Anda di halaman 1dari 6

Begini 20 Teori Komunikasi

Interpersonal Menurut Para Ahli


HAMADA NOFITA PUTRISEPTEMBER 18, 20210 COMMENT16.9K

Komunikasi interpersonal ini sering disebut dengan komunikasi antar pribadi. Secara
umum, komunikasi interpersonal ini merupakan pertukaran informasi, ide, pendapat,
maupun perasaan antara dua orang. Komunikasi interpersonal merupakan kebutuhan
dasar dalam kehidupan manusia, karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan pertolongan dari orang lain. Sehingga manusia akan terus
berinteraksi dengan orang lain. Umumnya komunikasi interpersonal terjadi secara
langsung. Namun dengan adanya perkembangan zaman komunikasi interpersonal ini
bisa terjadi dengan percakapan di telepon ataupun secara video call. 

Secara teoritis komunikasi interpersonal mengkaji tentang bagaimana pola interaksi


dan hubungan individu sstu dengan lainnya. Kemudian pesan-pesan apa yang mereka
sampaikan, dan bagaimanakah efek dari pesan tersebut. Dari kajian-kajian tersebut
maka lahirlah teori-teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli
komunikasi. Yuk langsung saja kita simak penjelasan mengenai dua puluh teori
komunikasi interpersonal menurut para ahli!
20 Teori Komunikasi Interpersonal
Menurut Para Ahli
Berikut adalah penjelasan mengenai 20 (dua puluh) teori komunikasi interpersonal
menurut para ahli.

1. Teori Interaksi Simbolik (Symbolic


Interactionism)
George Herbert Mead merupakan tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari teori interaksi
simbolik. Pada tahun 1934 melalui bukunya yang berjudul Mind, Self, and
Society George Herbet Mead menggagas teori interaksi simbolik. Setelah George
Herbet Mead teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Herbert Blumer pada tahun
1962. Dilansir dari media neliti.com teori interaksi simbolik dalam ilmu sosial.
Khususnya komunikasi merupakan teori dasar, dan variannya mencakup berbagai
teori, di antaranya labelling theory, dan teori transformasi identitas. Teori tersebut
dapat digunakan dalam menganalisis gejala masyarakat, karena berakar dan berfokus
pada hakikat manusia sebagai makhluk relasional.

Jadi teori ini memberikan pandangan yang menonjol mengenai perilaku komunikasi
antar manusia dalam konteks yang sangat luas dan bervariasi. Teori ini dikembangkan
dengan baik, mulai dari peranan diri dan kemudian berkembang pada penelitian
mengenai diri dalam masyarakat.

2. Teori Fundamental Interpersonal Relationship


Orientation Atau FIRO
Pencipta sejarah teori fundamental interpersonal relationship orientation ini adalah
William C. Schultz. Teori FIRO ini ditemukan pada tahun 1960 untuk menggambarkan
hal dasar mengenai perilaku komunikasi di suatu kelompok kecil. Selain itu teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang memasuki kelompok karena adanya tiga
kebutuhan interpersonal, yaitu : inclusion, control, dan affection. 

Teori FIRO memiliki kesinambungan dari yang diuraikan oleh Cragan dan Wright
bahwa ada dua dimensi interpersonal yang mempengaruhi keefektifan suatu
kelompok. yaitu kebutuhan interpersonal dan proses interpersonal yang meliputi
keterbukaan (disclosure), percaya, dan empati. Asumsi dasar dari teori ini adalah suatu
individu terdorong untuk memasuki suatu kelompok karena didasari oleh beberapa
hal, yaitu :

 Inclusion, yaitu keinginan seseorang untuk masuk dalam suatu kelompok.

 Control, yaitu suatu sikap seseorang untuk mengendalikan atau mengatur


orang lain dalam suatu kelompok.
 Affection, yaitu suatu keadaan dimana seseorang ingin memperoleh keakraban
emosional dari anggota kelompok yang lain.

3. Teori Produksi Pesan (Action Assembly Theory)


Dipelopori oleh John Green pada tahun 1984. Teori ini menjelaskan tentang cara
seseorang mengorganisasikan pengetahuan dengan pikiran dan menggunakannya
untuk membentuk pesan. Kemudian menjelaskan bagaimana produksi pesan  dan 
penerimaan  pesan  mempunyai  tiga  masalah  psikologis. Pertama yang berfokus
pada penjelasan mengenai sifat individual (trait explanation). Kedua penjelasan
mengenai situasi dan keadaan (state explanation), dan ketiga penjelasan mengenai
proses dan penggambaran (process explanation).

4. Teori Atribusi (Atribution Theory)


Teori Atribusi (Atribution Theory) merupakan teori yang pertama kali dikemukakan
oleh Harold Kelley pada tahun 1972. Dalam Teori ini menjelaskan bahwa ketika
individu mengamati perilaku seseorang, individu tersebut berupaya untuk
menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan berbagai faktor. Berbagai faktor
tersebut baik secara internal atau eksternal. 

Perilaku yang disebabkan secara internal merupakan perilaku yang diyakini berada di
bawah kendali pribadi seorang individu. Dengan kata lain tidak terpengaruh oleh hal
lain. Perilaku yang disebabkan secara eksternal merupakan perilaku yang dianggap
sebagai akibat dari sebab-sebab luar. Maksudnya yaitu individu tersebut dianggap
telah dipaksa berperilaku demikian oleh situasi.

5. Teori Konstruktivisme (Constructivism Theory)


Dikemukakan oleh Jesse Delia pada tahun 1980. Teori ini berupaya untuk
menjelaskan mengapa beberapa orang lebih sukses dalam mencapai tujuan
komunikasi interpersonal dibandingkan dengan orang lain.

6. Teori Pelanggaran Harapan (Expectancy


Violation Theory)
Teori Pelanggaran Harapan Nonverbal merupakan salah satu teori komunikasi yang
menggambarkan bahwa seseorang memiliki harapan terhadap jarak perilaku
nonverbal orang lain. Sehingga seseorang tersebut yang dapat memberikan
kenyamanan kepadanya. Teori ini digagas oleh  Judee Burgoon dkk pada tahun 1970-
an.
7. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange
Theory)
Digagas oleh John Thibaut dan Harold Kelley.  Teori ini didasarkan pada pertukaran
rewards dan cost untuk menghitung nilai-nilai keluaran yang berasar dari berbagai
situasi yang berbeda bagi individu.

8. Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration


Theory)
Teori penetrasi sosial merupakan perkembangan hubungan yang bergerak mulai dari
tingkatan yang paling dangkal.Kemudian menuju ke tingkatan yang terdalam atau
ketingkatan yang lebih bersifat pribadi.

9. Teori Manajemen Koordinasi Makna


(Coordinated Management Of Meaning)
Makna dari teori ini menggambarkan bagaimana individu berkomunikasi dalam upaya
untuk memahami dunia atau untuk menemukan makna. Teori ini diperkenalkan
Barnett Pearce dan Vernon Cronen di akhir tahun 1970-an.

10. Teori Akomodasi


Komunikasi (Communication Accomodation
Theory)
Teori satu ini adalah teori yang diperkenalkan oleh Howard Giles pada tahun 1960-an.
Selain itu teori ini berpijak pada premis bahwa ketika pembicara berinteraksi, mereka
menyesuaikan pembicaraan, pola vokal, dan tindak-tanduk mereka untuk
mengakomodasi orang lain.

11. Teori Hubungan Pengembangan (The


Relationship Development Models)
The relationship development models disajikan oleh Mark Knapp pada tahun 1980an.
Model ini menjelaskan tahapan yang mengidentifikasi dan mengembangkan
pemahaman tentang pengalaman komunikasi interpersonal dalam kerangka
perubahan dalam tingkatan kedekatan. Model ini berguna sekali untuk diterapkan
dalam semua situasi dimana komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi
terjadi. Selain itu model ini juga relevan bagi hubungan romantis seperti hubungan
platonik atau hubungan gender yang sama.
12. Teori Tindakan (Speech Act Theory)
Teori Aksi atau Teori Tindakan adalah salah satu teori yang berasal dari paradigma
definisi sosial. Pelopor dari Teori Aksi adalah Maximilian Weber, sedangkan
penyempurnaan dan pengembangaannya dilakukan oleh Talcott Parsons.

13. Teori Reduksi Ketidakpastian (Uncertainly


Reduction)
Teori pengurangan ketidakpastian merupakan noda satu teori komunikasi yang
membahas tentang strategi untuk mengurangi ketidakpastian kognitif. Serta perilaku
dengan pencarian informasi menempuh komunikasi dengan orang lain.

14. Teori Etika (Politeness Theory)


Politeness theory dikenalkan kepada publik oleh Penelope Brown dan Stephen
Levinson pada tahun 1980. Teori ini berpendapat bahwa orang akan menggunakan
pesan-pesan yang berbeda tergantung pada persepsinya terhadap situasi dan
pendengar. Teori ini menitikberatkan pada bagaimana orang membentuk pesan-pesan
yang ditujukan pada satu atau dua aspek wajah. Serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhi produksi pesan.

15. Teori Penghubung Dialek (Relational


Dialectics Theory)
Dikemukakan oleh Leslie Baxter. Teori ini berpendapat bahwa dalam suatu hubungan
terdapat 3 (tiga) dialektik atau rangsangan keinginan yaitu integration-separation,
stability-change, dan expression-privacy.

16. Teori Sosial Kognitif (Social Cognitive Theory)


Teori kognitif sosial adalah teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar
pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati
orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-
keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.

17. Teori Ketentuan Sikap (Theory Of Planned


Behavior/Reasoned Action)
Theory of planned behavior/reasoned action yang digagas oleh I. Ajzen dan M.
Fishbein menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh perhatiannya
terhadap penampilan perilaku yang pada gilirannya fungsi sikap yang dimilikinya
berdampak pada perilaku serta kaidah subyektivitas yang dimiliki.

18. Teori ACT (ACT Theory)


Teori ini berasumsi bahwa kognisi tingkat tinggi merupakan satu sistem yang tunggal.
Isu pokok dalam pikiran tingkat tinggi ialah kontrol kognisi, yakni apa yang
mengarahkan pikiran. Serta apa yang mengendalikan perubahan dari satu pikiran ke
pikiran lain. Teori act ini dikembangkan oleh Jhon Anderson.

19. Teori Disonansi Kognitif (Cognitive Disonance


Theory)
Teori disonansi kognitif merupakan sebuah teori dalam psikologi sosial yang
membahas mengenai perasaan ketidaknyamanan seseorang. Ketidaknyamanan iti
akibat sikap, pemikiran, dan perilaku yang saling bertentangan dan memotivasi
seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
Teori ini digagas oleh Leon Festinger.

20. Teori Elaborasi (Elaboration Likelihood


Model)
Teori ini diperkenalkan oleh Richard E. Petty dan J. Cacioppo. Mereka memberikan
sebuah gagasan bahwa sikap sangat penting karena sikap membimbing berbagai
keputusan dan perilaku lainnya. Sikap dapat dihasilkan dari sejumlah hal dan persuasi
adalah sumber utamanya.

Nah itu dia tadi 20 (dua puluh) teori komunikasi interpersonal menurut para ahli.
Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai