Anda di halaman 1dari 14

Teori Pengembangan Hubungan

Disusun Oleh :

Fikri Nugroho (0105183401)

Futri Zahra H. Manik (0105183405)

Harun Andika (0105182243)

Dosen :
Dr. Erwan Effendi, MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
GASAL 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala
karunia dan nikmat-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik yang
berjudul “Teori Pengembangan Hubungan” pada matakuliah Teori Komunikasi.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Bapak Dr. Erwan Effendi, MA. Yang telah
memberikan arahan mengenai tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau
mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan


pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi. Demikian, semoga makalah ini
dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan ilmu kita.

Medan, 24 Oktober 2019


Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Pengembangan Hubungan
2.2 Teori Penetrasi Sosial
2.3 Teori Pertukaran Sosial
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kemampuan hubungan sosial individu berkembang karena adanya dorongan rasa
ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di dunia sekitarnya. Dalam
perkembangannya, setiap individu ingin tahu bagaimanakah cara melakukan
hubungan secara baik dan aman dengan dunia sekitarnya, baik yang bersifat fisik
maupun sosial. Hubungan sosial dapat diartikan sebagai cara-cara individu bereaksi
terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimanakah pengaruh hubungan itu
terhadap dirinya. Dalam hubungan sosial ini menyangkut juga penyesuaian diri
terhadap lingkungan, seperti makan dan minum sendiri, berpakaian sendiri, mentaati
peraturan, membangun komitmen bersama dalam kelompok atau organisasinya, dan
sejenisnya.
Manusia mempunyai keistimewaan dari mahluk-mahluk yang lain, ia diciptakan
oleh Allah SWT begitu sempurna dan kesempurnaan ini manusia dapat meningkatkan
kehidupanya. Dengan berfikir atau bernalar, merupakan satu bentuk kegiatan akal
manusia melalui pengetahuan yang kita terima melalui panca indra diolah dan
ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran. Aktivitas berfikir adalah berdialog
dengan diri sendiri dengan manisfestasinya, ialah mempertimbangkan , merenungkan,
menganalisis menunjukan alasan-alasan, membuktikan sesuatu, menggolong-
golongkan, membanding-bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan
pikiran, mencari kualitasnya, membahas secara realitas dan lain-lain. Sesuai dengan
makna filsafat yaitu sebagai ilmu yang bertujuan untuk berusaha memahami semua
yang timbul dalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia, maka berfilosofis
memerlukan suatu ilmu dalam mewujudkan pemahaman tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang di maksud dengan teori?
2) Apa yang di maksud dengan hubungan?
3) Apa yang di maksud dengan teori pengembangan hubungan?
4) Apa yang di maksud dengan teori penetrasi?
5) Apa yang di maksud dengan analogi bawang?
6) Apa yang di maksud dengan teori pertukaran sosial?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui tentang teori
2) Untuk mengetahui tentang hubungan
3) Untuk mengetahui tentang teori pengem bangan hubungan
4) Untuk mengetahui tentang teori penetrasi
5) Untuk mengetahui analogi bawang
6) Untuk mengetahui tentang teori pertukaran sosial
BAB II
Pembahasan

2.1 Teori Pengembangan Hubungan

Teori berasal dari bahasa latin yaitu “Theoria” yang merupakan kata benda yang
secara harfiah memiliki arti perenungan, spekuilasi atau visi. Sedangakan secara garis
besar teori memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan
atau konteks diskusi yang digunakan. Secara umum teori diartikan sebagai
serangkaian bagian, definisi atau dalil yang saling berhubungan dan menghadirkan
sebuah pandangan sistematis tentang fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel. Dalam sosial teori diartikan sebagai sebuah sistem dari keterkaitan atau ide-
ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.
Sedangakan dalam ilmu pengetahuan teori diartikan sebagai model atau kerangka
pikiran yang menjelaskan fenomena atau fenomena sosial tertentu.

Hubungan adalah sesuatu yang terjadi apabila dua orang atau hal atau keadaan
saling mempengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. 1
Hubungan pun suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada kegiatan yang
lain. Selain itu, arti kata hubungan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses, cara
atau arahan dampak atau pengaruh terhadap obyek lainnya.

Sementara, teori pengembangan hubungan adalah penjelasan tentang cara-cara


menilai individu secara berbeda. Jadi dalam teori ini dapat mengobservasi perilaku
seorang individu apakah perilaku individu tersebut disebabkan internal maupun
eksternal. Perilaku internal biasanya disebabkan oleh perilaku pribadi seseorang itu
sendiri, sedangkan eksternal disebabkan oleh dianggap, telah dipaksa untuk
berprilaku demikian sesuai situasi.

2.2 Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory)

Teori Penetrasi sosial adalah teori yang membahas bagaimana perkembangan


kedekatan dalam sebuah hubungan. Teori penetrasi sosial secara umum membahas
tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal.2 Teori yang menjelaskan proses
terjadinya pembangunan hubungan interpersonal secara bertahap dalam pertukaran
sosial. Terdapat 3 level, yaitu artificial level (awal hubungan), intimate level
(hubungan dalam proses), very intimate level (hubungan yg lebih intim). Di sini

1
Tams Jayakusuma, “communication theory” , 2001, hlm. 25)
Griffin Emory, “A First Look at Communication Theory”, 5th edition, New York:
2

McGraw-Hill, 2003, page 132—141


dijelaskan bagaimana dalam proses berhubungan dengan orang lain, terjadi berbagai
proses gradual, di mana terjadi semacam proses adaptasi di antara keduanya.

Teori ini mengambarkan suatu pola pengembangan hubungan, sebuah proses


yang diidentifikasi sebagai penetrasi sosial. Penetrasi sosial merujuk pada sebuah
proses ikatan hubungan dimana individu-individu bergerak dari komuikasi superficial
menuju ke komunikasi yang lebih intim.

Asumsi Teori Penetrasi Sosial3


1) Relationship development bergerak dari lapisan superfisial ke lapisan lebih
dekat hubungannya.
2) Hubungan interpersonal dibangun dalam lingkungan yang sistematis dan
dapat diprediksi.
3) Relational sistematis dapat berjalan baik yang menghasilkan de- penetrasi dan
disolusi.
4) Pembukaan diri (self-disclosure) adalah inti dari perkembangan hubungan.
a. Analogi Bawang

Di dalam teori ini juga terdapat sebuah analogi yang menggambarkan bagaimana
teori ini dapat di aplikasikan. Analogi bawang merupaka analogi yang dapat
menjelaskan bagaimana proses penetrasi sosial dalam sebuah hubungan itu dapat
terjadi. Pada analogi bawang ini, terdapat pembagian-pembagian tingkat penetrasi
sosial berdasarkan lapisan-lapisan yang ada di bawang tersebut.
Lapisan-lapisan itu di ibaratkan sebagai suatu proses kedalaman interaksi
yang terjadi. Mulai dari lapisan luar hingga lapisan dalam, dimana memiliki proses
yang masing-masing berbeda. Disitu terdapat beberapa pengkategorian berdasarkan
lapisan itu
Altman dan Taylor mengibaratkan manusia seperti bawang merah.4
Maksudnya adalah pada hakikatnya manusia memiliki beberapa layer atau lapisan

3
Richard West, Communication Theory, 2013
kepribadian. Jika kita mengupas kulit terluar bawang, maka kita akan menemukan
lapisan kulit yang lainnya. Begitu pula kepribadian manusia seperti pada teori sosial
kognitif .
Lapisan kulit terluar dari kepribadian manusia adalah apa-apa yang terbuka
bagi publik, apa yang biasa kita perlihatkan kepada orang lain secara umum, tidak
ditutup-tutupi. Dan jika kita mampu melihat lapisan yang sedikit lebih dalam lagi,
maka di sana ada lapisan yang tidak terbuka bagi semua orang, lapisan kepribadian
yang lebih bersifat semiprivate. Lapisan ini biasanya hanya terbuka bagi orang-orang
tertentu saja, orang terdekat misalnya. Dan lapisan yang paling dalam adalah wilayah
private, di mana di dalamnya terdapat nilai-nilai, konsep diri, konflik-konflik yang
belum terselesaikan, emosi yang terpendam, dan semacamnya. Lapisan ini tidak
terlihat oleh dunia luar, oleh siapapun, bahkan dari kekasih, orang tua, atau orang
terdekat manapun. Akan tetapi lapisan ini adalah yang paling berdampak atau paling
berperan dalam kehidupan seseorang.
Kedekatan kita terhadap orang lain, menurut Altman dan Taylor, dapat dilihat
dari sejauh mana penetrasi kita terhadap lapisan-lapisan kepribadian tadi. Dengan
membiarkan orang lain melakukan penetrasi terhadap lapisan kepribadian yang kita
miliki artinya kita membiarkan orang tersebut untuk semakin dekat dengan kita
seperti dalam fungsi fungsi komunikasi .Dalam teori penetrasi sosial, kedalaman
suatu hubungan adalah penting.
pertama: Pendidikan,
kedua: Kencan,
ketiga: Pernikahan
keempat: Kematian.
b. Tahapan Proses Penetrasi Sosial
1. Orientasi,membuka sedikit demi sedikit

4
Irwin Altman dan Dalmas A. Taylor, Sosial Penetration : Development of
Interpersonal, 1973
Merupakan tahapan awal dalam interaksi dan terjadi pada tingkat publik.
Disini hanya sedikit dari kita yang terbuka untuk orang lain.
2. Pertukaran penjajakan afektif: munculnya diri
Dalam tahap ini, merupakan perluasan area publik dari diri dan terjadi ketika
aspek-aspek dari kepribadian seorang individu mulai muncul.
3. Pertukaran afektif: komitmen dan kenyamanan
Ditandai dengan persahabatan yang dekat dan pasangan yang intim. Dalam
tahap ini, termasuk interaksi yang lebih “tanpa beban dan santai”.
4. Pertukaran stabil: kejujuran total dan keintiman
Tahap terakhir ini merupakan tahapan dimana berhubungan dengan
pengungkapan pemikiran, perasaan dan perilaku secara terbuka
yangmengakibatkan munculnya spontanitas dan keunikan hubungan yang
tinggi.
Teori Penetrasi Sosial dipopulerkan oleh Irwin Altman & Dalmas Taylor.
Teori penetrasi sosial secara umum membahas tentang bagaimana proses komunikasi
interpersonal. Di sini dijelaskan bagaimana dalam proses berhubungan dengan orang
lain, terjadi berbagai proses gradual, di mana terjadi semacam proses adaptasi di
antara keduanya, atau dalam bahasa Altman dan Taylor: penetrasi sosial.5
Teori pertukaran sosial

2.3 Teori Pertukaran Sosial (The Social Exchange Theory)

Teori Pertukaran Sosial adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku
sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus di
dalam hidupnya.6 Teori pertukaran sosial merupakan satu teori yang telah
dikembangkan oleh pakar psikologi John Thibaut dan Harlod Kelley, ahli sosiologi
seperti George Homans, Richard Emerson, dan Peter Blau. Berdasarkan teori ini, kita

5 Tine Agustin Wulandari, “memahami pengembangan Hubungan


Antarpribadi Melalui Teori Penetrasi Sosial”, hlm. 11
6
Burhan, “sosiologi komunikasi”, Jakarta: kencana media grup, hlm. 265
memasuki hubungan pertukaran dengan orang lain karena dengan itu kita dapat
memperoleh sesuatu ganjaran. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang
lain akan menghasilkan sesuatu ganjaran.
Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan
orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:

1. Keseimbangan antara apa yang diberikan ke dalam hubungan dan apa yang
dikeluarkan dari hubungan itu.
2. Jenis hubungan yang dilakukan.
3. Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Misalnya, pola-pola perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan,


persahabatan – hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat
merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan
perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika
merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.

a. Asumsi Dasar Teori Pertukaran Sosial

Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar
hubungan.7 Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat
dasar manusia adalah sebagai berikut :

1. Manusia mencapai penghargaan dan menghindari hukuman.


Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman
sesuai dengan konseptualisasi dari pengurangan dorongan. Pendekatan ini
berpendapat bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan
internal. Ketika orang ,merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk
menguranginya, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.
2. Manusia adalah makhluk rasional.

7
Sutaryo, “Sosiologi-Komunikasi”, 2005, hlm. 12
Manusia adalah makhluk rasional merupakan asumsi yang penting bagi teori
pertukaran sosial.
3. Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan
penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang
lainnya.
Asumsi ketiga, menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan
adanya keanekaragaman. Tak ada satu standar yang dapat digunakan pada semua
orang untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.
Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar dari
suatu hubungan :
1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan
Dalam suatu hubungan ketika seorang partisipan mengambil suatu tindakan, baik
partisipan yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena
akibat.
2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses
Pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. Secara khusus
waktu mempengaruhi pertukaran karena pengalaman-pengalaman masa lalu
menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini
mempengaruhi pertukaran-pertukaran selanjutnya.
b. Struktur Pertukaran
Pertukaran terjadi dalam beberapa bentuk dalam matriks, anatara lain, pertukaran
langsung, pertukaran tergeneralisasi dan pertukaran produktif. Dalam pertukaran
langsung (Direct Exchange), timbal balik dibatasi pada kedua aktor yang terlibat.
Pertukaran tergeneralisasi (Generalized Exchange) melibatkan timbal balik yang
bersifat tidak langsung. Seseorang memberikan kepada orang lain, dan penerima
merespon tetapi tidak kepada orang pertama.akhirnya, pertukaran dapat bersifat
produktif, yaitu kedua aktor harus saling berkontribusi agar keduanya memperoleh
keuntungan.
Dalam pertukaran langsung dan tergeneralisasi, satu orang diuntungkan oleh nilai
yang dimiliki oleh orang yang lainnya. Satu orang menerima penghargaan, sementara
yang satunya mengalami pengorbanan. Dalam pertukaran produktif (Productive
Exchange), kedua orang mengalami pengorbanandan mendapatkan penghargaan
secara simultan.

BAB III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Teori pengembangan hubungan adalah penjelasan tentang cara-cara menilai
individu secara berbeda. Jadi dalam teori ini dapat mengobservasi perilaku
seorang individu apakah perilaku individu tersebut disebabkan internal maupun
eksternal. Perilaku internal biasanya disebabkan oleh perilaku pribadi seseorang
itu sendiri, sedangkan eksternal disebabkan oleh dianggap, telah dipaksa untuk
berprilaku demikian sesuai situasi.
Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory)
Teori Penetrasi sosial adalah teori yang membahas bagaimana perkembangan
kedekatan dalam sebuah hubungan. Teori penetrasi sosial secara umum
membahas tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal.
Teori Pertukaran Sosial adalah teori yang termasuk dalam paradigma perilaku
sosial, yaitu paradigma yang mempelajari perilaku mausia secara terus-menerus
di dalam hidupnya.

3.2 SARAN
Semoga,apa yang disusun di dalam makalah,dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.baik itu secara langsung maupun tidak langsung.Agar
kehidupan kita dalam berhubungan bermasyarakat khususnya dalam
komunikasi dapat lebih baik lagi. Karena manusia tidak akan bisa hidup
tanpa komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai