Dosen Pengampu :
Dwi Martiana Wati, S. Si., M. Si
Oleh : Kelompok 11
2.1.4 Hipotesis............................................................................................ 6
2.2.5 Hipotesis.......................................................................................... 10
i
3.1 Contoh Soal Uji Kruskal Wallish H ....................................................... 14
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
4
BAB 2. TEORI
2.1 Uji Peringkat Kruskal Wallish H (H Test)
2.1.1 Pengertian
Uji Kruskal Wallis (H Test) pertama kali diperkenalkan oleh W. H.
Kruskal dan Wallis pada tahun 1952, yang merupakan turunan dari uji
wilcoxon dengan kriteria lebih dari dua sampel bebas. Uji ini dugunakan
pada analisis komparatif untuk menguji lebih dari dua sampel bebas
dengan data berjenis ordinal dan ukuran sampel tidak sama.
Uji Kruskal Wallis merupakan alternatif uji nonparametric dari
varian satu jalur (One Way ANOVA) di mana nilai data diganti dengan
rank. Uji ini merupakan alternative bagi uji F untuk pengujian kesamaan
beberapa niali tengah dalam analisis varian bila ingin meng-indar dari
asumsi kenormalan data, bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam
penelitian ini ditemukan data berbentuk interval atau rasio, maka perlu
diubah dulu ked ala bentuk data ordinal (data berbentuk ranking).
Prosedur untuk perhitungan uji Kruskal Wallis adalah sama dengan
yang digunakan dalam uji Mann Whitney, yaitu seluruh case dari seluruh
grup dikombinasikan dari bentuk ranknya. Untuk masing-masing grup,
rank-rank tersebut dijumlahkan, dan statistik kruskal wallis dihitung dari
jumlah-jumalh yang dihasilkan tersebut.
2.1.2 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam uji ini yaitu:
1. Data merupakan sampel acak hasil pengamatan yang berasal dari
populasi yang berbeda-beda
2. Populasi atau sampel tidak berdistribusi tertentu
3. Jumlah sampel tidak sama besar
4. Skala pengukuran yang dipakai adalah ordinal
5. Ketiga sampel tidak saling mempengaruhi
6. Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinu
5
2.1.3 Uji Statistik
Statistik uji yang digunakan adalah:
12 𝑅ī²
H = N(N+1) ∑𝑘𝑖=1 𝑛ī – 3 (N+1)
Dimana:
H mendekati distribusi X² dengan db = k – 1
ni = banyaknya nilai pengamatan (ulangan) pada tiap-tiap
sampel (perlakuan)
k = banyaknya sampel (perlakuan) yang diuji
Ri = jumlah ranking tiap sampel (perlakuan)
N = total pengamatan
2.1.4 Hipotesis
H0: µ1 = µ2 = µ3 = … =µ4
H1: minimal ada satu perlakuan yang tidak sama
6
Ho ditolak : Hhitung > X2tabel
4. Menghitung nilai Hhitung dan X2tabel
a) Tahapan menentukan nilai Hhitung
1) Membuat tabel penolong
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam membuat tabel
penolong adalah sebagai berikut:
a. Menggabungkan ketiga sampel untuk diberi peringkat
dengan cara mengurutkan nilai mulai dari yang terkecil
hingga yang terbesar, bila terjadi nilai yang sama maka
urutan ke-n yang sama dijumlahkan, kemudian dibagi
dengan jumlah nilai yang sama. Misal urutan nilai yang
sama ke-2, 3, dan 4 sama sebesar 60, maka urutan ke-2,
3, 4 menjadi = (2+3+4) : 3 = 3
b. Menjumlahkan urutan masing-masing sampel (R1, R2,
R3 )
Sampel Sampel (X1) Sampel (X2) Sampel (X3)
Rank
Gabungan Nilai Rank Nilai Rank Nilai Rank
1 ...
... ...
N ...
∑R1 ∑R2 ∑R3
Dimana:
N = total sampel
K = jumlah kelompok sampel
Rk = jumlah ranking setiap sampel ke-k
7
b) Menentukan nilai X2tabel
Nilai X2tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel chi kuadrat,
X2(α, k-1)
5. Membandingkan nilai Hhitung dengan X2tabel
6. Membuat kesimpulan
Menentukan apakah Ho diterima ataukah ditolak disesuaikan dengan
kaidah pengujian yang sebelumnya sudah ditentukan
2.2.2 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk uji ini yaitu:
1. Data merupakan sampel acak hasil pengamatan dari populasi yang
berbeda-beda
2. Populasi tidak berdistribusi tertentu
3. Skala pengukuran yang dipakai adalah ordinal
4. Ketiga sampel tidak saling mempengaruhi
5. Jumlah sampel sama antara satu sampel degan sampel yang lainnya
6. Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinu
9
Keterangan:
Dengan derajat bebas = k – 1
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi harapan
2.2.5 Hipotesis
H0 : populasi-populasi mempunyai median sama
H1 : minimal ada satu populasi mempunyai nilai median yang
tidak sama
10
2) Hitung nilai frekuensi observasi (fo)
Menghitung nilai frekuensi observasi (fo) setiap sel dengan
cara menghitung jumlah nilai > atau < dari median (me) dengan
membuat tabel penolong
Median Sampel (fo)
Sampel Jumlah
1 2 ... n
Gabungan
> median
A11 A12 ... A1n ∑fb
gabungan
< median
A21 A22 ... A2n ∑fk
gabungan
∑fk ∑fk ... ∑fkn ∑T
Dimana:
∑fk : jumlah kolom
∑fb : jumlah baris
∑T : total
4) Menghitung nilai X2hitung
Rumus:
(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
X2 = ∑ 𝑓𝑒
Dimana:
fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan
b) Menentukan nilai X2tabel
Nilai X2tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel chi kuadrat,
X2(α, k-1)
5. Membandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel
11
6. Membuat kesimpulan
Menentukan apakah Ho diterima ataukah ditolak disesuaikan dengan
kaidah pengujian yang sebelumnya sudah ditentukan
12
13
BAB 3. APLIKASI
FKM 28 29 23 28 27 30 15 18 24 20
Farmasi 20 19 25 21 17 13 15 24 26 13 18 19
Keperawatan 12 18 23 22 15 14 22 21
14
15 6 27 26 17 8 15 6
15 6 30 30 13 2,5 14 4
15 6 15 6 15 6 22 18,5
17 8 18 10 24 22,5 21 16,5
18 10 24 22,5 26 25
18 10 20 14,5 13 2,5
18 10 18 10
19 12,5 19 12,5
19 12,5
20 14,5
20 14,5
21 16,5
23 20,5
23 20,5
24 22,5
24 22,5
25 24
26 25
27 26
28 27,5
28 27,5
29 29
30 30
∑R1 = 213,5 ∑R2 = 156,6 ∑R3 = 95
= 6,7
15
Dimana:
N = total sampel = 30
K = jumlah kelompok sampel = 3
R1 = jumlah ranking setiap sampel ke-1 = 213,5
R2 = jumlah ranking setiap sampel ke-2 = 156,6
R3 = jumlah ranking setiap sampel ke-3 = 95
3) Menentukan nilai X2tabel
Nilai X2tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel chi
kuadrat, X2(α, k-1) sehingga X2(0,05; 2) diperoleh nilai 5,991
e. Membandingkan nilai Hhitung dengan X2tabel
Karena diperoleh Hhitung = 6,7 dan X2tabel = 5,991 , sehingga Hhitung
> X2tabel
f. Membuat kesimpulan
Karena maka Ho ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan
tingkat kunjungan ke perpustakaan antara mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan Fakultas
Keperawatan.
16
a. Masukkan variabel ke dalam kotak variabel list dan
variabel ke dalam kotak grouping variable Pilih
Kruskall-Wallis pada kotak test type Klik define grup,
kemudian masukkan 1 pada kotak minimum dan jumlah
tertinggi pada kotak maksimum Klik continue
17
3. Muncul output
18
ratanya 13,04. kunjungan ke perpustakaan pada kelompok 3
nilai rata-ratanya 11,88.
3) Output pada tabel Test Statistics diperoleh informasi nilai
Chi-Square = 6,732 dan nilai Asymp. Sig = 0,035 < taraf
nyata = 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan
tingkat kunjungan ke perpustakaan antara mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan
Fakultas Keperawatan.
19
3.2.1 Aplikasi Uji Median Secara Manual
a. Membuat hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan jumlah HP yang digunakan
berdasarkan jenis pekerjaan
Ha : terdapat perbedaan jumlah HP yang digunakan
berdasarkan jenis pekerjaan
b. Menentukan taraf nyata uji (signifikansi) α
Dalam penelitian ini menggunakan α = 1%
c. Menentukan kaidah pengujian
Ho diterima : X2hitung < X2tabel
Ho ditolak : X2hitung > X2tabel
d. Menghitung X2hitung dan X2tabel
1) Menggabungkan keempat sampel dengan cara mengurutkan
dari nilai terkcil hingga nilai yang terbesar untuk mencari
median
00011111111111111
11122222222222222
22223333333334444
Me = data ke ½ (n+1)
= data ke ½ (45+1)
= data ke 23
=2
2) Hitung nilai frekuensi observasi (fo)
Median Sampel (fo)
Sampel Top Middle Jumlah
Supervisor Buruh
Gabungan M M
>2 5 4 2 0 11
<2 3 6 10 15 34
Jumlah 8 9 12 15 45
20
3) Menghitung nilai frekuensi fe
Karena nili fe (frekuensi yang diharapkan) belum diketahui,
maka terlebih dahulu mencari nilai fe nya dengan rumus:
(∑ 𝑓𝑘)𝑥(∑ 𝑓𝑏)
fe = ∑𝑇
Dimana:
∑fk : jumlah kolom
∑fb : jumlah baris
∑T : total
(8)(11)
fe1.1 = = 1,96
45
(9)(11)
fe2.1 = = 2,2
45
(12)(11)
fe3.1 = = 2,93
45
(15)(11)
fe4.1 = = 3,67
45
(8)(34)
fe1.2 = = 6,04
45
(9)(34)
fe2.2 = = 6,8
45
(12)(34)
fe2.3 = = 9,07
45
(15)(34)
fe2.4 = = 11,3
45
Dimana:
fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan
5) Menentukan nilai X2tabel
Nilai X2tabel dapat dicari dengan menggunakan tabel chi
kuadrat, X2(α, k-1) sehingga X2(0,01; 3) diperoleh nilai 11,34
21
e. Membandingkan nilai X2hitung dengan X2tabel
Karena diperoleh X2hitung = 12,8 dan X2tabel = 11,34 , sehingga
Hhitung > X2tabel
f. Membuat kesimpulan
Karena maka Ho ditolak atau dengan kata lain terdapat jumah HP
yang digunakan berdasarkan jenis pekerjaan.
22
b. Setelah kembali ke menu sebelumnya klik option pada
statistic klik descriptive pada missing value klik exclude
cases test by test Klik continue
3. Muncul Output
23
Dari hasil output diatas dapat diketahui bahwa
1) Outuput tabel Descriptive Statistics diperoleh informasi
untuk variabel jumlah handphone yaitu jumlah sampel 45,
nilai rata-rata 1,82, standar deviasi 0,984, nilai minimum 0
dan nilai maximum 4.
2) Output tabel Frequencies diperoleh informasi yaitu pada
handphone 1 jumlah nilai lebih dari nilai median sebanyak
5 dan jumlah nilai kurang dari sama dengan nilai median
sebanyak 3. Handphone 2 jumlah nilai lebih dari nilai
median sebanyak 4 dan jumlah nilai kurang dari sama
dengan nilai median sebanyak 6. Handphone 3 jumlah nilai
lebih dari nilai median sebanyak 2 dan jumlah nilai kurang
dari sama dengan nilai median sebanyak 10. Handphone 4
24
jumlah nilai lebih dari nilai median sebanyak 0 dan jumlah
nilai kurang dari sama dengan nilai median sebanyak 15.
3) Output pada tabel Test Statistics diperoleh informasi nilai
Chi-Square = 12,829 dan nilai Asymp. Sig = 0,005 < taraf
nyata = 0,05, maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan jumlah
handphone yang digunakan berdasarkan jenis pekerjaan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Eko, B. (2001). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyrakat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.
Pamela, B., & Marilynn, W. (1995). Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.
26