Disusun Oleh :
Ashri Nooraida Permana
210210120065
DIIP B
2013
Dampak Media Sosial Facebook di Kalangan
Remaja
Pada zaman sekarang ini, kemajuan teknologi dalam bidang
komunikasi sangatlah pesat. Terciptanya telepon selular, notebook,
layanan internet, dan berbagai gadget multifungsi canggih lainnya.
Dengan terciptanya gadget tersebut, manusia bisa saling berkomunikasi
satu sama lainnya tanpa ada batasan jarak dan waktu. Tetapi untuk saat
ini, yang paling banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia adalah
layanan internet.1 Layanan internet merupakan media komunikasi yang
memudahkan manusia untuk mencari informasi dan bisa menghubungkan
banyak orang sekaligus didalam dunia maya.
Salah satu jenis layanan intenet yang paling sering digunakan
manusia adalah media sosial, diantaranya adalah Facebook. Seperti apa
yang telah diungkapan oleh Direktur Jenderal
Aplikasi Informatika
membuat
mereka
mampu
memenuhi
kebutuhan
afiliasi
untuk berkoneksi dengan jaringan sosial yang luas dan terlihat dalam
sebuah jaringan sosial, sehingga membuat remaja menjadi dikenal oleh
orang lain dan memungkinkan untuk dapat berkembang menciptakan
sebuah hubungan (Christofides, Muise & Desmarais, 2009).2
Tetapi tanpa disadari, dengan memaparkan informasi pribadi akan
membuat berkurangnya privasi dalam diri mereka. Padahal, privasi
memiliki fungsi untuk mengembangkan identitas pribadi, yaitu mengenal
dan menilai diri sendiri (Altman, dalam Prabowo, 1998). Proses mengenal
diri sendiri bergantung pada kemampuan untuk mengatur sifat dan gaya
interaksi sosial dengan orang lain. Bila seseorang tidak dapat mengontrol
interaksi dengan orang lain, maka dirinya akan memberikan informasi
yang negatif tentang kompetensi pribadinya (Holahan, dalam Prabowo,
1998) atau akan terjadi proses ketelanjangan sosial dan proses deindividuasi
(Sarwono, dalam Prabowo, 1998). Menurut Westin (dalam Prabowo, 1998)
dengan privasi seseorang juga dapat melakukan evaluasi diri dan membantunya
mengembangkan dan mengelola perasaan otonomi diri (personal autonomy).
Otonomi ini meliputi perasaan bebas, kesadaran memilih dan kemerdekaan dari
pengaruh orang lain.3
media
sosial,
manusia
bisa
dengan
mudah
untuk
saling
3 Sumber: http://syadyside.wordpress.com/2011/03/18/dampak-psikologis-dari-perkembangan-teknologiinformasi-komunikasi-dalam-situs-jejaring-sosial/
bisa
menjadi
pintu
bertanggungjawab
masuk
untuk
bagi
berbagai
oknum-oknum
tindakan
yang
menyimpang,
tidak
seperti
Selain itu, dampak lain yang dapat muncul akibat terlalu sering
menggunakan sosial media adalah bisa terjadi kurangnya kontak sosial di
dunia nyata karena seseorang lebih senang untuk berinteraksi melalui
dunia nyata.
Mudahnnya remaja mengakses media sosial seperti Facebook,
membuat banyak orang tua khawatir. Apalagi dengan banyaknya kasus
kriminal yang diakibatkan oleh media sosial tersebut. Ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengawasi anak
remajanya, yaitu :
disalahgunakan.
Orangtua menjadi teman dekat anak. Karena dengan harmonisnya
jalinan komunikasi dan kedekatan hubungan yang dibina oleh
orangtua dengan anaknya, akan membuat mereka lebih mudah
untuk mengungkapkan isi hati dan problematikanya. Prinsipnya,
lebih baik anak mencurahkan isi hati dan masalahnya kepada
orangtuanya, ketimbang curhat dan meminta saran kepada teman-
orang
lain
melihat,
merasakan
seperti
orang
lain
merasakannya.
Kejujuran. Dengan selalu bersikap jujur, perilaku kita dapat diduga
saling
menghargai,
dan
saling
mengembangkan
SUMBER REFERENSI
Adiesty. Anak Puber? Ini Yang Harus Dilakukan!
http://mommiesdaily.com/2013/09/16/anak-puber-ini-yang-harusdilakukan/
(diakses pada 19 September 2013)
Antara News. Pengguna Facebook di Indonesia tertinggi ketiga dunia
http://www.antaranews.com/berita/317451/pengguna-facebook-diIndonesia-tertinggi-ketiga-di-dunia
Febrid, Melly. Bagaimana Cara Ortu Lindungi Anak dari Jejaring Sosial?
http://health.liputan6.com/read/685553/bagaimana-cara-ortulindungi-anak-dari-jejaring-sosial/?related=pbr&channel=h
(diakses pada 19 September 2013)