DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Menambah wawasan mengenai teori penetrasi sosial dan perannya dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Penetrasi Sosial
Teori yang dicetuskan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor ini merujuk kepada
hubungan interpersonal. Sesuai ungkapan Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1978), bahwa
teori penetrasi sosial menggambarkan proses ikatan hubungan di mana individu-individu
bergerak dari komunikasi dangkal (superficial) menuju komunikasi yang lebih intim
(kompleks). Altman dan Taylor menegaskan bahwa keintiman yang dimaksud tidak sekedar
hubungan fisik, melainkan intelektual dan emosional hingga batasan dimana pasangan
melakukan aktivitas bersama. Teori Penetrasi sosial (SocialPenetration Theory) menjelaskan
proses terjadinya komunikasi sosial dengan terbentuknya pola pengembangan hubungan.
Teori ini mengemukakan bahwa manusia tidak dapat menjalin kedekatan. Teori Penetrasi
sosial hadir untuk mengidentifikasi proses peningkatan pengungkapan dan keintiman dalam
sebuah hubungan serta menghadirkan sebuah teori formatif dalam sejarah teori tentang
hubungan. Teori penetrasi sosial menggerakkan sebuah tradisi penelitian lama dalam
pengembangan hubungan. (GUNAWAN, n.d.)
Penetrasi sosial dianalogikan sebagai kulit bawang yang berlapis, hal ini sesuai
dengan hakikat manusia memiliki lapisan kepribadian. Manusia pada kehidupan sosial
memiliki lapisan informasi yang dapat ditukarkan secara bebas, dan informasi lainnya disebar
pada individu tertentu yang dianggap dekat. Artinya, individu memiliki pendapat, prasangka,
pandangan, maupun perasaan yang berlapis-lapis. Saat mengenal orang lain, sebagian lapisan
bawang itu terbuka untuk mengungkapkan inti perasaan individu.Pada saat ini, dengan
berbagai perkembangan media sosial yang pesat, informasi dangkal mengenai seseorang
dapat diakses secara mudah. Media sosial menjadi ruang membangun citra public, sebagai
lapisan terluar dari seseorang yang dapat dilihat oleh banyak pihak.(Kustiawan et al., 2022)
Ketika hubungan antara dua orang berkembang, mereka saling berbagi lebih banyak
aspek tentang diri mereka, menambahkan kedalaman dan keluasan pada apa yang mereka
ketahui. Teori asli Altman dan Taylor didasarkan pada salah satu gagasan yang paling
terkenal dalam radisi sosiopsikologis—masalah ekonomi yang mengondisikan manusia
membuat keputusan berdasarkan biaya dan manfaat. Dengan kata lain, jika sesuatu menjadi
sangat mahal, Anda akan berpikir dua kali sebelum melakukannya. Jika hasilnya dapat sangat
bermanfaat, Anda dapat melanjutkannya, walaupun biayanya besar. Setiap keputusan
merupakan keseimbangan antara biaya dan manfaat. Ketika kita menerapkan prinsip ini pada
interaksi manusia, kita melihat pada sebuah proses yang disebut pertukaran sosial (social
exchange). Dalam teori pertukaran sosial, interaksi manusia layaknya sebuah transaksi
ekonomi: Anda mencoba untuk memaksimalkan manfaat dan memperkecil biaya. Diterapkan
pada penetrasi sosial, Anda akan menyingkap informasi tentang diri Anda ketika rasio biaya
manfaatnya sesuai bagi Anda. Menurut Altman dan Taylor, rekan dalam berhubungan tidak
hanya menilai manfaat dan biaya dari hubungan tersebut pada saat tertentu tetapi juga
menggunakan intormasi yang ada pada mereka untuk memperkirakan manfaat dan biaya di
masa yang akan datang. Selama manfaat tetap lebih besar dari biayanya, pasangan tersebut
akan lebih banyak berbagi informasi pribadi.
3.2. SARAN
Penulis mengharapkan agar pembaca khususnya mahasiswa program studi ilmu
komunikasi dapat menerapkan teori penetrasi sosial dalam kehidupan sehari-hari dengan
efektif, sehingga hubungan yang terjalin antara individu dapat berlangsung dengan baik dan
dapat membantu tercapainya tujuan serta kepentingan bersama yang mendukung
keberlangsungan suatu komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kustiawan, W., Lubis, I. Y., Sartika, I., & Dewi, F. K. (2022). TEORI PENETRASI SOSIAL.
2(2).