OLEH :
NANDA TRISNA
4163341039
WINORA PASARIBU
4163341059
EKSTENSI B 2016
JURUSAN BIOLOGI
MEDAN
2016
T.A 2016/2017
1
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
Profesi Kependidikan tentang” Pelayanan dasar dan Pelayanan Konseling” dengan baik.
Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan arahan
kepada penulis, dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang motivasi belajar untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Profesi Kependidikan. Dalam makalah ini penulis akan menguraikan penjelasan dari
pengertian sampai bagaimana mempraktikan pelayanan dasar dan pelayanan konseling.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan.Penulis
memohon saran serta kritikan yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Dan penulis berharap agar makalah ini dapat berguna sesuai peruntukannya bagi
pembaca.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Ketua tim
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk semua
individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang berkembang. Pada dasarnya
layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan
potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya secara utuh. Selama ini masih
berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan pada individu yang
sedang mempunyai masalah, sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat mengadunya
individu yang bermasalah saja.
Pada masa sekarang bidang bimbingan dan konseling sudah mulai berkembang baik dari
mulai memahami konsep bimbingan dan konseling, materi layanan yang akan diberikan, subyek
layanan yang masih menjadi wewenang seorang konselor, strategi bimbingan dan konseling,
kompetensi seorang konselor berdasarkan pada Standar Kompetensi Konselor Indonesia (SKKI) yang
dibuat oleh ABKIN, dan evaluasi dari program bimbingan dan konseling maupun evaluasi untuk
seorang konselor.
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis layanan yaitu: (a) layanan
dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual, dan (d) layanan
dukungan sistem. Kelompok kami akan membahas tentang salah satu dari jenis layanan bimbingan
konseling yaitu layanan dasar bimbingan.
4
1.2. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua siswa
(for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu seluruh siswa dalam
mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas
perkembangan siswa.
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain
membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan
layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar:
1) Memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial
budaya dan agama).
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-
aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan uapaya membantu siswa
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari
berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan,disamping masalah yang
menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa
SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Beberapa contoh materi tersebut, diantaranya yaitu :
6
1) Fungsi agama bagi kehidupan.
a. Bimbingan Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran program
yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa di
kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan
layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang
dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal
pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh tentang
sekolah yang dimasukinya. Kepada siswa diperkenalkan tentang berbagai hal yang terkait dengan
sekolah, seperti : kurikulum, personel (pimpinan, para guru, dan staf administrasi), jadwal pelajaran,
perpustakaan, laboratorium, tata-tertib sekolah, jurusan (untuk SLTA), kegiatan ekstrakurikuler, dan
fasilitas sekolah lainnya. Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan
kepada para siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik
melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik,
seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi untuk bimbingan klasikal
dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani kegiatan bimbingan
klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.
b. Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10
orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem)
dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola
stress. Layanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku
baru yang lebih efektif dan produktif.
Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal
ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali
kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan
pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan
yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya :
7
1) Menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa.
4) Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching.
5) Mereferal (mengalih tangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada
guru pembimbing.
Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, konselor perlu melakukan
kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa
tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini
memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor
dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin
dihadapi siswa. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya,
seperti :
a. Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal
satu semester satu kali), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian rapor.
b. Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar atau
masalah siswa.
c. Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut
kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.
a. Layanan Orientasi
Layanan Orientaasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan
atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari
anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat beerlangsung dengan
mudah dan menyenangkan.
b. Layanan Informasi
8
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang
bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak
mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-
orang dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di
sekolah. Pengalaman menunjukan bahwa kegagalan- kegagalan yang dialami siswa dalam belajar
tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya inteligensi. Sering kegagalan itu terjadi
desebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap- tahap : (a) pengenalan siswa yang mengalami
masalah belajar, (b) pengungkapan sebab- sebab timbulnya masalah belajar, dan (c) pemberian
bantuan pengentasan masalah belajar.
Konseling ini dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antar
konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya,
sedapat- dapatnya dengan kekuatan klien sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya
layanan yang paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien.
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu
kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
Kemanfaatan yang lebih meluas inilah yang paling menjadi perhatian semua pihak berkenaan dengan
layanan kelompok itu. Apalagi pada zaman yang menekankan perlunya efesiensi, perlunya perluasan
pelayanan jasa yang mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara tepat dan cepat, layanan
kelompok semakin menarik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat kami simpulkan bahwa, layanan dasar bimbingan bertujuan untuk
membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan-keterampilan
hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
Kemudian, materi dalam layanan dasar di antaranya : fungsi agama bagi kehidupan, keterampilan
kerja professional, kesiapan pribadi (fisik dan psikis) dalam menghadapi pekerjaan, dan lain
sebagainya.
Dalam layanan dasar terdapat beberapa strategi yang dapat dilaksanakan yaitu : bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok dan berkolaborasi dengan orang tua.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://adhhasan.blogspot.com/2013/05/layanandasar_11.html.Strategi%20Bimbingan%C2%A0Konsel
ing%20_%20tentang%20PENDIDIKAN~.html
http://eunchasiluets.wordpress.com/2012/05/08/strategi-layanan-bimbingan-dan-konseling-layanan-
responsif/
11