TEORI KOMUNIKASI Teori komunikasi merupakan teori atau materi-materi yang telah disampaikan dan dipaparkan untuk mempelajari terkait dengan berbicara dengan individu lain atau menyampaikan informasi ke receiver. Hal ini dapat dipelajari di perguruan tinggi negeri atau bimbingan- bimbingan belajar tentang linguistik ataupun public relation.
Borman mengatakan bahwa teori komunikasi merupakan satu istilah
untuk semua perbincangan serta analisis yang dibuat secara sadar dan sistematis, terkait dengan komunikasi. LittleJohn menambahkan bahwa teori komunikasi merupakan suatu teori atau sekumpulan “pemikiran kolektif” yang didapati dalam keseluruhan teori. Terutama yang berkaitan dengan proses komunikasi. Cragan dan Shields menyimpulkan bahwa teori komunikasi merupakan hubungan di antara konsep teoretikal yang berkontribusi dalam memberi, secara keselruhan ataupun sebagainya, keterangan, penjelasan, penerangan, penilaian ataupun ramalan tindakan manusia berdasarkan komunikator (orang) berkomunikasi (bercakap, menulis, membaca, mendengar, menonton, dan sebagainya) untuk jangka masa tertentu melalui media. Teori Komunikasi Public Relations 1. Teori Presentasi Diri Teori presentasi diri ini lebih menekankan penampilan kita sendiri sebagai informan atau penyampai informasi. Hal ini pada umumnya lebih diperhatikan pada seorang promotor, presentator, ataupun public relation ketika menyampaikan atau mempresentasikan sesuatu kepada receiver atau audience.
2. Teori Kumpulan Tindakan
Teori ini telah ditemukan dan dikembangkan oleh John Green. Teori penyusunan tindakan ini merupakan teori di mana akan digunakan ketika memberikan informasi dan sebagai pengujian cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan pengalaman. Sehingga, informasi akan terbentuk dengan menggunakan juga berdasarkan pengetahuan yang tertata rapi. Hal ini sangat diperlukan agar kita tidak berlebihan atau berbicara di luar topik pembahasan. Karena pengetahuan yang kita miliki sangatlah banyak dan berbagai macam pengetahuan ada di memori kita. Sehingga, kita tidak sembarangan menggunakan dan mengeluarkan pengetahuan agar kita tidak berbicara di luar topik. 3. Teori Tindakan Bicara Teori ini dihubungkan dengan teori Jhon Searle tentang bagaimana manusia bisa memahami melalui susunan kata-kata. Seperti contoh kasus, keika ada yang berbicara “Saya akan menemui Anda”, maka akan ada beberapa premis di antaranya :
Pertama : (tindakan terungkap) Orang tersebut telah menyampaikan
pernyataan dengan susunan kata-kata menjadi kalimat sederhana. (Baca juga: Filsafat Komunikasi) Kedua : (tindakan usulan) Orang tersebut telah menegaskan sesuatu yang diyakini kebenarannya agar orang lain mempercayainya. (Baca juga: Manajemen Komunikasi) Ketiga : (tindakan berbuat) Orang tersebut telah menyanggupi sesuatu. 4. Teori Rencana
Teori rencana ini merupakan sesuatu yang ada sebelum adanya
tindakan, berpikir tentang persoalan yang akan ada, berorientasi untuk masa yang akan datang sesuai dengan empiris. Sehingga, teori perencanaan ini sangatlah berpengaruh dan saling keterkaitan dengan waktu yang akan datang entah jangka panjang maupun pendek dengan suatu tindakan yang telah terintegrasi.
5. Teori Konvergensi Simbolis
Teori kovergensi Simbolis telah dikemukakan oleh Bales dan dikembangkan oleh Ernest Bormann dengan kelompok mahasiswa dari Universitas Minnesota (1960-1970). Teori ini lebih menekankan pada permainan kata-kata menjadi cerita, analogi, dan pidato yang menghidupkan suasana. Sehingga, teori ini lebih sering digunakan ketika ice breking atau pidato yang memunculkan anecdote. Terkadang teori ini digunakan sebagai alat pengakraban antar individu. Mereka akan mendramatisasikan dan berfantasi untuk ajang pengakraban antar individu. 6. Teori Aturan Percakapan Paul Grice mengemukan tentang teori aturan percakapan yang menjelaskan bahwa percakapan itu haruslah logis dan mudah dimengerti. Jika percakapan tersebut menimbulkan ambiguitas dan kebingungan seorang receiver, maka seorang informan dianggap gagal dalam menyampaikan informasi. Kemudian, untuk mencapai keberhasilan percakapan yang logis, ada empat macam aturan yang harus dilakukan, di antaranya : Perkataan yang berkualitas. Perkataan yang berkuantitas tapi tidak mendominasi, mendominasi diperlukan ketika sesuai tempatnya. Perkataan yang relevan. Perkataan yang berperilaku.
7. Teori Fungsional
Sebenarnya, fungsional bukanlah sebuah teori, melainkan sebuah
perspektif yang dapat digunakan sebagai pijakan atau landasan teori. Sehingga, fungsional ini lebih menekankan pada tujuan informan menyampaikan informasi kepada receiver. Seperti halnya seorang promotor atau public relation yang menyampaikan informasi kepada receiver agar tertarik dengan perusahaan yang dipromosikan atau presentasikan. 8. Teori Negoisasi Wajah Teori ini lebih menekankan bahasa yang terjadi dan diciptakan dari wajah kita sebagai informan. Wajah kita tidak akan bisa membohongi seorang receiver. Sehingga perlu adanya teori negoisasi wajah yang merupakan bagaimana seseorang dari budaya yang berbeda dapat mengelola mimik wajah yang dapat mempengaruhi persuasif atau ketertarikan seseorang.
9. Teori Demokrasi Organisasi
Teori ini telah ditulis oleh Morisson yang memiliki pengertian yaitu mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi salah satunya membahas bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi pada organisasi tersebut. Organisasi itu akan terbentuk ketika adanya interaksi satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Lima aspek dalam berorganisasi pun di antaranya : Organisasi diciptakan melalui komunikasi. Kegiatan organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan komunikasi dapat menciptakan pola kehidupan organisasi. Proses komunikasi menciptakan karakter organisasi. Pola organisasi menghilangkan hambatan. 10. Teori Citra
Menurut Frank Jefkins, definisi citra dalam konteks humas citra
diartikan sebagai sebuah kesan, gambaran, atau impresi yang tepat. Impresi yang tepat dimaksudkan sebagai pernyataan yang sesuai dengan kenyataan. Impresi tersebut merupakan bentuk keberadaan dari berbagai kebijakan para personil atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau perusahaan.
Manfaat Mempelajari Teori Komunikasi Public Relations
Dari teori-teori di atas dan manfaat mempelajari teori komunikasi
tentang public relations ini sangat dibutuhkan oleh seorang informan seperti public relation, promotor, bahkan seorang yang penting dalam perusahaan. Hal ini mengacu karena adanya pola pemikiran manusia yang samakin beragam hingga timbulnya konflik kesalahpahaman. Oleh karena itu, dibutuhkannya hal-hal di atas untuk mengurangi bahkan menghilangkan konflik komunikasi.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik