A. Tahap Pra-interaksi
I.identitas pasien :
a. Nama : Ayuna Malika
b. Usia : 19 tahun
Pasien ayuna malika, usia 19 tahun memiliki keluhan dismenorea atau kram
perut bagian bawah akibat nyeri haid. Rencana asuhan memberikan tindakan dan
edukasi kompres hangat pada bagian perut dengan kirbat untuk memberikan efek
nyaman pada perut dan pemberian obat analgesik.
B. Tahap Perkenalan
Bidan : Selamat pagi, Mbak. Perkenalkan saya Bidan lia yang bertugas
pada shift pagi hari ini dari jam 07.00 pagi sampai jam 02.00 siang.
Sebelumnya, dengan mbak siapa ya?
Pasien : ayuna malika bu.
Bidan : suka di panggil siapa mbak ?
Pasien : panggil saja yuna bu.
Bidan : Usianya berapa ya mbak?
Pasien : umur saya 18 tahun, bu.
Bidan : boleh saya lihat gelang identitasnya mbak?
Pasien : silahkan bu.
Bidan : baik mbak yuna, bagaimana kondisi mbak sekarang?
Pasien : perut bagian bawah saya kram ketika haid bu.
Bidan : sebelumnya, apakah mbak yuna sering mengalami nyeri perut saat
haid?
Pasien : sering bu.
Bidan : sejak kapan mbak yuna merasakan kram pada bagian perut?
Pasien : kram perut saya muncul saat menjelang haid dan awal haid, bu.
Bidan : dari skala 1 sampai 10, pada angka berapa mbak yuna merasakan
nyeri?
Pasien : pada angka 4 bu.
Bidan : ini sudah hari keberapa haidnya mbak? Dan selama haid, apakah
mbak yuna mengeluarkan banyak darah?
Pasien : ini hari kelima saya haid bu, iya bu pas awal haid banyak darah
keluar bahkan saya harus mengganti pembalut 3-4 kali sehari tapi
setelah hari ketiga sudah tidak terlalu banyak bu.
Bidan : selain kram perut apakah adakah keluhan lain yang dirasakan?
Pasien : kadang- kadang saya suka pusing berkunang-berkunang dan merasa
lemas bu.
Bidan : kalau begitu saya akan mengecek konjungtiva dan tekanan darah
mbak yuna terlebih dahulu untuk melihat apakah mbak yuna terkena
gejala anemia. Mohon maaf mbak yuna saya pegang bawah kelopak
matanya untuk melihat warna konjungtiva. Selanjutnya saya pasang
tensinya ya. (melakukan pemeriksaan). Baik mbak yuna sudah selesai
melakukan pemeriksaan, disini saya lihat konjungtiva mbak terlihat
masih berwarna merah dan tekanan darah mbak yuna 120/ 70 mmHg
ini agak rendah ya mbak tapi mbak yuna belum sampai terkena gejala
anemia.
Bidan : baik mbak yuna, disini saya akan melakukan tindakan pemberian
kompres hangat dengan buli-buli atau kirbat pada bagian perut bawah
tujuannya agar perut mbak yuna merasa nyaman dan berkurang rasa
nyerinya. Nanti membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit, apakah
mbak Dinar bersedia?
Pasien : Silakan, Bu.
Bidan : apakah dengan posisi seperti ini mbak yuna sudah nyaman?
pasien : Sudah bu.
Bidan : kalau begitu, untuk bapak ibu yang menunggu mbak yuna silahkan
keluar terlebih dahulu karena saya akan melakukan tindakan.
Bidan : saya izin menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu yaa mbak.
C. Fase Kerja
Bidan : nanti mbak yuna akan saya ajarkan untuk lakukan kompres hangat
supaya ketika mbak yuna mengalami nyeri perut karena haid, mbak
yuna sudah bisa mengompres sendiri. Sebelum saya lakukan
tindakannya saya jelaskan kembali tujuannya. Tujuan kompres
memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri pada bagian
perut. nah untuk alat-alat yang digunakan adalah kirbat berisi air
hangat dan kain pengalas. Jika tidak ada kirbat atau buli-buli dapat di
ganti menggunakan botol kaca yang diberi air hangat. Apakah
penjelasan saya sejauh ini dapat diterima?
Pasien : Iya bu, silakan lanjutkan.
Bidan : Baik, unntuk penyiapan alat-alatnya yaitu buka tutup kirbat,
masukkan air hangat dengan suhu sekitar 40ºC atau hangat-hangat
kuku kedalam kirbat kemudian tutup kembali kirbat dengan kencang
agar tidak bocor. setelah itu kita alaskan kain pengalas di kirbat agar
tidak kontak langsung dengan kulit. Bagaimana mbak yuna apakah ada
yang ingin ditanyakan?
Pasien : tidak bu. Sudah cukup
Bidan : kalau begitu saya mulai tindakannya ya. tempelkan kirbat yang sudah
diisi air hangat ke bagian perut dengan diberi pengalas pada bagian
kirbat dan posisi bagian tutup menghadap kesamping. Kemudian
tunggu hingga perut mulai merasa nyaman dan nyeri berkurang. Kalau
airnya sudah dingin bisa diisi lagi dengan air panas ya mbak.
Tindakannya bisa dilakukan berulang-ulang hingga mbak yuna merasa
nyaman.
Pasien : Iya bu
D. Tahap Terminasi
Bidan : Bagaimana perasaan mbak yuna setelah dilakukan kompres hangat
menggunakan kirbat tadi?
Pasien : sudah merasa nyaman dan berkurang rasa nyerinya, bu.
Bidan : Baik, sekarang coba mbakyuna jelaskan kembali alat yang
dibutuhkan untuk kompres hangat tadi
Pasien : alat-alat yang digunakan adalah kirbat berisi air hangat dan kain
pengalas. Jika tidak ada kirbat atau buli-buli dapat di ganti
menggunakan botol kaca yang diberi air hangat.
Bidan : Bagus mbak yuna, lalu coba bisa dijelaskan juga bagaimana
prosedurnya?
Pasien : tempelkan kirbat yang sudah diisi air hangat ke bagian perut dengan
diberi pengalas pada bagian kirbat dan posisi bagian tutup menghadap
kesamping. Kemudian tunggu hingga perut mulai merasa nyaman dan
nyeri berkurang.
Bidan : Wah bagus sekali mbak. Nanti jika mbak merasakan nyeri pada perut
bagian bawah pada saat haid, mbak bisa melakukan kompres hangat
menggunakan kirbat yang saya jelaskan tadi.
Bidan : Apakah ada pertanyaan lain mbak? Atau keluhan?
Pasien : Tidak ada bu.
Bidan : Baik, kalau tidak ada saya akan ke sini lagi nanti jam 12 siang untuk
memberikan makan siang dan obat antinyeri kepada mbak jika nyeri
mbak yuna belum sembuh, lalu jika sewaktu-waktu mbak yuna
membutuhkan saya silahkan bisa tekan tombol bel disebelah kanan bed
mbak atau salah satu keluarga mbak yuna bisa memanggil saya di
ruang Bidan. Kalau begitu saya perimisi dulu terimakasih atas kerja
samanya. Semoga lekas sembuh selamat pagi mbak.
Pasien : Sama-sama. Pagi bu.