Hagi julio
m.mansyur
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi sosiopsikologis adalah tradisi komunikasi yang
mempunyai pengaruh kuat pada bagaimana cara kita
berfikir tentang pelaku komunikasi sebagai individu
meneliti mengenai perilaku manusia.
Tujuan :
Untuk memahami bagaimana dan mengapa setiap
manusia berprilaku seperti yang mereka perbuat.
Fokusnya
Tradisi ini berfokus pada perilaku sosial individu,
variabel psikologis,efek individu,kepribadian dan sifat
persepsi dan kognisi
Gagasan Utama
Karya Komunikasi :
Perhatian pada persuasi dan perubahan
sikap,pemprosesan pesan,bagaimana individu
merencanakan strategi pesan,efek pesan dsb
teori kognitif yang cukup banyak digandrungi saat ini, berpusat pada bentuk pemikiran,
cabang ini berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh, menyimpan, dan
memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output perilaku. Dengan kata lain,
apa yang Anda lakukan dalam situasi komunikasi bergantung tidak hanya pada bentuk
stimulusrespons, melainkan pada operasi mental yang digunakan untuk mengelola
informasi.
3. Teori Perilaku / Behavior
Dalam sudut pandang perilaku, teori-teori berkonsentrasi pada bagaimana manusia berperilaku
dalam situasi-situasi komunikasi. Teori-teori tersebut biasanya melihat hubungan antara perilaku
komunikasi apa yang Anda katakan dan lakukan dalam kaitannya dengan beberapa variable, seperti
sifat pribadi, perbedaan situasi, dan pembelajaran. Sampai sekitar tahun 1960-an, penekanan dalam
psikologi adalah bagaimana kita mempelajari perilaku dengan menghubungkan antara stimulus
dengan respons. Ketika perilaku tertentu di beri penghargaan, perilaku tersebut akan diulang. Para
ahli psikologis menyebutnya “pembelajaran (learning)”. Ketika respons diberi hukuman, perilaku
tersebut akan berhenti atau “unlearned”. Saat ini, para ahli tradisi sosiopsikologis mempercayai bahwa
penggambaran ini merupakan penjelasan sederhana bagi perilaku manusia.
runtuh sebelum mencapai tahapan yang bersifat eksplosif atau meledak secara
stabil. Pada dasarnya akan ada banyak faktor sekaligus, tapi lebih bersifat bertahap.
yang menyebabkan kestabilan suatu Semuanya bertahap, dan semakin
hubungan tersebut mudah runtuh, mudah memudar.
goyah. Akan tetapi jika ternyata mampu
untuk melewati tahapan ini, biasanya
hubungan tersebut akan lebih stabil, lebih
bermakna, dan lebih bertahan lama.
PENUTUP
Dalam teori penetrasi sosial, kedalaman suatu hubungan adalah penting. Tapi, keluasan
ternyata juga sama pentingnya. Maksudnya adalah mungkin dalam beberapa hal tertentu
yang bersifat pribadi kita bisa sangat terbuka kepada seseorang yang dekat dengan kita.
Akan tetapi bukan berarti juga kita dapat membuka diri dalam hal pribadi yang lainnya.
Mungkin kita bisa terbuka dalam urusan asmara, namun kita tidak dapat terbuka dalam
urusan pengalaman di masa lalu. Atau yang lainnya.
Karena hanya ada satu area saja yang terbuka bagi orang lain (misalkan urusan asmara
tadi), maka hal ini menggambarkan situasi di mana hubungan mungkin bersifat
mendalam akan tetapi tidak meluas (depth without breadth). Dan kebalikannya, luas tapi
tidak mendalam (breadth without depth) mungkin ibarat hubungan “halo, apakabar?”,
suatu hubungan yang biasa-biasa saja. Hubungan yang intim adalah di mana meliputi
keduanya, dalam dan juga luas.