Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi antar budaya
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
M. Zepriansyah (1930501111)
DOSEN PENGAMPU:
PALEMBANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
Memahami komunikasi dan budaya”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, pemimpin para Nabi dan panutan bagi umat Islam di dunia
yang beriman dan bertaqwa, begitu juga dengan para keluarga dan sahabat yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang “Ila
Dzulumati Ilannur” serta kepada pengemban risalah mulia yang selalu mengikuti
metode serta langkah beliau yang menjadikan “Al-Qur‟an” sebagai pedoman sekaligus
sumber hukum.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan, demi kesempurnaan
karya ilmiah ini. Semoga amal kebaikan dan aktivitas yang kita lakukan selalu ada
dalam rahmat dan ampunannya, Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Komunikasi itu muncul, karena adanya kontak, interaksi dan
hubungan antar warga masyarakat yang berbeda kebudayaannya.Sehingga
"kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan,
begitulah kata Edward T. Hall. Jadi sebenarnya tak ada komunitas tanpa
kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses
pengalihan atau transmisi minimum dari informasi. Dengan kata lain, tidak
ada komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa
komunikasi. Di sinilah pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya
itu.
Menurut Alo Liliweri (pakar komunikasi antarbudaya)
mengatakan bahwa sebagai bagian dari tuntutan glabalisasi yang semakin
tidak terkendali seperti saat ini, mendorong kepada kita terjadinya sebuah
interaksi lintas budaya, lintas kelompok, serta lintas sektoral.Belum lagi
perubahan-perubahan global lainnya yang semakin deras dan menjadi bukti
nyata bahwa semua orang harus mengerti karakter komunikasi antarbudaya
secara mendalam.
Lebih lanjut, Alo Liliweri menjelaskan bahwa esensi komunikasi
terletak pada proses, yakni sesuatu aktivitas yang "melayani" hubungan
antara pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Itulah
sebabnya mengapa semua orang pertama-tama tertarik mempelajari
komunikasi manusia (human communication), sebuah proses komunikasi
yang melibatkan manusia kemarin, kini, dan mungkin di masa yang akan
datang.
Sedangkan budaya atau kebudayaan menurut Burnett Taylor
dalam karyanya yang berjudul Primitive Culture, adalah keseluruhan
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat, dan setiap
kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota
suatu masyarakat. Di samping mengetahui pengertian kebudayaan kita juga
harus mengetahui unsur-unsur kebudayaan manusia yang antara lain adalah
sejarah kebudayaan, identitas sosial, budaya material, peranan relasi,
kesenian, bahasa dan interaksi, stabilitas kebudayaan, kepercayaan atas
kebudayaan dan nilai, etnosentrisme, perilaku non-verbal, hubungan antar
2
ruang, konsep tentang waktu, pengakuan dan ganjaran, pola pikir, dan
aturan-aturan budaya.
Jadi yang dimaksud dengan komunikasi antarbudaya ialah
komunikasi antarpribadi yang dilakukan mereka yang berbeda
latarbelakang kebudayaan. Jadi, suatu proses kumunikasi simbolik,
interpretatif, transaksional, kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang
(karena memiliki keragaman) memberikan interpretasi dan harapan secara
berbada terhadap apa yang disampaikan dalam bentuk perilaku tertentu
sebagai makna yang dipertukarkan.
Secara alamiah, proses komunikasi antarbudaya berakar dari
relasi antarbudaya yang menghendaki adanya interaksi sosial. Menurut
Jackson (1967), menekankan bahwa isi (content of communication)
komunikasi tidak berbeda dalam sebuah ruang yang terisolasi. Isi (content)
dan makna (meaning) esensial dalam bentuk relasi (relations).
Salah satu perspektif komunikasi antarbudaya menekankan
bahwa tujuan komunikasi antarbudaya adalah mengurangi tingkat
ketidakpastian tentang orang lain. Tingkat ketidakpastian itu akan
berkurang manakala kita mampu meramalkan secara tepat proses
komunikasi. Karena itu, dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa manusia
tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.
Demikian pula, dapat dikatakan bahwa interaksi antarbudaya
yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Konsep ini
sekaligus menerangkan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya akan
tercapai (komunikasi yang sukses) bila bentuk-bentuk hubungan
antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta komunikasi
untuk memperbarui relasi antara komunikator dengan komunikan,
menciptakan dan memperbaharui sebuah manejemen komunikasi yang
efektif, lahirnya semangat kesetiakawanan, persahabatan, hingga kepada
berhasilnya pembagian teknologi, mengurangi konflik yang seluruhnya
merupakan bentuk dari komunikasi antarbudaya.
Karena itu, terjadinya kesenjangan dalam masyarakat
seringkali disebabkan oleh datangnya perubahan dari luar.struktur sosial
3
baru berdasarkan profesi dan fungsi yang lebih rasional mengakibatkan
perubahan relasi. Dalam kaitannya dengan komunikasi antar budaya,
perubahan-perubahan yang datang dari dalam maupun dari luar sangat
berpengaruh terhadap perubahan relasi antar budaya.Akibat kontak,
interaksi dan hibingan antar anggota masyarakat yang berbeda
kebudayaannya, muncullah komunikasi antarbudaya.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada komunitas tanpa budaya, tidak ada
masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses pengalihan atau transmisi
minimum dari informasi. Dengan kata lain tidak ada komunitas, tidak ada
masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa adanya komunikasi. Disinilah
pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya.Semua fenomena itu, selain
karena disebabkan perubahan yang ada, juga karena kurangnya
komunikasi.Akhirnya, memerlukan sebuah komunikasi antarbudaya guna
mengurangi kesalahpahaman di antara sesama manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1 Onong uchjana effendy, Ilmu komunikasi teori dan praktek ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2007)
5
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi
dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
➢ Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap
seseorang kepada orang lain.
6
terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan
tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian
pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
2.2 Definisi budaya
Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses budaya kita perlu
mengkaji secara ringkas Apa itu budaya atau kebudayaan agar mempunyai
kerangka pemikiran dan konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan sangat
banyak.AL Kroeber dan C. Kluckhlon dalam bukunya Cultural, A Critical Review
of Concept and Definition (1952) pernah menghitung ada sekitar 179 definisi
kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli:
➢ Edward T. Hall
7
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau
suatu generasi.
➢ Levo – Henriksson
2 Alo liliweri, Dasar-dasar komunikasi antar budaya(yogyakarta: Pustaka pelajar offset. 2003)
hlm. 152
8
komunikasi.Pentingnya komunikasi antarbudaya mengharuskan semua
orang untuk mengenal panorama dasar-dasar komunikasi antarbudaya
itu.Komunikasi itu muncul, karena adanya kontak, interaksi dan hubungan
antar warga masyarakat yang berbeda kebudayaannya. Jadi sebenarnya tak
ada komunitas tanpa kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian
kerja, tanpa proses pengalihan atau transmisi minimum dari informasi.
Dengan kata lain, tidak ada komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak ada
kebudayaan tanpa komunikasi. Di sinilah pentingnya kita mengetahui
komunikasi antarbudaya itu.
Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi
sosial kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi
antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya.
Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam
terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah
adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi;
komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai
ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator
kepada komunikan dalam bentuk simbol.
Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya terdiri
dari 2 istilah (konsep) yaitu konsep Komunikasi dan konsep Budaya.
Dengan demikian maka hubungan antara komunikasi dan budaya dapat
diibaratkan seperti sekeping mata uang logam, artinya jika sekeping mata
uang logam dilempar maka yang akan tampak kalau tidak gambar atau
angka.
Demikian juga komunikasi antar budaya, kalau tidak budaya mempengaruhi
komunikasi atau komunikasi mempengaruhi budaya. Jadi antara
komunikasi dan budaya tidak bisa dipisahkan, saling mempengaruhi
(mempunyai hubungan timbal balik).
Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Komunikasi à Budaya, artinya : melalui komunikasi kita membentuk
kebudayaan.
9
Budaya à Komunikasi, artinya : kebudayaan menentukan aturan & pola-
pola komunikasi. Keseluruhan perilaku komunikasi individu terutama
tergantung pada kebudayaannya.
Komunikasi à Budaya, artinya : Jika bukan karena kemampuan manusia
untuk berkomunikasi (menciptakan bahasa simbolik) tidak dapat
dikembangkan pengetahuan, makna, simbol, nilai-nilai, aturan dan tata
upacara yang memberikan batasan dan bentuk pada hubungan-hubungan.
Melalui komunikasi kita dapat mewariskan unsur-unsur kebudayaan dari
satu generasi ke generasi berikutnya serta dari satu tempat ke tempat lain.
Budaya à Komunikasi, artinya : Komunikasi merupakan sarana yang dapat
menjadikan individu sadar akan dan menyesuaikan diri dengan subbudaya-
subbudaya atau kebudayaan asing yang dihadapinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Antara komunikasi dan kebudayaan sangatlah erat kaitannya. Tidak akan ada
budaya tanpa adanya komunikasi dan begitu pula sebaliknya.
10
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
11