................
BAB IV HASIL...................................................................................................
4.1 Aitem Alat Ukur.............................................................................................
4.2 Hasil content validity.......................................................................................
4.3 Analisis aitem uji coba....................................................................................
4.4 Hasil pemilihan aitem.....................................................................................
4.5 Hasil reliabilitas skala......................................................................................
4.6 Penormaan Skala.............................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 Simpulan..........................................................................................................
5.2 Keterbatasan Alat Ukur yang Tersusun..........................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Lampiran...............................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa tidak
puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga mendefinisikan
loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas karena tidak
dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut standar keinginan
orang tersebut. Kesepian menurut (Daniel W. Russell a, 2012) didasari oleh 3 aspek
penyebab kesepian yaitu personality, social desirability, depression. Untuk mengukur
kesepian pada seseorang dengan menggunakan UCLA yang terdiri dari komponen
kognitif dan emosianal, versi teakhir dari UCLA adalah versi ketiga untuk memperbaiki
dari skala sebelumnya . Komponen kognitif adalah komponen pengembangan ekspetasi
terhadap kuantitas dan kualitas terhadap hubungan interpersonal seseorang dan
komponen emosianal terdiri kemapuan seseorang untuk mengedalikan diri ketika
melakukan suatu hubungan sosial. Sedangkan menurut (Perlman, 1982) kesepian atau
loneliness didefinisikan sebagai perasaan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian anatar
jenis hubungan sosial yang kita inginkan dan jenis hubungan sosial yang kita miliki. Dari
yang kita tahu bahwa kesiepian tidak hanya menyerang pada remaja saja akan tetapai
pada orang dewasa juga.
Remaja menurut Santrock (2003), masa remaja adalah masa transisi dalam
rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Sedangkan menurut
Erickson masa remaja dibagi pada tiga tahapan yaitu masa remaja awal, masa remaja
pertengahan, dan masa remaja akhir. Yang mana kriteria remaja awal untuk perempuan
yaitu 13-15 tahun sedangkan pada laki-laki 15-17 tahun. Kriteria remaja pertengahan
untuk perempuan adalah 15-18 dan laki-laki adalah 17-19 tahun. Dan kriteria remaja
akhir untuk perempuan adalah 18-21 tahun dan laki-laki 19-21 tahun.
Sedangakan pengertian kedewasaan dalam kata kerja latin disebut dengan istilah
adult atau “adolescene” yang beearti tumbuh menjadi dewasa. Akan tetapi kata adult
berasal dasri bentuk lampau partisipel dari kata adultus yang berarti telah tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa (Hurlock,

4
1980). Dan juga dewasa dalam bahasa Belanda disebut dengan “Volwassen” yang
artinya Vol berarti penuh dan Wassen berarti tumbuh, sehingga “volwassen” dapar
diartikan sebagai sudah tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh (Haditono, 2006).
Sehingga dapat diartikan orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhan dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan oaring
dewasa lainnya.

1.2. Tujuan
1. Menganalisis dan mengetahui loneliness pada remaja dan dewasa.
2. Melengkapi tugas akhir mata kuliah Pengukuran Psikologi.

1.3. Manfaat
1. Mengetahui loneliness pada remaja dan dewasa.
2. Dapat dijadikan sumber informasi mengenai loneliness.

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIK

2.1 Konsep Teori Tentang Konstrak yang Diukur

2.1.1. Definisi Loneliness

Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas
karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut
standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).

2.1.2. Definisi Remaja

Menurut Santrock (2003), masa remaja adalah masa transisi dalam rentang
kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Santrock (2002) juga
menambahkan bahwa seorang anak muda kapan mengawali masa pubertasnya dapat
diketahui, tetapi untuk menemukan permulaan dan akhirnya itu sulit.
Menurut (Piaget dalam Hurlock, 1999) masa remaja merupakan usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa bahwa berada dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatan yang sama. Yang mana masa remaja dalam hal ini ditandai dengan
mulainya kematangan seksual dan berakhirnya sampai matang secara hukum.
Menurut Erickson masa remaja dibagi pada tiga tahapan yaitu masa remaja
awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Yang mana kriteria remaja
awal untuk perempuan yaitu 13-15 tahun sedangkan pada laki-laki 15-17 tahun.
Kriteria remaja pertengahan untuk perempuan adalah 15-18 dan laki-laki adalah 17-

6
19 tahun. Dan kriteria remaja akhir untuk perempuan adalah 18-21 tahun dan laki-
laki 19-21 tahun.

2.1.3 Devinisi Dewasa


Pengertian kedewasaan dalam kata kerja latin disebut dengan istilah adult
atau “adolescene” yang beearti tumbuh menjadi dewasa. Akan tetapi kata
adult berasal dasri bentuk lampau partisipel dari kata adultus yang berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah
menjadi dewasa (Hurlock, 1980). Dan juga dewasa dalam bahasa Belanda
disebut dengan “Volwassen” yang artinya Vol berarti penuh dan Wassen
berarti tumbuh, sehingga “volwassen” dapar diartikan sebagai sudah
tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh (Haditono, 2006). Sehingga
dapat diartikan orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhan dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama
dengan oaring dewasa lainnya.

2.1.3. Dimensi Atribut Psikologis

1. Dimensi Personality
Yaitu kepribadaian indivisu dari system-sistem psikofik yang menentukan
karakteristik perilaku dan berfikir.

2. Dimensi Social desirability


Merupakan adanya keinginan kehidupan sosial yang disenangi individu pada
kehidupan dilingkungannya.

3. Dimensi Depsression
Merupakan adanya tekanan dalam diri yang mengakibatkan depresi.

Untuk sekala UNCLA versi ke 3 yang ami translalsi memiliki unidimensi


dimana ketiga dimensi diatas menjadi satu kesatuan menjadi dimensi Loneliness

7
pada umumnya, jadi pada skala kami tidak ada beberapa dimensi melainkan
unidimensi.

2.1.1 Tahap Penyusunan Alat ukur

1. Menetapkan tujuan pembuatan alat ukur, dalam hal ini skala;


2. Menentukan konstruk yang akan diukur skala;
3. Mencari informasi, literatur, atau penelitian-penelitian sebelumnya berkaitan
dengan konstruk;
4. Menentukan teori yang akan digunakan dalam merancang alat ukur/skala;
5. Mendefinisikan konstruk melalui teori yang sudah ada sebelumnya serta
memberikan definisi secara operasional mengenai konstruk;
6. Menentukan dimensi serta indikator dari konstruk yang telah dipilih;
7. Membuat blueprint untuk mempermudah serta memberi panduan dalam
membuat aitem berdasarkan dimensi dan indikator dari konstruk;
8. Membuat aitem-aitem yang dapat merepresentasikan konstruk yang akan diukur
dan menentukan kontinum yang akan digunakan dalam penilaian aitem;
9. Melakukan pengujian aitem-aitem yang telah dibuat
10. Merkapitulasi respon penilaian terhadap aitem yang telah dibuat dan diuji
reliabilitasnya menggunakan Jamovi;
10. Bila hasil Jamovi menyatakan aitem memiliki korelasi yang rendah, maka aitem
harus direvisi kembali atau dihapus guna meningkatkan koefisien reliabilitas
skala;
11. Memilih aitem terpilih menjadi sebuah skala setelah dilakukan analisis aitem
melalui Jamovi;

8
BAB III

METODE

3.1. Definisi Konseptual

Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak puas
karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang menurut
standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).

3.2. Definisi Operasional

Kesepian merupakan reaksi emosional dan kognitif yang terjadi pada


individu yang merasa tidak puas perihal hubungannya dengan orang lain karena
tidak sesuai dengan standar orang tersebut.

3.3. Blue Print Alat Ukur

Dimensi Item

Personality Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-orang di


sekitar?

Seberapa sering anda merasa ramah dan bersahabat?

Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-orang di


sekitar?

Social desirability Seberapa sering anda merasa tidak memiliki persahabatan?

Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang


dapat Anda hubungi?

9
Seberapa sering anda merasa menjadi bagian dari kelompok
pertemanan?

Seberapa sering anda merasa memiliki banyak kesamaan


dengan orang-orang di sekitar anda?

Seberapa sering anda merasa tidak lagi dekat dengan siapa


pun?

Seberapa sering anda merasa minat dan gagasan anda tidak


dimiliki oleh orang-orang di sekitar?

Seberapa sering anda merasa dekat dengan orang lain?

Seberapa sering Anda merasa hubungan Anda dengan orang


lain tidak bermakna?

Seberapa sering anda merasa tidak ada yang benar-benar


mengenal anda dengan baik?

Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda dapat menemukan


persahabatan ketika Anda menginginkannya?

Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-orang yang


benar-benar memahami Anda?

Seberapa sering Anda merasa orang-orang ada di sekitar Anda


tapi tidak bersama Anda?

Seberapa sering Anda merasa ada orang-orang yang bisa Anda


ajak bicara?

Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-orang yang


dapat Anda hubungi?

Seberapa sering anda merasa tidak memiliki persahabatan?

10
Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?

Depsression Seberapa sering anda merasa sendirian?

Seberapa sering anda merasa tersisihkan?

Seberapa sering anda merasa terisolasi dari orang lain?

Seberapa sering anda merasa malu?

3.4. Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986). Pendekatan validitas yang digunakan dalam
skala pengukuran Loneliness pada Remaja dan Dewasa adalah validitas konten (content
validity). Azwar (2012) menjelaskan validitas konten adalah sejauhmana aitem-aitem tes
mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur
(aspek representasi) dan sejauh mana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang
hendak diukur (aspek relevansi).

3.5. Realibilitas
Kami menggunakan Cronbach’s Alpha untuk melakukan uji reliabilitas,
selanjutnya dilakukan diskriminasi aitem untuk melihat konsistensi antara fungsi aitem
satu dengan fungsi aitem lainnya. Hal ini dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem,
yaitu memilih aitem yang koefisien korelasi item > 0,3 dan tidak minus, serta aitem-aitem
yang memiliki reliabilitas di atas reliabilitas awal secara keseluruhan akan
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi sehingga
masuk ke dalam hasil pemilihan aitem. Kami menggunakan program statistik JAMOVI
untuk mengukur reliabilitas ini.

11
BAB IV

HASIL

4.1. Item Alat Ukur

No. Item TP J T S

1 Seberapa sering kamu merasa “selaras” dengan orang-


orang di sekitar kamu?

2 Seberapa sering kamu merasa tidak memiliki


persahabatan?

3 Seberapa sering kamu merasa bahwa tidak ada orang


yang dapat kamu hubungi untuk menceritakan masalah
atau kebahagiaan?

4 Seberapa sering kamu merasa sendirian?

5 Seberapa sering kamu merasa menjadi bagian dari


kelompok pertemanan?

6 Seberapa sering kamu merasa memiliki banyak


kesamaan dengan orang-orang di sekitar kamu?

7 Seberapa sering kamu merasa bahwa kamu tidak lagi


dekat dengan siapa pun?

8 Seberapa sering kamu merasa bahwa minat dan


gagasan kamu tidak dimiliki oleh orang-orang di
sekitar kamu?

9 Seberapa sering kamu merasa ramah dan bersahabat?

10 Seberapa sering kamu merasa dekat dengan orang


lain?

12
11 Seberapa sering kamu merasa tersisihkan?

12 Seberapa sering kamu merasa bahwa hubungan kamu


dengan orang lain tidak berarti?

13 Seberapa sering kamu merasa bahwa tidak ada yang


benar-benar mengenal kamu dengan baik?

14 Seberapa sering kamu merasa terisolasi dari orang


lain?

15 Seberapa sering kamu merasa dapat menemukan


sahabat ketika kamu menginginkannya?

16 Seberapa sering kamu merasa bahwa ada orang yang


benar-benar mengerti kamu?

17 Seberapa sering kamu merasa malu?

18 Seberapa sering kamu merasa orang-orang di sisi kamu


tetapi tidak bersama kamu?

19 Seberapa sering kamu merasa bahwa ada orang yang


dapat kamu ajak bicara tentang hal-hal privasi?

20 Seberapa sering kamu merasa ada orang yang bisa


kamu hubungi untuk menceritakan masalah dan
kebahagiaan?

21 Seberapa sering kamu merasa “selaras” dengan orang-


orang di sekitar kamu?

22 Seberapa sering kamu merasa tidak memiliki


persahabatan?

13
23 Seberapa sering kamu merasa bahwa tidak ada orang
yang dapat kamu hubungi untuk menceritakan masalah
atau kebahagiaan?

4.2. Hasil content validity


Rancangan alat ukur mengenai Loneliness pada Remaja dan Dewasa yang
kami susun, telah melalui berbagai usaha untuk mencapai validitas dengan
menguji aitem yang ditulis dengan blueprint yang dibuat sebelum penulisan
aitem. Hal tersebut terdapat pada bagian sebelumnya. Adapun aitem yang
disusun telah melalui judgement dari seluruh anggota kelompok. Kemudian
kami juga mengkonsultasikan dengan salah satu mahasiswa semester 5 di
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, yaitu Nooriftita Rizky dengan NIM
111711133152. Beliau memberikan beberapa perbaikan untuk di revisi serta
saran terhadap alat ukur yang telah kami susun. Adapun hasilnya dapat dilihat
dari hasil akhir dari laporan ini. Beberapa perubahan serta revisi yang
disarankan oleh beliau kepada kami, dapat dikategorikan sebagai content
validity karena melibatkan expert judgement. Bagian-bagian yang memerlukan
revisi adalah sebagai berikut:

Dimensi Item Feedback

Personality 1. Seberapa sering anda Sebaiknya kata


merasa nyaman dengan “kamu” diganti
orang-orang di sekitar? dengan “Anda”
2. Seberapa sering anda agar terkesan
merasa ramah dan lebih sopan
bersahabat?

14
3. Seberapa sering anda Perbaiki
merasa nyaman dengan pemilihan diksi,
orang-orang di sekitar? karena terdapat
beberapa kata
Social desirability 4. Seberapa sering anda
yang tidak cocok
merasa tidak memiliki
persahabatan? Terdapat beberapa
5. Seberapa sering Anda itm yang
merasa bahwa tidak ada kalimatkan
orang yang dapat Anda terkesan terlalu
hubungi? panjang. Gunakan
6. Seberapa sering anda kata yang lebih
merasa menjadi bagian efektif agar subjek
dari kelompok tidak bingung.
pertemanan?
Hampir semua
7. Seberapa sering anda
aitem sudah
merasa memiliki
sesuai dengan arti
banyak kesamaan
yang dimaksud
dengan orang-orang di
dari Bahasa
sekitar anda?
Inggrisnya.
8. Seberapa sering anda
merasa tidak lagi dekat
dengan siapa pun?
9. Seberapa sering anda
merasa minat dan
gagasan anda tidak
dimiliki oleh orang-
orang di sekitar?
10. Seberapa sering anda
merasa dekat dengan
orang lain?

15
11. Seberapa sering Anda
merasa hubungan Anda
dengan orang lain tidak
bermakna?
12. Seberapa sering anda
merasa tidak ada yang
benar-benar mengenal
anda dengan baik?
13. Seberapa sering Anda
merasa bahwa Anda
dapat menemukan
persahabatan ketika
Anda
menginginkannya?
14. Seberapa sering Anda
merasa bahwa ada
orang-orang yang
benar-benar memahami
Anda?
15. Seberapa sering Anda
merasa orang-orang ada
di sekitar Anda tapi
tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda
merasa ada orang-orang
yang bisa Anda ajak
bicara?
17. Seberapa sering Anda
merasa bahwa ada
orang-orang yang dapat
Anda hubungi?

16
18. Seberapa sering anda
merasa tidak memiliki
persahabatan?
19. Seberapa sering Anda
merasa bahwa tidak ada
orang yang dapat Anda
hubungi?

Depsression 20. Seberapa sering anda


merasa sendirian?
21. Seberapa sering anda
merasa tersisihkan?
22. Seberapa sering anda
merasa terisolasi dari
orang lain?
23. Seberapa sering anda
merasa malu?

Dari hasil tersebut kemudian kami melakukan revisi aitem sesuai dengan
feedback yang telah diberikan, hasilnya sebagai berikut ;
Item Awal Item Revisi

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


“selaras” dengan orang-orang di nyaman dengan orang-orang di
sekitar kamu? sekitar?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa tidak


tidak memiliki persahabatan? memiliki persahabatan?

17
Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang dapat bahwa tidak ada orang yang dapat
kamu hubungi untuk Anda hubungi?
menceritakan masalah atau
kebahagiaan?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


sendirian? sendirian?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


menjadi bagian dari kelompok menjadi bagian dari kelompok
pertemanan? pertemanan?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


memiliki banyak kesamaan memiliki banyak kesamaan dengan
dengan orang-orang di sekitar orang-orang di sekitar anda?
kamu?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa tidak


bahwa kamu tidak lagi dekat lagi dekat dengan siapa pun?
dengan siapa pun?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa minat


bahwa minat dan gagasan kamu dan gagasan anda tidak dimiliki
tidak dimiliki oleh orang-orang di oleh orang-orang di sekitar?
sekitar kamu?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


ramah dan bersahabat? ramah dan bersahabat?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa dekat


dekat dengan orang lain? dengan orang lain?

18
Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa
tersisihkan? tersisihkan?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa


bahwa hubungan kamu dengan hubungan Anda dengan orang lain
orang lain tidak berarti? tidak bermakna?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa tidak


bahwa tidak ada yang benar-benar ada yang benar-benar mengenal
mengenal kamu dengan baik? anda dengan baik?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


terisolasi dari orang lain? terisolasi dari orang lain?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa


dapat menemukan sahabat ketika bahwa Anda dapat menemukan
kamu menginginkannya? persahabatan ketika Anda
menginginkannya?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa


bahwa ada orang yang benar- bahwa ada orang-orang yang
benar mengerti kamu? benar-benar memahami Anda?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering anda merasa


malu? malu?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa


orang-orang di sisi kamu tetapi orang-orang ada di sekitar Anda
tidak bersama kamu? tapi tidak bersama Anda?

Seberapa sering kamu merasa Seberapa sering Anda merasa ada


bahwa ada orang yang dapat kamu orang-orang yang bisa Anda ajak
ajak bicara tentang hal-hal bicara?
privasi?

19
Seberapa sering kamu merasa ada Seberapa sering Anda merasa
orang yang bisa kamu hubungi bahwa ada orang-orang yang dapat
untuk menceritakan masalah dan Anda hubungi?
kebahagiaan?

4.3.Analisi Item Uji Coba


Berikut ini merupakan aitem-aitem sebelum diuji daya diskriminasinya
serta reliabilitas dari skala yang digunakan sebagai alat ukur.

Tabel Blueprint Alat Ukur


Sebelum Uji Daya Diskriminasi

Konstrak Dimensi Nomor Aitem Jumlah


Favorable Unfavorable
Loneliness Personality 1, 9, 21 3
pada Remaja
dan Dewasa Social desirability 2,3,7,8,12,13 5,6,10,15,16, 16
,18,22,23 19,20
Depsression 4,11,14,17 4

Total 13 10 23

Kemu

Kemudiian kami melakukan uji coba dengan menggunakan aitem-aitem


tersebut kepada Mahasiswa baik di Universitas Airlangga maupun diluar
Universitas Airlangga serta kepada masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai
subjek, sehingga menghasilkan data yang diperoleh menghasilkan reliabilitas
sebagai berikut :

20
Item Reliability Statistics
if item dropped
mean sd item-rest correlation Cronbach's α

A 1.90 0.600 0.545 0.937


B 2.15 0.983 0.645 0.935
C 2.15 0.953 0.688 0.934
D 2.53 0.965 0.588 0.936
E 1.87 0.801 0.518 0.937
F 2.28 0.703 0.400 0.938
G 2.16 0.967 0.661 0.935
H 2.38 0.874 0.343 0.940
I 1.72 0.769 0.443 0.938
J 1.93 0.700 0.556 0.936
K 2.34 0.899 0.762 0.933
L 2.01 0.876 0.722 0.934
M 2.52 1.014 0.681 0.935
N 2.05 0.918 0.776 0.933
O 2.33 0.886 0.498 0.937
P 2.34 0.732 0.596 0.936
Q 2.80 0.805 0.407 0.939
R 2.44 0.846 0.795 0.933
S 2.04 0.812 0.667 0.935
T 1.98 0.847 0.642 0.935
U 2.44 0.846 0.795 0.933
V 2.04 0.812 0.667 0.935
W 1.98 0.847 0.642 0.935

21
Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 2.19 0.555 0.938

Reliabilitas pada aitem sebelum diuji daya diskriminasinya menggunakan


Alpha Cronbach adalah 0,938 pada 23 item yang telah diberikan kepada 104 subjek
dan menunjkan bahwa semua item reliabel. Sehingga pada tahap selanjutnya kami
tidak perlu melakukan diskriminasi pada item tersebut tidak terdapat item yang
memiliki nilai bibawah 0,3 dan nilai minus.

4.4. Hasil Pemilihan Item

Dimensi Item Feedback

Personality 1. Seberapa sering anda merasa Semua item lolos


nyaman dengan orang-orang di uji coba
sekitar?
2. Seberapa sering anda merasa
ramah dan bersahabat?
3. Seberapa sering anda merasa
nyaman dengan orang-orang di
sekitar?

Social 4. Seberapa sering anda merasa Semua item lolos


desirability tidak memiliki persahabatan? uji coba

22
5. Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?
6. Seberapa sering anda merasa
menjadi bagian dari kelompok
pertemanan?
7. Seberapa sering anda merasa
memiliki banyak kesamaan
dengan orang-orang di sekitar
anda?
8. Seberapa sering anda merasa
tidak lagi dekat dengan siapa
pun?
9. Seberapa sering anda merasa
minat dan gagasan anda tidak
dimiliki oleh orang-orang di
sekitar?
10. Seberapa sering anda merasa
dekat dengan orang lain?
11. Seberapa sering Anda merasa
hubungan Anda dengan orang
lain tidak bermakna?
12. Seberapa sering anda merasa
tidak ada yang benar-benar
mengenal anda dengan baik?
13. Seberapa sering Anda merasa
bahwa Anda dapat menemukan
persahabatan ketika Anda
menginginkannya?

23
14. Seberapa sering Anda merasa
bahwa ada orang-orang yang
benar-benar memahami Anda?
15. Seberapa sering Anda merasa
orang-orang ada di sekitar Anda
tapi tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda merasa
ada orang-orang yang bisa Anda
ajak bicara?
17. Seberapa sering Anda merasa
bahwa ada orang-orang yang
dapat Anda hubungi?
18. Seberapa sering anda merasa
tidak memiliki persahabatan?
19. Seberapa sering Anda merasa
bahwa tidak ada orang yang
dapat Anda hubungi?

Depsression 20. Seberapa sering anda merasa Semua item lolos


sendirian? uji coba
21. Seberapa sering anda merasa
tersisihkan?
22. Seberapa sering anda merasa
terisolasi dari orang lain?
23. Seberapa sering anda merasa
malu?

Setelah melakukan analisis terhadap item yang ada, tidak terdapat aitem yang
gugur. Berikut item yang digunakan :

24
No. Item TP J T S

1 Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-


orang di sekitar?

2 Seberapa sering anda merasa tidak memiliki


persahabatan?

3 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang


yang dapat Anda hubungi?

4 Seberapa sering anda merasa sendirian?

5 Seberapa sering anda merasa menjadi bagian dari


kelompok pertemanan?

6 Seberapa sering anda merasa memiliki banyak


kesamaan dengan orang-orang di sekitar anda?

7 Seberapa sering anda merasa tidak lagi dekat dengan


siapa pun?

8 Seberapa sering anda merasa minat dan gagasan anda


tidak dimiliki oleh orang-orang di sekitar?

9 Seberapa sering anda merasa ramah dan bersahabat?

10 Seberapa sering anda merasa dekat dengan orang


lain?

11 Seberapa sering anda merasa tersisihkan?

12 Seberapa sering Anda merasa hubungan Anda dengan


orang lain tidak bermakna?

13 Seberapa sering anda merasa tidak ada yang benar-


benar mengenal anda dengan baik?

25
14 Seberapa sering anda merasa terisolasi dari orang
lain?

15 Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda dapat


menemukan persahabatan ketika Anda
menginginkannya?

16 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-orang


yang benar-benar memahami Anda?

17 Seberapa sering anda merasa malu?

18 Seberapa sering Anda merasa orang-orang ada di


sekitar Anda tapi tidak bersama Anda?

19 Seberapa sering Anda merasa ada orang-orang yang


bisa Anda ajak bicara?

20 Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-orang


yang dapat Anda hubungi?

21 Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-


orang di sekitar?

22 Seberapa sering anda merasa tidak memiliki


persahabatan?

23 Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang


yang dapat Anda hubungi?

Apabila ditinjau secara menyeluruh, maka aitem-aitem yang dapat


digunakan dari masing-masing dimensi dan indikator adalah sebagai berikut:

26
Dimensi Item

Personality 1. Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-


orang di sekitar?
2. Seberapa sering anda merasa ramah dan bersahabat?
3. Seberapa sering anda merasa nyaman dengan orang-
orang di sekitar?

Social 4. Seberapa sering anda merasa tidak memiliki


desirability persahabatan?
5. Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang
yang dapat Anda hubungi?
6. Seberapa sering anda merasa menjadi bagian dari
kelompok pertemanan?
7. Seberapa sering anda merasa memiliki banyak
kesamaan dengan orang-orang di sekitar anda?
8. Seberapa sering anda merasa tidak lagi dekat dengan
siapa pun?
9. Seberapa sering anda merasa minat dan gagasan
anda tidak dimiliki oleh orang-orang di sekitar?
10. Seberapa sering anda merasa dekat dengan orang
lain?
11. Seberapa sering Anda merasa hubungan Anda
dengan orang lain tidak bermakna?
12. Seberapa sering anda merasa tidak ada yang benar-
benar mengenal anda dengan baik?
13. Seberapa sering Anda merasa bahwa Anda dapat
menemukan persahabatan ketika Anda
menginginkannya?
14. Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-
orang yang benar-benar memahami Anda?

27
15. Seberapa sering Anda merasa orang-orang ada di
sekitar Anda tapi tidak bersama Anda?
16. Seberapa sering Anda merasa ada orang-orang yang
bisa Anda ajak bicara?
17. Seberapa sering Anda merasa bahwa ada orang-
orang yang dapat Anda hubungi?
18. Seberapa sering anda merasa tidak memiliki
persahabatan?
19. Seberapa sering Anda merasa bahwa tidak ada orang
yang dapat Anda hubungi?

Depsression 20. Seberapa sering anda merasa sendirian?


21. Seberapa sering anda merasa tersisihkan?
22. Seberapa sering anda merasa terisolasi dari orang
lain?
23. Seberapa sering anda merasa malu?

4.5. Hasil Realibilitas Skala

Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 2.19 0.555 0.938

Data tersebut didapat tamnpa melakukan diskriminasi item karena tidak


menunjukan adanya aiten yang memiliki korelasi dibawah 0,3 dan nilai minus..

28
4.6. Penormaan Skala

4.6.1. Norma Hipotetik

a. Statistik Hipotetik
Skor Maksimal : 20 x 4 = 80
Skor Minimal : 20 x 1 = 20
Range (Mak – Min) : 80 – 20 = 60
Mean Hipotetik (μ) [(Mak+Min)/2] : (80 + 20) / 2 = 50
Deviasai Std Hipotetik (σ) (Range / 6) : 60 / 6 = 10
b. Kategori
Rendah (X ≤ μ – σ) = X ≤ 40
Skor Minimal (μ-σ< X ≤ μ+σ) = 40 < X ≤ 60
Range (X > μ+σ) = X > 60

4.6.2. Norma Empirik

a. Staistik Skor
Berdasarkan data yang didapat dari hasil penghitungan Axcel

Mean (μ) 44
Std Deviation (σ) 11
(μ – σ) 33
(μ + σ) 55

b. Kategori
Rendah (X ≤ μ – σ) = X ≤ 33
Skor Minimal (μ-σ< X ≤ μ+σ) = 33 < X ≤ 55
Range (X > μ+σ) = 55 < X

Kemudian dilakukan pengkategorian subjek. Kategori yang diambil


merupkan ketegori dari norma empiric. Setiap subjek memiliki total skor

29
dari aitem-aitem yang telah diseleksi. Kategori tersebut terdiri dari
RENDAH, SEDANG, TINGGI.

No Nama Skor Keterangan

1 Fanny 46 sedang

2 Aulida 60 tinggi

3 Dps 41 sedang

4 dila 39 sedang

NICO RAMADHAN
5 55 tinggi
WAHYU SETIAWAN

6 Abi Aditya Muslim 47 sedang

7 Nanda 46 sedang

8 Linda Oktaviana 37 sedang

9 M. Richo Musyafak 55 tinggi

10 putri mbs 42 sedang

11 Bingar 38 sedang

12 Khoirul 33 rendah

13 Kur 40 sedang

14 Budi 39 sedang

15 Miftakhul Janah 49 sedang

16 Muhammad mahrus aula 44 sedang

17 Galuh 48 sedang

18 Eka Nida'ul Khasanah 65 tinggi

19 Roma 48 sedang

20 AAR 28 rendah

30
21 Afifah 30 rendah

22 YA 30 rendah

23 Ima 51 sedang

24 Ek 29 rendah

25 Farfar 44 sedang

26 Arina Rasyidhiani 29 rendah

27 Dinar 36 sedang

28 Try 75 tinggi

29 Has 42 sedang

30 T 20 rendah

31 Suster 34 sedang

32 Velya Asha Avifta 37 sedang

33 RF 38 sedang

34 Ani 45 sedang

35 Karnadi 48 sedang

36 R 33 rendah

37 AFR 34 sedang

38 Nimas 30 rendah

39 RWV 28 rendah

40 Leh 42 sedang

41 Habliya Asadina 44 sedang

42 Wayupd 55 tinggi

43 CH 72 tinggi

44 Wil 41 sedang

31
45 Angel 52 sedang

46 Rani 32 rendah

47 Ikannnn 48 sedang

48 Agatha nina 49 sedang

49 Fira Mareina 47 sedang

50 Mitha Mulia V. 41 sedang

51 Roza 68 tinggi

52 Dina 54 sedang

53 Pujo 51 sedang

54 Cindy Kinanti R. L. 26 rendah

55 Skr 39 sedang

56 Yolan 35 sedang

57 Shita 50 sedang

58 MIN 36 sedang

59 Ivan 28 rendah

60 Qaulanss 56 tinggi

61 F 51 sedang

62 Sasya 39 sedang

63 Alvin 48 sedang

64 Shasha 40 sedang

65 Rizal 37 sedang

66 Dian sinar nurohmawati 34 sedang

67 M 56 tinggi

68 Desi Alfiah 56 tinggi

32
69 Ahmad 49 sedang

70 Nurul 41 sedang

71 zahra fakhirah 42 sedang

72 Meiko 56 tinggi

73 AK 54 sedang

74 Al 44 sedang

75 Bayu 50 sedang

76 Ice' 72 tinggi

77 Fitri 57 tinggi

78 Rr 56 tinggi

79 Citra 36 sedang

80 S 53 sedang

81 Amel 49 sedang

82 Ica 45 sedang

83 Nofa Nurjanah 42 sedang

84 Nu 38 sedang

85 Ahamad R. 30 rendah

86 Jasmine 34 sedang

87 Nia Aulia Novida 33 rendah

88 Alma 57 tinggi

89 Aditya Ariesta 34 sedang

90 Via 39 sedang

91 Flynn 51 sedang

92 Digc 55 tinggi

33
93 L 47 sedang

94 Alif 37 sedang

95 Ckdp 50 sedang

96 Nuris 68 tinggi

97 A 34 sedang

98 Widya 56 tinggi

99 Snfs 49 sedang

100 Ferry Kurniawan 35 sedang

101 Didi 38 sedang

102 Kiki 38 sedang

103 Mel 34 sedang

104 Leny 25 rendah

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

5.1.1 Kesepian adalah reaksi emosional dan kognitif pada individu yang merasa
tidak puas dengan hubungan yang dimiliki dengan orang lain sehingga
mendefinisikan loneliness sebagai keadaan yang diakibatkan perasaan tidak
puas karena tidak dipenuhinya kebutuhan seseorang akan hubungan sosial yang
menurut standar keinginan orang tersebut (Daniel W. Russell a, 2012).

5.1.2 Terdapat tiga aspek atau dimensi loneliness menurut (Daniel W. Russell a,
2012). Yaitu Personality, Social desirability dan Depression

34
5.1.3 Metode pengukuran loneliness pada ruang lingkup remaja dan dewasa pada
umumnya ini menggunakan skala likert.

5.1.4 Kesesuaian antara proses pengukuran dengan psikometri cukup baik. Hal ini
ditunjukkan dengan validitas dan reliabilitas alat ukur yang cukup baik
sehingga bisa digunakan sebagai alat ukur di tempat lain.

5.1.5 Pengujian validitas menggunakan pendekatan content validity dengan expert


judgement sehingga beberapa bagian alat ukur mengalami revisi untuk
mencapai keakuratan data sesuai dengan tujuan ukur. Pengujian reliabilitas
menggunakan pendekatan Cronbach’s Alpha menghasilkan koefisien
reliabilitas sebesar 0.938 pada 23 aitem yang diberikan kepada 104 subjek.

5.1.6 Alat ukur ini memiliki reliabilitas yang cukup tinggi, dengan tanpa
menghilangkan satu pun item dalam skala ini. Setelah dilakukan uji coba,
semua item hasilnya cukup konsisten.

5.2 Keterbatasan Alat Ukur Yang Tersusun

5.2.1 Definisi loneliness hanya terbatas pada 3 dimensi saja secara umum dan juga
alat ukur kami hanya terbatas pada remaja dan dewasa, tidak spesifik pada
remaja awal atau akhir dan dewasa awal atau akhir.

5.2.2 Pengerjaaan laporan kami sedikit mengalami kesulitan karena saat ini kami
sedang berada dalam minggu tenang sehingga kami sedikit kesulitan membagi
dan mengerjakan laporan kami dan kami juga tidak dapat bertemu untuk saling
bertukar pikiran.

35
Daftar Pustaka

Daniel W. Russell a, C. E. (2012). Is Loneliness the Same as Being Alone ? The Journal of
Psychology: Interdisciplinary and Applied, 146(1–2), 7–22.

Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Perlman, L. A. (1982). Loneliness and Bulliying in the Workplace. Ameracan Journal of Applied
Psychology, 94-98.

Russell, D. W. (1996). UCLA Loneliness Scale (Version 3): Reliabelity, Validity, and Factor
Structure. Journal of Personalyty Assessment, 20-40.

36
LAMPIRAN

1. Lampiran Content Validity

37
38
39
40
2. Lampiran Hasil Respon Pada 104 Subjek
Keterangan : Warna kuning merupakan aitem Unfavorable

41
42
43
3. Lampiran Hasil Running menggunakan JAMOVI

Item Reliability Statistics


if item dropped
mean sd item-rest correlation Cronbach's α

A 1.90 0.600 0.545 0.937


B 2.15 0.983 0.645 0.935
C 2.15 0.953 0.688 0.934
D 2.53 0.965 0.588 0.936
E 1.87 0.801 0.518 0.937
F 2.28 0.703 0.400 0.938
G 2.16 0.967 0.661 0.935
H 2.38 0.874 0.343 0.940
I 1.72 0.769 0.443 0.938
J 1.93 0.700 0.556 0.936
K 2.34 0.899 0.762 0.933
L 2.01 0.876 0.722 0.934
M 2.52 1.014 0.681 0.935
N 2.05 0.918 0.776 0.933
O 2.33 0.886 0.498 0.937
P 2.34 0.732 0.596 0.936
Q 2.80 0.805 0.407 0.939
R 2.44 0.846 0.795 0.933
S 2.04 0.812 0.667 0.935
T 1.98 0.847 0.642 0.935
U 2.44 0.846 0.795 0.933
V 2.04 0.812 0.667 0.935
W 1.98 0.847 0.642 0.935

44
Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 2.19 0.555 0.938

45

Anda mungkin juga menyukai