Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu Psikologi | 1

Psikodemia.com – Sejarah Perilaku Abnormal cukup panjang, hingga akhirnya menjadi


suatu ilmu mengenai gangguan mental.

Perilaku abnormal pada dasarnya sudah nampak sejak jaman dahulu, hanya saja masih
dianggap tabu dan berkaitan dengan kekuatan roh atau setan.

Proses perkembangan sejarah perilaku abnormal/gangguan mental dimulai dari jaman


demonologi.

DEMONOLOGI DALAM SEJARAH PERILAKU ABNORMAL

Demonologi adalah suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang
disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan.

Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam
tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.

Demonologi ditemukan dalam budaya Cina, Mesir, dan Yunani berdasarkan temuan jejak
sejarah bahwa arkeolog menemukan lubang sebesar telor pada tengkorang manusia.

Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan
pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang dengan melubangi bagian kepala. Metode tersebut
dinamakan exorcism.

JAMAN ROMAWI DAN YUNANI KUNO

Pada jaman ini, yang memeganng peranan penting dalam sejarah perilaku abnormal adalah
Hipocrates (460 SM). Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 1


Sejarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu Psikologi | 2

mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia.

Otak merupakan pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi, sehingga jika cara berpikir
dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada
otaknya.

Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya
bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.

Hipocrates menggolongkan perilaku abnormal ke dalam tiga bagian, yakni:

1. Melankolia untuk menandai depresi yang berlebihan.


2. Maniak untuk mengacu pada kegembiraan yang berlebihan.
3. Frenitis (demam otak) untuk menandai bentuk perilaku yang aneh.

Selain itu, ada Asclepiades dan Galen dari Romawi yang mendukung perlakuan yang lebih
manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.

ZAMAN PERTENGAHAN (475-1450M) ATAU JAMAN


KEGELAPAN (THE DARK AGES)

Kematian Galen (130 – 200 M), menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis
dan studi tentang perilaku abnormal. Doktrin akan kekuatan supranatural sebagai penyebab
perilaku abnormal dikuatkan kembali oleh Gereja Katolik Roma.

Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya
dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan
yang harus diminum, mengayun-ayunkan tanda salib, memukul dan mencambuk.

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 2


Sejarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu Psikologi | 3

Perilaku abnormal dipercaya karena pengaruh sihir, sehingga terjadi pemburuan dan
pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap memiliki ilmu sihir kala itu.

JAMAN PENCERAHAN RUMAH SAKIT JIWA (AKHIR ABAD


15 – AWAL ABAD 16)

Di belahan Eropa kala itu mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita
gangguan mental dari kehidupan sosialnya dan ditempatkan di penampungan yang disebut
Asylums.

Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan.
Sebagian dari mereka dirantai di tempat tidur atau berkeliaran tanpa ada yang membantu.

Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (Bedlam)
sebagai rumah sakit pasien gangguan mental, namun kemudian Bedlam berkembang
menjadi hiburan masyarakat. Bedlam menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat
untuk untuk menonton perilaku aneh dari penghuninya.

GERAKAN REFORMASI (AKHIR 18 – AWAL 19)

Tokoh di Eropa mulai menyuarakan gerakan reformasi bahwa orang dengan gangguan
mental adalah orang sakit, sehingga perlu diberikan penanganan rumah sakit yang lebih
humanis. Konsep tersebut diwujudkan oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).

Pinel menyatakan bahwa orang-orang yang berperilaku abnormal menderita suatu penyakit
dan seharusnya ditangani secara manusiawi. Mereka dirawat dengan kebaikan hati, maka
mereka tidak perlu lagi untuk dirantai dan dipindahkan dari ruang gelap bawah tanah ke

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 3


Sejarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu Psikologi | 4

ruangan yg berventilasi dan cukup cahaya matahari.

PERTENGAHAN ABAD 19 DAN AWAL ABAD 20

Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) mengatakan
bahwa terdapat kondisi yang buruk dalam penanganan gangguan mental. Masyarakat
menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak.

Rumah sakit mental menjadi tempat yang sangat menakutkan dengan jaket pengikat,
borgol, tali, tempat kurungan, digunakan untuk menangani pasien yang terlalu gembira dan
membahayakan.

Pasien dibiarkan dalam bangsal yang minim sanitasi dan perawatan. Perlakuan yang
ditampakkan masyarakat menunjukkan bahwa orang gila adalah ‘insane as subhuman /
possessed (kesurupan)’ dan menganggap perilaku ini tidak dapat disembuhkan.

GERAKAN PENDEKATAN MEDIS DALAM SEJARAH


PERILAKU ABNORMAL

Pada akhir abad 20, gerakan revolusi mulai terjadi. Konsep gangguan mental sebagai
penyakit yang disebabkan oleh faktor natural dan dapat dijelaskan secara ilmiah menjadi
topik utama.

Emil Kraepelin (1855 – 1926), mencoba mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi
mental. Kemudian mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi
serta mengklasifikasikan penyakit mental.

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 4


Sejarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu Psikologi | 5

Kraepelin memberi label pada penyakit yang paling parah, yaitu dementia praecox
(sekarang lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia oleh Eugen Bleuler) dan manic-
depressive psychosis.

GERAKAN PENDEKATAN PSIKOLOGIS

Setelah gerakan medis, gangguan mental membuka konsep berpikir bahwa gangguan
tersebut disebabkan oleh faktor-faktor psikologis.

Salah satunya pada studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai
dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala behavioral seperti
kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang tidak menentu yang banyak terjadi
pada abad 18 dan 19 di Eropa.

Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) menjelaskan histeria dalam orientasi psikogenik, yaitu
suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu. Kemudian
Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud mengembangkan metode hipnotis dan katarsis untuk
mengatasi gangguan tersebut.

Diunduh dari psikodemia.com, pusat materi ilmu psikologi. | 5

Anda mungkin juga menyukai