Anda di halaman 1dari 9

ASUMSI ASPEK KELOMPOK DALAM TRADISI SOSIOPSIKOLOGIS, SIBERNETIK DAN SOSIOKULTURAL

N Ttadisi Teori Inti teori/asumsi


O
1 Sosiopsikologis Analisis Proses Dalam tradisi sosiopsikologi, Littlejohn menekankan komunikasi kelompok
Interaksi merupakan conversation yang bergerak dinamis dalam upaya membentuk dan
memahami kelompok itu sendiri dan biasanya pada dimulai atau berfokus pada
kelompok kecil. Sehingga, teori dalam tradisi ini diarahkan untuk melihat pesan
yang dibentuk individu diungkapkandalam kelompok dan mempengaruhi peran
dan kepribadian individu lain dalam kelompok tersebut; itu yang menjadi point
penting bahasan dari interaction process analysis.

Much of the original work in small-group communication occurred in a


social psychology. In fact, the group dynamics movement was an important
step in the evolution of what we know about groups today. ...... This theory
(in the Socio-psychological Tradition) addresses the kinds of messages that
people express in groups and how these messages affect group roles and
personalities. (Littlejohn, 2011: 264).

Interaction-process analysis; merupakan karya klasik dari Robert Gales


yang menjelaskan bahwa dalam lingkup kelompok kecil terjadi proses
komunikasi-dalam hal ini saling bertukar pesan- yang menjadi dasar terbentuknya
peran dan kepribadian dari anggota kelompoknya. Hal ini terjadi karena
komunikasi kelompok mempengaruhi karakter individu yang ada dalam sebuah
kelompok tadi
Dalam analisisnya Bales membagi interaction-process analysis menjadi dua
konstruk konteks komunikasi kelompok :
 Pertama, disebut sebagai socioemotional behaviors; perilaku yang
menunjukkan pesan keramahan,
ketegangan dan keterbukaan untuk bercerita dari pembawaan individu
dalam kelompok.
 Kedua, task behavior; terkait perilaku mau berbagi atau enggan
berbagi opini, saran, dan informasi sebagai pembagian tugas indvidu
dalam kelompok.
2 Sibernetika Teori kelompok The cybernetic tradition has been especially in helping us see thesystemic nature
terpercaya, of groups. Although the theories of this tradition vary considerably, all of them
remind us that groups are part of larger system ofinteracting forces. A group gets
fresh input from outside, deals with this input in some way, and creates outputs or
effects that influence the larger system as well as the group itself. (Littlejohn,
2011: 266).

 Dari konstruksi teori bona fide group menjelaskan adanya keterkaitan


kelompok dengan lingkungan maka batasan dari kelompok itu sendiri
bukanlah hal mutlak.Kepercayaan individu (keterhandalan) dalam
kelompok justru dijalin dalam komunikasi ang melibatkan lingkungan
termasuk kelompok yang lain. Interaksi dan conversation yang melibatkan
kelompok lain dan sistem lingkungan akan menunjukan loyalitas individu
itu sendiri terhadap kelompoknya.
 liminality.teori ini juga menjelaskan ada masa atau situasi dimanakelompok
tidak terandalkan atau tidak mampu mengandalkan interaksi dengan
lingkungan –dengan kata lain terjadi ketidakkompakan kelompok

Model input,-proses Kelompok sebagai system sibernetika; dalam kelompok terjadi skema proses:
output a) informasi dan pengaruhlingkungan kepada kelompok (input),
b) kelompok mengolah informasi tersebut (process), dan
c) hasilnya mempengaruhi individu dalam atau di luar kelompok
(output).

Littlejohn memberikan dua topic lanjutan tradisi sibernetika dalam kajian


komunikasi kelompok. Input-Process-Output Model memberikan hantaran dua hal
atau variasi mengenai komunikasikelompok yaitu :
a) sistem dan model komunikasi dalam kelompok merupakan sebuah interaksi
serta
b) tentu ada keberadaan keberagamaan dalam yang dapat
melihat keefektifan interaksi komunikasi kelompok tadi.

3 Sosiokultural Teori penyusunan Giddens, proses penyusunan seseorang dalam struktur lembaga sosial dalam
kelompok masyarakat ditentukan oleh tiga hal;
1) penafsiran individu terhadap kelompok atau lembaga atau struktur sendiri,
2) moralitas dan kelayakan individu mengambil posisi tersebut,dan
3) kekuasaan yang telah melekat pada individu itu sendiri. Hal ini yang
melahirkan adanya konstruk legitimasi, dominasi dan interpretasi dari struktur
sebuah kelompok (Litle John:339)

Teori fungsional Functional theory of group communication view the process as an instrument by
which groups make decisions, emphasizing the connection between the quality of
communication and the quality of the group’s output...... Although the research
methods used to study group functions resemble those commonly seen in the
sosiopshycological tradition, we have placed in this section because of a strong
kinship with the sociocultural tradition that has looked at how groups work.
(Littlejohn, 2011: 279).

Functional Theory; memandang komunikasi kelompok sebagai instrumen untuk


kelompok membuat keputusan, menentukan kualitas dan hasil kerja kelompok.
Komunikasi menjadi perpanjangan fungsi individu dalam kinerja sebagai bagian
kelompok.

Teori pemikiran work of Irving Janis and his colleagues has been immensely influential within the
kelompok functional tradition. The groupthink hypothesis developed by Janis and others
emerged from a detailed examination of the effectiveness of group decision
making. Emphasizing critical thinking, Janis shows how certain conditions can
lead to high group satisfaction but ineffective output. (Littlejohn, 2011: 281).

Hasil penelitian Janis, menunjukann persoalan pengambilan keputusan di


dalam kelompok seringkali menghasilkan hal yang disebabkan logika pemikiran
dari kelompok itu sendiri.
Ada enam temuan dari Janis mengenai hal tersebut
yaitu :
1) kelompok sangat menutup pada ide lain dalam mengatasi persoalan;
2) anggota kelompok sendiri tidak mengkaji kembali /apatis terhadap dampak lain
dari sebuah solusi kelompok;
3) tidak memperhatikan pendapat minoritas dalam kelompok;
4) tidak meminta pendapat ahli diluar kelompok;
5) selektif dalam mencari informasi dan memilih informasi yang mendukung
solusi yang telah direncanakan;
6) kurang prediktif terhadap dari rencana solusi.

Jawaban atas masalah pemikiran kelompok adalah :


1. Mendorong semua org menjadi evaluator kritis
2. Tidak memiliki pemimpin yg menyatakan sebuah pilihan didepan umum
3. Menyusun kebijakan kelompok yg independen dan terpidah
4. Membagi dalam kelompok kecil
5. Membahas apa yg terjadi dengan yg lainya diluar kelompok
6. Mengundang orang luar kedalam kelompok untuk memberi ide ide segar
7. Menilai individu setiap kali ada pertemuan
8. Menghabiskan waktu yg dibutuhkan untuk melihat tanda tanda peringatan
9. Memegang kesempatan kedua untuk mempertimbangkan kembali
keputusan sebe;um mengakhirinya.
PPP: Hasil Pilkada Serentak Pudarkan Gerakan #2019GantiPresiden
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini hasil Pilkada Serentak 2018 yang baru selesai digelar pekan lalu
berkorelasi dengan Pilpres 2019. Hasil tersebut dinilai mematahkan gerakan #2019GantiPresiden.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi. Dia merujuk pada hasil pilkada serentak di Pulau Jawa yang menjadi
lumbung suara pemilu.

"Terutama sekali di Jawa, hasil real count KPU, pilkada di sejumlah daerah, khususnya di Jawa, itu kita tahu sebagai lumbung suara
pemilih. Ini kita lihat semakin nyata bahwa hasil yang dicapai, yakni kemenangan Ridwan Kamil (Jabar), Ganjar Pranowo (Jateng),
lalu Khofifah (Jatim) ini jelas memudarkan tanda pagar 2019 Ganti Presiden. Ini menurut saya," ujar Arwani dalam diskusi Voxpol
Center bertajuk 'Utak-atik Capres-Cawapres Pascapilkada Serentak 2018' di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Selasa
(3/7/2018).

Dia menambahkan hasil pilkada serentak tersebut menunjukkan rakyat tidak ingin adanya pergantian presiden pada 2019. Terlebih,
kata Arwani, calon kepala daerah yang diusung kelompok #2019GantiPresiden banyak yang tidak menang.

"Ini riil keinginan rakyat, terutama di Jawa sebagai lumbung pemilih. Rakyat tidak menginginkan pergantian presiden di 2019. Jadi
kalau yang diusung kelompok tanda pagar itu banyak yang tidak menang. Bahkan di Jawa itu kalah semua," katanya.

No Tradisi Teori Analisis


1 Sosiopsikologis Analisis Proses interaksi Pernyataan Wakil ketua PPP ,Arwani Tomafi Merujuk pada
hasil Pilkada di pulau Jawa sebagai lumbung suara
nasional, tentu beliau telah melakukan analisa dan proses
interaksi sebelum menyatakan bahwa Hasil Pilkada
serentak pudarkan gerakan #2019 ganti presiden,di
karenakan 3 Pilkada di Jawa yaitu Jawa Barat,Jawa
Tengah dan Jawa Timur dimenangkan oleh calon Gubernur
dari Partai pendukung Presiden petahana (Pak Jokowi) dan
salah satu partai pengusungnya adalah PPP
2 Sibernetika Kelompok Terpercaya Arwani Tomafi berasal dari Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) sebagai kelompok yang terpercaya (Bonavide)
sebagaimana kita ketahui keberadaan PPP yang didirikan
pada 5 Januari 1973 telah melalui asam garam pengalaman
berpolitik di Indonesaia dengan usia kelompok 45 tahun
dan masih eksis maka PPP adalah kelompok yang
terpercaya (Bonavide),

Tentu Politisi yang ada di PPP adalah politisi yang


berpengalaman dan tidak sembarangan dalam membuat
pernyataan melainkan berdasarkan data dan fakta

Model Input-Proses-output Output : Hasil Pilkada serentak pudarkan Gerakan #2019


ganti presiden tentu berdasarkan pada data dan fakta
berupa Quick Count dan real count.
Proses :informasi yang di dapat PPP baik melalui Quick
Count berbagai lembaga survey dan Real Count dari KPU
dan KPUD
Input : Ridwan kamil-UU (menang di Jawa Barat)
Ganjar –Yasin (Menang di Jawa tengah)
Kofifah-Emil (Menang di Jawa Timur)
Yang notabene baik PPP maupun partai koalisi dalam
pilkada tersebut mendukung Presiden JOKOWI kembali
pada Pilpres 2019
S3 Sosiokultural Teori Penyususnan Gidens percaya bahwa penyusunan selalu melibatkan tiga
dimensi
- Sebuah Penafsiran atau pemahaman (Interpretasi)
- Sebeuah rasa moralitas atau tindakan yang layak
- Rasa Berkuasa dalam bertindak
(Litlle John : 339)
Merujuk hal hal tersebut diatas maka :
- PPP (Arwani Tomafi) telah melakukan penafsiran
dan pemahaman atau interpretasi atas hasil
sementara Pilkada di jawa sebagai lumbung suara
dan korelasinya terhadap dukungan Pilpres 2019
- Dan sebagai rasa Moralitas (apa yang sebaiknya
dilakukan) tentu PPP sudah bersiap siap dengan
bekal lumbung suara yang dimiliki untuk
mensukseskan Calon Presiden dan wakil Presiden
yang diusungnya pada gelaran Pilpres 2019
- Dan bagaimana menuntaskan pemenangan Pilpres
2019 akan menjadi pembuktian kekuatan partai
yang merasakan kemenangan PIlkada saat ini
Teori Fungsional memandang proses sebagai sebuah
instrument dimana kelompok membuat keputusan,
Teori Fungsional menekankan hubungan antara kualitas komunikasi dan
hasil dari kelompok (Litle John : 344)
Jika dihubugkan dengan Teori Fungsional ini maka dapat
kami simpulkan bahwa dalam kaitan pernyataan Wakil
ketua PPP (arwani Tomafi) bahwa Hasil Pilkada serentak
pudarkan gerakan #2019 ganti presiden tentu sebuah
keputusan bersama dalam kelompok (PPP) berdasarkan
fakta dan data yang mereka miliki dan kesimpulan yang
diambil baik dari internal partai PPP maupun dari berbagai
release lembaga survey yang ada

Group think theory (Irving Janis) Pemikiran kelompok


adalah hasil langsung dari kepaduan kelompok,Kepaduan
Teori Pemikiran kelompok (Cohesiveness) adalah sebuah hasil dari tingkatan yang
semua anggota merasa bahwa tujuan mereka akan tercapai
dalam kelompok/golongan (LitleJohn: 346)

Kami memandang bahwa Cohesiveness dalam pengurus


DPP PPP sangat kuat sebagaimana ditunjukkan dengan
selalu satu suara dalam koalisi pemerintahan dan berniat
mendukung kembali presiden Jokowi untuk Pilpres 2019
berdasarkan Hasil Pilkada di Pulau Jawa sebagai barometer
suara nasional

DAFTAR PUSTAKA

Little Jhon & Foss, Theories of Human Comunication,edisi 9,Salema Humanika

Morissan. 2014. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana.

https://slideplayer.info/slide/5252138/ (Teori-teori Sibernetika)

http://e-journal.uajy.ac.id/3243/2/1KOM02754.pdf (hubungan antara kualitas pengambilan keputusan dalam kelompok dengan kualitas hasil keputusan pada Hotel Sahid Raya

Jogjakarta)

Anda mungkin juga menyukai