Anda di halaman 1dari 32

SEJARAH DAN DEFINISI KONSELING

KELUARGA
Qoriza Evelyn 18090000093
Titis Alkorni 18090000099
Fahrur Rozi 18090000108
Melisa Tri Wulandari 18090000113
Chikita Izcya Palomita S 18090000124
1. Perkembangan Awal di Eropa dan Amerika

Pada tahun 1919 yakni Pada tahun 1927 Groves pindah


sesudah perang dunia I, ke Chapel Hill untuk menjadi
Pusat informasi dan advis yang
Magnus Hirschfeld guru besar di bidang sosiologi
sama didirikan pula di Vienna
mendirikan klinik pertama pad University of North Carolina
pada tahun 1922 oleh Karl
untuk pemberian informasi dan dimana_ ia mengembangkan
Kautsky dan kemudian pusat lain
nasehat tentang masalah seks mata kuliah kehidupan keluarga,
didirikan lagi di Berlin tahun 1924.
di Berlin Institute for sexual dan merupakan yang pertama di
science. z AS sebagai mata kuliah tetap
dengan kredit tertentu.

Abraham Stone seorang dokter ahli urology (ilmu


penyakit-penyakit saluran kencing) dengan Pusat konseling kedua dibuka di Los Angeles pada
istrinya Hannah membuka pusat konseling tahun 1930 (konseling perkawinan dan keluarga
perkawinan dan keluarga di Labor Temple-New yang kedua di AS) dengan nama The American
York pada tahun 1929. Pada tahun 1932 pusat Institute of Family Relations yang dipimpin oleh Dr.
konseling itu pindah ke Community Church dan Paul Popence. Kemudian pada tahun yang sama
selanjutnya layanan konseling berkembang pada berdiri lagi The Marriage Council of Philadelphia
basis-basis organisasi yang lebih tinggi. dibawah pimpinan Dr. Emily Mudd dengan tujuan
memberikan konseling perkawinan dan keluarga.
2. Sejarah Baru Konseling Keluarga
Muncullah psikiatris Donald Jackson, dan kemudian
Bateson Project sampai tahun 1962. Jackson mendirikan
Mental Research Institute (MRI) di Palo Alto. Kemudian
bersama Ackerman tahun 1981 ia menerbitkan jurnal
“Family Process” yang merupakan jurnal pertama yang berisi
teori tentang family therapy, juga tentang terapi dan risetnya.
Jackson menaruh kepedulian terhadap komunikasi antara
penelitian klinis dengan masalah-masalah keluarga. MRI
menaruh kepedulian utama terhadap family therapy itu.

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
3. Sejarah Konseling Keluarga di Indonesia
Perkembangan konseling keluarga di Indonesia tertimbun oleh semaraknya
perkembangan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling (BK) di
sekolah pada masa tahun 60-an bahkan sampai saat ini dirasakan sebagai suatu kebutuhan,
karena banyak sekali masalah-masalah siswa, seperti kesulitan belajar, penyesuaian sosial,
dan masalah perilaku siswa yang tidak dapat dipecahkan oleh guru biasa. Jadi diperlukan
guru BK untuk membantu siswa. Mengenai kasus keluarga, banyak juga ditemukan di
sekolah seperti siswa yang menyendiri dan suka bermenung. Selidik punya selidik, ternyata
keluarganya berantakan, misalnya ayah ibu bertengkar dan bercerai.

4. Beberapa Tokoh Konseling


Keluarga
● Virginia Satir
● Jay Haley
● Salvadore Minuchin
5. Pertumbuhan Konseling Keluarga

A. Rentang Masalah
Mula-mula menangani kasus-kasus schizophrenia dan kenakalan remaja, kemudian
mengembangkan teori-teori tentang interaksi keluarga dengan berbagai masalahnya.
B. Para Pakar/Praktisi
Kebanyakan berasal dari psikiater dan ahli-ahli kesehatan mental, rinciannya ; (1) American
Association for Marital and Family Therapy (AAMFT); (2) The Marital and Family Therapy
Section of National Council on Family Relation (MFTNCE); (3) American Family Therapy
Association (AFTA).
C. Publikasi
Pada tahun 1958 Nathan Ackerman menerbitkan buku pertama berjudul “The Psychodynamics
of Family Life”. Tahun 1961 Don Jack bergabung dengan Ackerman dan menemukan “Family
Process”.
D. Training
Tahun 1955 latihan family training baru di lima lokasi di seluruh AS. Tahun 1980 menjadi 175
pusat latihan di AS dan Eropa, Kanada, Mexico, Australia.
Klasifikasi Konseling Keluarga

Dalam proses perkembangan konseling keluarga terdapat dua dimensi orientasi:


1. Orientasi Praktis : Orientasi praktis tahun 60-an lebih menekankan bahwa
kebenaran tentang perilaku tertentu diperoleh dari pelaksanaan proses
konseling di lapangan.
2. Orientasi Teoritis :Sampai tahun 70-an banyak konselor keluarga masih
berbeda. beda asumsinya dalam, hal konseling keluarga, karena mereka
berbeda pandangan terhadap observasi lapangan. Karena itu Nathan
Ackerman sebelum kematiannya tahun 1971, ia menyimpulkan perlu
adanya kesamaan asumsi teoritis dari semua praktik lapangan konseling
keluarga. Hal itu telah diperjelas oleh Haley tahun 1988 bahwa kaum
praktisi selama periode 60-an memang berjuang untuk menemukan teon
yang sesuaidengan praktiknya.
Menurut Haley ada beberapa aliran yang berorientasi praktis
● The Dignified School of Family Therapy; ialah aliran yang menghargai martabat manusia.
● The Dynamic Psychodynamic School of Family Diagnosis; dengan tokohnya Nathan Ackerman.
Aliran ini menekankan kepada fungsi; diagnostik terhadap semua individu anggota keluarga, dan
konselory berperan aktif menemukan perbedaan-perbedaan diantara anggota.
● Chuck It and Run; dipimpin oleh Charles Fulweiler, yang berusaha merangsang konflik diantara
anggota keluarga.
● Great Mother School; dipimpin oleh Virginia Satir; aliran ini menekankanpada penerimaan
individu dan sikap para anggota keluarga, dan mengusahakan terciptanya hubungan yang, saling
mempercayai diantara anggota.
● Eyebows School; pimpinanR.D. Laing dan diikuti terapis-terapis Inggris. Menurut aliran ini
kepedulian mereka adalah terhadap Subjektivitas anggota keluarga untuk kemudian ditafsirkan
terhadap kenyataan keluarga.
● Brotherly Love School; menekankan pada kunjungan terapis (dalam tim) ke rumah klien.
● Total Push in The Tall Country; dipelopori oleh Robert MacGregor dari Texas.
● Hospitalized The Whole Damn Maelstrom; dipelopori oleh Haley, yang menjelaskan eksperimen
Bowen melalui hospitalisasi seluruh anggota keluarga yang salah satu anggotanya mengalami
schizophrenia.
Klasifikasi Konseling Keluarga
1. Gaya Konduktor. Kepribadiannya hebat, giat, dapat menguasai audience sehingga mereka terpana
2. Gaya Reaktor. Kepribadian konselornya cenderung tidak menguasai, menggunakan taktik secara dinamika
kelompok di keluarga. Terapis dengan taktiknya menggunakan sindiran yang sering dikutip dari tulisan-
tulisan di koran/majalah tentang bahaya anggota keluarga yang berantakan, tenggelam, kacau, dan lain-lain

Gaya Reaktor
Gaya Konduktor
Sistem Psikoanalisis
Bazoemenyi-
Pandangan Bells dan Ferber Terhadap Ackerman Jay Haley
Nagi
Gaya-gaya Konselor/Terapi, dalam
Bell Jackson J.Faramo
konseling keluarga
Bowen G.Zuk Withaker
MacGregor   L.Wyme
Minuchin    
Paul    
V.Satir    
K.Tharp    
Hasil penelitiannya terhadap 300 responden terapis/konselor dari berbagai
disiplin ilmu yang terkait pada konseling keluarga, yang menghadiri
konferensi The American Orthopsychiatric Association pada tahun 1965 dan
1966.

Dari penelitian itu GAP menemukan data sebagai berikut:


1. Para konselor sangat dipengaruhi oleh prakteknya.
2. Belief dan action mewarnai praktek.
3. Para praktisi dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang kuat seperti Virginia Satir, Jackson, Nathan Ackerman,
Jay Haley dan Bowen.
4. Para praktisi juga dipengaruhi oleh kondisi geografisnya masing- masing. Misalnya Pantai Barat AS
dipengaruhi oleh Satir, Jackson, Haley, Timur oleh Bowen dan Ackerman.
5. Kerangka teori yang mereka ikuti dalam konseling keluarga adalah enam aliran yaitu: Psychodynamic,
Behavioral, Learning, Small Group, Family System Theory, dan Existential. Dari enam teori itu ternyata ada
dua yang berkuasa yakni: Psychodynamic dengan fokus pada kepercayaan tentang dinamika kepribadian
anggota keluarga. kedua, Teori Sistem dalam Keluarga (Family System Theory) dengan fokus analisisnya
pada dinamika hubungan interpersonal darianggota keluarga secara sistematik.
Berdasarkan pengamatan GAP tentang posisi ketiga kelompok konselor
tersebut, maka terdapat tujuh dimensi praktik terapeutik dalam konseling
keluarga:

• Konselor memandang konseling keluarga sebagai metode atau


konsep,
• Pasien dianggap sebagai fokus treatment atau tidak.
• Kepentingan relatif terhadap sejarah pasien.
• Menggunakan prosedur diagnostik.
• Konselor berperan dalam prosedur diagnostik.
• Adanya penafsiran terhadap affect (sikap, perasaan).
• Adanya prosedur operasional dalam konseling.
Ketujuh dimensi yang dicatat oleh GAP menunjukkan
tipologi konselor A - Z sebagai berikut
Dimensi
Konselor A Konselor Z
Praktik
Orientasi Metode individual Teori :
Klien   Keluarga sebagai
system
Dari kesimpulan tersebut tampak bahwa
Sejarah Amat penting proses formal  
Ackerman enggan sekali mengatakan bahwa
keluarga itu adalah suatu sistem. Ia Diagnostik Tidak formal
Peran Berada di luar Terlibat dalam system
memandang keluarga sebagai unit utama bagi
Konselor
sosialisasi kepribadian. Sedangkan Bowen Afektif Penting, didorong keluar,  
dan Satir jelas pakar kelompok yang berusaha ditafsir
menggabungkan pemahaman tentang individu Prosedur Formal, dideskripsikan Informal, fleksibel
dengan level keluarga sebagai sistem. Operasional
 
Untuk membandingkan tujuh pendekatan dalam konseling keluarga, khususnya dalam proses terapi, maka
Jones membuat table sebagai berikut.

Pendekatan
Aliran Klien Sejarah Insight
sistem
Integratif Individu dan Penting Perlu Sedikit ,dalam
hubungan
Keluarga
transferensi

Psikoanalisis Individu dalam Penting Perlu Sedikit, dalam


hubungan
Keluarga
transferensi

Struktural Keluarga Tidak Tidak Sistem


Interaksional Keluarga Tidak Tidak Sistem
Bowen Individu dalam Tidak Perlu Tidak

Keluarga
Behavioral Individu dalam Tidak Tidak Ya, untuk
Keluarga peran model
Social Keluarga Tidak Tidak Ya, untuk
Network menjadi bagian
jaringan sosial
Handbook of Family Therapy
● Adalah buku yang ditulis tahun 1981 oleh dua pengarang yaitu Alan German dan
David Kniskern. Mengungkapkan beberapa aliran konseling keluarga.
● Isi buku itu antara lain:
● Gambaran rinci latar belakang pendekatan
● Pandangan tentang kesehatan keluarga
● Pandangan tentang penyakit keluarga
● Penilaian ketakberfungsian sistem keluarga
● Penetapan tujuan konseling
● Kebergunaan konseling
● Struktur proses konseling
● Peranan konselor
● Teknik-teknik konseling
● Faktor-faktor kuratif dalam konseling
● Keefektifan pendekatan
● Latihan konselor
Selanjutnya kedua pengarang itu memberikan pandangannya terhadap empat
model konseling
Model-model Pendekatan yang representatif
Psikoanalisis Terapi analitik terhadap pasangan suami-isteri
Integrasional Keluarga, konstekstual, symbolic-experiental
Sistem Keluarga, kontekstual, strategis, fungsional, terpusat,
integratif
Behavioral Latihan orang tua, terapi perkawinan, terapi gangguan
seks

Tokoh-tokoh konseling keluarga dari empat aliran:


• Humanistik: T. Gordon, R. Levant, C. Withaker, A. Napier, 7VTirBioia, Satir,B. Duhl, L.
Costantine, dan W. Kempler.
• Psikoanalitik: N. Ackerman, M. Bowen, I. Bozomernyi-Nagj-Nagi, J Farmo, H. Steirlin.
• Behavioral: G. Patterson, R. Stuart, J. Alexander, F. Thomas, 7 R.NKWej . VVEIS , W.
Jacobson, R. Liberman.
• Siistem: P. Walzawick, S. Minuchin, M. Selvini-Palazol,
MEMAHAMI KONSELING KELUARGA
A. Latar Belakang Konseling Keluarga
• Saat perang dunia kedua terjadilah prubahan sosial
kultural di amerika karena setelah perang dunia kedua
veteran veteran perang yang berjuta orang banyak kembali
ke rumah dan masyarakat mereka kembali bersekolah dan
banyak yang memasuki singgang perkawinan, hal ini
menjadi ledakan kelahiran bayi. Mengakibatkan anggota
keluarga semakin kecil terdiri dari ayah ibu dan anak,
sayangnya interaksi antar anggota keluarga, keluarga
mulai renggang sang ayah terlalu sibuk sehingga kurang
perhatian terhadap ibu dan anak nya.
• Begitu pula di zaman modern ini kehidupan kota yang
penuh persaingan terutama dalam memenuhi kebutuhan
kemajuan zaman, pembawa perubahan pada kehidupan
keluarga. Keluarga yang awal nya akrab dan hidup damai
mulai berubah menjadi kurang perhatian, renggang,
tegang, dan sering cemas.
2. Keluarga pecah (broken home)
Broken home dlihat dari dua aspek yaitu:
1. Kluarga terpecah karna struktur nya tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga itu
meninggal dunia atau telah bercerai,
2. Ora mung tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga tidak utuh lagi karena ayah atau
ibu sering tidak dirumah tidak memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi. Orang tua
sering bertengkar sehingga keluarga tidak sehat secara pikologis.
3. kasus siswa di sekolah
a. Orang tua menganggap guru pembimbing ikut campur dengan urusan keluarga, orang tua
merasa malu dan risih, dianggap mengganggu ketentraman rumah tangganya.
b. Layanan bimbingan konseling di sekolah masih berjalan sarat tradhisional beri nasehat,
kurang melayani perkembangan siswa, guru banyak bicara, a marahi dan memaksa siswa,
siswa biasanya diam dan takut dengan guru pembimbing.
Kegiatan konseling tradisional di sekolah dilakukan guru pembimbing secara paksa seperti
polisi mengintrogasi pencuri. Contoh dialog urub Bk dan murid yang bermasalah di dalam
ruangan:

GP : “ Saudara yang bernama ableh ya?”


Siswa : “Iya pak”
GP : “ Saya dengar saudara sering tidak masuk sekolah”
Siswa : (Agak malu-malu) “ iya pak”
GP : “apa sebab nya sodara melakukan perbuatan itu? Bukankah hal itu merugikan
saudara?”
Siswa : (terdiam)

Dari kalimat tersebut guru beka merasan dirinya sebagai seorang bapak, ataupun
atasan atau penguasa yang wajib menemukan kesalahan, dan sebab sebab nya yang
terjadi pada siswa. Kepribadian yang senang mengatur, mengarahkan, bahkan agak
otoriter terutama dalam menegakkan disiplin. Hal itu dapat menjadi faktor penghambat
orang guru dalam tugas sebagai guru BK.
Guru BK dan konselor, mempunyai sifat kepribadian yang mudah
memahami siswa, dapat menerima siswa secara apa adanya, jujur
pada diri sendiri (genuineness), menghargai siswa atau klien apa
adanya tanpa syarat uncondisional positif regard.
Sifat-sifat tersebut bersumber dari lingkungan sosial yang
demokratis. Dengan sifat-sifat tersebut maka dialog yang diatas
maka sebaiknya adalah sebagai berikut:
Konselor : (dengan teknik attending yang dimulai sejak klien masuk
maka rapport telah terjalin). “wah, contohnya dan sesuatu yang penting
rupanya?”
klien : “iya pak, memang demikian”
Konselor : “apakah mungkin saya dapat membantu?”
Klien : “saya rasa demikian pak”
Konselor : “apa alasan anda sehingga mengangkap saya mampu
dalam hal itu?”
Klien : “bahwah bapak telah banyak kerasin memberikan bantuan
kepada banyak siswa yang mengalami hambatan”
Konselor : “oh begitu?”
Klien : “ iya pak”
Konselor : “baiklah, brapa menit yang anda perlukan untuk
berbincang-bincang dengan saya?”
Klien : “baik pak terimakasih”
Konselor : “karena anda sudah mempercayai saya, saya adalah
konselor yang perusahaan membantu anda agar anda mampu
memecahkan masalah dengan jalan memahami diri, menerima diri,
mengarahkan diri serta merealisasi diri, sedangkan anda adalah klien
saya yang seyogyanya daftat mengungkapkan segala perasaan dan
kesulitan anda pada saya. Bagaimana?”
Klien : “baik pak"
konselor : " apa yang akan kita berbincang kan pada hari ini?”
klien : Dst...
4. Konseling keluarga dan sekolah
• Keluarga dan sekolah merupakan sebuah sistem yang amat penting
dalam kehidupan anak dan remaja. Keluarga berperan penting untuk
perkembangan sosialisasi anak. Anak belajar pola awal prilaku,
berkomunikasi, menyatakan perasaan, belajar nilai-nilai dan sikap dari
keluarga inti dan keluarga besar.
• Ketika anak sekolah tidak hanya mengembangkan keterampilan
kognitif, akan tetapi juga mempengaruhi perkembangan perilaku
emosional dan sosial. Untuk selanjutnya, anak dipengaruhi oleh kedua
sistem itu.
Pemikiran kembali peranan konselor keluarga di sekolah
Konselor sekolah menempatkan posisinya yang unik antara keluarga dan
sekolah. Dengan berpikir sistematik konselor berpikir bahwa gejala perilaku
yang tampak adalah hasil interaksi individu dengan lingkungannya.

Pandangan terhadap teori sistem


Suatu sistem keluarga dan sekolah adalah struktur yang terorganisasi.
Perubahan yang terjadi pada suatu sistem akan mempengaruhi perubahan
pada bagian-bagian lain dari dalam sistem tersebut. Apabila dalam suatu
sistem terjadi konflik kebutuhan antara subsistem dengan sistem yang lebih
besar, maka sistem berusaha mengawasi perilaku individu-individu sebagai
komponen sitem. Dalam mengatur sistem keluarga dan sekolah terdapat
aturan-aturan yang jelas dan yang terselubung.
Sistem sekolah dan keluarga
Sistem sekolah dan keluarga sangat mempengaruhi perilaku anak dan
remaja. Peran utama dipegang guru dan orangtua. Saat anak memasuki
sekolah terjadi proses sosialisasi, walaupun dikeluarga telah terjadi juga
misalnya dengan aturan-aturan yang dibuat oleh keluarga. Anak-anak
diharapkan dapat bergabung dan beradaptasi dengan sistem sekolah yang
sudah mapan dan merupakan sistem yang sudah luas. Menurut teori sistem,
individu tidak mempunyai kepribadian atau sifat-sifat yang siap pakai
terhadap lingkungannya. Akan tetapi selalu terjadi proses penyesuaian diri
antara perilaku dengan reaksi terhadapnya dalam konteks lingkungan.
Jenis-jenis masalah :
Terdapat empat masalah pokok yang
dihadapi sang anak
• Ketidakseimbangan sistem diaman anak
mengadapi sistem nilai yang berbeda antara
keluarga dan sekolah.
• Gangguan dalam perkembangan.
• Gangguan yang bukan pada krisis perkembangan.
• Krisis lingkungan (eksternal).
Peranan konselor keluarga

Tugas konselor keluarga bukanlah untuk memfungsikan para


orangtua atau guru akan tetapi untuk memobilisasi sumber-
sumber sistem sehingga orangtua dapat menjadi orangtua yang
efektif dan guru menjadi guru yang efektif pula. Dalam etika
profesi konseling ada hal penting yang perlu diperhatikan ialah
posisi konselor yang unik. Yaitu jangan sampai membeberkan
rahasia keluarga kepada kepala sekolah kecuali jika keluarga
memintanya.
Penilaian terhadap pengaruh sistem keluarga dan sekolah

Penilaian terhadap pengaruh sistem keluarga dan sekolah


Seorang konselor keluarga harus mempertimbangkan pengaruh
timbal balik sistem keluarga dan sekolah dan bagaimana
dampaknya. Terhadap anak hal ini agar memperoleh pemahaman
perilaku anak yang terlibat transaksi dengan sistem-sistem yang
lebih luas.
Tujuan observasi kelas
Konselor keluarga tidak cukup hanya mengamati anggota keluarga
di rumah, akan tetapi ia juga mengamati kelas dimana anak yang
bermasalah itu ikut belajar. Tujuannya adalah untuk melihat dari
dekat bagaimana anak berinteraksi dengan teman-temannya dan
dengan guru-guru.
Tindak lanjut pengumpulan data keluarga dan sekolah

Tindak lanjut pengumpulan data keluarga dan sekolah


Setelah data keluarga dan sekolah dianggap memadai maka konselor
berusaha untuk mengadakan konferensi dengan keluarga dan dihadiri pula
oleh personel sekolah, lembaga terkait anak. Tujuan konferensi adalah :

• Memperoleh umpan balik agar kelompok memahami masalah


anak dan pandangan suatu sistem terpadu dan membentuk
kerjasama yang membantu pemacahan masalah anak.
• Membantu menjembatani jurang pemisah antara sistem-sitem
dengan memperbaiki pola-pola komunikasi dan pemecahan
masalah anak.
• Tujuan Konseling Keluarga
Tujuan konseling keluarga berfokus pada interaksi dan hubungan
para anggota keluarga di dalam sistem.

• Intervensi
Intervensi bisa berfokus pada :
a. Anak;
b. Hubungan anak dengan guru;
c. Hubungan anak dengan teman-temannya;
d. Hubungan guru-kepala sekolah; dan sebagainya.
Pengertian Konseling Keluarga

Family Counseling atau konseling


keluarga adalah upaya bantuan vang
diberikan kepada individu anggota keluarga
melalui sistem keluarga (pembenahan
komunikasi keluarga) agar potensinya
berkembang seoptimal mungkin dan
masalahnya dapat diatasi atas dasar
kemauan membantu dari semua anggota
keluarga berdasarkan kerelaan dan
kecintaan terhadap keluarga.
Rumusan Definisi Konseling Keluarga

• Didalam bukunya, Perez (1979: 25), mengemukakan


pengertian konseling keluarga (family therapy).
• Definisi yang dikemukakan oleh Perez disangkal
karena dalam pelaksanaannya tidak memenuhi kriteria
kasus keluarga secara murni.
• Dan pada akhirnya para ahli merumuskan definisi
yang tepat mengenai konseling keluarga.
Pengertian Konseling Keluarga
● The Dignified School of Family Therapy; ialah aliran yang menghargai martabat manusia.
● The Dynamic Psychodynamic School of Family Diagnosis; dengan tokohnya Nathan
Ackerman. Aliran ini menekankan kepada fungsi; diagnostik terhadap semua individu
anggota keluarga, dan konselory berperan aktif menemukan perbedaan-perbedaan diantara
anggota.
● Chuck It and Run; dipimpin oleh Charles Fulweiler, yang berusaha merangsang konflik
diantara anggota keluarga.
● Great Mother School; dipimpin oleh Virginia Satir; aliran ini menekankanpada penerimaan
individu dan sikap para anggota keluarga, dan mengusahakan terciptanya hubungan yang,
saling mempercayai diantara anggota.
● Eyebows School; pimpinanR.D. Laing dan diikuti terapis-terapis Inggris. Menurut aliran ini
kepedulian mereka adalah terhadap Subjektivitas anggota keluarga untuk kemudian
ditafsirkan terhadap kenyataan keluarga.
● Brotherly Love School; menekankan pada kunjungan terapis (dalam tim) ke rumah klien.
● Total Push in The Tall Country; dipelopori oleh Robert MacGregor dari Texas.
● Hospitalized The Whole Damn Maelstrom; dipelopori oleh Haley, yang menjelaskan
eksperimen Bowen melalui hospitalisasi seluruh anggota keluarga yang salah satu
anggotanya mengalami schizophrenia.
Tujuan Konseling Keluarga
Berikut ini dikemukakan tujuan konseling keluarga secara umum dan khusus :
a. Tujuan Umum Konseling Keluarga
 Membantu, anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara
emosional bahwa dinamika keluarga adalah kait-mengait di antara
anggota keluarga.
 Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta jika
satu anggota keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi
persepsi, ekspektasi, dan interaksi anggota-anggota lain.
 Agar tercapai keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan
peningkatan setiap anggota.
 Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari
hubungan parental
Tujuan-tujuan Khusus Konseling Keluarga
• Untuk meningkatkan toleransi dan izin anggota-anggota kelurga
terhadap cara-cara yang istimewa (idiocyncratic ways) atau
keunggulan-keunggulan anggota anggota lain.
• Mengembangkan toleransi terhadap anggota keluarga yang
mengalami frustasi/kecewa, konflik, dan rasa sedih yang terjadi
karena faktor sistem keluarga atau di luar sistem keluarga.
• Mengembangkan motif dan potensi-potensi, setiap anggota
keluarga dengan cara mendorong (men-support), memberi
semangat, dan mengingatkan anggota tersebut.
• Mengembangkan persepsi persepsi orang tua secara realistik dan
sesuai dengan anggota-anggota.
Perkembangan Orientasi Konseling Keluarga

• Konseling atau family counseling disebut juga terapi


(family therapy) yang pada masa lalu keluarga terutama
awal abad ke-20 sampai tahun 60-an memperlihatkan
orientasi klinis atau terapeutik.
• Namun sejak tahun 60-an itu pula muncul saingan para
dokter yakni para sosiolog dan educasionis yang
berorientasi pada sistem keluarga.
• Perez (1979:19) melakukan pendekatan sistem dalam
menangani kasus anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai