Anda di halaman 1dari 19

TEORI – TEORI

KETERAMPILAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
KELOMPOK 4 KELAS D
ANGGOTA KELOMPOK 8

NURHALIZAH
ANNISA PUTRI MUFLIHUN
KAHAR
230404501009 230404501005 230404502045
01
PENDAHULUAN
Latar Belakang
LATAR BELAKANG

Dalam komunikasi ada yang dinamakan komunikasi interpersonal. Komunikasi


interpersonal ialah kegiatan komunikasi yang dilakukan individu dengan individu
lainnya. Dalam menjalin hubungan sosial, baik dalam lingkungan pribadi maupun
profesional, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif sangat
diperlukan. Latar belakang teori-teori keterampilan komunikasi interpersonal bermula
dari pemahaman bahwa komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan pertukaran
kata-kata, tetapi juga aspek-aspek non-verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah,
dan tone suara.
02
PEMBAHASAN
Definisi, Teori, Jenis, Ciri, Faktor Komunikasi
Interpersonal
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal diartikan sebagai komunikasi


yang terjadi antara dua orang yang mempunyai hubungan
yang terjalin dengan jelas; orang-orang tersebut dalam
beberapa hal terhubung dengan berbagai cara. Komunikasi
interpersonal melibatkan interaksi antara individu yang
saling mempengaruhi dan memiliki hubungan yang jelas.
Komunikasi ini melibatkan pertukaran informasi, gagasan,
perasaan, atau pesan melalui saluran komunikasi tatap
muka. Kualitas komunikasi interpersonal yang baik
melibatkan keterbukaan, empati, dukungan, berfikir
positif, dan kesetaraan. Komunikasi impersonal, di sisi
lain, melibatkan komunikasi dengan orang yang tidak
dikenal dan cenderung dangkal
TEORI – TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Teori Interaksi Simbolik (Symbolic 2. Teori Pelanggaran Harapan (Expectancy


Interactionism Theory) Violation Theory)

Tokoh utamanya adalah George Herbert Mead Teori ini sering juga disebut dengan teori
1863-1931 melalui bukunya yang berjudul Mind, Pelanggaran harapan atau teori Penyimpangan
Self, and Society. Teori ini kemudian Dugaan. Tokoh utamanya adalah Judee
dikembangkan oleh Herbert Blumer dengan Burgoon dkk pada tahun 1970an. Teori ini
merumuskan 3 (tiga) buah premis yaitu: berpendapat bahwa penafsiran sebuah pesan
a. Perilaku manusia dipengaruhi oleh makna tidaklah sesederhana seperti apa yang dikatakan
yang mereka miliki tentang orang lain dan atau bagaimana hal itu dikatakan.
berbagai kejadian;
b. Interaksi sangat penting bagi pengembangan
dan penyampaian pesan;
c. Makna yang dimiliki seseorang tentang
berbagai
TEORI – TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

3. Teori Kontruktivisme (Constructivism Theory) 4. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange


Theory)
Konstruktivisme adalah sebuah teori yang
dikembangkan oleh Jesse Delia dan koleganya, Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange
memiliki pengaruh yang kuat pada bidang Theory) adalah teori yang digagas oleh John
komunikasi. Teori tersebut mengatakan bahwa Thibaut dan Harold Kelley. Teori ini didasarkan
individu menafsir dan bertindak menurut kategori pada pertukaran rewards (imbalan) dan cost
konseptual yang ada dalam pikiran. Realitas tidak (biaya) untuk menghitung nilai-nilai keluaran
menghadirkan dirinya dalam bentuk kasar, tetapi yang berasar dari berbagai situasi yang berbeda
harus disaring melalui cara seseorang melihat bagi individu.
sesuatu.
TEORI – TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

5. Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration 6. Teori Akomodasi (Accomodation Theory)


Theory)
Teori ini dirumuskan oleh Howard Glies dan
Teori Penetrasi sosial hadir untuk para koleganya. Teori akomodasi menjelaskan
mengidentifikasi proses peningkatan bagaimana dan mengapa kita menyesuaikan
pengungkapan dan keintiman dalam sebuah perilaku komunikasi kita terhadap tindakan
hubungan serta menghadirkan sebuah teori orang lain. Glies dan para koleganya
formatif dalam sejarah teori tentang hubungan. mendapatkan hasil pengamatan bahwa para
Didorong oleh karya dari Irwin Altman dan pelaku komunikasi sering kali saling meniru
Dalmas Taylor (1973), teori penetrasi sosial perilaku.
menggerakkan sebuah tradisi penelitian lama
dalam pengembangan hubungan
TEORI – TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

7. Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty 8. Teori Disonansi Kognitif (Cognitive


Reduction Theory) Dissonance Theory)

Berger dalam Littlejohn (1999: 218) menyatakan Teori Disonansi Kognitif diperkenalkan oleh
bahwa manusia merasa kesulitan dengan Leon Festinger pada tahun 1957 (Shaw &
ketidakpastian, sehingga manusia terdorong untuk Contanzo, 1985) dan berkembang pesat sebagai
mencari informasi tentang orang lain. Pada sebuah pendekatan dalam memahami area
keadaan ketidakpastian yang tinggi, manusia umum dalam komunikasi dan pengaruh social
menjadi semakin sadar dan berhati-hati dengan (Festinger, 1957). Teori disonansi kognitif
rencana yang dilakukan. Ketika manusia merasa menjadi salah satu penjelasan yang paling luas
sangat tidak pasti dengan orang lain, manusia yang diterima terhadap perubahan tingkah laku
cenderung kurang yakin akan rencananya. dan banyak perilaku sosial lainnya.
TEORI – TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

9. Teori Dialektika Relasional (Relational 10. Teori Fundamental Interpersonal


Dialectics Theory) Relationship Orientation atau FIRO

Relational dialectics theory dipublikasikan oleh Teori Fundamental Interpersonal Relationship


Leslie Baxter dkk. Teori ini menyajikan Orientation atau FIRO merupakan sebuah teori
perubahan hubungan sebagai hasil navigasi yang dikenalkan oleh William Schutz pada tahun
individu dan negosiasi secara internal. Teori 1958. Teori ini menekankan pada tiga macam
relational dialectics berpendapat bahwa dalam kebutuhan manusia yaitu kebutuhan inklusi,
suatu hubungan terdapat tiga dialektik atau kebutuhan untuk memegang kontrol, dan
rangsangan keinginan yaitu integration - kebutuhan afeksi
separation, stability - change, dan expression -
privacy
JENIS - JENIS KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
a. Komunikasi diadik (Dyadic Communication): Jenis komunikasi ini terjadi antara dua individu,
seperti percakapan antara teman atau pertemuan empat mata.
b. Komunikasi Kelompok Kecil: Jenis komunikasi ini melibatkan sekelompok kecil orang yang
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, seperti rapat tim atau diskusi kelompok.
c. Komunikasi Keluarga: Jenis komunikasi ini terjadi dalam unit keluarga dan melibatkan pertukaran
informasi, emosi, dan pendapat di antara anggota keluarga.
d. Komunikasi Romantis/Intim: Jenis komunikasi ini terjadi antara pasangan romantis atau individu
dalam suatu hubungan yang intim, yang melibatkan ekspresi cinta, kasih sayang, dan perasaan
pribadi.
e. Komunikasi di Tempat Kerja: Jenis komunikasi ini terjadi dalam lingkungan profesional dan
melibatkan interaksi antara rekan kerja, atasan, dan bawahan.
f. Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication): Jenis komunikasi ini terjadi antara
individu dari latar belakang budaya yang berbeda, melibatkan pertukaran ide, nilai, dan kepercayaan,
serta membutuhkan pemahaman dan adaptasi terhadap perbedaan budaya.
CIRI – CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Ciri-ciri komunikasi interpersonal menurut Rogers (Hanani 2017:23)

1. Arus pesan cenderung dua arah


2. Konteks komunikasi tatap muka
3. Tingkat umpan balik tinggi
4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektif sangat tinggi
5. Kecepatan untuk menjangakau tingkat sasaran sangat lamban
6. Efek yang terjadi diantaranya perubahan sikap

13
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Individu Dalam
Komunikasi Interpersonal

01 02
Meaning (Makna) Learning

03 04
Subjectivity Negotiation
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Individu Dalam
Komunikasi Interpersonal

05 06
Culture Interacting levels and context

07 08 09
Inevitability
Self Reference Self Reflexivity
03
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulannya, komunikasi interpersonal adalah komponen penting
dalam hubungan antarindividu. Memahami dan mengembangkan
keterampilan komunikasi interpersonal yang baik sangat penting untuk
membangun hubungan yang sehat dan efektif. Komunikasi juga
melibatkan pertukaran informasi, gagasan, perasaan, atau pesan
melalui saluran komunikasi tatap muka.
Sesi Tanya
Jawab
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai