Media
STEPHEN W. LITTLEJOHN
Kita hidup dalam apa yang disebut Marshall Mcluhann sebut dengan
global village; media komunikasi modern memungkinkan jutaan orang
diseluruh dunia terus menerus terkoneksi. Oleh sebab itu, yang penting bagi
komunikasi massa adalah media itu sendiri. Selain membuat konsep dari sifat dan
isi media, para peneliti media mengenali adanya dua sisi komunikasi massa. Satu
sisi dilihat dari sudut pandang; dari media ke masyarakat yang lebih besar dan
institusinya. Para ahli teori yang tertarik dalam hubungan media masyarakat
tertarik pada berbagai cara media ditanamkan dalam masyarakat serta pengaruh
mutual antara susunan masyarakat yang lebih besar dan media. Ini merupakan sisi
mikro dari teori komunikasi massa. Sisi yang kedua melihat pada manusia sebagai
kelompok maupun individu yang menggunakan media. Sisi ini menggambarkan
hubungan antara media dan audiens. Para ahli teori yang tertarik pada hubungan
media audiens berfokus pada pengaruh kelompok dan individu serta hasil-hasil
dari transaksi media. Pandangan ini merupakan sisi mikro dari teori komunikasi
massa.
Dalam sebuah bidang, teori media berhubungan dengan tiga area tematik
yang besar- isi dan susunan media, masyarakat dan budaya, serta audiens. Tema
isi dan susunan media mencakup pengaruh isi media dan isinya. Tema ini
Saat ini kita berada dalam era simulasi, dimana tanda tidak lagi mewakilitetapi menciptakanrealitas kita. Karena objek-objek terrpisah dari keadaan
alami mereka sebenarnya, mereka memiliki makna yang aneh bagi kita. Kita
membeli sebuah jam, bukan untuk benar-benar mengingat waktu, tetapi untuk
dipakai sebagai bagian dari pakaian.
TRADISI SOSIOKULTURAL
Kami meringkas tiga bentuk karya dalam tradisi sosiokultural yang
membantu kita memahami bagaimana fungsi dari, dan respons terhadap, media
sebagai bagian dari konteks budaya yang lebih besar. Pertama, teori media,
menguji pengaruh sosiokultural terhadap media terlepas dari konteks. Kedua,
penyusunan agenda, menelusuri pengaruh media pada agenda sosial. Terakhir,
kami menyertakan penelitian media tidakan sosial yang menelusuri komunitas
media itu sendiri.
Teori Media Klasik
Media terpisah dari apapun isi yang disampaikannya, pengaruh individu
ataupun masyarakat. Gagasan ini dalam berbagai bentuknya adalah apa yang kita
sebut dengan teori media. Bagi Mcluhan dan Innis, media merupakan
perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang menonjol dalam penggunaan
membiaskan masa historis apapun. Mc Luhan memandang setiap media sebagai
sebuah perpanjangan pikiran manusia: Rodaadalah perpanjangan dari kaki.
Buku adalah perpanjangan mata Pakaian, sebuah perpanjangan kulitSirkuit
Listrik, sebuah perpanjangan system syaraf sentral.
Dalam bentuk hubungan ini, jika dua orang saling bertatapan, hubungan
simbolis yang positif akan menonjolkan kekuasaan yang besar atas agenda
masyarakat. Ini akan menjadi masalah, misalnya, dengan pejabat masyarakat yang
berkuasa yang memiliki hubungan baik dengan pers. Sebaliknya, jika media dan
sumber-sumber yang berkuasa tidak saling setuju akan terjadi pertentangan antara
mereka. Jenis hubungan yang kedua adalah sumber dengan kekuasaan yang tinggi
dan media dengan kekuasaan yang rendah. Di sini, sumber eksternal mungkin
akan menunjuk media dan menggunakannya untuk mencapai tujuannya sendiri.
Inilah yang terjadi, misalnya, ketika para politikus membeli jadwal siaran atau
ketika seorang Presiden yang popular memberikan pers hak istimewa untuk
mewawancarainya. Dalam tipe hubungan yang ketiga, sebuah sumber dengan
kekuasaan yang lebih tinggi, organisasi media itu sendiri akan sangat bertanggung
jawab terhadap agenda mereka.
Penelitian Media Tindakan Sosial
Gerald Schoening dan James Anderson menyebut pendekatan berdasarkan
masyarakat dengan penelitian media tindakan social dan mereka menggaris
bawahi enam dasar pemikiran dari penelitian ini. Pertama, makna tidak ada dalam
pesan itu sendiri, tetapi dihasilkan oleh sebuah proses interpretif di dalam audiens.
Pemikiran yang kedua adalah bahwa makna pesan-pesan media dan program tidak
ditentukan secara pasif, tetapi dihasilkan secara aktif oleh audiens. Pemikiran
yang ketiga adalah bahwa makna media terus bergeser ketika anggota mendekati
media dalam cara yang berbeda. Keempat, makna sebuah program atau pesan
tidak pernah ditentukan sendiri, tetapi bersifat komunal. Kelima, tindakan yang
kebutuhan tertentu dan mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi, anda tidak
bergantung pada semua media.
Teori Pengembangan
Penelitian yang dilakukan oleh George Gerbner dan rekan-rekannya-teori
pengembangan-menyatakan bahwa televisi menghadirkan cara untuk memandang
dunia. Gerbner menyebut pengaruh ini dengan pengembangan karena televisi
diyakini sebagai agen penyetara dalam budaya, atau mengembangkan suatu
budaya. Analisis pengembangan berkaitan dengan keseluruhan pola yang
dikomunikasikan secara kumulatif oleh televisi dalam periode keterbukaan yang
panjang, bukan oleh isi atau pengaruh tertentu. Dengan kata lain, ini bukanlah
sebuah teori tentang pengaruh media individu, tetapi sebuah pernyataan tentang
budaya sebagai sebuah kesatuan.
Teori-teori yang membantu menjelaskan mengapa pengaruh-pengaruh
media kompleks. Model penggunaan, kepuasan, dan ketergantungan memiliki
lebih banyak kekuasaan pada anggota audiens dalam hubungan yang mereka
miliki dengan media.
TRADISI SIBERNETIKA
Pengaruh dari opini
mereka dalam menghasilkan keuntungan. Cabang yang kedua adalah teori media
ekonomi politik, yang, seperti Marxisme Klasik, menyalahkan kepemilikan media
bagi keburukan masyarakat. Cabang teoritis yang Ketiga adalah Frankfurt School.
Teori ini, yang memandang media sebagai cara untuk membangun budaya,
menempatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang pada materi.
Cabang yang keempat adalah teori hegemonis. Hegemoni merupakan dominasi
ideology palsu atau cara pikir terhadap kondisi sebenarnya. Keempat cabang yang
pertama- Marxisme klasik, Ekonomi politik, Frankfurt, dan Hegemonis adalah
pendekatan yang berbeda terhadap media dalam tradisi teori kritis. Tradisi kritis
mengambil arah yang sedikit berbeda dengan pendekatan McQuail yang
kelima-penelitian budaya.
APLIKASI DAN IMPLIKASI
1.
Media
yang
mana
komunikasi
terjadi
mendukung
pembentukan
masyarakat
Oleh karena itu, terpisah dari isi, hal ini mengharuskan kita untuk berfikir
kritis dan kreatif tentang media yang kita konsumsi, bagaimana media tersebut
memengaruhi kita sebagai individu, dan bagaimana media tersebut membentuk
budaya dan masyarakat kita.
2.
pengaruh dalam
10
merupakan bagian integral dari budaya dan tidak dapat dipisahkan dari institusi
social berskala besar lainnya.
3.
pesan media
Alih-alih menanyakan apakah audiens mudah dipengaruhi oleh media,
lebih baik untuk menanyakan kapan dan dalam kondisi apa audiens dipengaruhi
dan kapan mereka tidak dipengaruhi.
11
BAB 11
BUDAYA DAN MASYARAKAT
STEPHEN W. LITTLEJOHN
Dalam Bab ini, kita akan melihat pada sudut pandang terluas pada
komunikasi dalam konteks masyarakat dan budaya. Dalam Bab ini, kita akan
melihat beberapa teori dari berbagai tradisi yang membantu kita memahami
konteks masyarakat dan budaya.
TRADISI SEMIOTIK
Ingatlah dari Bab 3 bahwa Semiotic merupakan kajian tentang bagaimana
tanda-tanda, termasuk bahasa, menjembatani dunia pengalaman dan pikiran
manusia. Oleh karena hanya ada sedikit hubungan alami antara bahasa dan
realitas, bahasa sebenarnya membentuk realitas. Salah satu perbedaan untama
antar budaya-budaya adalah bagaimana bahasa digunakan, seperti ditunjukkan
oleh kedua teori.
Relativitas Linguistik
Hipotesis Sapir-Whorf yang juga dikenal sebagai teori Relativitas
Linguistic didasarkan pada penelitian Edward Sapir dan anak didiknya, Benjamin
Lee Whorf. Hipotesis Whorf tentang relativitas linguistic menyatakan bahwa
susunan bahasa sebuah budaya menentukan perilaku dan kebiasaan berfikir dalam
budaya tersebut. Hipotesis ini menyatakan bahwa proses pemikiran kita dan cara
kita memandang dunia dibentuk oleh susunan tata bahasa. Penelitiannya bersama
12
13
14
15
16
mereka memiliki ide yang berbeda, keyakinan, sikap, dan perilaku. Tetapi
individu juga berbagi banyak karakteristik dengan orang lain, dan mereka
cenderung ke grup bersama-sama ke dalam kelompok orang-orang seperti yang
berpikiran. Memang, budaya adalah kelompok besar individu yang berbagi
ideologi umum dan praktek. DSIT upaya untuk menjelaskan, dalam hal sistem,
bagaimana kesamaan mengembangkan dan bagaimana bentuk budaya. Ini
fenomena kelompok-clustering disebabkan oleh pengaruh timbal-balik antara
individu-individu yang berbagi ruang sosial umum. Karakteristik bersama
kelompok perubahan secara dinamis dengan kontak baru dan interaksi. Jelas,
pengelompokan fenomena ini tidak acak. Pengaruh antara individu-individu
bervariasi sepanjang tiga dimensi. Yang pertama adalah kekuatan pengaruh
berbagai individu dalam ruang sosial. Yang kedua adalah kedekatan, atau daya
tarik antara dua orang. Yang ketiga adalah jumlah orang dalam ruang sosial. Jika
Anda memiliki banyak orang, sejumlah besar di antaranya berpengaruh dalam
ruang sosial yang sama, kecenderungan pengelompokan akan sangat tinggi. Jika
ada orang yang lebih sedikit, orang-orang berpengaruh sedikit, dan sedikit
kesempatan untuk berbicara, pengelompokan akan kurang mungkin.
Penyebaran Informasi dan Pengaruh
Pengaruh ini selanjutnya dikenal sebagai hipotesis arus dua langkah sangat
mengejutkan dan memiliki pengaruh yang besar pada pemahaman kita tentang
peran media massa. Penelitian Lazarsfeld merupakan awal penelitian pada
bagaimana informasi dan pengaruh disebarkan dimasyarakat. Ia menemukan
bahwa para pemilih lebih dipengaruhi oleh teman-teman mereka selama masa
17
kampanye ketimbang oleh media. Teori arus dua langkah diringkaskan dengan
baik dalam buku Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld yang berjudul Personal
Influence. Para penulis ini menegaskan bahwa individu-individu tertentu yang
dikenal sebagai pemimpin pendapat menerima informasi dari media massa dan
memberikannya kepada rekan-rekannya. Sebuah model langkah majemuk secara
umum diterima sebagai model yang lebih akurat dalam proses yang sebenarnya.
Dalam penggunaan sebuah inovasi, misalnya, individu-individu tertentu akan
mendengar kabar tersebut secara langsung dari sumber-sumber media, sedangkan
orang lain akan tertinggal beberapa langkah. Penyebaran sebuah inovasi terjadi
ketika adopsi sebuah gagasan, praktik, atau objek menyebar melalui komunikasi
dalam sebuah system social.
Teori penyebaran yang paling luas dan terorietasi pada komunikasi adalah
teori dari Everett Rogers dan rekan-rekannya. Program ini dibangun berdasarkan
gagasan bahwa saluran komunikasi interpersonal akan sangat penting bagi
pengadopsian metode pengendalian kelahiran. Mereka mendapati bahwa kepala
desa awalnya mendapatkan informasi tersebut dari media massa dan kunjungan
pekerja KB, tetapi jaringan interpersonal menjadi yang terpenting dalam proses
penyebaran penggunaan. Ada dua variable jaringan yang sangat penting. Variabel
yang pertama adalah tingkat dimana pemimpin klub ibu terhubung dengan orang
lain dalam jaringan desa. Variable kedua adalah jumlah hubungan antara jaringan
KB dan jaringan desa secara umum.
Tingkat penggunaan ditentukan oleh persepsi manfaat relative dari inovasi
tersebut dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai dan pengalaman yang ada.
18
Kerumitan inovasi menjadi masalah dan pengguna yang potensial akan lebih siap
dalam menerima sebuah inovasi yang dapat mereka coba, tanpa membuat
komitmen yang besar. Mereka juga mungkin ingin mengamati penggunaan oleh
orang lain sebelum mereka memutuskan untuk menggunakannya. Manusia
berbeda dalam tingkat resistensi dan dukungan social yang diperlukan untuk
menggunakan gagasan, praktik, atau objek-objek baru. Selalu ada individu yang
akan menggunakan sebuah inovasi lebih awal, sebelum sebagian besar orang
berpikir untuk melakukannya.
Kedua teori dalam tradisi ini merupakan teori-teori jaringan yang penting;
mereka menggambarkan system-sistem komunikasi yang terdiri atas jalur-jalur
komunikasi yang menyatukan manusia dalam putaran sibernetika.
TRADISI FENOMENOLOGIS
Dalam situasi-situasi ini, sebagian besar dari kita akan memilih kontak
pribadi dan pengamatan sebagai sebuah cara untuk belajar lebih banyak tentang
penglaman-pengalaman budaya. Banyak peneliti yang merasakan hal serupa dan
memilih untuk mempelajari budaya melalui interaksi interpersonal daripada
menggunakan
tes,
percobaan,
dan
kuisioner. Pengetahuan
inilah
yang
19
HERMENEUTIKA BUDAYA
Hermeneutika ini membutuhkan pengamatan dan penggambaran tindakan
sebuah kelompok, layaknya seseorang yang menguji naskah tertulis dan mencoba
untuk mencari tahu maksudnya. Clifford Geertz merupakan seorang penafsir
budaya atau etnograf
20
21
2.
4.
dalam komunitas
5.
Speech act atau serangkaian perilaku spesifik yang diambil sebagai sebuah
Komponen speech act atau apa yang dianggap menjadi elemen dari sebuah
tindakan komunikatif
8.
Aturan
22
9.
menuntaskan.
Pelaku dalam komunikasi lokal menciptakan makna bersama dengan
menggunakan kode yang memiliki sejumlah pemahaman.
Donal Carbaugh menyatakan bahwa etnografi mengangkat paling tidak
tiga jenis masalah. Masalah pertama adalah untuk menemukan jenis identitas
bersama yang diciptakan oleh komunikasi dalam komunitas budaya, jadilah
Afrika-Amerika, pemandu sorak La Habra High School, pelaku bisnis orang
Jepang, atau Johns Auto Body Bowlers. Masalah yang kedua adalah untuk
menguak makna bersama dari performa public dilihat dalam kelompok. Ketiga
adalah untuk menggali kontradiksi atau paradox dari kelompok. Pertanyaan
tentang norma yang mencari cara komunikasi yang digunakan untuk mendirikan
standard dan gagasan tentang baik dan buruk yang memengaruhi pola
komunikasi. Pertanyaan tentang pola melihat pada jenis komunikasi yang
digunakan dalam masyarakat. Pertanyaan tentang kode budaya menarik perhatian
tentang makna dari symbol dan perilaku yang digunakan seperti budaya
komunikasi dalam komunitas.
PERFORMA ETNOGRAFI
Seorang Antropolog Victor Turner adalah yang paling terkenal dalam
memperhatikan fakta bahwa budaya itu diselenggarakan. Sebuah limin seperti
sebuah ambang pintu diantara dua tempat. Turner mencatat bahwa drama social
cenderung mengikuti proses tertentu. Penyelenggaraan budaya melibatkan tidak
23
hanya manipulasi dari tubuh itu sendiri, tetapi manipulasi dari berbagai media
juga yang mungkin dirasakan oleh mata, telinga, hidung, lidah, dan sentuhan.
Penyelenggaraan budaya seperti pemilihan Presiden adalah cara bahwa binatang
memperlihatkan pada penonton budayanya sendiri. Dengan melihat bagaimana
pelaku penyelenggaraan ini menjalankannya dengan pelanggaran, krisis, tindakan
penyesuaian kembali dan reintegrasi maka budaya dibentuk dan dipelajari. Teori
etnografis dengan jelas memprioritaskan kondisi budaya dan kecenderungan
individu.
TEORI KRITIS
Banyak teori komunikasi memiliki sebuah kecenderungan untuk
menormalkan lembaga dan struktur yang dibentuk dalam interaksi social.
Kemudian, karya dalam tradisi ini melihat jalan dimana power tidak seimbang,
hegemoni dan dominasi yang dibentuk dalam interaksi social, serta karya ini
membayangkan kemungkinan lainnya yang manusiawi dan berorientasi sangat
demokratis. Sebagian besar para ahli teori kritis sekarang ini memandang proses
social sebagai overdetermined yang berarti bahwa mereka disebabkan oleh banyak
sumber. Kategori-kategori ini adalah (1) teori modernis; (2) teori post-modern; (3)
post-strukturalisme; (4) post- kolonialisme.
MODERNISME
Versi modern- sering menunjukan sebagai structural- memusatkan pada
proses struktur social yang sedang terjadi yang dianggap nyata dan kekal,
walaupun mereka mungkin tersembunyi di balik kesadaran setiap orang.
24
Sebaliknya, versi post-modern mengajarkan bahwa tidak ada struktur nyata atau
inti makna dan struktur yang menekan adalah hanya berlangsung sebentar.
Tradisi structural dalam ilmu kritis social sangat teoritis dalam hubungannya
bahwa ini menyajikan sebuah versi kehidupan social untuk menjelaskan
bagaimana struktur yang menekan bekerja. Tradisi post-modern agak antiteroris
karena menyangkal keberadaan struktur khusus dari waktu ke waktu.
Marxisme
Marx meyakini bahwa masyarakat adalah sarana produksi yang
menentukan struktur dari masyarakat itu. Disebut hubungan superstruktur dasar,
gagasan ini adalah ide bahwa ekonomi adalah dasar dari semua struktur social.
Semua institusi yang mengabadikan pola dominasi ini dimungkinkan dengan
system ekonomi seperti ini. Praktik komunikasi adalah sebuah hasil dari tekanan
antara kreativitas individual dan batasan social pada kreativitas tersebut. Bagi
Althusser, ideology merupakan kehadiran dari struktur masyarakat itu sendiri dan
mencuat dari praktik sebenarnya yang dijalankan oleh institusi dalam masyrakat.
Menurut Althusser, superstruktur ini terdiri atas aparat Negara represif, seperti
halnya polisi dan militer, perangkat Negara ideologis, seperti pendidikan, agama
dan media massa. Mekanisme represif menjalankan sebuah ideology ketika
terancam oleh tindakan menyimpang dan perangkat ideology memproduksi
kembali lebih rumit dan aktivitas komunikasi sehari-hari dengan membuat sebuah
ideology kelihatan normal. Penganut Marxis asal Italia, Atonio Gramsci, awalnya
menguraikan konsep hegemoni. Saat ini, teori Marxis, kebalikan dari cabang lain
25
26
27
feminism radikal bahwa penekanan wanita lebih jauh daripada hak politik saja.
Bagi feminis radikal, masalahnya berasal dari inti struktur social kita yang
patriarkis.
POST MODERNISME
Sementara cabang modern dalam tradisi kritis mengidentifikasikan sebuah
varietas sebuah prasangka struktur social yang menekan, cabang post-modern
menolak ide yang mempertahankan penyusunan bertanggung jawab terhadap
ketidakadilan kekuasaan. Post-modernisme didasari oleh gagasan dimana realitas
social tetap dihasilkan, dihasilkan kembali, dan diubah dengan kegunaan bahasa
dan bentuk symbol lainnya. Kita mulai bagian ini dengan menjelaskan kajian
budaya, pergerakan yang sering teridentifikasi dengan post-modernisme.
Kemudian, kita beralih pada dua area penting penerapan dan perluasan kajian
budaya feminis dan teori kritis ras
Kajian budaya
Kajian budaya meliputi investigasi tata cara budaya yang dihasilkan
melalui sebuah perjuangan di antara ideology-ideologi. Mereka mempercayai
bahwa perubahan tersebut akan terjadi dalam dua cara : (1) dengan
mengidentifikasi kontradiksi dalam masyarakat, resolusi yang akan membawa
perubahan positif, sebagai lawan dari yang menindas; dan (2) dengan memberikan
interpretasi yang akan membantu manusia memahami dominasi dan perubahan
yang diinginkan. Kajian komunikasi massa adalah inti dari karya ini karena media
dianggap sebagai alat yang sangat kuat bagi ideology dominan. Para pakar kajian
28
budaya membicarakan budaya dalam dua cara. Definisi pertama adalah ide dasar
sebuah masyarakat atau kelompok tentram, ideologinya, atau cara kolektif dimana
sebuah kelompok memahami perasaannya. Definisi keduia adalah praktik atau
keseluruhan cara hidup dari sebuah kelompok-apa yang individu lakukan secara
materi dari hari ke hari. Komunikasi, khususnya melalui media, memiliki peran
istimewa dalam memengaruhi budaya popular melalui diseminasi informasi. Bagi
Hall dan koleganya, interpretasi media teks selalu terjadi dalam sebuah
pengendalian perjuangan ideology. Ronald Lembo dan Kennbeth Tucker
menggambarkan proses ini sebagai sebuah arena kompetitif dimana individu atau
kelompok mengungkapkan minat yang berlawanan dan bertarung demi kekuasaan
dalam budaya. Rap adalah sebuah contoh yang bagus dari perjuangan ini.
Apakah ini mencerminkan nilai asli dan ketertarikan pada budaya anak muda kulit
hitam, atau ini adalah sebuah tanda dari kemrosotan masyarakat ?.
KAJIAN BUDAYA FEMINIS
Kita telah melihat pada bagian sebelumnya bahwa kajian modernis feminis
mengidentifikasi sebuah system patriarkis sebagai sumber dari penekanan
terhadap wanita. Sebaliknya, dengan pendekatan ini, kajian budaya feminis
menyarankan bahwa kekuasaan relasi terbentuk dari berbagai macam interaksi
social dan bahwa bahasa dan bentuk simbolis tetap menciptakan kategori
pemikiran seperti halnya hubungan social. Secara spesifik, pakar komunikasi
feminis menguji bahasa semu laki-laki berpengaruh pada hubungan jenis kelamin,
cara dominasi laki-laki telah membatasi komunikasi wanita, dan cara wanita
melengkapi dan menolak pola tutur dan bahasa laki-laki.
29
Tujuan
mereka
adalah
mendekonstruksi
bahasa
untuk
dalam
banyak cara. Foucault mengatakan bahwa setiap masa memiliki pandangan yang
30
berbeda, atau susunan konseptual yang menentukan sifat pengetahuan dalam masa
tersebut. Sebuah contoh tentang bagaimana wacana membentuk pengetahuan
adalah pidato terkenal dari Richard Nixon tentang Checkers. Apa yang pertama
kali ia sebut arkeologi dan selanjutnya genealogi, metode ini mencoba untuk
menyingkap, melalui deskripsi yang seksama, keteraturan wacana. Tulisan-tulisan
Foucault terpusat pada subjek kekuasaan. Ia meyakini bahwa kekuasaan adalah
sebuah bagian tidak terpisahkan dari semua formasi diskursif.
Post-kolonialisme
Teori post-kolonial adalah sebuah kritik tentang kolonialisme yang telah
menjadi sebuah susunan budaya yang penting dari periode modern. Para peneliti
yang bekerja dalam gerakan post-kolonial mengabdikan hidupnya untuk meneliti
Eurosentrisme, Imperialisme, dan proses-proses kolonisasi dan dekolonisasisemua cara dimana pengalaman colonial dapat dipahami sebagai sebuah ideology
dominasi. Para peneliti post-kolonial mencoba untuk menguji, memahami, dan
pada akhirnya membuka susunan historis yang diciptakan, dipertahankan, dan
terus menghasilkan kembali penindasan dari pengalaman colonial. Mereka juga
berfokus pada apa yang disebut dengan neokolonialisme seperti yang terjadi
dalam wawancara kontemporer tentang orang lain. Neokolonialisme ada,
misalnya, dalam penggunaan istilah Dunia Pertama dan Dunia Ketiga untuk
Negara-negara maju dan berkembang, dalam pemindahan besar-besaran dan
invasi budaya Amerika Serikat kedalam semua bagian dunia, dan dalam
perlakuan ras-ras non-kulit putih sebagai orang lain dalam media Amerika
Serikat. Dalam bukunya Orientalism, Said membahas system-sistem wacana yang
31
dengan cara tersebut -dunia dibagi, diatur, dijarah, dengan cara tersebut
kemanusiaan dimasukkan kedalam kotak-kotak penyimpanan, dengan cara
tersebut kita adalah manusia dan mereka bukan. Said menyatakan bagaimana
anggota budaya-budaya non-barat ditempatkan sebagai bahan penelitian; yang
pada akhirnya menjadi bahan dari sebuah bidang yang dipelajari dalam
akademi. Sebuah tema yang penting dalam penelitian post-kolonial adalah
hibriditas- ruang antara budaya-budaya. Hidup diantara dua budaya dan tidak
benar-benar menjadi bagian dari keduanya menciptakan apa yang Gloria Anzaldua
sebut dengan daerah-daerah perbatasan, sebuah posisi terlantar yang membawa
sebuah kesadaran khusus dan cara memandang yang berharga untuk memahami
kedua budaya tersebut. Teori post-kolonial juga sangat berkaitan dengan
kekuasaan-komponen dasar lainnya dari tradisi kritis. Saran yang kedua adalah
dengan menghindari mementingkan orang lain dalam cara yang sama dimana
orang lain dipentingkan oleh wacana barat. Kritik post-kolonial yang mencoba
untuk membahas sebuah situasi seorang wanita di Senegal, misalnya, menghadapi
masalah penjajahan wanita tersebut dengan berbicara pada pemerintah dan
terutama menegaskan sifat pengalamannya. Gayatri Spivak memberikan gagasan
tentang pementingan strategis sebagai jalan keluar dari ikatan ini.
32
1.
bukanlah sekadar alat bantu yang tidak berbau, tidak berasa, dan netral untuk
menyebarkan informasi. Komunikasi lebih dari sekedar instrument pengaruh.
Komunikasi merupakan lingkungan dimana dunia social diciptakan dan kita
benar-benar memiliki komunikasi dalam dunia tersebut. Dengan kata lain, kita
secara bersama-sama dan kita akan membangun dunia social berdasarkan bentukbentuk komunikasi yang digunakan dalam interaksi dengan lainnya.
3.
33
Identitas pribadi anda, apa yang anda pikirkan dan lakukan, sumber daya
yang anda miliki dan hak anda adalah kosekuensi dari anda ditempatkan dalam
struktur masyarakat.
5.
34