Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alvin Ardiansyah

NIM : 11860111494

Semester /Lokal : 4/ D

Matkul : Psikologi Komunikasi

MIND MAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan
antara pengirim (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi langsung (primer) terjadi jika pihak-pihak yang terlibat komunikasi
dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media, sebaliknya komunikasi tidak langsung
(sekunder) terjadi bila dengan penggunaan media tertentu (Suranto dalam Irawan, 2017:42).
Dari pendapat tersebut, yang termasuk komunikasi interpersonal dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung (melalui media) antara pengirim dengan penerima pesan.
Kemudian Hardjana (dalam Sari 2017:8) mengatakan komunikasi antarpribadi adalah
interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan
pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan dapat menanggapi secara
langsung.

2. persepsi Interpersonal
Pengertian Persepsi Interpersonal
Pada tahun 1950-an, dikalangan psikolog social lahirlah istilah persepsi sosial yang
didefinisikan sebagai “the role of socially generated influences on the basic processes of
perception” (Mc David dan Harari, 1968:173). Akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an
fokus penelitian tidak lagi pada faktor-faktor sosial yang mempengaruhi persepsi, tetapi
objek-objek dan peristiwa sosial.
Pengaruh Faktor-faktor Situasional Pada Persepsi Interpersonal
a. Deskripsi Verbal
b. Petunjuk Proksemik
c. Petunjuk Kinesik (Kinesic Cues)
d. Petunjuk Wajah
e. Petunjuk Paralinguistik
f. Petunjuk Artifaktual
Pengaruh Faktor-faktor Personal Pada Persepsi Interpersonal
a. Pengalaman
b. Motivasi
c. Kepribadian
Proses Pembentukan Kesan
a. Stereotyping
b. Implicit Personality Theory
c. Atibusi
Pengaruh Persepsi Interpersonal Pada Komunikasi Interpersonal
Perilaku kita dalam komunikasi interpersonal amat bergantung pada persepsi
interpersonal. Karena perspsi yang keliru, seringkali terjadi kegagalan dalam
komunikasi. Kegagalan komunikasi dapat diperbaiki bila orang menyadari bahwa
persepsinya mungkin salah.
3. Konsep Diri
Pengertian Konsep Diri
Menurut Rogers dalam (Pradipta, hal 5) konsep diri merupakan konseptual
yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifatsifat
dari ‘diri subyek’ atau ‘diri objek’ dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan
antara ‘diri subyek’, ‘diri objek’ dengan orang lain dan dengan berbagai aspek
kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi tersebut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
a. Orang lain
b. Kelompok Rujukan
Pengaruh Konsep Diri Pada Komunikasi Interpersonal
a. Nubuat yang Dipenuhi Sendiri
b. Membuka diri
c. Kepercayan diri
d. Selektivitas.

4 Atraksi Interpersonal
Dean C. Barlund ahli komunikasi interpersonal, menulis, “ mengetahi garis-garis
atraksi dan penghindaran sistem sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan
muncul, kepada siapa pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-
lebih lagi bagaimana pesan akan diterima. (Barlind, 1968: 71 ) dengan bahasa sederhana, ini
berarti, dengan megetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa mengindari siapa, kita dapat
meramalakan harus komunikasi interpersonal yang akan terjadi.
Faktor –faktor personal yang mempengaruhi antraksi interpersonal
a. kesamaan karakteristik personal
b. tekanan emosional
c. harga diri
d. isolasi social
Faktor-faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal
Daya tarik fisik ( Physical Attractipness).
1. Ganjaran
2. Falmiliarity
3. Kedekatan
4. Kemampuan
Pengaruh atraksi interpersonal dan komunikasi interpersonal
Atraksi yang tidak saja mempengaruhi keputusan kita dalam bidang polotik, tetapi juga
mementukan pola komunikasi onterpersonal.
5. Hubungan Interpersonal
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan
komunikasi seknder terjadi, bila isi pesan kita pehami tetapi hubugan antar komikan menjadi
rusak. “Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan
interpersonal barangkali yang paling penting,” tulis Anita Taylor et al (Dalam jalaluddin,
2017:119).
A. Teori-teori hubungan interpersonal
Menurut Coleman dan Hammen (Dalam Jalaluddin, 2007:120) menganalisa
model hubungan interpersonal dan menyebutkan ada 4 buah model:
(1) Model pertukaran social (Social exchange model);
(2) Model Peranan (Role Mode);
(3) model permainan (The “games people play” model);
(4) Model Intereksional (interactional model).
B. Tahap-tahap hubungan Interpersonal

e. Pembentukan hubungan Interpersonal


f. Peneguhan hubungan Interpersonal
g. Pemutusan hubungan Interpersonal.
Faktor-faktor yang menmbuhkan hubungan Interpersonal dengan komunikasi
Interpersonal.
a. Kepercayaan (Trust)
i. Menerima
ii. Emati
iii. kejujuran
b. Suportif
Perilaku Defensif dan Supportif dari Jack Gibb
Iklim Defensif Iklim Supportif
1. Evaluasi 1. Deskripif
2. Kontrol 2. Orientasi Maslah
3. Strategi 3. Spontanitas
4. Netralitas 4. Empati
5. Superioritas 5. Persamaan
6. Kepastian 6. Provisionalism
c. Sikap Terbuka
6. Komunikasi Dengan Orang Belum Dikenal
Teori pengurangan ketidakpastian atau uncertainty reduction theory (URT) pada
tahun 1975. Tujuan mereka dalam membangun teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana
komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian antara orang-orang yang baru saling
mengenal yang terlibat dalam percakapan.
KONSEP UTAMA KONSEP TERKAIT HUBUNGAN
Ketidakpastian Komunikasi verbal Negatif
Ketidakpastian Pernyataan nonverbal Negatif
Ketidakpastian Pencarian informasi Positif
Ketidakpastian Keintiman komunikasi Negatif
Ketidakpastian Resiprositas Positif

7. Penyesuain diri dalam komunikasi


Jika kita mengamati suatu interaksi dengan cermat, misalnya dua orang yang sedang
berbicara, kita terkadang menyadari bahwa salah seorang dari mereka mencoba
menyesuaikan perilakunya dengan perilaku lawan bicaranya. Misalnya, dalam suatu
percakapan, salah seorang yang berbicara mencoba menyesuaikan logatnya dengan logat
lawan bicaranya, mengatur aksennya agar sama dengan aksen lawan bicaranya,
menyesuaikan kecepatan bicaranya dengan tingkat kecepatan lawan bicaranya atau bahkan
meniru gerak-gerik lawan bicaranya.
8. Keterbukaan Diri
Masalah keterbukaan dan kepenutupan diri menjadi inti gagasan Teori Penetrasi Sosial
atau Social Penetration Theory (SPT) yang berupaya mengidentifikasi proses
peningkatan keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hububngan dengan
orang lain. Hasil pemikiran Irwin Altman dan Darlnas Taylor (1973) ini menjelaskan
mengenai proses terjadinya ikatan hubungan antar individu dari tahapan komunikasi
awal atau komunikasi permukaan (superficia communication) kepada tahapan
komunikasi yang lebih dalam atau intim.
Asumsi Teori
West dan Turner mengemukakan bahwa Teori Penetrasi Sosial (SPT) dibangun atas
asumsi berikut.
1. Hubungan berkembang dari tidak intim menjadi intim
2. Perkembangan hubungan secara umum bersifat sistematis dan dapat diperkirakan.
3. Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi dan disolusi.
Pertukaran Sosial
Menurut Taylor dan Altman (1987), teori penetrasi sosial mengambil beberapa prinsip
dari Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory) yang antara lain menyatakan
bahwa hubungan antar individu didasarkan atas prinsip untung (reward) dan rugi
(cost). Segala peristiwa atau perilaku yag menghasilkan kepuasan, kesenangan dalam
hubungan antar individu disebut keuntungan, sedangkan segala peristiwa atau
perilaku yang menghasilkan perasaan tidak menyenangkan merupakan kerugian.
Tahapan Penetrasi
a. Tahap Orientasi
b. Tahap Eksplorasi Pertukaran Emosi
c. Tahapan pertukaran emosi
d. Tahapan pertukaran stabil.

Anda mungkin juga menyukai