Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 3

Oleh Raisha Annisa


TEORI KOMUNIKASI
Teori komunikasi merupakan teori atau materi-materi yang
telah disampaikan dan dipaparkan untuk mempelajari terkait dengan
berbicara dengan individu lain atau menyampaikan informasi ke receiver.
Hal ini dapat dipelajari di perguruan tinggi negeri atau bimbingan-
bimbingan belajar tentang linguistik ataupun public relation.

 Borman mengatakan bahwa teori komunikasi merupakan satu istilah


untuk semua perbincangan serta analisis yang dibuat secara sadar dan
sistematis, terkait dengan komunikasi.
 LittleJohn menambahkan bahwa teori komunikasi merupakan suatu
teori atau sekumpulan “pemikiran kolektif” yang didapati dalam
keseluruhan teori. Terutama yang berkaitan dengan proses komunikasi.
 Cragan dan Shields menyimpulkan bahwa teori komunikasi merupakan
hubungan di antara konsep teoretikal yang berkontribusi dalam memberi,
secara keselruhan ataupun sebagainya, keterangan, penjelasan,
penerangan, penilaian ataupun ramalan tindakan manusia berdasarkan
komunikator (orang) berkomunikasi (bercakap, menulis, membaca,
mendengar, menonton, dan sebagainya) untuk jangka masa tertentu
melalui media.
Teori Komunikasi Public Relations
1. Teori Presentasi Diri
Teori presentasi diri ini lebih menekankan penampilan
kita sendiri sebagai informan atau penyampai informasi. Hal ini pada
umumnya lebih diperhatikan pada seorang promotor, presentator, ataupun
public relation ketika menyampaikan atau mempresentasikan sesuatu
kepada receiver atau audience.

2. Teori Kumpulan Tindakan


Teori ini telah ditemukan dan dikembangkan oleh John Green.
Teori penyusunan tindakan ini merupakan teori di mana akan digunakan
ketika memberikan informasi dan sebagai pengujian cara kita mengatur
pengetahuan dalam pikiran dan pengalaman.
Sehingga, informasi akan terbentuk dengan menggunakan juga
berdasarkan pengetahuan yang tertata rapi. Hal ini sangat diperlukan agar
kita tidak berlebihan atau berbicara di luar topik pembahasan. Karena
pengetahuan yang kita miliki sangatlah banyak dan berbagai macam
pengetahuan ada di memori kita. Sehingga, kita tidak sembarangan
menggunakan dan mengeluarkan pengetahuan agar kita tidak berbicara di
luar topik.
3. Teori Tindakan Bicara
Teori ini dihubungkan dengan teori Jhon Searle tentang
bagaimana manusia bisa memahami melalui susunan kata-kata.
Seperti contoh kasus, keika ada yang berbicara “Saya akan menemui
Anda”, maka akan ada beberapa premis di antaranya :

 Pertama : (tindakan terungkap) Orang tersebut telah menyampaikan


pernyataan dengan susunan kata-kata menjadi kalimat sederhana.
(Baca juga: Filsafat Komunikasi)
 Kedua : (tindakan usulan) Orang tersebut telah menegaskan sesuatu
yang diyakini kebenarannya agar orang lain mempercayainya. (Baca
juga: Manajemen Komunikasi)
 Ketiga : (tindakan berbuat) Orang tersebut telah menyanggupi
sesuatu.
4. Teori Rencana

Teori rencana ini merupakan sesuatu yang ada sebelum adanya


tindakan, berpikir tentang persoalan yang akan ada, berorientasi
untuk masa yang akan datang sesuai dengan empiris. Sehingga, teori
perencanaan ini sangatlah berpengaruh dan saling keterkaitan dengan
waktu yang akan datang entah jangka panjang maupun pendek
dengan suatu tindakan yang telah terintegrasi.

5. Teori Konvergensi Simbolis


Teori kovergensi Simbolis telah dikemukakan oleh Bales dan
dikembangkan oleh Ernest Bormann dengan kelompok mahasiswa
dari Universitas Minnesota (1960-1970). Teori ini lebih menekankan
pada permainan kata-kata menjadi cerita, analogi, dan pidato yang
menghidupkan suasana.
Sehingga, teori ini lebih sering digunakan ketika ice breking
atau pidato yang memunculkan anecdote. Terkadang teori ini
digunakan sebagai alat pengakraban antar individu. Mereka akan
mendramatisasikan dan berfantasi untuk ajang pengakraban antar
individu.
6. Teori Aturan Percakapan
Paul Grice mengemukan tentang teori aturan percakapan yang
menjelaskan bahwa percakapan itu haruslah logis dan mudah dimengerti.
Jika percakapan tersebut menimbulkan ambiguitas dan kebingungan
seorang receiver, maka seorang informan dianggap gagal dalam
menyampaikan informasi. Kemudian, untuk mencapai keberhasilan
percakapan yang logis, ada empat macam aturan yang harus dilakukan, di
antaranya :
Perkataan yang berkualitas. Perkataan yang berkuantitas tapi
tidak mendominasi, mendominasi diperlukan ketika sesuai tempatnya.
 Perkataan yang relevan.
 Perkataan yang berperilaku.

7. Teori Fungsional

Sebenarnya, fungsional bukanlah sebuah teori, melainkan sebuah


perspektif yang dapat digunakan sebagai pijakan atau landasan teori.
Sehingga, fungsional ini lebih menekankan pada tujuan informan
menyampaikan informasi kepada receiver. Seperti halnya seorang
promotor atau public relation yang menyampaikan informasi kepada
receiver agar tertarik dengan perusahaan yang dipromosikan atau
presentasikan.
8. Teori Negoisasi Wajah
Teori ini lebih menekankan bahasa yang terjadi dan diciptakan dari
wajah kita sebagai informan. Wajah kita tidak akan bisa membohongi seorang
receiver. Sehingga perlu adanya teori negoisasi wajah yang merupakan bagaimana
seseorang dari budaya yang berbeda dapat mengelola mimik wajah yang dapat
mempengaruhi persuasif atau ketertarikan seseorang.

9. Teori Demokrasi Organisasi


Teori ini telah ditulis oleh Morisson yang memiliki pengertian yaitu
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi salah satunya membahas bagaimana
sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi pada
organisasi tersebut. Organisasi itu akan terbentuk ketika adanya interaksi satu
sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Lima aspek dalam berorganisasi pun di
antaranya :
 Organisasi diciptakan melalui komunikasi.
 Kegiatan organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan bersama.
 Kegiatan komunikasi dapat menciptakan pola kehidupan organisasi.
 Proses komunikasi menciptakan karakter organisasi.
 Pola organisasi menghilangkan hambatan.
10. Teori Citra

Menurut Frank Jefkins, definisi citra dalam konteks humas citra


diartikan sebagai sebuah kesan, gambaran, atau impresi yang tepat.
Impresi yang tepat dimaksudkan sebagai pernyataan yang sesuai
dengan kenyataan. Impresi tersebut merupakan bentuk keberadaan
dari berbagai kebijakan para personil atau jasa-jasa dari suatu
organisasi atau perusahaan.

Manfaat Mempelajari Teori Komunikasi Public Relations

Dari teori-teori di atas dan manfaat mempelajari teori komunikasi


tentang public relations ini sangat dibutuhkan oleh seorang informan
seperti public relation, promotor, bahkan seorang yang penting dalam
perusahaan. Hal ini mengacu karena adanya pola pemikiran manusia
yang samakin beragam hingga timbulnya konflik kesalahpahaman.
Oleh karena itu, dibutuhkannya hal-hal di atas untuk mengurangi
bahkan menghilangkan konflik komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai